Pengelolaan Pesan dan Isi Surat Kabar tentang Koperasi (Kasus pada Surat Kabar Harian Bisnis Indonesia Jakarta)

.
$
. .:
.. . ,.. .:
I

.

.

:

.
.
l

013.(/
e7

PENGELOLAAN PESAN DAN IS1
SURAT KABAR TENTANG KOPERASI

(Kasus pada Surat Kabar Harian Bisnis Indonesia Jakarta)

OIeh
ERNA TARIGAN
A 26.0847

JURUSAN ILMU-ILMU SOSIAL EKONOMI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR

1995

RINGKASAN
ERNA TARIGAN. A26.0847. Pengelolaan Pesan dan Isi Surat Kabar tentang
Koperasi. Kasus pada Surat Kabar Harian Bisinis Indonesia, Jakarta. (Di bawah
bimbingan GUNARDI).
Koperasi Sebagai badan usaha yang berwatak sosial berdasarkan Pancasila
dan UUD 45, memperlihatkan perilaku yang berbeda dengan badan usaha lainnya
yang berorientasi pada keuntungan, karena tujuan utama koperasi adalah kesejahteraan para anggotanya.
Perkembangan dan pertumbuhan koperasi membutuhkan dukungan dari berbagai pihak, salah satunya adalah informasi tentang koperasi. Informasi dapat menjadi dasar untuk peramalan atau pengambilan keputusan. Kebutuhan akan informasi

bagi masyarakat semakin berkembang. Perkembangan manusia serta perkembangan
lingkungan dan masyarakat menjadi latar belakang meningkatnya keperluan akan
informasi bagi masyarakat.
Surat kabar sebagai media massa mempunyai peranan yang menonjol dalam
~nemberiinformasi (penerangan). Surat kabar khususnya Surat Kabar Harian Ekonomi Bisnis Indonesia diduga akan mempengaruhi keputusan di dalam masyarakat.
Penelitian ini bertujuan: (1) Mengetahui sejauh mana Surat Kabar Harian
Bisnis Indonesia rnemberitakan tentang koperasi pada periode 1 Januari 1990 - 30
Juni 1994; (2) Mengetahui karakteristik komunikator surat kabar harian Bisnis
Indonesia (3) Melihat pengelolaan pesan yang dilakukan oleh komunikator Surat
Kabar Harian Bisnis Indonesia; (4) Melihat korelasi pemberitaan tentang koperasi
dengan pengelolaan pesan yang dilakukan oleh komunikatornya.
Penelitian ini dilakukan pada awal September 1994 - November 1994 dan
dilanjutkan pada bulan Februari 1995. Data yang dikumpulkan adalah data primer
dan sekunder. Data-data ini diolah dengan cara mengumpulkan dan membuat tabel
dengan perhitungan secara manual.

Pengelolaan pesan pada sebuah media massa dilakukan oleh komunikatornya.
Komunikator dalarn media massa tidak dapat berdiri sendiri tetapi saiing bekerja
sama dan mernbawa narna lernbaganya. Komunikator dalarn sebuah mea:la massa
cetak yaitu wartawan dan redaktt~r.

Wartawan merupakan komunikator yang bertanggung jawab dalam perole'lan
informasi yang disajikan pada media tersebut. Cara perolehan informasi yang dilakukan oleh wartawan adalah cari sendiri, instmksi, undangan dan release.
Wartawan surat kabar harian Bisnis Indonesia yang memiliki pengalaman
k e j a di atas 3 tahun termasuk wartawan senior, sedangkan yang lebih bar11 dari itu
termasuk wartawan baru.

Wartawan tetap dan wartawan lepas Vreelance) tidak

jauh berbeda, keduanya memiliki tugas yang sama yaitu meliput berita untuk ditampilkan pada surat kabar. Perbedaan kedua wartawan ini hanya dalam ha1 tanggung
jawab, wartawan tetap lebih bertanggung jawab dalam ha1 penyediaan informasi
untuk dimuat dan wartawan tetap mendapat gaji tetap dari perusahaan juga tambahan
dari redaksi jika berita yang diliput dimuat, sedangkan wartawan lepas mendapat gaji
hanya berdasarkan berita yang dimuat dan diperoleh dari redaksi.. Wartawan surat
kabar harian Bisnis Indonesia sebagian besar menulis berita atau memberikan informasi irntt~kdimtiat pada surat kabar secara teratur.
Redaktur merupakan komunikator yang bertanggung jawab dalam pengelolaan d a n p e n a n g a n a n pesan yang d i s a m p a i k a n o l e h w a r t a w a n . D a l a m
mengolah/produksi dan menangani pesan, redaktur memiliki penilaian dan pertimbangan bagi pesan tersebut. Penilaian pesan tersebut berdasarkan logika, etika dan
estetika, sedangkan pertimbangan redaktur berdasarkan redaksional, teknis dan
lingkungan. Sebagian besar redaktur surat kabar harian Bisnis Indonesia memiliki
pengalaman kerja di bawah 4 tahun, yang disebut dengan redaktur baru sedangkan
diatas 4 tahun disebut redaktur senior.


