Sejarah, Visi Misi dan Perkem- bangan Yayasan Spiritia SEJARAH BERDIRINYA YAYASAN PANTI ASUHAN TUNAS RAJAWAL

Edisi Maret 2016 Tahun X 2. Menyediakan informasi mengenai hidup dengan HIVAIDS. Dalam perkembangannya, Spiritia menyadari bahwa untuk mengubah lingkungan yang tidak mendukung menjadi lebih mendukung, Spiritia harus bekerja sama dengan pihak- pihak lain. Oleh karena itu, Spiritia mengembangkan dirinya dan mulai menerapkan program yang lebih memadai. Spiritia menjadi badan hukum pada 23 Juni 1997.

B. Visi;

Hidup bermutu bagi semua orang yang terinfeksi dan terpen- garuh HIV di Indonesia.

C. Misi;

Spiritia berjuang mencapai visi dengan menerapkan pendeka- tan yang mendukung tanpa diskri- minasi dan pandang bulu.

D. Tata Nilai

1. Spiritia akan menjalankan semua kegiatan dengan hati dan tanpa membedakan gender, ras, agama kepercayaan, tingkat sosio-ekonomi, latar belakang pendidikan, orientasi seksual dan lain sebagainya. 2. Spiritia menganggap bahwa ada hubungan erat antara pencegahan HIV dan upaya perawatandukungan. Upaya untuk mencegah infeksi ha- nya akan berhasil bila perawatan dan dukungan HIV dilaksanakan dengan baik dan menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia. 3. Spiritia berpendapat bahwa Odha, sebagai orang yang hidupnya lang- sung tersentuh oleh HIV, adalah sub- jek dan bagian dari solusi pada ma- salah HIV-AIDS, bukan objek dan bu- kan masalah.

E. Tujuan

• Memberdayakan Odha dan Ohidha agar bisa menanggapi permasala- hannya sendiri. • Mendorong keterlibatan Odha dan Ohidha dalam penanggulangan HIV AIDS. • Terbentuknya wadah dukungan ba- gi Odha dan Ohidha, yang kuat, mandiri dan saling berjejaring secara aktif di seluruh Indonesia. • Terbentuk dan terlaksana kebijakan yang mendukung upaya penanggu- langan HIV dan AIDS serta peningka- tan akses pada perawatan dan pe- ngobatan untuk Odha, melalui ad- vokasi pada semua tingkat. • Pengambil keputusan dan masya- rakat umum bersikap objektif dan tidak diskriminatif terhadap Odha, serta menjunjung tinggi HAM.

F. Sumber Dana Utama

• AusAIDHIV Cooperation Program from Indonesia HCPI, sebelumnya IHPCP, sejak 2001 • Ford Foundation sejak 2002

G. Program Utama

• Pertemuan Odha provinsi, • Pertemuan Tingkat Nasional kelom- pok penggagas, • Pelatihan keterampilan Odha, ter- masuk pendidikan pengobatan, • Kunjungan penguatan daerah, • Dukungan sebaya; ‘HIV Stop di Sini’, • Sebarkan informasi, • Hak asasi manusia; advokasi untuk meningkatkan akses terhadap peng- obatan, • Bantuan teknis dan atau dana un- tuk pembentukan, penguatan dan pengembangkan Kelompok Peng- gagas dan Kelompok Dukungan Se- baya, • Dana dukungan Odha Positive Fund • Dana dukungan anak Odha Odha anak Anak Fund. P ada hari Rabu tanggal 9 Septem- ber 2015, URS Services Indonesia cabang Jakarta yang diwakili oleh Ibu Novi dan Ibu Widya berkunjung ke Yayasan Spiritia dan bertemu dengan Ibu Christin Wahyuni Super- visor Divisi Kelompok Dukungan Sebaya dan Bapak Ajid Bagian Keu- angan. Spiritia adalah salah satu dari lima LSM dari seluruh dunia yang meneri- ma penghargaan khusus dari FHI di Konferensi AIDS Internasional pada 2002 di Barcelona, Spanyol. Spiritia juga menerima penghargaan Red Ribbon Award sebagai Runner Up di Konferensi AIDS Internasional di Toronto, Kanada, 2006

