PENGARUH PENGUMUMAN PEMBAYARAN DIVIDEN TUNAI TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM (StudiPada Perusahaan IndeksKompas 100 yang Terdaftar di BEI)

(1)

PENGARUH PENGUMUMAN PEMBAYARAN DIVIDEN

TUNAI TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM

(Studi Pada Perusahaan Indeks Kompas 100 yang Terdaftar di BEI)

SKRIPSI

Oleh: Ainul Chadilla 201010160311275

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG


(2)

PENGARUH PENGUMUMAN PEMBAYARAN DIVIDEN

TUNAI TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM

(Studi Pada Perusahaan Indeks Kompas 100 yang Terdaftar di BEI)

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai

Derajat Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh: Ainul Chadilla 201010160311275

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG


(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

(9)

(10)

(11)

KATA PENGANTAR

Assalumu’alaikum Wr. Wb.

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan hidayah-NYA penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul: “Pengaruh Pengumuman Pembayaran Dividen Tunai Terhadap Perubahan Harga Saham (Studi Pada Perusahaan Indeks Kompas 100 Yang Terdaftar Di Bei)”

Maksud dan tujuan skripsi ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Universitas Muhammadiyah Malang. Penulisan Skripsi ini tidak akan lancar tanpa adanya bantuan, dukungan serta bimbingan dari beberapa pihak baik langsung maupun tidak langsung yang sangat besar artinya. Oleh karena itu penulis ingin menyampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada:

1. Dr. H. Muhadjir Effendy, M.AP selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Dr. H. Nazaruddin M, M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang.

3. Dra. Aniek Rumijati, M.M. selaku Ketua Program Studi Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang.

4. Drs. Wiyono, MM selaku Dosen pembimbing I yang telah banyak meluangkan waktu dan tenaga serta kesabarannya dalam memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis sehingga dapat terselesaikannya Skripsi ini.


(12)

5. Dra. Dewi Nurjanah M,M, AFP selaku Dosen pembimbing II yang telah banyak meluangkan waktu dan tenaga serta kesabarannya dalam memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis sehingga dapat terselesaikannya Skripsi ini.

6. Bapak dan Ibu Dosen beserta staf pengajar Fakultas Ekonomi dan Bisnis khususnya Jurusan Manajemen yang telah banyak memberikan ilmu dan pengetahuan selama mengajar di kelas E dan Konsentrasi Keuangan.

7. Ibuku Suyati dan Ayahku Suroto tercinta serta saudaraku Dita Armydia, beserta keluarga besar SUNGA Family yang telah memberikan dukungan baik secara materil maupun spiritual, serta segenap kasih sayangnya yang telah diberikan kepada saya selama ini, terima kasih yang tak terhingga untuk semuannya.

8. Sahabatku Tercinta yang selalu menemani disaat penat dan memberikan dukungan Mh. Ariyanto Pratama Putra, saya ucapkan terima kasih yang tak terhingga..

9. Dosen Muda sekaligus dosen pembimbing bayangan Drs. Syamsul Hadi, M.si, Novita Ratna satiti, SE. M.M, Eka Khadarpa SE. M.M, Wenny Yuniaris, SE. MM, Fika Fitriasari, SE. MM , Novi Puji L., SE. MM. dan Keluarga besar P.S Manajemen UMM yang masih banyak lagi yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu. terima kasih yang tak terhingga untuk semuannya.

10.Teman-teman perjuangan Akademik (Kristina Islamiah, Agustin Wulansari, Yudhiyanti ML, Prisca Hemilis Safora, Hessy Dwi, Rezky Rahman Repon, Toni Sayogi ) dan teman-teman kelas E yang tidak dapat saya sebutkan semua


(13)

terima kasih atas yang tak terhingga untuk kalian semuanya.

11.Pihak-pihak lain yang turut membantu selesainya skripsi ini, yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan dan kelemahannya, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun agar dapat lebih baik lagi. Besar harapan penulis bahwa skripsi ini dapat memberikan manfaat dan berguna bagi semua pihak dalam meningkatkan keilmuan. Akhir kata saya mengucapkan terima kasih yang sebanyak-banyaknya.

Wassalamu’alaikum. Wr. Wb

Malang, 27 Januari 2014 Penulis


(14)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Batasan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 7

A. Tinjauan Penelitian Terdahulu ... 7

B. Tinjauan Teori ... 9

C. Kerangka Pikir ... 24

D. Hipotesis ... 26

BAB III METODOLOGI PENELITIAN... 27

A. Jenis Penelitian ... 27

B. Populasi dan Sampel ... 27

C. Sumber Data ... 27

D. Definisi Variabel Penelitian... 28

E. Metode Analisis Data ... 33

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... 35

A. Gambaran Umum Obyek Penelitian ... 35


(15)

C. Pembahasan ... 43

BAB V PENUTUP ... 46

A. Kesimpulan ... 46

B. Saran ... 46

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN


(16)

DAFTAR TABEL Tabel 4.1. Daftar perusahaan yang membagidividen pada

Januari – Juni 2013 ... 37 Tabel 4.2. Return Market, Return Saham, dan Abnormal Return AALI 39 Tabel 4.3. Hasil perhitungan Rata-rata abnormal return


(17)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Periode Estimasi dan Periode Jendela ... 23 Gambar 2.2. Pengaruh Pengumuman Pembayaran Dividen


(18)

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1

Daftar perusahaan yang membagi dividen pada Januari – Juni 2013 Lampiran 2

Hasil perhitungan return market, return saham, expected return dan abnormal return

Lampiran 3


(19)

DAFTAR PUSTAKA

Ambarwati, Sri Dwi Ari. 2010. Manajemen Keuangan Lanjut. Yogyakarta: Graha Ilmu

Brigham, Eugene. F & Joel F Houston. 2006. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan (Fundamentals of Financial Management). Jakarta: Penerbit Salemba Empat

Darmaji, Tjiptono & Hendy M. Fakhruddin. 2006. Pasar Modal di Indonesia: Pendekatan Tanya Jawab. Jakarta: Penerbit Salemba Empat

Halim, Abdul. 2003. Analisis Investasi. Jakarta: Penerbit Salemba Empat

Hartono, Jogiyanto. 2010. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Yogyakarta: BPFE

Keown J. Arthur, dkk. 2000. Dasar-dasar Manajemen Keuangan (Jilid 2). Jakarta: Penerbit Salemba Empat

Kodrat, Daud Sukardi & Kurniawan Indonanjaya. 2010. Manajemen Investasi (Pendekatan Teknikal dan Fundamental Untuk Analisis Saham). Yogyakarta: Graha Ilmu

Sartono, Agus. 2001. Manajemen Keuangan (Teori dan Aplikasi). Yogyakarta: BPFE

Siaputra, Lani & Adwin Surja Atmadja. 2006. Pengaruh Pengumuman Dividen Terhadap Perubahan Harga Saham Sebelum dan Sesudah Ex-Dividend Date di Bursa Efek Jakarta (BEJ). Penelitian. Fakultas Ekonomi. Universitas Kristen Petra, Surabaya.

