Pengaruh Pemberian Kualitas Seresah Terhadap NH

B. Pengaruh Pemberian Kualitas Seresah Terhadap NH

4 + dan NO 3 - Tanah 1. Konsentrasi NH 4 + Tanah Tabel 4.3. Konsentrasi NH 4 + setelah penambahan kualitas seresah per waktu inkubasi Konsentrasi NH 4 + Minggu ke Perlakuan 1 4 7 10 13 16 Rerata T0 0.156 a 0.072a 0.044a 0.037a 0.054a 0.042a 0.068 T1 0.146 a 0.098ab 0.061b 0.064abc 0.059ab 0.042a 0.078 T2 0.146 a 0.106ab 0.039a 0.059abc 0.054ab 0.038a 0.074 T3 0.125 a 0.097ab 0.056a 0.049ab 0.064b 0.042a 0.073 T4 0.137 a 0.109ab 0.058a 0.044 ab 0.055ab 0.039a 0.074 A5 0.116 a 0.072ab 0.060a 0.084 c 0.053ab 0.037a 0.070 A6 0.101 a 0.076ab 0.043a 0.064abc 0.058ab 0.042a 0.064 A7 0.154 a 0.084ab 0.072a 0.064bc 0.053ab 0.035a 0.077 K8 0.162 a 0.094ab 0.060a 0.037a 0.053ab 0.034a 0.073 K9 0.160 a 0.101ab 0.041a 0.042abc 0.055ab 0.042a 0.073 K10 0.152 a 0.095 b 0.068a 0.053ab 0.044 a 0.034a 0.074 Rerata 0.140 0.072 0.055 0.054 0.055 0.054 Sumber : Analisis data, Maret 2009 Keterangan : Angka-angka yang dikuti huruf yang sama pada satu kolom menunjukkan berbeda tidak nyata pada DMRT taraf 5 = Dosis 5 Mgha = Dosis 10 Mgha = Dosis 15 Mgha T0 = Kontrol tanpa seresah dan tanpa pupuk N T1 = Kontrol tanpa seresah + pupuk N T2, T3 dan T4 = Seresah Tephrosia candida A5, A6 dan A7 = Seresah Acacia auriculiformis K8, K9 dan K10 = Seresah Campuran Tabel 4.3 menunjukkan bahwa pada kontrol dan perlakuan tanpa seresah + urea O+N menghasilkan rerata konsentrasi NH 4 + sebesar 0.068 dan 0.078. Tingginya konsentrasi NH 4 + pada perlakuan tanpa seresah +urea O+N disebabkan karena hidrolisis pupuk dasar urea yang diberikan. Penambahan seresah kualitas tinggi Tephrosia candida menghasilkan rerata konsentrasi NH 4 + tanah dosis 5 Mgha sebesar 0.074, dosis 10 Mgha sebesar 0.073 dan dosis 15 Mgha sebesar 0.074. Dengan penambahan seresah kualitas tinggi tidak dapat mengendalikan pelepasan NH 4 + dalam tanah, dikarenakan seresah dengan kualitas tinggi cepat terdekomposisi di dalam tanah sehingga ketersediaan NH 4 + dalam tanah besar. Pembentukan konsentrasi NH 4 + pada penambahan seresah kualitas rendah Acacia auriculiformis pada dosis 5 Mgha sebesar 0.070, sedangkan pada dosis 10 Mgha dan 15 Mgha masing- masing adalah 0.064 dan 0.77. Hal ini dikarenakan penambahan seresah berkualitas rendah proses dekomposisi yang terjadi lambat sehingga proses penyediaan NH 4 + bagi tanaman secara bertahap, selain itu karena kandungan CN tinggi 14 dan nisbah kandungan L+PN tinggi 15.73 tabel 4.2. Dengan penambahan seresah yang berkualitas rendah dapat memperlambat pembentukan NH 4 + dalam tanah sehingga dapat mengendalikan proses nitrifikasi dalam tanah. Purwanto et all, 2007 menyatakan bahwa semakin tinggi nisbah kandungan L+PN seresah semakin lambat rendah pelepasan NH 4 + ke dalam tanah. Penambahan seresah campuran atau kombinasi seresah yang berkualitas tinggi dengan seresah yang berkualitas rendah menghasilkan rerata pembentukan NH 4 + tanah pada dosis 5 Mgha dan 10 Mgha adalah sebesar 0.073 sedangkan pada dosis 15 Mgha sebesar 0.074, sehingga untuk penambahan seresah campuran ini tidak dapat menghambat pembentukan NH 4 + tanah. Dari uji F lampiran tabel 1 dapat diketahui bahwa perlakuan seresah tidak berpengaruh nyata terhadap konsentrasi NH 4 + di dalam tanah, hal ini