A. Sejarah, Visi Misi dan Perkem- bangan Yayasan Spiritia

Spiritia didirikan pada 1995 oleh Su- zana Murni dan beberapa rekan lain sebagai kelompok dukungan sebaya oleh dan untuk orang yang terinfeksi HIV Odha dan terpengaruh oleh HIV Ohidha. Tujuan awal adalah: 1. Menciptakan suasana yang aman dan terjaga kerahasiaan agar Odha dan Ohidha dapat saling bertemu dan berbagi pengalaman. KUNJUNGAN KE YAYASAN SPIRITIA JAKARTA Jl. Johar Baru Utara V No. 17 Johar Baru, Jakarta 10560 Telp: 021 422-5136, 422-5168, Fax: 021 4287-1866 E-mail: infospiritia.or.id Corporate Social Responsibilities URS URS URS NEWS Edisi Maret 2016 Tahun X URS NEWS

A. SEJARAH BERDIRINYA YAYASAN PANTI ASUHAN TUNAS RAJAWAL

I B erdirinya Yayasan Panti Asuhan Tunas Rajawali berawal dari kerindu- an Ibu DE LA CROIX EDITH ELLEN, Warga Negara Indonesia yang dila- hirkan di Surabaya pada tanggal 28 September 1941. Beliau merasa priha- tin terhadap anak-anak yang kurang beruntung dan dikesampingkan oleh orang tuanya dijalanan. Ibu DE LA CROIX EDITH ELLEN mengambil beberapa anak untuk dibina dan di- didik. Mereka diberikan pendidikan yang baik, diberikan motivasi, kebu- tuhan hidup yang lebih layak dan diberikan pengajaran yang baik. Ya- yasan ini berdiri secara independen, dan tidak dibawah sebuah lembaga atau badan tertentu. A gustus 1993, adalah awal terben- tuknya Eagle’s Nest Family. Tahap pertama, Ibu DE LA CROIX EDITH ELLEN tinggal disebuah Rumah di Jalan Kenanga No. 17 – Semarang de- ngan status kontrak selama 1 tahun, dan 3 tahun kemudian rumah terse- but dipinjamkan oleh pemiliknya. Pada saat itu yayasan ini belum me- miliki Badan Hukum, tetapi hanya ijin dari RTRW dan Kelurahan Se- tempat. Dan yayasan hanya mem- bantu untuk kalangan terbatas saja. Pada awal pelayanan, yayasan memi- liki 6 staff dengan jumlah anak 9 orang. Seiring berjalannya waktu, ba- nyak orang yang mengetahui kebe- radaan yayasan ini, lalu mereka da- tang dan meminta bantuan. Yayasan membantu sebisanya, baik dalam pendidikan dan membantu keua- ngan sekedarnya. P ada Tahun 1997 akhir, karena jum- lah anak yang semakin bertambah, maka yayasan berpindah ke sebuah tempat tinggal di Jalan Sinabung V 9 Semarang. Sebuah Rumah yang cukup besar dengan status kontrak 1 tahun, dan 3 tahun dipinjamkan oleh pemiliknya. Pada saat itulah jumlah anak yang dibina makin bertambah banyak. Pada Tanggal 6 Oktober 2000, yayas- an berpindah lagi di Jalan Gajah Mungkur Selatan No. 9 Semarang de- ngan status kontrak. Karena jumlah anak yang semakin banyak, maka yayasan berinisiatif un- tuk melembagakan keluarga besar ini menjadi Yayasan Panti Asuhan sehingga berbadan hukum tetap. Dan pada tanggal 12 Maret 2012 akhirnya yayasan resmi berbadan hu- kum dengan nama YAYASAN TUNAS RAJAWALI SEMARANG dengan S.K. MENKUMHAM Nomor: AHU-1122.AH. 01.04.TAHUN 2012. Karena kondisi rumah kontrakan yang sudah rapuh, akhirnya pada tanggal 6 Oktober 2014, kami pindah ke Graha Padma dan menempati rumah baru dengan status milik sendiri. S aat ini yayasan memiliki 56 anak asuh yang dibina, dididik dan tinggal bersama. Mereka semua bersekolah dari tingkat SD sampai Universitas. Dan saat ini, sudah lebih dari 30 anak binaan yang sudah menyelesaikan pendidikan baik di tingkat Diploma atau S1 dari berbagai disiplin ilmu. Saat ini mereka sudah mandiri dan bekerja diberbagai bidang seperti Drafter Desain Interior, Internal Audi- tor, Accounting, Administrasi, Bank dan lainnya.

B. PROGRAM YANG TELAH DILAK- SANAKAN