KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA K3

BAYU SUPRAPTO
Manajemen
2013.02.3364

LOADING

Definisi/Pengertian
(K3) Menurut Para Ahli
Kesehatan dan Keselamatan Kerja
adalah suatu kondisi dalam
pekerjaan yang sehat dan aman
baik itu bagi pekerjaannya,
perusahaan maupun bagi
masyarakat dan lingkungan sekitar
pabrik atau tempat kerja tersebut.
Menurut Ridley, John

Menurut Mangkunegara

Keselamatan dan kesehatan kerja
adalah suatu pemikiran dan upaya

untuk menjamin keutuhan dan
kesempurnaan baik jasmaniah
maupun rohaniah tenaga kerja
pada khususnya, dan manusia
pada umumnya, hasil karya dan
budaya untuk menuju masyarakat
adil dan makmur. 

Pengertian
Kesehatan dan Keselamatan Kerja(K3)
SECARA UMUM
adalah suatu ilmu pengetahuan dan
penerapan guna mencegah kemungkinan
terjadinya kecelakaan dan penyakit yang
disebabkan oleh pekerjaan dan lingkungan
kerja.

America Society of safety
and Engineering (ASSE)
K3 diartikan sebagai bidang kegiatan yang

ditujukan untuk mencegah semua jenis
kecelakaan yang ada kaitannya dengan
lingkungan dan situasi kerja

PENGERTIAN K3 SECARA UMUM
Adalah bidang yang terkait dengan kesehatan,
keselamatan,dan kesejahteraan manusia yang
bekerja disebuah institusi maupun lokasi proyek
dengan tujuan untuk memelihara kesehatan dan
keselamatan lingkungan kerja.

Dalam K3 juga dikenal istilah
Kesehatan Kerja

Secara teoritis istilah-istilah
bahaya yang sering ditemui
dalam lingkungan kerja
meliputi beberapa

TUJUAN MENGEMBANGKAN DAN

MENGAPLIKASIKAN K3 DI PERUSAHAAN

1. Meningkatkan
keselamatan
dan
kesehatan kerja di perusahaan
2. Melindungi pekerja atau karyawan
dari semua gangguan kesehatan
3. Meningkatkan
produktifitas
perusahaan

Pentingnya Menjalankan
Program Keselamatan Kerja
• Mencegah kerugian fisik dan finansial
yang bisa diderita karyawan.
• Mencegah
terjadinya
gangguan
terhadap produktivitas perusahaan.

• Menghemat biaya premi asuransi.
• Menghindari tuntutan hukum.

Contoh K3
• Penyediaan Alat Pelindung Diri (APD).
• Penyediaan peralatan keselamatan
dan kesehatan kerja.
• Pelatihan keselamatan kerja.
• Asuransi.
• Fasilitas dan Sarana Kesehatan.

Macam-macam kecelakaan
kerja
– Terjatuh
– Tertimpa benda
– Tertumbuk atau terkena benda-benda
– Terjepit oleh benda
– Pengaruh suhu tinggi
– Terkena arus listrik
– Kontak bahan-bahan berbahaya atau

radiasi
– Dan lain sebagainya

KECELAKAAN KERJA DAPAT MENYEBABKAN
LIMA KERUGIAN (5K)

1. KERUSAKAN
2. KEKACAUAN
ORGANISASI/PERUSAHAAN
3. KELUHAN DAN KESEDIHAN
4. KELAINAN DAN CACAT
5. KEMATIAN

PENYEBAB TERJADINYA KECELAKAAN KERJA ADA 2 FAKTOR

1.Faktor manusia
A
Ketidaktahuan
B
Kemampuan yang kurang

C
Ketrampilan yang kurang
D
Kurangnya konsentrasi
E
Bermain-main
F
Bekerja tanpa alat keselamatan/pelindung
G
Mengmabil resiko yang tidak tepat
2. Faktor Lingkungan
A
Tempat kerja yang tidak layak
B
Kondisi perlatan yang berbahaya
C
Bahan-bahan dan peralatan yang bergerak
D
Transportasi


Pencegahan Cedera dan Penyakit
yang Terkait dengan Pekerjaan
• Menyadarkan para karyawan mengenai
bahaya-bahaya yang berhubungan
dengan pekerjaan mereka.
• Memasang alat-alat kontrol produksi.
• Menyusun
prosedur-prosedur
kerja
yang aman.
• Mendorong
penggunaan
alat-alat
pengaman/pelindung yang layak.

