PERANAN K3 (KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA) DALAM MENGURANGI PERILAKU BERBAHAYA PADA ANIMAL KEEPER TAMAN SAFARI INDONESIA II

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Setiap tahun terjadi berjuta-juta kecelakaan kerja dalam industri di seluruh
dunia. Sebagian diantaranya berakibat fatal, dan sebagian lainnya mengakibatkan
cacat badan yang tetap, baik sebagian atau seluruhnya. Namun sebagian besar dari
kecelakaan tersebut penyebabnya adalah dari faktor lingkungan dan faktor manusia
yang menyangkut keadaan bahaya.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Brauer pada tahun 1990,
didapatkan beberapa data antara lain berupa, semakin meningkatnya kejadiankejadian kecelakaan, baik yang terjadi di tempat kerja, jalan raya, maupun di rumah.
Setiap tahun terdapat lebih dari 100.000 kecelakaan yang menyebabkan kematian,
dan hampir sebanyak 11 juta orang yang menjadi cacat akibat dari kecelakaan
tersebut. Menurut data hasil statistik yang dikeluarkan oleh suatu lembaga di
Amerika, yakni National Safety Council, lebih dari 2 juta orang yang terluka dan
terdapat 13 ribu pekerja yang meninggal karena kecelakaan yang terjadi pada setiap
tahunnya. Sedangkan kecelakaan yang terjadi di rumah yang menyebabkan korban
cacat sejumlah 3,5 juta orang yang meninggal sejumlah 23 ribu orang pertahunnya.
(Winarsunu,2008)
Menurut perkiraan lembaga internasional ILO (International Labour Office),
setiap tahun di seluruh dunia, sebanyak 2 juta orang meninggal karena masalahmasalah yang terjadi akibat kerja. Dari jumlah ini, 354.000 orang mengalami

kecelakaan fatal. Disamping itu, setiap tahun terdapat 270 juta pekerja yang
mengalami kecelakaan akibat kerja dan 160 juta yang terjangkit penyakit akibat
kerja. Biaya yang harus dikeluarkan untuk membiayai kecelakaan akibat kerja ini
amat besar. ILO memperkirakan kerugian yang dialami sebagai akibat kecelakaankecelakaan dan penyakit-penyakit akibat kerja setiap tahun lebih dari US$1.25 triliun
atau sama dengan 4% dari Produk Domestik Bruto. (International Labour Office,
Genewa 1989)
Pada tahun 2000, Winarsunu juga melakukan penelitian di beberapa
perusahaan peleburan baja. Dan hasil dari penelitian tersebut, dapat disimpulkan

1

2

bahwa kecelakaan kerja dipengaruhi oleh beberapa variabel yang saling berinteraksi.
Variabel-variabel yang menjadi penyebab langsung terjadinya kecelakaan kerja
adalah perilaku berbahaya (accident/ Unsafe behavior) yang dilakukan oleh para
pekerja ketika menyelesaikan tugas-tugasnya. Sedangkan variabel perilaku
berbahaya dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti, sikap terhadap keselamatan
kerja, persepsi terhadap bahaya, iklim keselamatan kerja dan sumber-sumber stres di
tempat kerja. (Winarsunu, 2008)

Variabel perilaku berbahaya memiliki posisi sentral bagi terjadinya
keselamatann kerja. Variabel-variabel sikap terhadap keselamatan kerja, persepsi
terhadap bahaya, iklim keselamatan kerja dan sumber-sumber stress ditempat kerja
tidak berhubungan langsung dengan kecelakaan kerja tetapi saling berinteraksi
terlebih dahulu, kemudian berhubungan dengan perilaku berbahaya. (Winarsunu,
2008).
Berdasarkan penelitian yang berjudul Hubungan Antara Program K3 Dengan
Upaya Mengurangi Terbentuknya Perilaku Berbahaya Pada PT Sinar Sosro Cabang
Gresik. Dalam penelitian tersebut yang digunakan sebagai variabel bebas adalah
program K3, dan variabel terikatnya adalah upaya mengurangi terbentuknya perilaku
berbahaya. Dari hasil analisis data yang dilakukan oleh peneliti, diketahui bahwa
tingkat hubungan antara kedua variabel tersebut sebesar 0,967. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa ada hubungan antara program K3 dengan upaya mengurangi
terbentuknya perilaku berbahaya, dan dari angka tersebut juga dapat disimpulkan
bahwa hubungan antar kedua variabel tersebut adalah sangat kuat dan memiliki arah
hubungan yang positif. Sehingga apabila program keselamatan dan kesehatan kerja
baik, maka upaya dalam mengurangi terbentuknya perilaku berbahaya pada
karyawan juga akan baik. (Khaerurahman, 2003).
Pada tahun 2006, Mufarokhah juga melakukan penelitian yang berjudul
Hubungan Antara Pencegahan Perilaku Berbahaya Dengan Keselamatan Kerja

