Pendahuluan Tinjauan Pustaka T1 672006150 Full text

1. Pendahuluan

Dalam merawat bayi premature dibutuhkan prasarana yang cukup memadai untuk menunjang perawatan dan kesehatan bayi. Salah satu prasarana yang sangat dibutuhkan untuk perawatan bayi premature adalah inkubator bayi. Inkubator bayi adalah alat yang berfungsi untuk menjaga suhu dan kelembaban di dalam ruang inkubator agar sesuai dengan kebutuhan suhu dan kelembaban bayi premature. Sampai saat ini masih jarang inkubator bayi yang dapat dimonitor melalui jaringan LAN. Kebanyakan inkubator bayi hanya mengendalikan suhu dan kelembaban yang sistem monitoringnya terdapat pada inkubator. Berangkat dari hal tersebut timbul ide untuk merancang sistem hardware yang dapat mengukur suhu dan kelembaban menggunakan DT- Sense Temperature and Humidity Sensor yang dikendalikan dengan mikrokontroler ATMega8535 yang dapat dimonitoring dari jarak jauh menggunakan jaringan LAN.

2. Tinjauan Pustaka

Sebelumnya telah dilakukan penelitian berjudul Pembuatan Sistem Kendali Suhu Pada Inkubator Bayi Prematur, yaitu sistem kendali suhu yang menggunakan Mikrokontroler AT89S51 sebagai komponen utama yang berfungsi untuk trigger relay yang mengendalikan lampu pijar 60 watt dan kipas angin sebagai pendingin dan pensirkulasi udara dalam ruangan inkubator, sensor LM35 sebagai input dari Mikrokontroler yang memiliki fungsi untuk mengubah besaran suhu menjadi besaran listrik dalam bentuk tegangan, ADC 0804 sebagai LCD yang menampilkan besar suhu pada inkubator[2]. Penelitian lainnya yaitu Sistem Monitoring Dan Kontrol Otomatis Inkubator Bayi Dengan Visual Basic 6.0 Berbasis Arduino, pada perancangan tersebut menggunakan sensor DHT11 yang dirangkai dengan Arduino yang kemudian data output dari Arduino diolah oleh visual basic kemudian outputnya akan muncul di komputer yang digunakan perawat menggunakan komunikasi USB. Dalam program Arduino ditentukan nilai set point untuk suhu yaitu antara 35º C- 36º C dan nilai kelembaban antara 55 -70. Data output dari Arduino merupakan suatu perintah untuk perangkat keras yang disediakan untuk mengatur kestabilan suhu dan kelembaban di dalam inkubator yaitu bohlam dan fan. Jika suhu kurang dari nilai set point maka bohlam akan menyala, jika melebihi nilai set point bohlam otomatis mati. Begitu juga dengan kelembaban, jika kelembaban kurang dari nilai set point maka fan akan menyala dan jika melebihi nilai set point otomatis fan akan mati[3]. Perbedaan dari kedua penelitian yang sebelumnya adalah pada jalur komunikasi pengiriman data dan hardware yang digunakan, pada perancangan milik Elisabeth Sihombing menggunakan komunikasi pararel untuk menampilkan hasil data ke LCD sedangkan pada perancangan milik Ilmiyati menggunakan komunikasi USB untuk menampilkan data ke sistem aplikasi komputer. Ditinjau dari tugas akhir di atas maka dikembangkan dengan adanya sistem monitoring inkubator bayi melalui jaringan LAN Local Area Network menggunakan protokol TCPIP, dimana aplikasi komputer meminta mikrokontroler untuk membaca suhu atau kelembaban kemudian hasilnya ditampilkan ke LCD dan dikirim kembali ke sistem aplikasi komputer melalui jaringan LAN. DT-Sense Temperature and Humidity Sensor adalah sensor suhu dan kelembaban relatif dari Sensirion Corp yang berbasis SHT10. Sensor ini dapat digunakan sebagai alat pengindra suhu dan kelembaban dalam aplikasi pengendali suhu atau kelembaban ruangan maupun aplikasi pemantau suhu dan kelembaban relatif ruangan. Mempunyai kisaran pengukuran mulai dari 0 - 100 RH, dan akurasi RH absolute +- 4,5 RH. Sedangkan untuk akurasi pengukuran temperatur -40 - 123,8°C. Membutuhkan catu daya 4,8 - 5.4VDC. Sensor ini bekerja dengan interface I2C[6]. Gambar 1 DT-Sense Temperature and Humidity Sensor[6]. DT-IO TCPIP to UART Converter merupakan modul converter 2 arah serial UART to ethernet berbasis WIZ105SR. Modul ini cocok diaplikasikan untuk sistem presensi berbasis LAN dengan komputer sebagai server database maupun monitoring sensor melalui LAN. [7]. Gambar 5 DT-IO TCPIP to UART Converter[7]. Protokol TCPIP dikembangkan pada akhir dekade 1970-an hingga awal 1980-an sebagai sebuah protokol standar untuk menghubungkan komputer-komputer dan jaringan untuk membentuk sebuah jaringan yang luas. TCPIP merupakan sebuah standar jaringan terbuka yang bersifat independen terhadap mekanisme transport jaringan fisik yang digunakan, sehingga dapat digunakan di mana saja. Protokol ini menggunakan skema pengalamatan yang sederhana yang disebut sebagai alamat IP IP Address yang mengizinkan hingga beberapa ratus juta komputer untuk dapat saling berhubungan satu sama lainnya. Transmission Control ProtocolInternet Protocol TCPIP adalah satu set aturan standar komunikasi data yang digunakan dalam proses transfer data dari satu komputer ke komputer lain di jaringan komputer tanpa melihat perbedaan jenis hardware[5]. TCPIP dibagi menjadi empat layer, tiap layer mempunyai fungsi yang berbeda diantaranya adalalah sebagai berikut :  Network Interface Layer, bertanggung jawab mengirim dan menerima data ke dan dari media fisik.  Internet Layer, bertanggungjawab dalam proses pengiriman paket ke alamat yang tepat.  Transport Layer, bertanggung jawab untuk mengadakan komunikasi antara dua hostkomputer.  Application Layer, pada layer inilah terletak semua aplikasi yang menggunakan protokol TCPIP. Mikrokontroler adalah sebuah system microprocessor dimana didalamnya sudah terdapat CPU, ROM, RAM, IO, Clock dan peralatan internal lainnya yang sudah saling terhubung dan terorganisasi teralamati dengan baik oleh pabrik pembuatnya dan dikemas dalam satu chip yang siap pakai. Sehingga kita tinggal memprogram isi ROM sesuai aturan penggunaan oleh pabrik yang membuatnya[4]. ATMega8535 adalah mikrokontroler RISC. Instruksi dikerjakan pada mendekati 1 MIPS per MHz, hal tinggi walaupun dengan penggunaan pin dengan 32 pin diantaranya digunakan pin, sehingga jumlah port pada mikrokontroler adalah Gambar 2

3. Perancangan Sistem