Pasal 24
Besaran pokok Pajak Hiburan yang terutang dihitung dengan cara mengalikan tarif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 dengan dasar pengenaan pajak
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22.
Bagian Ketiga Wilayah Pemungutan
Pasal 25
Pajak Hiburan yang terutang dipungut di wilayah daerah tempat hiburan diselenggarakan.
Bagian Keempat Masa Pajak
Pasal 26
Masa Pajak Hiburan adalah jangka waktu yang lamanya 1 satu bulan kalender.
BAB VI PAJAK REKLAME
Bagian Kesatu Nama, Obyek, dan Subyek Pajak
Pasal 27
Dengan nama Pajak Reklame dipungut pajak atas penyelelenggaraan reklame.
Pasal 28
1 Objek Pajak Reklame adalah semua penyelenggaraan Reklame. 2 Objek Pajak sebagaimana dimaksud pada ayat 1 meliputi:
a. Reklame papanbillboardvideotronmegatron dan sejenisnya; b. Reklame kain;
c. Reklame melekat, stiker; d. Reklame selebaran;
e. Reklame berjalan, termasuk pada kendaraan; f. Reklame udara;
g. Reklame apung; h. Reklame suara;
i. Reklame filmslide; j. Reklame peragaan.
3 Tidak termasuk sebagai objek Pajak Reklame adalah: a. penyelenggaraan Reklame melalui internet, televisi, radio, warta harian, warta
mingguan, warta bulanan, dan sejenisnya; b. labelmerek produk yang melekat pada barang yang diperdagangkan, yang
berfungsi untuk membedakan dari produk sejenis lainnya; c. nama pengenal usaha atau profesi yang dipasang melekat pada bangunan
tempat usaha atau profesi diselenggarakan sesuai dengan ketentuan yang mengatur nama pengenal usaha atau profesi tersebut dan tidak mengandung
sponsor lebih dari 20 dua puluh persen;
d. reklame yang diselenggarakan oleh Pemerintah, Pemerintah Provinsi atau Pemerintah Daerah;
Pasal 29
1 Subjek Pajak Reklame adalah orang pribadi atau Badan yang menggunakan Reklame.
2 Wajib Pajak Reklame adalah orang pribadi atau Badan yang menyelenggarakan Reklame.
3 Dalam hal Reklame diselenggarakan sendiri secara langsung oleh orang pribadi atau Badan, Wajib Pajak Reklame adalah orang pribadi atau Badan tersebut.
4 Dalam hal Reklame diselenggarakan melalui pihak ketiga, pihak ketiga tersebut menjadi Wajib Pajak Reklame.
Bagian Kedua Dasar Pengenaan Tarif dan Cara Penghitungan Pajak
Pasal 30
1 Dasar pengenaan Pajak Reklame adalah Nilai Sewa Reklame. 2 Dalam hal Reklame diselenggarakan oleh pihak ketiga, Nilai Sewa Reklame
sebagaimana dimaksud pada ayat 1 ditetapkan berdasarkan nilai kontrak Reklame.
3 Dalam hal Reklame diselenggarakan sendiri, Nilai Sewa Reklame sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dihitung dengan memperhatikan faktor jenis, bahan yang
digunakan, lokasi penempatan, waktu, jangka waktu penyelenggaraan, jumlah, dan ukuran media Reklame.
4 Dalam hal Nilai Sewa Reklame sebagaimana dimaksud pada ayat 2 tidak diketahui danatau dianggap tidak wajar, Nilai Sewa Reklame ditetapkan dengan
menggunakan faktor-faktor sebagaimana dimaksud pada ayat 3. 5 Perhitungan nilai sewa reklame sebagaimana dimaksud pada ayat 2 dan ayat
3 diatur dengan Peraturan Bupati.
Pasal 31
Tarif Pajak Reklame ditetapkan sebesar 25 dua puluh lima persen.
Pasal 32
Besaran pokok Pajak Reklame yang terutang dihitung dengan cara mengalikan tarif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31 dengan dasar pengenaan pajak
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30.
Bagian Ketiga Wilayah Pemungutan
Pasal 33
Pajak Reklame yang terutang dipungut di wilayah daerah tempat Reklame tersebut diselenggarakan.
Bagian Keempat Masa Pajak
Pasal 34
1 Masa Pajak Reklame tetap adalah 1 satu tahun kalender. 2 Masa
Pajak Reklame
insidentil adalah
jangka waktu
lamanya penyelenggaraan reklame.
BAB VII PAJAK PENERANGAN JALAN