"Perubahan Nilai-nilai Sosial Budaya" Kajian Kasus Perubahan Fungsi Lahan Pertanian ke Non Pertanian Pada Masyarakat Bengkulu
PERUBAHAN NILAI-NILAI SOSIAL BUDAYA
Kajian Kasus Perubahan Fungsi Lahan Pertanian
ke Non Pertanian Pada Masyarakat Bengkulu
Oleh:
KURNADI SAHAB
PROGRAM PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2002
KURNADI SAHAB,PERWBAHAN NILAI-NILAI SOSIAL BUDAYA 'Xajian
Kasus Perubahan Fungsi L a h a Pertaniau ke Non Pertanian Pada Masyarakat
Bengkuld'. Dibimbing oleh EKAWATI SRI WAHYUNI dan BASJTA G3NTING
SUGIHEN.
Kehadiran program pembangunau dan intervensi kekuatan ekonomi uang
ke daerah ini, telah merubah fungsi-fimgsi lahan pertanian masld
pedesaan
menjadi sentra perekonomirm. Dampaknya terjadi peninglcatan mobilitas
penduduk, penyempitan lahan pertanian, keterbatesan hak-hak kepemilikaq
ketimpangan penguasaan, meningkatnya bunah 6,petani gurem dan hitangnya
surnber-mber ekonomi keluarga
Pada hakekatnya petani telah menelltukan laugkah-langkah pemecahau
h pertaniaa denpola adaptaai
masalah untuk menghatbpi perubahan a h a l
usaha ke bidang k e j a non agraris clan berorientasi pasar. Benhik d q t a s i weha
yang dimaksud adalah. mendirikan industti b*
buruh bangunan, pedagang kaki
lima (KS), memberdaJrakan pola M a ngahon menjadi bidang usaha pokok gerta
sopir. Namun kenyataamya ha1 teraebut menjadi disolusi e t u r sosial, dimsosialisasi, iniersksi daa komunikasi antar anggota keluarga, individu dan
kelompok mengalami hambatan
Implikasi sosial dari faomena yang dapat diidentitikasi penelitian ini
adalah: bahwa pergeseran hornogenitas kerja menjadi heterogenitas k e j a non
agrsris tidak mampu direspons keluarga tani secara optimal, sehingga nilai-nilai
kebersamaan dan k e j a c a d e m n g individualis, prinsip-prinsip pertmian
kekeluargaan, seperti: h g s i sosid lshan "cugung", "nyeraye" atau "ngambik
4
tidak dapat diper&hankaa Bekeaja bukan lagi sebagai sarana m-g
bagi
h u m laki-laki remaja afau upaya nteningkatkanstatus sosial keluarga tetapi untuk
sekedar bertahau hidup. Di sarnping itu ikatao kekellmrgaan dan kekerabatan
menjadi memudar, eksistensi nilai-nilai &atan dalam ketuarga besar terus
melonggar dan eksis ddam keluarga inti serta ikatan komunitas primordialisme
sernakin melemah clan kehilaegan identitas.
SURAT PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis yang bejudul:
"PERUBAHAN NILAI-NILAI SOSIAL BUDAYA" Kajiau Kasus
Perubahan Fungsi Lahan Peatanian ke Non Pertaniau Pada Masyarakat
Bengkuiu
addah benar
merupalcsn hasil - 1
sap
sendiri
clan
belum pernah
d i p u b l i k a s k Semua sumber data dan informasi yang digunakan telah
Bogor, April 2002
PERUBAHAN NILAI-NILAI SOSIAL BUDAYA
Kajian Kasus Perubafian Fungsi Lahan Pertanian
ke Non Pertanian Pada Masyarakat Bengkulu
Oleh:
KURNADI SAHAB
Tesis
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Magister Sains pada
Program Studi Sosiologi Pedesaan
PROGRAM PASCASARJANA
INSTITUT PERTANLAN BOGOR
2002
Judul Tesis
: "PERUBAHAN
NILAI-NILAI
SOSIAL BUDAYA"
Kajian
Kasus Perubahan Fungsi Lahan Pertanian ke Non Pertanian Pada
Masyarakat Bengkulu.
Nama Mahasiswa
:Kurnadi Sahab
Nomor Pokok
: 99139
Program Studi
: Sosiologi Pedesaan
Menyetujui :
1. Komisi Pembimbing
Dr. Ir. dkawati Sri Wahvuni. MS
J~etua
Dr. I;. ~ a s i t ~
a intinb
Suaihen. MA
Anggota
Mengetahui :
2. Ketua Program Studi
Sosiologi Pedesaan
rektur Program Pascasarjana
ut Pertanian Bogor
Dr. Ir. MT. Felix Sitorus. MS
--Tanggal Lulus : 1 1 April 2002
Penulis dil-
di Kotadonok pada tanggal 8 Agwtus 1959 dari ibu
Nursyiah dan ayah Sahabri, sebagai aorrk pmbma dari dua berseudara Pendidikan
Sekolab Dasar dsn Sekolah Lanjlaao P e r t a d Madrasah Tsamwiyah Negeri di
Kotadonok tahun 1976 dan Sekotah Lamjutan Atas diseleseikan di
Ctlrup
Ksbupaten Rejang Lebong pada tahun 197911980.
Tahun 1980 penufis diterima aebagai mahasiswa Fakultae Syari'ab IAIN
M e n Intan Lampung, pada tahun 1981 pindab ke FakulCas Syari'ab IAlN Raden
Fatah Palembang di Bengkulu dan menyelesdcan peadidikan tin*
sarjana pada
tahun 1985.
Penulis bertugas sebagai gtafpengajar pada Fakultas Tarbiyah IAIN dan
Syari'ah IAIN Raden Fatah Palembang di Bengkulu pada tahun 1990, sekaang
meqadi staf pengqjar Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Bengkulu
Sejak bulan September 1999, penulis diterima seb+
mahasiswa Strata 2
W s t e r Sains) Program Sosiologi Pedesasn pada Program Pascasajana Institut
Perkmiaa Bogor (TPB)
biaya dari BPPS, Direktorat J e n W Pendidikan
Tinggi, Departemen PzndidilcenNasional.
Penulis menikah den-
Yusniar pada tahun 1984, dan telah d i i a i
t i p orang p u b q yaitu: Wahyudi Hendro Hadi Saputra Wahyudi Andropov,
Achmad Fikri SalIaby dan Subhaa Ilham Tbreiq.
PRAJKATA
Albamdulillah, penulis berg.ulnrr kepada Allah Swt karena dengan
rabmt-Nya jualah penulisan tesis ini dapat diselemdum Tesis yang berjudnl
"PERUSA1HAN NILAI-NUAI SOSIAL BUDAYA: Kajian Kssus Perubahan
Fungsi Lahen Pertrmian ice Non Pertanian Pada Mas#
di Desa Paaorama,
Kecamaiau Gading Cempaka, Kota Bengkuld', bertujuan untuk menelaah strategi
petani dalam melakdcan kegiatan ekonomi kelusrga den-
ctimihldnya dan mengidenti-i
sisa lahaa yang
proses-proees perubahsn yang berdampak
lcepada pergeseran nilai-nilai sosial budaya m-:
pedesaan yang seldu arif
mengedepankan ikahn-ikatan kekerabatm. Artinya, perubshan nilai-nilai said
yang terwujud itu merupakan implilcasi dari perubahan firngsi lehan pertanian
merelca, baik dalam b g s i ekonomi maupun pada fungsi-hgsi sosial ke dalam
bentuk penggunaan di luar fUngsi tersebut
Seperti dietahui, bahwa sejak kehadiran pembangunan dan intervensi
kekuatan skonomi uang yaag mengubah daerah ini menjadi kawasen eentra
perekonomian blah berpotensi memacu pensaingan pemsegala &ifitas
lahan untuk
di luar pettaniaa, seperfi: pasar, terminal, pemukimaa dan behagpi
fasilitaa umum lainnya,
bergsmtung den-
sebingga kehiduprm masysrakat yang senantiasa
potensi lahan sering kali "dikalahkan" oleh kebijalcan yang
mendukung sektor-sektor lain yang berpotensi memberikan nilai tambah seem
ekonomis untuk rneningkatkan k e s e j a b m m rnasyarakat tetapi mengabaikan
nilai-nilai kearifim sosial yang selalu melekat dengannya
Perspektif sosiologis, M i a n tentang proses-proses pembangunan yang
melahirkan sebuah perubahaa sosial sualu komunitas, masih sangat perlu dikaji
lebih spesifik Iagi sehingga informasi dari penelitian ini dhmpkan dapat
memberikan masukan berarti bagi masyat-akat maupun perancang kebijakan
pembangunan dalam memahami strategi kehichrpau ~mahtanggadan keluarga
pedesaan menghadapi pembangunan sebsgai "platmed of change", karma hrrl
tersebut m e n p d u n g resiko yang relatifthggi dan menjadi sncaman pengkaburen
eksistensi kekuahm-kekuatan fungsional struktural yang selama ini melembaga
ddam realitas masyarakat
Dengan selesainya penulisan tesis ini, penulis akan m e n y a m p h rasa
hormat dan terima kasih yang sangat dalam kepada yang terhormat: Ibu Dr. Ir.
Ekawati Sri Wahyuni, MS clan Bapak Dr. Ir Basita Ginting Sugihen, MA sebagai
ketua clan anggota komisi pembimbing tesis ini yang sepenuh hati serta W a s
memberikan petunjuk, bimbingan, saran dan dorongan kepada pendis selama
penulisan tesis studi strata 2 padaProgram Pascasarjanahmtitut Pertanisn Bogor.
Ucapan terima kasib yang mendalam, disampaikan pula lcepada yang
t d o r m a t Buya Drs.
H.B a d d Munu Hamidy beserta segenap civitas alcademilca
STAlN Bengkulu y a ~ gmemberikan kesempaian, dorongan d m bekal mental
sehinggapenulis dapat mengikuti strudi strata 2 dengan baik di PPs-IPB.
Selanjutnya salam ta'zim
ini juga saya sampaikan khusus kepada
ayahanda Sahabri dan Bunda Nursyiah serta Ibu Hj. Alfir yang tiada hentihentinya memberilcan do'a restu dan semangat juang selama menyelesaikem studi
ini, oleh karena itu harapan ananda terimalah ucapan terima kasih, syukur dan rasa
hormat tersebut semoga Allah Swt dapat memberikan curahan ganjaran pahala
atas amalan itu
Khusus bagi isb-i tercinta Yusniar dan anak-anakku tersayangr Wahyudi
Hendro Hadi Sap-
Achmad Filrri Sallaby clan Subhan Ilham Thareiq yang
telah relamenunda sebuah kebahagiaan dengan kesabamn dan dorongan semangat
selama mengikuti pendidikan dan menyelesaikau tesis ini, maka dengan segala
keharuan saya peraembahkan tulisan ini sebagai ungkspan kasih sayang, aemoga
dengan keikhlasan amal kebaikannya &pak
Allah S*
amin.
memperoleh ganj-
dan rahmat
KATA PENGANTAR ...........................................................
DAFTAR IS1 ......................................................................
DAFTAR TABEL ................................................................
DAFTAR GAMBAR ............................................................
DAFTAR LAMPIRAN ..........................................................
PENDAWULUAN ................................................................
Latar Belakang .....................................................................
Permasatah .........................................................................
Tujuan Penelitian ..................................................................
M a d a t Penelitian ................................................................
Tinjauan Pustaka ..................................................................
Keranglcan Pemikiran ............................................................
METODE PENELITIAN ........................................................
Pemilihao Lokasi Penelitian .....................................................
Pengumpulan Data ................................................................
Analisa Data ........................................................................
GAMBARAN M U M DESA PANORAMA .................................
Satuan Lingkungan PerQoian ....................................................
Kehidupan Sosial Budaya: .......................................................
Panorama Format sebuah Desa ..............................................
Kependudukan ................................................................
Keluraga dam Sistem Kekerabatan ..........................................
Kehidupan Sosial Ekonomi ..................................................
R i n e a n ..........................................................................
PE&CBANGUNAN DAN DINAMMA MASYARAKAT ASLI
BULANG ..........................................................................
Proses Pembangunan Masyarakat Desa ke Masyarakat Kota ...............
Mobilitas Magyaralcat dan Strategi Menyiaaati Fernbangunan ..............
J8ringa1.1Sosial dan Dinamika Stmktur RumaMangga .......................
Pewseran Status dan Peran .................................................
Sosialisasi Anak ...............................................................
Kestabilan Rumahtangga ....................................................
Dinamika Struktur Ekonomi: ....................................................
Perubahao StruMur Ekonomi ................................................
Nitai K e j a dan Sumber Pekerjaan .........................................
DAMPAK SOSIAL PERUBAHAN FUNGSI LAHAN PADA
MASYARAKAT .................................................................
Proses Perubahan Sosial Pada M a g r a n h i Bulang ...........................
1
iv
vi
vii
...
Ylll
KESIMPULAN DAN SARAN ................................................
Kesimpulan ........................................................................
Saran-Saran ........................... .
.
.
.
.......................................
97
97
99
KriteriaPemilihan Keluarga clan Rumahtangga
sebagai Responden ............................................................
Kondisi Luas Lahan DesaPanorama .......................................
Perbandingan Perubahan Pernadmhn Fungsi
Lahan Seebelum dan Sesudsb Pembangunan 1980 -- 2001
.............
Perbandingan Pemilikao Lahan Sebelum dan
Sesudab Pembangunan 1980 .
2001 .......................................
Kondisi Penduduk Menurut Jenis Pekerjaan ..............................
Perubahan Sumber Pencaharian Sambilan ................................
Perubahan Ahfitas Funpi Lahan Tedcait
Dengan Proses Pembangunan ...............................................
DAFT1.Bapak
GAMBAR
K A. Hurnardani dan cucunya di tempat usaha ....................
107
2. Ibu Kastnaiia sedang bekerja di lokasi industri bata .......................
107
M Aldiyanto sedans bekerja di lokasi industri bata ..............
108
3. B q a k
4 . Pembmgmaa Perumahan "SurabayaPermai
dan akibatnya pada sebagaian lahan sawah ...............................
108
5 . Kondisi Desa Panorama tahun 1980-811
.....................................
109
6.Terminal Lingkar Timur Desa Panorama ...................................
109
1.1. Latar Belakamg Maralah
M
t-
Bulang merupalcao salah satu komunitaa masyarabt asli
yang mendiami bagian Timur dan SeleEan Wilayah Kota BengIcdu "Bulaog"
merujuk kepada eatu etnis yang beraed dari etnis Lembalc yang eenantiaea
b d i a m dau tin@
di datsren rendah. Pola kehidupan mereka adalah bercocok
tanam terutama padi ladang dan smvPh. Di sawing itu, merelca juga bergantung
kepada h a i l tanamsn kera~, seperti: kelapq Icaret, clan cengkeh. Hal ini
menendakan bahwa merelca banyak
menguasai taash p d a n
perkebunau. Gambaran kehidupan mas#
yeng k d a i t den-
maupun
penggunaan
lahan ini sangat kental dengan nilai-nilai tradisional dalem kehidupannya
Tjondronegoro dan W i (1984) meqq&ba bahwa fUogsi sosial dai
tanah tidak Mya sebagai tempat tingsal untuk memenuhi kebutuhan pepan clan
sumber pendspatan sebagai sand-
hidup p e b , Wapi juga terdapat fimgsi-
fimgsi sosial yang memunglrinkan mereka melakukan imtmabi dan berkembang.
