RinaFardiana,2014 PENGARUH METODE PROYEK TERHADAP KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING
ANAK USIA DINI Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
terstuktur dengan dua kategori yaitu ya dan tidak. Untuk Lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran A.4
E. Pengembangan Instrumen
Pengembangan instrumen dalam penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahapan antara lain sebagai berikut:
1. Judgment Instrumen
Peneliti mengkonsultasikan instrumen yang telah dibuat dengan ahli, dalam hal ini dengan tiga dosen yang ahli di bidang pendidikan anak
usia dini. Judgment instrumen ini dilakukan untuk merevisi instrument apabila terdapat kesalahan atau kekeliruan dalam pembuatannya, misalnya
dengan membuang instrumen yang tidak perlu, mengganti itempernyataan dalam masing-masing indikator, perbaikan isi atau redaksi dan lain
sebagainya.
2. Uji Coba Instrument Setelah judgment instrument, sebelum menggunakan instrumen
penelitian kelapangan, instrumen tersebut diuji coba terlebih dahulu. Uji coba dilakukan di RA Ar-Risalah. Hal ini dilakukan karena anak RA Ar-
Risalah mempunyai karakteristik, kurikulum yang sama.
Instrumen yang diuji cobakan berjumlah dua puluh item, kepada dua puluh lima orang anak. Setelah dilakukan uji coba, kemudian
dilakukan penyeleksian item dengan cara melihat nilai validitas hasil instrumen. Instrumen yang baik haruslah memenuhi dua persyaratan
penting yaitu validitas dan reliabilitas Arikunto, 2006:168.
3. Validitas
RinaFardiana,2014 PENGARUH METODE PROYEK TERHADAP KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING
ANAK USIA DINI Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Hasil data uji coba instrument tersebut direkapitulasi ke dalam format Microsoft exel 2010 untuk kemudian di uji validitas dan
reliabilitasnya. validitas diperlihatkan oleh seberapa jauh hasil ukur item tersebut konsisten dengan hasil ukur tes secara keseluruhan. Oleh karena
itu validitas tercermin pada besaran koefisien korelasi antara skor item dengan skor total tes. Jika koefisien korelasi antara skor item dengan skor
total tes positif dan signifikan maka butir tersebut valid berdasarkan ukuran validitas internal.
Untuk menentukan koefisien korelasi skor butir dikotomi antara skor item dengan skor total tes digunakan koefisien korelasi biserial rbis
Daali, 2000:77 dalam Sappaile, 2005:4 dengan rumus:
Keterangan: : rata-rata skor anak yang memperoleh skor 1
: rata-rata skor total ADt
: simpangan baku skor total p
: proporsi jawaban benar terhadap semua jawaban anak q
: 1-p
Penentuan keputusan item diterima valid atau tidak valid didasarkan pada Koefisien korelasi yang didapat untuk masing-masing
item dibandingkan dengan koefisien korelasi yang ada pada tabel-r dengan alpha = 0,05. Jika koefisien korelasi antara skor item dengan skor total tes
rtabel maka butir tersebut valid berdasarkan ukuran validitas internal. Proses perhitungan dan hasilnya dapat dilihat pada lampiran D.1.
RinaFardiana,2014 PENGARUH METODE PROYEK TERHADAP KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING
ANAK USIA DINI Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Berikut disajikan hasil rekapitulasi uji validitas kemampuan problem solving anak dengan menggunakan program Microsoft Exel 2010,
dengan fungsi Correl dapat dilihat pada table 3.5
Table 3.5 Hasil Perhitungan Uji Validitas Instrumen
Kemampuan Problem solving Anak Usia Dini Dalam Aktivitas Belajar Sains
No. Item r pbis Validitas
No. Item r pbis Validitas
1. 0,651
Valid 18.
0,251 In Valid
2. 0,249
In Valid 19.
0,737 Valid
3. 0,513
Valid 20.
0,721 Valid
4. 0,408
Valid 21.
0,540 Valid
5. 0,385
Valid 22.
0,616 Valid
6. 0,715
Valid 23.
0,775 Valid
7. 0,776
Valid 24.
0,423 Valid
8. 0,257
In Valid 25.
0,523 Valid
9. 0,775
Valid 26.
