Dinamika Perubahan Nilai-Nilai Sosial Budaya di Daerah Pertanian Pantai
DlNAMlKA PERUBANAN N ILAI-NI LA1 SOSIAl BUDAVA
Dl DAERAH PERTANIAM PANTAI :
KASUS DESA WEDUNG KECAMATAN WEDUNG
KABUPATEN DEMAK
Oleh :
AGUS SALIM
NOMOR POKOK : 8 6 2 4 0 0 5
JURUSAN STUD1 PEMBANGUNAN
KEGIATAN PENGUMPULAN KREDIT
FAKULTAS PASCA SARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
DAN
PROGRAM PASCA SARJANA
UNlVERSlTAS KRISTEN SATYAWACANA
1990
R I N G K A S A N
AGUS
SALIM.
Dinamika Perubahan Nilai-nilai Sosial Budaya di
Daerah Pertanian Pantai :
Kabupaten
Demak
(
Kasus Desa Wedung Kecamatan Wedung
Dibawah bimbingan Sajogyo
sebagai
Willy Toisuta dan Toapala Hamakonda sebagai anggota
Ketua,
).
Tujuan Penelitian ialah (1) Mengadakan telaah integratip
terhadap
budaya
dinamika proses perubahan
dipahami
nilai-nilai
lewat cara bertingkah laku
sosial
dalam kegiatan
prosuksi pertanian dan bukan pertanian. ( 2 ) Mengadakan telaah
sistematis
sosial
terhadap
budaya
dinamika proses
pada
perubahan
orang tua dan anak
hidup yang muncul dari tingkah laku,
nilai-nilai
meliputi
pandangan
sikap dan cara berpikir
mereka serta faktor-faktor penyebabnya,
perubahan
nilai-nilai
dan (3) sejauh
sosial budaya itu
berpengaruh
kehidupan kelompok masyarakat petani dan bukan petani
lompokan sosial budaya,
mana
dalam
penge-
kelembagaan dan pembagian peran yang
berkaitan dengan upaya pembangunan dari *atas desa'.
Pendekatan sistem digunakan dalam penelitian kasus ini
pengkajian mikro-sosiologis dengan 8 kasus keluarga, terdiri
Orang
Tua
dan Anak
(
4 keluarga petani sebagai kasus
utama
dan 4 keluarga bukan petani sebagai pelengkap - yaitu nelayan
dan
pedagang
deskriptip,
buka
.
Penelitian
Pendekatan
bersifat
eksploratip
-
pengumpulan data dilakukan dengan wawancara ter-
open ended questions
(
ini
sistem
fisik, produksi,
dilakukan
sosial
)
dan menggali
riwayat
dengan dialektika
dan mental.
hidup.
sub
sistern
Kondisi batas
sistern
menunj~~kkan
Birokrasi ,
dmasukan
keluaran
bungan
(has;[/\
Kredit ,
Teknologi dan Pendidilian
Produksi dan Migrasi.
Analisa
sistem ini dilakukan melalui tiga proses yang
dan
hu-
selalu
berhubungan
yaitu
Pr-Meta
(berisi deskripsi
komunitas Wedung selama 30 tahun
atas
telaah
sub-sistem
),
Erosns T.oha3.
sejumlah temuan empiris hasil
dan
Analisa
bungan antar kasus-lokal
(
perubahan
meliputi
berisi
(
interaksi
empat
keterkaitan
hu-
).
Menurut pendekatan Meta Proses perubahan yang
dialami
komunitas Wedung terdiri unsur (1) Perubahan Fisik (kemunduran irigasi dan salinisasi). ( 2 ) . Perkembangan Kota, mencakup
perkembangan pasar yang digerakkan oleh pedagang pribumi yang
mengarah keperkembangan ekonomi terbuka dan pengaruh birokrasi
'atas desa' yang semakin besar melalui berbagai
'pelayanan' kepada masyarakat.
syarakat berdasarkan pertanian,
(3). Pergeseran struktur ma-
yaitu pergeseran mata penca-
harian dari budi daya padi kearah usaha produksi
Pergeseran Sosial
desa'
oleh
dalam
kegiatan
Budaya, yaitu menguatnya
lain.
posisi
proses pengambilan keputusan bersama
(4).
.bawah
(dipimpim
Kiai dalam lembaga Takmir-Masjid) dan predikat Haji dan
Hafiah
Al-Quran
menjadi upaya transformasi
golongan
bukan
Ulama.
Dalam analisa sub sistem fisik diketahui bahwa
orang
orang-
yang mengalami tekanan kuat dengan terus-menerus
dari
lingkungan alamnya cenderung mempersiapkan tata nilai tertentu
bagi
menjadi
perilaku ekonomis.
