Arti Percaya Diri Percaya Diri

28 Pendidikan Agama Islam 3 SD Kelas III

A. Percaya Diri

1. Arti Percaya Diri

Percaya diri artinya yakin terhadap kemampuan diri sendiri. Jika diberi tugas, orang yang percaya diri akan segera mengerjakannya. Ia tidak mudah mengeluh. Ia tidak sibuk mencari-cari bantuan. Orang yang percaya diri biasanya juga mempunyai sikap mandiri. Ia tidak tergantung kepada orang lain. Ia hanya bergantung dan pasrah kepada Allah Swt setelah ia berusaha dengan sungguh-sungguh. Allah Swt berfirman: Fa’iza ‘azamta fatawakkal ‘alallah. Artinya: “Kemudian apabila engkau telah membulatkan tekad, bertawakallah pasrahlah kepada Allah”. Q.S. Ali ‘Imran, 3: 159 Sahabat Ali bin Abi Thalib berkata, “Jika engkau telah mengetahui maka lakukanlah, jika engkau telah yakin maka majulah.“ Misalnya, pada waktu belajar di kelas, tiba-tiba bapak atau ibu guru menyuruh kamu ke depan kelas. Kamu lalu ditanya, dan tidak ragu-ragu menjawab semua pertanyaan bapak atau Ibu guru. Ini berarti kamu telah memiliki sikap percaya diri. Sikap percaya diri dapat diperoleh bila kita rajin belajar. Bila kamu belajar lebih dahulu sebelum belajar bersama bapak atau ibu guru di sekolah, maka kamu akan mampu mengerjakan tugas-tugas dari bapak . Gambar 3.1 Contoh sikap percaya diri. Berani disuruh menjawab pertanyaan guru di depan kelas. Sumber : Dokumentasi Penullis Pendidikan Agama Islam 3 SD Kelas III 29 atau ibu guru kamu. Inilah yang disebut siap siaga. Siap siaga sangat dibutuhkan agar kita memiliki rasa percaya diri. Di samping berusaha sendiri untuk memperoleh sikap percaya diri, kamu juga tidak lupa untuk berdoa kepada Allah. Agar diberi-Nya sifat mulia itu. Seperti yang pernah dilakukan Nabi Musa As. Pada waktu itu, Nabi Musa As mendapat perintah dari Allah agar pergi menghadap Raja Fir’aun. Saat itu kekejaman dan kesombongan Fir’aun sudah sangat keterlaluan. Bahkan, ia mengaku sebagai tuhan. Nabi Musa As diperintah Allah Swt untuk menyadarkan Fir’aun dari perilaku buruknya itu. Mendapat perintah yang sangat berat dan berbahaya, Nabi Musa As lalu berdoa: Rabbisyrahli shadri wa yassirli amri wahlul uqdatammillisani yafqahu Qauli. Artinya:“Wahai Tuhanku, lapangkanlah dadaku, mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku”. Q.S. Thaha, 20: 25–28 Nabi Musa As dan kaumnya akhirnya berhasil mengalahkan Fir’aun dan bala tentaranya. Meskipun demikian, Nabi Musa tidak menyombongkan diri. Ia ingat bahwa keberhasilannya itu atas bantuan Allah, selain karena usahanya sendiri. Jadi, sikap percaya diri jangan sampai berubah menjadi sikap sombong. Sebab Allah tidak suka orang-orang yang sombong. Allah Swt berfirman: Innallaha la yuhibbu kulla mukhtalin fakhur. Artinya: “Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri”. Q.S. Luqman, 31: 18 . . 30 Pendidikan Agama Islam 3 SD Kelas III Berdasarkan penjelasan di atas, kita dapat mengetahui ciri-ciri orang yang percaya diri. Tentu masih ada ciri-ciri lainnya yang kamu ketahui. Coba kalian cari dan diskusikan dengan teman-teman

2. Keuntungan Bersikap Percaya Diri