Perencanaan ruang terbuka hijau kota Bogor dengan menggunakan pendekatan sistem dinamik:

PERENCANAAN RUANG TERBUKA HIJAU KOTA BOGOR
DENGAN MENGGUNAKAN PENDEWTAN SISTEM DINAMIK

AND1 C H A W L ACHSAN

SEKOLAH PASCASARJANA
INSTlTUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2009

PERNYATAAN MENGENAI TESXS DAN
SUMBER IUVIFORMASI
Dengan ini saya rnenyatakan bahwa tesis Perencanaan b a n g Terbuka
Hijau Kota Bogor Dengan Menggunakan Pendekatan Sistern Dinamik adalah
karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam
bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber infonnasi yang
berasal atau dikutip baik dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari
penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumlcan d a l m D a k Pustaka di
bagian akhir tesis ini.

Bogor, Juni 2009

Andi Chairul Achsan
A251060081

ABSTRACT

AND1 CHAIRUL ACHSAN. Green Open Space Planning In Bogor City With
Using System Dynamics Approach. Supervised By SETXA HADI, ARIS
MUNANDAR, ALINDA F.M. ZAIN.

One of the important points of the structure of a city is green open space.
Development in several cities in Indonesia has shown a significant decrease of
green open space area. The growing number of population and rising demand of
land have marked the changes in the scope of green open space, indicating that
this is a dynamic and multi sectoral problem. One of applicable approaches that
can be used to see the dynamics of a city and shows and interdependence
relationship between one element of city planning and the others is dynamic
system approach method. The purpose of these research are: 1) To build green
open space model structure in Bogor based on biophysical, social and economicd
aspects using the dynamic system approach, 2) To design a scenario of green open
space policy in Bogor using the dynamic system approach, 3) To analyze the

optimizing of the green open space distribution spatially. The built up model
structure produces a prediction on each monitored variable ; the green open space
variable shows a decrease on its scope, from 5.918 ha in the year 2000, and drops
down to 2.977 ha in 2029. While the population variable and PDRB shows an
increase, from 714.713 inhabitants to 1.988.600 in 2029 and the PDRB variable
shows an increase from Rp. 1.878.754 million in 2000 and will be Rp. 9.689.482
million in 2029. Bogor green open space planning policy analysis formulates three
scenarios which are progressive, continuous and conservative scenario. The
simulation on progressive scenario shows that by the end of the year the scope of
green open space in Bogor is 2.548 ha (21,50%), and the scenario shows that the
result of 3.504 ha (29,57%) ha while the continuous scenario shows the number of
5.994 ha (50,58%). Among the thee the one that can be used as an alternative of
an effective policy in relation with green open space planning in Bogor is the
continuous one. The spatial analysis produces a result which shows spatial
information of increasing allocation on green open space to support the comfort of
living in Bogor. The allocation of green open space in Bogor is spread out several
districts including Kelurahan Kayu Manis, Kedung Halang, Mulyaharja,
Parnoyanan, Kertamaya, Genteng, Balumbang Jaya, Situ Oede, Semplak.
Keywords : Green open space, dynamic system, policy, space, planning


AND1 CEL4IRUL ACHSAN. Perencanaan Ruang Terbuka Hijau Kota Bogor
Dengan Menggunakan Pendekatan Sistem Dinamik. Dibimbing oleh SETXA
HADI, ARIS MUNANDAR dan ALINDA F.M. ZAXN.
Salah satu bagian penting dari struktur atau komponen penyusun kota
adalah ruang terbuka hijau kota. Ruang terbuka hijau sebagai salah satu
komponen lanskap mempunyai peran yang cukup penting dalam mendukung
tenvujudnya lanskap kota yang berkelanjutan. Perkembangan pembangunan
dibeberapa kota di Indonesia setiap tahunnya menunjukkan terjadinya p e n m a n
luasan ruang terbuka hijau kota. Perubahan ruang terbuka hijau dari waktu ke
waktu ditandai dengan semakin meningkatnyaj&lah penduduk kota dan sernakin
tingginya permintaan terhadap lahan kota menunjukkan bahwa permasalahan
ruang terbuka hijau rnerupakan permasaiahan yang dinamis dan multi sektar.
Perlu adanya suatu pendekatan yang mampu menjawab kebutuhan perencanaan
tata ruang rnelalui penggunaan metoda atau teknik analisis yang dapat
menggambarkan hubungan saling keterkaitan diantara komponen-komponen
struktur penyusun xuang kota. Salah satu pendekatan yang dapat digunakan untuk
melihat dinamika perkotaan dan inarnpu mernperlihatkan hubungan saling
keterkaitan antar unsur-unsur penataan ruang kota adalah metode pendekatan
sistem dinamik. Tujum Penelitian ini adafah : 1) .Menyusun strukhrr model
penataan ruang terbuka hijau Kota Bogor berdasarkan aspek biofisik, sosial dan