Karyawan Pada PT. Primatexco Indonesia Batang. Peneliti menentukan bahwa
variabel bebas yang digunakan dalam penelitian tersebut adalah pencegahan perilaku
berbahaya, dan variabel terikatnya adalah keselamatan kerja. Dari hasil analisis data
yang dilakukan peneliti, diperoleh bahwa P sebesar 0,001. Tampak bahwa nilai p=
0,001< 0,05, sehingga dapat diketahui bahwa Ha diterima. Sehingga dapat

3

disimpulkan bahwa ada hubungan antara pencegahan perilaku berbahaya dengan
keselamatan kerja. Jadi, semakin tinggi upaya pencegahan perilaku brbahaya pada
karyawan, maka akan semakin baik pula keselamatan kerja para karyawan tersebut.
(Mufarokhah, 2006).
Pada pada tahun yang sama 2006, Donald juga melakukan penelitian di PT.
IRC INOAC INDONESIA. Dari data yang dikumpulkan pada penelitian tersebut
dapat diketahui bahwa Korban kecelakaan yang terjadi di perusahaan tersebut ratarata 2-3 kali setiap bulannya.. Dari hasil perhitungan, dapat diketahui bahwa
Kekerapan Cidera adalah 20-25 korban kecelakaan terjadi setiap juta man-hours
kerja, sedangkan nilai rata-rata Keparahan Cidera adalah 148,91 hari hilang dalam
satu juta jam waktu produktif. Dari hasil penelitian tersebut dapat diketahui bahwa
kecelakaan yang terjadi di tempat tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, antara
lain: faktor manusia, faktor lingkungan dan faktor penyimpangan kebijakan K3 yang

berakibat munculnya perilaku berbahaya. Hasil perhitungan korelasi kecelakaan
kerja yang paling tinggi adalah faktor manusia yakni dengan melakukan tindakan
berbahaya sebesar 0,993, yang kedua adalah faktor penyimpangan kebijakan K3
sebesar 0,530 dan faktor lingkungan sebesar 0,298. (Donald, 2006).
Pada tahun 2004, Sukarlan mengangkat tema penelitian yang berjudul
Hubungan Antara Perilaku Berbahaya Dengan Kecelakaan Kerja Di PT. Sari Husada
Tbk Jogjakarta.Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini adalah perilaku
berbahaya, dan variabel terikatnya adalah kecelakaan kerja. Dari Hasil analisis yang
dilakukan oleh peneliti didapatkan suatu data yang menyebutkan bahwa faktor
penyebab kecelakaan kerja yang berasal dari perilaku berbahaya sebesar 59,26% dan
faktor penyebab kecelakaan kerja yang berasal dari unsafe condition atau lingkungan
yang tidak aman sebesar 40,74%. Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan
bahwa ada hubungan antara perilaku berbahaya dengan kejadian kecelakaan kerja.
Jadi semakin tinggi tingkat prilaku berbahaya yang ditunjukkan oleh karyawan,
maka akan semakin tinggi pula tingkat kecelakaan kerja yang dialami oleh karyawan.
(Sukarlan, 2004).
Dari beberapa hasil penelitian di atas dapat kita lihat bahwa, banyaknya kasus
mengenai kecelakaan kerja yang telah terjadi, rata-rata sebagian besar dikarenakan
adanya perilaku berbahaya yang dilakukan oleh karyawan saat bekerja, selain itu


