Sistem Informasi Pengajuan Penyambungan Baru Berbasis Web Pada PT.PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat Dan Banten

(1)

SISTEM INFORMASI

PENGAJUAN PENYAMBUNGAN BARU BERBASIS WEB

PADA PT. PLN PERSERO DISTRIBUSI JAWA BARAT DAN

BANTEN

Skripsi

Diajukan untuk memenuhi syarat kelulusan pada Program Studi Sistem Informasi Jenjang Sarjana Fakultas Teknik & ilmu komputer

Taufik Ramdani 10505010

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(2)

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

SISTEM INFORMASI

PENGAJUAN PENYAMBUNGAN BARU BERBASIS WEB PADA PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA BARAT DAN BANTEN

Taufik Ramdani NIM. 1.05.05.010

Telah disetujui dan disahkan di Bandung sebagai Skripsi pada tanggal :

_________________________ Menyetujui,

Pembimbing

Deasy Permatasari, S.Si., MT. NIP. 4127.70.26.005

Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

Ketua Program Studi Sistem Informasi

Prof. Dr. Ir. Ukun Sastraprawira M.Sc. NIP. 4127.70.006

Dadang Munandar, SE., M.Si. NIP. 4127.70.26.019


(4)

ii

PLN (state electricity company) is a government agency that provides services to the public in the field of electrical connection of any new proposal electric current that occurred at PT PLN (Persero) Distribution West Java and Banten is not enough to give satisfactory service due to lack of information for customers about the decision of the PLN against the response of these proposals so that our customers have come to PLN often feel frustrated because of the filing are often suspended, or not yet in the process of the follow

The research was done with descriptive method by case approach. It was chosen because it can be directed to the problem that happened so it is easy to solve. In designing the information system was carried out using a prototype model of system development through a structured approach method. Structured approach method was done by flow analysis tools such as maps, diagrams and data flow diagram context that is implemented through a software developer that is Dreamweaver CS3 with MySQL database software using client / server.

The end result of this research is an information system that is expected to assist in data processing and submission of a new splicing easier in filing a new splicing at PT PLN (Persero) Distribution West Java and Banten


(5)

i

Abstrak

PLN(perusahaan listrik Negara) merupakan suatu lembaga pemerintah yang memberikan pelayanan ke masyarakat pada bidang kelistrikan salah satunya proses pengajuan penyambungan baru listrik yang terjadi saat ini pada PT.PLN(persero) distribusi jawa barat dan banten belum cukup memberikan pelayanan yang memuaskan karena kurangnya informasi bagi pelanggan mengenai keputusan dari pihak PLN terhadap respon dari pengajuan tersebut sehingga pelanggan yang telah datang ke PLN seringkali merasa kecewa karena pengajuan sering ditangguhkan, belum di proses atau belum di tindak lanjuti

Penelitian dilakukan dengan metode deskriptif melalui pendekatan kasus. Hal tersebut dipilih karena dapat diarahkan langsung kepada permasalahan yang terjadi sehingga mudah dalam pemecahannya. Dalam merancang sistem informasi tersebut dilakukan dengan model pengembangan sistem prototype melalui metode pendekatan terstruktur. Metode pendekatan terstruktur dilakukan dengan peralatan analisis seperti flow map, diagram konteks serta data flow

diagram yang diimplementasikan melalui perangkat lunak pengembang yaitu Dreamweaver CS3

dengan perangkat lunak basis data Mysql dengan metode client/server.

Hasil akhir dari penelitian ini adalah sebuah sistem informasi yang diharapkan dapat membantu dalam mengolah data pengajuan Penyambungan baru dan mempermudah dalam melakukan Pengajuan Penyambungan baru pada PT.PLN(persero) distribusi jawa barat dan banten


(6)

v

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN MOTTO

ABSTRAK ...i

ABSTRACT...ii

KATA PENGANTAR ... ... iii

DAFTAR ISI ... ...v

DAFTAR GAMBAR ... ...xi

DAFTAR TABEL ... ...xiv

DAFTAR SIMBOL ... ...xv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian...1

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah...4

1.2.1 Identifikasi Masalah ... ...4

1.2.2 Rumusan Masalah ... ...4

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... ...5

1.3.1 Maksud Penelitian ... ...5

1.3.2 Tujuan Penelitian ... ...5

1.4 Kegunaan Penelitian...6

1.4.1 Kegunaan Praktis...6


(7)

vi

1.5 Batasan Masalah...7

1.6 Lokasi dan Jadwal Penelitian...8

BAB II. LANDASAN TEORI 2.1.Konsep Dasar Sistem...10

2.1.1. Karakteristik Sistem...10

2.1.2. Klasifikasi Sistem...12

2.2.Konsep Dasar Informasi...13

2.2.1. Siklus Informasi...14

2.2.2. Kegunaan Informasi...15

2.2.3. Nilai Informasi...17

2.3.Konsep Dasar Sistem Informasi...17

2.3.1. Komponen Sistem Informasi...18

2.3.2. Pengembangan Sistem Informasi...20

2.4Definisi Sistem Informasi Pengajuan Penyambungan Baru...21

2.5Basis Data...22

2.5.1 Database Management System...23

2.5.2 Tujuan Basis Data...24

2.6Alat Pemodelan Sistem...24

2.7 Jaringan Komputer...27

2.7.1 Jenis-Jenis Jaringan Komputer...27

2.7.2 Topologi Jaringan...29


(8)

vii

2.8Internet...35

2.8.1 Home Page Web Page Dan Web Site...36

2.8.2 Hypertext Transfer Protocol HTTP)...37

2.8.3 Uniform Resource Locators (URL)...37

2.8.4 Web Server...38

2.8.5 Web Browser...38

2.8.6 Hypertext Preprocessor...38

2.8.7 MYSQL Database...39

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian ... ...41

3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan ... ...41

3.1.2 Visi Dan Misi Perusahaan ... ...45

3.1.3 Struktur Organisasi ... ...46

3.1.4 Deskripsi Tugas ... ...50

3.2 Metode Penelitian... ...54

3.2.1 Desain Penelitian ... ...55

3.2.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data ... ...56

3.2.2.1 Sumber Data Primer ... ...56

3.2.2.2 Sumber Data Sekunder ... ...56

3.2.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem ... ...57

3.2.3.1 Metode Pendekatan Sistem ... ...57


(9)

viii

3.2.3.3 Alat Bantu Analisis dan Perancangan ... ...58

3.2.4 Pengujian Software ... ...62

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Sitem Yang Berjalan ... ...64