Suharyadi & Purwanto, S.H. 2011. Statistika untuk Ekonomi dan Keuangan Modern. Jakarta: Penerbit Salemba Empat

Sularso R. Andi. 2003. Pengaruh Pengumuman Dividen Terhadap Perubahan harga Saham (Return) Sebelum dan Sesudah Ex-Dividend Date di Bursa Efek Jakarta (BEJ). Penelitian. Fakultas Ekonomi. Univeristas Jember Tandelilin, Eduardus. 2001. Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio (Edisi

pertama). Yogyakarta: BPFE

http://bilongtuyu.blogspot.com/2013/05/harga-saham-berdasarkan-fungsi.html. Harga Saham Berdasarkan Fungsi. Selasa, 22 Oktober 2013

http://www.sahamok.com/dividen/dividen-2013/ . Pengumuman Pembayaran Dividen. Kamis, 17 Oktober 2013


(20)

http://www.duniainvestasi.com/bei/prices/stock . Harga Saham Harian. Minggu, 27 Oktober 2013.

http://www.britama.com/index.php/indeks-saham-bei/indeks-kompas100/ . Profil Perusahaan. Selasa, 17 Desember 2013


(21)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perusahaan besar maupun perusahaan kecil tentu membutuhkan dana untuk kegiatan operasionalnya. Dana yang dibutuhkan dapat diperoleh dari dana sendiri, pinjaman maupun penerbitan modal (saham). Ketika perusahaan besar memerlukan dana, maka perusahaan akan menerbitkan saham atau melakukan IPO (Intial Public Offering) untuk memperoleh tambahan modal. Masing-masing perusahaan yang telah IPO kemudian melaporkan keuangannya, sehingga nilai perusahaan lebih mudah untuk diukur. Laporan keuangan yang diterbitkan oleh perusahaan kemudian dijadikan alat bagi investor dalam membuat keputusan investasi.

Investor mempunyai beberapa pertimbangan dalam membuat keputusan, seperti harga saham, capital gain, laba perusahaan, dan pembagian dividen. Meskipun pasar modal Indonesia sempat terpuruk namun sekarang telah kembali berkembang dengan baik, sehingga menyebabkan banyaknya perubahan pada peserta pasar modal. Kondisi ini terjadi dan menyebabkan perubahan harga saham relatif tinggi.

Harga saham akan bergerak sesuai dengan kekuatan permintaan dan penawaran yang terjadi atas harga saham di pasar sekunder. Tinggi rendahnya harga saham lebih banyak dipengaruhi oleh pertimbangan pembeli dan penjual tentang kondisi internal dan eksternal perusahaan.


(22)

Selain harga saham, investor juga melakukan penilaian terhadap perusahaan tempat investor berinvestasi. Investor juga menilai kemampuan emiten menghasilkan laba. Apabila laba meningkat secara teoritis harga saham juga meningkat. Investor juga menilai laporan keuangan perusahaan untuk mengestimasi keuntungan di masa mendatang. Selanjutnya yang tidak terlepas dari penilaian investor adalah pembagian dividen.

Ketika berinvestasi kebutuhan investor bukan hanya mencari capital gain tapi juga untuk memperoleh dividen. Kebijakan dividen sangat penting untuk manajer, pemimpin dan pemegang saham, hal ini penting bagi investor karena investor menilai dividen bukan hanya sebagai pendapatan tapi juga untuk menilai masa depan dari suatu perusahaan.

Menurut Agus Sartono dan Sri Dwi Ari Ambarwati, kebijakan dividen menyangkut keputusan apakah laba yang diperoleh perusahaan akan dibagikan kepada pemegang saham sebagai dividen atau akan ditahan dalam bentuk laba ditahan guna pembiayaan investasi di masa datang. Dividen berupa pembayaran yang dilakukan perusahaan kepada pemegang saham yang berasal dari pendapatan atau earning dalam bentuk kas atau saham. Capital gains merupakan keuntungan modal yang akan diperoleh pemegang saham jika menginvestasikan kembali pendapatannya dalam jangka panjang.

Dividen dibagikan perusahaan dalam kurun waktu kuartal atau bisa sesuai kebijakan perusahaan, bahkan bisa pula dividen tidak dibagikan dengan alasan tertentu. Perusahaan juga tidak membagi dividen ketika nilai dividen yang dibagikan menurun dari tahun sebelumnya, karena ketika nilai


(23)

dividen menurun berarti menunjukkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba juga menurun. Kemudian secara teoritis maka harga saham juga akan menurun.

Keputusan tentang berapa banyak bagian keuntungan yang akan dibagikan kepada pemegang saham, dan berapa banyak yang akan ditahan menjadi salah satu tanggungjawab manajer keuangan. Kebijakan dividen mempunyai arti penting bagi perusahaan. Informasi keuangan tidak hanya berguna bagi perusahaan namun juga berguna bagi investor. Bagi investor yang berinvestasi ke perusahaan dalam bentuk saham, mempunyai beberapa keuntungan.

Miller dan Modigliani (dalam Sartono 2001: 282) berkesimpulan bahwa reaksi investor terhadap perubahan dividen berbeda dibanding laba ditahan, namun harga saham berubah mengikuti perubahan dividen semata-mata karena adanya kandungan informasi dalam pengumuman dividen. Pada umumnya ketika perusahaan mengumumkan akan dibagi dividen permintaan akan saham naik, sehingga harga saham juga mengikuti naik. Beberapa investor lebih menyukai dividen daripada capital gain, hal ini disebakan karena dividen lebih pasti dibandingkan dengan capital gain di masa depan.

Pada penelitian sebelumnya ada yang menyebutkan bahwa pengumuman pembayaran dividen tunai tidak berpengaruh pada perubahan harga saham. Namun penelitian lain menyatakan bahwa ada pengaruh yang signifikan dari pengumuman terhadap perubahan harga saham. Kemudian penelitian ini mencoba untuk mengetahui pengaruh pengumuman


(24)

pembayaran dividien tunai terhadap perubahan harga saham dengan menggunakan metode, obyek dan periode penelitian yang berbeda. Metode yang digunakan adalah event study dengan melihat pergerakan harga saham di pasar modal. Kemudian untuk melihat reaksi maka dihitung menggunakan abnormal return pada dividen naik maupun dividen turun, hipotesis di uji dengan uji t untuk mengetahui signifikansi pengaruh dari pengumuman.

