15 Cairan rumen diambil pada saat hari terakhir pengumpulan feses. Cairan
rumen diambil sebanyak 20 ml dengan cara disedot langsung menggunakan pompa melalui selang kecil yang dimasukkan ke dalam rumen sapi stomach tube.
Metode Perlakuan Penelitian
Penelitian ini menggunakan 3 ransum perlakuan dengan 4 ulangan. Susunan ransum perlakuan adalah sebagai sebagai berikut :
P1 = 50 Jerami padi + 50 Konsentrat kontrol P2 = 50 Jerami padi + 25 Konsentrat + 25 Daun murbei
P3 = 50 Jerami padi + 50 Daun murbei
Model
Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap dengan model matematik sebagai berikut Mattjik dan Sumerta Jaya, 2002
Y
ij
= µ + τ
i
+ ε
ij
Keterangan : i : Perlakuan
j : Ulangan Y
ij
: Pengamatan pada perlakuan ke-i dan ulangan ke-j µ : Rataan umum
τ
i
: Pengaruh pelakuan ke-i ε
ij
: Pengaruh acak pada perlakuan ke-i ulangan ke-j
Peubah yang diamati
Peubah yang diamati pada penelitian ini yaitu kecernaan bahan kering, kecernaan bahan organik, kecernaan protein, kecernaan lemak, kecernaan serat,
konsentrasi VFA cairan rumen.
1. Kecernaan Bahan Kering
Kecernaaan bahan kering didapatkan dengan cara mengurangi bahan kering konsumsi dengan bahan kering feses lalu dibagi dengan bahan kering konsumsi yang
kemudian dikali seratus persen. Bahan kering konsumsi didasarkan pada hasil analisis proksimat dan bahan kering feses diukur dari hasil rata-rata pengukuran
16 bahan kering feses selama empat hari terakhir periode penelitian. Koefisien cerna
bahan kering dihitung dengan menggunakan rumus : =
BK konsumsi − BK feses �
� x 100
2. Kecernaan protein kasar
Kecernaan protein dapat dihitung dengan cara kandungan protein bahan yang dikonsumsi dikurangi kandungan protein feses lalu dibagi dengan kandungan protein
bahan yang dikonsumsi kemudian dikali seratus persen. Protein yang dikonsumsi didasarkan pada hasil analisis proksimat bahan pakan dan protein feses diukur dari
hasil rata-rata pengukuran protein feses selama lima hari terakhir periode penelitian. Koefisien cerna protein dihitung dengan menggunakan rumus :
��� �� � = konsumsi PK − PK feses
� � �
x 100
3. Kecernaan serat kasar
Kecernaan serat dapat dihitung dengan cara kandungan serat kasar bahan yang dikonsumsi dikurangi kandungan serat kasar feses lalu dibagi dengan
kandungan serat kasar bahan yang dikonsumsi kemudian dikali seratus persen. Serat kasar yang dikonsumsi didasarkan pada hasil analisis proksimat bahan pakan dan
serat kasar feses diukur dari hasil rata-rata pengukuran serat kasar feses selama lima hari terakhir periode penelitian. Koefisien cerna serat dihitung dengan menggunakan
rumus :
��� �� � = konsumsi SK − SK feses
� � �
x 100
4. Kecernaan lemak kasar
Kecernaan lemak dapat dihitung dengan cara kandungan lemak bahan yang dikonsumsi dikurangi kandungan lemak feses lalu dibagi dengan kandungan lemak
bahan yang dikonsumsi kemudian dikali seratus persen. lemak yang dikonsumsi didasarkan pada hasil analisis proksimat bahan pakan dan lemak feses diukur dari
hasil rata-rata pengukuran lemak feses selama lima hari terakhir periode penelitian. Koefisien cerna lemak dihitung dengan menggunakan rumus :
17 ��� �� =
konsumsi LK − LK feses �
� x 100
5. Konsentrasi VFA