4

perilaku mereka juga dipengaruhi oleh faktor lingkungan, bahkan dalam salah satu
penelitian tersebut juga ditemukan adanya pengabaian terhadap program K3
(Kesehatan dan Keselamatan Kerja) yang telah diberlakukan di tempat tersebut,
sehingga pelaksanaannya tidak berjalan dengan baik.
Lokasi yang dijadikan tempat penelitian adalah di Taman Safari Indonesia II
prigen. Taman safari merupakan lembaga konservasi alam yang bertujuan untuk
melakukan pembudidayaan dan penangkaran fauna yang sifatnya suaka marga satwa.
Alasan peneliti mengambil tempat penelitian tersebut adalah karena Taman Safari
tersebut merupakan Taman Safari terbesar se Asia Tenggara dengan luas wilayah
350 ha dan dipenuhi 2000 satwa dari 125 spesies. Perbedaannya dengan kebun
binatang lain adalah jika di kebun binatang, binatangnya di tempatkan di dalam
kandang, sedangkan di taman safari ini, binatang dibiarkan berkeliaran di alam
bebas. Dan dikreteriakan menurut zona-zona benua di Asia. Oleh karena itu seorang
keeper di tuntut memiliki kinerja yang baik saat melakukan pekerjaannya.
Seperti yang dikemukakan di dalam Jawa Pos (2009,4 Agustus) bahwa, di
taman safari juga sering terjadi kecelakaan yang menimpa para karyawannya seperti
kecelakaan yang terjadi


pada tahun 2009 yang dialami oleh Indarti dan Nur

Hamidah, mereka juga merupakan pengawas zona satwa. Hamida yang menjadi
pengawas beruang, dia diserang oleh beruang berbobot 350 Kg ketika hendak
memberi makan.
Pada pada bulan sebelumnya juga, Jawa Pos (2009, 28 Juli) juga
memberitakan bahwa ada peristiwa yang menimpa Tony, Tony yang bekerja sebagai
(keeper) pelatih dan pengawas zona satwa di Taman Safari Indonesia II mengalami
kecelakaan diterkam harimau Sumatera. Menurut keterangannya dan dari rekan
kerjanya insiden itu karena dirinya terlalu percaya diri. dia masuk sangkar tanpa
membawa pengaman apa pun.
Harian Radar Bromo, (2009, 05 Desember), juga menceritakan nasib nahas
yang menimpa Tomo, yang merupakan seorang pengawas zona satwa di Taman
Safari Indonesia (TSI) II Prigen. Pagi kemarin (4/12), warga Singosari itu harus
dilarikan ke Rumah Sakit Panca Dharma (RSPD) setelah terkena pukulan dari belalai
gajah. Dan terlempar menimpa pagar pembatas. (Radar Bromo, Sabtu 5 Desember
2009).

5


Berdasarkan penelitian K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) yang
dilakukan oleh Syaikhuddin Zuhri pada 21 Mei tahun 2009, dimana hasil dari
observasi

tersebut

adalah

ditemukannya

banyak

indikator-indikator

yang

menunjukkan banyaknya perilaku berbahaya yang dilakukan oleh animal keeper
seperti tidak menggunakan peralatan keamanan dan tidak sesuai dengan prosedur
yang sudah ditetapkan saat bertugas, Tidak berada di dalam mobil saat bertugas,
pengawas meninggalkan menara pengawasan, sehingga tidak ada yang mengawasi

keadaan sekitarnya, Mengabaikan adanya suatu pelanggaran yang terjadi di
sekitarnya, padahal prilaku tersebut tidak sesuai dengan prosedur kerja yang sudah
ditetapkan melalui program K3 di tempat tersebut, sedangkan selama ini, pihak
taman safari sudah memberikan fasilitas-fasilitas keselamatan bagi mereka, dan
sudah menjalankan sistem K3 seperti pemberian perlengkapan keamanan dan
memasang rambu-rambu peringatan/sign di setiap lokasi.
Peranan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) sangat dibutuhkan karena
dengan melihat kejadian-kejadian yang telah terjadi di perusahaan besar banyak
sekali kejadian ataupun peristiwa dimana melibatkan langsung dengan keselamatan
kerja. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan salah satu masalah yang
penting dalam perusahaan terutama dalam proses operasionalnya. Penerapan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dalam lingkungan kerja mempunyai maksud
memelihara keselamatan dan kesehatan tenaga kerja. Adanya program Keselamatan
dan Kesehatan Kerja (K3) untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja yang dapat
menimbulkan kerugian bagi diri karyawan maupun perusahaan dan dapat
mengurangi terbentuknya perilaku berbahaya yang dapat menyebabkan kecelakaan
kerja pada karyawan. (Suma’mur, 1989 : 29).
Dengan latar belakang di atas, maka dapat kita ketahui bahwa manajemen K3
(Kesehatan dan Keselamatan Kerja sangat penting dalam meminimalisir terjadinya
kecelakaan kerja dan meningkatkan perilaku selamat dari para pekerja, maka kami