Selanjutnya sebagai sebuah indikator indeks diperlukan untuk mengamati pergerakan harga dari sekuritas-sekuritas. BEI mempunyai beberapa indeks, yaitu indeks harga saham gabungan (IHSG), indeks liquid 45 (ILQ-45), Jakarta Islamic Index (JII), Indeks Papan Utama dan Indeks Papan Pengembangan, IDX 30, Indeks Sri Kehati, Indeks Pefindo, Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) dan Indeks Kompas 100. Pada tanggal 10 Agustus 2007, BEI (Bursa Efek Indonesia) bekerja sama dengan harian Kompas merilis indeks yang baru yang disebut dengan Indeks Kompas 100. Indeks ini berisi dengan 100 Saham yang berkategori mempunyai liquiditas yang baik, kapitalisasi pasar yang tinggi, fundamental yang kuat, serta kinerja perusahaan yang baik.

Dalam penelitian sebelumnya, obyek yang sering digunakan adalah JII (Jakarta Islamic Index) dan saham LQ 45. Berbeda dengan penelitian ini dimana obyek yang digunakan adalah saham Kompas 100. Kompas 100 merupakan saham yang memiliki liquiditas baik dari segi harga dan transaksi. Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk meneliti tentang:


(25)

Pengaruh Pengumuman Pembayaran Dividen Tunai Terhadap Perubahan Return Saham (Studi Pada Saham Kompas 100 Yang Terdaftar di BEI).

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya menunjukkan ada perbedaan beberapa penelitian tentang pengaruh pengumuman pembayaran dividen tunai pada perubahan return saham. Selanjutnya yang menjadi rumusan masalah adalah apakah ada pengaruh pengumuman pembayaran dividen tunai terhadap perubahan return saham sebelum dan sesudah pengumuman pada perusahaan yang terdaftar dalam indeks Kompas 100?

C. Tujuan

Hasil akhir yang ingin dicapai oleh peneliti adalah untuk mengetahui perubahan return saham sebelum dan sesudah pengumuman pembayaran dividen pada perusahaan yang terdaftar dalam indeks Kompas 100.

D. Batasan Masalah

Batasan penelitian yang akan diteliti adalah pada perusahaan Kompas 100 di BEI. Masalah yang diteliti sebatas pengumuman pembayaran dividen tunai pada declaration date yang tercatat di BEI dengan melihat perubahan harga saham harian. Batasan masalah dalam penelitian yang akan diteliti


(26)

merupakan kelemahan dari penelitian karena mengesampingkan faktor-faktor diluar dividen.

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Investor dan Calon Investor

Hasil dari penelitian ini adalah dapat diketahui pengaruh dari pengumuman pembayaran dividen terhadap harga saham, maka investor dan calon investor dapat mempertimbangkan waktu untuk berinvestasi setelah pengumuman pembayaran dividen. Kegunaan yang selanjutnya adalah dapat digunakan untuk mengambil keputusan apakah akan membeli, menjual atau menahan saham.

2. Bagi Perusahaan

Hasil penelitian diharapkan dapat berguna sebagai bahan pertimbangan di dalam membuat keputusan rasional yang sesuai dengan tujuan perusahaan dan dapat dijadikan dasar menilai dan menganalisa kinerja perusahaan.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Penelitian ini dapat diharapkan dapat memberikan kesempatan untuk mengadakan pengkajian ulang dan implementasi dari ilmu-ilmu dengan kenyataan yang sebenarnya terjadi dalam perusahaan nantinya sehingga dapat dikembangkan.


(27)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Penelitian Terdahulu

Penelitian yang berkaitan dengan pengaruh pengumuman pembayaran dividen tunai terhadap perubahan return saham telah dilakukan. Penelitian yang menghubungkan pengaruh kebijakan dividen terhadap perubahan harga saham perusahaan menghasilkan kesimpulan yang berbeda.

R. Andi Sularso (2003) menyatakan bahwa tidak ada pengaruh pada harga saham yang disebabkan oleh pengumuman pembayaran dividen tunai. Obyek yang pilih R. Andi adalah perusahaan yang terdaftar di BEJ pada tahun 2001-2002. Metode perhitungan yang dipilih adalah menggunakan event study, CAPM dan Uji T-test. Penelitian Andi menggunakan metode event study, perhitungan CAPM dan Uji T-test.

Hasil penelitian menunjukkan harga saham berubah sebelum ada pengumuman, namun harga saham menurun setelah ada pengumuman. Hasil penelitian menciptakan asumsi bahwa ada kebocoran informasi sehingga investor membeli saham sebelum pengumuman dengan maksud untuk memperoleh capital gain dari transaksi saham, dan bukan karena adanya pembagian dividen.

Lani Siaputra dan Adwin Surja Atmadha (2006) menyimpulkan hasil pengujian terhadap perubahan harga saham sebelum dan sesudah ex-dividend date ditemukan adanya perbedaan perubahan harga saham yang signifikan


(28)

secara statistik yang disebabkan oleh pengumuman dividen pada 70,8% sampel penelitian serta pada portofolio (gabungan) saham per tahunnya. Mayoritas harga saham akan mengalami penurunan pada saat setelah ex-dividend date. Penelitian Lani menggunakan metode Uji Beda Paired T-test dengan populasi perusahaan yang listing di BEJ tahun 2001-2004.

Secara lebih spesifik diketahui, bahwa harga saham cenderung turun sesudah ex-dividend date bila return yang diperoleh dari dividen yang diumumkan mengalami peningkatan sesuai dengan yang diharapkan investor dibandingkan dengan dividen yang dibagikan pada periode sebelumnya. Sebaliknya, harga saham cenderung naik sesudah ex-dividend date, jika return dari dividen yang diperoleh mengalami penurunan atau kurang dari yang diekspektasikan investor.

Hasil studi empiris mengenai kandungan informasi yang melekat pada pengumuman perubahan kebijakan dividen juga masih menghasilkan bukti dan kesimpulan yang berbeda-beda. Beberapa penelitian empiris mengenai kandungan informasi dari pengumuman perubahan kebijakan dividen dilakukan untuk membuktikan pengaruhnya terhadap reaksi pasar yang tercermin dalam harga saham.

Perbedaan dengan penelitian sekarang yaitu dalam hal variabel, dimana dalam penelitian ini variabel yang digunakan antara lain Indeks Kompas 100, return saham, return pasar, expected return, abnormal return dan rata-rata abnormal return. Kemudian obyek dari penelitian ini juga berbeda karena obyek yang dipilih adalah saham Kompas 100 yang memiliki


(29)

kriteria mempunyai liquiditas baik. Selanjutnya yang juga berbeda adalah periode pengambilan sampel dan alat uji hipotesis yang menggunakan uji t berpasangan.