4.1.1 Analisis Dokumen ... ...64

4.1.2 Analisis Prosedur yang berjalan ... ...66

4.1.2.1 Flowmap ... ...68

4.1.2.2 Diagram Konteks ... ...70

4.1.2.3 Data Flow Diagram ... ...71

4.1.2.4 Evaluasi Sistem Yang Berjalan ... ...72

4.2 Perancangan Sistem ... ...73

4.2.1 Tujuan Perancangan Sistem ... ...73

4.2.2 Gambaran umum sistem yang diusulkan ... ...73

4.2.3 Perancangan Prosedur yang diusulkan ... ...74

4.2.3.1 Diagram Konteks ... ...74

4.2.3.2 Data Flow Diagram ... ...75

4.3.3.3 Kamus Data ... ...82

4.2.4 Perancangan Basis Data ... ...86

4.2.4.1 Normalisasi ... ...87

4.2.4.2 Relasi Tabel ... ...90

4.2.4.3 Entity Relationship Diagram ... ...91


(10)

ix

4.2.4.5 Kodefikasi ... ...97

4.2.5 Perancangan Antar Muka ... ...98

4.2.5.1 Struktur Menu ... ...99

4.2.5.2 Perancangan Input ... ....101

4.2.5.3 Perancangan Output ... ....111

4.2.6 Perancangan Arsitektur jaringan ... ....112

BAB V PENGUJIAN DAN IMPLENTASI SISTEM 5.1 Pengujian ... ...113

5.1.1 Rencana Pengujian ... ...113

5.1.2 Kasus dan Hasil Pengujian ... ...114

5.1.2.1 Kelas Uji Login...114

5.1.2.2 Kelas Uji Pengecekan Pengajuan...115

5.1.3 Kesimpulan Hasil Pengujian ... ...117

5.2 Implementasi ... ...117

5.2.1 Batasan Implentasi ... ...117

5.2.2 Implementasi Perangkat Lunak ... ...118

5.2.3 Implementasi Perangkat keras... ...118

5.2.4 Implemetasi Basis Data ... ...119

5.2.5 Implementasi Antar Muka ... ...124

5.2.5.1 Implementasi Halaman User atau Pelanggan...124

5.2.5.2 Implementasi Halaman Admin...126

5.2.6 Implementasi Instalasi Program ... ...132


(11)

x

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan ... ...144 6.2 Saran ... ...145

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(12)

xi

Halaman

Gambar 2.1 Karakteristik Sistem ………... 12

Gambar 2.2 Siklus Informasi ………. 15

Gambar 2.3 Topologi Bus ……….. 29

Gambar 2.4 Topologi Star ….………. 30

Gambar 2.5 Topologi Ring...……….. 32

Gambar 2.6 Topologi Tree ………. 33

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Umum PT.PLN DJBB………. 47

Ganbar 3.2 Struktur organisasi PT PLN DJBB... 49

Gambar 4.1 Flow Map sistem yang berjalan ………... 68

Gambar 4.2 Diagram Konteks yang sedang berjalan……….. 71

Gambar 4.3 DFD Level 1 yang sedang berjalan…...……….. 72

Gambar 4.4 Diagram Konteks yang diusulkan……….. 75

Gambar 4.5 DFD level 1 yang di usulkan………... 76

Gambar 4.6 DFD level 2 Proses 1.0………... 77

Gambar 4.7 DFD level 3 Proses 1.1……… 79

Gambar 4.8 DFD level 2 Proses 2.0……… 80

Gambar 4.9 DFD level 3 Proses 2.0……… 80

Gambar 4.10 DFD level 4 Proses 2.0……… 81

Gambar 4.11 Relasi Tabel...……….. 91

Gambar 4.12 E R D..………... 92

Gambar 4.13 Perancangan Antarmuka User Pelanggan………... 98

Gambar 4.14 Perancangan Antarmuka Admin………. 99

Gambar 4.15 Struktur Menu ………. ………... 100

Gambar 4.16 Form Permohonan Pengajuan Penyambungan Baru…………... 101

Gambar 4.17 Perancangan Form Jawaban Pengajuan Penyambungan baru... 102

Gambar 4.18 Perancangan Form Aktivasi Pengajuan Penyambungan baru... 102

Gambar 4.19 Perancangan Form Aktivasi Pengajuan Penyambungan baru... 103


(13)

xii

Gambar 4.21 Perancangan Form Pengaduan Penyambungan baru... 104

Gambar 4.22 Perancangan Form Input Simulasi Perhitungan Biaya…... 105

Gambar 4.23 Perancangan Form Login Admin ………... 105

Gambar 4.24 Perancangan Form Input Data Pelanggan... 106

Gambar 4.25 Perancangan Form Input Data Gardu..………... 106

Gambar 4.26 Perancangan Form Input Data Tiang………... 107

Gambar 4.27 Perancangan Form Input Data Biaya ………..………... 107

Gambar 4.28 Perancangan Form Input Petugas... 108

Gambar 4.29 Perancangan Form Input Berita ………... 108

Gambar 4.30 Perancangan Form Input Login Survey.. ………... 109

Gambar 4.31 Perancangan Form Input Pelaksanaan Survey…………... 109

Gambar 4.32 Perancangan Form Input Login Penyambungan ……... 110

Gambar 4.33 Perancangan Form Input Pelaksanaan Penyambungan…... 110

Gambar 4.34 Perancangan Form output Cetak Laporan ….………... 111

Gambar 4.35 Arsitektur jaringan yang digunakan………... 112

Gambar 5.1 Mengatifkan web browser………... 132

Gambar 5.2 Memanggil alamat pada web browser.……… 132

Gambar 5.3 Halaman Home.……. ……… 133

Gambar 5.4 Halaman Daftar User ………..……… 134

Gambar 5.5 Halaman Bukti Pengajuan.……….……….. 135

Gambar 5.6 Halaman Konfirmasi Jawaban………. 136

Gambar 5.7 Halaman Pembatalan..……….……… 137

Gambar 5.8 Halaman Aktivasi... 137

Gambar 5.9 Halaman pengaduan calon pelanggan…...………. 138

Gambar 5.10 Halaman simulasi perhitungan biaya.………..………... 138

Gambar 5.11 Halaman Login Admin …..……….. 139

Gambar 5.12 Halaman Utama Admin……….. 139

Gambar 5.13 Halaman Detail Permohon Penyambungan baru ……….. 140

Gambar 5.14 Halaman Update Status Pembayaran Calon Pelanggan... 140

Gambar 5.15 Halaman Utama Admin Survey……….. 141

Gambar 5.16 Halaman Input Survey...………... 141


(14)

(15)

xv

DAFTAR SIMBOL

A. Diagram Alir Dokumen (Flow Map)

No Simbol Keterangan

1 Dokumen

2 Simbol Proses Manual

3 Simbol Proses Komputerisasi

4 File Hardisk / Database

5 Penyimpanan Ke Dalam Arsip

6 Simbol Garis Alir

7 Simbol Penghubung Dalam Satu Halaman

8 Simbol Penghubung Antar Halaman

9 Simbol Mulai Dalam Flow Chart

10 Simbol Untuk Membuat Keputusan

(Sumber : Jogiyanto Hartono, 2005, Analisis Dan Desain, Penerbit: Andi Offset,


(16)

xvi

1 Eksternal Entity

2 Simbol Proses

3 Media Penyimpanan Data

4 Simbol Garis Alir

(Sumber : Jogiyanto Hartono, 2005, Analisis Dan Desain, Penerbit: Andi Offset,

Yogyakarta)

C. Entity Relational Diagram (ERD)

No Simbol Keterangan

1

Persegi Panjang

Menunjukkan himpunan entitas (individu yang mewakili sesuatu yang nyata dan dapat dibedakan dari sesuatu yang lain).