Namun sejak awal tahun 1980-an,akibat pembangunan dan ekonomi m q g yang
memasuki pedeaaan, maka timtrul berbagai persodan penting berkaitan den-
lahan itu Oleh lcarena sebagian Canah pertanian merelca mulai terusik dan
mengalami perubahan, baik kepemilikan, luae maupun fimgsinya, m a h
kehidupan aosial-pun terpengaruh. Miaalnya, masalah perubahan nilai-nilai
kehidupan keluarga dan nilai-nilai kerja Dalam kootelre perubahan demikiaq
Scott (1993) menunjukkan bahwa masdah-masalah itn berakibat juga kepada
nilai-nilai hrbungaa palron
- klien
dimana meningkatnya bun& tani yang ti-
berpatron
Menurut Vago (19891,penomena sosial tersebut lahir dari sebuah &bat
'*embaagunan
yang teremaoa!'. Sedanglcan basil tern-
Geertz (1977) di
Mojdruto, Jawa Tmw dan Tabanen Bdi menyebutbmya setmgai perubahan
perilalru masyaralcat yang cukup s i g n i f h n berbtitan dengan fiuqpi ekonominya,
laimnnli atruktm soaid yang ada merupakan bagien yang ti-
terpisablcan dari
lues laham Jadi kemampuam produksi di eektor perknian bagi masyaralcat sengat
berpesgaruh pada pola dan nilai-nilai kehidupannya
Ddam Icehidupan b e s c m s s ~
p d a umumnya disadari tidak d a
gejala sosid y m g sauna sekali terisok dati gwjala lairmya
~~ 1983).
Artinyrt pedangurtan d m penbeban menrpakan dua variabel yang mempunyai
hubungnn berakibat &am
lrehidupan manusia dimnna antara kebuhdmn elcen
peabangunan dengan Muhihan l
kepentingan den-
h pertanian selalu terdapat banyak bentwao
aspek lainnya Di lin&mngen masyarelcet desa Panorama ha1
ini sebagai skibat dari wtrhr pmses transformasi strulcha ekouomi (dari pertsnian
ke indwtri) dan anobilitas penduduk (dari pedesaan ke perlrotaan) yang pada
g i l h m y a menuntut edanya t m m s f m i alolcasi pengguaasn sumbedaya lahan
pertanian ke non pertanian sehingga mernpeqpuhi pola kehidupan keluarga hai.
Sumber data di Kantor Desa Panorama mengungkqican, bahwa sejak
ackmya pembanpmm di
daerah ini, sudah lebih dari 80 persea lahnn pertanian
telah berubah fUngsi menjadi berbagai faeilitaa umum, seperti: terminal, p a r ,
perkantoran, jdan rays, taman rekreesi, pertokoan dan pemukimaa pendud&
Perubahao fun%si lahan pertanim pedeeaan menjadi pskotaan pernah dilakukan
oleh Jellinek (1995) di Desa Kalicacing, Jakartrr dan Buetami Rahman (1999)
yang a
&
spesiwt ke dalam masalah perubahan komunitas sub-kultur longgar di
Desa Lumbung k q , Klaten
Berdaealcsn hal di alas malca penelitiao ini dilatarbelakeogi oleh euatu
minat untuk melihat kelanjlrtan penelitiau terdahulu dalam b u s serupa den-
masalah yang lebih terfbkus pada aspek 'I)ampak sosial perubahan fungsi lahan
pertanian terhadap nilai-nilai keja dan nilai-nilm kluaqp, di Desa Panorama,
Kecamntan Oading Cempaka, Kota Bengkulu", sehingga hasil penelitian ini
dibarapkanjuga dapat memberikan pel-
peaelitian yaw Iebih mendalam dan
spesitlk mengenai proses margidisasi
asli Bulang aambaran
penelitian ini sebagsimana di atas, cukup relevan untuk disebut den-
fakta
sosial,
sehingga pendeksEsn ftmgsional
strutmPal,
paradigma
seperti
yang
dikembanglcan oleh Mertonian maupun Parson (1986) l g g k mewamai kemngka
pemikiran dan pembahasamya.
PcrmrrrPIPhnn
Dalam banyak hal pembangunan memang sulit menghindari resiko, baik
lbghmgan fisik maupun pada lingkungam komunitas sosial, ksrena dampaknya
memi!iki dimenei yang lebih luaa clan kompleks. Di samping sebagai akibat
intervensi t e r b d q h g s i lahan, memang pembangunan dipandang sebagai aspek
yang dapat memberilcan peluang kerja dan berbagai kemudahan akses &sa ke
kota telah mengundang banyak pendatsng ke daerah ini. Hal demikian blah
terjadi di l
~
g
a ke-hidupan
a
komunitas masysralcat Bulang yang sarat dengan
nilai-nilai ikatan familiiame, p d a dasarnya melakukan adsptasi usaha secara
intensif di atas sisa lahan yane mas& berorieutasi paear serta dih pola kerja
agraris ke pola kerja non agraris, temyata banyak rnengaudung pergoalan lain dan
kompleks dari sebuah solusi itu
Berdasarkan ha1 tersebuf rnaka rincian persoalannya ciapat dinunuslcan,
sebagai brikut:
I ) Bagaimma atrategi yang dilakulcaa masyaralcet Bulang untuk dapstt bertahan
hidup dengan tejadioya perubahan h g s i l a b yang semula sebagai petani
b d i h sktifibw kehidupan yang berorieutasi non pertaaian 7
2) Bagairnana dampak proees perubahan
itu terhadap nilai-nil&
sosial
masyrwkat, Wususnya nilai-nilai-kerja clan nilai-nilai keluarga ?
Tmjnan penemian
Men-
kepada ruang lingkup permasalaben yang d i f o d a s i l c a n di
atas, dan dengan mengasumsikan bahwa telah terjadi p&ahan
nil&-nilai soaial
budaya sebagai akibat perubahan fungsi lahaq maka tujuan penelitian ini, dapat
dimmuskan sebagai bwikut:
1. Menelaab atrategi keluarga petani dalam rnelakukan kegiatan ekonomi dengan
sisa lahan pertanian yang semakin sempit
2. Mempelajari perilah rum-
petmi terhdap kerja seblab terjadi
penyempitan dan peruballao itu
3. Mengideniitikasikan proses-proses perubahan iiu berakibat terhadap nilai-nilai
kej a dan nilai-nilai keluarga
Manfaat penelitian
Temuan yang d i h a s i h penelitian ini dhrapkau mempunyai manfaat
akademis dan pralrtis. Secara dademis, hasil kajiau ini dhmpkan clapat bergma
dalam usaha menambah khazanah literatur khususnya tentang dempak sosial dari
sebuah perubahn yang terencana t e d d a p nilai-nilai s a i d budaya masyarakat
Selanjutnya, secara praktis dapat memberikan informasi pentiag
kep&
masyardcat bahwaproses pembangunan itu, langsung atau tidak langsung maupun
bertahp menjadi ancaman perub*
yang lama b&
terhadap kekuatan-kelcuatan f u n g s i o d
dalam tradisi masyarakat dan melahirkan gejala-gejala
msrginalisasi di kalangas~masyarakat asli.
TLnJananPwtrlu
Pernbahan sosial
P e r u b b sosial sebagai pewmena sosid, merupalcan suatu gambaran
dinamika masyardcat yang mengalami alih nilai-nilai tradisional (Soedjito, 1972),
dimana dalam aspek kehidupan masyaralcat pedesaan yang dilandasi semangat
kekeluargaam, gotong royong, agamis dan belum berwieatasi lcepital menuju
kehidupan yang bergerak ke arah nilai-nilai kapitalis dau Mviduatis. Pergeseran
masyardcat Wisional menjdi masyarakat kapitdis digambadmu oleh Lauer
(2001) wbagai feoomena penting dari struktra soeial, behubungao dengan pola-
pola perilaku dan interaksi sosial. Konsekuensin-j perubahan itu berwujud
norma-norma, nilai-nilai dan adaptasi budaya yang dilihat oleh Evers (1980)
sebagai akibat dari pengamh luar terhdap s e n d i - a d kehidupan internal.
Pudjiwati Sayogyo (1995)menunjukkan perubahan sosid itu merupakan
implikasi dari hubungan interaksi antara orsng, oqpmisasi aLau komunitag yang
menyangkut struMur sosial, pola nilai, norma dan peranan. Sedangkan Vago
(1989) mengahkan dalam prosesnya direncanakan atau tidak, peuomena
perubahaa dalam elemennya kmuaun ding berhubungan, sehingga j i b kmlapterdepet
perubahan ddam satu elemen akan mempengaruhi elemen lainnya Sementsrs itu
temuan Jellinek (1995) dalram k u s pen&*
Deaa Kaiicaciag, Jalcarta dan
temuan Rahman (1999) pada kasus perubahan komunitas d - k u l u t u r longgar di
Lumbung Kerep, Ktaten keduanya mengahkan bahwa pe&
implikasi proses
pembsngunan kola pada hakekatnya tidak tertetak pada perubahan fungsi lahsn
sema@, melainlcan ada perubahan pada nilai-nilai kehidupan h-adisid merelca
amtam lain a t m k t n r k o m u n i h primordial semakin merenggang, kehilangan
identitas, i h h n hubungan sosial maupun hubungan dalarn keluarga terua brrgeaer
ke individualisasi.
Pungsi lahan Ban Struktnr Sosi.L
Latar belakmg maid budaya masyaralcat yang melembaga clan berakar
dalam bhiELrpannya sebagai pet-,
hubunganoya terhadap fiulgei
menjadi faktor determini&
lahan
menentukan
('Tjondronegoro dan Wirsdi,
1984),
menyebutkan bahwa bagi petani lahao tidak terbatas sebagai aumber ekonomi daa
tempat tinggal, tetapi juga
terdapad fungsi--i
sosial yang memungkinkan
mereka melakukau i n t e r h i dan berkembang Selanjutnyq bahwa penyempitan
lahan dan mamknya ekonomi uang ke pedesaan membawa pen@
pergeseran struktur sosial yang dapat disejajarkm den-
kepada
proses individualisasi.
Dalam perspektif hgsional strulrhrel, fUngsi itu dapat dihtagorikan sebagai
mmber inspirasi dart kehidupan unhk mengembangkan nilai-nilai, sehingga
merubah h g s i lahen berarti
merubah sumber-sumber kehidupan &am
mengembangkm nilai-nilai tersebut (Parson, 1986).
Menurut prosesnya, perubahan itu umumnya sigaifikan dalam hat,
demogra& sikap dan n i l i , sistem stratifikasi dan aistem keluarga Pada tingkat
&atXkaai soeial, pembahaa yang mendasar dalam masyaralcat biasanya t e r n
bergerak ke arah modern, setperti pada masyeralceC lradisioaal d h a a a pola
kqjanya sering digambadan homogen malca proses p e r g e s m kerjanya telah
menimbullcan pembagian kerja yang sangat nyata d m spesialisasi k e j a terus
meningkat yang pada g i l h m y a melahirlcao pemhahao sbulctrP pekerjaai hrena
Ciagkat mobilitas sosid culcq~t
i
n
u juga
Dalam konteks pmubdwm sosial, sebagaimana yang disinyalir oleh
Jellinek (1995) baik kaum Merxis maupun Neo-Marxis mengatakan bahwa
perubatran fungsi
guahr
sindchm dalam kehidupan pendudulc kampung perlu
dipahami dengan menghubunglcan kontalc enCsra masyarakat hadisioaal pedesaan
dengan dunia luar, yaitu kota itu sendiri. Dengan cara ini peavbhtnnya m
a
t
dilihat dari aspek perbedaan yaag beragam mengenai pedapng clan pskeja k l a s
bawah (petmi) maupun k e k u a t a a - k e b yang menstmndormagikauuya
NiiPf-nilai Kerjr
Konsep perubahsn nilai-nilai s o i d buda,ya ini merujuk kepada Parson
(1986)yaag dikutip oleh NsrriLun (1992), menyebutkan bahwa dari arsh soeial.
aebagai ke~satuansosial dimana
perubahan itu bemtolak dari kehidupan m:-t
individu termasuk di daI9mnys~Se-
dari
arah individu dimana orang
perorang memiliki sistem keperibadian, persepsi dan sikap. Warn suatu realitas
sosial, situasi sosial tersebut sebagai bentuk sosialisasi individu yaag bermotivasi
dengan menempatkan situasi sosial si pdalcu m e n ~ g a n t i h nkonsep eksistensi
indiviclu, dan g i l i selanjutnya terdapat hdungan yang fungsional aatara
perilalcu dengan perubahau yaag terjadi dalam l
i
i pelaku Demikian juga
&bat yang terjadi masa lalu mempengrauhi peiilalru maea selcerang dan memiliki
kemungkinan clapat terjadi proses peqplangan perilaku.
Dalam konteks kerjq ha1 demikiim menjekma sebagai s u m tin*
sosial atau tindakan perorrmgan m e n d sosiologi peril&
pengulangan karena adanya -jaran
alcan terjadi lagi
''rewar@. Atas b a r ini, malca pet& bukan
termasuk dalam stndchu masyarald -is
dan mempersepsikan silcap masyarakat
pedesaao demikian krPaog pada tempatnya Jadi sebenamya mt-:
pedesaan
itu temmdc pekerja keras dan dinamis, jika tidak maka merelca sulit memenuhi
tuntuten agar tetap hidup (Chambers, 1985).
Oteh sebab itu nilai kerja memppkaa peril&
rnanusia yang dapat
wadi
s e b w bagian dari sistem norma masyarakat serta dapat terjd karena individu
bebas memilih atternatif tertentu aecara m i d untulr mencapai tujuau lcarena itu
adekalanya s i e m norma sosid
bersifiit dominan mendorong pembeohrkan nilai-
nilai sosial atau bshkan bisa wadi ketika individu memegang p e m
pembentukan nilai-nil-a
KeIuarga dam Nihi-Nibi Kekerabatan
Analisa h g s i o n a l &n&mal memdkirkan keluarjp berdasarkan hak-hak
alamiah
clan
pertimbangan-pertimbangan individualistis
teatang
perkembangannya Konsep ini dikembangkan Durkheim tahun 1888 &am
manfjlat
sebuah
teari "hukum kontraksi kelurgd', dimana kebudayaan tinggi dapat diiihat sebagai
bentuk garis perkembangan keluarga besar ke arah keluarga kecil (Polak, 1991).