B. Tinjauan Teori

1. Keputusan Investasi

Investasi merupakan komitmen atas sejumlah dana atau sumberdaya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di masa datang. Seorang investor membeli sejumlah saham saat ini dengan harapan memperoleh keuntungan dari kenaikan harga saham ataupun sejumlah dividen di masa yang akan datang, sebagai imbalan atas waktu dan risiko yang terkait dengan investasi tersebut.

Tujuan investasi adalah untuk meningkatkan kesejahteraan investor. Kesejahteraan dalam hal ini adalah kesejahteraan moneter, yang bisa diukur dengan penjumlahan pendapatan saat ini ditambah nilai saat ini pendapatan masa datang. Hal mendasar dalam proses keputusan investasi adalah pemahaman hubungan antara return yang diharapkan dan risiko suatu investasi.

Selanjutnya proses penentuan keputusan investasi dimulai dengan lima tahap keputusan, yaitu (1) penentuan tujuan investasi, (2) penentuan kebijakan investasi, (3) pemilihan strategi portofolio, (4) pemilihan aset, dan (5) pengukuran dan evaluasi kinerja portofolio. (Tandelilin 2001: 3,4,8)


(30)

2. Saham

Saham biasa yang dalam bahasa Inggris disebut common stock, merupakan salah satu instrumen pasar modal yang paling populer. Saham biasa lebih umum disebut saham saja. Nilai saham merupakan indeks yang tepat untuk mengukur efektivitas perusahaan, sehingga seringkali dikatakan memaksimumkan nilai perusahaan juga berarti memaksimumkan nilai kekayaan pemegang saham.

Menurut Darmaji (2001: 10,11,12), dalam rangka investasi dana ke suatu perusahaan maka pemegang saham mendapat manfaat. Secara ekonomis manfaat yang diperoleh melalui investasi dalam saham adalah pembagian keuntungan dalam bentuk dividen dan capital gain (selisih lebih harga jual dan harga beli), sedangkan manfaat non ekonomis adalah mempunyai hak suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham yang akan menentukan arah kebijakan perusahaan.

Saham adalah surat berharga sebagai bukti penyertaan atau pemilikan individu maupun institusi dalam suatu perusahaan (Darmaji 2001: 9). Salah satu efek yang umumnya dijual di pasar modal adalah saham. Akan tetapi tidak semua perusahaan dapat menjual sahamnya di pasar modal. Hanya perusahaan-perusahaan yang telah go public dan memenuhi persyaratan dari OJK (Otoritas Jasa Keuangan) saja yang dapat menjual saham di pasar modal yang berlangsung di bursa efek.


(31)

Go public merupakan kegiatan yang dilakukan emiten untuk menjual sekuritas kepada masyarakat, berdasarkan tata cara yang diatur undang-undang dan peraturan pelaksanaannya. (Darmaji 2001:70) 3. Harga Saham

Menurut Ang (2001) nilai dari suatu saham berdasarkan fungsinya dapat dibagi atas tiga jenis yaitu:

a. Par Value (Nilai Nominal)

Par Value adalah nilai yang tercantum pada saham yang bersangkutan yang berfungsi untuk pencatatan akuntansi dan tidak dipergunakan untuk mengukur sesuatu.

b. Base Price (Harga Dasar)

Base price merupakan harga yang dipergunakan di dalam perhitungan harga indeks saham yang akan berubah sesuai dengan aksi emiten.

c. Market Price (Harga Pasar)

Market price merupakan harga suatu saham pada pasar yang sedang berlangsung. Jika pasar bursa efek sudah tutup, maka harga pasar adalah harga penutupannya (closing price). Dengan demikian harga pasar inilah yang akan menyatakan naikturunnya saham.

( http://bilongtuyu.blogspot.com/2013/05/harga-saham-berdasarkan-fungsi.html )

Harga saham adalah harga saham yang terjadi di bursa pada saat penutupan (closing price) yang terbentuk setiap akhir perdagangan


(32)

saham. Harga ini merupakan harga pada pasar riil karena merupakan harga dari suatu saham pada pasar yang sedang berlangsung atau jika pasar sudah tutup. Perubahan harga saham dipengaruhi oleh kinerja keuangan perusahaan yang bersangkutan, disamping dipengaruhi oleh permintaan dan penawaran.

Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi harga saham menurut Halim (2003) yaitu :

a. Harapan investor terhadap tingkat keuntungan dividen untuk masa yang akan datang.

Apabila pendapatan atau dividen suatu saham stabil maka harga saham cenderung stabil. Sebaliknya, jika pendapatan atau dividen suatu saham berfluktuasi maka harga saham tersebut cenderung berfluktuasi pula.

b. Tingkat pendapatan perusahaan.

Tingkat pendapatan perusahaan yang tercermin dari Earning Per Share (EPS) terkait erat dengan peningkatan harga saham. Apabila fluktuasi EPS makin tinggi maka makin tinggi pula perubahan harga pasarnya.

c. Kondisi perekonomian.

Kondisi perekonomian saat ini dan sekarang salah satunya dipengaruhi oleh kondisi masa lalu dan saat ini. Apabila kondisi perekonomian stabil dan mantap maka investor optimis terhadap


(33)

kondisi perekonomian yang akan datang sehingga harga saham cenderung stabil dan sebaliknya.

Masih menurut Kodrat & Kurniawan (2010:271,272) terdapat beberapa pendekatan yang dapat digunakan untuk menilai harga saham di pasar modal. Dua pendekatan yang paling banyak digunakan adalah :

a. Pendekatan Analisis Fundamental

Pendekatan ini didasarkan pada suatu anggapan bahwa setiap saham memiliki landasan yang kuat yaitu nilai intrinsik yang dapat ditentukan melalui suatu analisis yang sangat hati-hati terhadap kondisi pada saat sekarang dan prospeknya di masa yang akan datang.

b. Pendekatan Analisis Teknikal

Analisis teknikal merupakan analisis yang menggunakan data pasar yang dipublikasikan, seperti harga saham, volume perdagangan, indeks harga saham gabungan dan individu. Pendekatan ini disebut juga pendekatan analisis pasar. Asumsi yang mendasari analisis teknikal adalah pertama, terdapat ketergantungan sistematik didalam keuntungan yang dapat dieksploitasi ke abnormal return. Kedua, pada pasar efisien, tidak semua informasi harga saham masa lalu diamati ketika memprediksi distribusi return sekuritas.

