Keuntungan Bersikap Tekun Belajar Doa Sebelum dan Sesudah Belajar

32 Pendidikan Agama Islam 3 SD Kelas III Artinya: Dari Anas berkata Rasulullah Saw Bersabda: “Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap orang Islam laki-laki dan perempuan”. HR. At- Thabrani Karena hukumnya wajib atau fardhu ‘ain, maka belajar harus kita lakukan secara terus-menerus. Belajar membutuhkan waktu yang sangat lama, bahkan seumur hidup. Oleh karena itu, belajar harus disertai ketekunan dan kesabaran. Meskipun demikian, bukan berarti selama hidup kita harus belajar saja. Sebagai manusia, kita juga butuh istirahat, bermain, dan mencari hiburan agar tenaga dan pikiran kita tidak terlalu lelah. Sebetulnya belajar tidak hanya dengan cara membaca buku, mengerjakan PR, dan menghafal ringkasan sambil duduk tenang di kamar belajar. Belajar juga dapat dilakukan sambil melihat hiburan. Misalnya, belajar melalui tayangan warta berita di televisi. Belajar dengan memutar CD tentang berbagai ilmu pengetahuan atau cara membaca Al-Qur’an dan cara melaksanakan salat. Menghafal juga dapat dilakukakan sambil bermain. Inilah ciri anak yang tekun. Dia bisa belajar dengan berbagai cara. Bahkan dia bisa belajar sambil bermain. Coba kamu cari permainan apa yang dapat dilakukan sambil belajar

2. Keuntungan Bersikap Tekun Belajar

Sikap tekun dalam belajar adalah sikap yang terpuji. Semua orang hendaklah memiliki sikap tekun belajar. Khususnya kita yang masih belajar di sekolah. Kita sangat membutuhkan ketekunan. Dengan bersikap tekun belajar, kita akan memperoleh berbagai keuntungan, di antaranya sebagai berikut: a. ilmu pengetahuan bertambah, b. prestasi belajar meningkat, c. dapat meraih cita-cita, d. sabar dan tidak mudah mengeluh, e. belajar jadi menyenangkan, f. akan mendapat pertolongan dari Allah. Allah Swt berfirman dalam Al-Qur’an: Pendidikan Agama Islam 3 SD Kelas III 33 Wa lanajziyannal-lazina sabaru ajrahum biahsani ma kanu ya’maluna. Artinya: “Dan sesungguhnya Kami akan memberi balasan kepada or- ang-orang yang sabar dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan”. Q.S. An-Nahl, 16: 96 Kalau kita sabar atau tekun dalam mengerjakan apa saja, termasuk belajar, Allah Swt pasti akan memberi pahala yang lebih banyak daripada usaha kita. Pahala Allah Swt bisa berupa kecerdasan dan kepintaran yang kita miliki setelah kita belajar dengan tekun dan sabar.

3. Doa Sebelum dan Sesudah Belajar

Sebagai manusia, kita telah diberi kemampuan oleh Allah Swt untuk berusaha. Meskipun demikian, Allah Swt turut menentukan apakah usaha kita akan berhasil atau tidak. Karena kita tidak tahu pasti usaha kita berhasil atau tidak, maka kita disuruh Allah untuk berdoa: ‘Ud’uni astajib lakum. Artinya: “Berdoalah kepada-Ku, maka akan Kuperkenankan bagimu.” Q.S. Al-Mu’min, 40: 60 Kita mampu berusaha, tetapi tidak boleh berkata bahwa keberhasilan itu semata-mata karena usaha kita sendiri. Kita dapat berhasil karena tekun berusaha dan berdoa. Semua pekerjaan yang kita lakukan harus disertai doa. Doa itu sangat banyak. Kita dapat berdoa dengan membaca “Basmallah“ sebelum memulai bekerja dan membaca “Hamdallah” setelah selesai bekerja. Begitu juga bila kita akan belajar dan setelah belajar. a. Doa Sebelum Belajar . . . 34 Pendidikan Agama Islam 3 SD Kelas III Artinya: “Tuhan, tambahkan ilmuku dan permudahlah kepahamanku.” b. Doa Sesudah Belajar Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya aku titipkan kepada-Mu apa yang telah Kauajarkan kepadaku. Maka kembalikanlah ia kepadaku ketika aku membutuhkannya. Dan janganlah Kaubuat aku lupa padanya, wahai Tuhan yang memelihara alam”. Cerita Teladan Ibnu Hajar Si Anak Batu Ibnu Hajar adalah salah satu murid di sekolah. Bertahun-tahun ia belajar, tetapi tidak berhasil menjadi pintar. Ia merasa putus asa. Akhirnya memutuskan untuk meninggalkan sekolah. Dalam perjalanan pulang dari sekolah ia merasa lelah. Ia beristirahat, duduk di bawah pohon. Ia sambil menikmati pemandangan pancuran air yang berada di depannya. Sumber: Dokumentasi Penulis Gambar 3.4 Ibnu Hajar memerhatikan air pancuran yang mengikis batu di bawahnya. Pendidikan Agama Islam 3 SD Kelas III 35 Lama sekali ia menikmati pemandangan itu. Ia memerhatikan pancuran air yang di bawahnya terdapat batu-batuan. Dia tertarik pada salah satu batu besar. Batu itu berlubang akibat terkena pancuran air. Air yang berada di atasnya. Ia berkata dalam hati, ternyata batu yang keras ini bisa juga berlubang setelah ditetesi air terus-menerus. Tiba-tiba ia bangkit dan segera berjalan menuju ke sekolahnya lagi. Ia bertekad meneruskan sekolahnya. Ia yang merasa bodoh, suatu saat akan bisa menjadi pintar bila mau belajar terus. Seperti batu yang sangat keras, akhirnya bisa berlubang karena selalu ditetesi air. Akhirnya ia berhasil menjadi orang yang pintar. Bahkan menjadi ulama yang terkenal hingga sekarang. Sejak saat itu, ia terkenal dengan sebutan Ibnu Hajar. Artinya anak batu. Karena pengalamannya seperti yang telah diceritakan di atas. Tips Menjadi anak yang tekun itu tidak mudah. Akan tetapi, bila mau berusaha, insya Allah kamu bisa mendapatkannya. Caranya adalah sebagai berikut: 1. Kamu harus lebih rajin belajar. Lebih banyak membantu orang tua di rumah. Dan lebih banyak bergaul dengan teman. 2. Aturlah kegiatan-kegiatan kamu dengan menggunakan jadwal. 3. Patuhilah jadwal itu sehingga kamu dapat melakukan kegiatan secara berulang-ulang. Menjalankan ketiga langkah di atas, insya Allah akan menjadi kebiasaan baik yang dapat kamu lakukan seumur hidupmu.

C. Hemat