mengindikasikan bahwa metode penghalusan seresah kurang tepat karena akan mempercepat penyediaan NH 4 + dalam tanah sehingga perlu digunakan seresah utuh untuk memperlambat pelepasan NH 4 + tanah. Sedangkan pada analisis DMRT Tabel 4.3 perlakuan seresah terhadap konsentrasi NH 4 + dalam tanah per waktu inkubasi menyatakan bahwa perlakuan seresah minggu 1 dan minggu 16 berbeda tidak nyata pada semua perlakuan. Pada minggu ke-4 perlakuan kontrol T0 berbeda nyata terhadap perlakuan K10 seresah campuran dosis 15 Mgha, untuk minggu 7 perlakuan T1 tanpa seresah+urea berbeda nyata terhadap semua perlakuan. Pada minggu 10 perlakuan T0 berbeda nyata dengan perlakuan A5 seresah Akasia dosis 5 Mgha dan perlakuan A7 seresah Akasia dosis 15 Mgha, selanjutnya perlakuan A5 seresah Akasia dosis 5 Mgha berbeda nyata dengan perlakuan T3 seresah Tephrosia dosis 10 Mgha dan T4 seresah Tephrosia dosis 15 Mgha dan perlakuan K8 seresah campuran dosis 5 Mgha dan K10 seresah campuran dosis 15 Mgha. Pada minggu ke-13 perlakuan kontrol T0 dan K10 seresah campuran dosis 15 Mgha berbeda nyata terhadap T3 seresah Tephrosia dosis 5 Mgha. Gambar 4.1. Konsentrasi NH 4 + tanah setelah penambahan seresah Tephrosia candida per waktu inkubasi Pada gambar 4.1 konsentrasi NH + 4 setelah penambahan seresah kualitas tinggi Tephrosia candida pada berbagai dosis dengan selang waktu 16 minggu mengalami penurunan. Pada minggu pertama konsentrasi NH + 4 menunjukkan nilai tertinggi yang terjadi pada semua perlakuan, hal ini diduga berasal dari hidrolisis pupuk dasar urea yang diberikan pada awal minggu Purwanto, et all 2005. Pupuk Urea merupakan salah satu pupuk N yang cepat terhidrolisis bila kondisi cuaca panas musim kemarau dan mudah larut dalam air Foth, 1994. Tingginya konsentrasi NH + 4 pada minggu ke-1 mengindikasikan bahwa imobilisasi atau dekomposisi belum berlangsung cepat. Pada minggu 10 perlakuan seresah Tephrosia candida yang berkualitas tinggi L+PN = 6.34 dan CN = 11 dengan takaran dosis 5 Mgha meningkatkan konsentrasi NH + 4 sebesar 51.28, sedangkan pada minggu 13 pada takaran dosis 10 Mgha peningkatan konsentrasi NH + 4 sebesar 34.69 dibanding pada perlakuan tanpa seresah + pupuk urea O+ N yang meningkat sebesar 4.91. Penurunan konsentrasi NH + 4 pada semua perlakuan terjadi pada minggu ke-1 sampai ke-7, tetapi hanya pada perlakuan kontrol O–N yang mengalami penurunan konsentrasi NH + 4 secara drastis yaitu sebesar 53,84, dibanding pada perlakuan yang lain. Penurunan dan peningkatan konsentrasi NH + 4 pada perlakuan seresah Tephrosia candida yang berkualitas tinggi mengindikasikan bahwa terjadi imobilisasi pada minggu ke 1 sampai minggu 7 dan termineralisasi pada minggu ke 10 dan 13, ini disebabkan karena dengan adanya penambahan seresah yang berkualitas tinggi kedalam tanah maka dekomposisi seresah berlangsung lebih cepat kandungan CN yang rendah sehingga pelepasan NH + 4 amonifikasi dari seresah tersebut tinggi Penurunan konsentrasi NH + 4 yang terjadi pada akhir inkubasi minggu 16 dari semua perlakuan mengindikasikan bahwa konsentrasi NH + 4 dari seresah sudah mulai habis digunakan Purwanto et all, 2007. Gambar 4.2 Konsentrasi NH 4 + tanah setelah penambahan seresah Acacia auriculiformis per waktu inkubasi Perlakuan seresah Acacia auriculiformis yang berkualitas