Fokus Program Keselamatan
Kerja
• Program keselamatan kerja difokuskan pada dua
aspek:
– Perilaku Kerja:

• Membentuk sikap karyawan yang pro-keselamatan
kerja
• Mendorong upaya seluruh karyawan untuk
mewujudkan keselamatan kerja, mulai dari
manajemen puncak hingga karyawan level terendah
• Menekankan tanggung jawab para manajer dalam
melaksanakan program keselamatan kerja
– Kondisi Kerja:
• Mengembangkan dan memelihara lingkungan kerja
fisik yang aman, misalnya dengan penyediaan alatalat pengaman

UNDANG-UNDANG K3 YANG ADA DI INDONESIA






Undang-undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.
Undang-Undang ini mengatur dengan jelas tentang kewajiban

pimpinan tempat kerja dan pekerja dalam melaksanakan
keselamatan kerja.
Undang-undang nomor 23 tahun 1992 tentang Kesehatan.UndangUndang
ini
menyatakan
bahwa
secara
khusus 
perusahaan berkewajiban memeriksakan kesehatan badan, kondisi m
ental dan kemampuan fisik pekerja yang baru maupun yang akan di
pindahkan ke tempat kerja baru
, sesuai dengan sifat-sifat pekerjaan yang diberikan kepada pekerja,
serta pemeriksaan kesehatan secara berkala
Undang-undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.
Undang-Undang ini mengatur mengenai segala hal yang
berhubungan dengan ketenagakerjaan mulai dari upah kerja, 
jam kerja, hak maternal, cuti sampai dengan keselamatan dan
kesehatan kerja.

TANGGUNG JAWAB KARYAWAN TERHADAP K3

( KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA )
Undang-Undang No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja pasal 12
dimana terdapat 5 (lima) kewajiban utama tenaga kerja dalam penerapan
K3 di tempat kerja.
1.

Memberi keterangan yang benar apabila diminta pegawai

pengawas / keselamatan kerja.
2.

Menggunakan (APD) Alat Pelindung Diri yang diwajibkan.

3.

Memenuhi dan menaati semua syarat-syarat K3 yang diwajibkan.

4.

Meminta pada Pengurus agar dilaksanakan semua syarat-syarat


K3 yang diwajibkan.
5.

Menyatakan keberatan kerja dimana syarat K3 dan APD yang

diwajibkan diragukan olehnya kecuali dalam hal khusus ditentukan lain
oleh

pegawai

pengawas

dipertanggungjawabkan.

dalam

batas

yang

dapat

Undang-Undang No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja pasal 14
yang mana terdapat 3 (tiga) kewajiban pengusaha (pengurus) terhadap
penerapan K3 antara lain :
1.

Menulis dan memasang semua syarat keselamatan kerja yang

diwajibkan pada tempat-tempat yang mudah dilihat dan terbaca menurut
petunjuk pegawai pengawas atau Ahli K3 di tempat kerja yang dipimpinnya.
2.

Memasang semua gambar keselamatan kerja yang diwajibkan dan

semua bahan pembinaan lainnya pada tempat-tempat yang mudah dilihat dan
terbaca menurut petunjuk pegawai pengawas atau Ahli K3 di tempat kerja
yang dipimpinnya.
3.

Menyediakan (APD) Alat Pelindung Diri yang diwajibkan pada tenaga

kerja yang dipimpin maupun orang lain yang memasuki tempat kerja disertai
petunjuk-petunjuk yang diperlukan menurut pegawai pengawas atau Ahli K3 di
tempat kerja yang dipimpinnya.

STUDY KASUS

PT SAMATOR GAS
Sebuah SGS ISO 9001:2000 Perusahaan terbesar di Indonesia dan memimpin
produksi gas industri, Samator Group merupakan perusahaan induk selama kirakira dua dekade dengan beberapa industri bisnis
PT Samator Gas Bambe, Driyorejo, Gresik, Jawa Timur, terbakar. Kobaran api
didahului bunyi ledakan hebat yang terjadi Sabtu (14/02) . Dua orang karyawan
mengalami luka bakar dan sudah dirawat di RS Siti KhatijahSepanjang.

Ledakan hebat tersebut terasa sampai radius 2 kilometer. Masyarakat panik dan
berusaha

menyelamatkan

diri

dengan

berhamburan

keluar

rumah.

Menurut pengakuan warga sekitar, ledakan seperti itu bukan yang pertama kali
sehingga warga desa Ngambar Bambe Driyorejo masih trauma.
Bahkan sebagian warga ada yang mengungsi.
Sementara itu, jajaran Polres Gresik yang langsung turun ke lokasi kejadian melalui
Kepala Satuan Reserse Kriminal Ajun Komisaris Polisi Sudibyo menjelaskan, polisi
berupaya mengumpulkan informasi dan bukti untuk mengetahui penyebab ledakan.
Lima orang karyawan yang saat itu bertugas diperiksa

Dugaan penyebab kebakaran berawal dari ledakan di unit produksi Asetilin
yang berada di bagian belakang pabrik. Tabung asetilin ini meledak karena
kualitasnya

sudah

tidak

memenuhi

syarat.