Nampaknya kondisi fisik
penentu bagi perubahan kebiasaan
dan
ialam)
adat-istiadat
dalam masyarakat budi daya padi (berbagai upacara adat pertanian dan rembug desa) yang berkaitan dengan perilaku produksi
(siatem upah dan nilai produksivitas kerja).
Pihak 'atas desatelah berupaya meningkatkan produksi
X'
(budi daya
padi
dan perikanan laut) dengan
teknologi
dan
kredit usaha tetapi tidak banyak menarik peran serta masyara-
kat.
Pembuatan
saluran irigasi menjadi salah satu paket ke-
giatan pembangunan nasional yang tidak menjangkau peran serta
organisasi irigasi lokal.
sejauh
pertanian)
pedagang
hanya
lapisan
usaha
ini hanya menyentuh kelompok
atas serta sebagian nelayan.
menciptakan
pemberian
Kredit usaha pertanian (dan diluar
pola
kredit usaha.
ketergantungan
tani yang memiliki prospek merubah
Kegiatan
menaruh
'melengkapi'
Peluang
ini
bentuk-bentuk
perilaku
produksi
peran serta masyarakat.
produksi,
harap
dan
Dengan kata lain modernisasi sektor
r n e n s y a r a t k a .~ dukungan
kepada
sejumlah
lahan
orang-orang yang
pertanian
masih
sifatnya
hanya
karena kelompok keluarga petani itu telah
mempersiapkan
usaha baru di luar sektor
kehidupan masyarakat komunitas Wedung,
padi masih baik,
sekarang
pertanian.
lama
Didalam
pasar desa telah mem-
beri peluang kerja bagi wanita pedesaan,
namun
pada
petani
Pada masa
budidaya
usaha wanita pedesaan bersifat 'melengkapi'
setelah budi daya padi
tidak
menguntungkan
usaha berdagang menjadi -mats pencaharian utama' mereka.
Sekalipun
dukungan
demikian potensi wanita
pedesaan
belum
mendapat
dan pembenaran bahwa wanita adalah pencari
Nilai-nilai
yang
masih hidup dilingkungan
mengisyaratkan ada perilaku gender
nafkah.
pertanian
masih
yang mewarnai hubungan
keluarga .
Orang-orang
dari
keluarga Islam (tradisional) dalam
batas-batas tertentu tidak mendidik anaknya
itu
diberikan
norma
kepada
kolektip
perseorangan.
para ulama,
cukup
menonjol
oleh
sendiri.
keluarga
dalam
perilaku
Mandat
sehingga
orang-
Mereka juga cenderung berkelompok dan berperan
serta dalam lembaga keagamaan yang jelas menjanjikan kesejahteraan
dan kebahagiaarl dunia dan
akherat.
Penga~nbilan ke-
putusan
bersama
sejauh
ini hanya dapat
dilakukan
didalam
masjid (lembaga Takmir Masjid). Upaya pembangunan yang dengan
gencar
dilakukan
dari
*atas desa- oleh
sistem
birokrasi
modern
tidak banyak berarti tanpa menggunakan -entry point'
(jalan masuk) lembaga takmir masjid.
Menurut
dilakukan)
arti
orang
bekerja adalah
Ibadah
(asketisme).
yang
kuat dan berhasil menggerakkan upaya Ikhtiar dan
per-
memang
dikenal
dapat
dipercaya
Sejauh
ini
kepentingan
memiliki
tangan
pekerja yang tekun,
dan
memang
orang
ada gejala
maka
Orang
dapat hidup
rajin
Wedung
sederhana,
manjalankan
stratifikasi
ibadah.
sosial
kearah
Dikalangan keluarga mampu anak
tidak
memilih jodohnya sendiri (tanpa campur
tua) tetapi dilralangan keluarga
terbuka.
akan
sekaligus
ekonomis.
kesempatan
keluarga
yang
dan
Mereka memiliki Etos Kerja
saingan usaha serta upaya transformasi sosial.
lebih
(wajib
yang memiliki arti duniawi (askese duniawi)
akherat
cukup
Wedung
Seorang
anak
yang
masuk
mampu
sebagai
anggota
sebuah
keluarga
ekonomis
keluarga
ia akan menjadi bagian dari
memikul tanggung jawab sosial
kurang
tersebut.
Bentuk
masyarakat
transformasi
sosial yang
terjadi
dikalangan
ditandai lepasnya nilai dan cita-cita hidup
telah
lama menjadi tradisi petani.
sikap
Ikhtiar dan persaingan usaha
nilai
produktivitas cenderung berbentuk peluang
(diluar pertanian).