2

Belah Ketupat

Menunjukkan himpunan relasi.

3

Garis

Menunjukkan penghubung antara himpunan relasi dengan himpunan entitas dan himpunan entitas dengan atributnya.

(Sumber : Jogiyanto Hartono, 2005, Analisis Dan Desain, Penerbit: Andi Offset,


(17)

xiv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Jadwal Kegiatan Penelitian ………...………. 9

Tabel 4.1 Struktur File Pengajuan... 92

Tabel 4.2 Struktur file survey... 92

Tabel 4.3 Struktur file bayar... 94

Tabel 4.4 Struktur file pelanggan... 94

Tabel 4.5 Struktur file tiang... 95

Tabel 4.6 Struktur file gardu... 95

Tabel 4.7 Struktur file biaya... 95

Tabel 4.8 Stuktur file Penyambungan... 96

Tabel 4.9 Strukur file Petugas... 94

Tabel 5.1 Rencana Pengujian Sistem informasi Pengajuan Penyambungan baru... 113

Tabel 5.2 Pengujian login user admin... 114

Tabel 5.3 Pengujian user untuk pengecekan terhadap status pengajuan... 116

Tabel 5.4 Pengujian user konfirmasi... 116

Tabel 5.5 Implementasi Halaman Utama Pelanggan... 125

Tabel 5.6 Implementasi Halaman Admin... 126

Tabel 5.7 Implementasi Halaman Utama Survey... 128


(18)

1 1.1 Latar Belakang Penelitian

Informasi merupakan faktor terpenting dalam sistem dalam pengambilan sebuah keputusan. mendefinisikan informasi sebagai hasil pengolahan data sehingga menjadi bentuk yang penting bagi penerimanya dan mempunyai kegunaan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan yang dapat dirasakan akibatnya secara langsung saat itu juga atau secara tidak langsung pada saat mendatang. perolehan informasi juga berkaitan dengan masalah efesiensi waktu. Informasi merupakan hal yang sangat penting bagi kelangsungan hidup suatu organisasi/ instansi / perusahaan, Informasi merupakan proses lanjut dari data dan memiliki nilai tambah.

Sistem informasi konsep dasarnya yaitu data yang di inputkan kemudian di proses dan menjadi outputnya informasi yang dihasilkan dari suatu sistem tidak hanya digunakan oleh sistem itu sendiri, melainkan dapat juga digunakan oleh sistem lainnya yang mempunyai hubungan dengan sistem tersebut. Sistem buatan manusia yang berisi himpunan terintegrasi dari komponen-komponen manual dan komponen komputerisasi yang bertujuan untuk mengumpulkan data dan menghasilkan informasi untuk pemakai

Teknologi informasi adalah alat yang diciptakan manusia untuk membantu yang digunakan teknologi khususnya di bidang komputer mengalami kemajuan yang


(19)

2

sangat pesat. Dalam arti yang luas seperti sekarang ini, komputer bukan hanya sekedar alat hitung saja melainkan suatu alat yang dipakai manusia untuk membantu

memperingan atau mempercepat bermacam – macam suatu pekerjaan dari yang

sederhana hingga yang kompleks. Dalam hal ini tidak berarti bahwa manusia tidak

dapat melakukan atau memecahkan masalah – masalah tersebut, namun kemampuan

manusia ada batasnya dan keterbatasan inilah yang memerlukan alat bantu komputer bahwa kecepatan, keamanan, dan kemudahan menjadi pertimbangan utama pengembangan sebuah sistem informasi.

Pada saat ini perkembangan ilmu teknologi khususnya yang berhubungan dengan teknologi informasi sangat berkembang dengan cepat. Kebutuhan akan penyajian informasi yang cepat dan akurat ini semakin dibutuhkan oleh berbagai pihak, baik kalangan pemerintah, swasta maupun perorangan. Dalam rangka pelaksanaan kegiatan tersebut tidak mungkin dapat terwujud tanpa suatu persatuan dan kesatuan yang kuat dari aparatur pemerintah yang merupakan motor penggerak dalam rangka pelaksanaan pembangunan, oleh karena itu fungsi sebagai peranan pemerintah dalam rangka dan suksesnya pembangunan sangat mutlak diperlukan.

PT. PLN (Persero) adalah salah satu instansi BUMN (Badan Usaha Milik Negara) pemerintah yang mengemban tugas pokok dalam melaksanakan tugas bidang penyelenggara fasilitas kelistrikan untuk umum di indonesia.

Energi listrik merupakan sumber daya yang dibutuhkan pembangunan khususnya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mendukung proses industrialisasi


(20)

sehingga ketersediaan energi dan tenaga listrik sangat menentukan keberhasilan pembangunan.

Pelayanan terhadap pelanggan yaitu pemberian informasi tentang tata cara perhitungan besarnya biaya, persyaratan dan informasi lainnya yang berhubungan dengan penyambungan tenaga listrik kepada calon pelanggan dan masyarakat umum lainnya serta pelayanan pemberian penyambungan tenaga lisrtrik, perubahan daya yang berhubungan dengan penyambungan tenaga listrik yang meliputi perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian.

Fungsi pelayanan pelanggan selain memberikan informasi tentang informasi tenaga listrik secara umum juga melayani pelanggan/calon pelanggan dalam proses

permintaan penyambungan baru, perubahan daya dan pengaduan – pengaduan. Selain

itu Dalam pelaksanaan pelayanan Penyambungan Baru yang di ajukan oleh calon pelanggan terhadap PT.PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat Dan Banten yaitu

Dalam pelaksanaannya masih terdapat beberapa permasalahan – permasalahan yang

harus dicarikan solusinya, Diantaranya yaitu permasalahan Proses pengajuan Penyambungan Baru pada PT.PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat Dan Banten dirasakan belum cukup memberikan pelayanan yang memuaskan seperti keterlambatanya informasi keputusan tentang Penyambungan Baru yang di informasikan oleh pihak PT.PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat Dan Banten kepada pelanggan dikarenakan kurang efektif dan efisien dalam kinerja petugas pelayanan Penyambungan Baru.


(21)

4

Dalam kegiatan operasional suatu perusahaan perlu adanya suatu alat bantu yang akan memudahkan pihak perusahaan ataupun konsumen, sehingga diperlukanya pelayanan yang maksimal untuk dapat memuaskan semua pihak pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat Dan Banten yaitu pelanggan ataupun calon pelanggan.

Berdasarkan uraian diatas maka daripada itu penulis tertarik untuk mengambil

judul sebagai berikut :“SISTEM INFORMASI PENGAJUAN

PENYAMBUNGAN BARU BERBASIS WEB PADA PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA BARAT DAN BANTEN”.