Ketiga, nilai suatu saham merupakan fungsi permintaan dan penawaran. Kesimpulan yang dapat diambil, analisis teknikal


(34)

didasarkan pada data yang telah dipublikasikan yang berfokus pada ketepatan waktu, penekanan hanya pada perubahan harga, faktor-faktor internal melalui analisis pergerakan didalam pasar/ suatu saham serta untuk mendeteksi pergerakan harga saham dalam jangka waktu yang relatif pendek.

4. Penilaian Harga Saham

Hubungan antara risiko dan tingkat keuntungan yang diharapkan terdapat dalam proses penilaian sekuritas. Pemegang saham biasa, secara umum menghadapi risiko yang lebih besar jika dibanding dengan pemegang obligasi atau kreditur yang lain. Hal ini mudah dimengerti karena pembayaran dividen dilakukan setelah pembayaran bunga kepada pemegang obligasi, sehingga pendapatan pemegang saham menjadi relatif lebih berisiko dibanding pendapatan pemegang obligasi. Sementara itu semakin besar risiko yang dihadapi akan semakin besar tingkat keuntungan yang disyaratkan dengan asumsi bahwa individu termasuk risk averter atau yang tidak menyukai risiko.

Harga saham terbentuk melalui mekanisme permintaan dan penawaran di pasar modal. Dalam pasar modal yang efisien semua sekuritas diperjualbelikan pada harga pasar. Salah satu karakteristik utama pasar modal yang efisien adalah bahwa informasi tersedia untuk semua pelaku pasar modal. Tidak ada pihak yang memiliki kelebihan dibidang informasi dan harga pasar sekuritas akan menyesuaikan secara cepat terhadap setiap jenis perubahan informasi.


(35)

Informasi hanya memiliki nilai untuk jangka waktu yang sangat pendek, besar kemungkinan hanya dalam satuan menit. Secara teoritis terdapat tiga bentuk: (a) Weak form efficient market atau bentuk pasar efisien yang lemah, (b) Semistorng form efficient market atau bentuk pasar efisien yang agak kuat, dan (c) Strong form efisien atau bentuk pasar efisien yang kuat (Mamduh 2004: 395-400).

Bentuk pasar efisien yang lemah, harga pasar sekuritas dapat diproyeksikan atas dasar pola atau kecenderungan harga sebelumnya. Sedangkan dalam bentuk pasar efisien yang agak kuat, harga pasar sekuritas tidak saja mencerminkan kecenderungan harga periode sebelumnya tetapi juga informasi umum seperti halnya informasi tentang pembayaran dividen, laba perusahaan, penjualan saham baru. Investor tidak dapat secara konsisten memperoleh keuntungan atas dasar informasi yang telah dipublikasikan karena telah tercermin dalam harga pasar saham.

Bentuk pasar efisien yang kuat, harga pasar sekuritas mencerminkan kecenderungan perubahan harga periode sebelumnya, informasi yang telah dipublikasikan dan private information. Bentuk yang terakhir ini merupakan bentuk yang ideal karena harga sekuritas merupakan harga yang objektif atau fair price dan tidak ada seorangun yang secara konsisten mampu memperoleh excess return.

Saham biasa (common stock) berbeda dari saham preferen dalam hal pembayaran dividen. Pada saham biasa, besarnya dividen tidak pasti


(36)

dan tidak tetap jumlahnya. Perusahaanpun tidak wajib memberikan dividen setiap tahun meskipun pada tahun tersebut perusahaan memperoleh laba. Karakteristik ini membuat penilaian saham biasa menjadi lebih sulit dibanding penilaian saham preferen.

Besarnya dividen biasanya tidak tetap dan sulit diprediksi. Hal ini menyebabkan penilaian saham biasa jauh lebih sulit daripada penilaian obligasi atau saham preferen. Agar dapat menghitung nilai suatu saham, investor harus memprediksi dividen saham biasa. Ada tiga pendekatan, yaitu(Sartono 2001:76-82):

a. Pendekatan Zero Growth

Beberapa perusahaan melakukan pembayaran dividen berdasarkan persentase tertentu dari laba. Ketika laba berfluktuasi, maka menjalankan kebijakan ini akan berakibat jumlah dividen dalam rupiah akan berfluktuasi. Kebijakan ini tidak akan memaksimumkan nilai saham perusahaan, karena pasar tidak dapat mengandalkan kebijakan ini untuk memberi informasi tentang perusahaan dimasa mendatang.

b. Constant Growth

Asumsi bahwa dividen tidak bertumbuh atau konstan tidak realistis. Pada umumnya dividen bertumbuh sesuai dengan tingkat pertumbuhan perusahaan. Asumsi dividen bertumbuh secara konstan ini biasanya diterapkan pada perusahaan yang telah mapa atua memasuki tahap kedewasaan. Untuk perusahaan yang baru biasanya


(37)

pada awal-awal tahun, tingkat pertumbuhan dividen tinggi. Setalah beberapa tahun, tingkat pertumbuhan ini menurun dan cenderung konstan.

c. Nonconstant Growth

Pada umumnya dividen saham biasa suatu perusahaan tidak konstan tapi berubah sesuai dengan daur hidup (life cycle) perusahaan tersebut. Pada periode awal, bisanya dividen perusahaan berubah-ubah. Namun, pada saat memasuki periode kedewasaan pertumbuhan divdien tersebut cenderung konstan.

5. Teori Kebijakan Dividen

a. Teori Ketidakrelevanan Dividen

Beberapa kalangan berpendapat bahwa kebijakan dividen tidak mempunyai pengaruh terhadap harga saham perusahaan maupun terhadap biaya modalnya. Apabila kebijakan dividen tidak mempunyai pengaruh yang signifikan, maka hal tersebut tidak relevan.

Pendukung utama teori ketidakrelevanan dividen (dividen irrelevance theory) ini adalah Merton Miller dan Franco Modigliani. Mereka berpendapat bahwa nilai suatu perusahaan hanya ditentukan oleh kemampuan dasarnya untuk menghasilkan laba dan risiko bisnisnya. Pada intinya MM berpendapat bahwa nilai suatu perusahaan tergantung semata-mata pada pendapatan yang


(38)

dihasilkan oleh aktivanya, bukan pada bagaimana pendapatan tersebut dibagi di antara dividen dan laba yang ditahan.

b. Teori Bird In The Hand

Kesimpulan utama dari teori ketidakrelevanan dividen MM adalah bahwa kebijakan dividen tidak mempengaruhi tingkat pengembalian yang disyaratkan atas ekuitas. Kesimpulan ini telah diperdebatkan dengan hangat dikalangan akademik. Khususnya, Myron Gordon dan John Lintner yang berendapat bahwa ks akan turun apabila rasio pembagian dividen dinaikkan karena para investor kurang yakin terhadap penerimaan keuntungan modal (capital gain) yang akan dihasilkan dari laba yang ditahan dibandingkan dengan seandainya mereka menerima dividen.

