Pemanfaatan Minyak Goreng Bekas sebagai Bahan Baku Ester Metilat

SKRIPSI

PEMANFAATAN MINY AK GORENG BEKAS SEBAGAI
BAHAN BAKU ESTER METILAT

OIeh

FITRAH GUNADI
F 31.0038

1999

FAI(ULTASTEI(NOLOGIPERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR

Fitrah Gunadi. F 31.0038. Pemanfaatan Minyak Goreng Bckas Sebagai Bahan
Baku Ester Metilat. Oi bawah bimbingan Sapta Raharja.

RINGKASAN


Minyak goreng bekas 111erupakan 111inyak sisa hasil 111enggoreng dan biasanya
dihasilkan oleh industri-industri pangan, restoran-restoran dan penjual makanan jajanan
trac1isional. Selama proses pemanasan komposisi minyak goreng telah mengala111i
per',lbahan yang mengarah pada kerusakan 111inyak. Apabila minyak goreng tersebut
111acih digunakan ulang akan membahayakan kesehatan tubuh.
Minyak goreng bekas secara ekonomis telah mengala111i penurunan nilai. Salah
satu altematif untuk me111anfaatkan minyak goreng bekas tersebut adalah sebagai bahan
baku pembuatan 0leoki111ia dasar ester metilat.
Metil ester adalah 0leoki111ia dasar turunan 111inyak atau lemak. MetiI ester dibuat
dari minyak atau lemak sebagai aItematif pengganti asam lemak untuk memproduksi
alkohol as am le111ak dan k0111pon nitrogen asam lemak. Metil ester biasanya
di111anfaatkan dala111 proses pengolahan karet, industri lilin, produk kosmetika, sabun
dan detergen, a sulfonated metil ester, poliester sukrosa, dan biodiesel.
Penelitian ini ditujukan untuk me111anfaatkan 111inyak goreng bekas lU1tuk
pembuatan ester metilat dan mempelajari pengaruh konsentrasi katalis dan perbandingan
metanol-asam lemak. Penelitian dibagi menjadi dua bagian, yaitu penelitian
pendahuluan dan penellitian utama. Pada penelitian pendahuluan diamati sifat fisiko
kimia minyak goreng bekas yang meliputi bilangan penyabunan, bilangan Iod, kadar
asan lemak bebas, bilangan asam, indeks bias dan kadar air. Pada penelitian uta111a
dilakukan produksi metil ester dengan proses transesterifikasi menggunakan dua faktor.

Faktor peliama adalah konsentrasi katalis asam phospat dengan tiga taraf, yaitu
konsentrasi 0 %, 2 % dan 4 %, sedangkan faktor kedua adalah perbandingan metanolasam lemak dengan tiga taraf, yaitu 2 :1, 4 : I dan 6 : I. Analisa sifat fisiko kimia metil
ester meliputi bilangan penyabunan, bilangan lod, kadar asam lemak bebas, bilangan
asam, indeks bias dan bi langan ester.
Hasil penelitian pendahuluan didapatkan bilangan penyabunan 444.8761, bilangan
lod 46.202, kadar asam lemak bebas 1.0699 %, bilangan as am 2.1246, indeks bias
1.4632 dan kadar air 0.1374 %. Hal ini menunjukkan bahwa minyak goreng bekas telah
mengalami penuninan kualitas dan mengarah pada kerusakan.
Hasil penelitian utama berdasarkan analisa sidik ragam menunjukkan bahwa faktor
konsentrasi katalis dan perbandingan metanol asam lemak memberikan pengaruh sangat
nyata terhadap bilangan penyabunan, bilangan lod, bilangan asam, kadar asam lemak
bebas dan bilangan ester pada produk metil ester yang diperoleh.
Se111akin tinggi tingkat konsentrasi katalis asam phospat dan perbandingan
metanol-asam lemak memberikan kecenderungan kenaikan bilangan penyabunan,
bilangan lod, bilangan asam, kadar as am lemak bebas dan bilangan ester serta
penurunan indeks bias metil ester yang dihasilkan.

Kombinasi perlakuan konsentrasi katalis 4 % dan perbandingan ュ・エ。ョッセウ@
lemak 6 : 1 memberikan karateristik metil ester yang terbaik. Kombinasi perlakuan
tersebut memberikan hasil bilangan penyabunan 150.3172, bilangan lod 4.0708, kadar

asam lemak bebas 0.1791 %, bi1angan asam 0.50785, indeks bias 1.3323 dan bilangan
ester 149.5981.

