61
D. Pewarnaan
Setelah selesai pemalaman tahap selanjutnya adalah proses pewarnaan dengan tahap-tahap sebagai berikut:
1. Tahapan pewarnaan dengan napthol
Langkah pertama yang kita lakukan adlah membuat larutan serbuk napthol dan kaustik soda NaOH dengan air panas sedikit sampai keduanya
benar-benar tercampur. Ramuan untuk Napthol adalah ada dua jenis, ramuan pertama 5 gr Napthol as, 2 gr tro turkis red oio, 2 gr Kostik soda NaOH, dan
ramuan ke dua garam 10 gr garam diazo. Untuk larutan pertama 1 liter dengan menggunakan air hangat atau panas dan larutan kedua 1 liter dengan air dingin.
Jika kain sepotong atau 2,25 m ramuan harus 2 resep. Sebelum kain diwarna kain di celupkan kedalam air bersih. Kain kemudian dicelupkan kelarutan
pertama setelah itu kedua. Setelah itu diangkat dan dimasukkan ke air bersih untuk menetralisir warna. Pencelupan dapat dilakukan berulang-ulang untuk
mendapatkan warna yang lebih tua.
2. Tahap-tahap pewarnaan dengan indigosol
a. Larutkan ramuan indigosol dengan sedikit air, aduk dengan merata
b. Buat larutan nitrit dengan menggunakan air panas, aduk merata hingga larut
c. Campur larutan nitrit dengan larutan indigosol yang kita buat sebelumnya.
Aduk hungga tercampur merata dan tambahkan air dingin d.
Masukkancelupkan kain kedalam larutan indigosol yang sebelumnya sudah terbasahi oleh air bersih. Dan jemur diterik matahari kira-kira satu menit
untuk pemunculan warna
62
e. Setelah itu buat larutan HCl dengan air dingin bandingan 1 sendok makan
HCl dengan 1 liter air bersih. Kemudian kain dicelupkan ke larutan HCl.
Gambar 45: Memberi Warna Dokumen Ismi, Februari 2015
Pewarnaan dilakukan berulang-ulang jika ingin beberapa warna. Dengan penutupan warna sebelumnya dengan menggunakan malam.
E. Nembok
Nembok adalah pemalaman pada pola yang dilakukan untuk menutup bagian motif agar tidak terkena warna selanjutnya. Menembok menggunakan
canting yang lubangnya lebih besar agar cepat dalam proses penembokan.
Gambar 46: Nembok Dokumen Ismi, Februari 2015
63
F. Nglorod
Pelorodan merupakan proses terakhir yang dilakukan dalam membuat karya batik. Pelorodan yaitu menghilangkan malam yang terdapat pada kain
setelah proses pencelupan warna.
Gambar 47: Nglorod Dokumen Ismi, Februari 2015
64
BAB IV PEMBAHASAN KARYA
Pada penciptaan karya batik dalam bentuk bahan seragam batik untuk karyawan perusahaan rokok Barito ini, memiliki ukuran kain masing-masing
2,25 m. Bahan kain yang digunakan adalah primisima, karena seragam pekerja diusahakan nyaman, tidak panas dan ekonomis maka digunakan bahan ini.
Bahan yang digunakan untuk membuat karya tersebut mulai dari kain primisima, malam, pewarna naptol dan indigosol.
Teknik yang digunakan dalam proses penciptaan batik tulis untuk karyawan perusahaan rokok Barito adalah batik tulis, di mana proses pembatikan
dilakukan menggunakan canting yang ditorehkan ke atas kain primisima dan tidak menggunakan cap. Proses pewarnaan pada semua bahan menggunakan
teknik celup. Hal yang membedakan dalam karya ini adalah motif yang dibuat orisinil dari stilasi yang dibuat sendiri, dan akan ditetapkan sebagai seragam
batik identitas sebuah perusahaan rokok Barito. Berikut ini akan dibahas satu persatu karya bahan seragam batik dari segi
estetisnya, maknanya dan kegunaan bahan pada seragam tingkat karyawan.