ingin mengetahui lebih mendalam lagi mengenai upaya-upaya dalam menjaga dan
meningkatkan kesehatan dan keselamatan kerja yang dilakukan oleh pihak Taman
Safari Indonesia II. Oleh karena itu, kami ingin membuat suatu penelitian dengan
judul . “Peranan K3 Dalam Mengurangi Perilaku Berbahaya Pada Animal Keeper
Taman Safari Indonesia II) ”.

6

B. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui apa saja faktor-faktor yang menyebabkan terbentuknya
perilaku berbahaya dan bagaimana peranan K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja)
dalam mengurangi perilaku berbahaya pada animal keeper di Taman Safari
Indonesia II Prigen.

C. Rumusan Masalah
1. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi perilaku berbahaya pada animal
keeper di Taman Safari indonesia II?
2. Bagaimana peranan K3 dalam mengurangi perilaku berbahaya pada animal
keeper di Taman Safari Indonesia II.


D. Manfaat penelitian
1. Manfaat teoritis
Secara teoritis hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan yang berarti
bagi pengembangan ilmu pengetahuan dalam bidang psikologi khususnya
psikologi industri, yang berkaitan langsung dengan Penerapan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3) terhadap karyawan.
2. Secara praktis
Penelitian ini diharapkan memberikan informasi yang berguna dalam bidang
industri maupun organisasi bagi pihak perusahaan, baik pimpinan maupun
karyawan terutama tentang bagaimana pentingnya peranan pengelolaan Program
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang baik, demi untuk mengurangi
perilaku berbahaya di tempat tersebut, sehingga dapat meminimalisir terjadinya
kecelakaan kerja yang dapat menimpa pihak-pihak yang bersangkutan. Selain itu,
hasil penelitian dapat digunakan oleh pihak pengelola TSI sebagai bahan
perubahan /perbaikan kebijakan untuk TSI ke depannya agar lebih baik.

PERANAN K3 (KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA)
DALAM MENGURANGI PERILAKU BERBAHAYA PADA
ANIMAL KEEPER TAMAN SAFARI INDONESIA II


SYAIKHUDDIN ZUHRI
05810262

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2012

ii

PERANAN K3 (KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA)
DALAM MENGURANGI PERILAKU BERBAHAYA PADA
ANIMAL KEEPER TAMAN SAFARI INDONESIA II

SKRIPSI
Diajukan kepada Universitas Muhammadiyah Malang
sebagai salah satu persyaratan untuk Memperoleh
Gelar Sarjana Psikologi

