Fadhilah Ilmi Rahmanda, 2014 PENERAPAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS-TECHNIQUE FOR ORDER PREFERENCE
BY SIMILARTY TO IDEAL SOLUTION PADA PROSES TATA KELOLA LAHAN HIGH CONSERVATION VALUE DI PERKEBUNAN KELAPA SAWIT BERBASIS SISTEM REKOMENDASI : Studi Kasus PT.
Aksenta Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
3.7 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah proses pengumpulan data yang dimiliki oleh PT. Aksenta Indonesia dan atau lembaga lain yang berkaitan
dengan gejala atau karakteristik mengenai proses tata kelola lahan perkebunan sawit berbasis HCV.
3.7.1 Wawancara
Menurut Hadi 2007, wawancara merupakan suatu metode pengumpulan data yang dilakukan dengan caran tanya jawab
sepihak yang dilakukan secara sistematis dan berlandaskan kepada tujuan penelitian. Wawancara yang dilakukan lebih diarahkan pada
model pertanyaan terbuka, yang artinya peneliti dapat melakukan observasi jawaban jauh lebih mendalam dan tidak terikat pada satu
struktur susunan tertentu. Sebelum melaksanakan wawancara, peneliti membuat sebuah
pedoman wawancara
yang terdiri
dari satu
set topik
permasalahantanpa memperhatikan urutan pertanyaan yang kemudian akan dikembangkan lebih luas pada saat wawancara
berlangsung.Peneliti membagi proses wawancara kedalam dua tahap yaitu persiapan dan pelaksanaan wawancara. Berikut
penjelasan dari kedua tahap tersebutn antara lain: 1.
Persiapan Sebelum melakukan proses wawancara dengan pihak sasaran,
peneliti mencari dan mendapatkan calon sasaran yang tepat dengan mendatangi langsung pihak PT. Aksenta Indonesia di
wilayah Jakarta Selatan. Setelah itu, peneliti membuat janji mengenai tempat dan waktu dengan pihak perusahaan dengan
menanyakan kesediaan calon narasumber untuk membantu.
Fadhilah Ilmi Rahmanda, 2014 PENERAPAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS-TECHNIQUE FOR ORDER PREFERENCE
BY SIMILARTY TO IDEAL SOLUTION PADA PROSES TATA KELOLA LAHAN HIGH CONSERVATION VALUE DI PERKEBUNAN KELAPA SAWIT BERBASIS SISTEM REKOMENDASI : Studi Kasus PT.
Aksenta Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Kesepakatan mengenai narasumber ditentukan langsung oleh pihak perusahaan, pihak perusahaan memberikan kesempatan
peneliti untuk melakukan wawancara langsung dengan salah satu direksi PT. Aksenta Indonesia. Setelah mendapatkan
kesepakatan mengenai waktu dan tempat, wawancara siap dilaksanakan.
2. Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan wawancara, peneliti menyusun pedoman wawancara yang akan digunakan sebagai acuan pada
proses tanya jawab. Selain itu, peneliti mempersiapkan alat bantu tape recorder agar proses wawancara berjalan dengan
baik. Informasi yang dibutuhkan untuk digali dari pihak sasaran
wawancara, yaitu informasi mengenai skala prioritas dari berbagai kriteria hasil identifikasi HCV dan informasi terkait hasil
identifikasi HCV yang telah ada sebelumnya. Bentuk informasi ini sangat dibutuhkan peneliti dalam tahap pengolahan data khususnya
pada proses penentuan nilai prioritas pada interpretasi struktur hirarki AHP. Hasil wawancara ini dikategorikan sebagai informasi
primer karena data dan informasinya berhubungan langsung dengan tahap perngolahan data.
Wawancara yang dilakukan dengan pihak PT. Aksenta Indonesia secara langsung untuk mendapatkan data dan informasi
yang dibutuhkan dalam perancangan sistem ini. Selain melakukan wawancara langsung dengan pihak PT. Aksenta Indonesia, peneliti
melalukan wawancara langsung dengan pakar di bidang perkebunan kelapa sawit.
Fadhilah Ilmi Rahmanda, 2014 PENERAPAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS-TECHNIQUE FOR ORDER PREFERENCE
BY SIMILARTY TO IDEAL SOLUTION PADA PROSES TATA KELOLA LAHAN HIGH CONSERVATION VALUE DI PERKEBUNAN KELAPA SAWIT BERBASIS SISTEM REKOMENDASI : Studi Kasus PT.
Aksenta Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Selanjutnya hasil wawancara yang telah diperoleh, baik yang tertulis dan terekam, dibuat ke dalam transkrip hasil wawancara
sebagai bahan untuk pengelolaan dan pengolahan data.
3.7.2 Studi Dokumentasi