ekonomi dengan menggunakan pendekatan sistem dinamik, 2) Merancang
skenario kebijakan penatam ruang terbuka hijau Kota Bogor dengan
menggunakan pendekatan sistem dinamik, 3) Menganalisis optimalisasi distribusi
mang terbuka hijau Kota Bogor secara spasial.
Penyusunan strulctur model dinamik sistem penataan ruang terbuka hijau
Kota Bogor dibagi ke dalam tiga subrnodel yaitu submodel penduduk, submodel
ekonomi dan submodel ruang terbuka hijau. Secara keseluruhan ketiga sub model
rnenunjukkan adanya hubungan saling keterkaitan dan secara matematik
dirumuskan rnelalui penggunaan simulasi komputer. Berdasarkan struktur model
yang dibangun, diperoleh hasil prediksi yang menunjukkan perilah dari rnasingmasing variabel yang diamati sefama periode waktu simulasi yaitu dari tahun
2000-2029, dimana untuk variabel ruang terbuka hijau terjadi penurunan luas
mang terbuka hijau selama periode t a b simulasi y a k dari 5.938 ha pada t a b
2000 menurun menjadi 2.977 ha pada tahun 2029. Pada variabel penduduk dan
PDRB kedua-duanya mengalami peningkatan, dimana untuk variabel penduduk
meningkat dari 714.713 jiwa pada tahun 2000 menjadi 1.988.600 jiwa pada tahun
2029 sedangkan untuk variabel PDRB meningkat dari Rp. 1.878.754 juta pada
tahm 2000 menjadi Rp. 9.689.482 juta pada tahun 2029.
Analisis kebijakan penataan ruang terbuka hijau Kota Bogor rnerurnuskan
tiga skenario kebijakan yaitu skenario progresif, skenario berkelanjutan dan
skenario konservatif Pada skenario progresif diasumsikan jumlah penduciuk

mengalami peningkatan secara tjdak terkendali, diikuti dengan berkurangnya
ruang terbuka hijau dan menurunnya tingkat kenyamanan, pada skenario
konservatif diasumsikan jumlah penduduk meningkat narnun relatif terkendali,

'

ruang terbuka hijau berkurang narnun relatif terkendali, kenyamanan berkurang
namun relatif terkendali, pada skenario berkelanjutan diasumsikan jurnlah
penduduk inengalami peningkatan namun relatif terkendali, ruang terbuka hijau
mengalami penambahan disesuaikan dengan peningkatan jumlah penduduk dan
tingkat kenyamanan mengalami peningkatan. Hasil simulasi pada skenario
progresif rnenunjuMcax1 pada akhir tahun simulasi h a s ruang terbulca hijau di Kota
Bogor sebesar 2.548 ha (21,50%), pada skenario konservatif sebesar 3.504 ha
(29,57%) sedangkan pada skenario berkelanjutan sebesar 5.994 ha (50,58%). Dari
hasil yang diperoleh pada ketiga skenario, skenario yang dapat digunakan sebagai
alternatif kebijakan yang efektif terkait dengan penataan ruang terbuka hijau Kota
Bogor adalah skenario berkelanjutan.
Berdasarkan hasil simulasi pada model maka penentuan alokasi distribusi
sebaxan mang terbuka hijau secara spasial dapat dilakukm namun penentuan
distribusi spasial ruang terbuka hijau Kota Bogor tidak secara langsung terhubung

dengan hasil sirnulasi pada model akan tetapi dilakukan secara terpisah,
Penentuan distribusi mang terbuka hijau Kota Bogor secara spasial didasarkan
pada hasil simulasi skenario kebijakan yang optimal. Berdasarkan analisis spasial
yang dilakukan diperoleh hasil yang menunjukkan informasi spasial alokasi
penambahan ruang terbuka hijau untuk rnendukung terciptanya kenyarnanan di
Kota Bogor. Alokasi penambahan ruang terbuka hijau di Kota Bogor tersebar di
beberapa lokasi yang dibagi kedafam beberapa wilayah kelurahan meliputi
Kelurahan Kayumanis, Redung Halang Mulyaharja, Pamoyanan, Kertamaya,
Genteng, Balmbang Jaya, Situ Gede, Semplak.
Kata Kunci : Ruang terbuka hijau, sistem dinamik, kebijakan, mang, perencanaan
mmg

I. Dilarang mengutip sebagian amu seluruh karya tulis ini tanpa
mencantumkan atau meyebutkan sumber.
a. Pengutipannya hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitiun,
penulisan karya ilmiah, penyusunan lapaoran, penulisan kritik atau
tinjauan suatu rnasalah.
b. Pengutipan tidak merugikan hpentingan yang wajar IPB
2. Dilarang menggunakun dun inemperbanyak sebagian atau seluruh karya
tulis dalam bentuk apapun ranpa izin IPB.