Artinya pemahaman tenbag fimgsi keluarga tidak hanya diiahirlcan lcarena
pertimbangan r a s i o d
atas m-ya
semata,
melainkan bahwa fungsi-
fungsinya lahir dalam mgka m e m p e r - struktur yaog memerlukannya,
karena sebalilmya fbngsi-fungsi itu mempertahanlcan shvkhP itu sendiri. Jadi
perubahan dalam struktur sosial dapat mempengaruhi tejadinya pergeseran pada
fungsi keluarp tersebut
Mengacu kgada konsep Mmdock (1949). bahwa ada dua hal dalam
meniahami funpi-fuugsi apa vang
disera6kan kepada tipe kelmga, yakni:
pertama bahwa keluarqa ~ n t tmerupakan suatu konsep yang universal. Konsep ini
menekankan bahwa bulran hanya pada kebutuhan biologis dasar individual
sebagai kebutuhan dasar masyarakat secara keseluruhan.
Murdock (1949)
mengataha ada empat funpi dasar dalam keluarga, yaitu: funpi biologis,
ekonomis, reproduktif clan pendidikau Fungsi dasar ini dapat d h t a k a n sebagai
pergrrPafan tertentu yang harus terpenuhi supaya mas#
suatu kolektiiitas dengan nilai-nilai yang berkembang
tetap hidup sebagai
di dalamnya Kedua,
keluarga inti bukanlah suatu unit yang signifikan dalam strukhm kekerabatan,
sehingga secara h g s i o n a l keluarga rnerupakan prasyarat bagi keberlangsungan
masyarakat karena di dalam keluarga terdapat nilai-nilai, norma-norma yaag
sesuai den-
masyarakat untuk diwariskan kepada generasin-
dengan lceta lain
keluarga sebagai mediator dari nilai-nilaisosial (Mwdock, 1949 dan Coser, 1964).
Terkait den-
dinamika perubahan sosial, Blood, Jr (1972) mengatakan
bahwa dalam sistem keluarga, pecubahan ihr sangat sulit dideteksi, sepanjang
hubungan antara keluarga dengan lingkungannya tetap stabil dan pola kehidupan
keluarga
terus
berlanjut
m e n d
firngsi-fimgainya
Walaupun
demikian,
perubahan pada bidang norma-norma dan nilai-nilai sering juga terjadi, hanya saja
tidak kelihatan bagi para ahli. Agak berbeda dengan Blood, Jr (1972), Worsley
(1991) mengatakan industrialisasilah sebagai mesin utama dari sebuah perubahan
keluarga yang ditandai dengan hilsmjpya fUnssi-fingsi sentralnya sebagai Buatu
unit produktif terutama bagi keluarga tradisional. Hubungan-hubungan intern
dalam keluarga trlah menjadi lsbih sederajat atau egalitarian baik antar suami dan
istri maupun antar orang tua dan anak-an&
Dan menurut Sumarti (2000)
perubahan sosial yang berlangsung di pedesaan Jawa dari yang bercirikan agrsris
ke masyarakat indusbi, maka yang nampak adalah prestasi individu semakin lebih
diiargai dibandingkan status berdasarkan keturunan
Saparinah Sadli seperti yang dikutip oieh Megawangi (1993) mensinyalir
bahwa dalam perubahan nilai-nilai sosial membuat wanita memiliki kenungkinaa
lebih besar untuk t e j u n ke ruang publik sehingga mempengamhi pembagian
peran an-
suami dan islri dalam suatu keluarga Tugas-tugas yang secara
tradisional dilakukan oleh istri, seperti: mengurus kebutuhan anak baik fisik
maupun psikologis, pendidikan anak dan penyediaan makanan bagi anggota
rumahtaugga sudah bergeser pada sebagian keluarga, dimana suami yang secara
tradisional bertugas memberikan status sosial pada keluarga, memberdam nafkah
dan mewakili kelusrga dengan pihak l a b dalam masyarakat, telah dapat menerima
limpahan tugas dari sang istri. Walaupun ha1 demikian diakuinya tidak mudah dan
tidak semua keiuarga cepat mengadopsi nilai-niiai barn itu. Sebab ternyata banyak
juga k e l w g a yang masih mencoba bettaban dengaa niiai-nilai tradisiond mereka
Pada keluarga yang tetap ingin bertahan itu, maka implikasinya akan muncul
konflik antara keluarga tersebut Jadi dapst dipahami bahwa perubahan itu
memang tidak mudah dimana banyak -or
lain yang mempengaruhhya. Tetapi
dapat dipastikan tidak ada yang mampu bertahan atau menghhdarinya secara
totalitas. Oleh h n a itu yang paling urgen bagi keluarga ini, adalab melakukan
adaptasi agar perubahan itu tidak mengandung implikasi negatifbagi mereka
Berdasarkan uraian konseptual di atas, maka kajian perubahan nilai-nilai
keluarga dipusatksn dalam kaitannya dengan fimgsi-funpi kesatuan kelP e r t i m b a n g a ~ m dimana secara sosiologis hubungan anak d m keluarga
m e r u p a h sosialisasi. Oleh karena seoraog anak pertama lcali alcan menemukan
dirinya dalam lingkungan keluarga Goode (1983), menyebutkau sosialisasi
tarsebaxt adalah sebuah proses kebudayaan, yakni kebudayaan sebagai sistem nilai-
nilai, sikap dan t i o w laku masyardcat. Pada umumnya orang tua meneruskan
nilai-nilai sosial budaya kepada snak-auaknya dan mereka menyerapnya, sebab
tidak ada orang tua yang memiliki c i a yang beltentangan dengan paudangan
hidup mereka terhadap anak-anaknya (Bukhori, 1979).
Secara fimgsional (Parson, 1986) rnengaEakan hakekat keluat-ga tidak
hanya
memenuhi
fhgsi-fingsi
mensosialisasikan anak-anak, tetapi juga
memenuhi fungsi sosialisasi bagi orang &was4 seperti dalam keluarga modern
hubungan impersonal dalam tempat keja, maka rumah merupakan saiu Latar
utama dimana orang &-a
primer, clan suatu
mungkin menikmati hubungan-hubungau sosial
masyarakaf
bisa
berlangsung
berlapis-lapis
tenmmk
pendewasaan anak sebagai bagian yrmg integral dssri sebuah proses pembenNcan
keluarga dan kelas.
ICerangka Pemilriran
Dalam perspektif hngsional dmkhmal, mssyarakat adalah satu sistem
yang terdiri atas elemen-elemen yang d i n g berhubungan. Perubahan yang terjadi
pada satu elemen membawa pengaruh pada bagian yang lainnya (Ritzer, 1985).
Sedsngkan Scott (1993)melihat akibat dari aebuah perubahan maka posisi tawar
menawar petani menjadi semakin melemah, dan pada g i l h y a mempen-hi
strukhP soaial, seperti ke1,angkaan lahan maupun perubahan Ice petani komersial.
Pada hal, kelangmqqm hidupnya sangat bergar~tung&ngan arti penting fungsi
lahatt, b n a di sitdah mereka selalu bejuang unNr dapat mempertahankan
kebidupan bersama keluaga Jadi jika tejadi perubahao pada fungsi lahamya
akan melibatkan perubahan nilai-nilai keluarga juga Menurut (Meaton, 1957),
memaag perubahan sosial itu merupakan implilcasi logis dari ioduslrialisasi
ataupun modernisaei, terutama menyangkut proses penyempitan laLan dan
masuknya ekonomi uang ice pedesaan mempengamhi pergeseran struMur sosial
yang dapat disejajarkan d e w proses individualisasi clan komersialisd Rahman
(1999) dm 3elliaek (1995), keduanya melihat bahwa pwubahan sosial di
lingkungan mas#
*at
mentpakan konsekuensi logis bagi satu komunitas
yang mampu menerima dan berempeti dengan unsw Luar.
Berpijak pada p e m i k h konseptual di atas, maka impl-i
nilai-nilai m
r
t
perubrrhan
dam dikatakan sebagai konsekuemi dari kebijakan
pembangunan yaag diiancang uatuk meningkatkan t a d kesejahteraan sosial,
budaya clan ekonomi masyarakat pedesaan (Sugihen, 1997). Masyarakat pada
hakekahlya merespon perubahan tersebut, walaupun temyata respwsi itu menjadi
disolusi struktur menghadapi kehadiran pihalr luar sehingga pada akhhya hak-
hak mereka atas l
h menjadi twbatas, kehilangan sumber-mmber ekonomi dan
pergeseran nilai-nilai sosial atau bahkan perkembangan komunitss sosialnya
cendenurg memudar, sebagaimana Cmuaa Jellinek (1995) dan Rahman (1999).
Bedasdan t
d itu, penelitian tentang dampak sosial perubahan terencana pada
mas#
Bulang di Desa Panorama dapat dilakukan secara spesifik dalam
aspek nilai-nilai kerja den nilai-nilai keluarga (lampiran bagan 1).
Penelitian ini berusaha untuk memperoleh dedeslcripsi mengenai perubahan
sosial n m p d m t pedesaam. Perubahan mana
wadi dalam konteke stmktur dan
fungsi keluarga maupun perubahan s t r u b ekonomi pada &&at
M
t-
miko.
dengan keteharmonisan sistem sosialnya berhadapan dengan telcanan-
tekanan dsri luar, kini terpaksa meldcdcaa penyesuaian-penyesuaiam untuk
mengakomodasi perubahaa yang terjadi di lingkungamya aEau bahkan blah
menggoyahkau h a m p i semua sendi-sendi kehic&pan sosial masynralrnt pedesaan
Oleh lcarena itu sepatutnya penelitian ini difokwlcan k e p d a finomenst
sosial &lam sehrsn masyaralcet desa atau dalam beberapa hal kebanyakm disebut
petani, yaitu masyarakat yang masih kenEal dengan karakteristik pedesaan yang
selalu menjalinlam hubungan dan saling ketergantungan rlengan masyardcat
perlrotaan (Foster, 1987;Redfield, 1963). Cwelc masyaralcat dernikian tidak hanya
ditandai dengan satu struktw otonom, seperti halnya m:asymakat lokal primitif
yang tertutup, tetapi lebih ditandai oieh bebempa dn&w yang dihasilkan oleh
ketejalinan hubungan yang semakin dalam dengan masyarakat kota
Pemilihan metode untuk m
e
n
w agar operasionalisasi penelitian ini
berjafan sesuai dengan skenario yang diinginkan pada daaamya tidak terlepas dari
sebuah pertinbangan kamkkr masyaraicrtt itu sendiri sebagai objek masalab,
seperti pola kehidupan berkelompok dan gotong royong yang senantiasa
mengedepankan hubungan saliog membantu di antara anggota kel-
maupun
tetangga Atas dasar tersebut malca dengan pendelcatan deskriptiā¬ kualitatif;
penelitian ini dapat memperoleh pemahaman "insight" yang m e n y e l d dan
tuntas rnengenai struktur yang ada (Vredenbergt, 1978).
Pernilillan Lolvlsi Penelitian
Pengertian lokasi iui. adalah satuan- 1
masyaralcaf baik yang
mengalami perubahan aosial, budaya dan ekonomi maupun satuan lingkwgan
perbutian yang kenyataamya telsh mengalami penyempitan dan perubahan ihngsi
p e m m f a s t a ~ y aHal ini dimaksudkan uohtk membatasi dan mempmudab
proses pemilihan lokaei penelitiau tersebut
Daiam proses pemilihan satuan lingkmgan sebagai lokasi penelitiau
laogkah pertamanya, &ah
dengan sengaja melakukan pendekatan kepada
Pemerintah Kota Bengkuly yakni Kepala Biro P
-
Pada b b p ini
peneliti b e r u s k memberikan penjetasan dan meyakidcan mereka bahwa
penelitian ini b e m a h a untuk mengidentifikasi proses perubahan sosial pada
masyardat Bul-
sebagai dampak dari sentuhan pembangunan dan ekonomi
uang ke daerah pedesaan Pihak pemerintah Kota Bengkulu meresponnya secara
poaitiĀ£ Dengan memberikan sebuah rekomendasi peneliti disamukm langsung
menemui Kepala Kantor Pembanguaan Desa (Bang&s)
Pemerintah Kota
Bengkdy dimana data mengenai kebijakan m u m dan peta pembangunan b a h
pedesaan dalam wilayab kota dapat diperoleh. Dat-i iaformasi peta penbangunan
maupun informasi lm@ung dari Kepala Krmtor tersebut, peneliti mendapat regpon
balik agar m e n e n t u b Iangsung bagian daeah yaw pesat pembangunannya
sebagai lolcasi penelitian, tanpa ada unsur pen+
dari pihak pemerintah.
Selanjutnya setelab mendapat kejelasen gambaran d a d pedesaao yang
sesuai dengan tujuan penelitisn, serta dengan bekal informasi pernetintab dan peta
pexnbmgwmn, maka pen&-
kepada pihak Pemerintah Kecamntnn mulai
Iangsung dilakukaa Adapun orientasinya diarahlcan untuk mernperoleh sebanyak
mungkin ciat% sekunder, yaitu ti&
hanya mengenai amh, saaaran dan peta
kebijskaa pembengunan, akaa tetapi juga menyentuh data tentang latar belakang
sosial maqwakat yang menjadi objek pen
Pada Cahap iniiah KepaIa
Seksi Pernerdahan Desa Kador KecamRtan Gadiag Cempalca memberilcan
i n f i a s i dan dah desa-desa yang dimasuki pembaagunan dan ekonomi uang
ysng sesuai dengan tujusn penelitian sebagai altenmtif lokasi penelitian, anEera
lain: Desa Panorama, Desa Jembetan Kecil dan Iiesa Dusm Beaar.
A k b h y a k g a n sengaja dipilih Desa Panorama (lampiran peta 2),
sebagai ldcesi penelitian P e r t i m b m p n n ~bahwa des4 termbat dipandan8 dapat
mewakili makna satwn Lingkungan yang menyimpau berbagai Gnomena dampak
sosial sebuah perubahaa Selain itu secara geografia daerab ini pada awalnya
terletak di bagipn piaggiran Kotaa Bengkulu, dan termasuk dalam bagian wilayah-
wilayab perencaaaaa pembangunan. Di s a w i n g itu, menurut Kepda Deaa
Panorama bahwa dari tahun 1980-an sampai akhir tahun 1990-an d a d temebut
menjadi desa yang banyak mengalami penyempitau lahan p 4 a n sudah
mencapai 70,25 persen atau 127,85 hektar dari I82 hektar 1-
kesel&
lahan
kering yang dialih fungsikan p e m a d b h m y a ke dalam berbagai kepeatingan
pembangunan fasilitas umum, seperti: terminal, paaar, jalan rap, rumah toko,
perumnas, taman rekreasi clan perluasan pemukiman pendud*
Meskipun demikian pihek keeamatan memdyardcan agar data itu dapat
dilengkspi dengan data p
e
-
tanah dati -tor
Agraria Kota Bengkulu
maupun data drtri Kantor PerEenian Bengkulu Setelah menentukaa lokasi yang
tepat dan mendapat izin dari pemerintah kec-
maka pene1usu-m data
berikutnya langsung melakulcaa pendekatan dengan para pemimpin desa maupun
tokoh-tokohnya Keaelumhzm proses ini mulai dari p e n d e b dengan para
pemimpin f
d secara hierarkhis aempai selesai pelaksamaannya beilangsung
selama 2 bulan, yaitu dari M a n J d i sampai den-
Aguatus 2001.