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas Penulis mencoba mengidentifikasikan masalah yang menjadi pedoman penelitian pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat & Banten adalah :

1. Belum efektifnya sistem informasi pengajuan penyambungan baru pada PT.

PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten yaitu ketika pelanggan akan mengajukan Penyambungan Baru, di haruskan datang ke pihak PLN terdekat untuk memberikan persyaratan-persyaratan pengajuan Penyambungan Baru,

Sehingga menyulitkan Pelanggan dalam melakukan pengajuan

Penyambungan Baru.

2. Proses pengajuan Penyambungan Baru yang terjadi saat ini pada PT. PLN


(22)

pelayanan yang memuaskan karena kurangnya informasi bagi Pelanggan mengenai keputusan dari pihak PLN. Sehingga pelanggan yang telah datang ke PLN seringkali merasa kecewa karena pengajuan belum diproses atau

belum di tindak lanjuti.

Adapun rumusan masalah yang dapat di kemukakan adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana sistem pengajuan Penyambungan Baru yang sedang berjalan

pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten.

2. Bagaimana perancangan sistem informasi untuk pengajuan Penyambungan

Baru berbasis web pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten

3. Bagaimana implementasi sistem informasi untuk pengajuan Penyambungan

Baru berbasis web pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian

Penulis mempunyai maksud dalam mengadakan penelitian ini yaitu untuk merancang dan membangun suatu sistem informasi pengajuan Penyambungan Baru pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten yaitu untuk mempermudah pelanggan yang memakai jasa energi listrik dalam pengajuan untuk Penyambungan Baru kepada pihak PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten dan mengefisienkan waktu dalam melakukan Transaksi Pengajuan Penyambungan Baru secara terkomputerisasi.


(23)

6

1. Untuk mengetahui sistem pengajuan Penyambungan Baru pada PT. PLN

(Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten yang berjalan saat ini.

2. Untuk merancang sistem informasi pengajuan Penyambungan Baru pada

PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten.

1.4. Kegunaan Penelitian

Kegunaan dari pelaksanaan penelitian ini terbagi menjadi kegunaan praktis dan kegunaan akademis, yaitu:

1.4.1. Kegunaan Praktis

Bagi PT PLN (Persero). dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat membantu dalam pelayanan pengajuan penyambungan baru pada PT. PLN (Persero) bisa lebih mudah dan praktis.

1.4.2. Kegunaan Akademis

1. Bagi Pengembangan ilmu Sistem Informasi serta memberi masukan untuk

Program Studi Sistem Informasi.

2. Diharapkan dapat dijadikan acuan atau referensi bagi peneliti lain yang ingin

melakukan penelitian dan pengembangan sistem informasi, apabila mempunyai topik penelitian yang berkaitan.

3. Mengimplementasikan hasil dari pembelajaran selama masa perkuliahan di

Universitas Komputer Indonesia. Mengukur tingkat kompetensi dan


(24)

1.5. Batasan Masalah

Dalam pelaksanaan penelitian ini penulis membatasi permasalahan yang akan dibahas. Adapun batasan masalah dan yang akan dibahas penulis adalah sebagai berikut

1. Hanya membahas pengolahan data pengajuan Penyambungan Baru

diantaranya pencatatan data pengajuan Penyambungan Baru, pemberian informasi pengajuan Penyambungan Baru kepada calon pelanggan, pelaporan pengajuan Penyambungan Baru baik yang sudah di konfirmasi maupun yang belum, kepada pihak PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten maupun calon Pelanggan.

2. Area Pelayanan Jaringan (APJ) yang akan di jangkau oleh sistem ini adalah

Kota Bandung karena terdiri dari beberapa Unit Pelayanan Jaringan (UPJ) sehingga mempermudah dalam penyesuaian penerapan sistem, juga berpotensi besar terhadap permintaan Penyambungan Baru. dengan adanya pertumbuhan ekonomi dan kebutuhan terhadap sumber daya listrik yang meningkat pada Kota Bandung.

3. tidak membahas Tambah daya/ Ubah daya atau Penyambungan Listrik


(25)

8

I.6. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi dan waktu penelitian dari pelaksanaan penelitian penyusunan tugas akhir/ skripsi sebagai berikut :

I.6.1. Lokasi

Dalam penyusunan tugas akhir ini, lokasi yang menjadi objek adalah di sebuah Instansi yaitu PT.PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat Dan Banten Jl.Asia Afrika No.63 Tlp (022) 4230747 Bandung 804.

I.6.2. Waktu Penelitian

Adapun waktu pelaksanaan kegiatan pengumpulan data ini dilakukan secara bertahap.

Untuk memperlancar dan mempermudah penulis menyelesaikan tugas akhir ini, sangat dibutuhkan jadwal Kegiatan Penelitian, dibawah ini adalah rencana pengalokasian dan pembagian waktu untuk penyelesaian tugas akhir.


(26)

Tabel 1.1

Tabel Jadwal kegiatan Penelitian

No

Nama Kegiatan

2010

Februari Maret April Mei Juni 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1

Mengidentifikasi kebutuhan pemakai a. Pengumpulan

Data b. Analisis

Sistem

2

Pengembangan Prototype

a. Perancangan b. Coding

3

Penerapan Prototype

a. Testing b. Implementasi


(27)

10 BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Dasar Sistem

Terdapat dua kelompok pendekatan di dalam mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau elemennya. Menurut Jogiyanto (2005:1) pengertian sistem yang menekankan pada

pendekatan prosedur, “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur

yang saling berhubungan berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan

atau menyelesaikan sasaran tertentu”.

Menurut Jogiyanto (2005:1) pengertian sistem yang menekankan pada

pendekatan elemen, “Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang saling

berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.

2.1.1 Karakteristik Sistem

Menurut Jogiyanto (2005:3-5) suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat yang tertentu, yaitu :

1. Komponen (Components)

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Sehingga sistem dapat mencapai tujuannya.


(28)

Merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem, maka kita dapat memisahkan dan membedakan satu sistem dengan sistem yang lainnya maupun sistem dengan lingkungan luar.

3. Lingkungan Luar (Environment)

Segala sesuatu yang berada diluar batas sistem, namun jika terdapat ketidak-serasian antara lingkungan luar sistem dengan sistem maka dapat menyebabkan terganggunya fungsi sistem tersebut. Oleh karena itu haruslah senantiasa tercipta keharmonisan antara sistem dengan lingkungan luarnya

4. Penghubung Sistem (InterfaceI)

Merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung sistem ini, maka dapat saling memberi dan menerima sumber daya sehingga terjalin kerja sama dan dapat membentuk satu kesatuan fungsi dari sistem.

5. Masukan Sistem (Input)

Adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukkan dapat berupa

masukkan perawatan (maintenance input) dan masukkan sinyal (signal input).