Gordon dan Lintner berkata bahwa sesungguhnya investor jauh lebih menghargai pendapatan yang diharapkan dari dividen daripada pendapatan yang diharapkan dari keuntungan modal karena komponen hasil dividen. D1/P0, risikonya lebih kecil daripada komponen g dalam persamaan total pengembalian yang diharapkan, ks= D1/P0 + g. (dalam Ambarwati)

MM tidak setuju. Mereka bependapat bahwa ks tidak tergantung pada kebijakan dividen, yang menyiratkan bahwa investor tidak peduli antara D1/P0 dengan g, yakni antara dividen dengan keuntungan modal. Mereka menanamkan pendapat Gordon – Lintner sebagai kekeliruan bird in the hand karena, menurut


(39)

pandangan MM, kebanyakan investor merencanakan untuk menginvestasikan kembali dividen mereka dalam saham dari perusahaan bersangkutan atau perusahaan sejenis. (dalam Ambarwati)

Pada beberapa kasus, tingkat risiko dari arus kas perusahaan bagi investor alam jangka panjang hanya ditentukan oleh tingkat risiko dari arus kas perusahaan bagi investor dalam jangka panjang hanya ditentukan oleh tingkat risiko arus kas operasinya, bukan oleh kebijakan pembagian dividennya.

c. Teori Preferansi Pajak

Ada tiga alasan yang berkaitan dengan pajak untuk beranggapan bahwa investor mungkin lebih menyukai pembagian dividen yang rendah daripada yang tinggi: (1)keuntungan modal dikarenakan pajak dengan tarif maksimum 28 persen, sedangkan pendapat dividen dikarenakan pajak dengan tarif efektif mencapai 39,6 persen. investor yang kaya (yang memiliki sebagian besar saham dan menerima sebagian besar dividen yang dibayarkan) mungkin lebih suka perusahaan menahan dan menanamkan kembali laba ke dalam perusahaan.

Pertumbuhan laba mungkin dianggap menghasilkan kenaikan harga saham, dan keuntungan modal yang pajaknya rendah akan menggantikan dividen yang pajaknya lebih tinggi. (2) pajak atas keuntungan tidak dibayarkan sampai saham terjual. Adanya efek


(40)

nilai waktu menyebabkan satu dolar pajak yang dibayarkan di masa mendatang mempunyai biaya efektif yang lebih rendah daripada satu dolar yang dibayarkan hari ini.

Ketika selembar saham dimiliki oleh seseorang sampai ia meninggal, sama sekali tidak ada pajak keuntungan modal yang terutang ahli waris yang menerima sahma itu dapat menggunakan nilai saham pada hari kematian sebagai dasar biaya mereka dengan demikian mereka terhindar dari pajak keuntungan modal.

Adanya keuntungan-keuntungan pajak ini menyebabkan para investor mungkin lebih suka perusahaan menahan sebagian besar laba perusahaan. Sehingga para investor akan mau membayar lebih tinggi untuk perusahaan yang pebagian dividennya rendah daripada untuk perusahaan sejenis yang pembagian dividennya tinggi (Bringham & Joel 2006: 70-72).

6. Macam – macam dividen: a. Cash dividend

Cash dividend merupakan pemayaran dividen secara tunai. Bentuk umum dari dividen adalah dividen kas. Tipe dividen kas ada empat macam yaitu regular cash dividend, extra dividendn special dividend dan liquidating dividend. Secara umum, perusahaan membayar dividen kas regular empat kali dalam satu tahun.

Sesuai dengan namanya, pembayaran kas diberikan secara langsung kepada pemegang saham dan pembayaran itu dibuat dalam


(41)

bisnis reguler. Terkadang perusahaan melakukan pembayaran dividen ekstra yang tidak pasti setiap tahunnya, bisa dilanjutkan tapi bisa juga tidak dilanjutkan di masa datang.

Pembayaran dividen spesial hampir sama tetapi sering mengindikasikan bahwa dividen ini diberikan sebagai sesuatu yang luar biasa dan tidak akan diulangi lagi, sesuatu yang benar-benar khusus. Terakhir, dividen likuidasi adalah beberapa atau semua bisnis telah dilikuidasi, atau dijual.

b. Stock dividend

Stock dividend adalah pembagian dividen dalam bentuk saham, yang biasanya dinyatakan dalam suatu persentase dari jumlah saham yang beredar. Apabila stock dividend ini dilakukan, maka tidak akan menambah jumlah modal sendiri, akan tetapi akan mengubah komposisi modal perusahaan yang bersangkutan. Penerbitan stock dividend berarti adanya suatu kapitalisasi dari sebagian saldo laba, dengan demikian, saldo laba akan berkurang sebesar yang dikapitalisir. (Darmaji 2001: 79)

7. Prosedur Pembayaran Dividen

Dividen biasanya dibayarkan setiap kuartal dan jika kondisi memungkinkan, dividen mengalami kenaikan sekali dalam setahun. Prosedur pembayaran aktual adalah sebagai berikut: (Mamduh 2006: 362)


(42)

a. Declaration Date adalah hari di mana dewan direksi perusahaan mengumumkan pembayaran dividen.

b. Ex-Dividend Date adalah dua hari sebelum tanggal pencatatan, dan ditetapkan siapa saja yang mendapatkan pembayaran dividen.

c. Date Record adalah tanggal pencatatan di mana seluruh pemegang saham harus tercatat untuk menentukan daftar penerima dividen. d. Date of Payment adalah tanggal di mana cek telah dikirimkan

kepada pemegang saham.

8. Event Study

Event study merupakan studi yang mempelajari reaksi pasar terhadap suatu peristiwa yang informasinya dipublikasikan sebagai suatu pengumuman (Tandelilin 2001: 126). Apabila pengumuman mengandung informasi, maka pasar diharapkan akan bereaksi pada waktu pengumuman tersebut diterima oleh pasar. Reaksi pasar ditunjukkan dengan adanya perubahan harga dari sekuritas bersangkutan. Reaksi ini dapat diukur dengan menggunakan return sebagai nilai perubahan harga atau dengan menggunakan abnormal return.

Penelitian yang mengamati dampak dari pengumuman informasi terhadap harga sekuritas disebut dengan event study (Tandelilin 2001: 127). Penelitian event study umumnya berkaitan dengan seberapa cepat suatu informasi yang masuk ke pasar dapat tercermin pada harga saham.

