Kondisi Tempat Penyimpanan Gabah dan Beras di Kecamatan/Kabupaten Karawang dan Pengaruh Derajat Sosoh Beras terhadap Serangan Tribolium castaneum (Herbst.) (Coleoptera: Tenebrionidae)
KONDlSl TEMPAT PENYIMPANAN GABAH DAN BERAS
Dl KECAMATAN/KABUPATEN KARAWANG
DAN PENGARUH DERAJAT SOSOH BERAS TERHADAP
SERANGAN Triboliurn casfaneurn (Herbst.)
(Coleoptera: Tenebrionidae)
Oleh
ROBBY
JURUSAN HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHAN
FAKULTAS PERTANIAN
INSTlTUT PERTANIAN BOGOR
1998
ROBBY.
Kondisi
Tempat
Penyimpanan
Gabah
dan
Beras
di
KecamatanlKabupaten Karawang dan Pengaruh Derajat Sosoh Beras
Terhadap
Serangan
Tribolium
castaneum
(Herbst.)
(Coleoptera :
Tenebrionidae) (Dibawah birnbingan SJAFRIDA MANUWOTO dan IDHAM
SAKTl HARAHAP).
Penelitian ini bertujuan untuk (1) mempelajari kondisi dan cara
penyirnpanan gabah dan beras serta manajemen pengendalian harna di
tempat penyimpanan dan (2) mengamati perkernbangan populasi harna T
castaneum pada beberapa tingkat derajat sosoh beras dan susut berat yang
diakibatkan oleh serangannya.
Penelitian dilaksanakan dalam bentuk survei lapangan dan percobaan
laboratorium. Survei lapangan dilaksanakan di Desa Tunggak Jati, Mekar Jati,
Ciranggon dan Karawang Wetan di Kecarnatan Karawang, Kabupaten
Karawang, Jawa Barat pada bulan Mei 1995, dan percobaan laboratorium
dilaksanakan di Jurusan Hama dan Penyakit Turnbuhan, Fakultas Pertanian,
lnstitut Pertanian Bogor mulai bulan Juli sampai dengan bulan September
1997.
Survei dilakukan dalam bentuk wawancara terstruktur terhadap 22
orang responden dan pengamatan visual terhadap tempat penyimpanan yang
dimiliki responden. Percobaan laboratorium menggunakan beras varietas
Membrarno dengan derajat sosoh 0%, 25%, 50%, 75%, dan 100%. Untuk
melihat perbedaan antara perlakuan dengan infestasi T. castaneum dan tanpa
infestasi (kontrol) pada tiap derajat sosoh digunakan analisis regresi. Analisis
statistik untuk melihat pengaruh keberadaan hama tersebut terhadap susut
berat yang terjadi dilakukan uji Duncan. Parameter yang diamati adalah
petumbuhan populasi hama tersebut dan susut berat yang diakibatkan oleh
serangannya pada setiap derajat sosoh beras selarna delapan rninggu
pengamatan.
Suwei lapangan memperlihatkan kondisi tempat penyimpanan milik
responden dalam keadaan belum memenuhi syarat sebagai ternpat
penyimpanan yang mernadai.
Sistem keluar-masuknya komoditi belum
dijalankan dengan prinsip FIFO oleh responden dengan alasan periode
penyimpanan yang singkat.
Responden sebagian sudah rnelakukan
pengendalian secara preventif untuk mengurangi kerusakan beras dan gabah
di penyimpanan dengan pengeringan, pernantauan, dan pembersihangudang.
Pengendalian hama hanya dilakukan terhadap tikus, sedangkan terhadap
serangga hama tidak dilakukan. Menurut responden serangga hama bukan
rnasalah yang merugikan karena singkatnya periode penyimpanan.
Percobaan laboratorium rnenunjukkan bahwa keberadaan populasi
hama T. castaneum cukup berpengaruh terhadap kerusakan beras di
penyimpanan. Keberadaan hama T. casfaneum pada beras dengan derajat
sosoh 50% mengakibatkan susut berat terbesar dibandingkan dengan derajat
sosoh lainnya.
Susut berat terkecil yang diakibatkan oleh serangan T.
castaneum terdapat pada beras dengan derajat sosoh 100%. Pada derajat
sosoh tersebut beras paling aman untuk disimpan.
