23
Tujuan pelayanan farmasi klinis adalah meningkatkan dan memastikan kerasionalan, kemanfaatan dan keamanan terapi obat. Menurut SK Menkes RI
No.436MenkesSKVI1993 pelayanan farmasi klinis adalah:
Melakukan konseling
Monitoring Efek Samping Obat MESO
Pencampuran obat secara aseptis
Menganalisa efektivitas biaya
Penentuan kadar obat dalam darah
Penanganan obat sitostatika
Penyiapan Total Parenteral Nutrisi TPN
Pemantauan penggunaan obat
Pengkajian penggunaan obat
2.7 Central Sterilization Supply Departement CSSD
Instalasi Pusat Pelayanan Sterilisasi CSSD merupakan satu unitdepartemen dari rumah sakit yang menyelenggarakan proses pencucian,
pengemasan, sterilisasi terhadap semua alat atau bahan yang dibutuhkan dalam kondisi steril Depkes RI, 2001. Penanggung jawab CSSD ini adalah seorang
apoteker. Berdirinya CSSD di rumah sakit dilatarbelakangi oleh:
Besarnya angka kematian akibat infeksi nosokomial
Kuman mudah menyebar, mengkontaminasi benda dan menginfeksi manusia di lingkungan rumah sakit.
Merupakan salah satu pendukung jaminan mutu pelayanan rumah sakit.
Menurut Depkes RI 2001, tugas utama CSSD di rumah sakit adalah :
Universitas Sumatera Utara
24
a. Menyediakan peralatan medis untuk perawatan pasien
b. Melakukan proses sterilisasi alatbahan
c. Mendistribusikan alat dan bahan habis pakai steril yang dibutuhkan oleh ruang
perawatan, kamar operasi, dan ruang lain yang membutuhkan d. Berpartisipasi dalam pemilihan alat dan bahan yang aman, efektif, bermutu
e. Mempertahankan stok inventory yang memadai untuk keperluan perawatan f. Mendokumentasikan setiap aktivitas pembersihan, desinfeksi, maupun
sterilisasi sebagai bagian dari program upaya pengendalian mutu g. Melakukan penelitian terhadap hasil sterilisasi dalam rangka pencegahan dan
pengendalian infeksi bersama dengan panitia pengendalian infeksi nosokomial h. Memberikan penyuluhan tentang hal yang berkaitan dengan masalah sterilisasi
i. Menyelenggarakan pendidikan
dan pengembangan staf instalasi CSSD baik yang bersifat intern dan ekstern.
Universitas Sumatera Utara
BAB III TINJAUAN KHUSUS RSUD Dr. PIRNGADI KOTA MEDAN
3.1 Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Kota Medan
Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Pirngadi Kota Medan didirikan pada tanggal 11 Agustus 1928 oleh Pemerintah Kolonial Belanda dengan nama
GEMENTA ZIEKEN HUIS. Dengan masuknya Jepang ke Indonesia dan mengambil alih Rumah Sakit ini sehingga nama Rumah Sakit ini berganti menjadi
SYURITSU BYUSONO INCE dan sebagai direkturnya dipercayakan kepada Putra Indonesia bernama Dr. Raden Pirngadi Gonggo Putra, yang akhirnya
disahkan menjadi nama Rumah Sakit ini. Pada tanggal 27 Desember 2001 diserahkan kepemilikannya dari
Pemerintahan Provinsi Sumatera Utara kepada Pemerintahan Kota Medan. Pada tanggal 6 september 2002, status kelembagaan Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi
ditetapkan menjadi Badan Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Kota Medan. Sesuai Peraturan Daerah Pemerintahan Kota Medan No. 3 Tahun
2009, sejak tanggal 4 Maret 2009 Badan Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Kota Medan berubah menjadi Rumah Sakit Umum Daerah Dr.
Pirngadi Kota Medan. RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan adalah rumah sakit kelas B Pendidikan.
RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan terletak di Jl. Prof. H. M. Yamin, kelurahan Perintis kecamatan Medan Timur. Kepegawaian RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan
meliputi tenaga medis, tenaga penunjang medis dan tenaga non medis.
25
Universitas Sumatera Utara
26
3.1 Struktur Organisasi