rendah peningkatan konsentrasi NH 4 + tanah terjadi hanya pada minggu 10 pada takaran dosis 5 Mgha sebesar 40 dan dosis 10 Mgha sebesar 48.83, ini disebabkan karena pemberian seresah akasia yang berkualitas rendah kandungan CN dan L+PN yang tinggi serta kandungan lignin yang juga tinggi menyebabkan proses dekomposisi seresah tidak berlangsung cepat dan pelepasan NH 4 + amonifikasi terjadi secara bertahap dan dalam waktu yang cenderung lama, sehingga seresah mulai termineralisasi pada minggu 10. Namun, pada minggu 13 sampai akhir inkubasi pada semua perlakuan mengalami penurunan., sehingga penambahan seresah Acacia auriculiformis yang berkualitas rendah lambat terdekomposisi diharapkan dapat menghambat proses nitrifikasi di dalam tanah. Hal ini diperkuat dengan pernyataan Purwanto et, all 2007 yang menyatakan bahwa pengendalian pelepasan NH 4 + di dalam tanah dengan cara penambahan seresah kualitas rendah. Gambar 4.3 Konsentrasi NH 4 + tanah setelah penambahan seresah campuran per waktu inkubasi Perlakuan seresah campuran Tephrosia candida dan Acacia auriculiformis penurunan konsentrasi NH + 4 pada semua perlakuan terjadi pada minggu 1 sampai minggu 10 kecuali pada perlakuan tanpa seresah + urea yang meningkat pada minggu 10 sebesar 4.9, hal ini diduga berasal dari hidrolisis pupuk urea yang diberikan. Pada minggu 13 dengan takaran dosis 5 Mgha terjadi peningkatan konsentrasi NH + 4 sebesar 48.57 dan takaran dosis 10 Mgha sebesar 30.95, peningkatan konsentrasi NH 4 + tanah yang terjadi disebabkan karena adanya penambahan substrat energi hasil amonifikasi mineralisasi dari seresah Campuran yang diberikan. Dari gambar 4.1, 4.2, dan 4.3 diatas pada perlakuan seresah Tephrosia candida yang berkualitas tinggi, seresah Acacia auriculiformis yang berkualitas rendah dan seresah campuran dalam lama waktu inkubasi selama 16 minggu, dapat disimpulkan bahwa penambahan seresah kualitas tinggi, kualitas rendah dan campuran dapat menghambat pelepasan NH 4 + amonifikasi dalam tanah, disebabkan karena NH 4 + hasil dekomposisi seresah dan pupuk urea lebih dimanfaatkan oleh bakteri heterotrof sebagai sumber energi dan atau termanfaatkan oleh tanaman melalui serapan akar sehingga tidak menyisakan sumber NH 4 + untuk nitrifikasi. 2. Konsentrasi NO 3 - Tanah Tabel 4.5. Konsentrasi NO 3 - per waktu inkubasi setelah penambahan kualitas seresah Konsentrasi NO 3 - Minggu Ke Perlakuan 1 4 7 10 13 16 Rerata T0 0.025a 0.036a 0.039a 0.036a 0.021a 0.014a 0.029 T1 0.040a 0.036a 0.033a 0.027a 0.043a 0.023a 0.034 T2 0.035a 0.038a 0.029a 0.017a 0.020a 0.025a 0.028 T3 0.020a 0.044a 0.039a 0.045a 0.033a 0.023a 0.034 T4 0.030a 0.042a 0.035a 0.022a 0.038a 0.014a 0.030 A5 0.020a 0.038a 0.028a 0.021a 0.032a 0.018a 0.027 A6 0.020a 0.035a 0.037a 0.036a 0.027a 0.009a 0.027 A7 0.04a 0.045a 0.033a 0.037a 0.042a 0.026a 0.036 K8 0.025a 0.034a 0.037b 0.040a 0.030a 0.019a 0.031 K9 0.025a 0.041a 0.046a 0.031a 0.036a 0.022a 0.034 K10 0.04a 0.044a 0.030a 0.021a 0.036a 0.028a 0.033 Rerata 0.024 0.039 0.035 0.030 0.033 0.020 Sumber : Analisis data, Maret 2009 Keterangan : Angka-angka yang dikuti huruf yang sama pada satu kolom menunjukkan berbeda tidak nyata pada DMRT taraf 5 = Dosis 5 Mgha = Dosis 10 Mgha = Dosis 15 Mgha T0 = Kontrol tanpa seresah dan pupuk N T1 = Kontrol tanpa seresah + pupuk N T2, T3 dan T4 = Seresah Tephrosia candida A5, A6 dan A7 = Seresah Acacia auriculiformis K8, K9 dan K10 = Seresah Campuran Dari tabel 4.5 terlihat bahwa rerata pembentukan NO 3 - per waktu inkubasi mengalami peningkatan pada minggu 1 sampai minggu 4 dan mulai menurun pada minggu 7 sampai minggu 16. Sedangkan rerata pembentukan NO 3 - selama 16 minggu pada kontrol T0 besarnya 0.029 dan pada T1 besarnya 0.034. Penambahan seresah kualitas tinggi Tephrosia candida rerata pembentukkan NO 3 - pada dosis 5 Mgha sebesar 0.028, dosis 10 Mgha sebesar 0.034 dan pada dosis 15 Mgha rerata pembentukan NO 3 - 0.030. Pada penambahan seresah kualitas rendah Acacia auriculiformis rerata pembentukkan NO 3 - pada dosis 5 Mgha, 10 Mgha, dan 15 Mgha masung- masing adalah 0.027, 0.027 dan 0.036. Penambahan seresah campuran rerata pembentukkan NO 3 - pada masing-masing perlakuan dosis adalah 0.031 dosis 5 Mgha, 0.033 dosis 10 Mgha dan 0.033 dosis 15 Mgha. Dari penambahan berbagai kualitas seresah dan dosis menunjukkan bahwa yang menghasilkan rerata pembentukkan NO 3 - terendah adalah pada penambahan seresah kualitas rendah Acacia auriculiformis dibanding dengan penambahan seresah kualitas tinggi Tephrosia candida dan seresah campuran keduanya, Hal ini disebabkan karena seresah akasia mempunyai kandungan CN yang tinggi dan sulit terdekomposisi sehingga menyebabkan immobilisasi daripada termineralisasi ketersediaan NH 4 + dalam tanah yang rendah, sehingga dikatakan mampu mengendalikan nitrifikasi dalam tanah. Pada uji F Lampiran tabel 2 perlakuan kualitas seresah dan dosis per waktu inkubasi 16 minggu berpengaruh tidak nyata terhadap konsentrasi pembentukan NO 3 - tanah p 0.05. Ini disebabkan karena ketersediaan NH 4 + amonifikasi dari masing-masing pemberian seresah yang sangat rendah gambar 4.1, 4.2 dan 4.3, selain itu juga kondisi tanah yang lembab menyebabkan NO 3 - mudah terlindi. Dari analisis DMRT taraf 5 Tabel 4.5 dapat diketahui bahwa semua perlakuan dari minggu 1 sampai dengan minggu 16 berbeda tidak nyata, kecuali pada minggu 7 pada perlakuan K8 seresah Campuran dosis 5 Mgha berbeda nyata dengan semua perlakuan. Gambar 4.4 Konsentrasi NO 3 - tanah setelah penambahan seresah Tephrosia candida per waktu inkubasi Konsentrasi NO 3 - dalam tanah ditentukan oleh bamyaknya jumlah pupuk NO 3 - atau bahan organik yang diberikan, serapan akar, imobilisasi mikroba dan atau besarnya laju nitrifikasi dalam tanah Brady Weil, 2002 cit Purwanto, 2005. Konsentrasi NH 4 + pada seluruh perlakuan tertinggi pada minggu pertama kemudian menurun sampai akhir inkubasi, tetapi sebaliknya konsentrasi NO 3 - pada semua perlakuan terendah pada minggu ke-1 kemudian meningkat pada minggu ke-4 dan mengalami puncak pada minggu ke-10 takaran dosis 10 Mgha, kecuali pada perlakuan tanpa seresah + pupuk urea O+N yang memiliki nilai konsentrasi NO 3 -. tertinggi pada minggu pertama. Penurunan konsentrasi NH 4 + disertai peningkatan NO 3 - pada perlakuan kualitas seresah mengindikasikan telah terjadi nitrifikasi di dalam tanah, hal ini karena terjadi proses transformasi NH 4 + menjadi NO 3 - . Perlakuan seresah Tephrosia candida yang berkualitas tinggi mengalami peningkatan pembentukan NO 3 - tertinggi pada minggu 10 dengan takaran dosis 10 Mgha yaitu sebesar 15.38, selanjutnya