Motif Geometris. Motif tumbuh-tumbuhan.
23
c. Pola berdiri: penempatan motif pada tepi benda dengan prinsip simetris dan
bagian bawah lebih berat dari bagian atas. d.
Pola bergantung: penempatan motif pada tepi benda dengan prinsip simetris dan bagian atas lebih berat dari pada bagian bawah, semakin ke bawah
semakin ringan. e.
Pola beranting: penempatan motif pada tepi atau seluruh permukaan benda dengan prinsip perulangan, saling berhubungan dan ada garis yang
berhubungan serta ada garis yang menghubungkan motif yang satu dengan yang lain.
f. Pola berjalan: penempatan motif pada tepi benda dengan prinsip asimetris dan
prisip perulangan, motif diatur dan dihubungkan, dengan atau seolah garis melengkung sehingga tampak seperti tidak diputus.
g. Pola memanjat: motif disusun pada garis tegak lurus kemudian motif
memanjat atau naik dengan cara membelit atau merambat pada garis tegak lurus.
h. Pola menurun: motif disusun pada garis tegak lurus kemudian motif menurun
dengan cara membelit-belit atau merambat pada garis tegak lurus. i.
Pola sudut: dengan tujuan menghidupkan sudut benda tersebut dan tidak dapat diletakkan pada bidang lingkaran, penempatan motif pada sudut
mengarah keluar. j.
Pola bidang berurutan: penempatan motif pada bidang geometris segi tiga, segi empat, dan segi lainnya secara berurutan atau beraturan.
24
k. Pola memusat: penempatan motif pada permukaan benda yang mengarah ke
bagian benda atau ruangan. l.
Pola memancar: penempatan motif pada permukaan benda yang bertolak dari focus Pola hiasan memancar keluar, seperti benda bersinar memancarkan
cahaya.