Alginat dan Ekstraksi Alginat

Tabel 1 Komposisi Kimia Sargassum sp dari Kepulauan Seribu Komposisi Kimia Persentase Karbohidrat 19,06 Protein 5,53 Lemak 0,74 Air 11,71 Abu 34,57 Serat Kasar 28,39 Sumber : Yunizal 2004

2.2 Alginat dan Ekstraksi Alginat

Alginat adalah fikokoloid atau hidrokoloid yang diekstraksi dari Phaeophyceae alga coklat. Senyawa alginat merupakan suatu polimer linier yang terdiri dari dua satuan monomerik, ß -D -asam manuronat dan α -L -asam guluronat Horn 2000. Rumput laut coklat yang potensial untuk digunakan sebagai sumber penghasil alginat diantaranya adalah jenis Macrocystis, Turbinaria, Padina dan Sargassum sp. Kandungan alginat pada rumput laut coklat tergantung musim, tempat tumbuh, umur panen dan jenis rumput laut. Alginat terdapat pada semua jenis alga coklat sebagai komponen penyusun dinding sel seperti hal selulose dan pektin. Secara kimia, asam alginat adalah senyawa komplek yang termasuk karbohidrat koloidal hidrofilik hasil polimerisasi D asam Mannuronat dengan rumus kimianya C 6 H 8 O 6 n dimana nilai n diantara 80 sampai 83 Maharani dan Widyayanti 2010. Pada prinsipnya ekstraksi alginat dilakukan dengan memasak ganggang coklat dalam suasana basa dengan larutan Na 2 CO 3 atau NaOH, kemudian larutan alginat kasar ini ditambahkan asam mineral kuat sehingga asam alginat mengendap. Beberapa proses pemurnian produk ini melibatkan proses penjernihan, pemucatan, dan pengendapan kalsium alginat. Produk akhir umumnya dijadikan bentuk garam alginat yang dapat larut dalam air, terutama natrium alginat Maharani dan Widyayanti 2010. Proses pembuatan alginat menurut Rasyid 2010 dimulai dengan perendaman rumput laut dengan HCl 5 selama 1 jam untuk menghilangkan sisa- sisa kotoran yang masih menempel sehingga mempermudah proses pembentukan asam alginat, kemudian dicuci dengan akuades untuk menghilangkan sisa asam. Sampel yang sudah dicuci ditambahkan larutan natrium karbonat 4 untuk pembentukan natrium alginat sambil diaduk sampai menjadi pasta. Pasta yang terbentuk diencerkan dengan aquades sambil diaduk kemudian disaring. Selanjutnya dipucatkan dengan menambahkan larutan hidrogen peroksida 25 ke dalam filtrat dan kemudian ditambahkan larutan kalsium klorida 5 sehingga terbentuk endapan berwarna putih. Ke dalam endapan yang terbentuk ditambahkan larutan asam klorida 5. Asam alginat yang terbentuk ditandai dengan timbulnya gumpalan di bagian atas cairan. Setelah disaring, residu yang diperoleh ditambah dengan larutan natrium hidroksida 10. Untuk proses pemurnian dan memudahkan penyaringan, ke dalam campuran ditambahkan isopropanol 95. Endapan bersama kertas saring yang telah diketahui bobotnya dikeringkan dalam oven suhu 60 C. Endapan yang telah kering ditimbang bersama kertas saring untuk penentuan kadar natrium alginat. Hasil yang diperoleh adalah natrium alginat, selanjutnya dihaluskan dan dianalisis kadar natrium alginat, kadar air dan nilai viskositasnya.

2.3 Limbah Rumput Laut