BAB IV PERCOBAAN DAN SIMULASI KECEPATAN MOTOR-DC
IV.1 Umum
Pengaturan kecepatan motor arus searah yang dilakukan dalam percobaan ini, adalah suatu bentuk pengaturan tahanan jangkar dan tahanan medan suatu
motor arus searah, dengan menggunakan tahanan luar yang dikombinasikan secara seri di masing-masing tahanan jangkar dan tahanan medan untuk
memperoleh sebuah hasil putaran yang diharapkan. Adapun bentuk percobaan yang dilakukan dapat dibagi menjadi tiga
bagian yaitu :
• Pengaturan tahanan seri pada medan shunt
Ra
Ea M
Vs Ia
R1
Rsh IL
Ish
Gambar 4.1 Rangkaian pengaturan tahanan seri pada medan shunt
Dari gambar 4.1 di atas maka berlaku persamaan Vs = Ish
.
R1 + Rsh
…………..4-1
1 R
Rsh Vs
Ish +
=
…………..4-2 Ia = IL – Ish
…………..4-3
Universitas Sumatera Utara
Ea = Vs – IaRa …………..4-4
Ea = Ish Rsh+R1 – Ia Ra …………..4-5
Ea = IL – Ia Rsh+R1 – IaRa …………..4-6
Ea = IL Rsh+R1 – Ia Rsh+R1 – Ia Ra …………..4-7
Ea = IL Rsh+R1 – Ia Rsh+R1+Ra …………..4-8
Sehingga : CnФ = [ ILRsh+R1 – IaRsh+R1+Ra ] ..…………4-9
Atau
Φ =
C n
1
[ ILRsh+R1 – IaRsh+R1+Ra ] rpm …….4-10 Maka dengan penambahan R1 akan mempengaruhi besarnya
putaran n karena fluks Ф akan berubah. Dengan penambahan R1 ini maka dapat dilakukan pengaturan kecepatan putar motor.
• Pengaturan tahanan seri pada jangkar
Ra
Ea M
Vs Ia
Rsh IL
Ish R1
Gambar 4.2 Rangkaian pengaturan tahanan seri pada jangkar
Dari gambar 4.2 di atas maka berlaku persamaan Ia = IL – Ish
…………..4-11
Universitas Sumatera Utara
Rsh Vs
Ish =
…………..4-12 Vs = Ish
.
Rsh …………..4-13
Ea = Vs – Ia Ra +R1 …………..4-14
Maka Ea = Ish Rsh – IaRa+R1
…………..4-15 Ea = IL – Ia Rsh – IaRa+R1
…………..4-16 Ea = IL Rsh – Ia Rsh – Ia Ra+R1
…………..4-17 Ea = IL Rsh – Ia Rsh+Ra+R1
…………..4-18 Sehingga :
Φ =
C n
1
[ ILRsh – IaRsh+R1+Ra ] rpm ….……….4-19 Maka dengan penambahan R1 akan mempengaruhi besarnya
putaran n karena fluks Ф akan berubah. Dengan penambahan R1 ini maka dapat dilakukan pengaturan kecepatan putar motor
• Pengaturan tahanan seri pada jangkar dan medan shunt
Ra
Ea M
Vs Ia
R1
Rsh IL
Ish R2
Gambar 4.3 Rangkaian pengaturan tahanan seri pada jangkar dan medan shunt
Universitas Sumatera Utara
Dari gambar maka berlaku persamaan : Ia = IL – Ish
…………..4-20
1 R
Rsh Vs
Ish +
=
…………..4-21 Vs = Ish
.
Rsh+R1 …………..4-22
Ea = Vs – Ia Ra +R2 …………..4-23
Maka Ea = Ish Rsh+R1 – IaRa+R2
…………..4-24 Ea = IL – Ia Rsh+R1 – IaRa+R2
…………..4-25 Ea = IL Rsh+R1 – Ia Rsh+R1 – Ia Ra+R2 …..4-26
Ea = IL Rsh+R1 – Ia Rsh+Ra+R1+R2 …………..4-27
Sehingga : CnФ = [ ILRsh+R1 – IaRsh+R1+Ra+R2 ] ………4-28
Atau
Φ =
C n
1
[ ILRsh+R1 – IaRsh+R1+Ra+R2 ] rpm ….4-29
Maka dengan penambahan R1 dan R2 akan mempengaruhi besarnya putaran n karena fluks Ф akan berubah. Dengan
penambahan R1 ini maka dapat dilakukan pengaturan kecepatan putar motor.
Universitas Sumatera Utara
IV.2 Jenis Komponen dan Spesifikasi Peralatan