PERENCANAAN RUANG TERBUKA HIJAU KOTA BOGOR
DENGAN MEMGGUNAKAN PENDEKATAN SISTEM DINANIIK

ANDX CZXAIRUL ACHSAN

Tesis
sebagai salah satu syarat untuk untuk rnemperoleh gelar
Magister Sains pada
Departemen Arsitektur Lanskap

SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANLAN BOGOR
BOGOR
2009

Judul Tesis

: Perencanam Ruang Terbuka Hijau Kota Bogor


Narna

: Andi Chairul Achsan
: A251060081
: Arsitektur Lanskap

Dengan Menggunakan Pendekatan Sistem Dinamik

NRP
Program Studi

Disetujui
Ko~nisiPembimbing

Dr. Ir.Setia Wadi, M.S.
Ketua

-1

Dr. Ir.Almda F.M. Zain. M.Si,

Anggota

Dr. Ir. Aris ~unandar,M.S.
hggota

. ..

.

iril Anwar Notodiputro, M.S.

Tanggal Zulus :

2 4 JU N 2009

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan
hidayahnya hingga penulis dapat menyelesaikan tesis yang berjudul "Perencanaan
Ruang Terbuka Z j a u Kota Bogor Dengan Menggunakan Pendekatan Sistem

Dinamik". Tesis ini disusun sebagai salah safu syarat untuk menyelesaikan
jenjang peddikan S2 dan rnemperoleh gelar Magister Sains dari Program Studi
Arsitektur Lanskap, Departemen Arsitektur Lanskap, Sekolah Pascasarjana,
Institut Pertanian Bogor.
Ucapan terima kasih sebesar-besarnya penulis sampaikan kepada bapak
Dr. Ir. Setia Hadi, M.S selaku ketua komisi pembimbing, bapak Dr. Ir. Aris
Munandar, M.S dan Dr. Ir. Alinda P.M. Zain, M.Si seliku anggota koinisi
pembimbing yang senantiasa rnemberikan bimbingan, arahan dan masukan
kepada penulis selama melakukan kegiatan penelitian dan dalam inelakukan
penyusunan tesis serta kepada bapak Ir. Qodarian Pramukanto, M.Si selaku dosen
penguji atas masukan, kxitik daa saran untuk kesempurnaan tesis ini.
Ucapan terima kasih juga penulis sarnpaikan kepada selunrh staf pengajar

di lingkungan Program Sbdi Arsitektur Lanskap, Departemen Arsitektur
Lanskap, Institut Pertanian Bogor, atas ilmu yang telah diberikan selama
menjalani pendidikan. Kepada segenap jajaran Pernerintah Daerah Kota Bogor,
Dinas Tata Kota d m Pertamman Kota Bogor, Badan Perencanaan dan
Pembangunan Daerah Kota Bogor (Bappeda), Biro Pusat Statistik (BPS) Kota
Bogor, Dinas Pemukiman serta beberapa instansi lainnya yang telah rnemberikan
data dan informasi yang dibutuhkan dalam melakukan kegiatan penelitian.

Terima kasih yang setulus-tulusnya juga penulis haturkan kepada Orang
tua tercinta ayahanda Baso Opu Andi Syafmddin dan ibunda Andi Nurhany
Harnid serta adik-adikku Andi Chairil Ichsan dan Andi Harun Alamsyah yang
selalu memberikan doa dan dukungan baik secara moil maupun materil selama
rnenjalani pendidikan. Kepada rekan-rekan mahasiswa pascasarjana Program
Studi Arsitektur Lanskap angkatan 2006, Nurfaida, Penny Pujowati, Euis Puspita
Dewi, Siti ZuIfa Yuzni, WuIan Sarilestari, Noril Milantara, Dudun Abdurrahim
dan Nursalam atas persahabatan dan kebersamaannya selama kuliah hingga

penyelesaian tugas akhir serta kepada Yayasan Dana Mandiri Sejahtera yang telah
memberikan bantuan dana penelitian selama melakukan kepiatan penyusunan
tesis.
Akhirnya, penulis mengharapkan kritik dan saan yang konstruktif untuk

perbaikan dm penyempurnaan tesis ini agar dapat bermanfaat bagi sernua pihak.

Bogor, Juni 2009
Andi Chaiml Achsan

Penulis dilahirkan di Makassar pada tanggal 23 Agustus 1982, merupakan
anak pertama dm 3 bersaudara pasangan Baso Opu Andi Syafruddin dan Andi
Nwhany Hamid. Penulis menyelesaikan pendidikan dasar di Sekolah Dasar

Negeri (SDN) 3 Palu pada tahun 1994, Sekolah Menengah Pertama Negeri

(SMPN) 1 Palu pada tahun 1997, Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Palu
pada tahun 2000. Pendidikan S l ditempuh di Institut Pertanian Bogor pada
Progr?~nStudi Arsitektw Lanskap dan menyelesaikan studi pada tahun 2005.
Pada tahun 2006 penuIis melanjutkan pendidikan S2 pada program studi
Arsitektur Lanskap Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor.
Selama menempub. pendidikan SI penulis pernah menjadi asisten dosen
pada beberapa mata kuliah di lingkungan Program Skdi Arsiteklxr Lanskap dan
pernah terlibat pada beberapa proyek yang berkaitan dengan bidang Arsitektur
Lanskap. Selain itu penulis juga pernah mengikuti organisasi kemahasiswaan
yang ada di lingkungan Fakultas Pertanian IPB dan diluar lin-gan