KONDlSl TEMPAT PENYIMPANAN GABAH DAN BERAS
Dl KECAMATANIKABUPATEN KARAWANG
DAN PENGARUH DERAJATSOSOH BERASTERHADAPSERANGAN
In6okum castaneum (Herbst.) (Coleoptera: Tenebrionidae)
Laporan Masalah Khusus
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pertanian di Fakultas Pertanian
lnstitut Pertanian Bogor
Oleh
ROBBY
A 27 1388
JURUSAN HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHAN
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
1998
KONDlSl TEMPAT PENYIMPANAN GABAH DAN BERAS
Dl KECAMATAN/KABUPATEN KARAWANG
DAN PENGARUH DERAJAT SOSOH BERAS TERHADAP
SERANGAN Triboliurn casfaneurn (Herbst.)
(Coleoptera: Tenebrionidae)
Oleh
ROBBY
JURUSAN HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHAN
FAKULTAS PERTANIAN
INSTlTUT PERTANIAN BOGOR
1998
ROBBY.
Kondisi
Tempat
Penyimpanan
Gabah
dan
Beras
di
KecamatanlKabupaten Karawang dan Pengaruh Derajat Sosoh Beras
Terhadap
Serangan
Tribolium
castaneum
(Herbst.)
(Coleoptera :
Tenebrionidae) (Dibawah birnbingan SJAFRIDA MANUWOTO dan IDHAM
SAKTl HARAHAP).
Penelitian ini bertujuan untuk (1) mempelajari kondisi dan cara
penyirnpanan gabah dan beras serta manajemen pengendalian harna di
tempat penyimpanan dan (2) mengamati perkernbangan populasi harna T
castaneum pada beberapa tingkat derajat sosoh beras dan susut berat yang
diakibatkan oleh serangannya.
Penelitian dilaksanakan dalam bentuk survei lapangan dan percobaan
laboratorium. Survei lapangan dilaksanakan di Desa Tunggak Jati, Mekar Jati,
Ciranggon dan Karawang Wetan di Kecarnatan Karawang, Kabupaten
Karawang, Jawa Barat pada bulan Mei 1995, dan percobaan laboratorium
dilaksanakan di Jurusan Hama dan Penyakit Turnbuhan, Fakultas Pertanian,
lnstitut Pertanian Bogor mulai bulan Juli sampai dengan bulan September
1997.
Survei dilakukan dalam bentuk wawancara terstruktur terhadap 22
orang responden dan pengamatan visual terhadap tempat penyimpanan yang
dimiliki responden. Percobaan laboratorium menggunakan beras varietas
Membrarno dengan derajat sosoh 0%, 25%, 50%, 75%, dan 100%. Untuk
melihat perbedaan antara perlakuan dengan infestasi T. castaneum dan tanpa
infestasi (kontrol) pada tiap derajat sosoh digunakan analisis regresi. Analisis
statistik untuk melihat pengaruh keberadaan hama tersebut terhadap susut
berat yang terjadi dilakukan uji Duncan. Parameter yang diamati adalah
petumbuhan populasi hama tersebut dan susut berat yang diakibatkan oleh
serangannya pada setiap derajat sosoh beras selarna delapan rninggu
pengamatan.
Suwei lapangan memperlihatkan kondisi tempat penyimpanan milik
responden dalam keadaan belum memenuhi syarat sebagai ternpat
penyimpanan yang mernadai.
Sistem keluar-masuknya komoditi belum
dijalankan dengan prinsip FIFO oleh responden dengan alasan periode
penyimpanan yang singkat.
Responden sebagian sudah rnelakukan
pengendalian secara preventif untuk mengurangi kerusakan beras dan gabah
di penyimpanan dengan pengeringan, pernantauan, dan pembersihangudang.
Pengendalian hama hanya dilakukan terhadap tikus, sedangkan terhadap
serangga hama tidak dilakukan. Menurut responden serangga hama bukan
rnasalah yang merugikan karena singkatnya periode penyimpanan.
Percobaan laboratorium rnenunjukkan bahwa keberadaan populasi
hama T. castaneum cukup berpengaruh terhadap kerusakan beras di
penyimpanan. Keberadaan hama T. casfaneum pada beras dengan derajat
sosoh 50% mengakibatkan susut berat terbesar dibandingkan dengan derajat
sosoh lainnya.
Susut berat terkecil yang diakibatkan oleh serangan T.
castaneum terdapat pada beras dengan derajat sosoh 100%. Pada derajat
sosoh tersebut beras paling aman untuk disimpan.
