Teknik Analisis Data 1. METODOLOGI PENELITIAN

Zulfarisyi Kenedy, 2016 RANCANG BANGUN MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS GAME PUZZLE MENGGUNAKAN METODE DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN PADA MATA PELAJARAN JARINGAN DASAR SMK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B A B B A A P P J B J B D      Keterangan : D = Jumlah peserta tes J A = Jumlah semua peserta yang temasuk kelompok atas J B = Jumlah semua peserta yang termasuk kelompok bawah B A = Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab dengan benar butir item B B = Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab dengan benar butir item P A = Preporsi peserta kelompok atas menjawab benar P B = Preporsi perserta kelompok bawah menjawab benar Klasifikasi interpretasi untuk daya pembeda yang digunakan, berpedoman pada tabel berikut ini Tabel 3.4 Klasifikasi Daya Pembeda Daya Pembeda Interpretasi 0,00 – 0,20 Kurang 0,20 – 0,40 Cukup 0,40 - 0,70 Baik 0,70 – 1,00 Sangat Baik

3.5 Teknik Analisis Data 1.

Analisis Data Instrumen Studi Lapangan Zulfarisyi Kenedy, 2016 RANCANG BANGUN MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS GAME PUZZLE MENGGUNAKAN METODE DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN PADA MATA PELAJARAN JARINGAN DASAR SMK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Teknik analisis data instrumenn studi lapangan dilakukan dengan cara merumuskan hasil data dan informasi yang diperoleh melalui wawancara.

2. Analisis Data Instrumen Validasi Ahli

Analisis data instrumen validasi ahli menggunakan rating scale baik validasi oleh ahli multimedia maupun ahli materi. Adapun rumus dalam menggunakan rating scale adalah sebagai berikut : P = x 100 Keterangan : P = Angka persentase Skor ideal = Skor tertinggi tiap butir x jumlah responden x jumlah butir Kemudian data yang diperoleh berupa angka diterjemahkan dalam pengertian kualitatif. Untuk mengukur hasil perhitungan skala, tingkat validasi digolongkan kedalam empat kategori dengan menggunakan skala sebagai berikut Gonia, 2009, hlm. 50 : Untuk lebih memudahkan, kategori di atas dapat direpresentasikan kedalam bentuk tabel sebagai berikut : Tabel 3.5 Skor Presentase Skor persentase Interpretasi – 24 Tidak baik Tidak Baik Kurang Baik Baik Sangat Baik 25 50 75 100 Zulfarisyi Kenedy, 2016 RANCANG BANGUN MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS GAME PUZZLE MENGGUNAKAN METODE DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN PADA MATA PELAJARAN JARINGAN DASAR SMK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 25 – 49 Kurang baik 50 – 74 Baik 75 – 100 Sangat baik

3. Analisis Data Instrumen Tanggapan Siswa

Data yang didapat mengenai tanggapan siswa mengenai pembelajaran dengan menggunakan multimedia pembelajaran berbasis game dihitung menggunakan skala likert yang terdiri atas Sangat Setuju SS, Setuju S, Tidak Setuju TS, dan Sangat Tidak Setuju STS. Data yang terkumpul yakni beruba data kualitatif kemudian diolah kedalam bentuk kuatitatif dengan menetapkan skor jawaban dari pertanyaan yang telah dijawab oleh responden, dimana pemberian skor tersebut didasarkan pada ketentuan Sugiyono 2009. Tabel 3.6 Skor Presentase Selanjutnya dilakukan perhitungan setiap butir soal menggunakan rumus berikut : P = x 100 Keterangan : P = persentase tiap butir soal. Skor hasil pengumpulan = skor yang diperoleh daari setiap butir soal dengan cara menjumlahkan skor yang diberikan oleh seluruh responden pada butir soal tersebut. Alternatif Skor Sangat Setuju 4 Setuju 3 Tidak Setuju 2 Sangat Tidak Setuju 1 Zulfarisyi Kenedy, 2016 RANCANG BANGUN MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS GAME PUZZLE MENGGUNAKAN METODE DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN PADA MATA PELAJARAN JARINGAN DASAR SMK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Skor ideal = skor maksimum, yaitu 4 seandainya seluruh responden menjawab SS yang dikalikan dengan jumlah responden. Selanjutnya hasil perhitungan diinterpretasi kedalam skala berikut:

4. Analisis Data Instrumen Tingkat Pemahaman

Pengolahan data kuantitatif dilakukan dengan menggunakan uji statistik menggunakan SPSS terhadap hasil data pretes, postes, dan N- Gain dari kelas eksperimen dan kelas kontrol. Untuk menguji hipotesis dilakukan analisis statistik pengujian kesamaan dua rata-rata N- Gain antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol setelah sebelumnya dilakukan pengujian normalitas data dan homogenitas untuk menentukan apakah dalam pengujian hipotesis digunakan Statistik Parametrik atau non Parametrik. Dapatditentukan rata-rata skor dan deviasi standarnya sebagai berikut: 1. Menghitung rerata skor pretes, postes, dan N-Gain menggunakan rumus: 2. Menghitung deviasi standar skor pretes, postes dan N-Gain menggunakan rumus: 25 50 75 STS TS S SS 100 Zulfarisyi Kenedy, 2016 RANCANG BANGUN MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS GAME PUZZLE MENGGUNAKAN METODE DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN PADA MATA PELAJARAN JARINGAN DASAR SMK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3 . Menguji normalitas data skor pretes, postes dan N- Gain digunakan rumus uji kecocokan Chi Kuadrat sebagai berikut[14]: f = frekuensi dari yang diamati f e = frekuensi yang diharapkan k = banyak kelas 4 . Menguji homogenitas varians skor pretes, postes, dan N-Gain menggunakan rumus: 5 . Jika sebaran data normal dan homogen, uji signifikansi dengan statistik uji t berikut: Perhitungan N-Gain diperoleh dari skor pretes dan postes masing-masing kelas eksperimen dan kelas kontrol. Peningkatan kompetensi yang terjadi sebelum dan sesudah pembelajaran dihitung dengan rumus g faktor N-Gain dengan rumus menurut Meltzer adalah sebagai berikut: Keterangan: S post = Skor postes S pre = Skor pretes Zulfarisyi Kenedy, 2016 RANCANG BANGUN MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS GAME PUZZLE MENGGUNAKAN METODE DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN PADA MATA PELAJARAN JARINGAN DASAR SMK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu S maks = Skor maksimum Interpretasi N- Gain sebagai berikut: Tabel 3.7 Klasifikasi Interpretasi N-Gain Besar Persentase Interpretasi g 0,7 Tinggi 0,3 g 0,7 Sedang g 0,3 Rendah Langkah-langkah pengujian yang ditempuh untuk data pretes, postes dan N- Gain adalah sebagai berikut:

1. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui data yang telah diperoleh berdistribusi normal atau tidak. Apabila data yang dihasilkan berdistribusi normal maka dilanjutkan dengan uji homogenitas. Namun apabila data yang dihasilkan tidak berdistribusi normal maka dilakukan uji statistik non parametrik. Pada penelitian ini, untuk menghitung normalitas peneliti menggunakan SPSS. Karena penelitian dilakukan terhadap 30 responden maka uji normalitas yang digunakan adalah Levene.

2. Analisis Uji Mann Whitney U Non parametrik

Mann Whitney U Test adalah uji non parametris yang digunakan untuk mengetahui perbedaan median 2 kelompok bebas apabila skala data variabel terikatnya adalah ordinal atau intervalratio tetapi tidak berdistribusi normal. Uji non parametris apabila uji Independent T Test tidak dapat dilakukan oleh karena asumsi normalitas tidak terpenuhi. Tetapi meskipun bentuk non parametris dari uji independent t test, uji Mann Whitney U Test tidak menguji perbedaan Mean rerata dua kelompok. Pada penelitian ini untuk menghitung Uji man whitney, peneliti menggunakan SPSS. Zulfarisyi Kenedy, 2016 RANCANG BANGUN MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS GAME PUZZLE MENGGUNAKAN METODE DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN PADA MATA PELAJARAN JARINGAN DASAR SMK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.6 Alur Penelitian 1.