112.86 1,370.50 PROS Bistok HS, Yohanes HA, Sri Yulianto Jp Kajian Ketersediaan Air fulltext

PROSIDING KONSER KARYA ILMIAH Vol.2, Agustus 2016 | ISSN: 2460-5506 118 Lokasi Kecamatan Jan Peb Mar April Mei Jun Jul Agst Sep Ok t Nop Des Total Boyolali 73.94 79.96 105.89 127.13 145.21 139.41 131.68 124.90 117.18 106.85 84.02 73.60 1,309.77 Andong 90.18 95.05 127.77 152.11 166.60 158.96 149.21 148.16 143.10 128.34 102.60 88.89 1,550.97 Kemusu 90.05 96.24 127.61 151.97 171.03 160.94 151.05 147.92 143.10 128.34 102.60 90.02 1,560.87 Cepogo 57.80 61.62 84.30 97.19 112.40 109.91 104.57 98.75 89.58 82.12 64.23 56.57 1,019.04 Mojosongo 79.75 84.06 114.31 133.95 150.98 148.50 138.20 131.22 121.89 115.60 88.52 77.44 1,384.42 Selo 46.27 49.79 67.78 76.42 88.38 85.92 82.17 73.39 66.97 62.36 51.52 45.59 796.56 Juwangi 95.58 100.75 137.70 155.25 179.55 170.68 159.84 159.15 147.87 132.20 109.21 94.50 1,642.28 Simo 75.06 92.04 121.99 145.06 165.56 158.34 146.93 141.63 135.48 124.20 98.42 84.85 1,489.56 Wonosegoro 86.79 92.75 124.66 148.37 164.77 159.51 151.98 146.61 140.46 124.20 102.60 86.72 1,529.42 Musuk 81.29 87.99 116.59 136.72 152.03 149.40 138.80 131.90 127.67 121.18 96.37 82.14 1,422.08 Rataan 77.67