KONDlSl TEMPAT PENYIMPANAN GABAH DAN BERAS
Dl KECAMATANIKABUPATEN KARAWANG
DAN PENGARUH DERAJATSOSOH BERASTERHADAPSERANGAN
In6okum castaneum (Herbst.) (Coleoptera: Tenebrionidae)
Laporan Masalah Khusus
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pertanian di Fakultas Pertanian
lnstitut Pertanian Bogor
Oleh
ROBBY
A 27 1388
JURUSAN HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHAN
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
1998
Dl KECAMATAN/KABUPATEN KARAWANG
DAN PENGARUH DERAJAT SOSOH BERAS TERHADAP
SERANGAN Triboliurn casfaneurn (Herbst.)
(Coleoptera: Tenebrionidae)
Oleh
ROBBY
JURUSAN HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHAN
FAKULTAS PERTANIAN
INSTlTUT PERTANIAN BOGOR
1998
ROBBY.
Kondisi
Tempat
Penyimpanan
Gabah
dan
Beras
di
KecamatanlKabupaten Karawang dan Pengaruh Derajat Sosoh Beras
Terhadap
Serangan
Tribolium
castaneum
(Herbst.)
(Coleoptera :
Tenebrionidae) (Dibawah birnbingan SJAFRIDA MANUWOTO dan IDHAM
SAKTl HARAHAP).
Penelitian ini bertujuan untuk (1) mempelajari kondisi dan cara
penyirnpanan gabah dan beras serta manajemen pengendalian harna di
tempat penyimpanan dan (2) mengamati perkernbangan populasi harna T
castaneum pada beberapa tingkat derajat sosoh beras dan susut berat yang
diakibatkan oleh serangannya.
Penelitian dilaksanakan dalam bentuk survei lapangan dan percobaan
laboratorium. Survei lapangan dilaksanakan di Desa Tunggak Jati, Mekar Jati,
Ciranggon dan Karawang Wetan di Kecarnatan Karawang, Kabupaten
Karawang, Jawa Barat pada bulan Mei 1995, dan percobaan laboratorium
dilaksanakan di Jurusan Hama dan Penyakit Turnbuhan, Fakultas Pertanian,
lnstitut Pertanian Bogor mulai bulan Juli sampai dengan bulan September
1997.
Survei dilakukan dalam bentuk wawancara terstruktur terhadap 22
orang responden dan pengamatan visual terhadap tempat penyimpanan yang
dimiliki responden. Percobaan laboratorium menggunakan beras varietas
Membrarno dengan derajat sosoh 0%, 25%, 50%, 75%, dan 100%. Untuk
melihat perbedaan antara perlakuan dengan infestasi T. castaneum dan tanpa
infestasi (kontrol) pada tiap derajat sosoh digunakan analisis regresi. Analisis
statistik untuk melihat pengaruh keberadaan hama tersebut terhadap susut
berat yang terjadi dilakukan uji Duncan. Parameter yang diamati adalah
petumbuhan populasi hama tersebut dan susut berat yang diakibatkan oleh
serangannya pada setiap derajat sosoh beras selarna delapan rninggu
pengamatan.
Suwei lapangan memperlihatkan kondisi tempat penyimpanan milik
responden dalam keadaan belum memenuhi syarat sebagai ternpat
penyimpanan yang mernadai.
Sistem keluar-masuknya komoditi belum
dijalankan dengan prinsip FIFO oleh responden dengan alasan periode
penyimpanan yang singkat.
Responden sebagian sudah rnelakukan
pengendalian secara preventif untuk mengurangi kerusakan beras dan gabah
di penyimpanan dengan pengeringan, pernantauan, dan pembersihangudang.
Pengendalian hama hanya dilakukan terhadap tikus, sedangkan terhadap
serangga hama tidak dilakukan. Menurut responden serangga hama bukan
rnasalah yang merugikan karena singkatnya periode penyimpanan.
Percobaan laboratorium rnenunjukkan bahwa keberadaan populasi
hama T. castaneum cukup berpengaruh terhadap kerusakan beras di
penyimpanan. Keberadaan hama T. casfaneum pada beras dengan derajat
sosoh 50% mengakibatkan susut berat terbesar dibandingkan dengan derajat
sosoh lainnya.
Susut berat terkecil yang diakibatkan oleh serangan T.
castaneum terdapat pada beras dengan derajat sosoh 100%. Pada derajat
sosoh tersebut beras paling aman untuk disimpan.
KONDlSl TEMPAT PENYIMPANAN GABAH DAN BERAS
Dl KECAMATANIKABUPATEN KARAWANG
DAN PENGARUH DERAJATSOSOH BERASTERHADAPSERANGAN
In6okum castaneum (Herbst.) (Coleoptera: Tenebrionidae)
Laporan Masalah Khusus
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pertanian di Fakultas Pertanian
lnstitut Pertanian Bogor
Oleh
ROBBY
A 27 1388
JURUSAN HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHAN
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
1998
KONDlSl TEMPAT PENYIMPANAN GABAH DAN BERAS
Dl KECAMATAN/KABUPATEN KARAWANG
DAN PENGARUH DERAJAT SOSOH BERAS TERHADAP
SERANGAN Triboliurn casfaneurn (Herbst.)
