Asas Rahasia Bank Tujuan Penerapan Dasar Hukum

Bab 3. Kesehatan dan Rahasia Bank amanitanoviuny.ac.id BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAIN 34 dan Pasal 33 Undang – undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perubahan atas Undang – undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang perbankan. Menurut Pasal 1 angka 28 Undang – undang Perbankan, pengertian rahasia bank adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan keterangan mengenai nasabah penyimpan dan simpanannya.

3. Unsur – Unsur Rahasia Bank

Unsur – unsur dari rahasia bank berdasarkan pengertian Pasal 1 angka 28 dan pasal – pasal lainnya : a. Rahasia bank berhubungan dengan keterangan mengenai nasabah penyimpan dan simpanannya. b. Hal tersebut wajib dirahasiakan oleh bank, kecuali termasuk ke dalam kategori perkecualian berdasarkan prosedur dan peraturan perundang – undangan yang berlaku. c. Pihak yang dilarang membuka pihak rahasia bank adalah bank sendiri dan atau pihak terafiliasi. Pihak terafiliasi tersebut adalah : 1 Anggota dewan komisaris, pengawas, direksi atau kuasanya, pejabat atau karyawan bank yang bersangkutan. 2 Anggota pengurus, pengawas, pengelola atau kuasanya, pejabat atau karyawan bank, khususnya bagi bank berbentuk badan hukum koperasi sesuai dengan peraturan perundangan - undangan yang berlaku. 3 Pihak pemberi jasa kepada bank yang bersangkutan, termasuk tetapi tidak terbatas pada akuntan publik, penilai konsultasi hukum, dan konsultan lainnya. 4 Pihak yang menurut penilaian Bank Indonesia turut serta mempengaruhi pengelolaan bank, tetapi tidak terbatas pada pemegang saham dan keluarganya, keluarga komisaris, keluarga pengawas, keluarga direksi, dan keluarga pengurus.

4. Asas Rahasia Bank

Asas kerahasiaan dalam bidang keuangan termasuk rahasia bank yang sudah sejak lama dikenal dalam sejarah keuangan dan finansial. Dimana sudah diatur dalam KUH Perdata Negara Jerman dan di kota – kota Negara Italia bagian utara sejak zaman pertengahan. Seirama dengan perlindungan kepada hak – hak individu, maka Bab 3. Kesehatan dan Rahasia Bank amanitanoviuny.ac.id BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAIN 35 perkembangan pemberlakuan prinsip rahasia bank juga semakin meluas dengan berbagai variasi. Teori tentang kekuatan berlakunya asas rahasia bank yaitu : a. Teori Mutlak Rahasia keuangan dari nasabah bank tidak dapat dibuka kepada siapa pun dan dalam bentuk apapun. Dewasa ini hampir tidak ada lagi negara yang menganut teori mutlak ini. b. Teori Relatif Rahasia bank tetap diikuti, tetapi dalam hal – hal khusus, yakni dalam hal yang termasuk luar biasa, prinsip kerahasiaan bank tersebut dapat diterobos, misalnya untuk kepentingan perpajakan atau kepentingan perkara pidana.

5. Tujuan Penerapan

Dasar dari kegiatan bank adalah kepercayaan. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kadar kepercayaan masyarakat kepada bank adalah terjamin atau tidaknya rahasia nasabah yang ada di bank. Bila kerahasian data nasabah tidak dapat dijamin oleh bank, maka nasabah akan merasa enggan untuk berhubungan dengan bank. Dalam usaha mewujudkan terjaminnya rahasia tertentu dari nasabah yang berada di bank, maka ketentuan tentang rahasia bank dicantumkan dalam undang – undang perbankan.

6. Dasar Hukum

Undang – undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan telah mencantumkan aturan tentang rahasia bank dalam Bab I Pasal I Butir 16 dan Bab II Pasal 40, 41, 42, 43, 44, 45 dan Bab VII Pasal 47. Aturan mengenai rahasia bank ini kemudian dirubah seperti tercantum dalam Undang – undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perubahan atas Undang – undang Nomor 7 Tahun 1992. Rahasia bank yang dimaksud dalam Undang – undang Nomor 10 1998 tersebut sangat berbeda dengan Undang – undang Nomor 7 Tahun 1992, yang dimaksudkan dengan rahasia bank pada Undang – undang Nomor 7 1992 adalah : “ segala sesuatu yang berhubungan dengan keuangan dan hal – hal lain dari nasabah bank yang menurut kelaziman dunia perbankan wajib dirahasiakan. “ Bab 3. Kesehatan dan Rahasia Bank amanitanoviuny.ac.id BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAIN 36 Masalah tersebut sebenarnya sudah berusaha diantisipasi melalui penjelasan Pasal 40 Undang – undang Nomor 10 Tahun 1998, namun penjelasan tersebut kurang jelas menyelesaikan masalah tersebut. Secara lebih rinci Undang – undang Nomor 7 Tahun 1992 dan Undang – undang Nomor 10 Tahun 1998 mengatur rahasia bank sebagai berikut : a. Rahasia bank adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan keterangan mengenai nasabah penyimpanan dan simpanannya b. Bank wajib merahasiakan keterangan mengenai nasabah penyimpan dan simpanannya c. Ketentuan tersebut berlaku pula bagi pihak terafiliasi d. Pihak terafiliasi adalah : 1 Anggota dewan komisaris, pengawas, direksi, atau kuasanya, pejabat, atau karyawan bank 2 Anggota pengurus, pengawas, pengelola, atau kuasanya, pejabat, atau karyawan bank, khusus bagi bank yang terbentuk hukum koperasi sesuai peraturan perundang – undangan yang berlaku 3 Pihak yang memberikan jasanya kepada bank, antara lain akuntan publik, penilai, konsultan hukum, dan konsultan lainnya 4 Pihak yang menurut penilaian BI turut mempengaruhi pengelolaan bank, antara lain pemegang saham dan keluarganya, keluarga komisaris, keluarga pengawas, keluarga direksi, keluarga pengurus.

7. Pengecualian Terhadap Rahasia Bank