Perbedaan Kandungan Karbohidrat Bungkil Kedelai Asal Amerika Serikat dan India Hasil Fraksinasi dan Hidrolisis Enzim Komersial

C,/ICI!V1
\ セoI@

D'L1L1
PERBEDAAN KANDUNGAN KARBOHIDRAT BUNGKIL KEDELAI
ASAL AMERIKA SERIKA T DAN INDIA HASIL FRAKSINASI DAN
HIDROLISIS ENZIM KOMERSIAL

JOHANNA THERESIA ROMAULI TOBING

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
1999

JUDUL

: PERBEDAAN KANDUNGAN KARBOHIDRAT BUNGKIL
KEDELAI ASAL AMERIKA SERIKAT DAN INDIA HASIL
FRAKSINASI DAN HIDROLISIS ENZIM KOMERSIAL


NAMA

: JOHANNA THERESIA ROMAULI TOBmG

NRP

: G 01301236

Mengetahui,

Dosen Pembimbing I

Dosen Pembimbing II

-

(Ir Eman Kustaman)

Menyetujui,
セ・エオ。@

b"

Jurusan Kimia

'V

"'0

Tanggal Kelulusan

PERBEDAAN KANDUNGAN KARBOIDDRAT DAR! BUNGKIL KEDELAI
ASAL AMERIKA SERIKAT DAN INDIA HASIL FRAKSINASI DAN
HIDROLISIS ENZIM KOMERSIAL

JOHANNA THERESIA ROMAULI TOBING

Skripsi
Sebagai salah satu syat'at untuk memperoleh gelar
Sarjana Sains
pad a

Ju\"Usan Kimia,

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERT ANIAN BOGOR

1999

RINGKASAN

JOHANNA T. R. TOBING. G 01301236. Perbedaan Kandungan Karbohidrat dari Bungkil Kedelai
Asal Amerika Serikat dan India Hasil Fraksinasi dan Hidrolisis Enzim Komersia!. Dibimbing oleh
If. EMAN KUST AMAN dan ELIZABETH WINA, M.Sc.
Bungkil kedelai, bahan sisa setelah pengekstraksian minyak kedelai, merupakan salah satu bahan.
pakan yang berguna bagi ransum unggas sebagai sumber protein yang sangat tinggi. Namun bungkil
kedelai juga berpotensi menjadi sumber energi bagi temak mengingat kandungan karbohidratnya sebesar
30 % dari bobot kering.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kandungan karbohidrat bungkil kedelai asal AS
dan India, serta mengetahui pengaruh penambahan enzim dalam mendegradasi karbohidrat yang ada
dalam bungkil kedelai. Dengan demikian, penelitian ini diharapkan berguna bagi penyusunan ransum

temak dan pengolahan bungkil kedelai sebagai pakan temak secara optimal.
Metode yang digunakan adalah fraksinasi yang dilanjutkan dengan hidrolisis asam. Selain itu bungkil
kedelai juga dihidrolisis secara enzimatis dengan 4 jenis enzim komersial ( Avizyme III 0, Avizyme 1310,
Avizyme Bubuk, Ronozyme ), dihidrolisis dengan enzim konsentrasi bertingkat, serta dihidrolisis dengan
enzim pada suhu 85°C. Analisis gula total dilakukan dengan menggunakan metode Antron (percobaan
hidrolisis asam) dan metode DNS (percobaan hidrolisis enzimatis). Analisis asam uronat dilakukan
dengan menggunakan metode Dimetilfenol.
Hasil analisis guJa total terhadap kandungan gula fraksi karbohidrat bungkil kedelai menunjukkan
bahwa kandungan gula fraksi terbesar terdapat pada fraksi etanol, yaitu 85,10 mg!g bungkil kedelai AS
dan 132,50 mg!g bungkil kedelai India. Pada fraksi air dingin, NaOH 10 % dan NaOH 24 %, kandungan
gula total bungkil kedelai AS ( 1,29 mg! g bungkil, 1,39 mg! g bungkiI, 12,24 mg! g bungkiI, 5, 93 mg! g
bungkil) lebih besar daripada bungkil kedelai India (0,95 mg! g bungkil, 1,23 mg! g bungkil, 4,47 mg! g
bungkil, 4, 50 mg! g bungkil). Kandungan asam uronat pada bungkil kedelai India (2,31 mg! g bungkil)
tidak terlalu jauh berbeda dengan bungkil kedelai AS (2,09 mg! g bungkil).
Enzim komersial yang paling tepat untuk digunakan pada bungkil kedelai adalah Avizyme 1110
karena memberikan nilai kandungan gula terbesar dibandingkan hasil hidrolisis ketiga enzim lainnya.
Kandungan gula total bungkil kedelai India (7,75 %) menggunakan enzim ini Iebih besar daripada bungkil
kedelai AS (3,88 %). Peningkatan konsentrasi enzim pada bungkil kedelai India (0,53 % - 4;27 %)juga
terlihat lebih besar daripada bungkil kedelai AS (0,51 % - 1, 72 %). Dari hasil percobaan pada suhu
tinggi, diketahui bahwa enzim masih dapat tetap bekerja pada suhu 85°C, yaitu pada suhu pembuatan