Sekalipun
Bermula
;
dari
yang
tumbuhnya
dikalangan anak nilai-
pihak anak yang
usaha
baru
tinggal
di
Wedung masih mempertahankan lahan pertanian warisan orang tua
mereka,
usaha
diluar pertanian (industri dan
perdagangan)
menjadi
usaha
utama.
tumbuh
dari
atas dan para migran (diluar Wedung)
yang
lapis
masyarakat
Kekuatan ekonomi Wedung
DlNAMlKA PERUBANAN N ILAI-NI LA1 SOSIAl BUDAVA
Dl DAERAH PERTANIAM PANTAI :
KASUS DESA WEDUNG KECAMATAN WEDUNG
KABUPATEN DEMAK
Oleh :
AGUS SALIM
NOMOR POKOK : 8 6 2 4 0 0 5
JURUSAN STUD1 PEMBANGUNAN
KEGIATAN PENGUMPULAN KREDIT
FAKULTAS PASCA SARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
DAN
PROGRAM PASCA SARJANA
UNlVERSlTAS KRISTEN SATYAWACANA
1990
R I N G K A S A N
AGUS
SALIM.
Dinamika Perubahan Nilai-nilai Sosial Budaya di
Daerah Pertanian Pantai :
Kabupaten
Demak
(
Kasus Desa Wedung Kecamatan Wedung
Dibawah bimbingan Sajogyo
sebagai
Willy Toisuta dan Toapala Hamakonda sebagai anggota
Ketua,
).
Tujuan Penelitian ialah (1) Mengadakan telaah integratip
terhadap
budaya
dinamika proses perubahan
dipahami
nilai-nilai
lewat cara bertingkah laku
sosial
dalam kegiatan
prosuksi pertanian dan bukan pertanian. ( 2 ) Mengadakan telaah
sistematis
sosial
terhadap
budaya
dinamika proses
pada
perubahan
orang tua dan anak
hidup yang muncul dari tingkah laku,
nilai-nilai
meliputi
pandangan
sikap dan cara berpikir
mereka serta faktor-faktor penyebabnya,
perubahan
nilai-nilai
dan (3) sejauh
sosial budaya itu
berpengaruh
kehidupan kelompok masyarakat petani dan bukan petani
lompokan sosial budaya,
mana
dalam
penge-
kelembagaan dan pembagian peran yang
berkaitan dengan upaya pembangunan dari *atas desa'.
Pendekatan sistem digunakan dalam penelitian kasus ini
pengkajian mikro-sosiologis dengan 8 kasus keluarga, terdiri
Orang
Tua
dan Anak
(
4 keluarga petani sebagai kasus
utama
dan 4 keluarga bukan petani sebagai pelengkap - yaitu nelayan
dan
pedagang
deskriptip,
buka
.
Penelitian
Pendekatan
bersifat
eksploratip
-
pengumpulan data dilakukan dengan wawancara ter-
open ended questions
(
ini
sistem
fisik, produksi,
dilakukan
sosial
)
dan menggali
riwayat
dengan dialektika
dan mental.
hidup.
sub
sistern
Kondisi batas
sistern
menunj~~kkan
Birokrasi ,
dmasukan
keluaran
bungan
(has;[/\
Kredit ,
Teknologi dan Pendidilian
Produksi dan Migrasi.
Analisa
sistem ini dilakukan melalui tiga proses yang
dan
hu-
selalu
berhubungan
yaitu
Pr-Meta
(berisi deskripsi
komunitas Wedung selama 30 tahun
atas
telaah
sub-sistem
),
Erosns T.oha3.
sejumlah temuan empiris hasil
dan
Analisa
bungan antar kasus-lokal
(
perubahan
meliputi
berisi
(
interaksi
empat
keterkaitan
hu-
).
Menurut pendekatan Meta Proses perubahan yang
dialami
komunitas Wedung terdiri unsur (1) Perubahan Fisik (kemunduran irigasi dan salinisasi). ( 2 ) . Perkembangan Kota, mencakup
perkembangan pasar yang digerakkan oleh pedagang pribumi yang
mengarah keperkembangan ekonomi terbuka dan pengaruh birokrasi
'atas desa' yang semakin besar melalui berbagai
'pelayanan' kepada masyarakat.
syarakat berdasarkan pertanian,
(3). Pergeseran struktur ma-
yaitu pergeseran mata penca-
harian dari budi daya padi kearah usaha produksi
Pergeseran Sosial
desa'
oleh
dalam
kegiatan
Budaya, yaitu menguatnya
lain.
posisi
proses pengambilan keputusan bersama
(4).
.bawah
(dipimpim
Kiai dalam lembaga Takmir-Masjid) dan predikat Haji dan
Hafiah
Al-Quran
menjadi upaya transformasi
golongan
bukan
Ulama.
Dalam analisa sub sistem fisik diketahui bahwa
orang
orang-
yang mengalami tekanan kuat dengan terus-menerus
dari
lingkungan alamnya cenderung mempersiapkan tata nilai tertentu
bagi
menjadi
perilaku ekonomis.
