Desa gemar baca Al Qur’an

Pemberantasan Buta Huruf adalah program nonfisik KKN 2209 di Padukuhan Ngringin yang diselenggarakan untuk Bapak-Bapak dan Ibu-Ibu Padukuhan Ngringin dari RT 01-RT 05 yang masih belum bisa membaca.Kegiatan ini dilakukan oleh tim KKN yaitu pada hari Sabtu, 4 Juli 2015 dan Minggu, 12 Juli 2015. Pada hari Sabtu, 4 Juli 2015 ternyata tidak ada warga yang datang karena pengumuman yang disiarkan dari speaker masjid tidak jelas ditujukan untuk siapa meskipun sudah ditunggu oleh Tim KKN. Pada hari Minggu, 12 Juli 2015 meskipun sudah disebarkan undangan resmi pada Bapak-Bapak dan Ibu-Ibu warga Padukuhan Ngringin yang telah terdata sebagai warga yang buta huruf, namun ternyata juga masih terjadi kesalahan komunikasi antara warga Padukuhan Ngringin dengan Tim KKN. Ketika Tim KKN telah menunggu dari pukul 13.00-14.00 ternyata warga Padukuhan Ngringin sudah datang dari pukul 11.00 dan ketika Tim KKN sampai dilokasi warga sudah pulang. Solusi untuk masalah tersebut adalah dengan lebih menjalin komunikasi serta kerjasama dengan wakil warga Ngringin yaitu Perangkat Desa seperti Ibu-Ibu RT dari RT 01- RT 05 sehingga untuk kedepannya lebih terkoordinir antara warga Padukuhan Ngringin dengan Tim KKN.

h. Desa gemar baca Al Qur’an

Desa Gemar Baca Al-Quran adalah kegiatan yang didalamnya terdapat serangkaian kegiatan meliputi TPA Taman Pendidikan Al Quran dan tadarus Al-Quran. Kedua kegiatan tersebut telah dilaksanakan secara rutin khususnya di bulan Ramadhan. Pada bulan ramadhan kegiatan TPA dilakukan pukul 16.00 – 17.30 WIB dan dilanjut dengan buka bersama. TPA perdana yang dilakukan oleh tim KKN yaitu pada hari Rabu, 1 Juli 2015 di masjid Al-Muttaqin. Saat kegiatan TPA perdana, tim KKN melakukan pengamatan mulai dari persiapan hingga proses kegiatan pembelajaran yang dilakukan secara 55 klasikal dan diawali dengan pembacaan iqra’ dan Al-Quran kemudian pembelajaran klasikal bersama-sama. Karena jumlah pengajar tidak sesuai dengan jumlah santri maka saat kegiatan berlangsung situasi sulit dikondisikan,oleh karena itu dari tim KKN mengusulkan untuk menambah jumlah pengajar serta mengoptimalisasi kreativitas pengajar. Hal ini di anggap efektif agar kegiatan terlaksana secara optimal dan sesuai dengan tujuan kegiatan. Kegiatan TPA selanjutnya diisi oleh tim KKN dengan kegiatan- kegiatan islami seperti cerita islami, tanya jawab, games keagamaan dll. Kegiatan dilakukan hingga tanggal . Kegiatan rutin dilakukan hingga tanggal 15 Juli 2015. Pada hari-hari biasa kegiatan TPA dilaksanakan pada hari Senin, Kamis, Sabtu dimulai pukul 16.00 – 17.00 WIB. Masyarakat cukup antusias dalam kegiatan TPA khususnya anak – anak dan remaja. Namun terjadi penurunan jumlah peserta saat ramadhan berjumlah 50 santri dengan saat hari biasa berjumlah 20 santri . Ini terjadi karena terkendala dengan kegiatan les atau ekstra yang dilakukan anak di sekolah. Solusi untuk masalah tersebut adalah dengan mengadakan kegiatan TPA lebih dari satu kali dalam seminggu sehingga para santri dapat mengikuti kegiatan meskipun tidak setiap hari. Hasil yang dicapai dari kegiatan tersebut adalah anak-anak memperoleh pengetahuan baru tentang keagamaan, terwujudnya masyarakat yang lebih mengetahui ilmu agama, terwujudnya generasi yang qurani lancar dan pandai membaca al – quran. Hasil yang dicapai tidak hanya dirasakan oleh anak – anak namun juga oleh TIM KKN sendiri yaitu Mahasiswa menjadi terlatih mengajar anak-anak, menjadi lebih tahu agama, karena secara otomatis sebelum mengajar akan menyiapkan materi terlebih dahulu. Kegiatan kedua yaitu tadarus Al-Quran, tadarus Al-Quran dilaksanakan dari tanggal 1 Juli 2015 hingga 15 Juli 2013 yang dilakukan bersama tim KKN. Kegiatan tadarus dilaksanakan setelah kegiatan sholat tarawih oleh remaja masjid dan sebagian ibu-ibu dan 56 bapak-bapak pendamping beserta tim KKN. Kegiatan tadarus Al-Quran biasa dilakukan rutin selama bulan ramadhan setelah sholat tarawih pukul 20.00-21.00 WIB di masjid Al-Muttaqin. Kegiatan tadarus dilaksanakan oleh 15 sampai 20 orang setiap harinya. Kendala yang sering di hadapi adalah kurangnya minat dan antusias warga kurang karena kegiatan dilakukan di malam hari sehingga tidak semua warga tertarik mengikuti kegiatan tadarus. Solusi untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan memberikan semangat serta motivasi kepada warga masyarakat, mengajak seluruh warga satu per satu agar mengikuti kegiatan tadarus.

i. Pelatihan Kewirausahaan