Mempelajari Penggunaan Air Kelapa sebagai Media Utama dalam Produksi Bahan Aktif Bioinsektisida dari Bacillus thuringiensis subsp. Israelensis

MEMPELAJARI PENGGUNAAN AIR KELAPA SEBAGAI

.

MEDIA UTAMA DALAM PRODUKSI BAHAN AKTIF
BIOJNSEKTISIDA DAM Bacillus thuringiensis subsp. Israelensis

Oleh

TEGUH PRIATNO

1999

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR

TEGUH PRIATNO. F 31.0924. Mempelajari Penggunaan Air Kelapa Sebagai
Media Dalam Produksi Bahan Aktif Bioinsektisida Dan BaciNus thuringiensis subsp.
isruelensis. Di bawah bimbingan Khaswar Syamsu.


Penggunaan insektisida kimia dalam memberantas vektor pembawa penyakit,
seperti nyamuk dan lalat hitam di negara tropis mempunyai efek yang tidak baik
karena insektisida hmia bersifat tidak selektif dan menyebabkan terganggunya
keseimbangan ekosistem. Sebagai alternatif lain adalah dip.akannya insektisida
mikroba dari Bacillus thuringiensis yang bersifat selektif terhadap serangga tertentu.
Indonesia termasuk negara yang banyak menghasilkan kelapa sehingga
dengan demikian juga menghasilkan limbah berupa air kelapa. Air kelapa
mengandung gula, protein, mineral, vitamin, dan zat turnbuh yang memungkinkan
sebagai media dalam fermentasi mikroba.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kombinasi optimal antara air
kelapa yang berkadar gula tertentu sebagai media utama dengan kedua jenis sumber
nitrogen yang digunakan yaitu pupuk urea dan ekstrak kharnir dalam medium
fermentasi untuk produksi bahan aktif bioinsektisida dari
B. thuringiensis subsp.
isruelensis dan untuk mengetahui toksisitas produk yang dihasilkan terhadap larva
nyamuk Culex sp.
Penelitian pendahuluan memberikan hasil bahwa air kelapa yang digunakan
mempunyai kadar abu 0.466 persen, kadar protein 0.238 persen, dan kadar gula 1.77
persen. Untuk mencapai kadar pula optimum bagi pertumbuhan B.t.i. (sebesar 1.25
persen) maka air kelapa yang digunakan diencerkan hingga 70,5 persen. Air kelapa

100 persen digunakan sebagai pembanding untuk mengetahui mana yang lebih baik.
Laju pertumbuhan tercepat terjadi pada kisaran jam ke-6 hingga jam ke-9
dimana air kelapa 70.5 persen menghasilkan laju pertumbuhan yang lebih cepat
daripada air kelapa 100 persen. Demikian pula sumber nitrogen urea memberikan
laju perhmbuhan yang lebih cepat daripada sumber nitrogen ekstrak khamir.
P e n m a n nilai pH terjadi mulai dari jam ke-0 hingga jam ke-9, setelah itu
nilai pH naik kernbali. Semakin banyak gula yang dikandung di dalam cairan kultur
(media) semakin besar rentang penurunan nilai pH yang dihasilkan. Konsentrasi
nitrogen juga mempengaruhi penurunan nilai pH cairan kultur.
Pembentukan spora dimulai pada kisaran jam ke-9 hingga jam ke-12 dan
pembentukan spora secara cepat terjadi pada jam ke-12 hingga jam ke-30, kemudian
mengalami perlambatan hingga jam ke-48.
Berat kering biomassa (sel-spora-kristal) yang dihasilkan berkisar antara
2.791 sampai 6.362 g/l cairan kultur. Berat kering biomasa terbesar dihasilkan oleh
media dengan sumber karbon air kelapa 70.5 persen dengan sumber nitrogen urea 1.5
persen yaitu sebesar 6.362 g/l cairan kultur.

Sumber karbon dan sumber nitrogen yang digunakan memberikan pengaruh
yang nyata terhadap nilai total sel, jumlah spora hidup, dan berat kering yang
dihasilkan, sedangkan konsentrasi sumber nitrogen tidak memberikan pengaruh yang

nyata terhadap nilai total sel, jumlah spora hidup, dan berat kering yang dihasilkan.
Produk dengan sumber nitrogen ekstrak khamir mempunyai daya bunuh
(toksisitas) yang lebih besar daripada sumber nitrogen urea. Nilai berat kering
biomassa atau jumlah spora hidup yang dihasilkan tidak mempengaruhi tingkat
mortalitas larva Culex sp. oleh produk yang dihasilkan.
Penggunaan sumber nitrogen urea dalam produksi bahan aktif bioinsektisida
dari Bacillus tkuringiensis israelensis membutuhkan biaya yang jauh lebih murah
daripada menggunakan sumber nitrogen ekstrak khamir. Untuk memproduksi satu
liter produk dengan menggunakan sumber nitrogen urea akan menghemat biaya
sebesar Rp. 11.900 daripada jika menggunakan sumber nitrogen ekstrak khamir.

MEMPELAJARI PENGGUNAAN AIR KELAPA SEBAGAI MEDIA
DALAM PRODUKSI BAHAN AKTIF BIOINSEKTISIDA DARI
Bacillus thuringiensis subsp. Israelensis

Oleh
TEGUH PRIATNO
F 31.0924

SKRIPSI

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN
pada Jumsan TEKNOLOGI MDUSTRI PERTANIAN,
Fakultas Teknologi Pertanian,
Institut Pertanian Bogor

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

.--,
,-

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

O.-:

,

BOGOR

/.;\.,-, -.

,+
, . - '?
v

\

..:.
,

..a

a \,*..,

i/'2- ;.,:.
,j2T .,.::-: *
..
.
I 1,
-.
!;\ ;

-, ,
.. .?. ' ..# '"'
i?/:
.,$,

$1 l Z
I,\

3

,:

,:.L,!a.,.
,-a- *#&:.I

.>.-.
'~,:**;
.,

.,,,,


&,

..,
.
>

,"9

r.

ij.';.

.j

-.- -../

.
. ,
.

,

:#

','

,

---