Tahapan proses di atas dilakukan d e n g ~shategi
~~
pendekaCan snowbolling ArCinya aktifibs yang bedcaitan dengan usaha untuk mendapat d s b yang
benar-benar tejamin dimulai dengan upaya mencari infwman kunci dan
selenjutnya menemulcan bebemapa orang petani atsu keluarga petani dan mantan
petani yaag dapat memberikan infimnasi lengkap mengenai kondisi awal desa
maupun kondisi pada saat desa mulai mengalami proses pexubahea Upaya-upaya
dimakaud adalab melakulcan pendelcatan kepada pemimpin &sa, yaitu denpendelcatan kepada Kepala Desa, Sekretaris Desa dan setelah itu dibruslcan
dengan melakulcen pertemuan peladelcatan kepada 11 orang Ketua
RT. Dari
pendekatan tersebut, peneliti disarankan untuk melakukan pendebatan
para pemimpin i
d
d desa, yaitu: 1 orang kehra adat, 2 orang tokoh pemuda,
dan sesorsng yang ditokohkan karena keberhasilan atan prestasinya dalam salah
sabu bidang, yakni 3 orang menurut aspek pendidikan, 2 orang berdasarkan
kebeahsilannys dalam bidsng wiraswasEa dan 1 orang pads aspek olah raga
Befsnjsk dari informasi yang diperoleh pada tabap ini, selenjutnya peneliti
melakukan pendekahn dan berusaha membina hubungan d d a m suasaua
kekelwrgaan lrepada 11 wang mantan petani yang mengalami persodan yang
berkaih erat dengan perubahan fbgsi p
e
m
h laha pertaniannya Di antara
11 orang tersebut pada akhirnya ditemukan 3 keluarga elcs petani dan keluarga
pdeni sebagai responden kunci dalam mengungkapkan dampek aosial prmbahan
fungsi labo pertanisn di li4gkungan Desa Panorama
Pendekatan dengan para pemimpin formal desa m q u n dengan
pemimpia i d o d desa sebagaimana tet-sebut orientasinya &tap diarebkaa untuL
menyerap data aekunder, seperti: data tentang latar belakang sosial b u d q a
masyerakaf sistem kekerabatan, registraei penduduk men&
struMur ekonomi,
jumlah p e e dimana lahannya pernah dimanfastlran untuk pembeagunan
kepentingan umum, pencatatan luas lahao pertanian yang masih ah, proses
maupun pemetaan lioghrn&anperfanian yang mengalami penyempitan lahan bagi
pembangunan fasilitas umum dan pengembangan pemukiman penduduk serta
keterlibatan pemerintah dalam memberilcan penerangau bagaimana Btartegi
masyarakat menghadapi perubahan ini.
Di samping ha1 itu pada dasamya pada tahap braebut sudah muiai
mengarab kepada kebutuhan data primer juga Hal ini berpijak dari kebutuhao
tehadap peta lokasi mmahtangga petani clan masyarakat Desa Panorama yang
dipilih menjdi responden, obs-
h@cungau pertaniamya, latar belalceng
sosial budgra mengenai sistem kekerabatan dan &bat
perubahaa lingkungan pertanian.
dilakukan, adalah de-
sosid dari sebuah
OIeh ksrena itu langkah-langkah yang
mengunjungi masing-masing individu dan menjalin
hubungsn yang baik, melalcukan wawancara dan me&ukan
beberapa p h y a a n
kepada masing-masing individu dalrrm suasana yang sangat akrab. Hubungan dan
pendelcatan itu terus berlangsung Eanpa terikat dengan suatu tempat, sehingga
keharmonisan hubungan itu juga berlangsung di tempat-tempat rumah ibadah,
khususnya sebelum dan seeudah selesai shalat Jum'at maupun di tempat
selamatan clan hajataa pericffwiaan Sedangkan pendekatan dengan Kepala Desa
serta Sekretaris Desa lebih bauyak berlaugsung pada jam kej a di Kantor Deaa
Panorama
Aktifitas pendekatao di atas dipergunalcam juga untuk memperoleh data
infomumi tentang stmkhu ekonomi petani sebe~lummaupun sesudab daemh ini
menerima perl-
kebijalcen pembangunan, den infMrnaSi teotang b e d
strdegi adaptasi pe&aui dengan sisa lahan yang masih dimiliiyat
untuk sekedar
bertahan hidup- Selanjutnya untuk mendapati gambnran kondisi Nmahtangga
mantyan petani yang demikisn, penetitiao ini berusaha menjalin hubungan yang
akrab kepada Leluarga -tan
petani. Untuk kepentingan ity maka peneliti selalu
mengikuti aktifitaa mmeka yaag ti&
h n p terbatas di lhghmgau ternplat tinggal
tetapi juga di tempat keja atau tempat-tempain geperti pada saat upacara
perlcawinan, selnmatnn dan bahlcan di nunah-rutnah ibadah.
Dalan suasana sebagaimana dimaksud, peneliti tidak hanya ditmima
sebagai bagian dari warga mereka, tetapi dapat juga mengetahui clan merapakau
sebagian dari dinamika kehidupamya Mereka merasa senang dao memberilcen
respon den-
seldu bersilcap terbulca dan membantu proses penelitiaa ini katika
peneliti ada kesulitan memahsmi makaa fiiosofia bahasa ibu Menurut Wahyuni
(2000) penciptaan euasana demikiau adaIah d d f i C a a p e n t i ~ g daldalam us&
pencapaian sasaran penelitian dapat berhasil dimana infinmasi y
selain wswancara deqpm respondem bisa juga den-
melskulcan observasi
terhadap aktifitas Icehidupan mereka sebari-hari. Dalam k
e
-
dilakuk~nobsenmsi tentang s-gi
q diperoleh
inilah
mmahtaugjgs petani menghadapi realitas
perubahan yang memaksa mereka melakulcan penyesuaiau usaha dengan bidangbidang usaha di luar pertaniaa
Urut-uruh kegiatan tersebut sangat penting dilakukan agar penelitian ini
terarah ke dalam permasalahan yang dimmuskan, bahwa telah wadi suatu proses
adaptasi dsn akomodasi dari m a s y a d & (petani) terbadap sisa lahao yang
d i l i k i n y a Dari proses i b muncul juga suatu dampak sosial budaya bagi
kehidupan rumahtangganya sendiri. Dengan berbagai keterbatasan, seperti:
a,
tenaga dan waktu yaag ada tidak mungkin unhrk menjangkau kesel&
populasi di seluruh Desa Panorama, maka dengan merujuk kepada S i t o m (1998)
yang menyebutkan bahwa tujuan lltsma dari sebuah penelitian kualitatif, adalah
mendeskripsilcm kenyataan yang sebenamya dan sebagaimaua d m y a , sehingga
penelitian sampelnya dapat berupa segalahal, peristiwa, manusia d a u situasi yang
menjadi objek pengan~atansebagaimana Icatakteristiknya-pun mengitendaki data
mih.
B a d a s h rujukan itu, rnalca penclitian ini menggrmaho suatu sampel
menraut keterwakilan aspek rnasalah dan tidak mengutsmakan agpek keterwakilan
populasi. Dengan kata lain, bahwa sampelnya tidak bergmtung kepada jumlah
repponden, melainkao potensi kasus yang msnggambarb kedalaman responden
mengalami w j a l a sosial itu. Oleh
lcarepa
itu keiuarga atau rumabtangga mantan
peiani dan keluarga p e e yang sesuai dengan kasum menjadi objek pen~pmahni
telah dipilih secsra sengajamenggunakan kriteria yang d i t u a n g b d a m Tabel 1.
Setelah ditemulcan rumahbmggapelaai alau keluarga mantan petani yang
seauai dengan acuan di atas, pada kenyataannya terdapat dua ha1 yang menjadi
hambatan yang cukup urgen dan substansial, yskui: pe&ama, belum temedianya
data lenghp tentang keadaan lahan pertaaian atau &aran
jumlah lalzan yang
telah berkurang atau menyempit, alih fungsi dan pemberdayaamya,
maupun alih
Tabel 1. KriteriaPemilihan Rumahtangga dan Kelwga sebagai Responden.
Dahulu p&
pemilik
dan s e h g bekerja di
Proses p e r u b h
kerja dan perubahao
nilai keluarga
P e r u b h nilai-nilai
hubungan
bkaabatas
ketetanggaan dan
nilai hubugsm
kemasywekaean
Proses peayempitan
I*
Proses dan s(ratesi
Saaptasi, akomodasi
perub*
Sebelumada
P
~
V
merniliki lahan
pertanian di atas 1
hektar- Setelah ada
pembangunan 1pemilikan menjadi di
luer pertenian
pembangunan
memili
w a n
di
atas
1
N i l a i 4 l a i kerja dsa
proses adzsptasi
dengan pola kenja
baru di luar kerja
ag-6
-Dahulu petani pemilik
eeka-g
buruh induslxi bat+
bang-
Nilai-nilai kerja
dalam keluarga dan
aha di Luar
-
-#
Proses peqgambilau
penggerap
kepllhrsan keluarga
menBhaaapi
kerja keluarga atau
sistem tani k e l m g a
Lahan
sumber
ekonomi keluargza
P
-
pertimbangan mike
yang diambil
Proses adaptasi
*&an
pen-8
kepemilikan di instansi terkait, seperti: Kantor Agraria Sub.Dit Taba GunaTaaah,
Ksntor
Balai
Ptnyuluhan
Pertanian,
Kantor
Kecamatam
clan
Kantor
Desaf'kellPahan. Kedua, ada kesulitan dalam teknik wawancaa berkaitan d m g m
kebiasasn dan laia h
a masycnalcat di desa ini tidak boleh berbicara s e c a a
laagsung meagenai suatu pokok persodan, misalnya dalam masalah bentuk
perkawinan, sistem kekerabafan
yang berkembang,
hak-hak wauita
aiau
membandiigkan nilai-nilai keja agraria dengan nilai-nilai di law kmja agraris.
Oleh karena itu, peneliti perlu melakulcan pendekntan kembaii deagan para
idorman kunci untuk mendapat petunjulc afau cara apa yang paling tepat
dipergunakan agar proses wewancera kepada responden dapat berlangsung akrab
dan data dapat diperoleh langsung dari responden itu. Dari informasi ini, malca
harus dilak&an perubahan pedoman wawanc-
teru&una pertanyaao tentang
sistem Icekenhatan yang bedcembang di lingkungan mas-
Bulang,.
Misaloya pertanyaan mengenai besarau jumlah pembaycprao Pajak Bumi dan
Bangunan (PBB) atau b q a i m a a a peresaan mereka mengenai jumlah kewajiban
pajak itu, pada h a k e b y a d
i untuk meneluslpi
~
~luae lahan yang dimililri.
Demikian jugs teutaug pembicaresn yang menyaugkut kehidupan d t a n g g a
dimana suami yang masuk ke dalam lingkungan keluarga istri, eebenarnya untuk
memperoleh
data yang berkaitan dengan upaya m e m p e r h h n k m sistem
perkawinan, dan setenaa dalam menelusuri data luas lahan y m g masih ada dialih
ftmgsikan dalam bemak kegiatan usaha apa di luar pertanian atau dasan-dasan
mengalih kepemilikan lahan i t y semuanya tidak menggunakan perhoyasn secara
laogsung tehadap pokok masaiah Implikasinya, waktu yam dibuhrhkan untuk
wa-ara
itu lebib banyak dari yang direzlcmmkam dan hams dilalrukan dengan
lebih hati-hati agar wawancax-a tidak keluar dari konteksnya
Keaulitan lainnya, sdalah upaya mennnnm*nn keperczyaan kepada p m
keluarga petani atau mantan petani bahwa has1 penelitian ini pada prinaipnya
untuk keperluan akademis dan jilca mengandung manfiiat m s , maka haail
peaelitian tersebut dapat menjadi b
h pertimbangen, sehingga dalam bentuk
apapun pembangunan yang dilakukan agar dapat mempertimbangkan efeknya
h h d a p sumber-sumber kehidupan ekonomi petani dan berusaha menekan
sekecil mungkin dampak sosid yang tidak menguntungkan kehidupan petani
pedesaan itu Hal ini penting dilakukan karena ada kecendenutgan mereka
beranggapan bahwa penelitian ini menjadi &at m e y pembangunan berikutnya
dengan pola yang sama, tetap m e m a d k h n lahaa pertanian mereka
Untuk kepentingan mengatasi persodan demildan, maka Iangkah yang
ditempuh addah mendataagi para tokoh desa daa Kepala Rukun Tetangga (RT)
untuk menentukan data penyempitan lahan pertanian Dengan Langlnrh temebut
hambatan di atas dapat tendasi dengan temediaoya catatan yang rel&
cukup
mengenai kpexluan rnasyarslcat untuk membayar Pajak Bumi dan Bangunan
(PBB) di lbgkuqpmya semdiri. Berdasarlcan catstrrn iniiah dapat diketahui
bshwa telah terjadi penyempitan dan penghambatan kepemilikan lahan pertanian
di Desa Panorama (lampinn Tabel 2), yang ternyata lahaa sawah lebih sedikit
mengalami proses penyempitan dib813dicgkan dengan lahan kebun Wormasi data
ini term dikembangkan lagi ke dalam suatu pemahaman bahwa telah terdspat
kasw atau proses penyempitan lahan pertauian dalam satuau linghngan pertanian
mas-
yang berdampak kepada nilai-nilai sosial budgya magyaralcst Bulang
di Desa Panorania
Benksarkan tipe lingkungan sosial di atas, makapemilihan para keluarga
petani dan keluarga mantan petani itu sendiri menjadi sampel responden &am
pengumpulan data primer yang ditetapkan dengan sengaja menurut keterwakilan
aspek masalah, yakni:
Pertama, keluarga Bapak H. A Humadsmi. Beliau audab sangat sulit
mengingatkart pereis tanggal, bulan dan tahun kelahiraonya Suatu hal yang masih
dapat terngiang dalam ingabmnya adalah dia sebagai anak petaai clan bekerja
sebagai petaoi di Desa Panorama ini secara turun temuruo, walaupun ada sebagian
lahan usaha perbniennya diperoleh dari h a i l sendiri dan haail bersama istrinya
Ssat ini (saat penelitian ini berlangsung) men&
pengakuannya, bahws dia blah
berumur tidak kuran dari 82 tahun dan ada kemungkinan l e b l tua dari wnw
Perkiraan ini. Indikasiiya. bahwa dari lima orang &ya,
yang semuaaya telah
bmaMangga clan masing-masing mempunyai aoak ketummn, dalam shvkhP
kel-ga
hal ini
Kajian Kasus Perubahan Fungsi Lahan Pertanian
ke Non Pertanian Pada Masyarakat Bengkulu
Oleh:
KURNADI SAHAB
PROGRAM PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2002
KURNADI SAHAB,PERWBAHAN NILAI-NILAI SOSIAL BUDAYA 'Xajian
Kasus Perubahan Fungsi L a h a Pertaniau ke Non Pertanian Pada Masyarakat
Bengkuld'. Dibimbing oleh EKAWATI SRI WAHYUNI dan BASJTA G3NTING
SUGIHEN.