(Coleoptera: Tenebrionidae)
Oleh
ROBBY
JURUSAN HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHAN
FAKULTAS PERTANIAN
INSTlTUT PERTANIAN BOGOR
1998
ROBBY.
Kondisi
Tempat
Penyimpanan
Gabah
dan
Beras
di
KecamatanlKabupaten Karawang dan Pengaruh Derajat Sosoh Beras
Terhadap
Serangan
Tribolium
castaneum
(Herbst.)
(Coleoptera :
Tenebrionidae) (Dibawah birnbingan SJAFRIDA MANUWOTO dan IDHAM
SAKTl HARAHAP).
Penelitian ini bertujuan untuk (1) mempelajari kondisi dan cara
penyirnpanan gabah dan beras serta manajemen pengendalian harna di
tempat penyimpanan dan (2) mengamati perkernbangan populasi harna T
castaneum pada beberapa tingkat derajat sosoh beras dan susut berat yang
diakibatkan oleh serangannya.
Penelitian dilaksanakan dalam bentuk survei lapangan dan percobaan
laboratorium. Survei lapangan dilaksanakan di Desa Tunggak Jati, Mekar Jati,
Ciranggon dan Karawang Wetan di Kecarnatan Karawang, Kabupaten
Karawang, Jawa Barat pada bulan Mei 1995, dan percobaan laboratorium
dilaksanakan di Jurusan Hama dan Penyakit Turnbuhan, Fakultas Pertanian,
lnstitut Pertanian Bogor mulai bulan Juli sampai dengan bulan September
1997.
Survei dilakukan dalam bentuk wawancara terstruktur terhadap 22
orang responden dan pengamatan visual terhadap tempat penyimpanan yang
dimiliki responden. Percobaan laboratorium menggunakan beras varietas
Membrarno dengan derajat sosoh 0%, 25%, 50%, 75%, dan 100%. Untuk
melihat perbedaan antara perlakuan dengan infestasi T. castaneum dan tanpa
infestasi (kontrol) pada tiap derajat sosoh digunakan analisis regresi. Analisis
statistik untuk melihat pengaruh keberadaan hama tersebut terhadap susut
berat yang terjadi dilakukan uji Duncan. Parameter yang diamati adalah
petumbuhan populasi hama tersebut dan susut berat yang diakibatkan oleh
serangannya pada setiap derajat sosoh beras selarna delapan rninggu
pengamatan.
Suwei lapangan memperlihatkan kondisi tempat penyimpanan milik
responden dalam keadaan belum memenuhi syarat sebagai ternpat
penyimpanan yang mernadai.
Sistem keluar-masuknya komoditi belum
dijalankan dengan prinsip FIFO oleh responden dengan alasan periode
penyimpanan yang singkat.
Responden sebagian sudah rnelakukan
pengendalian secara preventif untuk mengurangi kerusakan beras dan gabah
di penyimpanan dengan pengeringan, pernantauan, dan pembersihangudang.
Pengendalian hama hanya dilakukan terhadap tikus, sedangkan terhadap
serangga hama tidak dilakukan. Menurut responden serangga hama bukan
rnasalah yang merugikan karena singkatnya periode penyimpanan.
Percobaan laboratorium rnenunjukkan bahwa keberadaan populasi
hama T. castaneum cukup berpengaruh terhadap kerusakan beras di
penyimpanan. Keberadaan hama T. casfaneum pada beras dengan derajat
sosoh 50% mengakibatkan susut berat terbesar dibandingkan dengan derajat
sosoh lainnya.
Susut berat terkecil yang diakibatkan oleh serangan T.
castaneum terdapat pada beras dengan derajat sosoh 100%. Pada derajat
sosoh tersebut beras paling aman untuk disimpan.
KONDlSl TEMPAT PENYIMPANAN GABAH DAN BERAS
Dl KECAMATANIKABUPATEN KARAWANG
DAN PENGARUH DERAJATSOSOH BERASTERHADAPSERANGAN
In6okum castaneum (Herbst.) (Coleoptera: Tenebrionidae)
Laporan Masalah Khusus
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pertanian di Fakultas Pertanian
lnstitut Pertanian Bogor
Oleh
ROBBY
A 27 1388
JURUSAN HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHAN
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
1998