Tinjauan Pustaka T1 672008239 Full text

2

2. Tinjauan Pustaka

Pengelolaan bandwith telah menjadi topik yang menarik untuk diteliti. Putra [4] dalam penelitiannya melakukan pengelolaan bandwith menggunakan atribut user-profile pada hotspot mikrotik, walaupun demikian dalam penelitian tersebut belum membahas tentang pengelolaan bandwidth pada user-profile dengan menerapkan algoritma Hierarchical Token Bucket HTB dalam membagi bandwidth. Wijaya [5] dalam penelitiannya melakukan pengelolaan bandwidth menggunakan algoritma HTB dengan melakukan pembatasan limit-at dan max-limit pada queue tree, sehingga tidak berlebihan dalam menggunakan bandwidth. Namun dalam penelitian tersebut belum terdapat penggunaan prioritas dalam pengelolaan bandwidth dengan menggunakan algoritma HTB. Pada kesempatan yang diberikan untuk melengkapi penelitian sebelumnya maka dalam penelitian ini akan menentukan prioritas dalam HTB untuk membagi bandwidth menggunakan atribut user-profile pada hotspot mikrotik. Hotspot mikrotik adalah salah satu fitur dari mikrotik yang menyediakan akses layanan internet untuk pengguna dengan melalui proses autentikasi, media yang digunakan bisa menggunakan kabel ataupun wireless. Cara kerja dari hotspot server yaitu dengan melakukan block semua akses pengguna dan pengguna diminta melakukan login via web browser. Apabila username dan password yang diisikan oleh pengguna cocok dengan database hotspot, maka pengguna mendapatkan akses ke jaringan hotspot[6]. Salah satu atribut pada hotspot mikrotik yang digunakan untuk mengatur pengguna di dalam kelompok yaitu atribut user-profile. Atribut user-profile juga digunakan untuk melakukan pengelolaan bandwidth dengan memanfaatkan parameter incoming-packet-mark dan outgoing-packet-mark untuk penandaan trafik yang akan digunakan pada mangle[7]. Pengelolaan bandwidth adalah suatu cara yang dapat digunakan untuk mengatur dan mengoptimalkan berbagi jenis jaringan dengan menerapkan layanan Quality of Service QoS untuk menetapkan tipe-tipe lalu lintas jaringan. QoS adalah kemampuan untuk menggambarkan suatu tingkatan pencapaian didalam suatu sistem komunikasi data. Komunikasi data menggunakan layanan internet bersama pastinya mempengaruhi bandwidth dan kecepatan transfer data antar komputer. Dalam rangka mencapai suatu tingkat layanan yang dapat diterima dan mengatasi masalah bandwidth, maka para administrator jaringan memerlukan kemampuan untuk mengendalikan lalu lintas jaringan dan mengembangkan prioritas kebijakan yang sesuai dengan bandwidth yang dibutuhkan pengguna[8]. Salah satunya dengan menggunakan algoritma HTB. Algoritma HTB adalah algoritma pembagian bandwidth yang memungkinkan untuk membuat queue secara terstruktur dan bertingkat Gambar 1. Dalam algoritma HTB terdapat tiga tipe kelas, yaitu root, inner dan leaf. Root class berada paling atas dan semua trafik harus melewati class ini. Inner class mempunyai parent class dan child class. Sedangkan leaf class adalah terminal class yang mempunyai parent class tetapi tidak mempunyai child class. Pada leaf class, trafik dari layer yang lebih tinggi dimasukkan 3 melalui klasifikasi yang harus digunakan melalui filter sehingga memungkinkan untuk membedakan trafik dan prioritas yang seharusnya menerima perlakuan berbeda. Sebelum trafik memasuki leaf class, harus diklasifikasikan melalui filter dengan rule yang berbeda yang mana dapat difilter berdasarkan jenis service yang digunakan, ip address atau berdasarkan network address. Proses ini disebut sebagai proses klasifikasi. Ketika trafik sudah diklasifikasikan, kemudian trafik dijadwalkan dan dibentuk. Dalam rangka menampilkan perintah, algoritma HTB menggunakan token dan bucket untuk mengontrol penggunaan bandwidth dalam sebuah link. Untuk menyesuaikan throughput, algoritma HTB menjadikan token pada jalur yang sesuai dan bucket untuk memutus antrian packet dari token yang tersedia[9]. Gambar 1 Hierarchical Class in HTB[9] HTB sendiri mempunyai dua limitasi yaitu Committed Information Rate CIR yang memberikan garansi bandwidth limit pengguna sesuai dengan limit-at dan Maximal Information Rate MIR yang akan memberikan sisa bandwidth setelah semua child queue mencapai limit-at-nya. Prioritas pada HTB digunakan untuk memberikan sisa bandwidth parent kepada leaf class yang memiliki antrian dengan prioritas paling tinggi yang akan mencapai max- limit terlebih dahulu setelah semua limit-at pada child queue telah terpenuhi. Setelah max-limit pada leaf class dengan prioritas tertinggi terpenuhi kemudian sisa bandwidth parent diberikan kepada leaf class dengan urutan prioritas selanjutnya sampai sisa bandwidth parent habis[7].

3. Metode Penelitian