IPB,

beberapa orgmisasi yang diikuti diantaranya BEM Fakultas Pertanian IPB dan
Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Kornisariat Fakultas Pertanian IPB. Pada
tahun 2006 Penulis pernah bekerja di salah satu perusahan swasta yang bergerak
dibidang Arsitektur Lanskap yaitu pada perusahaan Envirospace Indonesia.

DAFTAR IS1

DAFTAR TABEL ...........................................................................................

. .

xv

DAFTAR GAMBAR....................................................................................... xvii

.
.
.
xviii

DAFTAR LAMPIRQN............................

.

I

PENDAHULUAN .....................................................................................

1

1.1 Latar Belakang..................................................................................
1.2 Tujuan Penelitian ...............................................................................
1-3 Kegunaan Penelitian .......................................................................
1.4 Kerangka Pernikiran ...........................................................................

1
5
5

.

II TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................
2.1 Perencmaan Tata R u g Kota ............................................................
2.2 Konsep Ruang Terbuka Hijau............................................................
Definisi Ruang Terbuka Hijau .................................................
Fungsi Ruang Terbuka Hijau .................................... :..............
Bentuk Ruang Terbuka Hijau ..................................................
Jenis dan Luas Cakupan Ruang Terbuka Hijau .......................
2.2.4.1 Jenis Ruang Terbuka Hijau .........................................
2.2.4.2 Luas Ruang Terbuka fijau Perkotaan.........................
2.3 Penge~tianSistem dan Model ............................................................
2.3.1 Pendekatan Sistem D a l m Penyusunan Tata Ruang................
2.3.2 Pernodefan Dengan Pendekatan Sistem Dinamik ....................
2.3.2.1 Langkah-langkah Pemodelan Dengan Pendekatan
Sistem Dinamik ..........................................................
2.4 Sistem Infomasi geografis ................................................................
2.2.1
2.2.2
2.2.3
2.2.4

3.1 Tempat dan Waktu ..............................................................................
3-2 Alat dan Bahan....................................................................................
3.3 Metode Penelitian ..............................................................................
3.3.1 Teknik Pengurnpulan Data Dan Jenis Data ...............................
..
3.3.2 Analisis Data .............................................................................
3.3.2.1 Pemodelan Sistern Dinarnik Penataan
Ruang Terbuka Hijau Kota Bogor ................................
3.3.2.1.1 Analisis Kebutuhan ........................................
3.3.2.1.2 fdentifikasi Masalah .......................................
3 .3.2.1.3 Konseptualisasi Sistern ..................................
3.3.2.1.4 Perurnusan Model ..........................................

G
7

3.3.2.1.5 Analisis Perilaku Model .................................
3.3.2.1.6PengujianModef ............................................
3.4 Analisis Kebijakan Penataan Ruang Terbuka Hijau Kota Bogor .......
3.5 Analsis Spasial Optimalisasi Distribusi Ruang Terbuka Hijau
KotaBogor.......................................................................................

35
35
35

35

4.1 FisikDasar ..........................................................................................
37
4.1.1 Letak Geografis Dan WifayahAdministrasi........
.
.................. 37
4.1.2 Klimatologi ........................ .............................................. 37
4.1.3Topografi ........................... .
.
.................................................. 37
38
4.1.4 Geologi ................................,.....................+............................
4.4.5 Edrologi .................................................................................... 38
4.1.6 P e n g p a a n Lahan .................................
.
. . . . 39
41
4.1.7 Rumg TerbuJca Hijau Kota Bogor ............................................
4.1.7.1 Jenis Ruang Terbuka Hijau Kota Bogor........................
4.1.7.2 Ruang Terbuka Hijau Berdasarkan Fungsinya.............. 48
4.1.7.3 Ruang Terbuka Hijau Berdasarkan Kepemilikannya.... 50
51
4.2 Kependudukan Kota Bogor ..............................................................
4.2.1 Jumlah Dan Penyebaran Penduduk ........................................... 51
4.2.2 Kepadatan Penduduk ................................................................ 52
4.2.3 Pertumbuhan Penduduk ............................................................. 52
4.2.4 Komposisi Penduduk ................................................................
54
4.2.4.1 Komposisi Penduduk Menurut Matn Pencaharian ................. 54
4.2.4.2 Komposisi Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan ............
54
4.3 Perekonomian Kota Bogor.................................................................. 55
4.3.1 Struktur Perekonomian Kota Bogor .........................................
55
4.3.2 Pertumbuhan Ekonorni .............................................................. 56
4.3.3 Daya Beli Masyarakat Dan Pendapatan Per Kapita .................. 57
4.3.4 Sektor Informal ..........................................................................
58
4.3.5 Pola Investasi .............................................................................
59
60
4.3.6 Identifikasi Sektor-sektor Unggulan Kota Bogor ......................
4.3.7SektorEkonomiLainnya.......................................................... 61

.