Oleh :
SYAIKHUDDIN ZUHRI
05810262

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2012

iii

iv

v

vi

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Alhamdulillaahirabbil Alamin segala puji bagi Allah yang memiliki dan
menguasi alam semesta beserta isinya, atas nikmat iman, Islam, dan nikmatnikmatnya yang lain yang tak terhitung jumlahnya. Hannya dengan izin Allah SWT
akhirnya penulisan skripsi ini dapat terselesaikan. Shalawat serta salam semoga
selalu tercurah kepada Nabi besar Muhammad SAW yang telah membimbing
manusia menuju jalan yang bercahaya dan terang benderang.
Adapun maksud dari penelitian skripsi ini adalah untuk memenuhi salah satu
gelar Sarjana Psikologi di Universitas Muhammadiyah Malang. Selain itu penulisan
ini juga dimaksudkan agar pembaca bisa memahami peranan K3 pada animal keeper
Taman Safari Indonesia II.
Penulis menyadari bahwa dalam proses penyusunan skripsi ini banyak
mengikutsertakan beberapa pihak yang membantu dan menyumbang pengetahuan
baik berupa masukan, bimbingan, pengarahan, dukungan serta dorongan moril
sehingga pada akhirnya penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan juga. Seiring puji
syukur kehadirat Allah SWT dan dengan ketulusan serta kerendahan hati, penulis
ingin menyampaikan terima kasih yang teramat dalam kepada :
1. Ibu Dra. Cahyaning Suryaningrum, M.Si selaku Dekan Fakultas Psikologi
Universitas Muhammadiyah Malang.
2. Bapak Zakarija Achmat, S.Psi, M.Si selaku dosen pembimbing I yang dengan
penuh kesabaran meluangkan waktu dan tenaganya memberikan pengarahan,
masukan, dan pembelajaran kepada penulis yang terkadang membutuhkan
beberapa kali penjelasan hingga penulis mampu untuk memahaminya.
3. Ibu Tri Muji Ingarianti, S.Psi, M.Psi selaku dosen pembimbing II yang telah
bersedia untuk meluangkan waktunya memberikan bimbingan, masukan, arahan,
petunjuk dan saran pada penulis sehingga dapat menyelesaikan penulisan ini.
4. Bapak Ari Firmanto S.Psi selaku dosen wali yang senantiasa memberikan
motivasi kepada mahasiswanya untuk segera menyelesaikan skripsi dan
mendampingi serta membimbing penulis selama perjalanan kuliah.

vii

5. Seluruh dosen Fakultas Psikologi yang telah memberikan ilmu yang sangat
bermanfaat kepada penulis.
6. Pihak Taman Safari Indonesia II Prigen yang dengan ramah dan tangan terbuka
mengijinkan penulis melakukan penelitian di tempat tersebut.
7. Alm. Ayahku tercinta yang selalu menjadi inspirasi dalam hidupku, dan atas
dukungan yang pernah ada, dan selalu sabar menuntun serta mendoakanku.
8. Untuk Ibuku tercinta, yang selalu menyayangi ku dan selalu mendoakanku.
9. Untuk Abahku (kakekku) yang selalu mendukung dan mendoakanku dalam
berbagai hal.
10. Untuk Alm. Nenekku dan seluruh keluargaku yang selalu tak lelah mendoakanku
11. Harumi Usa Unzila terimaksih untuk semua cinta dan kasih sayang yang selalu
tercurah untukku dan telah bersabar mendampingiku selama ini baik suka
maupun dukaku, serta menjadi tempat bersandar dan berkeluh kesahku selama
ini, support yang telah kau berikan selama ini hingga akhirnya berhasil
menyelesaikan penulisan ini.
12. Sahabat-sahabatku serta seluruh teman-teman yang telah banyak membantu
dalam penyelesaian skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Akhir kata penulis berharap semoga segala bantuan dan kebaikan yang telah
diberikan mendapat pahala dari Allah SWT. Penulis menyadari bahwa karya ini
masih banyak kekurangan bahkan jauh dari sempurna, untuk itu kritik dan saran yang
membangun sangatlah penulis harapkan demi kesempurnaan penulisan skripsi ini.
Dengan kerendahan hati penulis mempersembahkan skripsi ini, semoga karya
ini dapat diambil manfaatnya. Amin.
Billahithaufiq walhidayah.

