46
YOCE FIRDAUS, 2011
Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu
3. Kinerja Guru
a Definisi Konsep
Mengacup pada pendapat Prawirosentono 1999 secara konseptual yang dimaksud dengan kinerja guru adalah suatu proses berupa tindakan
seorang guru dalam mengelola dan melaksanakan tugas dan tanggung jawab untuk mencapai tujuan pembelajaran.
a. Definisi Operasional
Kinerja guru adalah suatu hasil yang dicapai dalam melaksanakan proses belajar mengajar oleh guru tersebut dalam kurun waktu yang telah
ditetapkan, berdasarkan kemampuan yang dimiliki yang ditunjukkan oleh skor yang dicapai guru dalam menjawab kuesioner kinerja guru. Indikator
yang digunakan untuk mengukur kinerja guru adalah: 1 merencanakan pembelajaran, 2 melaksanakan pembelajaran, 3 melaksanakan hasil
evaluasi belajar siswa, 4 komitmen terhadap tugas, 5 kepribadian sosial. Untuk mendapatkan data tersebut dijaring melalui kuesioner dengan
model skala Lickert dan data yang diperoleh berskala interval.
3.4 Metode Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian
3.4.1 Metode Pengumpulan Data
Dalam memperoleh data secara empiris mengenai variabel yang diteliti dalam penelitian ini dipergunakan metode dokumentasi dan kuesioner. Metode
dokumentasi digunakan utuk mencari informasi tentang jumlah guru dari Dinas Pendidikan Kota Palembang, dan sekolah setelah mendapat ijin dari Dinas
Pendidikan Kota Palembang. Metode kuesioner digunakan untuk mengumpulkan
47
YOCE FIRDAUS, 2011
Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu
data tentang: kepemimpinan kepala sekolah, motivasi kerja guru, dan kinerja guru SMA Kota Palembang. Instrumen dalam penelitian menggunakan kuisioner yang
dibuat sendiri oleh peneliti yang merupakan pengembangan dari indikator variabel yang ada.
3.4.2 Instrumen Penelitan
Dalam penelitian ini perolehan data dijaring melalui kuesioner dengan model skala Likert. Ada lima kuesioner yang dikembangkan dalam penelitian ini,
yaitu: kuesioner gaya kepemimpinan kepala sekolah, kuesioner motivasi kerja guru dan kuesioner kinerja yang diisi oleh guru. Dan dua yaitu kuesioner motivasi
kerja guru dan kuesioner kinerja guru yang diisi kepala sekolah.
1 Kuesioner Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah
Instrumen gaya kepemimpinan kepala sekolah dikembangkan dari tiga dimensi, yaitu: kepemimpinan direktif, kepemimpinan suportif dan kepemimpinan
partisipatif. Item-item instrumen gaya kepemimpinan kepala sekolah tersebut sebanyak 27 item. Instrumen variabel gaya kepemimpinan kepala sekolah adalah
kumpulan pernyataan yang berisi tentang persepsi, pendapat atau perasaan yang dialami oleh guru terhadap suatu situasi, keadaan dalam hubungannya dengan
gaya kepemimpinan direktif dengan indikator: Instruksi dan petunjuk yang jelas, Pengambilan keputusan terpusat pada pimpinan, Pengawasan yang ketat gaya
kepemimpinan suportif dengan indikator: Mengutamakan kepentingan bawahan, Pengambilan keputusan berdasarkan keluhan dan aspirasi bawahan, Memotivasi
dengan penghargaan dan gaya kepemimpinan partisipatif dengan indikator: Sebagian pengambilan keputusan dipercayakan pada bawahan, Ikut berpartisipasi
48
YOCE FIRDAUS, 2011
Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu
pada pekerjaan bawahan, Komunikasi berjalan ke segala arah. Selanjutnya, alat ukur atau instrumen penelitian ini disebut kuisioner gaya kepemimpinan kepala
sekolah. Kuesioner gaya kepemimpinan kepala sekolah, disusun menggunakan
alternatif jawaban yang bersifat majemuk, dan pilihan jawaban terdiri atas lima pilihan. Penskoran terhadap hasil kuisioner gaya kepemimpinan kepala sekolah,
menggunakan model skala Lickert. Dalam model skala Lickert, bentuk gradasinya mulai dari Selalu SL, Sering S, Kadang-Kadang KK, Jarang J, dan Tidak
Pernah TP. Pernyataan-pernyataan yang digunakan sebagai item di dalam kuesioner gaya kepemimpinan kepala sekolah menunjukkan indikasi yang
mendukung terhadap indikator dari variabel yang akan diungkap apabila responden menjawab sangat sering sampai tidak pernah. Sehingga jumlah skor
jawaban untuk masing-masing item bergerak dari 5 sampai dengan 1.