Pesan yang rnuncul dalam sebuah media tergantung pada pengolahan pesan
yang dilakukan oleh kornunikator media tersebut, ha1 ini dapat dilihat dengan
mengukur agenda media dengan analisis yang kuatitatif berdasarkan panjang tulisan,
penonjolan, cara penyajian bahan.
Panjang tulisan tentang koperasi yang terdapat dalam surat kabar harian
Bisnis Indonesia bewariasi dari tahun ke tahun. Hal ini disebabkan ketergantungan
berita terhadap keadaan pada setiap tahunnya. Panjang tulisan yang tertinggi adalah
tahun 1992. Hal ini disebabkan adanya perubahan undang-undang perkoperasian.
Penonjolan isi berita pada suatu surat kabar dapat dilihat dari ukuran headline, posisi
dalarn surat kabar, dukungan dari pihak yang bersangkutan, dan frekuensi pernunculan. Berdasarkan kriteria ini berita koperasi pada surat kabar harian Bisnis Indonesia tidak termasuk ditonjolkan. Cara penyajian pesan pada suatu surat kabar terdiri dari : opini, berita, tajuk rencana, surat pernbaca dan karikatur. Jenis tulisan
yang disajikan dalam bentuk berita dari tahun ke tahun menunjukkan jumlah yang
terbesar yaitu 61 1 tulisan (86.79 %) dari seluruh jumlah jenis tulisan perkoperasian
yang ada dalam penelitian ini. Hal ini sesuai dengan sifat surat kabar harian yang
lebih mengutamakan berita-berita langsung daripada tulisan sejenis artikel. Cara
penyajian ini dapat juga dilihat dari cakupan isi tulisan perkoperasian yang sebagian
besar terdiri dari kasus lapang.
Korelasi wartawan dan redaktur dapat dilihat dari penanganan pesan dan
hubungan k e j a antar kedua jenis komunikator ini. Wartawan dan redaktur merupakan komunikator yang tidak dapat dipisahkan dan rnemiliki hubungan yang timbal
balik. Korelasi antara wartawan dan redaktur dilihat dari hubungan kerja dapat

mempengamhi cara perolehan informasi yang dilakukan oleh wartawan. Informasi
yang didukirng oleh redaktur dapat mengakibatkan redaktur selalu menginstruksikan
informasi tersebut kepada wartawan. Hal ini mengakibatkan cara perolehan dengan
instruksi akan meningkat dibanding yang lainnya.

Pada masalah perkoperasian, terlihat bahwa kedua komunikator ini berpandangan positif terhadap koperasi. Tetapi berita tentang koperasi kurang mendapat
perhatian, ha1 ini disebabkan komunikator dibatasi oleh misi dan motto swat kabar
tersebut. Sehingga redaktur pun tidak banyak memberikan instruksi kepada wartawan untuk meliput berita tentang koperasi, dari hasil isian kuesioner, berita tentang
koperasi sebagian besar didapat wartawan dengan cara mencari sendiri. Pesan
dalam surat kabar dihasilkan dari hasil kerja sama para komunikator surat kabar.
Sehingga segala sesuatu yang ditampilkan dalam surat kabar tersebut tidak terlepas
dari komunikatornya, demikian halnya dengan isi tentang koperasi yang dilihat dari
panjang tulisan, penonjolan dan cara penyajian bahan.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah : (1) Surat kabar harian Bisnis Indonesia termasuk surat kabar yang sering menyajikan berita tentang koperasi dari tanggal
1 Januari 1990 - 30 Juni 1994. Tetapi berita tentang koperasi bukan termasuk berita
yang ditonjolkan dilihat dari ukuran huruf judul, posisi pada surat kabar dan juga
dukungan dari pihak yang bersangkutan; (2) Pengolahan pesan yang termasuk transmisi pesan dan perilaku pengolahan & penanganan pesan dilakukan oleh kedua
komunikator (wartawan dan redaktur). Hubungan kerja antara kedua komunikator
tersebut tidak dapat dipisahkan. Komunikator sangat menentukan pemberitaan
tentang perkoperasian pada surat kabar harian Bisnis Indonesia. Pertimbangan

komunikator dalam menseleksi berita mengakibatkan berita tentang koperasi tidak
ditonjolkan pada surat kabar harian Bisnis Indonesia; (3) Pemberitaan tentang perkoperasian sangat sedikit mendapat dukungan dari pihak yang bersangkutan, seperti
Departemen Koperasi. Hal ini dilihat dari jumlah release dan undangan yang hanya
sedikit diterima oleh wartawan surat kabar harian Bisnis Indonesia.

