The Potency of Cissus quadrangula Salisb. Stem Extract on Proliferation and Differentiation of Rats Bone Marrow Mesenchymal Stem Cell into Osteocytes.

POTENSI EKSTRAK BATANG SIPATAH-PATAH
(Cissus quadrangula Salisb.) DALAM PROLIFERASI DAN
DIFERENSIASI SEL PUNCA MESENKIMAL SUMSUM
TULANG TIKUS MEMBENTUK OSTEOSIT

RIA CERIANA

SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014

PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA*
Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis berjudul Potensi Ekstrak Batang
Sipatah-patah (Cissus quadrangula Salisb.) dalam Proliferasi dan Diferensiasi Sel
Punca Mesenkimal Sumsum Tulang Tikus Membentuk Osteosit adalah benar
karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam
bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang
berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari
penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di

bagian akhir tesis ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.
Bogor, Februari 2014
Ria Ceriana
NRP B152110011

RINGKASAN
RIA CERIANA. Potensi Ekstrak Batang Sipatah-patah (Cissus quadrangula
Salisb.) dalam Proliferasi dan Diferensiasi Sel Punca Mesenkimal Sumsum
Tulang Tikus Membentuk Osteosit. Dibimbing oleh ITA DJUWITA dan TUTIK
WRESDIYATI.
Masyarakat Aceh secara tradisional menggunakan batang Sipatah-patah
(Cissus quadrangula Salisb.) untuk persembuhan berbagai penyakit tulang. Cissus
quadrangula Salisb. mengandung beberapa komponen senyawa biokimia seperti
fitoestrogen, kalsium, dan fosfor yang dapat membantu proses osteogenesis. Sel
punca mesenkimal terdapat pada sumsum tulang dan dapat didiferensiasikan
menjadi berbagai tipe sel seperti osteoblas, kondrosit dan adiposit. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui potensi dan dosis optimal CQ dalam proliferasi dan
diferensiasi sel punca mesenkimal sumsum tulang tikus.

Sel punca mesenkimal diisolasi dari tulang femur dan tibia tikus. Pada
penelitian ini terdapat lima kelompok perlakuan. Semua kelompok perlakuan
menggunakan medium modified Dulbecco’s modified eagles’s medium
(mDMEM). Pada kelompok perlakuan kontrol tidak ditambahkan ekstrak batang
Sipatah-patah, sedangkan pada kelompok perlakuan diberikan ekstrak batang
Sipatah-patah sebanyak 0,1 mg/mL, 0,3 mg/mL, 0,6 mg/mL, dan 0,9 mg/mL.
Tingkat proliferasi sel diukur menggunakan teknik Population Doubling Time
(PDT). Identifikasi diferensiasi sel dilakukan melalui pengamatan morfologi
dengan pewarnaan Alizarin red. Diferensiasi sel diukur dengan perhitungan
jumlah dan diameter osteoblas dan osteosit.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan ekstrak CQ dapat
menurunkan nilai PDT secara sangat nyata (P