Malang, 27 April 2012

Syaikhuddin Zuhri

viii

INTISARI
Zuhri, Syaikhuddin. 2012. Peranan K3 Dalam Mengurangi Perilaku Berbahaya
Pada Animal Keeper Taman Safari Indonesia II. Skripsi, Fakultas Psikologi
Universitas Muhammadiyah Malang.
Pembimbing (I) Zakarija Achmat S.Psi, M.Psi.(2) Tri Muji Ingarianti S.Psi, M.Psi .
Kata Kunci: K3, Prilaku berbahaya, Animal Keeper
Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dalam lingkungan kerja
mempunyai maksud memelihara keselamatan dan kesehatan tenaga kerja. Adanya
program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) untuk mencegah terjadinya
kecelakaan kerja yang dapat menimbulkan kerugian bagi diri karyawan maupun
perusahaan dan dapat mengurangi terbentuknya perilaku berbahaya yang dapat
menyebabkan kecelakaan kerja pada karyawan. Seperti banyaknya kecelakaan yang
terjadi di TSI II rata-rata penyebabnya adalah karena Keeper yang bersangkutan
melakukan perilaku berbahaya. Hal yang menimbulkan pertanyaan adalah yang
berperan besar dalam kecelakaan tersebut apakah dari human error, manajemen
error, dan apakah dari faktor-faktor lain. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya perilaku berbahaya
dan bagaimana peranan dari K3 yang ada di TSI II.
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
kualitatif deskriptif. Peneliti mengambil sampel animal keeper dari seluruh karyawan
Taman Safari Indonesia II Prigen. Teknik pengambilan sampling yang digunakan
dalam penelitian ini adalah purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 15
subyek. Menggunakan metode pengumpulan data berupa wawancara semistruktur,
observasi nonpartisipan, dan dokumentasi. Analisis datanya dengan model milik
Miles dan Hebermas, menggunakan empat tahap yaitu pengumpulan data, reduksi
data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitihan ini diperoleh gambaran bahwa ada beberapa faktor yang
dapat mempengaruhi terjadinya perilaku berbahaya antara lain sebagai berikut: dari
faktor man, faktor-faktornya adalah adanya kesalahan persepsi dari keeper tentang
pekerjaannya, adanya pelanggaran (violation) terhadap SOP, sikap yang buruk
terhadap keselamatan kerja Dari faktor media, yang bisa menjadi salah satu faktor
berpengaruh bagi terjadinya perilaku berbahaya adalah hubungan internal antar
pekerja yang kurang baik dan kompak, serta hubungan antara pekerja dan pimpinan
yang kurang kondusif, dan masalah shift kerja yang kurang tertata dengan baik.Dari
faktor machine, yang dapat menjadi faktor timbulnya perilaku berbahaya adalah
masih digunakannya peralatan yang sudah cukup usang dan tidak layak pakai. Dan
dari faktor manajemen, yang dapat menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi
terjadinya perilaku berbahaya adalah kurangnya pengawasan terhadap penerapan K3,
kurangnya komunikasi atau kedekatan dengan bawahannya, keterlambatan dalam
penyediaan stok barang dan perlengkapan, dan adanya tindakan yang kurang tegas
dalam penerapan K3 terhadap keeper saat bekerja. Sehingga peranan K3 kurang
berjalan dengan efektif.

ix

ABSTRACT
Zuhri, Syaikhuddin. 2012. The role of K3 to Reduce Accident Behavior Animal
Keeper At Taman Safari Indonesia II. Undergraduate thesis, Faculty of
Psychology. University of Muhammadiyah Malang.
Advisors : (I) Zakarija S.Psi Achmat, M.Psi. (2) Tri Muji Ingarianti S.Psi, M.Psi.
Keywords : K3, Accident behavior, Animal Keeper
Application of Occupational Health and Safety (K3) in the work environment
have an intention to maintain the safety and health of workers. The existence of
Occupational Safety and Health program (K3) to prevent accidents that can cause
harm to the employee and the company and can reduce the formation of harmful
behaviors that can cause accidents to employees. As the number of accidents that
occur on average TSI II reason is because the relevant Keeper to dangerous behavior.
This raises a question is a big role in the accident whether from human error,
management error, and whether from other factors. Therefore, this study aims to
determine the factors that influence the occurrence of accident behavior and how the
role of K3 in TSI II.
Types of research used in this study was descriptive qualitative research.
Researchers took samples from the animal keeper all employees Taman Safari
Indonesia II Prigen. Sampling collection technique used in this study was purposive
sampling with a sample of 15 subjects. Using the methods of data collection in the
form of structured interviews, nonparticipant observation, and documentation.
Analysis of the data with the model's Miles and Hebermas, using the four
phases of data collection, data reduction, data presentation, and drawing conclusions.
This research indicated that there are several factors that can influence the
occurrence of dangerous behavior are as follows: from the man factor, the factors are
the keeper of the misperceptions about her work, the violation of the SOP, poor
attitude towards safety of media factors, which could be one influential factor for the
occurrence of dangerous behavior are internal relations between workers who are
less good and compact, and the relationship between workers and management are
not conducive, and the problems of shift work is less well ordered machine factors,
which may be a contributing factor is the emergence of accident behavior still uses
equipment that is quite outdated and not worth taking. And management factors,
which may be one factor affecting the occurrence of accident behavior is the lack of
supervision on the implementation of K3, the lack of communication or closeness
with his subordinates, delays in the provision of inventory and equipment, and the
actions that are less strict in the application of current keeper of the K3 works. So the
role of K3 is less effective.