PEMANFAATAN MINYAK GORENG BEKAS SEBAGAI
BAHAN BAKU ESTER METILAT

SKRIPSI
Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar
SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN
Pada Jurusan Teknologi IndustJi Peltanian
Fakultas Teknologi Peltalliall
Institut Peltalliall Bogor

Oleh

FITRAH GUNADI
F 31.0038

1999
FAKULTASTEKNOLOGIPERTANLAN

INSTITUT PERTANLAN BOGOR
BOGOR

SKRIPSI

PEMANFAATAN MINY AK GORENG BEKAS SEBAGAI
BAHAN BAKU ESTER METILAT

OIeh

FITRAH GUNADI
F 31.0038

1999

FAI(ULTASTEI(NOLOGIPERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR

Fitrah Gunadi. F 31.0038. Pemanfaatan Minyak Goreng Bckas Sebagai Bahan

Baku Ester Metilat. Oi bawah bimbingan Sapta Raharja.

RINGKASAN

Minyak goreng bekas 111erupakan 111inyak sisa hasil 111enggoreng dan biasanya
dihasilkan oleh industri-industri pangan, restoran-restoran dan penjual makanan jajanan
trac1isional. Selama proses pemanasan komposisi minyak goreng telah mengala111i
per',lbahan yang mengarah pada kerusakan 111inyak. Apabila minyak goreng tersebut
111acih digunakan ulang akan membahayakan kesehatan tubuh.
Minyak goreng bekas secara ekonomis telah mengala111i penurunan nilai. Salah
satu altematif untuk me111anfaatkan minyak goreng bekas tersebut adalah sebagai bahan
baku pembuatan 0leoki111ia dasar ester metilat.
Metil ester adalah 0leoki111ia dasar turunan 111inyak atau lemak. MetiI ester dibuat
dari minyak atau lemak sebagai aItematif pengganti asam lemak untuk memproduksi
alkohol as am le111ak dan k0111pon nitrogen asam lemak. Metil ester biasanya
di111anfaatkan dala111 proses pengolahan karet, industri lilin, produk kosmetika, sabun
dan detergen, a sulfonated metil ester, poliester sukrosa, dan biodiesel.
Penelitian ini ditujukan untuk me111anfaatkan 111inyak goreng bekas lU1tuk
pembuatan ester metilat dan mempelajari pengaruh konsentrasi katalis dan perbandingan
metanol-asam lemak. Penelitian dibagi menjadi dua bagian, yaitu penelitian

pendahuluan dan penellitian utama. Pada penelitian pendahuluan diamati sifat fisiko
kimia minyak goreng bekas yang meliputi bilangan penyabunan, bilangan Iod, kadar
asan lemak bebas, bilangan asam, indeks bias dan kadar air. Pada penelitian uta111a
dilakukan produksi metil ester dengan proses transesterifikasi menggunakan dua faktor.
Faktor peliama adalah konsentrasi katalis asam phospat dengan tiga taraf, yaitu
konsentrasi 0 %, 2 % dan 4 %, sedangkan faktor kedua adalah perbandingan metanolasam lemak dengan tiga taraf, yaitu 2 :1, 4 : I dan 6 : I. Analisa sifat fisiko kimia metil
ester meliputi bilangan penyabunan, bilangan lod, kadar asam lemak bebas, bilangan
asam, indeks bias dan bi langan ester.
Hasil penelitian pendahuluan didapatkan bilangan penyabunan 444.8761, bilangan
lod 46.202, kadar asam lemak bebas 1.0699 %, bilangan as am 2.1246, indeks bias
1.4632 dan kadar air 0.1374 %. Hal ini menunjukkan bahwa minyak goreng bekas telah
mengalami penuninan kualitas dan mengarah pada kerusakan.
Hasil penelitian utama berdasarkan analisa sidik ragam menunjukkan bahwa faktor
konsentrasi katalis dan perbandingan metanol asam lemak memberikan pengaruh sangat
nyata terhadap bilangan penyabunan, bilangan lod, bilangan asam, kadar asam lemak
bebas dan bilangan ester pada produk metil ester yang diperoleh.
Se111akin tinggi tingkat konsentrasi katalis asam phospat dan perbandingan
metanol-asam lemak memberikan kecenderungan kenaikan bilangan penyabunan,
bilangan lod, bilangan asam, kadar as am lemak bebas dan bilangan ester serta
penurunan indeks bias metil ester yang dihasilkan.


Kombinasi perlakuan konsentrasi katalis 4 % dan perbandingan ュ・エ。ョッセウ@
lemak 6 : 1 memberikan karateristik metil ester yang terbaik. Kombinasi perlakuan
tersebut memberikan hasil bilangan penyabunan 150.3172, bilangan lod 4.0708, kadar
asam lemak bebas 0.1791 %, bi1angan asam 0.50785, indeks bias 1.3323 dan bilangan
ester 149.5981.

PEMANFAATAN MINYAK GORENG BEKAS SEBAGAI
BAHAN BAKU ESTER METILAT

SKRIPSI
Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar
SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN
Pada Jurusan Teknologi IndustJi Peltanian
Fakultas Teknologi Peltalliall
Institut Peltalliall Bogor

Oleh

FITRAH GUNADI

F 31.0038

1999
FAKULTASTEKNOLOGIPERTANLAN
INSTITUT PERTANLAN BOGOR
BOGOR