pada minggu 13 perlakuan tanpa seresah+urea O+N sebesar 59.26 dan takaran dosis 15 Mgha sebesar 72.73., meskipun akhirnya semua menurun pada akhir inkubasi. Peningkatan konsentrasi pembentukan NO 3 - nitrifikasi pada perlakuan seresah Tephrosia candida yang berkualitas tinggi, berasal dari penambahan substrat energi pelepasan NH 4 + seresah Tephrosia candida yang mudah terdekomposisi dan cepat tersedia. Sedangkan penurunan konsentrasi NO 3 - yang terjadi pada minggu ke-13 sampai akhir inkubasi, menunjukkan mulai berkurangnya substrat NH 4 + untuk nitrifikasi. Sehingga dapat dikatakan bahwa perlakuan seresah berkualitas tinggi Tephrosia candida mampu menghambat pembentukkan NO 3 - .nitrifikasi.dalam tanah. Gambar 4.5 Konsentrasi NO 3 - tanah setelah penambahan seresah Acacia auriculiformis per waktu inkubasi Perlakuan seresah Acacia auriculiformis akasia yang berkualitas rendah mengalami peningkatan konsentrasi NO 3 - pada minggu 4 dengan takaran dosis 5 Mgha sebesar 90 dan minggu 13 sebesar 52.38. pada takaran dosis 10 Mgha konsentrasi NO 3 - meningkat pada minggu ke 7 yaitu sebesar 25. Sedangkan pada takaran dosis 15 Mgha peningkatan konsentrasi NO 3 - terjadi pada minggu 4 12.5, minggu 10 12.12 dan minggu 13 10.81. Peningkatan konsentrasi NO 3 - pada semua perlakuan mengindikasikan telah terjadi nitrifikasi dalam tanah karena adanya transformasi NH 4 + menjadi NO 3 - . Penurunan konsentrasi NO 3 - pada minggu 13 sampai akhir inkubasi dikarenakan substrat NH 4 + dari seresah yang ada di dalam tanah sudah mulai habis, baik digunakan sebagai sumber oleh bakteri pengoksidasi nitrifikasi atau hilang karena pelindian leaching karena curah hujan yang tinggi. Seresah akasia yang berkualitas rendah yang mempunyai nilai L+P N yang tinggi 15.73 , sehingga menurut Purwanto et all 2007 bahwa semakin tinggi nisbah kandungan L+PN seresah akan semakin lambat rendah pelepasan NH 4 + ke dalam tanah dan pembentukan NO 3 - dalam tanah rerata pembentukkan NO 3 - yang rendah tabel 4.5 .Tate 1995 menyatakan bahwa sintesis NO 3 - akan meningkat sesuai dengan ketersediaan ammonium tanah. Namun tidak sebanding dengan jumlah NH 4 + yang tersedia dan waktu terjadinya nitrifikasi juga tergantung dari keberadaan bakteri nitrifikasi dan kondisi tanah yang digunakan. Gambar 4.6 Konsentrasi NO 3 - tanah setelah penambahan seresah Campuran per waktu inkubasi Pada perlakuan seresah Campuran Tephrosia candida dan Acacia auriculiformis terhadap pembentukan konsentrasi NO 3 - tanah terjadi peningkatan konsentrasi NO 3 - pada minggu 4 dengan takaran dosis 5 Mgha sebesar 40, minggu 7 sebesar 8.82, dan minggu 10 sebesar 8.11. Dosis 10 Mgha peningkatan konsentrasi NO 3 - terjadi pada minggu 4 sebesar 64 dan minggu 7 sebesar 12.20. Perlakuan dosis 15 Mgha peningkatan konsentrasi NO 3 - terjadi pada minggu 4 sebesar 10 dan minggu 13 sebesar 71.43. Dari keseluruhan perlakuan seresah dengan berbagai kualitas tinggi, rendah dan campuran terhadap pembentukan NO 3 - dapat disimpulkan bahwa dari semua perlakuan mengalami penurunan konsentrasi NO 3 - pada akhir masa inkubasi minggu 16, sehingga penambahan seresah dengan kualitas tinggi, kualitas rendah dan campuran dapat menghambat nitrifikasi dalam tanah karena dapat mengendalikan perubahan konversi NH 4 + menjadi NO 3 - .