V KASIL DAN PEMBAHASAN ...............................................................
5.1 Pernodelan Sistem Dinamik Penataan Ruang Terbuka Hijau
KotaBogor ................................ :..........................................................
5.1.1 Analisis Kebutuhan ...................................................................
5.1.2 Identifikasi Masalah....................................................................
5.1.3 KonseptuaIisasi Sistem ...............................................................
5.f .4 Perurnusan Model .....................................
..............................
5.1.5 Analisis Psrilaku Model..............................................................
..
5.1.6 Pengujian Model .........................................................................

62
62
62
63
64

67
74

SO

5.2 Analisis Kebijakan Penataan Ruang Terbuka Hijau Kota Bogor ........
5.3 Analisis SpasiaI Optimalisasi Distribusi Ruang Terbuka Hijau
Kota Bogor ...........................................................................................

82

91

VI. KESIMPULAN DAN SARAN.................................................................

95

6.1 Kesimpulan ........................................................................................
6.2 Saran ...................................................................................................

95
96

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................

97

LAMPXRAN..................................................................................................

102

DAFTAR TABEL

1. Jenis. unit. sumber data dan pendebtan penelitian...............................

27

2. Kriteria penilaian
.. kondisi biofisik kawasan untuk pengembangan
ruang terbuka hljau ..................................................................................
3 . Kemiringan lereng berdasarkan luas lahan Kota Bogor tahun 2004 ........

4. Penggunaan lahan Kota Bogor tahun 2000. 2005 ....................................
5 . Jumlah dan persentase penduduk Kota Bogor menurut kecamatan

dan kelurahan tahun 2006 ...........................
.
,............................................

6 . Kepadatan penduduk Kota Bogor m e n m t kelurahan tahun 2006..........
7. Jumlah dan laju pertumbuhan penduduk Kota Bogor menurut
kecamatan tahun 1995-2006.....................................................................

8. Jumlah penduduk lahir dan mati di Kota Bogor menurut kecamatan
tahun 5996-2005 .......................................................................................
9. . Jumlah penduduk datang dan pindah di Kota Bogor menurut
kecamatan tahun 1996-2004.....................................................................
10. Jumlah penduduk menurut mata pencaharian di Kota Bogor
tahun 2005 ................................................................................................
11. Jumlah penduduk menurut tingkat pendidkan di Kota Bogor

menurut kecamatan tahun 2005 .............................................................
12. Produk domestik regional bruto Kota Bogor Menurut
Iapangan usaha atas dasar harga berlaku tahun 2000-2006 .....................
13. PDRB Kota Bogor berdasarkan harga konstan tahun 2000.2004 ...........
14. PDRB Kata Bogor berdasarkan harga konstan dan laju
pertumbuhan ekonomi 2002-2006 (juta rupiah) ......................................

57

15. Purchasing Power Pariy (PPP) per kecamatan di Kota Bogor
tahun 2000-2006 (dalam ribu rupiah) ......................................................

58

16. Perkembangan industri. tenaga kerja. dan investasi di Kota Bogor
tahun 1997-2005 ...................................................................................

59

17. Rekapitulasi perkembangan perdagangan. tenaga kerja. investasi
dan nilai ekspor di Kota Bogor tahun 1999-2005.....................................

59

18. Kebutuhan stakeholder dalam perencanam
ruang terbuka hijau Kota Bogor ............................................................

62

19. Jumlah penduduk Kota Bogor selama periode tahun simulasi .................

74

20. PDRB Kota Bogor selama periode tahun simulasi ...................................

76

2 1. Luas ruang terbuka hijau Kota Bogor selama periode tahun simulasi .....

77

22. Nilai THIKota Bogor selama periode tahun simulasi .............................

79

23. Intervensi parameter model pada masing-masing skenario...........
.
.
......

83

24. Hasil simulasi dengan rnenggunakan skenario progresif ..........................

84

25. Hasil simulasi dengm rnenggunaknn skenario berkelanjutan ...................
. .

86

26. Hasil simulasi dengan rnenggunakan skenario konservatif .....................

88

DAFTAR GAMBAR

Halaman
Kerangka pemikiran ..................................................................................
6

Peta lokasi penelitian .................................................................................

26

Tahapan penyusunan optimasi penataan ruang dengan rnenggunakan
.
..........................................
pendekatan sistem dinamik...................... .

28

Diagram Xingkar sebab akibat sistem perencanaan
..
ruang terbuka hijau Kota Bogor ................................................................

30

Diagram alir model dinamik dengan menggunakan bahasa powersim .....