Energi ini dimasukan kedalam sistem untuk diproses oleh sistem sesuai dengan fungsi dari sistem agar dapat menghasilkan proses keluaran.

6. Keluaran Sistem (Output)

Hasil dari proses pengolahan input. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain atau kepada subpra sistem.


(29)

12

7. Pengolahan Sistem

Mesin yang digunakan secara mekanisme ataupun manual untuk mengubah masukan menjadi keluaran/ data menjadi informasi.

8. Sasaran Sistem

Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.

Input Pengolahan Output

Sub Sistem

Sub Sistem Sub

Sistem Sub Sistem

Boundary

Lingkungan Luar Interface

Boundary Boundary

Gambar 2.1 Karakteristik Sistem

(Sumber : Jogiyanto Hartono, 2005, Analisis Dan Desain, Penerbit: Andi Offset,

Yogyakarta)

2.1.2 Klasifikasi Sistem

Sistem dapat diklafikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya adalah sebagai berikut :


(30)

1. Sistem diklafikasikan sebagai sistem abstrak (abstract system) dan sistem fisik (physical system). Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisisk, sedangkan sistem fisik adalah sistem yang ada secara fisisk.

2. Sistem diklafikasikan sebagai sistem alamiah (natural system) dan sistem

buatan manusia (human made system). Sistem alamiah adalah sistemyang

terjadi melalui proses alam. Sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia.

3. Sistem diklafikasikan sebagai sistem tertentu (deterministic system) dan

sistem tak tentu (probabilistic system). Sistem tertentu beroperasi dengan

tingkah laku yang sudah diprediksi. Sistem tak tentu adalah siatem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi kerena mengandung unsur probalititas.

4. Sistem diklafikasikan sebagai sistem terutup (closed system) dan sistem

terbuka (open system). Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan

dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya.

2.2 Konsep Dasar Informasi

Definisi informasi menurut Jogiyanto (2005:8)

informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berati bagi

penggunanya”.


(31)

14

“Informasi merupakan kumpulan data yang diolah menjadi bentuk yang lebih

berguna dan lebih berarti bagi yang menerima. Tanpa suatu informasi, suatu sistem tidak akan berjalan dengan lancar dan akhirnya bisa mati. Suatu organisasi tanpa adanya suatu informasi maka organisasi tersebut tidak bisa

berjalan dan tidak bisa beroperasi ”

Sumber informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal

datum atau data-item. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu

kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian-kejadian-kejadian (event) adalah sesuatu yang terjadi

pada saat yang tertentu. Kesatuan nyata (fact dan entity) adalah berupa suatu obyek

nyata seperti tempat, benda dan orang yang betul-betul ada dan terjadi

2.2.1 Siklus Informasi

Data merupakan bentuk yang masih mentah yang belum dapat berceritera banyak, sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data diolah melalui suatu model untuk dihasilkan informasi.

Data yang diolah untuk menghasilkan informasi menggunakan suatu model proses yang tertentu. Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerima kemudian menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan, yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain yang akan

membuat sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditangkap sebagai input,

diproses kembali lewat suatu model dan seterusnya membentuk siklus. Siklus ini

disebut dengan siklus informasi (information cycle) atau disebut juga dengan siklus

pengolahan data (data processing cycles). Siklus informasi dapat dilihat pada gambar


(32)

Gambar 2.2. Siklus Informasi

(Sumber : Jogiyanto Hartono, 2005, Analisis Dan Desain, Penerbit: Andi Offset,

Yogyakarta)

2.2.2 Kegunaan Informasi

Ada 4 faktor utama yang berhubungan dengan kegunaan informasi :

1. Kualitas informasi (information quality)

Kualitas dari suatu informasi tergantung dari 4 hal, yaitu informasi harus :

a. Akurat (accurate) dan presisi (precision)

Akurat dalam menampilkan informasi dan presisi dalam detail informasi yang diberikan.

b. Kelengkapan (completeness)

Informasi yang tersedia cukup lengkap untuk setiap user dan situasi.

c. Umur (age) dan ketepatan waktu (timeliness)

Umur berarti lamanya waktu dalam meng-update informasi dan ketepatan

waktu berarti menyediakan informasi secepat mungkin pada saat dibutuhkan sehingga berguna.


(33)

16

d. Sumber (source)

Orang atau organisasi yang menghasilkan informasi.

2. Aksesibilitas informasi (information accessibility)

a. Ketersediaan (availability)

Memberikan informasi kepada yang membutuhkan. Informasi dapat diakses oleh yang membutuhkan.

b. Keabsahan (admissibility)

Keabsahan (boleh atau tidak boleh dipakai) informasi tergantung pada hukum, peraturan atau budaya pada saat tertentu.

3. Presentasi informasi (information presentation)

a. Tingkatan (level of summarization)

Perbandingan antara data asli dengan yang ditampilkan.

Manipulasi data hingga tingkatan yang sesuai, semakin sederhana semakin baik.

b. Format

Bentuk dimana informasi ditampilkan ke user.

Manipulasi data ke dalam bentuk yang sesuai.

4. Keamanan informasi (information security)

a. Batasan akses (access restriction)

Prosedur dan teknik mengontrol user yang boleh atau tidak mengakses data


(34)

Penggunaan password atau teknik lain untuk mencegah user yang tidak berhak.

b. Enkripsi (encryption)

Konversi data ke bentuk tertentu sehingga tidak dapat dibaca oleh user yang

tidak berhak.

2.2.3 Nilai Informasi

Nilai dari informasi (value of information) ditentukan dari dua hal, yaitu

manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya.

Sebagian besar informasi tidak dapat persis ditaksir keuntungannya dengan satuan nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya. Pengukuran nilai informasi

biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectiveness atau cost benefit.

2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi

Telah diketahui bahwa informasi merupakan hal yang sangat penting bagi manajemen di dalam pengambilan keputusan. Informasi dapat diperoleh dari sistem

informasi (information systems) atau disebut juga dengan processing systems atau

information processing systems atau information-generating systems. Ada beragam definisi sistem informasi, menurut Kadir (2003) bahwa

“sistem informasi mencakup sejumlah komponen (manusia, komputer,

teknologi informasi dan prosedur kerja), ada sesuatu yang diproses (data menjadi

informasi), dan dimaksudkan untuk mencapai suatu sasaran atau tujuan”. Adapun definisi menurut Hall (2001) dalam Kadir (2003)


(35)

18

“Sistem informasi adalah sebuah rangkaian prosedur formal di mana data

dikelompokkan, diproses menjadi informasi, dan didistribusikan kepada pemakai”.

Menurut Supriyanto (2005:243):

“Sistem Informasi adalah sistem didalam suatu organisasi, yang

mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”. 2.3.1 Komponen Sistem Informasi

John Burch dan Gary Grudnitski mengemukakan bahwa sistem informasi terdiri

dari komponen-komponen yang disebutnya dengan istilah blok bangunan (building

block), yaitu blok masukan (input block), blok model (model block), blok keluaran (output block), blok teknologi (technology block), blok basis data (database block),

dan blok kendali (controls block). Sebagai suatu sistem, keenam blok tersebut

masing-masing saling berinteraksi satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasarannya.