Nampaknya kondisi fisik
penentu bagi perubahan kebiasaan
dan
ialam)
adat-istiadat
dalam masyarakat budi daya padi (berbagai upacara adat pertanian dan rembug desa) yang berkaitan dengan perilaku produksi
(siatem upah dan nilai produksivitas kerja).
Pihak 'atas desatelah berupaya meningkatkan produksi
X'
(budi daya
padi
dan perikanan laut) dengan
teknologi
dan
kredit usaha tetapi tidak banyak menarik peran serta masyara-
kat.
Pembuatan
saluran irigasi menjadi salah satu paket ke-
giatan pembangunan nasional yang tidak menjangkau peran serta
organisasi irigasi lokal.
sejauh
pertanian)
pedagang
hanya
lapisan
usaha
ini hanya menyentuh kelompok
atas serta sebagian nelayan.
menciptakan
pemberian
Kredit usaha pertanian (dan diluar
pola
kredit usaha.
ketergantungan
tani yang memiliki prospek merubah
Kegiatan
menaruh
'melengkapi'
Peluang
ini
bentuk-bentuk
perilaku
produksi
peran serta masyarakat.
produksi,
harap
dan
Dengan kata lain modernisasi sektor
r n e n s y a r a t k a .~ dukungan
kepada
sejumlah
lahan
orang-orang yang
pertanian
masih
sifatnya
hanya
karena kelompok keluarga petani itu telah
mempersiapkan
usaha baru di luar sektor
kehidupan masyarakat komunitas Wedung,
padi masih baik,
sekarang
pertanian.
lama
Didalam
pasar desa telah mem-
beri peluang kerja bagi wanita pedesaan,
namun
pada
petani
Pada masa
budidaya
usaha wanita pedesaan bersifat 'melengkapi'
setelah budi daya padi
tidak
menguntungkan
usaha berdagang menjadi -mats pencaharian utama' mereka.
Sekalipun
dukungan
demikian potensi wanita
pedesaan
belum
mendapat
dan pembenaran bahwa wanita adalah pencari
Nilai-nilai
yang
masih hidup dilingkungan
mengisyaratkan ada perilaku gender
nafkah.
pertanian
masih
yang mewarnai hubungan
keluarga .
Orang-orang
dari
keluarga Islam (tradisional) dalam
batas-batas tertentu tidak mendidik anaknya
itu
diberikan
norma
kepada
kolektip
perseorangan.
para ulama,
cukup
menonjol
oleh
sendiri.
keluarga
dalam
perilaku
Mandat
sehingga
orang-
Mereka juga cenderung berkelompok dan berperan
serta dalam lembaga keagamaan yang jelas menjanjikan kesejahteraan
dan kebahagiaarl dunia dan
akherat.
Penga~nbilan ke-
putusan
bersama
sejauh
ini hanya dapat
dilakukan
didalam
masjid (lembaga Takmir Masjid). Upaya pembangunan yang dengan
gencar
dilakukan
dari
*atas desa- oleh
sistem
birokrasi
modern
tidak banyak berarti tanpa menggunakan -entry point'
(jalan masuk) lembaga takmir masjid.
Menurut
dilakukan)
arti
orang
bekerja adalah
Ibadah
(asketisme).
yang
kuat dan berhasil menggerakkan upaya Ikhtiar dan
per-
memang
dikenal
dapat
dipercaya
Sejauh
ini
kepentingan
memiliki
tangan
pekerja yang tekun,
dan
memang
orang
ada gejala
maka
Orang
dapat hidup
rajin
Wedung
sederhana,
manjalankan
stratifikasi
ibadah.
sosial
kearah
Dikalangan keluarga mampu anak
tidak
memilih jodohnya sendiri (tanpa campur
tua) tetapi dilralangan keluarga
terbuka.
akan
sekaligus
ekonomis.
kesempatan
keluarga
yang
dan
Mereka memiliki Etos Kerja
saingan usaha serta upaya transformasi sosial.
lebih
(wajib
yang memiliki arti duniawi (askese duniawi)
akherat
cukup
Wedung
Seorang
anak
yang
masuk
mampu
sebagai
anggota
sebuah
keluarga
ekonomis
keluarga
ia akan menjadi bagian dari
memikul tanggung jawab sosial
kurang
tersebut.
Bentuk
masyarakat
transformasi
sosial yang
terjadi
dikalangan
ditandai lepasnya nilai dan cita-cita hidup
telah
lama menjadi tradisi petani.
sikap
Ikhtiar dan persaingan usaha
nilai
produktivitas cenderung berbentuk peluang
(diluar pertanian).