33

Peta penggunaan lahan Kota Bogor tahun 2005 ........................................

40

Diagram lingkar sebab akibat sistem perencanaan
ruang terbuka hjjau Kota Bogor ................................................................

65

Diagram input-output perencanam ruang terbuka hijau Kota Bogor .......

67

How diagram sub model penduduk ........................................................
Flow diagram sub model ekonomi ..............?................
.
,..........................

68

Flow diagram sub model ruang terbuka hijau ...........................................

72

'
Flow diagram sub
model penduduk. ekonomi dan
.
.
ruangterbukahtjau ....................................................................................

73

. .

69

Grafik jumlah penduduk Kota Bogor sdarna periode tahun simulasi....... 75
Gxafik nilai PDRB Kota Bogor selama periode tahun simulasi ................

75

G-rafik luas ruang terbuka hijau Kota Bogor selama periode
t h simulasi..........................................................................................

78

Grafik nilai TI3 selama periode tahun simulasi....................................

80

Grafik perbandingan Penduduk Aktual Dan Penduduk Hasil Simulasi ....

81

Grafik perbandingan PDRB aktuaI dan PDRB hasil simulasi...................

81

Grafik perbandingan ruang terbuka hijau a h a 1 dan
mang terbuka hijau hasil sirnulasi ............................................................

81

Grafik hasil simulasi dengan menggunakan skenario progresif................

84

Grafik hasil simulasi dengan menggunakan skenario berkelanjutan ........

86

Grafik hasil sirnulasi dengan menggunakan skenario konservatif ............

88

Grafik perbandingan ketiga skenario.........................................................

90

Peta eksisting ruang terbuka hijau Kota Bogor ..............................

......

93

Peta kebutuhan optimal distribusi ruang terbuka hijau Kota Bogor .........

94

.
.
,

DAFTAR LAMPIRAN

1. Equation model sistem penataan ruang terbuka hijau Kota Bogor ............... 103

..

2. Penguj~anmodel.. ........................................................................................ 108
3. Nilai awal dan parameter ...........................
.
.
.
........................................... 109

4. Peta penutupan lahan Kota Bogor ........................................................

111

5. Peta kemiringan lereng Kota Bogor ............................................................ 112
. .
6. Peta jenls tanah Kota Bogor........................................................................ 113
7. Peta tingkat kebutuhan ruang terbuka hijau Kota Bogor .............................. 114

. .

Salah satu bagian penting dari struktur atau komponen penyusun kota yang

ikut berkontribusi ddam rnenjaga d m menentukan stabilitas dan keberlanjutan
dari suatu wilayah kota adalah ruang terbuka hijau kota. Ruang terbuka hijau kota

merupakan mg-ruang terbuka (open space) di berbagai tempat di suatu wilayah
kota yang secara optimal digunakan sebagai daerah penghijam dan berfungsi
baik secara langsung maupun tidak langsung mtuk kehidupan rnanusia dm
kesejahteram rnanusia atau warga kotanya selain untuk kelestarian dan keindahan
lingkungan (Nwisyah, 1996).

Ruang terbuka hijau sebagai salah satu komponen lanskap mempunyai
peran yang cukup penting dalam mendukung terwujudnya lanskap kota yang
berkelanjutan. Keberadaan ruang terbuka hijau disamping memberikan manfat
secara ekologi juga bermanfaat secara sosial, ekonomi dan estetis. Adanya
bexbagai macam jenis vegetasi sebagai elemen pembentuk ruang terbuka hijau
kota berperan penting dan efektif dalam meningkatkan kualitas lingkungan

perkotaan antara lain pereduksi polusi, meminimalkan erosi dm longsor,
ameliorasi iklim, penyerap air tanah dan keindahan alami kota (Nmisyah, 2007).
Perkembangan pembangunan di beberapa kota di Indonesia setiap
tahunnya menunjukkan terjadinya p e n m a n luas ruang terbuka hijau.
Kecenderungan terjadil=ya penurunan kualitas ruang terbuka publik terutama
mang terbuka hijau pada 30 tahun terakhir sangat signifikan. Di kota-kota besar di
Indonesia luas ruang terbuka hijau telah berkurang dari dari 35% pada awal tahun
1970-an menjadi kurang dari 10% pada saat ini. Ruang terbuka hijau yang ada
sebagian besar telah di konversi menjadi idxastruktur perkotaan seperti jaringan
jalan, gedung-gedung perkantoran, pusat perbelanjaan dan kawasan pemukiman

