ATMega8535 adalah mikrokontroler RISC. Instruksi dikerjakan pada
mendekati 1 MIPS per MHz, hal tinggi walaupun dengan penggunaan
pin dengan 32 pin diantaranya digunakan pin, sehingga jumlah port pada mikrokontroler adalah
Gambar 2
3. Perancangan Sistem
Perancangan Sistem Hardware Berbasis LAN terdiri dari dua bagian,
perangkat keras berfungsi sebagai Perangkat keras dibagi menjadi enam
Mikrokontroler ATMega8535 DT-Sense Temperature and Humidity Sensor
DT-IO TCPIP to UART Converter LCD
Lampu Kipas
Perangkat lunak berperan sebagai dengan yang diharapkan. Perangkat
Vision AVR 2.05.0. Diagram blok dari peranc
Gambar 3
mikrokontroler CMOS 8 bit daya rendah berbasis pada satu siklus clock, ATMega8535 mempunyai
hal ini membuat ATMega8535 dapat bekerja dengan penggunaan daya rendah. Mikrokontroler ATMega8535
diantaranya digunakan sebagai port paralel. Satu port paralel pada mikrokontroler adalah 4 port, yaitu port A, B, C dan D
Gambar 2 Pinout ATmega8535[8].
Hardware Monitoring Suhu dan Kelembaban Inkubator dua bagian, yaitu perangkat keras dan perangkat lunak.
sebagai pengendali utama dari perancangan sistem inkubator njadi enam yaitu :
ATMega8535 Temperature and Humidity Sensor
onverter
sebagai pengendali mikrokontroler agar dapat bekerja Perangkat lunak dibuat dengan bahasa C dengan software
AVR 2.05.0. Diagram blok dari perancangan sistem ditunjukan pada gambar 3
Gambar 3 Diagram Blok Perancangan Sistem.
berbasis arsitektur mempunyai throughput
dengan kecepatan ATMega8535 memiliki 40
paralel terdiri dari 8 A, B, C dan D[8].
Inkubator Bayi perangkat lunak. Bagian
sistem inkubator bayi.
dapat bekerja sesuai software Code
istem ditunjukan pada gambar 3.
Mikrokontroler ATMega8535 adalah perangkat keras yang berfungsi sebagai pengendali utama dari perancangan sistem ini. Mikrokontroler ini akan digunakan untuk
mengendalikan beberapa modul yang lain, yaitu : Modul DT-Sense Temperature and Humidity Sensor, mengendalikan dan menerima data
pembacaan suhu dan kelembaban. Modul DT-IO TCPIP to UART Converter, menerima perintah dari Komputer dan
mengirim data sesuai perintah. Modul LCD, menampilkan hasil pembacaan suhu dan kelembaban dalam ruang inkubator
bayi. Modul Lampu, mengendalikan waktu pemicuan rangkaian relay pada modul lampu.
Modul Kipas, mengendalikan waktu pemicuan rangkaian relay pada modul kipas.
Gambar 4 Rangkaian Sistem Minimum ATmega8535.
Tabel 1 Konfigurasi Pin ATmega8535.
PORT Fungsi
A Terhubung pada Lampu
B Terhubung pada LCD
C Terhubung pada Kipas
D.0 Terhubung pada DT-IO TCPIP to UART Converter pin
RXreceiver D.1
Terhubung pada DT-IO TCPIP to UART Converter pin TXtransmitter
D.2 Terhubung pada DT-Sense Temperature and Humidity Sensor
pin SDA D.3
Terhubung pada DT-Sense Temperature and Humidity Sensor pin SCL
DT-Sense Temperature and Humidity Sensor adalah modul sensor yang berbasis SHT10, modul ini digunakan untuk mengukur suhu dan kelembaban pada ruang inkubator
bayi. DT-Sense Temperature and Humidity Sensor mempunyai kisaran pengukuran mulai dari 0-100 RH, dan akurasi RH absolute +- 4,5 RH. Sedangkan akurasi pengukuran
temperatur -40 - 123,8°C. Membutuhkan catu daya 4,8 - 5.4VDC. Modul ini memiliki komunikasi I2CInter Integrated Circuit yang dapat digunakan untuk menerima perintah
atau mengirim data. Pada perancangan sistem ini mikrokontroler menggunakan komunikasi I2C untuk berkomunikasi dengan modul sensor, dengan konfigurasi pin SDASerial Data
sebagai jalur komunikasi data dua arah dan SCLSerial Clock merupakan jalur clock yang digunakan untuk mensinkronkan transfer data.
Tabel 2 Konfigurasi Pin DT-Sense Temperature and Humidity Sensor.
Dalam perancangan sistem ini DT-IO TCPIP to UART Converter digunakan untuk membagun sebuah jaringan komunikasi data antara pengendali mikrokontroler dengan
komputer, sehingga suhu dan kelembaban dapat dimonitor melalui komputer dengan protokol TCPIP. LCD digunakan untuk menampilkan suhu dan kelembaban pada ruang inkubator
bayi. LCD yang digunakan adalah LCD karakter 16x2. Modul ini terhubung dengan mikrokontroler pada PORT B.
Pin Nama
Fungsi 1
GND Titik referensi untuk catu daya input
2 VCC
Terhubung ke catu daya 4.8 - 5.4 Volt 3
RX TTL Input serial level TTL ke modul
4 TX TTL
Output serial level TTL dari modul 5
SDA I2C-bus data inputoutput
6 SCL
I2C-bus clock input
Lampu berfungsi sebagai pemanas untuk menaikan suhu dalam ruang inkubator agar sesuai dengan nilai setpoint yang telah ditentukan. Perangkat pemanas menggunakan bolham
12 Volt 10 Watt yang dikendalikan dengan metode on-off menggunakan rangkaian relay.
Gambar 5 Rangkaian Relay Lampu.
Kipas berfungsi sebagai penurun suhu dan kelembaban dalam ruang inkubator agar sesuai dengan nilai setpoint yang telah ditentukan. Kipas yang digunakan adalah kipas DC 12
Volt yang dikendalikan dengan metode on-off menggunakan rangkaian relay.
Gambar 6 Rangkaian Relay Kipas.
Proses kerja perangkat lunak dimulai dari inisialisasi variabel, UART, I2C, LCD dan sinkronisasi antara sensor dan modul komunikasi jaringan. Kemudian mikrokontroler terus
menerus mengecek isi variabel request apakah berisi “t” atau “h”, jika “t” maka akan membaca data suhu kemudian jika “h” akan membaca data kelembaban. Hasil pengukuran
dari sensor akan ditampilkan di LCD kemudian dikirim kembali melalu jaringan LAN.
Gambar 7 Diagram Alir Perangkat Lunak.
Start
request = t? request = h?
TampilkanTemp : °C pada baris ke 1 LCD
TampilkanHumi : RH pada baris ke 2 LCD
NO YES
YES Baca data suhu dan
tampilkan ke LCD kemudian kirimkan data tersebut via UART
Baca data kelembaban dan tampilkan ke LCD kemudian
kirimkan data tersebut via UART
Suhu = 35? Lampu ON
Kipas OFF Kelembaban = 70?
Suhu = 36? Kipas ON
Lampu OFF
Endloops Kipas ON
YES
YES NO
NO NO
YES NO
Kelembaban = =70? Kipas OFF
YES
NO request = r?
Lampu OFF Kipas OFF
NO YES
Inisialisasi Variabel Inisialisasi UART
Inisialisasi I2C Inisialisasi LCD
Variabel Input
4. Hasil dan Pembahasan