0,789 Valid
10. 0,744
Valid 27.
0,229 In Valid
11. 0,439
Valid 28.
0,771 Valid
12. 0,585
Valid 29.
0,883 Valid
13. a
In Valid 30.
0,741 Valid
14. 0,475
Valid 31.
0,480 Valid
15. 0,747
Valid 32.
0,521 Valid
16. 0,466
Valid 33.
0,491 Valid
17. 0,647
Valid 34.
0,541 Valid
Setelah perhitungan validitas dilakukan, diketahui yang memenuhi kriteria validitas butir item yaitu nomor 1, 3, 4,5, 6, 7, 9, 10, 11, 12, 14, 15,
16, 17, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 28, 29, 30, 31, 32, 33 dan 34 sedangkan butir item yang memiliki kriteria tidak valid yaitu nomor 2, 8,
13, 18 dan 27 sehingga item yang tidak valid dianggap tidak dipergunakan lagi hapus.
Berdasarkan Tabel 3.7 di atas diperoleh 29 item yang valid dan 5 item yang tidak valid. Secara lebih rinci penyebaran item yang valid dan
RinaFardiana,2014 PENGARUH METODE PROYEK TERHADAP KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING
ANAK USIA DINI Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
tidak valid pada setiap aspek dapat dilihat pada table 3.6 di bawah ini sebagai berikut:
Tabel 3.6 Rincian Validitas Item
No. Aspek
Item Valid Invalid
1. Keterampilan Mengamati
1, 3, 4, 5, 6, 7, 9, 10 2, 8 2.
Kemampuan mengklasifikasi 11, 12, 14, 15, 16,
17, 13
3. Kemampuan Mengukur
19, 20, 21 18
4. Kemampuan
Mengkomunikasikan 22, 23, 24, 25, 26,
28, 29 27
5. Kemampuan
membuat kesimpulan
30, 31, 32, 33, 34 -
Total Item 29
5 Item yang valid berarti item tersebut dapat mengukur apa yang
akan diukur dan item tidak valid artinya item tersebut tidak dapat mengukur item yang seharusnya diukur dan tidak digunakan lagi dalam
memperoleh data penelitian. 4. Realibilitas
Setelah diuji validitas item dari variable kemampuan problem solving anak, maka langkah selanjutnya adalah menguji apakah item
tersebut reliable. Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul
data karena instrumen tersebut sudah baik. Arikunto, 2010:154.
Analisis realibilitas instrument ini di uji reliabilitasnya dengan menggunakan rumus alpha dari cronbach sebagaimana berikut:
RinaFardiana,2014 PENGARUH METODE PROYEK TERHADAP KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING
ANAK USIA DINI Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Arikunto, 2010:171 Keterangan:
r11 = reliabilitas instrumen
k = banyaknya butir instrumen
∑σ
b
= varians total Hasil uji Reliabelitas kemampuan problem solving anak dengan
menggunakan rumus alpha dari cronbach dengan bantuan aplikasi SPSS 17.0 for windows, diperoleh sebagai berikut :
Table 3.7 Uji Realibilitas Instrumen
Cronbachs Alpha
N of Items .937
34
Selanjutnya nilai r dikonsultasikan dengan menggunakan cara
tradisional yaitu dengan mneggunakan interpretasi terhadap koefisien korelasi yang diperoleh dari nilai r sugiyono, 1999:149 yang terdapat
pada table 3.7 berikut
Tabel 3.8 Pedoman untuk Memberikan Interpretasi
Koefisen Korelasi Interval Koefisien
Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199 0,20 – 0,399
0,40 – 0,599 0,60 - 0,799
0,80 – 1,000 Sangat rendah
Rendah Sedang
Tinggi Sangat Tinggi
Merujuk pada tabel interpretasi nilai koefisien korelasi, maka reliabilitas instrument ini dinyatakan sangat tinggi, karena 0,937 berada
RinaFardiana,2014 PENGARUH METODE PROYEK TERHADAP KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING
ANAK USIA DINI Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
diantara 0,80-1,00. dengan kata lain, instrumen ini memiliki tingkat reliabilitas yang sangat tinggi dan dapat digunakan untuk penelitian.
F. Teknik Pengumpulan Data