(DPU, 2006).
Jumlah penduduk perkotaan yang terns ~neningkatdari waktu ke w k t u

rnemberikan implikasi pada tingginya tekanan terhadap pemanfaatan ruang kota,
ha1 ini ditunjukkan oIeh semakin tingginya tingkat konversi lahan, terutama &ri
lahan terbuka rnenjadi Iahan ferbangun. Tingginya ams urbanisasi setiap tahunnya

di wilayah kota merupakan penyebab dari meningkatnya jumlah penduduk
perkotaan. Tingginya aktivitas pembangunan perkotmn melalui peningkatan
penyediaan sarana dan prasarana fisik dan infrastruktur perkotaan dapat menjadi
daya tarik terjadinya urbanisasi, ha1 ini dikarenakan ketersediaan fasilitas
perkotaan yang ada dianggap mampu memberikan penyediaan lapangan kerja clan
pada akhirnya skan mengakibatkan meningkatnyajumIah penduduk kota.
Data kependudukan yang ada menunjukkan jumlah penduduk perkotaan di
Indonesia mengalami perkembangan yang cukup pesat. Pada t a b 1980 jumlah
penduduk perkotaan bam rnencapai 32,s juta jiwa atau 22,3% dari total penduduk
nasional. Pada tahun 1990 angka tersebut meningkat menjadi 55,4 juta jiwa atau
30,9%, dan menjadi 90 juta jiwa atau 44 persen pada tahun 2002. Berdasarkan

perhitungan BPS dan Bappenas persentasi penduduk perkotaan pada 2005 telah
mencapai 48,3%. Angka tersebut diperkirakan akan mencapai 150 juta atau 60%

dari penduduk Indonesia pada tahun 2015 (DPU, 2006).
Kota Bogor merupakan salafi satu kota di Indonesia yang mengalami
perkembangan pembangunan kota yang cukup pesat. Jumlah penduduk yang terns
bertarnbah setiap tahunnya mengakibatkan aktivitas pembangunan di Kota Bogor
semakin meningkat. Data BPS Kota Bogor (2007) menunjukkanjumlah penduduk

di Kzts Bogcr rnezgsl~zipeningkatan selama periode tahxm 1995-2006, yzitu
dari 647.912 jiwa pada tahun 1995 rneningkat rnenjadi 879.138 jiwa pada tahun
2006 atau mengalami peningkatan sebesar 35,7%.
Tingginya pertumbuhan penduduk di Kota Bogor mengakibatkan
kebutuhan a k a lahan terbangun menjadi semakin tinggi, terutama l a h a n - l a b
yang dipemtukkan untuk aktivitas sosial dan ekonomi berupa Iahan-lahan untuk
sarana pemukiman, fasilitas-fasilitas sosial dan fasifitas urnurn, fasilitas
perdagangan dan jasa, industri dan sebagainya. Penjngkatan lahan terbangun di
Kota Bogor akan mengakibatkan lahan-lahan terbuka yang ada Wlususnya mang
terbuka hijau beralih fungsi sehingga mengakibatkan ketersediaan mang terbuka
hijau di Kota Bogor menjadi semahn berkurang.

Data penggunaan lahan yang ada menunjukkan adanya penurunan luas
ruang terbuka hijau di Kota Bogor sebesar 1,06% selama periode tahun 20002005 yaitu dari 5.917 ha (4993%) pada tahun 2000 menjadi 5.791 ha (48,87%)

pada tahun 2005 (Bappeda, 2007). Hasil penelitian Yadi Suryadi (2008) juga
rnemjukkan tejadi penurunan luas ruang terbuka hijau di Kota Bogor sebesar
15,64% seXama periode tahun 1972-2005.

Ketersediaan ruang terbuka hijau yang semakin berkurang di wilayah
perkotaan dapat mengakibatkan timbulnya degradasi lingkungan dan pada
akhirnya akan mengakibatkan menurunnya kenyamanan kota. Salah satu bentuk
degradasi lingkungan yang cukup dirasakan saat ini khusunya di wilayah Kota
Bogor adalah sernakin meningkatnya suhu kota. Data BMG Kota Bogor
menunjukkan bahwa terjadi peningkatan suhu di wilayah Kota Bogor selama
periode tahun 2001-2005 dirnana pa& tahun 2001 suhu yang ada sebesar 26,73"C
meningkat menjadi 27,04"C pada tahun 2005.
Safah satu upaya pemerintah dalam mengatasi pennasalahan yang terkait
dengan ketersediaan mang terbuka hijau adalah dengan mengeluarkan undangundang, dimana salah satu undang-undang yang saat iai diterapkan pada bidang
penatam ruang yaitu undang-undang penataan ruang No. 26 tahun 2007, undangundang tersebut rnernuat ketentuan yang menjelaskan bahwa luas minimal ruang

terbuka hijau yang hams ada dalam suatu wilayah kota adalah 30% dari luas kota.
Pada kenyatmya di beberapa kota besw di Indonesia Xuas ruang terbuka
hijm y::r,g ads masih j5~1'1dibsv~iihstandar yang ditetapkan oleh undang--mdang.