.
$
. .:
.. . ,.. .:
I

.

.

:

.
.
l


013.(/
e7

PENGELOLAAN PESAN DAN IS1
SURAT KABAR TENTANG KOPERASI
(Kasus pada Surat Kabar Harian Bisnis Indonesia Jakarta)

OIeh
ERNA TARIGAN
A 26.0847

JURUSAN ILMU-ILMU SOSIAL EKONOMI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR

1995

RINGKASAN
ERNA TARIGAN. A26.0847. Pengelolaan Pesan dan Isi Surat Kabar tentang

Koperasi. Kasus pada Surat Kabar Harian Bisinis Indonesia, Jakarta. (Di bawah
bimbingan GUNARDI).
Koperasi Sebagai badan usaha yang berwatak sosial berdasarkan Pancasila
dan UUD 45, memperlihatkan perilaku yang berbeda dengan badan usaha lainnya
yang berorientasi pada keuntungan, karena tujuan utama koperasi adalah kesejahteraan para anggotanya.
Perkembangan dan pertumbuhan koperasi membutuhkan dukungan dari berbagai pihak, salah satunya adalah informasi tentang koperasi. Informasi dapat menjadi dasar untuk peramalan atau pengambilan keputusan. Kebutuhan akan informasi
bagi masyarakat semakin berkembang. Perkembangan manusia serta perkembangan
lingkungan dan masyarakat menjadi latar belakang meningkatnya keperluan akan
informasi bagi masyarakat.
Surat kabar sebagai media massa mempunyai peranan yang menonjol dalam
~nemberiinformasi (penerangan). Surat kabar khususnya Surat Kabar Harian Ekonomi Bisnis Indonesia diduga akan mempengaruhi keputusan di dalam masyarakat.
Penelitian ini bertujuan: (1) Mengetahui sejauh mana Surat Kabar Harian
Bisnis Indonesia rnemberitakan tentang koperasi pada periode 1 Januari 1990 - 30
Juni 1994; (2) Mengetahui karakteristik komunikator surat kabar harian Bisnis
Indonesia (3) Melihat pengelolaan pesan yang dilakukan oleh komunikator Surat
Kabar Harian Bisnis Indonesia; (4) Melihat korelasi pemberitaan tentang koperasi
dengan pengelolaan pesan yang dilakukan oleh komunikatornya.
Penelitian ini dilakukan pada awal September 1994 - November 1994 dan
dilanjutkan pada bulan Februari 1995. Data yang dikumpulkan adalah data primer
dan sekunder. Data-data ini diolah dengan cara mengumpulkan dan membuat tabel

dengan perhitungan secara manual.

Pengelolaan pesan pada sebuah media massa dilakukan oleh komunikatornya.
Komunikator dalarn media massa tidak dapat berdiri sendiri tetapi saiing bekerja
sama dan mernbawa narna lernbaganya. Komunikator dalarn sebuah mea:la massa
cetak yaitu wartawan dan redaktt~r.
Wartawan merupakan komunikator yang bertanggung jawab dalam perole'lan
informasi yang disajikan pada media tersebut. Cara perolehan informasi yang dilakukan oleh wartawan adalah cari sendiri, instmksi, undangan dan release.
Wartawan surat kabar harian Bisnis Indonesia yang memiliki pengalaman
k e j a di atas 3 tahun termasuk wartawan senior, sedangkan yang lebih bar11 dari itu
termasuk wartawan baru.

Wartawan tetap dan wartawan lepas Vreelance) tidak

jauh berbeda, keduanya memiliki tugas yang sama yaitu meliput berita untuk ditampilkan pada surat kabar. Perbedaan kedua wartawan ini hanya dalam ha1 tanggung
jawab, wartawan tetap lebih bertanggung jawab dalam ha1 penyediaan informasi
untuk dimuat dan wartawan tetap mendapat gaji tetap dari perusahaan juga tambahan
dari redaksi jika berita yang diliput dimuat, sedangkan wartawan lepas mendapat gaji
hanya berdasarkan berita yang dimuat dan diperoleh dari redaksi.. Wartawan surat
kabar harian Bisnis Indonesia sebagian besar menulis berita atau memberikan informasi irntt~kdimtiat pada surat kabar secara teratur.

Redaktur merupakan komunikator yang bertanggung jawab dalam pengelolaan d a n p e n a n g a n a n pesan yang d i s a m p a i k a n o l e h w a r t a w a n . D a l a m
mengolah/produksi dan menangani pesan, redaktur memiliki penilaian dan pertimbangan bagi pesan tersebut. Penilaian pesan tersebut berdasarkan logika, etika dan
estetika, sedangkan pertimbangan redaktur berdasarkan redaksional, teknis dan
lingkungan. Sebagian besar redaktur surat kabar harian Bisnis Indonesia memiliki
pengalaman kerja di bawah 4 tahun, yang disebut dengan redaktur baru sedangkan
diatas 4 tahun disebut redaktur senior.