84.03 112.86

132.42 149.65 144.16 135.44 130.36 123.33 112.54 90.01

78.03 1,370.50

Tabel 1 Evapotranspirasi Potensial ETP Bulanan di Area Penelitian merupakan peubah yang sangat berkaitan dengan produksi tanaman. Pengamatan evapo- transpirasi dapat digunakan sebagai peringatan dini terhadap kekurangan air. Jika kekurangan air dapat diatasi sedini mungkin maka penurun- an produksi dapat dihindari. Peubah-peubah dari sistem atmosfir digunakan untuk menduga evapotranspirasi potensial Doorenbos dan Pruitt, 1977. Evapotranspirasi merupakan salah satu komponen neraca air. Neraca air merupakan model hubungan kuantitatif antara jumlah air yang tersedia di atas dan di dalam tanah dengan jumlah curah hujan yang jatuh pada luasan dan kurun waktu tertentu. Ketersediaan air tanah dipengaruhi kondisi iklim, topografi, jenis tanah, tutupan lahan serta struktur geologi suatu daerah Ayu dkk, 2013. Tingkat ketersediaan air tanah diperoleh dengan menganalisa data kandungan air tanah lengas tanah terhadap nilai suhu, dan Evapotranspirasi Potensial. Evapotranspirasi potensial terjadi pada kondisi air tersedia maksimum atau kapasitas lapang Handoko, 1996. Tabel 1 adalah besarnya evapotranspirasi potensial dari wilayah pengamatan di Kabu- paten Boyolali. Potensi air tersedia dalam tanah sangat diperlukan dalam manajemen air dalam rangka pengembangan tanaman pangan di lahan tadah hujan. Fluktuasi ketersediaan air tanah dari bulan ke bulan dapat diketahui dengan menggunakan pendekatan neraca air Ayu dkk, 2013; Djufry Fadjry, 2012. Curah hujan dan evapotrans- pirasi memberikan informasi tentang perkiraan jumlah air tanah yang dapat disimpan dalam matriks tanah untuk menentukan periode surplus atau defisit air di lahan, yang dapat dianalisis melalui perhitungan neraca air. Berdasarkan Tabel 1 dan Gambar 3, menunjukkan rata-rata total ETP selama tahun 2005 sampai 2015 di area penelitian sebesar 1370,50 mmtahun. Secara rata-rata bulanan menunjukkan ETP tertinggi pada bulan Mei sebesar 149,16 mm bulan dengan suhu udara rata-rata 24,52 o C. Adapun ETP terendah pada bulan Januari sebesar 77,67 mmbulan dengan suhu udara rata-rata sebesar 24,07 o C. 119 Kajian Ketersediaan Air Tanah untuk Penentuan Surplus-defisit Air Tanah dan Pola Tanam Bistok H Simanjuntak, dkk Gambar 5 Peta Evapotranspirasi Potensial ETP Tahunan di Kabupaten Boyolali Ketersediaan Air Tanah dan Defisit Air Tanah Secara kuantitatif, neraca air menggam- barkan prinsip bahwa selama periode waktu tertentu masukan air total sama dengan keluaran air total ditambah dengan perubahan air cadangan change in storage Djufry Fadjry. 2012. Nilai perubahan air cadangan ini dapat bertanda positif atau negatif. Jika nilai perubahan cadangan air tanah adalah negatif maka dapat dikatakan bahwa kondisi air tanah mengalami defisit air. Bila cadangan air tanah adalah positif maka dapat dikatakan tersimpan sejumlah air ditanah. Curah hujan dan evapotranspirasi akan memberikan informasi perkiraan jumlah air yang dapat diperoleh untuk menentukan periode surplus S atau defisit D air tanah di lahan, yang dapat dianalisis melalui perhitungan neraca air. Defisit air dihitung berdasarkan keseim- bangan air tanah dan tanaman. Keseimbangan air tanah dipengaruhi oleh ketersediaan air, curah hujan dan evapotranspirasi. Terdapat hubungan nilai antara curah hujan P dengan evapotrans- pirasi potensial ETP. Apabila curah hujan melebihi evapotranspirasi maka akan terjadi surplus air pada lahan dan sebaliknya jika curah hujan lebih kecil dari evapotranspirasi maka akan terjadi defisit air pada lahan. Berdasarkan model NRCS Java Newhall Simulation Model jNSM untuk memahami neraca air tanah yang didasarkan pada kondisi iklim di tanah dan udara dengan data iklim 10 tahun 2006-2015 di 11 wilayah kecamatan di Kabupaten Boyolali memiliki kandungan air tanah dan defisit air yang tertera dalam Tabel 2 dan Gambar 6. Tabel 2 adalah distribusi bulanan untuk kandungan ketersediaan air tanah dan kondisi surplus S defisit D air tanah besaran dan waktu terjadinya. PROSIDING KONSER KARYA ILMIAH Vol.2, Agustus 2016 | ISSN: 2460-5506 120 Keterangan: = Kondisi waktu deficit air; S = Suplus A; D = DefisitAir Lokasi Kecamatan Jan Peb Mar April Mei Jun Juli Agst Sep Okt Nop Des Total Boyolali 276.06 253.04 251.11 141.87 36.79 39.41 74.68 78.90 63.18 25.15 170.98 239.40 1,138.23 Andong 354.42 294.55 191.03 185.69 45.00 42.36 97.41 127.16 88.10 5.74 226.60 153.51 1,090.03 Kemusu 250.05 266.86 171.99 54.53 77.64 96.32 111.55 122.84 118.69 43.46 140.70 156.38 556.93 Cepogo 460.20 379.38 412.70 198.81 135.60 50.09 7.57 30.75 15.42 88.88 307.77 395.43 2,405.96 Mojosongo 252.25 230.94 219.69 125.05 23.02 52.50 84.20 87.22 70.89 12.40 145.48 210.56 924.58 Selo 392.73 352.21 347.22 225.58 111.62 11.08 0.83 20.39 3.97 94.64 272.48 357.41 2,141.44 Juwangi 242.42 177.25 130.30 45.75 31.55 95.68 97.84 104.15 60.87 29.80 107.79 182.50 525.72 Simo 257.94 207.96 214.01 114.94 26.44 61.34 76.93 89.63 63.48 35.80 117.58 186.15 869.44 Wonosegoro 255.21 205.25 198.34 106.63 27.23 72.51 74.98 91.61 63.46 44.80 118.40 197.28 850.58 Musuk 241.71 234.01 221.41 90.28 6.97 82.40 89.80 99.90 84.67 0.82 135.63 206.86 780.92 Rataan 298.30 260.15 235.78 128.91 30.35

48.14 71.41