1. Blok Masukan

Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

2. Blok Model

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.


(36)

3. Blok Keluaran

Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

4. Blok Teknologi

Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 bagian

utama, yaitu teknisi (humanware atau brainware), perangkat lunak (software),

dan perangkat keras (hardware).

5. Blok Basis Data

Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan

satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan di dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut.

6. Blok Kendali

Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

Pengelompokan komponen-komponen sistem informasi berbasis komputer adalah sebagai berikut :


(37)

20

Hardware ini merupakan peralatan fisik yang dapat digunakan untuk mengumpulkan, memasukkan, memproses, menyimpan, dan mengeluarkan hasil pengolahan data dalam bentuk informasi.

2. Perangkat lunak (software)

Software adalah kumpulan dari program-program yang digunakan untuk menjalankan aplikasi tertentu pada komputer.

3. Manusia (brainware)

Brainware dalam sistem informasi berperan sebagai pemberi dan pengguna informasi.

4. Prosedur (procedure)

Prosedur adalah rangkaian aktivitas atau kegiatan yang dilakukan secara berulang-ulang dengan cara yang sama.

5. Basis data (database)

Database merupakan kumpulan data-data yang tersimpan di dalam media penyimpanan di suatu perusahaan (arti luas) atau di dalam komputer (arti sempit).

6. Jaringan komunikasi (communication network)

Jaringan telekomunikasi saat ini menghubungkan beberapa daratan dan lautan untuk memindahkan data dalam jumlah besar.

2.3.2 Pengembangan Sistem Informasi

Pengembangan sistem (system development) dapat berati menyusun suatu

sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah ada. Sewaktu melakukan proses pengembangan


(38)

sistem, beberapa prinsip harus tidak boleh dilupakan. Prinsip-prinsip ini adalah sebagai berikut :

1. Sistem yang dikembangkan adalah untuk manajemen

2. Sistem yang dikembangkan adalah investasi modal yang besar

3. Sistem yang dikembangkan memerlukan orang yang terdidik

4. Tahapan kerja dan tugas-tugas yang harus dilakukan dalam proses pengembangan

sistem

5. Proses pengembangan sistem tidak harus urut

6. Jangan takut membatalkan proyek

7. Dokumentasi harus ada untuk pedoman dalam pengembangan sistem

Proses pengembangan sistem melewati beberapa tahapan dari mulai sistem itu direncanakan sampai dengan sistem tersebut diterapkan, dioperasikan, dan dipelihara. Daur atau siklus hidup dari pengembangan sistem merupakan suatu bentuk yang digunakan untuk menggambarkan tahapan utama dan langkah-langkah di dalam tahapan tersebut dalam proses pengembangannya.

2.4 Definisi Sistem Sistem Informasi Pengajuan Penyambungan baru

Sistem Informasi pengajuan Penyambungan baru adalah suatu pelayanan permintaan penyambungan baru daya listrik yang bersifat permanent atau penerangan jangka panjang pada PT. PLN(Persero) Distribusi Jawa Barat Dan Banten, Kunci utama pada pemohonan ini adalah tarif dan daya yang diminta dan ketersediaan tenaga listrik yag ada di PLN


(39)

22

2.5 Basis Data (Database)

Basis data terdiri atas dua kata, yaitu basis dan data. Basis kurang lebih dapat diartikan sebagai markas atau gudang, tempat bersarang/berkumpul. Sedangkan data adalah representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia (pegawai, siswa, pembeli, pelanggan), barang, hewan, peristiwa, konsep, keadaan, dan sebagainya, yang direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi, atau kombinasinya.

Definisi-definisi basis data menurut Fathansyah (2007:2), yaitu :

“himpunan kelompok data (arsi) yanga saling berhubungan yang

diorganisasi sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali dengan cepat

dan mudah”.

“kumpulan file/tabel/arsip yang saling berhubungan yang disimpan dalam media penyimpanan elektronis”.

Sedangkan menurut Jogiyanto (2005)

“Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan

digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya”.

Prinsip utama dalam basis data adalah pengaturan data/arsip dan tujuan utamanya adalah kemudahan dan kecepatan dalam pengambilan kembali data/arsip

yang menggunakan media penyimpanan elektronis seperti disk (disket atau harddisk).

Basis data dikelola/ditangani melalui perantaraan alat/mesin pintar elektronis yang kita kenal sebagai komputer.


(40)

Basis data bukan hanya sekedar penyimpanan data secara elektronis dengan bantuan komputer. Artinya, tidak semua bentuk penyimpanan data secara elektronis bisa disebut basis data. Yang sangat ditonjolkan dalam basis data adalah pengaturan/pemilahan/pengelompokkan/pengorganisasian data yang akan kita simpan sesuai fungsi/jenisnya. Pemilahan/pengelompokkan/pengorganisasian ini dapat berbentuk sejumlah file/tabel terpisah atau dalam bentuk pendefinisian

kolom-kolom/field-field data dalam setiap file/tabel.

Operasi-operasi dasar yang dapat dilakukan berkenaan dengan basis data

dapat meliputi pembuatan basis data baru (create database), penghapusan basis data

(drop database), pembuatan file/tabel baru ke suatu basis data (create table),

penghapusan file/tabel dari suatu basis data (drop table), penambahan/pengisian data

baru ke sebuah file/tabel di sebuah basis data (insert), pengambilan data dari sebuah

file/tabel (retrieve/search), pengubahan data dari sebuah file/tabel (update), dan

penghapusan data dari sebuah file/tabel (delete).

2.5.1 Database Management System (DBMS)

Pengelolaan basis data secara fisik tidak dilakukan oleh pemakai secara langsung, tetapi ditangani oleh sebuah Perangkat Lunak (Sistem) yang khusus/spesifik. Perangkat lunak inilah (disebut DBMS) yang akan menentukan bagaimana data diorganisasi, disimpan, diubah dan diambil kembali. Ia juga menerapkan mekanisme pengamanan data, pemakaian data secara bersama, pemaksaan keakuratan/konsistensi data, dan sebagainya.


(41)

24

Perangkat lunak yang termasuk DBMS seperti dBase III+, dBase IV, FoxBase, Rbase, MS-Access dan Paradox (untuk kelas sederhana) atau Borland-Interbase, MS-SQLServer, CA-Open Ingres, Oracle, Informix dan Sybase (untuk kelas kompleks/berat).

2.5.2 Tujuan Basis Data

Tujuan awal dan utama dalam pengelolaan data dalam sebuah basis data adalah agar dapat memperoleh menemukan kembali data (yang dicari) dengan mudah dan cepat. Di samping itu, pemanfaatan basis data untuk pengelolaan data, juga memiliki tujuan-tujuan lain.