Sebelum melakukan perhitungan yang terlebih dahulu dilakukan adalah menentukan periode estimasi dan periode jendela. Periode


(43)

estimasi umumnya merupaka periode sebelum periode peristiwa. Periode peristiwa disebut juga dengan periode pengamatan atau jendela peristiwa (Jogiyanto 2010: 581). Seperti terlihat pada Gambar 2.1. dimana t1 dan t2 merupakan daerah periode estimasi, sedangkan periode t3 dan t4 merupakan periode jendela dan to merupakan periode terjadinya peristiwa.

Gambar 2.1. Periode Estimasi dan Periode Jendela

Periode Estimasi Periode Jendela

t1 t2 t3 t0 t4

9. Kandungan Informasi (Information Content)

Studi peristiwa (event study) dapat digunakan untuk menguji kandungan informasi dari suatu peristiwa. Pengujian kandungan informasi dimaksudkan untuk melihat reaksi dari suatu peristiwa. Jika peristiwa mengandung informasi maka diharapkan pasar akan bereaksi pada waktu berita tentang peristiwa tersebut diterima oleh pasar. Reaksi pasar ditunjukkan dengan adanya perubahan harga dari sekuritas bersangkutan (Jogiyanto 2010: 579).

Reaksi dari suatu peristiwa dapat diukur dengan menggunakan abnormal return. Suatu peristiwa yang mengandung informasi akan memberikan abnormal return kepada investor. Sebaliknya, peristiwa


(44)

yang tidak mengandung informasi tidak akan memberikan abnormal return kepada investor (Mamduh 2006: 371-372).

Hipotesis kandungan informasi dividen menyatakan bahwa pembayaran dividen menginformasikan kepada pasar, pandangan manajemen tentang prospek masa depan perusahaan. Perubahan dalam pembayaran dividen mengandung informasi yang mampu membuat pelaku pasar mengubah prediksi mereka tentang prospek perusahaan di masa yang akan datang. (Bringham & Joel: 2011)

Akibatnya terdapat penyesuaian harga saham ketika perubahan pembayaran dividen tersebut diumumkan. Hipotesis ini didasakan pada dividend signaling theory. Menurut teori ini pengumuman dividen membawa sinyal yang berarti sehingga dapat mempengaruhi investor yang tercermin oleh harga sahamnya. (Bringham & Heston: 2011)

10.Kompas 100

Indeks Kompas100 tanggal 10 Agustus 2007. Indeks ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi pada investor, pengelola portofolio serta fund manager sehingga dapat digunakan sebagai acuan dalam menciptakan kreatifi tas (inovasi) pengelolaan dana yang berbasis saham. Proses pemilihan 100 saham yang masuk dalam penghitungan indeks Kompas100 ini mempertimbangkan faktor likuiditas, kapitalisasi pasar dan kinerja fundamental dari saham-saham tersebut. (Jogiyanto 2010: 108-109)


(45)

C. Kerangka Pikir

Pengujian dimaksudkan untuk melihat pengaruh dari pengumuman pembayaran dividen terhadap perubahan harga saham. Dalam hal ini adalah perubahan harga saham yang signifikan sesuai kandungan informasi atau sinyal dalam pengumuman. Perusahaan melakukan IPO untuk mendapatkan tambahan modal dengan menerbitkan saham. Kemudian saham dari perusahaan diperdagangkan secara bebas dalam pasar modal. Ketika perusahaan memutuskan untuk membagikan dividen maka perusahaan akan mengumumkan di pasar modal.

Gambar 2.2. Kerangka Pikir Pengaruh Pengumuman Pembayaran Dividen Tunai Tehadap Perubahan Harga Saham

Pasar Modal Pengumuman Pembayaran Dividen Tunai Harga Saham Ex Dividend Date Perusahaan Keputusan Investasi

Date of Record Declaration

Date

Date of Payment


(46)

Pengumuman berisi tentang tanggal pembagian dividen, batas akhir pembagian dividen, tanggal batasan pencatatan penerima dividen dan tanggal pembayaran dividen. Setelah pengumuman maka apabila pengumuman pembayaran dividen mengandung informasi maka diharapkan harga saham dalam pasar akan bereaksi sesuai informasi baik positif maupun negatif dalam pengumuman.

D. Hipotesis

Berdasarkan telaah pustaka dan penelitian terdahulu yang telah dikemukakan, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah diduga ada pengaruh pengumuman pembayaran dividen tunai terhadap perubahan harga saham.


(1)

bisnis reguler. Terkadang perusahaan melakukan pembayaran dividen ekstra yang tidak pasti setiap tahunnya, bisa dilanjutkan tapi bisa juga tidak dilanjutkan di masa datang.

Pembayaran dividen spesial hampir sama tetapi sering mengindikasikan bahwa dividen ini diberikan sebagai sesuatu yang luar biasa dan tidak akan diulangi lagi, sesuatu yang benar-benar khusus. Terakhir, dividen likuidasi adalah beberapa atau semua bisnis telah dilikuidasi, atau dijual.

b. Stock dividend

Stock dividend adalah pembagian dividen dalam bentuk saham, yang biasanya dinyatakan dalam suatu persentase dari jumlah saham yang beredar. Apabila stock dividend ini dilakukan, maka tidak akan menambah jumlah modal sendiri, akan tetapi akan mengubah komposisi modal perusahaan yang bersangkutan. Penerbitan stock dividend berarti adanya suatu kapitalisasi dari sebagian saldo laba, dengan demikian, saldo laba akan berkurang sebesar yang dikapitalisir. (Darmaji 2001: 79)

7. Prosedur Pembayaran Dividen

Dividen biasanya dibayarkan setiap kuartal dan jika kondisi memungkinkan, dividen mengalami kenaikan sekali dalam setahun. Prosedur pembayaran aktual adalah sebagai berikut: (Mamduh 2006: 362)


(2)

a. Declaration Date adalah hari di mana dewan direksi perusahaan mengumumkan pembayaran dividen.

b. Ex-Dividend Date adalah dua hari sebelum tanggal pencatatan, dan ditetapkan siapa saja yang mendapatkan pembayaran dividen.

c. Date Record adalah tanggal pencatatan di mana seluruh pemegang saham harus tercatat untuk menentukan daftar penerima dividen. d. Date of Payment adalah tanggal di mana cek telah dikirimkan

kepada pemegang saham.

8. Event Study

Event study merupakan studi yang mempelajari reaksi pasar terhadap suatu peristiwa yang informasinya dipublikasikan sebagai suatu pengumuman (Tandelilin 2001: 126). Apabila pengumuman mengandung informasi, maka pasar diharapkan akan bereaksi pada waktu pengumuman tersebut diterima oleh pasar. Reaksi pasar ditunjukkan dengan adanya perubahan harga dari sekuritas bersangkutan. Reaksi ini dapat diukur dengan menggunakan return sebagai nilai perubahan harga atau dengan menggunakan abnormal return.