Kehadiran program pembangunau dan intervensi kekuatan ekonomi uang
ke daerah ini, telah merubah fungsi-fimgsi lahan pertanian masld
pedesaan
menjadi sentra perekonomirm. Dampaknya terjadi peninglcatan mobilitas
penduduk, penyempitan lahan pertanian, keterbatesan hak-hak kepemilikaq
ketimpangan penguasaan, meningkatnya bunah 6,petani gurem dan hitangnya
surnber-mber ekonomi keluarga
Pada hakekatnya petani telah menelltukan laugkah-langkah pemecahau
h pertaniaa denpola adaptaai
masalah untuk menghatbpi perubahan a h a l
usaha ke bidang k e j a non agraris clan berorientasi pasar. Benhik d q t a s i weha
yang dimaksud adalah. mendirikan industti b*
buruh bangunan, pedagang kaki
lima (KS), memberdaJrakan pola M a ngahon menjadi bidang usaha pokok gerta
sopir. Namun kenyataamya ha1 teraebut menjadi disolusi e t u r sosial, dimsosialisasi, iniersksi daa komunikasi antar anggota keluarga, individu dan
kelompok mengalami hambatan
Implikasi sosial dari faomena yang dapat diidentitikasi penelitian ini
adalah: bahwa pergeseran hornogenitas kerja menjadi heterogenitas k e j a non
agrsris tidak mampu direspons keluarga tani secara optimal, sehingga nilai-nilai
kebersamaan dan k e j a c a d e m n g individualis, prinsip-prinsip pertmian
kekeluargaan, seperti: h g s i sosid lshan "cugung", "nyeraye" atau "ngambik
4
tidak dapat diper&hankaa Bekeaja bukan lagi sebagai sarana m-g
bagi
h u m laki-laki remaja afau upaya nteningkatkanstatus sosial keluarga tetapi untuk
sekedar bertahau hidup. Di sarnping itu ikatao kekellmrgaan dan kekerabatan
menjadi memudar, eksistensi nilai-nilai &atan dalam ketuarga besar terus
melonggar dan eksis ddam keluarga inti serta ikatan komunitas primordialisme
sernakin melemah clan kehilaegan identitas.
SURAT PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis yang bejudul:
"PERUBAHAN NILAI-NILAI SOSIAL BUDAYA" Kajiau Kasus
Perubahan Fungsi Lahan Peatanian ke Non Pertaniau Pada Masyarakat
Bengkuiu
addah benar
merupalcsn hasil - 1
sap
sendiri
clan
belum pernah
d i p u b l i k a s k Semua sumber data dan informasi yang digunakan telah
Bogor, April 2002
PERUBAHAN NILAI-NILAI SOSIAL BUDAYA
Kajian Kasus Perubafian Fungsi Lahan Pertanian
ke Non Pertanian Pada Masyarakat Bengkulu
Oleh:
KURNADI SAHAB
Tesis
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Magister Sains pada
Program Studi Sosiologi Pedesaan
PROGRAM PASCASARJANA
INSTITUT PERTANLAN BOGOR
2002
Judul Tesis
: "PERUBAHAN
NILAI-NILAI
SOSIAL BUDAYA"
Kajian
Kasus Perubahan Fungsi Lahan Pertanian ke Non Pertanian Pada
Masyarakat Bengkulu.
Nama Mahasiswa
:Kurnadi Sahab
Nomor Pokok
: 99139
Program Studi
: Sosiologi Pedesaan
Menyetujui :
1. Komisi Pembimbing
Dr. Ir. dkawati Sri Wahvuni. MS
J~etua
Dr. I;. ~ a s i t ~
a intinb
Suaihen. MA
Anggota
Mengetahui :
2. Ketua Program Studi
Sosiologi Pedesaan
rektur Program Pascasarjana
ut Pertanian Bogor
Dr. Ir. MT. Felix Sitorus. MS
--Tanggal Lulus : 1 1 April 2002
Penulis dil-
di Kotadonok pada tanggal 8 Agwtus 1959 dari ibu
Nursyiah dan ayah Sahabri, sebagai aorrk pmbma dari dua berseudara Pendidikan
Sekolab Dasar dsn Sekolah Lanjlaao P e r t a d Madrasah Tsamwiyah Negeri di
Kotadonok tahun 1976 dan Sekotah Lamjutan Atas diseleseikan di
Ctlrup
Ksbupaten Rejang Lebong pada tahun 197911980.
Tahun 1980 penufis diterima aebagai mahasiswa Fakultae Syari'ab IAIN
M e n Intan Lampung, pada tahun 1981 pindab ke FakulCas Syari'ab IAlN Raden
Fatah Palembang di Bengkulu dan menyelesdcan peadidikan tin*
sarjana pada
tahun 1985.
Penulis bertugas sebagai gtafpengajar pada Fakultas Tarbiyah IAIN dan
Syari'ah IAIN Raden Fatah Palembang di Bengkulu pada tahun 1990, sekaang
meqadi staf pengqjar Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Bengkulu
Sejak bulan September 1999, penulis diterima seb+
mahasiswa Strata 2
W s t e r Sains) Program Sosiologi Pedesasn pada Program Pascasajana Institut
Perkmiaa Bogor (TPB)
biaya dari BPPS, Direktorat J e n W Pendidikan
Tinggi, Departemen PzndidilcenNasional.
Penulis menikah den-
Yusniar pada tahun 1984, dan telah d i i a i
t i p orang p u b q yaitu: Wahyudi Hendro Hadi Saputra Wahyudi Andropov,
Achmad Fikri SalIaby dan Subhaa Ilham Tbreiq.
PRAJKATA
Albamdulillah, penulis berg.ulnrr kepada Allah Swt karena dengan
rabmt-Nya jualah penulisan tesis ini dapat diselemdum Tesis yang berjudnl
"PERUSA1HAN NILAI-NUAI SOSIAL BUDAYA: Kajian Kssus Perubahan
Fungsi Lahen Pertrmian ice Non Pertanian Pada Mas#
di Desa Paaorama,
Kecamaiau Gading Cempaka, Kota Bengkuld', bertujuan untuk menelaah strategi
petani dalam melakdcan kegiatan ekonomi kelusrga den-
ctimihldnya dan mengidenti-i
sisa lahaa yang
proses-proees perubahsn yang berdampak
lcepada pergeseran nilai-nilai sosial budaya m-:
pedesaan yang seldu arif
mengedepankan ikahn-ikatan kekerabatm. Artinya, perubshan nilai-nilai said
yang terwujud itu merupakan implilcasi dari perubahan firngsi lehan pertanian
merelca, baik dalam b g s i ekonomi maupun pada fungsi-hgsi sosial ke dalam
bentuk penggunaan di luar fUngsi tersebut
Seperti dietahui, bahwa sejak kehadiran pembangunan dan intervensi
kekuatan skonomi uang yaag mengubah daerah ini menjadi kawasen eentra
perekonomian blah berpotensi memacu pensaingan pemsegala &ifitas
lahan untuk
di luar pettaniaa, seperfi: pasar, terminal, pemukimaa dan behagpi
fasilitaa umum lainnya,
bergsmtung den-
sebingga kehiduprm masysrakat yang senantiasa
potensi lahan sering kali "dikalahkan" oleh kebijalcan yang
mendukung sektor-sektor lain yang berpotensi memberikan nilai tambah seem
ekonomis untuk rneningkatkan k e s e j a b m m rnasyarakat tetapi mengabaikan
nilai-nilai kearifim sosial yang selalu melekat dengannya
Perspektif sosiologis, M i a n tentang proses-proses pembangunan yang
melahirkan sebuah perubahaa sosial sualu komunitas, masih sangat perlu dikaji
lebih spesifik Iagi sehingga informasi dari penelitian ini dhmpkan dapat
memberikan masukan berarti bagi masyat-akat maupun perancang kebijakan
pembangunan dalam memahami strategi kehichrpau ~mahtanggadan keluarga
pedesaan menghadapi pembangunan sebsgai "platmed of change", karma hrrl
tersebut m e n p d u n g resiko yang relatifthggi dan menjadi sncaman pengkaburen
eksistensi kekuahm-kekuatan fungsional struktural yang selama ini melembaga
ddam realitas masyarakat
Dengan selesainya penulisan tesis ini, penulis akan m e n y a m p h rasa
hormat dan terima kasih yang sangat dalam kepada yang terhormat: Ibu Dr. Ir.
Ekawati Sri Wahyuni, MS clan Bapak Dr. Ir Basita Ginting Sugihen, MA sebagai
ketua clan anggota komisi pembimbing tesis ini yang sepenuh hati serta W a s
memberikan petunjuk, bimbingan, saran dan dorongan kepada pendis selama
penulisan tesis studi strata 2 padaProgram Pascasarjanahmtitut Pertanisn Bogor.
Ucapan terima kasib yang mendalam, disampaikan pula lcepada yang
t d o r m a t Buya Drs.
H.B a d d Munu Hamidy beserta segenap civitas alcademilca
STAlN Bengkulu y a ~ gmemberikan kesempaian, dorongan d m bekal mental
sehinggapenulis dapat mengikuti strudi strata 2 dengan baik di PPs-IPB.
Selanjutnya salam ta'zim
ini juga saya sampaikan khusus kepada
ayahanda Sahabri dan Bunda Nursyiah serta Ibu Hj. Alfir yang tiada hentihentinya memberilcan do'a restu dan semangat juang selama menyelesaikem studi
ini, oleh karena itu harapan ananda terimalah ucapan terima kasih, syukur dan rasa
hormat tersebut semoga Allah Swt dapat memberikan curahan ganjaran pahala
atas amalan itu
Khusus bagi isb-i tercinta Yusniar dan anak-anakku tersayangr Wahyudi
Hendro Hadi Sap-
Achmad Filrri Sallaby clan Subhan Ilham Thareiq yang
telah relamenunda sebuah kebahagiaan dengan kesabamn dan dorongan semangat
selama mengikuti pendidikan dan menyelesaikau tesis ini, maka dengan segala
keharuan saya peraembahkan tulisan ini sebagai ungkspan kasih sayang, aemoga
dengan keikhlasan amal kebaikannya &pak
Allah S*
amin.
memperoleh ganj-
dan rahmat
KATA PENGANTAR ...........................................................
DAFTAR IS1 ......................................................................
DAFTAR TABEL ................................................................
DAFTAR GAMBAR ............................................................
DAFTAR LAMPIRAN ..........................................................
PENDAWULUAN ................................................................
Latar Belakang .....................................................................
Permasatah .........................................................................
Tujuan Penelitian ..................................................................
M a d a t Penelitian ................................................................
Tinjauan Pustaka ..................................................................
Keranglcan Pemikiran ............................................................
METODE PENELITIAN ........................................................
Pemilihao Lokasi Penelitian .....................................................
Pengumpulan Data ................................................................
Analisa Data ........................................................................
GAMBARAN M U M DESA PANORAMA .................................
Satuan Lingkungan PerQoian ....................................................
Kehidupan Sosial Budaya: .......................................................
Panorama Format sebuah Desa ..............................................
Kependudukan ................................................................
Keluraga dam Sistem Kekerabatan ..........................................
Kehidupan Sosial Ekonomi ..................................................
R i n e a n ..........................................................................
PE&CBANGUNAN DAN DINAMMA MASYARAKAT ASLI
BULANG ..........................................................................
Proses Pembangunan Masyarakat Desa ke Masyarakat Kota ...............
Mobilitas Magyaralcat dan Strategi Menyiaaati Fernbangunan ..............
J8ringa1.1Sosial dan Dinamika Stmktur RumaMangga .......................
Pewseran Status dan Peran .................................................
Sosialisasi Anak ...............................................................
Kestabilan Rumahtangga ....................................................
Dinamika Struktur Ekonomi: ....................................................
Perubahao StruMur Ekonomi ................................................
Nitai K e j a dan Sumber Pekerjaan .........................................
DAMPAK SOSIAL PERUBAHAN FUNGSI LAHAN PADA
MASYARAKAT .................................................................
Proses Perubahan Sosial Pada M a g r a n h i Bulang ...........................
1
iv
vi
vii
...
Ylll
KESIMPULAN DAN SARAN ................................................
Kesimpulan ........................................................................
Saran-Saran ........................... .
.
.
.
.......................................
97
97
99
KriteriaPemilihan Keluarga clan Rumahtangga
sebagai Responden ............................................................
Kondisi Luas Lahan DesaPanorama .......................................
Perbandingan Perubahan Pernadmhn Fungsi
Lahan Seebelum dan Sesudsb Pembangunan 1980 -- 2001
.............
Perbandingan Pemilikao Lahan Sebelum dan
Sesudab Pembangunan 1980 .
2001 .......................................
Kondisi Penduduk Menurut Jenis Pekerjaan ..............................
Perubahan Sumber Pencaharian Sambilan ................................
Perubahan Ahfitas Funpi Lahan Tedcait
Dengan Proses Pembangunan ...............................................
DAFT1.Bapak
GAMBAR
K A. Hurnardani dan cucunya di tempat usaha ....................
107
2. Ibu Kastnaiia sedang bekerja di lokasi industri bata .......................
107
M Aldiyanto sedans bekerja di lokasi industri bata ..............
108
3. B q a k
4 . Pembmgmaa Perumahan "SurabayaPermai
dan akibatnya pada sebagaian lahan sawah ...............................
108
5 . Kondisi Desa Panorama tahun 1980-811
.....................................
109
6.Terminal Lingkar Timur Desa Panorama ...................................
109
1.1. Latar Belakamg Maralah
M
t-
Bulang merupalcao salah satu komunitaa masyarabt asli
yang mendiami bagian Timur dan SeleEan Wilayah Kota BengIcdu "Bulaog"
merujuk kepada eatu etnis yang beraed dari etnis Lembalc yang eenantiaea
b d i a m dau tin@
di datsren rendah. Pola kehidupan mereka adalah bercocok
tanam terutama padi ladang dan smvPh. Di sawing itu, merelca juga bergantung
kepada h a i l tanamsn kera~, seperti: kelapq Icaret, clan cengkeh. Hal ini
menendakan bahwa merelca banyak
menguasai taash p d a n
perkebunau. Gambaran kehidupan mas#
yeng k d a i t den-
maupun
penggunaan
lahan ini sangat kental dengan nilai-nilai tradisional dalem kehidupannya
Tjondronegoro dan W i (1984) meqq&ba bahwa fUogsi sosial dai
tanah tidak Mya sebagai tempat tingsal untuk memenuhi kebutuhan pepan clan
sumber pendspatan sebagai sand-
hidup p e b , Wapi juga terdapat fimgsi-
fimgsi sosial yang memunglrinkan mereka melakukan imtmabi dan berkembang.