Secara lebih lengkap, pemanfaatan basis data dilakukan untuk memenuhi sejumlah tujuan (objektif) seperti berikut ini:

a. Kecepatan dan kemudahan (speed)

b. Efisiensi ruang penyimpanan (space)

c. Keakuratan (accuracy)

d. Ketersediaan (availability)

e. Kelengkapan (completeness)

f. Keamanan (security)

g. Kebersamaan pemakaian (sharability)

2.6 Alat Pemodelan Sistem

Alat-alat pemodelan sistem informasi sangat dibutuhkan dalam proses analisis dan perancangan sistem. Alat-alat pemodelan sistem informasi terdiri dari:


(42)

Bagan alir dokumen (document flowmap) atau disebut juga bagan alir formulir (form flowmap) atau paperwork flowmap merupakan bagan alir yang menunjukkan arus dari laporan dan formulir termasuk tembusan-tembusannya. b. Entity-Relationship Diagram (ERD)

ERD adalah diagram yang memperlihatkan entitas-entitas yang terlibat dalam

suatu sistem serta hubungan-hubungan (relation) antar entitas.

Komponen-komponen pembentuk model ERD yaitu:

1. Entitas (entity)

Entitas merupakan individu yang mewakili sesuatu yang nyata (eksistensinya) dan dapat dibedakan dari sesuatu yang lain. Entitas dapat berupa orang, tempat, benda, peristiwa atau konsep yang bisa memberikan atau mengandung informasi.

2. Atribut (attributes/properties)

Setiap entitas pasti memiliki atribut yang mendeskripsikan karakteristik (properti) dari entitas tersebut.

3. Relasi (relationship)

Relasi menunjukkan adanya hubungan di antara sejumlah entitas yang berasal dari himpunan entitas yang berbeda.

4. Kardinalitas/derajat

Kardinalitas relasi menunjukkan jumlah maksimum entitas yang dapat berelasi dengan entitas pada himpunan entitas yang lain.


(43)

26

Sebuah atribut atau set atribut yang nilainya mengidentifikasikan entitas secara unik dalam set entitas.

c. Diagram Konteks (Context Diagram)

Diagram konteks merupakan diagram aliran data pada tingkat paling atas yang merupakanpenggambaranyangberfungsiuntukmemperlihatkan interaksi/hubungan langsung antara sistem dengan lingkungannya. Diagram konteks menggambarkan sebuah sistem berupa sebuah proses yang berhubungan dengan satu atau beberapa

entitas/entity.

d. Data Flow Diagram (DFD)

DFD/DAD adalah suatu alat pemodelan yang digunakan untuk memodelkan fungsi dari sistem, menggambarkan secara rinci mengenai sistem sebagai jaringan kerja antar fungsi yang berhubungan satu sama lain dengan menunjukkan dari dan ke mana data mengalir serta penyimpanannya.

e. Spesifikasi Proses (Process Specification (PSPEC))

Spesifikasi proses (PSPEC) digunakan untuk menggambarkan semua proses model aliran yang nampak pada tingkat akhir penyaringan. Kandungan dari spesifikasi proses dapat termasuk teks naratif, gambaran bahasa desain program (Programme Design Language (PDL)) dari algoritma proses, persamaan matematika, tabel, diagram, atau bagan.

f. Kamus Data (Data Dictionary)

Kamus data (data dictionary) atau disebut juga dengan istilah systems data


(44)

dari suatu sistem informasi. Dengan menggunakan kamus data, analis sistem dapat mendefinisikan data yang mengalir di sistem dengan lengkap.

2.7 Jaringan Komputer

Pengertian jaringan komputer menurut Budhi Irawan (2005) : “Jaringan

komputer adalah sekumpulan komputer autonomous berjumlah banyak yang terpisah-pisah akan tetapi saling berhubungan dalam melaksanakan tugasnya.”

Secara sederhana, jaringan komputer dapat didefinisikan sebagai hubungan

yang terintegrasi secara share antara dua komputer atau lebih. Tujuan dibangunnya

suatu jaringan komputer adalah membawa informasi secara tepat dan tanpa adanya

kesalahan dari sisi pengirim (transmisi) menuju ke sisi penerima (receiver) melalui

media komunikasi.

TCP/ IP (Trasmission Control Protocol/ Internet Protocol) merupakan

protokol standard internet yang digunakan untuk melakukan koneksi ke internet protokol. TCP/ IP memiliki beberapa subyek protocol yang berbeda yang beroperasi pada lapisan yang berbeda dan mempunyai tugas masing-masing. Berkat adanya protokol ini setiap komputer dapat berhubungan secara fleksibel dengan host-host yang terkoneksi.

2.7.1 Jenis-jenis Jaringan Komputer

Jaringan komputer dapat dibedakan berdasarkan cakupan geografisnya. Ada empat katagori utama jaringan komputer yaitu :


(45)

28

LAN digunakan untuk menghubungkan komputer yang berada di dalam suatu area yang kecil, misalnya di dalam suatu gedung perkantoran atau kampus. Jarak antara komputer yang dihubungkannya bisa mencapai 5 sampai 10 km. Suatu LAN biasanya bekerja pada kecepatan mulai 10 Mbps sampai 100 Mbps. LAN menjadi popular karena memungkinkan banyak pengguna untuk digunakan itu

misalnya suatu main frame, file server, printer dan sebagainya.

b. MAN (Metropolitan Area Network)

MAN merupakan suatu jaringan yang cakupannya meliputi suatu kota. MAN menghubungkan LAN-LAN yang lokasinya berjauhan. Jangkauan MAN bisa mencapai 10 km sampai beberapa ratus km. Suatu MAN biasanya bekerja pada kecepatan 1,5 sampai 150 Mbps.

c. WAN (Wide Area Network)

WAN dirancang untuk menghubungkan komputer-komputer yang terletak pada suatu cakupan geografis yang luas, seperti hubungan dari satu kota ke kota lain di dalam suatu Negara. Cakupan WAN bisa meliputi 100 km sampai 1.000 km, dan kecepatan antar kota bisa bervariasi antara 1,5 Mbps sampai 2,4 Gbps. Dalam WAN, biaya untuk peralatan transmisi sangat tinggi, dan biasanya jaringan WAN dimiliki dan dioperasikan sebagai suatu jaringan publik.

d. GAN (Global Area Network)

GAN merupakan suatu jaringan yang menghubungkan Negara-negara di seluruh dunia. Kecepatan GAN bervariasi mulai dari 1,5 Mbps sampai dengan 100 Gbps


(46)

dan cakupannya mencapai ribuan kilometer. Contoh yang sangat baik dari GAN

ini adalah internet.

2.7.2 Topologi Jaringan

Topologi Jaringan adalah gambaran secara fisik dari pola hubungan antara

komponen-komponen jaringan yang meliputi server, workstations, hub dengan kabel

tersendiri untuk setiap workstations ke server, bandwith maka lebar jalur komunikasi

jalur komunikasi dalam kabel akan semakin lebar sehingga akan meningkatkan unjuk kerja jaringan secara keseluruhan. Irawan, Budhi (2005 : 25).