pelet.

PRAKATA
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas penyertaanNya sehingga
penulis dapat menyelesaikan penelitian di Laboratorium Pakan, Balai Penelitian Temak, Ciawi (Agustus
1998 hingga Juli 1999) dan karya tulis ini.
Penulis mengucapkan terima kasih dan hormat kepada Ir. Eman Kustaman (Pembimbing I),
Elizsabeth Wina, M.Sc. (pembimbing II) atas bimbingan Beliau selama penulis melakukan penelitian

dan penulisan. Rasa terima kasih juga hadir dalam hati penulis saat mengingat dukungan dan dorongan
dari Drs. P. L. Tobing, M.Ed. dan dr. A. Hutabarat (orang tua penulis) beserta selumh keluarga,
Marsaulina Pasaribu, Rita Pasaribu, Joy, Helen, Devi, Christina, Onik, Tetty, Mashia (rekan

diaspora). Tak lupa pula penulis ucapkan terima kasih kepada Encin, Dodi, Silvi, Sri, Dindin, serta
selumh rekan yang bersama-sama penulis melakukan penelitian di Balitnak.

Kasih penulis semakin

bertambah saat mengingat bantuan dan persahabatan yang diberikan oleh Herry Kariandi Landau


selama masa-masa penelitian dan penulisan karya ilmiah.
Penulis berharap karya tulis ini dapat berguna temtama untuk menunjang berbagai penelitan
mengenai manfaat bungkil kedelai sebagai pakan temak. Adanya kekurangsempumaan dalam karya ini
tentu akan menjadi pelajaran bagi penulisan karya-karya lain selanjutnya.

Bogor, lanuari 2000

JOHANNA T. R. TOBING

C,/ICI!V1
\ セoI@

D'L1L1
PERBEDAAN KANDUNGAN KARBOHIDRAT BUNGKIL KEDELAI
ASAL AMERIKA SERIKA T DAN INDIA HASIL FRAKSINASI DAN
HIDROLISIS ENZIM KOMERSIAL

JOHANNA THERESIA ROMAULI TOBING

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
1999

JUDUL

: PERBEDAAN KANDUNGAN KARBOHIDRAT BUNGKIL
KEDELAI ASAL AMERIKA SERIKAT DAN INDIA HASIL
FRAKSINASI DAN HIDROLISIS ENZIM KOMERSIAL

NAMA

: JOHANNA THERESIA ROMAULI TOBmG

NRP

: G 01301236

Mengetahui,


Dosen Pembimbing I

Dosen Pembimbing II

-

(Ir Eman Kustaman)

Menyetujui,
セ・エオ。@
b"

Jurusan Kimia

'V

"'0

Tanggal Kelulusan


PERBEDAAN KANDUNGAN KARBOIDDRAT DAR! BUNGKIL KEDELAI
ASAL AMERIKA SERIKAT DAN INDIA HASIL FRAKSINASI DAN
HIDROLISIS ENZIM KOMERSIAL

JOHANNA THERESIA ROMAULI TOBING

Skripsi
Sebagai salah satu syat'at untuk memperoleh gelar
Sarjana Sains
pad a
Ju\"Usan Kimia,