x

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ................................................................................. vi
INTISARI .................................................................................................... viii
ABSTRACK ................................................................................................ ix
DAFTAR ISI ................................................................................................ x
DAFTAR TABEL ........................................................................................ xii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xiii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................................. 1
B. Perumusan Masalah ........................................................................... 6
C. Tujuan Penelitian .............................................................................. 6
D. Manfaat Penelitian ............................................................................. 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi K3 ......................................................................................... 7
1. Pengertian K3 .............................................................................. 7
2. Pegertian K3 menurut ILO ............................................................ 8
3. Tujuan K3 ..................................................................................... 9
4. Penerapan K3 ................................................................................ 11
5. Aspek-aspek yang mempengaruhi K3 ........................................... 12
6. Manajemen K3 ............................................................................. 17
B. Perilaku Berbahaya ............................................................................ 25
1. Pengertian Perilaku Berbahaya .................................................... 25
2. Penyebab perilaku berbahaya ..................................................... 25
3. Contoh perilaku berbahaya .......................................................... 27
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku berbahaya ................. 28
C. Animal Keeper ................................................................................... 31
D. Peranan K3 dalam Mengurangi Perilaku Berbahaya ........................... 32

xi

E. Kerangka Pemikiran ........................................................................... 35

BAB III METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian ....................................................................... 36
B. Batasan Istilah .................................................................................. 36
C. Subyek penelitian .............................................................................. 37
D. Konteks Penelitian ............................................................................ 38
E. Jenis Data, Sumber Data, Instrumen Penelitian, dan Metode
Pengumpulan Data…………………………………………... ............ 38
1. Jenis Data ...................................................................................... 38
2. Sumber Data .................................................................................. 38
3. Instrumen Penelitian ...................................................................... 39
4. Metode Pengumpulan data ............................................................. 39
F. Prosedur Penelitian ........................................................................... 41
G. Analisis Data .................................................................................... 44
H. Keabsahan Data ................................................................................ 45

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil penelitian .................................................................................. 46
1. Deskripsi Subyek ........................................................................... 46
2. Deskripsi Data ............................................................................... 48
B. Analisis Data ...................................................................................... 105
C. Pembahasan ....................................................................................... 118

BAB V PENUTUP
1. Kesimpulan ........................................................................................ 128
2. Saran .................................................................................................. 130

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 131
LAMPIRAN ................................................................................................. 133

xii

DAFTAR TABEL

Halaman
Blueprint Guide Interview................................................................... 134
Tabel Guide Interview ........................................................................ 133
Blueprint Guide Member check ........................................................ 136
Tabel Guide Memberchek .................................................................. 137
Tabel Hasil Interview ......................................................................... 139
Tabel Guide Observasi ....................................................................... 183

xiii

DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Kantor Informasi dan Pemasaran TSI II ............................. 184
Gambar 2. Denah TSI II ..................................................................... 184
Gambar 3. Keeper Melatih Gajah ....................................................... 185
Gambar 4. Keeper Melatih Harimau .................................................. 185
Gambar 5. Keeper Melatih Gajah ....................................................... 186
Gambar 6. Keeper Bagian Baby Zoo .................................................. 186
Gambar 7. Keeper Bagian Exibith ...................................................... 187
Gambar 8.1 Animal Presentation (Elephant Show) .............................. 187
Gambar 8.2 Animal Presentation(Pertunjukan Burung Pemangsa) ..... 188
Gambar 8.3 Animal Presentation(Pet Show) ....................................... 188
Gambar 8.4 Pertunjukan Hewan Buas ................................................ 189
Gambar 9 Keeper Bagian Kandang .................................................... 189
Gambar 10.1 Perilaku Berbahaya Keeper Bagian Lapangan ............... 190
Gambar 10.2 Menara Pantau .............................................................. 190
Gambar 10.3 Kendala Keeper Bagian Kandang .................................. 191
Gambar 10. 4 Pelanggaran Security .................................................... 191
Gambar 11 Elephant Show ................................................................. 192