Namun sejak awal tahun 1980-an,akibat pembangunan dan ekonomi m q g yang
memasuki pedeaaan, maka timtrul berbagai persodan penting berkaitan den-
lahan itu Oleh lcarena sebagian Canah pertanian merelca mulai terusik dan
mengalami perubahan, baik kepemilikan, luae maupun fimgsinya, m a h
kehidupan aosial-pun terpengaruh. Miaalnya, masalah perubahan nilai-nilai
kehidupan keluarga dan nilai-nilai kerja Dalam kootelre perubahan demikiaq
Scott (1993) menunjukkan bahwa masdah-masalah itn berakibat juga kepada
nilai-nilai hrbungaa palron
- klien
dimana meningkatnya bun& tani yang ti-
berpatron
Menurut Vago (19891,penomena sosial tersebut lahir dari sebuah &bat
'*embaagunan
yang teremaoa!'. Sedanglcan basil tern-
Geertz (1977) di
Mojdruto, Jawa Tmw dan Tabanen Bdi menyebutbmya setmgai perubahan
perilalru masyaralcat yang cukup s i g n i f h n berbtitan dengan fiuqpi ekonominya,
laimnnli atruktm soaid yang ada merupakan bagien yang ti-
terpisablcan dari
lues laham Jadi kemampuam produksi di eektor perknian bagi masyaralcat sengat
berpesgaruh pada pola dan nilai-nilai kehidupannya
Ddam Icehidupan b e s c m s s ~
p d a umumnya disadari tidak d a
gejala sosid y m g sauna sekali terisok dati gwjala lairmya
~~ 1983).
Artinyrt pedangurtan d m penbeban menrpakan dua variabel yang mempunyai
hubungnn berakibat &am
lrehidupan manusia dimnna antara kebuhdmn elcen
peabangunan dengan Muhihan l
kepentingan den-
h pertanian selalu terdapat banyak bentwao
aspek lainnya Di lin&mngen masyarelcet desa Panorama ha1
ini sebagai skibat dari wtrhr pmses transformasi strulcha ekouomi (dari pertsnian
ke indwtri) dan anobilitas penduduk (dari pedesaan ke perlrotaan) yang pada
g i l h m y a menuntut edanya t m m s f m i alolcasi pengguaasn sumbedaya lahan
pertanian ke non pertanian sehingga mernpeqpuhi pola kehidupan keluarga hai.
Sumber data di Kantor Desa Panorama mengungkqican, bahwa sejak
ackmya pembanpmm di
daerah ini, sudah lebih dari 80 persea lahnn pertanian
telah berubah fUngsi menjadi berbagai faeilitaa umum, seperti: terminal, p a r ,
perkantoran, jdan rays, taman rekreesi, pertokoan dan pemukimaa pendud&
Perubahao fun%si lahan pertanim pedeeaan menjadi pskotaan pernah dilakukan
oleh Jellinek (1995) di Desa Kalicacing, Jakartrr dan Buetami Rahman (1999)
yang a
&
spesiwt ke dalam masalah perubahan komunitas sub-kultur longgar di
Desa Lumbung k q , Klaten
Berdaealcsn hal di alas malca penelitiao ini dilatarbelakeogi oleh euatu
minat untuk melihat kelanjlrtan penelitiau terdahulu dalam b u s serupa den-
masalah yang lebih terfbkus pada aspek 'I)ampak sosial perubahan fungsi lahan
pertanian terhadap nilai-nilai keja dan nilai-nilm kluaqp, di Desa Panorama,
Kecamntan Oading Cempaka, Kota Bengkulu", sehingga hasil penelitian ini
dibarapkanjuga dapat memberikan pel-
peaelitian yaw Iebih mendalam dan
spesitlk mengenai proses margidisasi
asli Bulang aambaran
penelitian ini sebagsimana di atas, cukup relevan untuk disebut den-
fakta
sosial,
sehingga pendeksEsn ftmgsional
strutmPal,
paradigma
seperti
yang
dikembanglcan oleh Mertonian maupun Parson (1986) l g g k mewamai kemngka
pemikiran dan pembahasamya.
PcrmrrrPIPhnn
Dalam banyak hal pembangunan memang sulit menghindari resiko, baik
lbghmgan fisik maupun pada lingkungam komunitas sosial, ksrena dampaknya
memi!iki dimenei yang lebih luaa clan kompleks. Di samping sebagai akibat
intervensi t e r b d q h g s i lahan, memang pembangunan dipandang sebagai aspek
yang dapat memberilcan peluang kerja dan berbagai kemudahan akses &sa ke
kota telah mengundang banyak pendatsng ke daerah ini. Hal demikian blah
terjadi di l
~
g
a ke-hidupan
a
komunitas masysralcat Bulang yang sarat dengan
nilai-nilai ikatan familiiame, p d a dasarnya melakukan adsptasi usaha secara
intensif di atas sisa lahan yane mas& berorieutasi paear serta dih pola kerja
agraris ke pola kerja non agraris, temyata banyak rnengaudung pergoalan lain dan
kompleks dari sebuah solusi itu
Berdasarkan ha1 tersebuf rnaka rincian persoalannya ciapat dinunuslcan,
sebagai brikut:
I ) Bagaimma atrategi yang dilakulcaa masyaralcet Bulang untuk dapstt bertahan
hidup dengan tejadioya perubahan h g s i l a b yang semula sebagai petani
b d i h sktifibw kehidupan yang berorieutasi non pertaaian 7
2) Bagairnana dampak proees perubahan
itu terhadap nilai-nil&
sosial
masyrwkat, Wususnya nilai-nilai-kerja clan nilai-nilai keluarga ?
Tmjnan penemian
Men-
kepada ruang lingkup permasalaben yang d i f o d a s i l c a n di
atas, dan dengan mengasumsikan bahwa telah terjadi p&ahan
nil&-nilai soaial
budaya sebagai akibat perubahan fungsi lahaq maka tujuan penelitian ini, dapat
dimmuskan sebagai bwikut:
1. Menelaab atrategi keluarga petani dalam rnelakukan kegiatan ekonomi dengan
sisa lahan pertanian yang semakin sempit
2. Mempelajari perilah rum-
petmi terhdap kerja seblab terjadi
penyempitan dan peruballao itu
3. Mengideniitikasikan proses-proses perubahan iiu berakibat terhadap nilai-nilai
kej a dan nilai-nilai keluarga
Manfaat penelitian
Temuan yang d i h a s i h penelitian ini dhrapkau mempunyai manfaat
akademis dan pralrtis. Secara dademis, hasil kajiau ini dhmpkan clapat bergma
dalam usaha menambah khazanah literatur khususnya tentang dempak sosial dari
sebuah perubahn yang terencana t e d d a p nilai-nilai s a i d budaya masyarakat
Selanjutnya, secara praktis dapat memberikan informasi pentiag
kep&
masyardcat bahwaproses pembangunan itu, langsung atau tidak langsung maupun
bertahp menjadi ancaman perub*
yang lama b&
terhadap kekuatan-kelcuatan f u n g s i o d
dalam tradisi masyarakat dan melahirkan gejala-gejala
msrginalisasi di kalangas~masyarakat asli.
TLnJananPwtrlu
Pernbahan sosial
P e r u b b sosial sebagai pewmena sosid, merupalcan suatu gambaran
dinamika masyardcat yang mengalami alih nilai-nilai tradisional (Soedjito, 1972),
dimana dalam aspek kehidupan masyaralcat pedesaan yang dilandasi semangat
kekeluargaam, gotong royong, agamis dan belum berwieatasi lcepital menuju
kehidupan yang bergerak ke arah nilai-nilai kapitalis dau Mviduatis. Pergeseran
masyardcat Wisional menjdi masyarakat kapitdis digambadmu oleh Lauer
(2001) wbagai feoomena penting dari struktra soeial, behubungao dengan pola-
pola perilaku dan interaksi sosial. Konsekuensin-j perubahan itu berwujud
norma-norma, nilai-nilai dan adaptasi budaya yang dilihat oleh Evers (1980)
sebagai akibat dari pengamh luar terhdap s e n d i - a d kehidupan internal.
Pudjiwati Sayogyo (1995)menunjukkan perubahan sosid itu merupakan
implikasi dari hubungan interaksi antara orsng, oqpmisasi aLau komunitag yang
menyangkut struMur sosial, pola nilai, norma dan peranan. Sedangkan Vago
(1989) mengahkan dalam prosesnya direncanakan atau tidak, peuomena
perubahaa dalam elemennya kmuaun ding berhubungan, sehingga j i b kmlapterdepet
perubahan ddam satu elemen akan mempengaruhi elemen lainnya Sementsrs itu
temuan Jellinek (1995) dalram k u s pen&*
Deaa Kaiicaciag, Jalcarta dan
temuan Rahman (1999) pada kasus perubahan komunitas d - k u l u t u r longgar di
Lumbung Kerep, Ktaten keduanya mengahkan bahwa pe&
implikasi proses
pembsngunan kola pada hakekatnya tidak tertetak pada perubahan fungsi lahsn
sema@, melainlcan ada perubahan pada nilai-nilai kehidupan h-adisid merelca
amtam lain a t m k t n r k o m u n i h primordial semakin merenggang, kehilangan
identitas, i h h n hubungan sosial maupun hubungan dalarn keluarga terua brrgeaer
ke individualisasi.
Pungsi lahan Ban Struktnr Sosi.L
Latar belakmg maid budaya masyaralcat yang melembaga clan berakar
dalam bhiELrpannya sebagai pet-,
hubunganoya terhadap fiulgei
menjadi faktor determini&
lahan
menentukan
('Tjondronegoro dan Wirsdi,
1984),
menyebutkan bahwa bagi petani lahao tidak terbatas sebagai aumber ekonomi daa
tempat tinggal, tetapi juga
terdapad fungsi--i
sosial yang memungkinkan
mereka melakukau i n t e r h i dan berkembang Selanjutnyq bahwa penyempitan
lahan dan mamknya ekonomi uang ke pedesaan membawa pen@
pergeseran struktur sosial yang dapat disejajarkm den-
kepada
proses individualisasi.
Dalam perspektif hgsional strulrhrel, fUngsi itu dapat dihtagorikan sebagai
mmber inspirasi dart kehidupan unhk mengembangkan nilai-nilai, sehingga
merubah h g s i lahen berarti
merubah sumber-sumber kehidupan &am
mengembangkm nilai-nilai tersebut (Parson, 1986).
Menurut prosesnya, perubahan itu umumnya sigaifikan dalam hat,
demogra& sikap dan n i l i , sistem stratifikasi dan aistem keluarga Pada tingkat
&atXkaai soeial, pembahaa yang mendasar dalam masyaralcat biasanya t e r n
bergerak ke arah modern, setperti pada masyeralceC lradisioaal d h a a a pola
kqjanya sering digambadan homogen malca proses p e r g e s m kerjanya telah
menimbullcan pembagian kerja yang sangat nyata d m spesialisasi k e j a terus
meningkat yang pada g i l h m y a melahirlcao pemhahao sbulctrP pekerjaai hrena
Ciagkat mobilitas sosid culcq~t
i
n
u juga
Dalam konteks pmubdwm sosial, sebagaimana yang disinyalir oleh
Jellinek (1995) baik kaum Merxis maupun Neo-Marxis mengatakan bahwa
perubatran fungsi
guahr
sindchm dalam kehidupan pendudulc kampung perlu
dipahami dengan menghubunglcan kontalc enCsra masyarakat hadisioaal pedesaan
dengan dunia luar, yaitu kota itu sendiri. Dengan cara ini peavbhtnnya m
a
t
dilihat dari aspek perbedaan yaag beragam mengenai pedapng clan pskeja k l a s
bawah (petmi) maupun k e k u a t a a - k e b yang menstmndormagikauuya
NiiPf-nilai Kerjr
Konsep perubahsn nilai-nilai s o i d buda,ya ini merujuk kepada Parson
(1986)yaag dikutip oleh NsrriLun (1992), menyebutkan bahwa dari arsh soeial.
aebagai ke~satuansosial dimana
perubahan itu bemtolak dari kehidupan m:-t
individu termasuk di daI9mnys~Se-
dari
arah individu dimana orang
perorang memiliki sistem keperibadian, persepsi dan sikap. Warn suatu realitas
sosial, situasi sosial tersebut sebagai bentuk sosialisasi individu yaag bermotivasi
dengan menempatkan situasi sosial si pdalcu m e n ~ g a n t i h nkonsep eksistensi
indiviclu, dan g i l i selanjutnya terdapat hdungan yang fungsional aatara
perilalcu dengan perubahau yaag terjadi dalam l
i
i pelaku Demikian juga
&bat yang terjadi masa lalu mempengrauhi peiilalru maea selcerang dan memiliki
kemungkinan clapat terjadi proses peqplangan perilaku.
Dalam konteks kerjq ha1 demikiim menjekma sebagai s u m tin*
sosial atau tindakan perorrmgan m e n d sosiologi peril&
pengulangan karena adanya -jaran
alcan terjadi lagi
''rewar@. Atas b a r ini, malca pet& bukan
termasuk dalam stndchu masyarald -is
dan mempersepsikan silcap masyarakat
pedesaao demikian krPaog pada tempatnya Jadi sebenamya mt-:
pedesaan
itu temmdc pekerja keras dan dinamis, jika tidak maka merelca sulit memenuhi
tuntuten agar tetap hidup (Chambers, 1985).
Oteh sebab itu nilai kerja memppkaa peril&
rnanusia yang dapat
wadi
s e b w bagian dari sistem norma masyarakat serta dapat terjd karena individu
bebas memilih atternatif tertentu aecara m i d untulr mencapai tujuau lcarena itu
adekalanya s i e m norma sosid
bersifiit dominan mendorong pembeohrkan nilai-
nilai sosial atau bshkan bisa wadi ketika individu memegang p e m
pembentukan nilai-nil-a
KeIuarga dam Nihi-Nibi Kekerabatan
Analisa h g s i o n a l &n&mal memdkirkan keluarjp berdasarkan hak-hak
alamiah
clan
pertimbangan-pertimbangan individualistis
teatang
perkembangannya Konsep ini dikembangkan Durkheim tahun 1888 &am
manfjlat
sebuah
teari "hukum kontraksi kelurgd', dimana kebudayaan tinggi dapat diiihat sebagai
bentuk garis perkembangan keluarga besar ke arah keluarga kecil (Polak, 1991).
