Perancangan Sistem T1 672006150 Full text

ATMega8535 adalah mikrokontroler RISC. Instruksi dikerjakan pada mendekati 1 MIPS per MHz, hal tinggi walaupun dengan penggunaan pin dengan 32 pin diantaranya digunakan pin, sehingga jumlah port pada mikrokontroler adalah Gambar 2

3. Perancangan Sistem

Perancangan Sistem Hardware Berbasis LAN terdiri dari dua bagian, perangkat keras berfungsi sebagai Perangkat keras dibagi menjadi enam  Mikrokontroler ATMega8535  DT-Sense Temperature and Humidity Sensor  DT-IO TCPIP to UART Converter  LCD  Lampu  Kipas Perangkat lunak berperan sebagai dengan yang diharapkan. Perangkat Vision AVR 2.05.0. Diagram blok dari peranc Gambar 3 mikrokontroler CMOS 8 bit daya rendah berbasis pada satu siklus clock, ATMega8535 mempunyai hal ini membuat ATMega8535 dapat bekerja dengan penggunaan daya rendah. Mikrokontroler ATMega8535 diantaranya digunakan sebagai port paralel. Satu port paralel pada mikrokontroler adalah 4 port, yaitu port A, B, C dan D Gambar 2 Pinout ATmega8535[8]. Hardware Monitoring Suhu dan Kelembaban Inkubator dua bagian, yaitu perangkat keras dan perangkat lunak. sebagai pengendali utama dari perancangan sistem inkubator njadi enam yaitu : ATMega8535 Temperature and Humidity Sensor onverter sebagai pengendali mikrokontroler agar dapat bekerja Perangkat lunak dibuat dengan bahasa C dengan software AVR 2.05.0. Diagram blok dari perancangan sistem ditunjukan pada gambar 3 Gambar 3 Diagram Blok Perancangan Sistem. berbasis arsitektur mempunyai throughput dengan kecepatan ATMega8535 memiliki 40 paralel terdiri dari 8 A, B, C dan D[8]. Inkubator Bayi perangkat lunak. Bagian sistem inkubator bayi. dapat bekerja sesuai software Code istem ditunjukan pada gambar 3. Mikrokontroler ATMega8535 adalah perangkat keras yang berfungsi sebagai pengendali utama dari perancangan sistem ini. Mikrokontroler ini akan digunakan untuk mengendalikan beberapa modul yang lain, yaitu :  Modul DT-Sense Temperature and Humidity Sensor, mengendalikan dan menerima data pembacaan suhu dan kelembaban.  Modul DT-IO TCPIP to UART Converter, menerima perintah dari Komputer dan mengirim data sesuai perintah.  Modul LCD, menampilkan hasil pembacaan suhu dan kelembaban dalam ruang inkubator bayi.  Modul Lampu, mengendalikan waktu pemicuan rangkaian relay pada modul lampu.  Modul Kipas, mengendalikan waktu pemicuan rangkaian relay pada modul kipas. Gambar 4 Rangkaian Sistem Minimum ATmega8535. Tabel 1 Konfigurasi Pin ATmega8535. PORT Fungsi A Terhubung pada Lampu B Terhubung pada LCD C Terhubung pada Kipas D.0 Terhubung pada DT-IO TCPIP to UART Converter pin RXreceiver D.1 Terhubung pada DT-IO TCPIP to UART Converter pin TXtransmitter D.2 Terhubung pada DT-Sense Temperature and Humidity Sensor pin SDA D.3 Terhubung pada DT-Sense Temperature and Humidity Sensor pin SCL DT-Sense Temperature and Humidity Sensor adalah modul sensor yang berbasis SHT10, modul ini digunakan untuk mengukur suhu dan kelembaban pada ruang inkubator bayi. DT-Sense Temperature and Humidity Sensor mempunyai kisaran pengukuran mulai dari 0-100 RH, dan akurasi RH absolute +- 4,5 RH. Sedangkan akurasi pengukuran temperatur -40 - 123,8°C. Membutuhkan catu daya 4,8 - 5.4VDC. Modul ini memiliki komunikasi I2CInter Integrated Circuit yang dapat digunakan untuk menerima perintah atau mengirim data. Pada perancangan sistem ini mikrokontroler menggunakan komunikasi I2C untuk berkomunikasi dengan modul sensor, dengan konfigurasi pin SDASerial Data sebagai jalur komunikasi data dua arah dan SCLSerial Clock merupakan jalur clock yang digunakan untuk mensinkronkan transfer data. Tabel 2 Konfigurasi Pin DT-Sense Temperature and Humidity Sensor. Dalam perancangan sistem ini DT-IO TCPIP to UART Converter digunakan untuk membagun sebuah jaringan komunikasi data antara pengendali mikrokontroler dengan komputer, sehingga suhu dan kelembaban dapat dimonitor melalui komputer dengan protokol TCPIP. LCD digunakan untuk menampilkan suhu dan kelembaban pada ruang inkubator bayi. LCD yang digunakan adalah LCD karakter 16x2. Modul ini terhubung dengan mikrokontroler pada PORT B. Pin Nama Fungsi 1 GND Titik referensi untuk catu daya input 2 VCC Terhubung ke catu daya 4.8 - 5.4 Volt 3 RX TTL Input serial level TTL ke modul 4 TX TTL Output serial level TTL dari modul 5 SDA I2C-bus data inputoutput 6 SCL I2C-bus clock input Lampu berfungsi sebagai pemanas untuk menaikan suhu dalam ruang inkubator agar sesuai dengan nilai setpoint yang telah ditentukan. Perangkat pemanas menggunakan bolham 12 Volt 10 Watt yang dikendalikan dengan metode on-off menggunakan rangkaian relay. Gambar 5 Rangkaian Relay Lampu. Kipas berfungsi sebagai penurun suhu dan kelembaban dalam ruang inkubator agar sesuai dengan nilai setpoint yang telah ditentukan. Kipas yang digunakan adalah kipas DC 12 Volt yang dikendalikan dengan metode on-off menggunakan rangkaian relay. Gambar 6 Rangkaian Relay Kipas. Proses kerja perangkat lunak dimulai dari inisialisasi variabel, UART, I2C, LCD dan sinkronisasi antara sensor dan modul komunikasi jaringan. Kemudian mikrokontroler terus menerus mengecek isi variabel request apakah berisi “t” atau “h”, jika “t” maka akan membaca data suhu kemudian jika “h” akan membaca data kelembaban. Hasil pengukuran dari sensor akan ditampilkan di LCD kemudian dikirim kembali melalu jaringan LAN. Gambar 7 Diagram Alir Perangkat Lunak. Start request = t? request = h? TampilkanTemp : °C pada baris ke 1 LCD TampilkanHumi : RH pada baris ke 2 LCD NO YES YES Baca data suhu dan tampilkan ke LCD kemudian kirimkan data tersebut via UART Baca data kelembaban dan tampilkan ke LCD kemudian kirimkan data tersebut via UART Suhu = 35? Lampu ON Kipas OFF Kelembaban = 70? Suhu = 36? Kipas ON Lampu OFF Endloops Kipas ON YES YES NO NO NO YES NO Kelembaban = =70? Kipas OFF YES NO request = r? Lampu OFF Kipas OFF NO YES Inisialisasi Variabel Inisialisasi UART Inisialisasi I2C Inisialisasi LCD Variabel Input

4. Hasil dan Pembahasan