Sekalipun
Bermula
;
dari
yang
tumbuhnya
dikalangan anak nilai-
pihak anak yang
usaha
baru
tinggal
di
Wedung masih mempertahankan lahan pertanian warisan orang tua
mereka,
usaha
diluar pertanian (industri dan
perdagangan)
menjadi
usaha
utama.
tumbuh
dari
atas dan para migran (diluar Wedung)
yang
lapis
masyarakat
Kekuatan ekonomi Wedung
Dl DAERAH PERTANIAM PANTAI :
KASUS DESA WEDUNG KECAMATAN WEDUNG
KABUPATEN DEMAK
Oleh :
AGUS SALIM
NOMOR POKOK : 8 6 2 4 0 0 5
JURUSAN STUD1 PEMBANGUNAN
KEGIATAN PENGUMPULAN KREDIT
FAKULTAS PASCA SARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
DAN
PROGRAM PASCA SARJANA
UNlVERSlTAS KRISTEN SATYAWACANA
1990
R I N G K A S A N
AGUS
SALIM.
Dinamika Perubahan Nilai-nilai Sosial Budaya di
Daerah Pertanian Pantai :
Kabupaten
Demak
(
Kasus Desa Wedung Kecamatan Wedung
Dibawah bimbingan Sajogyo
sebagai
Willy Toisuta dan Toapala Hamakonda sebagai anggota
Ketua,
).
Tujuan Penelitian ialah (1) Mengadakan telaah integratip
terhadap
budaya
dinamika proses perubahan
dipahami
nilai-nilai
lewat cara bertingkah laku
sosial
dalam kegiatan
prosuksi pertanian dan bukan pertanian. ( 2 ) Mengadakan telaah
sistematis
sosial
terhadap
budaya
dinamika proses
pada
perubahan
orang tua dan anak
hidup yang muncul dari tingkah laku,
nilai-nilai
meliputi
pandangan
sikap dan cara berpikir
mereka serta faktor-faktor penyebabnya,
perubahan
nilai-nilai
dan (3) sejauh
sosial budaya itu
berpengaruh
kehidupan kelompok masyarakat petani dan bukan petani
lompokan sosial budaya,
mana
dalam
penge-
kelembagaan dan pembagian peran yang
berkaitan dengan upaya pembangunan dari *atas desa'.
Pendekatan sistem digunakan dalam penelitian kasus ini
pengkajian mikro-sosiologis dengan 8 kasus keluarga, terdiri
Orang
Tua
dan Anak
(
4 keluarga petani sebagai kasus
utama
dan 4 keluarga bukan petani sebagai pelengkap - yaitu nelayan
dan
pedagang
deskriptip,
buka
.
Penelitian
Pendekatan
bersifat
eksploratip
-
pengumpulan data dilakukan dengan wawancara ter-
open ended questions
(
ini
sistem
fisik, produksi,
dilakukan
sosial
)
dan menggali
riwayat
dengan dialektika
dan mental.
hidup.
sub
sistern
Kondisi batas
sistern
menunj~~kkan
Birokrasi ,
dmasukan
keluaran
bungan
(has;[/\
Kredit ,
Teknologi dan Pendidilian
Produksi dan Migrasi.
Analisa
sistem ini dilakukan melalui tiga proses yang
dan
hu-
selalu
berhubungan
yaitu
Pr-Meta
(berisi deskripsi
komunitas Wedung selama 30 tahun
atas
telaah
sub-sistem
),
Erosns T.oha3.
sejumlah temuan empiris hasil
dan
Analisa
bungan antar kasus-lokal
(
perubahan
meliputi
berisi
(
interaksi
empat
keterkaitan
hu-
).
Menurut pendekatan Meta Proses perubahan yang
dialami
komunitas Wedung terdiri unsur (1) Perubahan Fisik (kemunduran irigasi dan salinisasi). ( 2 ) . Perkembangan Kota, mencakup
perkembangan pasar yang digerakkan oleh pedagang pribumi yang
mengarah keperkembangan ekonomi terbuka dan pengaruh birokrasi
'atas desa' yang semakin besar melalui berbagai
'pelayanan' kepada masyarakat.
syarakat berdasarkan pertanian,
(3). Pergeseran struktur ma-
yaitu pergeseran mata penca-
harian dari budi daya padi kearah usaha produksi
Pergeseran Sosial
desa'
oleh
dalam
kegiatan
Budaya, yaitu menguatnya
lain.
posisi
proses pengambilan keputusan bersama
(4).
.bawah
(dipimpim
Kiai dalam lembaga Takmir-Masjid) dan predikat Haji dan
Hafiah
Al-Quran
menjadi upaya transformasi
golongan
bukan
Ulama.
Dalam analisa sub sistem fisik diketahui bahwa
orang
orang-
yang mengalami tekanan kuat dengan terus-menerus
dari
lingkungan alamnya cenderung mempersiapkan tata nilai tertentu
bagi
menjadi
perilaku ekonomis.
Nampaknya kondisi fisik
penentu bagi perubahan kebiasaan
dan
ialam)
adat-istiadat
dalam masyarakat budi daya padi (berbagai upacara adat pertanian dan rembug desa) yang berkaitan dengan perilaku produksi
(siatem upah dan nilai produksivitas kerja).