Artinya pemahaman tenbag fimgsi keluarga tidak hanya diiahirlcan lcarena
pertimbangan r a s i o d
atas m-ya
semata,
melainkan bahwa fungsi-
fungsinya lahir dalam mgka m e m p e r - struktur yaog memerlukannya,
karena sebalilmya fbngsi-fungsi itu mempertahanlcan shvkhP itu sendiri. Jadi
perubahan dalam struktur sosial dapat mempengaruhi tejadinya pergeseran pada
fungsi keluarp tersebut
Mengacu kgada konsep Mmdock (1949). bahwa ada dua hal dalam
meniahami funpi-fuugsi apa vang
disera6kan kepada tipe kelmga, yakni:
pertama bahwa keluarqa ~ n t tmerupakan suatu konsep yang universal. Konsep ini
menekankan bahwa bulran hanya pada kebutuhan biologis dasar individual
sebagai kebutuhan dasar masyarakat secara keseluruhan.
Murdock (1949)
mengataha ada empat funpi dasar dalam keluarga, yaitu: funpi biologis,
ekonomis, reproduktif clan pendidikau Fungsi dasar ini dapat d h t a k a n sebagai
pergrrPafan tertentu yang harus terpenuhi supaya mas#
suatu kolektiiitas dengan nilai-nilai yang berkembang
tetap hidup sebagai
di dalamnya Kedua,
keluarga inti bukanlah suatu unit yang signifikan dalam strukhm kekerabatan,
sehingga secara h g s i o n a l keluarga rnerupakan prasyarat bagi keberlangsungan
masyarakat karena di dalam keluarga terdapat nilai-nilai, norma-norma yaag
sesuai den-
masyarakat untuk diwariskan kepada generasin-
dengan lceta lain
keluarga sebagai mediator dari nilai-nilaisosial (Mwdock, 1949 dan Coser, 1964).
Terkait den-
dinamika perubahan sosial, Blood, Jr (1972) mengatakan
bahwa dalam sistem keluarga, pecubahan ihr sangat sulit dideteksi, sepanjang
hubungan antara keluarga dengan lingkungannya tetap stabil dan pola kehidupan
keluarga
terus
berlanjut
m e n d
firngsi-fimgainya
Walaupun
demikian,
perubahan pada bidang norma-norma dan nilai-nilai sering juga terjadi, hanya saja
tidak kelihatan bagi para ahli. Agak berbeda dengan Blood, Jr (1972), Worsley
(1991) mengatakan industrialisasilah sebagai mesin utama dari sebuah perubahan
keluarga yang ditandai dengan hilsmjpya fUnssi-fingsi sentralnya sebagai Buatu
unit produktif terutama bagi keluarga tradisional. Hubungan-hubungan intern
dalam keluarga trlah menjadi lsbih sederajat atau egalitarian baik antar suami dan
istri maupun antar orang tua dan anak-an&
Dan menurut Sumarti (2000)
perubahan sosial yang berlangsung di pedesaan Jawa dari yang bercirikan agrsris
ke masyarakat indusbi, maka yang nampak adalah prestasi individu semakin lebih
diiargai dibandingkan status berdasarkan keturunan
Saparinah Sadli seperti yang dikutip oieh Megawangi (1993) mensinyalir
bahwa dalam perubahan nilai-nilai sosial membuat wanita memiliki kenungkinaa
lebih besar untuk t e j u n ke ruang publik sehingga mempengamhi pembagian
peran an-
suami dan islri dalam suatu keluarga Tugas-tugas yang secara
tradisional dilakukan oleh istri, seperti: mengurus kebutuhan anak baik fisik
maupun psikologis, pendidikan anak dan penyediaan makanan bagi anggota
rumahtaugga sudah bergeser pada sebagian keluarga, dimana suami yang secara
tradisional bertugas memberikan status sosial pada keluarga, memberdam nafkah
dan mewakili kelusrga dengan pihak l a b dalam masyarakat, telah dapat menerima
limpahan tugas dari sang istri. Walaupun ha1 demikian diakuinya tidak mudah dan
tidak semua keiuarga cepat mengadopsi nilai-niiai barn itu. Sebab ternyata banyak
juga k e l w g a yang masih mencoba bettaban dengaa niiai-nilai tradisiond mereka
Pada keluarga yang tetap ingin bertahan itu, maka implikasinya akan muncul
konflik antara keluarga tersebut Jadi dapst dipahami bahwa perubahan itu
memang tidak mudah dimana banyak -or
lain yang mempengaruhhya. Tetapi
dapat dipastikan tidak ada yang mampu bertahan atau menghhdarinya secara
totalitas. Oleh h n a itu yang paling urgen bagi keluarga ini, adalab melakukan
adaptasi agar perubahan itu tidak mengandung implikasi negatifbagi mereka
Berdasarkan uraian konseptual di atas, maka kajian perubahan nilai-nilai
keluarga dipusatksn dalam kaitannya dengan fimgsi-funpi kesatuan kelP e r t i m b a n g a ~ m dimana secara sosiologis hubungan anak d m keluarga
m e r u p a h sosialisasi. Oleh karena seoraog anak pertama lcali alcan menemukan
dirinya dalam lingkungan keluarga Goode (1983), menyebutkau sosialisasi
tarsebaxt adalah sebuah proses kebudayaan, yakni kebudayaan sebagai sistem nilai-
nilai, sikap dan t i o w laku masyardcat. Pada umumnya orang tua meneruskan
nilai-nilai sosial budaya kepada snak-auaknya dan mereka menyerapnya, sebab
tidak ada orang tua yang memiliki c i a yang beltentangan dengan paudangan
hidup mereka terhadap anak-anaknya (Bukhori, 1979).
Secara fimgsional (Parson, 1986) rnengaEakan hakekat keluat-ga tidak
hanya
memenuhi
fhgsi-fingsi
mensosialisasikan anak-anak, tetapi juga
memenuhi fungsi sosialisasi bagi orang &was4 seperti dalam keluarga modern
hubungan impersonal dalam tempat keja, maka rumah merupakan saiu Latar
utama dimana orang &-a
primer, clan suatu
mungkin menikmati hubungan-hubungau sosial
masyarakaf
bisa
berlangsung
berlapis-lapis
tenmmk
pendewasaan anak sebagai bagian yrmg integral dssri sebuah proses pembenNcan
keluarga dan kelas.
ICerangka Pemilriran
Dalam perspektif hngsional dmkhmal, mssyarakat adalah satu sistem
yang terdiri atas elemen-elemen yang d i n g berhubungan. Perubahan yang terjadi
pada satu elemen membawa pengaruh pada bagian yang lainnya (Ritzer, 1985).
Sedsngkan Scott (1993)melihat akibat dari aebuah perubahan maka posisi tawar
menawar petani menjadi semakin melemah, dan pada g i l h y a mempen-hi
strukhP soaial, seperti ke1,angkaan lahan maupun perubahan Ice petani komersial.
Pada hal, kelangmqqm hidupnya sangat bergar~tung&ngan arti penting fungsi
lahatt, b n a di sitdah mereka selalu bejuang unNr dapat mempertahankan
kebidupan bersama keluaga Jadi jika tejadi perubahao pada fungsi lahamya
akan melibatkan perubahan nilai-nilai keluarga juga Menurut (Meaton, 1957),
memaag perubahan sosial itu merupakan implilcasi logis dari ioduslrialisasi
ataupun modernisaei, terutama menyangkut proses penyempitan laLan dan
masuknya ekonomi uang ice pedesaan mempengamhi pergeseran struMur sosial
yang dapat disejajarkan d e w proses individualisasi clan komersialisd Rahman
(1999) dm 3elliaek (1995), keduanya melihat bahwa pwubahan sosial di
lingkungan mas#
*at
mentpakan konsekuensi logis bagi satu komunitas
yang mampu menerima dan berempeti dengan unsw Luar.
Berpijak pada p e m i k h konseptual di atas, maka impl-i
nilai-nilai m
r
t
perubrrhan
dam dikatakan sebagai konsekuemi dari kebijakan
pembangunan yaag diiancang uatuk meningkatkan t a d kesejahteraan sosial,
budaya clan ekonomi masyarakat pedesaan (Sugihen, 1997). Masyarakat pada
hakekahlya merespon perubahan tersebut, walaupun temyata respwsi itu menjadi
disolusi struktur menghadapi kehadiran pihalr luar sehingga pada akhhya hak-
hak mereka atas l
h menjadi twbatas, kehilangan sumber-mmber ekonomi dan
pergeseran nilai-nilai sosial atau bahkan perkembangan komunitss sosialnya
cendenurg memudar, sebagaimana Cmuaa Jellinek (1995) dan Rahman (1999).
Bedasdan t
d itu, penelitian tentang dampak sosial perubahan terencana pada
mas#
Bulang di Desa Panorama dapat dilakukan secara spesifik dalam
aspek nilai-nilai kerja den nilai-nilai keluarga (lampiran bagan 1).
Penelitian ini berusaha untuk memperoleh dedeslcripsi mengenai perubahan
sosial n m p d m t pedesaam. Perubahan mana
wadi dalam konteke stmktur dan
fungsi keluarga maupun perubahan s t r u b ekonomi pada &&at
M
t-
miko.
dengan keteharmonisan sistem sosialnya berhadapan dengan telcanan-
tekanan dsri luar, kini terpaksa meldcdcaa penyesuaian-penyesuaiam untuk
mengakomodasi perubahaa yang terjadi di lingkungamya aEau bahkan blah
menggoyahkau h a m p i semua sendi-sendi kehic&pan sosial masynralrnt pedesaan
Oleh lcarena itu sepatutnya penelitian ini difokwlcan k e p d a finomenst
sosial &lam sehrsn masyaralcet desa atau dalam beberapa hal kebanyakm disebut
petani, yaitu masyarakat yang masih kenEal dengan karakteristik pedesaan yang
selalu menjalinlam hubungan dan saling ketergantungan rlengan masyardcat
perlrotaan (Foster, 1987;Redfield, 1963). Cwelc masyaralcat dernikian tidak hanya
ditandai dengan satu struktw otonom, seperti halnya m:asymakat lokal primitif
yang tertutup, tetapi lebih ditandai oieh bebempa dn&w yang dihasilkan oleh
ketejalinan hubungan yang semakin dalam dengan masyarakat kota
Pemilihan metode untuk m
e
n
w agar operasionalisasi penelitian ini
berjafan sesuai dengan skenario yang diinginkan pada daaamya tidak terlepas dari
sebuah pertinbangan kamkkr masyaraicrtt itu sendiri sebagai objek masalab,
seperti pola kehidupan berkelompok dan gotong royong yang senantiasa
mengedepankan hubungan saliog membantu di antara anggota kel-
maupun
tetangga Atas dasar tersebut malca dengan pendelcatan deskriptiā¬ kualitatif;
penelitian ini dapat memperoleh pemahaman "insight" yang m e n y e l d dan
tuntas rnengenai struktur yang ada (Vredenbergt, 1978).
Pernilillan Lolvlsi Penelitian
Pengertian lokasi iui. adalah satuan- 1
masyaralcaf baik yang
mengalami perubahan aosial, budaya dan ekonomi maupun satuan lingkwgan
perbutian yang kenyataamya telsh mengalami penyempitan dan perubahan ihngsi
p e m m f a s t a ~ y aHal ini dimaksudkan uohtk membatasi dan mempmudab
proses pemilihan lokaei penelitiau tersebut
Daiam proses pemilihan satuan lingkmgan sebagai lokasi penelitiau
laogkah pertamanya, &ah
dengan sengaja melakukan pendekatan kepada
Pemerintah Kota Bengkuly yakni Kepala Biro P
-
Pada b b p ini
peneliti b e r u s k memberikan penjetasan dan meyakidcan mereka bahwa
penelitian ini b e m a h a untuk mengidentifikasi proses perubahan sosial pada
masyardat Bul-
sebagai dampak dari sentuhan pembangunan dan ekonomi
uang ke daerah pedesaan Pihak pemerintah Kota Bengkulu meresponnya secara
poaitiĀ£ Dengan memberikan sebuah rekomendasi peneliti disamukm langsung
menemui Kepala Kantor Pembanguaan Desa (Bang&s)
Pemerintah Kota
Bengkdy dimana data mengenai kebijakan m u m dan peta pembangunan b a h
pedesaan dalam wilayab kota dapat diperoleh. Dat-i iaformasi peta penbangunan
maupun informasi lm@ung dari Kepala Krmtor tersebut, peneliti mendapat regpon
balik agar m e n e n t u b Iangsung bagian daeah yaw pesat pembangunannya
sebagai lolcasi penelitian, tanpa ada unsur pen+
dari pihak pemerintah.
Selanjutnya setelab mendapat kejelasen gambaran d a d pedesaao yang
sesuai dengan tujuan penelitisn, serta dengan bekal informasi pernetintab dan peta
pexnbmgwmn, maka pen&-
kepada pihak Pemerintah Kecamntnn mulai
Iangsung dilakukaa Adapun orientasinya diarahlcan untuk mernperoleh sebanyak
mungkin ciat% sekunder, yaitu ti&
hanya mengenai amh, saaaran dan peta
kebijskaa pembengunan, akaa tetapi juga menyentuh data tentang latar belakang
sosial maqwakat yang menjadi objek pen
Pada Cahap iniiah KepaIa
Seksi Pernerdahan Desa Kador KecamRtan Gadiag Cempalca memberilcan
i n f i a s i dan dah desa-desa yang dimasuki pembaagunan dan ekonomi uang
ysng sesuai dengan tujusn penelitian sebagai altenmtif lokasi penelitian, anEera
lain: Desa Panorama, Desa Jembetan Kecil dan Iiesa Dusm Beaar.
A k b h y a k g a n sengaja dipilih Desa Panorama (lampiran peta 2),
sebagai ldcesi penelitian P e r t i m b m p n n ~bahwa des4 termbat dipandan8 dapat
mewakili makna satwn Lingkungan yang menyimpau berbagai Gnomena dampak
sosial sebuah perubahaa Selain itu secara geografia daerab ini pada awalnya
terletak di bagipn piaggiran Kotaa Bengkulu, dan termasuk dalam bagian wilayah-
wilayab perencaaaaa pembangunan. Di s a w i n g itu, menurut Kepda Deaa
Panorama bahwa dari tahun 1980-an sampai akhir tahun 1990-an d a d temebut
menjadi desa yang banyak mengalami penyempitau lahan p 4 a n sudah
mencapai 70,25 persen atau 127,85 hektar dari I82 hektar 1-
kesel&
lahan
kering yang dialih fungsikan p e m a d b h m y a ke dalam berbagai kepeatingan
pembangunan fasilitas umum, seperti: terminal, paaar, jalan rap, rumah toko,
perumnas, taman rekreasi clan perluasan pemukiman pendud*
Meskipun demikian pihek keeamatan memdyardcan agar data itu dapat
dilengkspi dengan data p
e
-
tanah dati -tor
Agraria Kota Bengkulu
maupun data drtri Kantor PerEenian Bengkulu Setelah menentukaa lokasi yang
tepat dan mendapat izin dari pemerintah kec-
maka pene1usu-m data
berikutnya langsung melakulcaa pendekatan dengan para pemimpin desa maupun
tokoh-tokohnya Keaelumhzm proses ini mulai dari p e n d e b dengan para
pemimpin f
d secara hierarkhis aempai selesai pelaksamaannya beilangsung
selama 2 bulan, yaitu dari M a n J d i sampai den-
Aguatus 2001.