xiv

DAFTAR PUSTAKA
Artoyo, A. R. 1986. Tenaga kerja perusahaan: menurut pengertian dan
penerapannya. Jakarta: Balai Pustaka.
Azwar, Syaifuddin. 1995. Sikap manusia teori dan pengukuranya. Yogyakarta :
Pustaka Pelajar.
Daryanto. 1982. Petunjuk keselamatan kerja dalam perbengkelan mesin. Bandung:
Tarsito.
. 2001. Keselamatan kerja bengkel otomotif. Jakarta: Bumi
Aksara.
Dewi. R. 2006. Pengaruh keselamatan dan kesehtan kerja (k3) terhadap
kinerjakaryawan pada PT. Ecogreen Oleochemicals Medan Plant. Diakses
17 Oktober 2011 dari http://repository.usu.ac.id.
Decta. F. Radar Bromo Jawa Timur Post. Diakses 24 Februari 2010 dari
http://pasuruan.info.
Geneva International Labour Office. 1989. Pencegahan kecelakaan. Jakkarta:
Gramedia.
Hendra. 2000. Occupational health and safety. Diakses 28 April 2011, dari
http://smkyadika3.sch.id.
Iskhak. Aulia. 2004. Manajemen keselamatan dan kesehatan kerja dalam upaya
meningkatkan produktivitas kerja. Diakses 6 Juli 2011, dari
http://repository.usu.ac.id.
Jackson. M. 2002. Keselamatan dan keselamatan kerja. Diakses 6 Juli 2011, dari
http://id.shvoong.com.
Khaerurahman. R. 2003. Pengaruh program keselamatan dan kesehatan kerja
terhadap produktivitas karyawan pada PT. Sinar Sosoro Cabang Gresik.
Diakses 17 Oktober 2011 dari http://digilib.gunadarma.ac.id.
Kusuma. J. I. 2001. Pelaksanaan program keselamatan dan kesehatan kerja karyawan
PT. Bitratex Industries Semarang. Diakses 24 Februari 2010 dari
http://eprints.undip.ac.id.
Markkanen. P. K. 2004. Keselamatan dan kesehatan kerja di Indonesia. Diakses 24
Februari 2010 dari http://www.ilo.org.

xv

Mufarokhah. L. 2006. Hubungan pengetahuan keselamatan kerja dengan
pelaksanaan pencegahan kecelakaan kerja pada karyawan bagian spining di
PT. Primatexco Indonesia Batang. Diakses 28 April 2011, dari
http://www.scribd.com.
Munandar, A. S. Psikologi industri dan organisasi. Jakarta: UI Press.
Maulida. 2012. Radar Bromo Jawa Timur Post. Diakses 24 Februari 2010 dari
http://pasuruan.info.
Ridley, John. 2006. Ikhtisar kesehatan dan keselamatan kerja. Jakarta: Erlangga.
Rivai, Veithzal. 2003. Kepemimpinan dan perilaku organisasi. Jakarta: Raja
Grafindo Persada.
Santoso, Gempur. 2002. Kesehatan dan keselamatan kerja. Jakarta: UI Press.
.2004. Manajemen keselamatan dan kesehatan kerja. Jakarta: UI
Press.
Soedjono. 1985. Keselamatan kerja: jilid I. Jakarta: Bhatara Karya Aksara.
Sugiyono. 2008. Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan r&d. Bandung :
Alfabeta.
Sukaelan. M. 2004. Analisis faktor-faktor kecelakaan kerja di PT. Sari Husada Tbk.
Jogjakarta. Diakses 13 Desember 2010, dari http://etd.ugm.ac.id.
Suma’mur. P. K. Keselamatan kerja dan pencegahan kecelakaan. Jakarta: Gunung
Agung.
Team Fak. Psikologi. 2010. Pedoman penulisan skripsi. Malang : Fakultas Psikologi
Universitas Muhammadiyah Malang.
Urlich. David. 2003. Human resource management: jilid 2. Copy Editor, 2.
Winarsunu, Tulus. 2008. Psikologi keselamatan kerja. Malang: UMM Press.
Zuariah, N. 2006. Metode penelitian sosial dan pendidikan: teori-aplikasi. Jakarta :
Bumi Aksara.