Pihak 'atas desatelah berupaya meningkatkan produksi
X'
(budi daya
padi
dan perikanan laut) dengan
teknologi
dan
kredit usaha tetapi tidak banyak menarik peran serta masyara-
kat.
Pembuatan
saluran irigasi menjadi salah satu paket ke-
giatan pembangunan nasional yang tidak menjangkau peran serta
organisasi irigasi lokal.
sejauh
pertanian)
pedagang
hanya
lapisan
usaha
ini hanya menyentuh kelompok
atas serta sebagian nelayan.
menciptakan
pemberian
Kredit usaha pertanian (dan diluar
pola
kredit usaha.
ketergantungan
tani yang memiliki prospek merubah
Kegiatan
menaruh
'melengkapi'
Peluang
ini
bentuk-bentuk
perilaku
produksi
peran serta masyarakat.
produksi,
harap
dan
Dengan kata lain modernisasi sektor
r n e n s y a r a t k a .~ dukungan
kepada
sejumlah
lahan
orang-orang yang
pertanian
masih
sifatnya
hanya
karena kelompok keluarga petani itu telah
mempersiapkan
usaha baru di luar sektor
kehidupan masyarakat komunitas Wedung,
padi masih baik,
sekarang
pertanian.
lama
Didalam
pasar desa telah mem-
beri peluang kerja bagi wanita pedesaan,
namun
pada
petani
Pada masa
budidaya
usaha wanita pedesaan bersifat 'melengkapi'
setelah budi daya padi
tidak
menguntungkan
usaha berdagang menjadi -mats pencaharian utama' mereka.
Sekalipun
dukungan
demikian potensi wanita
pedesaan
belum
mendapat
dan pembenaran bahwa wanita adalah pencari
Nilai-nilai
yang
masih hidup dilingkungan
mengisyaratkan ada perilaku gender
nafkah.
pertanian
masih
yang mewarnai hubungan
keluarga .
Orang-orang
dari
keluarga Islam (tradisional) dalam
batas-batas tertentu tidak mendidik anaknya
itu
diberikan
norma
kepada
kolektip
perseorangan.
para ulama,
cukup
menonjol
oleh
sendiri.
keluarga
dalam
perilaku
Mandat
sehingga
orang-
Mereka juga cenderung berkelompok dan berperan
serta dalam lembaga keagamaan yang jelas menjanjikan kesejahteraan
dan kebahagiaarl dunia dan
akherat.
Penga~nbilan ke-
putusan
bersama
sejauh
ini hanya dapat
dilakukan
didalam
masjid (lembaga Takmir Masjid). Upaya pembangunan yang dengan
gencar
dilakukan
dari
*atas desa- oleh
sistem
birokrasi
modern
tidak banyak berarti tanpa menggunakan -entry point'
(jalan masuk) lembaga takmir masjid.
Menurut
dilakukan)
arti
orang
bekerja adalah
Ibadah
(asketisme).
yang
kuat dan berhasil menggerakkan upaya Ikhtiar dan
per-
memang
dikenal
dapat
dipercaya
Sejauh
ini
kepentingan
memiliki
tangan
pekerja yang tekun,
dan
memang
orang
ada gejala
maka
Orang
dapat hidup
rajin
Wedung
sederhana,
manjalankan
stratifikasi
ibadah.
sosial
kearah
Dikalangan keluarga mampu anak
tidak
memilih jodohnya sendiri (tanpa campur
tua) tetapi dilralangan keluarga
terbuka.
akan
sekaligus
ekonomis.
kesempatan
keluarga
yang
dan
Mereka memiliki Etos Kerja
saingan usaha serta upaya transformasi sosial.
lebih
(wajib
yang memiliki arti duniawi (askese duniawi)
akherat
cukup
Wedung
Seorang
anak
yang
masuk
mampu
sebagai
anggota
sebuah
keluarga
ekonomis
keluarga
ia akan menjadi bagian dari
memikul tanggung jawab sosial
kurang
tersebut.
Bentuk
masyarakat
transformasi
sosial yang
terjadi
dikalangan
ditandai lepasnya nilai dan cita-cita hidup
telah
lama menjadi tradisi petani.
sikap
Ikhtiar dan persaingan usaha
nilai
produktivitas cenderung berbentuk peluang
(diluar pertanian).