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERT ANIAN BOGOR

1999

RINGKASAN


JOHANNA T. R. TOBING. G 01301236. Perbedaan Kandungan Karbohidrat dari Bungkil Kedelai
Asal Amerika Serikat dan India Hasil Fraksinasi dan Hidrolisis Enzim Komersia!. Dibimbing oleh
If. EMAN KUST AMAN dan ELIZABETH WINA, M.Sc.
Bungkil kedelai, bahan sisa setelah pengekstraksian minyak kedelai, merupakan salah satu bahan.
pakan yang berguna bagi ransum unggas sebagai sumber protein yang sangat tinggi. Namun bungkil
kedelai juga berpotensi menjadi sumber energi bagi temak mengingat kandungan karbohidratnya sebesar
30 % dari bobot kering.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kandungan karbohidrat bungkil kedelai asal AS
dan India, serta mengetahui pengaruh penambahan enzim dalam mendegradasi karbohidrat yang ada
dalam bungkil kedelai. Dengan demikian, penelitian ini diharapkan berguna bagi penyusunan ransum
temak dan pengolahan bungkil kedelai sebagai pakan temak secara optimal.
Metode yang digunakan adalah fraksinasi yang dilanjutkan dengan hidrolisis asam. Selain itu bungkil
kedelai juga dihidrolisis secara enzimatis dengan 4 jenis enzim komersial ( Avizyme III 0, Avizyme 1310,
Avizyme Bubuk, Ronozyme ), dihidrolisis dengan enzim konsentrasi bertingkat, serta dihidrolisis dengan
enzim pada suhu 85°C. Analisis gula total dilakukan dengan menggunakan metode Antron (percobaan
hidrolisis asam) dan metode DNS (percobaan hidrolisis enzimatis). Analisis asam uronat dilakukan
dengan menggunakan metode Dimetilfenol.
Hasil analisis guJa total terhadap kandungan gula fraksi karbohidrat bungkil kedelai menunjukkan
bahwa kandungan gula fraksi terbesar terdapat pada fraksi etanol, yaitu 85,10 mg!g bungkil kedelai AS
dan 132,50 mg!g bungkil kedelai India. Pada fraksi air dingin, NaOH 10 % dan NaOH 24 %, kandungan

gula total bungkil kedelai AS ( 1,29 mg! g bungkil, 1,39 mg! g bungkiI, 12,24 mg! g bungkiI, 5, 93 mg! g
bungkil) lebih besar daripada bungkil kedelai India (0,95 mg! g bungkil, 1,23 mg! g bungkil, 4,47 mg! g
bungkil, 4, 50 mg! g bungkil). Kandungan asam uronat pada bungkil kedelai India (2,31 mg! g bungkil)
tidak terlalu jauh berbeda dengan bungkil kedelai AS (2,09 mg! g bungkil).
Enzim komersial yang paling tepat untuk digunakan pada bungkil kedelai adalah Avizyme 1110
karena memberikan nilai kandungan gula terbesar dibandingkan hasil hidrolisis ketiga enzim lainnya.
Kandungan gula total bungkil kedelai India (7,75 %) menggunakan enzim ini Iebih besar daripada bungkil
kedelai AS (3,88 %). Peningkatan konsentrasi enzim pada bungkil kedelai India (0,53 % - 4;27 %)juga
terlihat lebih besar daripada bungkil kedelai AS (0,51 % - 1, 72 %). Dari hasil percobaan pada suhu
tinggi, diketahui bahwa enzim masih dapat tetap bekerja pada suhu 85°C, yaitu pada suhu pembuatan
pelet.

PRAKATA
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas penyertaanNya sehingga
penulis dapat menyelesaikan penelitian di Laboratorium Pakan, Balai Penelitian Temak, Ciawi (Agustus
1998 hingga Juli 1999) dan karya tulis ini.
Penulis mengucapkan terima kasih dan hormat kepada Ir. Eman Kustaman (Pembimbing I),
Elizsabeth Wina, M.Sc. (pembimbing II) atas bimbingan Beliau selama penulis melakukan penelitian

dan penulisan. Rasa terima kasih juga hadir dalam hati penulis saat mengingat dukungan dan dorongan
dari Drs. P. L. Tobing, M.Ed. dan dr. A. Hutabarat (orang tua penulis) beserta selumh keluarga,
Marsaulina Pasaribu, Rita Pasaribu, Joy, Helen, Devi, Christina, Onik, Tetty, Mashia (rekan

diaspora). Tak lupa pula penulis ucapkan terima kasih kepada Encin, Dodi, Silvi, Sri, Dindin, serta
selumh rekan yang bersama-sama penulis melakukan penelitian di Balitnak.

Kasih penulis semakin

bertambah saat mengingat bantuan dan persahabatan yang diberikan oleh Herry Kariandi Landau

selama masa-masa penelitian dan penulisan karya ilmiah.
Penulis berharap karya tulis ini dapat berguna temtama untuk menunjang berbagai penelitan
mengenai manfaat bungkil kedelai sebagai pakan temak. Adanya kekurangsempumaan dalam karya ini
tentu akan menjadi pelajaran bagi penulisan karya-karya lain selanjutnya.

Bogor, lanuari 2000

JOHANNA T. R. TOBING