2 Kuesioner Motivasi Kerja Guru
Motivasi kerja guru diukur dengan kuesioner. Kuesioner motivasi kerja guru didasarkan pada teori Herzberg. Berdasarkan teori tersebut, motivasi kerja
guru diukur dengan menggunakan dua dimensi. Yang pertama adalah Dimensi intrinsik dengan indikator: 1 prestasi kerja achievement; 2 pengakuan yang
diterima recognition, 3 kerja itu sendiri work it self, 4 tanggung jawab responsibility , dan 5 pengembangan potensi individu advancement.
Berikutnya dimensi ekstrinsik dengan indikator: 1 kompensasi, 2 keamanan dan keselamatan kerja, 3 kondisi kerja, 4 status, 5 prosedur perusahaan, dan
6 mutu dari supervisi teknis dari hubungan interpersonal di antara teman
49
YOCE FIRDAUS, 2011
Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu
sejawat, dengan atasan, dan dengan bawahan. Masing indikator terwakili oleh tiga butir penyataan dalam instrumen penelitian sehingga jumlah butir dalam
instrumen ini adalah 33. Cara penyekoran terhadap jawaban responden adalah sebagai berikut. Jika
butir pernyataan positif, jawaban selalu SL diberi skor 5, sering SR di beri skor 4, kadang-kadang KK diberi skor 3, Jarang J diberi skor 2, dan tidak
pernah TP diberi skor 1. Sebaliknya, jika butir pertanyaannya negatif, jawaban selalu SL diberi skor 1, sering SR diberi skor 2, kadang-kadang KK diberi
skor 3, jarang J diberi skor 4 dan tidak pernah TP diberi skor 5.
3 Kuesioner Kinerja Guru
Pengukuran kinerja guru didasarkan pada teori oleh Prawirosentono 1999 yang menyatakan bahwa kinerja guru diartikan sebagai suatu proses
berupa tindakan seorang guru dalam mengelola dan melaksanakan tugas dan tanggung jawab untuk mencapai tujuan pembelajaran. Untuk dapat mengetahui
kinerja guru dapat dilihat dari perbandingan hasil yang dicapai yang bersifat aktual dengan standar hasil dan waktu yang telah ditentukan.
Indikator yang digunakan untuk mengukur variabel kinerja guru, antara lain: 1 merencanakan pembelajaran, yang dikembangkan menjadi 6 butir
pernyataan, 2 melaksanakan pembelajaran, dikembangkan menjadi 8 butir pernyataan, 3 melaksanakan hasil evaluasi belajar siswa, dikembangkan menjadi
7 butir pernyataan, 4 komitmen terhadap tugas, dikembangkan menjadi 4 butir pernyataan, dan 5 kepribadian sosial dikembangkan menjadi 5 butir
50
YOCE FIRDAUS, 2011
Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu
pernyataan. Dengan demikian, banyaknya butir pernyataan dalam kuesioner kinerja guru adalah 30 butir.
Ketiga instrumen sebagaimana diuraikan diatas dapat dilihat pada lampiran 1.
3.4.3 Kisi-kisi Instrumen Penelitian