Sekalipun
Bermula
;
dari
yang
tumbuhnya
dikalangan anak nilai-
pihak anak yang
usaha
baru
tinggal
di
Wedung masih mempertahankan lahan pertanian warisan orang tua
mereka,
usaha
diluar pertanian (industri dan
perdagangan)
menjadi
usaha
utama.
tumbuh
dari
atas dan para migran (diluar Wedung)
yang
lapis
masyarakat
Kekuatan ekonomi Wedung
DlNAMlKA PERUBANAN N ILAI-NI LA1 SOSIAl BUDAVA
Dl DAERAH PERTANIAM PANTAI :
KASUS DESA WEDUNG KECAMATAN WEDUNG
KABUPATEN DEMAK
Oleh :
AGUS SALIM
NOMOR POKOK : 8 6 2 4 0 0 5
JURUSAN STUD1 PEMBANGUNAN
KEGIATAN PENGUMPULAN KREDIT
FAKULTAS PASCA SARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
DAN
PROGRAM PASCA SARJANA
UNlVERSlTAS KRISTEN SATYAWACANA
1990
R I N G K A S A N
AGUS
SALIM.
Dinamika Perubahan Nilai-nilai Sosial Budaya di
Daerah Pertanian Pantai :
Kabupaten
Demak
(
Kasus Desa Wedung Kecamatan Wedung
Dibawah bimbingan Sajogyo
sebagai
Willy Toisuta dan Toapala Hamakonda sebagai anggota
Ketua,
).
Tujuan Penelitian ialah (1) Mengadakan telaah integratip
terhadap
budaya
dinamika proses perubahan
dipahami
nilai-nilai
lewat cara bertingkah laku
sosial
dalam kegiatan
prosuksi pertanian dan bukan pertanian. ( 2 ) Mengadakan telaah
sistematis
sosial
terhadap
budaya
dinamika proses
pada
perubahan
orang tua dan anak
hidup yang muncul dari tingkah laku,
nilai-nilai
meliputi
pandangan
sikap dan cara berpikir
mereka serta faktor-faktor penyebabnya,
perubahan
nilai-nilai
dan (3) sejauh
sosial budaya itu
berpengaruh
kehidupan kelompok masyarakat petani dan bukan petani
lompokan sosial budaya,
mana
dalam
penge-
kelembagaan dan pembagian peran yang
berkaitan dengan upaya pembangunan dari *atas desa'.
Pendekatan sistem digunakan dalam penelitian kasus ini
pengkajian mikro-sosiologis dengan 8 kasus keluarga, terdiri
Orang
Tua
dan Anak
(
4 keluarga petani sebagai kasus
utama
dan 4 keluarga bukan petani sebagai pelengkap - yaitu nelayan
dan
pedagang
deskriptip,
buka
.
Penelitian
Pendekatan
bersifat
eksploratip
-
pengumpulan data dilakukan dengan wawancara ter-
open ended questions
(
ini
sistem
fisik, produksi,
dilakukan
sosial
)
dan menggali
riwayat
dengan dialektika
dan mental.
hidup.
sub
sistern
Kondisi batas
sistern
menunj~~kkan
Birokrasi ,
dmasukan
keluaran
bungan
(has;[/\
Kredit ,
Teknologi dan Pendidilian
Produksi dan Migrasi.
Analisa
sistem ini dilakukan melalui tiga proses yang
dan
hu-
selalu
berhubungan
yaitu
Pr-Meta
(berisi deskripsi
komunitas Wedung selama 30 tahun
atas
telaah
sub-sistem
),
Erosns T.oha3.
sejumlah temuan empiris hasil
dan
Analisa
bungan antar kasus-lokal
(
perubahan
meliputi
berisi
(
interaksi
empat
keterkaitan
hu-
).
Menurut pendekatan Meta Proses perubahan yang
dialami
komunitas Wedung terdiri unsur (1) Perubahan Fisik (kemunduran irigasi dan salinisasi). ( 2 ) . Perkembangan Kota, mencakup
perkembangan pasar yang digerakkan oleh pedagang pribumi yang
mengarah keperkembangan ekonomi terbuka dan pengaruh birokrasi
'atas desa' yang semakin besar melalui berbagai
'pelayanan' kepada masyarakat.
syarakat berdasarkan pertanian,
(3). Pergeseran struktur ma-
yaitu pergeseran mata penca-
harian dari budi daya padi kearah usaha produksi
Pergeseran Sosial
desa'
oleh
dalam
kegiatan
Budaya, yaitu menguatnya
lain.
posisi
proses pengambilan keputusan bersama
(4).
.bawah
(dipimpim
Kiai dalam lembaga Takmir-Masjid) dan predikat Haji dan
Hafiah
Al-Quran
menjadi upaya transformasi
golongan
bukan
Ulama.
Dalam analisa sub sistem fisik diketahui bahwa
orang
orang-
yang mengalami tekanan kuat dengan terus-menerus
dari
lingkungan alamnya cenderung mempersiapkan tata nilai tertentu
bagi
menjadi
perilaku ekonomis.
Nampaknya kondisi fisik
penentu bagi perubahan kebiasaan
dan
ialam)
adat-istiadat
dalam masyarakat budi daya padi (berbagai upacara adat pertanian dan rembug desa) yang berkaitan dengan perilaku produksi
(siatem upah dan nilai produksivitas kerja).