Pesan yang rnuncul dalam sebuah media tergantung pada pengolahan pesan
yang dilakukan oleh kornunikator media tersebut, ha1 ini dapat dilihat dengan
mengukur agenda media dengan analisis yang kuatitatif berdasarkan panjang tulisan,
penonjolan, cara penyajian bahan.
Panjang tulisan tentang koperasi yang terdapat dalam surat kabar harian
Bisnis Indonesia bewariasi dari tahun ke tahun. Hal ini disebabkan ketergantungan
berita terhadap keadaan pada setiap tahunnya. Panjang tulisan yang tertinggi adalah
tahun 1992. Hal ini disebabkan adanya perubahan undang-undang perkoperasian.
Penonjolan isi berita pada suatu surat kabar dapat dilihat dari ukuran headline, posisi
dalarn surat kabar, dukungan dari pihak yang bersangkutan, dan frekuensi pernunculan. Berdasarkan kriteria ini berita koperasi pada surat kabar harian Bisnis Indonesia tidak termasuk ditonjolkan. Cara penyajian pesan pada suatu surat kabar terdiri dari : opini, berita, tajuk rencana, surat pernbaca dan karikatur. Jenis tulisan
yang disajikan dalam bentuk berita dari tahun ke tahun menunjukkan jumlah yang
terbesar yaitu 61 1 tulisan (86.79 %) dari seluruh jumlah jenis tulisan perkoperasian
yang ada dalam penelitian ini. Hal ini sesuai dengan sifat surat kabar harian yang

lebih mengutamakan berita-berita langsung daripada tulisan sejenis artikel. Cara
penyajian ini dapat juga dilihat dari cakupan isi tulisan perkoperasian yang sebagian
besar terdiri dari kasus lapang.
Korelasi wartawan dan redaktur dapat dilihat dari penanganan pesan dan
hubungan k e j a antar kedua jenis komunikator ini. Wartawan dan redaktur merupakan komunikator yang tidak dapat dipisahkan dan rnemiliki hubungan yang timbal
balik. Korelasi antara wartawan dan redaktur dilihat dari hubungan kerja dapat
mempengamhi cara perolehan informasi yang dilakukan oleh wartawan. Informasi
yang didukirng oleh redaktur dapat mengakibatkan redaktur selalu menginstruksikan
informasi tersebut kepada wartawan. Hal ini mengakibatkan cara perolehan dengan
instruksi akan meningkat dibanding yang lainnya.

Pada masalah perkoperasian, terlihat bahwa kedua komunikator ini berpandangan positif terhadap koperasi. Tetapi berita tentang koperasi kurang mendapat
perhatian, ha1 ini disebabkan komunikator dibatasi oleh misi dan motto swat kabar
tersebut. Sehingga redaktur pun tidak banyak memberikan instruksi kepada wartawan untuk meliput berita tentang koperasi, dari hasil isian kuesioner, berita tentang
koperasi sebagian besar didapat wartawan dengan cara mencari sendiri. Pesan
dalam surat kabar dihasilkan dari hasil kerja sama para komunikator surat kabar.
Sehingga segala sesuatu yang ditampilkan dalam surat kabar tersebut tidak terlepas
dari komunikatornya, demikian halnya dengan isi tentang koperasi yang dilihat dari
panjang tulisan, penonjolan dan cara penyajian bahan.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah : (1) Surat kabar harian Bisnis Indonesia termasuk surat kabar yang sering menyajikan berita tentang koperasi dari tanggal
1 Januari 1990 - 30 Juni 1994. Tetapi berita tentang koperasi bukan termasuk berita
yang ditonjolkan dilihat dari ukuran huruf judul, posisi pada surat kabar dan juga
dukungan dari pihak yang bersangkutan; (2) Pengolahan pesan yang termasuk transmisi pesan dan perilaku pengolahan & penanganan pesan dilakukan oleh kedua
komunikator (wartawan dan redaktur). Hubungan kerja antara kedua komunikator
tersebut tidak dapat dipisahkan. Komunikator sangat menentukan pemberitaan
tentang perkoperasian pada surat kabar harian Bisnis Indonesia. Pertimbangan
komunikator dalam menseleksi berita mengakibatkan berita tentang koperasi tidak
ditonjolkan pada surat kabar harian Bisnis Indonesia; (3) Pemberitaan tentang perkoperasian sangat sedikit mendapat dukungan dari pihak yang bersangkutan, seperti
Departemen Koperasi. Hal ini dilihat dari jumlah release dan undangan yang hanya
sedikit diterima oleh wartawan surat kabar harian Bisnis Indonesia.