C. Potensial Nitrifikasi Tanah Konsentrasi NO

Dokumen yang terkait

EFEKTIVITAS PENGHAMBATAN SERESAH Anacardium occidentale, Manihot esculenta DAN Curcuma domestica TERHADAP POTENSIAL NITRIFIKASI DAN BAKTERI NITRIFIKASI DI ALFISOLS JUMANTONO

3 11 101

DINAMIKA N NH4 +, N NO3 DAN POTENSIAL NITRIFIKASI TANAH DI ALFISOLS, JUMANTONO DENGAN BERBAGAI PERLAKUAN KUALITAS SERESAH (Albisia falcataria (Sengon Laut) dan Swietenia mahogani (Mahoni))

0 4 44

PENGARUH KUALITAS MASUKAN BERBAGAI SERESAH TERHADAP DINAMIKA NH4 +, NO3 , DAN POTENSIAL NITRIFIKASI TANAH SERTA SERAPAN N TANAMAN JAGUNG (Zea mays L )

1 6 54

EFEKTIVITAS BERBAGAI KUALITAS SERESAH DARI Tithonia diversifolia, Tephrosia candida, DAN Kaempferia galanga TERHADAP PENGHAMBATAN POTENSIAL NITRIFIKASI DAN POPULASI BAKTERI NITRIFIKASI DI ALFISOLS, JUMANTONO

2 7 75

EFEKTIVITAS HAMBATAN SERESAH Paraserianthes falcataria, Acacia auriculiformis, DAN Zingiber officinalis TERHADAP POTENSIAL NITRIFIKASI DAN POPULASI BAKTERI NITRIFIKASI DI TANAH ALFISOL, JUMANTONO

0 4 76

POTENSIAL NITRIFIKASI DAN EFISIENSI PENYEDIAAN NITROGEN PADA PERTANAMAN JAGUNG (Zea mays) DI TANAH ALFISOL DENGAN PENAMBAHAN SERESAH PANGKASAN GAMAL

0 3 22

DINAMIKA POTENSIAL NITRIFIKASI DAN N-NO3- TERLINDI PADA RHIZOSFER BERBAGAI JENIS RUMPUT PAKAN TERNAK BRACHIARIA SP.

1 3 4

RESPON FISIOLOGI DAN ANATOMI Acacia auriculiformis DAN Schleichera oleosa AKIBAT KEKERINGAN.

0 0 1

Pengaruh Kualitas Seresah Pangkasan Gliricidia maculata (Gamal) dan Salacca Edulis (Salak) terhadap Penghambatan Nitrifikasi dan Efisiensi Pemanfaatan N di Alfisols

0 0 15

PENGARUH KUALITAS DAN DOSIS SERESAH TERHADAP POTENSIAL NITRIFIKASI TANAH DAN HASIL JAGUNG MANIS (Effect of Litter Quality and Dosage to Potential Nitrification in Soil and Yield of Sweet Corn)

0 0 10