Pihak 'atas desatelah berupaya meningkatkan produksi
X'
(budi daya
padi
dan perikanan laut) dengan
teknologi
dan
kredit usaha tetapi tidak banyak menarik peran serta masyara-
kat.
Pembuatan
saluran irigasi menjadi salah satu paket ke-
giatan pembangunan nasional yang tidak menjangkau peran serta
organisasi irigasi lokal.
sejauh
pertanian)
pedagang
hanya
lapisan
usaha
ini hanya menyentuh kelompok
atas serta sebagian nelayan.
menciptakan
pemberian
Kredit usaha pertanian (dan diluar
pola
kredit usaha.
ketergantungan
tani yang memiliki prospek merubah
Kegiatan
menaruh
'melengkapi'
Peluang
ini
bentuk-bentuk
perilaku
produksi
peran serta masyarakat.
produksi,
harap
dan
Dengan kata lain modernisasi sektor
r n e n s y a r a t k a .~ dukungan
kepada
sejumlah
lahan
orang-orang yang
pertanian
masih
sifatnya
hanya
karena kelompok keluarga petani itu telah
mempersiapkan
usaha baru di luar sektor
kehidupan masyarakat komunitas Wedung,
padi masih baik,
sekarang
pertanian.
lama
Didalam
pasar desa telah mem-
beri peluang kerja bagi wanita pedesaan,
namun
pada
petani
Pada masa
budidaya
usaha wanita pedesaan bersifat 'melengkapi'
setelah budi daya padi
tidak
menguntungkan
usaha berdagang menjadi -mats pencaharian utama' mereka.
Sekalipun
dukungan
demikian potensi wanita
pedesaan
belum
mendapat
dan pembenaran bahwa wanita adalah pencari
Nilai-nilai
yang
masih hidup dilingkungan
mengisyaratkan ada perilaku gender
nafkah.
pertanian
masih
yang mewarnai hubungan
keluarga .
Orang-orang
dari
keluarga Islam (tradisional) dalam
batas-batas tertentu tidak mendidik anaknya
itu
diberikan
norma
kepada
kolektip
perseorangan.
para ulama,
cukup
menonjol
oleh
sendiri.
keluarga
dalam
perilaku
Mandat
sehingga
orang-
Mereka juga cenderung berkelompok dan berperan
serta dalam lembaga keagamaan yang jelas menjanjikan kesejahteraan
dan kebahagiaarl dunia dan
akherat.
Penga~nbilan ke-
putusan
bersama
sejauh
ini hanya dapat
dilakukan
didalam
masjid (lembaga Takmir Masjid). Upaya pembangunan yang dengan
gencar
dilakukan
dari
*atas desa- oleh
sistem
birokrasi
modern
tidak banyak berarti tanpa menggunakan -entry point'
(jalan masuk) lembaga takmir masjid.
Menurut
dilakukan)
arti
orang
bekerja adalah
Ibadah
(asketisme).
yang
kuat dan berhasil menggerakkan upaya Ikhtiar dan
per-
memang
dikenal
dapat
dipercaya
Sejauh
ini
kepentingan
memiliki
tangan
pekerja yang tekun,
dan
memang
orang
ada gejala
maka
Orang
dapat hidup
rajin
Wedung
sederhana,
manjalankan
stratifikasi
ibadah.
sosial
kearah
Dikalangan keluarga mampu anak
tidak
memilih jodohnya sendiri (tanpa campur
tua) tetapi dilralangan keluarga
terbuka.
akan
sekaligus
ekonomis.
kesempatan
keluarga
yang
dan
Mereka memiliki Etos Kerja
saingan usaha serta upaya transformasi sosial.
lebih
(wajib
yang memiliki arti duniawi (askese duniawi)
akherat
cukup
Wedung
Seorang
anak
yang
masuk
mampu
sebagai
anggota
sebuah
keluarga
ekonomis
keluarga
ia akan menjadi bagian dari
memikul tanggung jawab sosial
kurang
tersebut.
Bentuk
masyarakat
transformasi
sosial yang
terjadi
dikalangan
ditandai lepasnya nilai dan cita-cita hidup
telah
lama menjadi tradisi petani.
sikap
Ikhtiar dan persaingan usaha
nilai
produktivitas cenderung berbentuk peluang
(diluar pertanian).
Sekalipun
Bermula
;
dari
yang
tumbuhnya
dikalangan anak nilai-
pihak anak yang
usaha
baru
tinggal
di
Wedung masih mempertahankan lahan pertanian warisan orang tua
mereka,
usaha
diluar pertanian (industri dan
perdagangan)
menjadi
usaha
utama.
tumbuh
dari
atas dan para migran (diluar Wedung)
yang
lapis
masyarakat
Kekuatan ekonomi Wedung