Tahapan proses di atas dilakukan d e n g ~shategi
~~
pendekaCan snowbolling ArCinya aktifibs yang bedcaitan dengan usaha untuk mendapat d s b yang
benar-benar tejamin dimulai dengan upaya mencari infwman kunci dan
selenjutnya menemulcan bebemapa orang petani atsu keluarga petani dan mantan
petani yaag dapat memberikan infimnasi lengkap mengenai kondisi awal desa
maupun kondisi pada saat desa mulai mengalami proses pexubahea Upaya-upaya
dimakaud adalab melakulcan pendelcatan kepada pemimpin &sa, yaitu denpendelcatan kepada Kepala Desa, Sekretaris Desa dan setelah itu dibruslcan
dengan melakulcen pertemuan peladelcatan kepada 11 orang Ketua
RT. Dari
pendekatan tersebut, peneliti disarankan untuk melakukan pendebatan
para pemimpin i
d
d desa, yaitu: 1 orang kehra adat, 2 orang tokoh pemuda,
dan sesorsng yang ditokohkan karena keberhasilan atan prestasinya dalam salah
sabu bidang, yakni 3 orang menurut aspek pendidikan, 2 orang berdasarkan
kebeahsilannys dalam bidsng wiraswasEa dan 1 orang pads aspek olah raga
Befsnjsk dari informasi yang diperoleh pada tabap ini, selenjutnya peneliti
melakukan pendekahn dan berusaha membina hubungan d d a m suasaua
kekelwrgaan lrepada 11 wang mantan petani yang mengalami persodan yang
berkaih erat dengan perubahan fbgsi p
e
m
h laha pertaniannya Di antara
11 orang tersebut pada akhirnya ditemukan 3 keluarga elcs petani dan keluarga
pdeni sebagai responden kunci dalam mengungkapkan dampek aosial prmbahan
fungsi labo pertanisn di li4gkungan Desa Panorama
Pendekatan dengan para pemimpin formal desa m q u n dengan
pemimpia i d o d desa sebagaimana tet-sebut orientasinya &tap diarebkaa untuL
menyerap data aekunder, seperti: data tentang latar belakang sosial b u d q a
masyerakaf sistem kekerabatan, registraei penduduk men&
struMur ekonomi,
jumlah p e e dimana lahannya pernah dimanfastlran untuk pembeagunan
kepentingan umum, pencatatan luas lahao pertanian yang masih ah, proses
maupun pemetaan lioghrn&anperfanian yang mengalami penyempitan lahan bagi
pembangunan fasilitas umum dan pengembangan pemukiman penduduk serta
keterlibatan pemerintah dalam memberilcan penerangau bagaimana Btartegi
masyarakat menghadapi perubahan ini.
Di samping ha1 itu pada dasamya pada tahap braebut sudah muiai
mengarab kepada kebutuhan data primer juga Hal ini berpijak dari kebutuhao
tehadap peta lokasi mmahtangga petani clan masyarakat Desa Panorama yang
dipilih menjdi responden, obs-
h@cungau pertaniamya, latar belalceng
sosial budgra mengenai sistem kekerabatan dan &bat
perubahaa lingkungan pertanian.
dilakukan, adalah de-
sosid dari sebuah
OIeh ksrena itu langkah-langkah yang
mengunjungi masing-masing individu dan menjalin
hubungsn yang baik, melalcukan wawancara dan me&ukan
beberapa p h y a a n
kepada masing-masing individu dalrrm suasana yang sangat akrab. Hubungan dan
pendelcatan itu terus berlangsung Eanpa terikat dengan suatu tempat, sehingga
keharmonisan hubungan itu juga berlangsung di tempat-tempat rumah ibadah,
khususnya sebelum dan seeudah selesai shalat Jum'at maupun di tempat
selamatan clan hajataa pericffwiaan Sedangkan pendekatan dengan Kepala Desa
serta Sekretaris Desa lebih bauyak berlaugsung pada jam kej a di Kantor Deaa
Panorama
Aktifitas pendekatao di atas dipergunalcam juga untuk memperoleh data
infomumi tentang stmkhu ekonomi petani sebe~lummaupun sesudab daemh ini
menerima perl-
kebijalcen pembangunan, den infMrnaSi teotang b e d
strdegi adaptasi pe&aui dengan sisa lahan yang masih dimiliiyat
untuk sekedar
bertahan hidup- Selanjutnya untuk mendapati gambnran kondisi Nmahtangga
mantyan petani yang demikisn, penetitiao ini berusaha menjalin hubungan yang
akrab kepada Leluarga -tan
petani. Untuk kepentingan ity maka peneliti selalu
mengikuti aktifitaa mmeka yaag ti&
h n p terbatas di lhghmgau ternplat tinggal
tetapi juga di tempat keja atau tempat-tempain geperti pada saat upacara
perlcawinan, selnmatnn dan bahlcan di nunah-rutnah ibadah.
Dalan suasana sebagaimana dimaksud, peneliti tidak hanya ditmima
sebagai bagian dari warga mereka, tetapi dapat juga mengetahui clan merapakau
sebagian dari dinamika kehidupamya Mereka merasa senang dao memberilcen
respon den-
seldu bersilcap terbulca dan membantu proses penelitiaa ini katika
peneliti ada kesulitan memahsmi makaa fiiosofia bahasa ibu Menurut Wahyuni
(2000) penciptaan euasana demikiau adaIah d d f i C a a p e n t i ~ g daldalam us&
pencapaian sasaran penelitian dapat berhasil dimana infinmasi y
selain wswancara deqpm respondem bisa juga den-
melskulcan observasi
terhadap aktifitas Icehidupan mereka sebari-hari. Dalam k
e
-
dilakuk~nobsenmsi tentang s-gi
q diperoleh
inilah
mmahtaugjgs petani menghadapi realitas
perubahan yang memaksa mereka melakulcan penyesuaiau usaha dengan bidangbidang usaha di luar pertaniaa
Urut-uruh kegiatan tersebut sangat penting dilakukan agar penelitian ini
terarah ke dalam permasalahan yang dimmuskan, bahwa telah wadi suatu proses
adaptasi dsn akomodasi dari m a s y a d & (petani) terbadap sisa lahao yang
d i l i k i n y a Dari proses i b muncul juga suatu dampak sosial budaya bagi
kehidupan rumahtangganya sendiri. Dengan berbagai keterbatasan, seperti:
a,
tenaga dan waktu yaag ada tidak mungkin unhrk menjangkau kesel&
populasi di seluruh Desa Panorama, maka dengan merujuk kepada S i t o m (1998)
yang menyebutkan bahwa tujuan lltsma dari sebuah penelitian kualitatif, adalah
mendeskripsilcm kenyataan yang sebenamya dan sebagaimaua d m y a , sehingga
penelitian sampelnya dapat berupa segalahal, peristiwa, manusia d a u situasi yang
menjadi objek pengan~atansebagaimana Icatakteristiknya-pun mengitendaki data
mih.
B a d a s h rujukan itu, rnalca penclitian ini menggrmaho suatu sampel
menraut keterwakilan aspek rnasalah dan tidak mengutsmakan agpek keterwakilan
populasi. Dengan kata lain, bahwa sampelnya tidak bergmtung kepada jumlah
repponden, melainkao potensi kasus yang msnggambarb kedalaman responden
mengalami w j a l a sosial itu. Oleh
lcarepa
itu keiuarga atau rumabtangga mantan
peiani dan keluarga p e e yang sesuai dengan kasum menjadi objek pen~pmahni
telah dipilih secsra sengajamenggunakan kriteria yang d i t u a n g b d a m Tabel 1.
Setelah ditemulcan rumahbmggapelaai alau keluarga mantan petani yang
seauai dengan acuan di atas, pada kenyataannya terdapat dua ha1 yang menjadi
hambatan yang cukup urgen dan substansial, yskui: pe&ama, belum temedianya
data lenghp tentang keadaan lahan pertaaian atau &aran
jumlah lalzan yang
telah berkurang atau menyempit, alih fungsi dan pemberdayaamya,
maupun alih
Tabel 1. KriteriaPemilihan Rumahtangga dan Kelwga sebagai Responden.
Dahulu p&
pemilik
dan s e h g bekerja di
Proses p e r u b h
kerja dan perubahao
nilai keluarga
P e r u b h nilai-nilai
hubungan
bkaabatas
ketetanggaan dan
nilai hubugsm
kemasywekaean
Proses peayempitan
I*
Proses dan s(ratesi
Saaptasi, akomodasi
perub*
Sebelumada
P
~
V
merniliki lahan
pertanian di atas 1
hektar- Setelah ada
pembangunan 1pemilikan menjadi di
luer pertenian
pembangunan
memili
w a n
di
atas
1
N i l a i 4 l a i kerja dsa
proses adzsptasi
dengan pola kenja
baru di luar kerja
ag-6
-Dahulu petani pemilik
eeka-g
buruh induslxi bat+
bang-
Nilai-nilai kerja
dalam keluarga dan
aha di Luar
-
-#
Proses peqgambilau
penggerap
kepllhrsan keluarga
menBhaaapi
kerja keluarga atau
sistem tani k e l m g a
Lahan
sumber
ekonomi keluargza
P
-
pertimbangan mike
yang diambil
Proses adaptasi
*&an
pen-8
kepemilikan di instansi terkait, seperti: Kantor Agraria Sub.Dit Taba GunaTaaah,
Ksntor
Balai
Ptnyuluhan
Pertanian,
Kantor
Kecamatam
clan
Kantor
Desaf'kellPahan. Kedua, ada kesulitan dalam teknik wawancaa berkaitan d m g m
kebiasasn dan laia h
a masycnalcat di desa ini tidak boleh berbicara s e c a a
laagsung meagenai suatu pokok persodan, misalnya dalam masalah bentuk
perkawinan, sistem kekerabafan
yang berkembang,
hak-hak wauita
aiau
membandiigkan nilai-nilai keja agraria dengan nilai-nilai di law kmja agraris.
Oleh karena itu, peneliti perlu melakulcan pendekntan kembaii deagan para
idorman kunci untuk mendapat petunjulc afau cara apa yang paling tepat
dipergunakan agar proses wewancera kepada responden dapat berlangsung akrab
dan data dapat diperoleh langsung dari responden itu. Dari informasi ini, malca
harus dilak&an perubahan pedoman wawanc-
teru&una pertanyaao tentang
sistem Icekenhatan yang bedcembang di lingkungan mas-
Bulang,.
Misaloya pertanyaan mengenai besarau jumlah pembaycprao Pajak Bumi dan
Bangunan (PBB) atau b q a i m a a a peresaan mereka mengenai jumlah kewajiban
pajak itu, pada h a k e b y a d
i untuk meneluslpi
~
~luae lahan yang dimililri.
Demikian jugs teutaug pembicaresn yang menyaugkut kehidupan d t a n g g a
dimana suami yang masuk ke dalam lingkungan keluarga istri, eebenarnya untuk
memperoleh
data yang berkaitan dengan upaya m e m p e r h h n k m sistem
perkawinan, dan setenaa dalam menelusuri data luas lahan y m g masih ada dialih
ftmgsikan dalam bemak kegiatan usaha apa di luar pertanian atau dasan-dasan
mengalih kepemilikan lahan i t y semuanya tidak menggunakan perhoyasn secara
laogsung tehadap pokok masaiah Implikasinya, waktu yam dibuhrhkan untuk
wa-ara
itu lebib banyak dari yang direzlcmmkam dan hams dilalrukan dengan
lebih hati-hati agar wawancax-a tidak keluar dari konteksnya
Keaulitan lainnya, sdalah upaya mennnnm*nn keperczyaan kepada p m
keluarga petani atau mantan petani bahwa has1 penelitian ini pada prinaipnya
untuk keperluan akademis dan jilca mengandung manfiiat m s , maka haail
peaelitian tersebut dapat menjadi b
h pertimbangen, sehingga dalam bentuk
apapun pembangunan yang dilakukan agar dapat mempertimbangkan efeknya
h h d a p sumber-sumber kehidupan ekonomi petani dan berusaha menekan
sekecil mungkin dampak sosid yang tidak menguntungkan kehidupan petani
pedesaan itu Hal ini penting dilakukan karena ada kecendenutgan mereka
beranggapan bahwa penelitian ini menjadi &at m e y pembangunan berikutnya
dengan pola yang sama, tetap m e m a d k h n lahaa pertanian mereka
Untuk kepentingan mengatasi persodan demildan, maka Iangkah yang
ditempuh addah mendataagi para tokoh desa daa Kepala Rukun Tetangga (RT)
untuk menentukan data penyempitan lahan pertanian Dengan Langlnrh temebut
hambatan di atas dapat tendasi dengan temediaoya catatan yang rel&
cukup
mengenai kpexluan rnasyarslcat untuk membayar Pajak Bumi dan Bangunan
(PBB) di lbgkuqpmya semdiri. Berdasarlcan catstrrn iniiah dapat diketahui
bshwa telah terjadi penyempitan dan penghambatan kepemilikan lahan pertanian
di Desa Panorama (lampinn Tabel 2), yang ternyata lahaa sawah lebih sedikit
mengalami proses penyempitan dib813dicgkan dengan lahan kebun Wormasi data
ini term dikembangkan lagi ke dalam suatu pemahaman bahwa telah terdspat
kasw atau proses penyempitan lahan pertauian dalam satuau linghngan pertanian
mas-
yang berdampak kepada nilai-nilai sosial budgya magyaralcst Bulang
di Desa Panorania
Benksarkan tipe lingkungan sosial di atas, makapemilihan para keluarga
petani dan keluarga mantan petani itu sendiri menjadi sampel responden &am
pengumpulan data primer yang ditetapkan dengan sengaja menurut keterwakilan
aspek masalah, yakni:
Pertama, keluarga Bapak H. A Humadsmi. Beliau audab sangat sulit
mengingatkart pereis tanggal, bulan dan tahun kelahiraonya Suatu hal yang masih
dapat terngiang dalam ingabmnya adalah dia sebagai anak petaai clan bekerja
sebagai petaoi di Desa Panorama ini secara turun temuruo, walaupun ada sebagian
lahan usaha perbniennya diperoleh dari h a i l sendiri dan haail bersama istrinya
Ssat ini (saat penelitian ini berlangsung) men&
pengakuannya, bahws dia blah
berumur tidak kuran dari 82 tahun dan ada kemungkinan l e b l tua dari wnw
Perkiraan ini. Indikasiiya. bahwa dari lima orang &ya,
yang semuaaya telah
bmaMangga clan masing-masing mempunyai aoak ketummn, dalam shvkhP
kel-ga
hal ini