Sebagai contoh, Kota Jakarta sebagai ibu kota negara hanya menyediakan ruang
terbuka hijau sebesar 9,6% dari total has wilayah kotanya (Cipta Karya, 2008).
Hal ini memjukkan bahwa pemerintah belm optimal daIam menata dan
mengelola ruang terbuka hijau kota. Kurangnya kesadaran dari seluruh
stakeholder terhadap pentingnya menjaga kelestarian liagkungan kota

mengakibatkan keberadaan ruang terbuka hijau belum dianggap sebagai bagian
penting dari suatu kawasan perkotaan, sehingga keberadaamya tidak terlalu
dijadikan prioritas bagi pemerintah dalam rnefakukan kegiatan penataan ruang
kota.

Perkembangan pembangunan kota yang selalu berubah yang ditandai
dengan semakin meningkatnya jumlah penduduk kota, yang berakibat pada
semakin meningkatnya kebutuhan lahan untuk aktivitas sosial dan ekonomi dan
terkonversinya lahan-lahan terbuka yar,g ada khususnya mang terbuka hijau,

inenunjukkan bahwa pennasalahan ruang terbuka hijau di kawasan perkotaan
merupakan pernasalahan yang bersifat dinamis dan multi sektor atau rnulti aspek.
Selama ini pendekatan-pendekatan yang digunakan dalam kzgiatan
penataan mang berjafan secara linier d m parsiaI dalam arti bahwa kornponenkomponen yang terlibat ddi dalamnya tidak dikaitkan secara jelas dan terstruktur
sehingga pengamh yang ditimbulkan akibat perubahan suatu komponen terhadap
komponen lainnya tidak terlihat secara jelas. Pemahaman terhadap adanya
keterkaitan antara komponen penataan ruang kota serta dinamika yang terjadi di
dalarnnya seringkali hanya dinyatakan secara kualitatif saja dengan menggunakan
asumsi-asumsi tertentu.
Persoalan mang terbuka hijau sebagai suatu fenomena yang bersifat
dinamis yang diakibatkan oleh adanya dinamika aktivitas sosial ekonomi di suatu
wilayah kota hendaknya dapat diatasi melalui penggunaan metoda atau teknik
analisis yang dapat menggarnbarkan hubungan saling keterkaitan diantara
kornponen-komponen struktur penywsun ruang kota dan rnampu melihat dinarnika
yang terjadi sebagai dampak dari adanya hubungan saling keterkaitan diantara
masing-masing komponen yang ada.
Salah satu pendekatan yang dapat digunakan untuk melihat dinamika
perkstsin khususnyz x z ~ gterbuka hijau kota n&lah dengan mengpzkan
metode pendekatan sistem dinamik. Dengan pendekatan sistern dinamik dapat di
identifikasi berbagai macam komponen-komponen yang ada di &lam sistem
penataan ruang kota yang dianggap berpengaruh terhadap perubahan mang
terbuka hijau kota. Dalam menyusun model dinamik penataan ruang terbuka hijau
Kota Bogor ketersediaan ruang terbuka hijau di wilayah kota dapat dinyatakan
sebagai suatu stock yang nilainya dapat berubah dengan berjalannya waktu.
Pemanfaatan ruang kota rnelalui penyediaan fasilitas fisik dapat dianggap sebagai

aliran atau rate yang dapat merubah nilai stack.
Melalui pendekatan sistem dinamik proses perencanaan diharapkan dapat
dilakukan melalui serangkaian kegiatan sirnulasi sebagai sarana untuk
menentukan

pengarnbilan

keputusan

yang

tepat

mengenai

kebijakan

pengembangan kota, melalui pendekatan ini juga diharapkan prediksi darnpak dari
penerapan berbagai skenario kebijakan pengembangan perkotaan baik yang

bersifat spasial maupun non spasial dapat dilakukan. Dengan kata lain pendekatan
ini dapat berfungsi sebagai "Early Warning System" dari penerapan suatu
kebijakan pengembangan kota sehingga dapat dipilih skenario kebijakan yang
paling optimal dan apabila terdapat konsekuensi-konsekuensi tertentu akibat
penerapan kebijakan tersebut dapat dipersiapkan langkah-langkah untuk
mengantisipasinya sedini mungkin.
Skenario kebijakan yang diperoleh berkaitan dengan optimalisasi

penyediaan ruang terbuka hijau Q Kota Bogor hendaknya tidak hanya
menghasilkan nilai prediksi optimal ruang terbuka hijau yang dibutuhkan dimasa

yang akm datang, tetapi juga informasi yang diperoleh diharapkan dapat disajikan:
secara spasial. Informasi spasial yang diperoleh diperlukan untuk melihat
distribusi atau lokasi sebaran m g terbuka hijau di Kota Bogor. Informasi spasid
distribusi mang terbuka hijau di Kota Bogor dapat ditunjukkan dengan
menggunakan pendekatan sistem informasi geografis.

f .2 Tujuan Penelitian

.

Tujuan dari kegiatan penelitian ini adalah :

1. Menyusun s t d c h r model penataan ruang terbuka hijau Kota Bogor
berdasarkan aspek biofisik, sosial dm ekonomi dengan rnenggunakan
pendekatan sistem dic~%i!