Ledakan dan terbakarnya PT Samator ini rupanya yang kali ketiga. Ledakan
pertama pada 1984 kemudian disusul 2002, dan terakhir sekarang ini (2004).
Warga Desa Driyorejo mengajukan tuntutan PT Samator Gas harus
memindahkan unit produksi secepatnya dari desa mereka

Sumber : Koran Tempo 2004

Analisis kasus

Jika ditinjau dari faktor penyebab kecelakaan kerja , Penyebab utamanya
adalah kualitas tabung gas yang tidak layak terisi Acetyline (C2H2). Selain
itu yang menimbulkan tabung gas meledak karna ada percikan listrik atau
api sehingga membuat tabung gas yang bocor tersebut atau sudah tidak
layak tersebut terbakar dan meledak.
Faktor Penyebab Tabung Gas acetylene tidak layak sampai terisi gas
acetylene:
1.Kurangnya ketelitian dalam periksaan tabung gas kosong.
2.Karyawan tersebut mengabaikan SOP dalam penerimaan tabung gas
kosong
3.Tidak adanya alat pendektesi khusus apakah tabung tersebut layak isi
atau tidak.
4. Kurangnya pengawasan terhadap karyawan khususnya bagian
controlling sehingga melakukan kesalahan yang sama.

SOLUSI BILA TERJADI LEDAKAN GAS
1.Jangan kabur bila terjadi ledakan Gas , cepat jinakan atau
semprotkan apar atau co2 ke tabung gas yang meledak tersebut
agar tidak menimbulkan ledakan-ledakan yang lebih besar lagi.
2.Cepat jauhkan benda-benda yang mudah terbakar, yang berada
di sekitarnya agar tidak menimbulkan kebakaran yang lebih
besar.
3.Gunakan

helm

pemadam

dan

Memadamkan api.
4.Panggil tugas pemadam kebakaran.

sarung

tangan

saat

UPAYA PENGENDALIAN DARI MANAJEMEN
1.HARUS

MEMPERKETAT

PENGAWASAN

TERHADAP

KARYAWAN AGAR KARYAWAN TIDAK MELANGGAR SOP
YANG SUDAH DI BUAT.
2.MEMBERIKAN SANKSI YANG TEGAS BAGI ORANG YANG
MELANGGAR SOP
KERUGIAN

AGAR KEJADIAN YANG MENIMBULKAN

BANYAK PIHAK TIDAK MUDAH TERULANG

KEMBALI
3.MEMBERIKAN

PENDIDIKAN

DAN

PELATIHAN

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA YANG DI PERLUKAN
PEKERJA GUNA MENINGKATKAN PENGETAHUAN K3 DEMI
MENCEGAH TERJADINYA KECELAKAAN YANG SAMA.

Upaya Pencegahaan yang efektif
1.Pemeriksaan kesehatan sebelum bekerja (calon pekerja)
untuk mengetahui apakah calon pekerja tersebut serasi dengan
pekerjaan barunya baik secara fisik maupun mental.
2.Pemberian informasi tentang peraturan – peraturan yang
berlaku di tempat kerja sebelum mereka memulai tugasnya.
Tujuannya agar mereka mentaatinya.
3.Mengunakan pakaian pelindung yang di sediakan oleh
perusahaan.
4.Menyediakan alat pendiktesi khusus tabung.
5.Tempatkan tabung gas di ruang jauh dari listrik dan bebas
asap rokok

KESIMPULAN

Dapat disimpulkan bahwa sebagai karyawan harus
benar-benar

meperhatikan

keselamatan

dan

kesehatan kerja, hal ini penting bagi diri karyawan
sendiri

maupun

perusahaan

untuk

menunjang

produktivitas perusahaan.
karyawan juga harus mentaati peraturan yang sudah
dibuat oleh perusahaan, jangan melanggar atau
mengabaikan suatu aturan yang sudah dibuat oleh
perusahaan karna hal ini dapat menimbulkan kerugian
banyak pihak.

SARAN
Bagi perusahaan industri yang memiliki potensi ledakan ataupun
yang bisa membahayakan penduduk di sekitarnya seharusnya
perusahaan tersebut didirikan jauh dari pemukiman penduduk
agar efek atau dampaknya tidak di rasakan oleh warga
sekitarnya, apabila didirikan dekat warga akan meresahkan
warga setempat dan akan menimbulkan konflik-konflik yang tidak
di inginkan antara warga dengan perusahaan tersebut.

Sekian dan Terima Kasih