Penelitian yang mengamati dampak dari pengumuman informasi terhadap harga sekuritas disebut dengan event study (Tandelilin 2001: 127). Penelitian event study umumnya berkaitan dengan seberapa cepat suatu informasi yang masuk ke pasar dapat tercermin pada harga saham.

Sebelum melakukan perhitungan yang terlebih dahulu dilakukan adalah menentukan periode estimasi dan periode jendela. Periode


(3)

estimasi umumnya merupaka periode sebelum periode peristiwa. Periode peristiwa disebut juga dengan periode pengamatan atau jendela peristiwa (Jogiyanto 2010: 581). Seperti terlihat pada Gambar 2.1. dimana t1 dan t2 merupakan daerah periode estimasi, sedangkan periode t3 dan t4 merupakan periode jendela dan to merupakan periode terjadinya peristiwa.

Gambar 2.1. Periode Estimasi dan Periode Jendela

Periode Estimasi Periode Jendela

t1 t2 t3 t0 t4

9. Kandungan Informasi (Information Content)

Studi peristiwa (event study) dapat digunakan untuk menguji kandungan informasi dari suatu peristiwa. Pengujian kandungan informasi dimaksudkan untuk melihat reaksi dari suatu peristiwa. Jika peristiwa mengandung informasi maka diharapkan pasar akan bereaksi pada waktu berita tentang peristiwa tersebut diterima oleh pasar. Reaksi pasar ditunjukkan dengan adanya perubahan harga dari sekuritas bersangkutan (Jogiyanto 2010: 579).

Reaksi dari suatu peristiwa dapat diukur dengan menggunakan abnormal return. Suatu peristiwa yang mengandung informasi akan memberikan abnormal return kepada investor. Sebaliknya, peristiwa


(4)

yang tidak mengandung informasi tidak akan memberikan abnormal return kepada investor (Mamduh 2006: 371-372).

Hipotesis kandungan informasi dividen menyatakan bahwa pembayaran dividen menginformasikan kepada pasar, pandangan manajemen tentang prospek masa depan perusahaan. Perubahan dalam pembayaran dividen mengandung informasi yang mampu membuat pelaku pasar mengubah prediksi mereka tentang prospek perusahaan di masa yang akan datang. (Bringham & Joel: 2011)

Akibatnya terdapat penyesuaian harga saham ketika perubahan pembayaran dividen tersebut diumumkan. Hipotesis ini didasakan pada dividend signaling theory. Menurut teori ini pengumuman dividen membawa sinyal yang berarti sehingga dapat mempengaruhi investor yang tercermin oleh harga sahamnya. (Bringham & Heston: 2011)

10.Kompas 100

Indeks Kompas100 tanggal 10 Agustus 2007. Indeks ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi pada investor, pengelola portofolio serta fund manager sehingga dapat digunakan sebagai acuan dalam menciptakan kreatifi tas (inovasi) pengelolaan dana yang berbasis saham. Proses pemilihan 100 saham yang masuk dalam penghitungan indeks Kompas100 ini mempertimbangkan faktor likuiditas, kapitalisasi pasar dan kinerja fundamental dari saham-saham tersebut. (Jogiyanto 2010: 108-109)


(5)

C. Kerangka Pikir

Pengujian dimaksudkan untuk melihat pengaruh dari pengumuman pembayaran dividen terhadap perubahan harga saham. Dalam hal ini adalah perubahan harga saham yang signifikan sesuai kandungan informasi atau sinyal dalam pengumuman. Perusahaan melakukan IPO untuk mendapatkan tambahan modal dengan menerbitkan saham. Kemudian saham dari perusahaan diperdagangkan secara bebas dalam pasar modal. Ketika perusahaan memutuskan untuk membagikan dividen maka perusahaan akan mengumumkan di pasar modal.

Gambar 2.2. Kerangka Pikir Pengaruh Pengumuman Pembayaran Dividen Tunai Tehadap Perubahan Harga Saham

Pasar Modal

Pengumuman Pembayaran Dividen Tunai

Harga Saham

Ex Dividend Date

Perusahaan Keputusan Investasi

Date of Record Declaration

Date

Date of Payment


(6)

Pengumuman berisi tentang tanggal pembagian dividen, batas akhir pembagian dividen, tanggal batasan pencatatan penerima dividen dan tanggal pembayaran dividen. Setelah pengumuman maka apabila pengumuman pembayaran dividen mengandung informasi maka diharapkan harga saham dalam pasar akan bereaksi sesuai informasi baik positif maupun negatif dalam pengumuman.

D. Hipotesis

Berdasarkan telaah pustaka dan penelitian terdahulu yang telah dikemukakan, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah diduga ada pengaruh pengumuman pembayaran dividen tunai terhadap perubahan harga saham.


Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Variabel Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Perkebunan Yang Terdaftar Di BEI

1 44 63

Pengaruh Pembagian Dividen Kas Dan Arus Kas Bersih Terhadap Harga Saham Di Perusahaan Manufaktur Jenis Consumer Goods Yang Terdaftar Dalam Bursa Efek Indonesia Tahun 2004 – 2007

2 38 86

PENGARUH STATUS PEMBAYARAN DIVIDEN TUNAI TERHADAP KUALITAS LABA PENGARUH STATUS PEMBAYARAN DIVIDEN TUNAI TERHADAP KUALITAS LABA (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2011 - 2013).

0 3 15

PENGARUH PROFITABILITAS TERHADAP JUMLAH DIVIDEN TUNAI DENGAN HARGA SAHAM SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA PERUSAHAAN INDEKS LQ-45 YANG TERDAFTAR DI BEI.

0 4 23

PENGARUH PERUBAHAN LABA TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI).

0 1 8

PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM DI BURSA EFEK JAKARTA.

0 1 13

PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN TUNAI TERHADAP HARGA SAHAM :Studi Pada Perusahaan Sektor Perbankan yang Terdaftar di BEI.

0 2 24

Pengumuman Dividen Tunai terhadap Return Saham (Perusahaan yang Terdaftar dalam Kelompok Saham LQ 45).

0 3 25

Pengaruh Kebijakan Dividen terhadap Volatilitas Harga Saham pada Perusahaan yang Terdaftar di BEI pada Tahun 2012-2013 cover

0 0 15

PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN TUNAI TERHADAP HARGA SAHAM :Studi Pada Perusahaan Sektor Perbankan yang Terdaftar di BEI - repository UPI S PEA 1001280 Title

0 0 3