Berikut ini akan dijelaskan mengenai topologi fisik yang digunakan di dalam jaringan lokal diantaranya :

1) Topologi Linear Bus (Garis Lurus)

Topologi linear Bus (Garis Lurus) terdiri dari satu jalur kabel utama dimana

pada masing-masinh ujungnya diberikan sebuah terminator. Semua node pada

jaringan (filter server, workstation, dan perangkat lainya) terkoneksi sebuah

kabel utama (backbone), jaringan-jaringan Ethernet dan local Talk


(47)

30

Gambar 2.3. Topologi linear Bus (Garis Lurus).

(Sumber : Budhi Irawan (2005 : 26))

Kelebihan dari topologi linear bus (Garis Lurus) adalah :

a. Mudah didalam mengkonfigurasi komputer atau perangkat lain ke

dalam sebuah kabel utama.

b. Tidak terlalau banyak menggunakan kabel dibandingkan dengan

topologi star (bintang).

Kekurangan dari topologi linear bus (Garis Lurus) adalah :

a. Seluruh jaringan akan mati jika ada kerusakan pada kabel utama

(backbone).

b. Mebutuhkan terminator pada kedua sisi dari kabel utamanya.

c. Sangat sulit mengidentifikasikan permasalah jika jaringan sedang jatuh

atau rusak

d. Sangat tidak disarankan dipakai sabagai salah satu solusi pada

penggunaan jaringan di gedung besar.

2) Topologi Star (Bintang)

Topologi model ini dirancang, yang mana setiap nodes (file, server,

workstation, dan perangkat lainnya) terkoneksi kejaringan melewati sebuah


(48)

Gambar 2.4. Topologi Star (Bintang).

(Sumber : Budhi Irawan (2005 : 27))

Kelebihan dari topologi Star (Bintang)

a. Mudah didalam pemasangan dan pengkabelan.

b. Tidak mengakibatkan ganguan pada jaringan ketika akan memasang

atau memindahkan perangkat jaringan lainnya.

c. Mudah untuk mendeteksi kesalahan dan memindahkan

perangkat-perangkat lainnya.

Kekurangan dari topologi Star (Bintang)

a. Membutuhkan lebih banyak kabel daripada topologi linearbus.

b. Membututhkan concentrator, dan bila mana concentrator tersebut

rusak maka semua node yang terkonesi tidak terdeteksi.

c. Lebih mahal daripada topologi linear bus, karena biaya untuk

pengadaan concentrator.


(49)

32

Topologi Ring (Cincin) menggunakan teknik konfigurasi yang sama dengan

topologi star tetapi pada topologi ini terlihat bahwa jalur media tranmisi

menyerupai suatu lingkaran tertutup meyerupai cincin (lingkran), sehingga

diberi nama topologi bintang dalam linkaran atau star-wired ring.

Gambar 2.5. Topologi Ring (Cincin).

(Sumber : Budhi Irawan (2005 : 28))

4) Topologi Tree (Pohon)

Topologi model ini merupakan perpanduan antara topologi linear bus dan

Star, yang terdiri dari kelompok-kelompok workstation dengan konfigurasi

star yang terkoneksi ke kabel utama yang menggunakan topologi linear bus.

Topologi ini memungkinkan untuk pengembangan jaringan yang telah ada, dan memungkinkan untuk pengembangan jaringan yang telah ada, dan memungkinkan untuk mengkonfigurasi jaringan sesuai dengan kebutuhan.


(50)

Gambar 2.6. Topologi Tree (Pohon).

(Sumber : Budhi Irawan (2005 : 28))

Kelebihan Topologi Tree (Pohon)

a. Proses konfigurasi jaringan dilakukan dari titk ke titk pada

masing-masing segmen.

b. Didukung oleh banyak perangkat keras dan perangkat lunak.

Kekurangan Topologi Tree (Pohon)

a. Keseluruhan panjang kabel pada tiap-tiap segmen dibatasi oleh tipe

kabel yang digunakan.

b. Jika jaringan utama (backbone) rusak, maka keseluruhan segmen ikut

rusak juga.

c. Sangat relatif sulit untuk dikonfigurasi dan proses pengkabelannya


(51)

34

2.7.3 Manfaat Jaringan Komputer

Manfaat yang didapat dari membangun jaringan komputer adalah sebagai berikut:

1. Sharing Resources

Sharing resources bertujuan agar seluruh program, peralatan/ periperal lainnya dapat dimanfaatkan oleh setiap orang yang ada pada jaringan komputer tanpa terpengaruh pada jaringan komputer tanpa terpengaruh oleh lokasi maupun pengaruh dari pemakai. Dengan kata lain, seorang pemakai yang letaknya jauh sekalipun dapat memanfaatkan data maupun informasi yang lainnya tanpa mengalami kesulitan.

2. Media Komunikasi

Jaringan komputer memungkinkan terjadinya komunikasi antara pengguna, baik

untuk teleconference maupun untuk mengirim pesan/ informasi yang penting

lainnya.

3. Integrasi Data

Pembangunan jaringan komputer dapat mencegah ketergantungan pada komputer pusat. Setiap proses data tidak harus dilakukan satu komputer saja, melainkan dapat didistribusikan ke tempat lainnya oleh sebab inilah maka dapat terbentuk data yang terintegrasi sehingga dengan demikian memudahkan pemakai untuk memperoleh dan mengolah informasi setiap saat.


(52)

Dengan adanya jaringan komputer ini, maka perkembangan peralatan dapat dilakukan dengan mudah dan menghemat biaya. Jaringan komputer bisa

memudahkan pemakai dalam merawat harddisk dan peralatan lainnya. Misalnya

untuk memberikan perlindungan serangan virus maka pemakai cukup

memusatkan perhatian pada harddisk yang ada di komputer pusat.

5. Keamanan Data

Sistem jaringan komputer memberikan perlindungan terhadap data jaminan keamanan data tersebut di berikan melalui pengaturan hak akses para pemakai dan password, serta teknik perlindungan terhadap harddisk sehingga data mendapatkan perlindungan yang efektif.

6. Sumber Daya Lebih Efisien dan Informasi Terkini

Dengan adanya pemakaian sumber daya secara bersama-sama maka pemakai bisa mendapatkan hasil dengan maksimal informasi yang di akses selalu terbaru, karena setiap ada perubahan yang terjadi dapat secara langsung di ketahui oleh setiap pemakai.

2.8 Internet

Menurut Budhi Irawan (2005:69) internet adalah suatu jaringan

komputer global yang terbentuk dari jaringan-jaringan komputer local dan regional yang memungkinkan komunikasi data antar komputer yang terhubung ke jaringan.

Internet merupakan kata singkat dari International Network, dapat


(53)

36

areanya mencakup jaringan internasional (dunia), sehingga memungkinkan desktop anda dapat bertukar data, pesan, dan file-file dengan berjuta-juta komputer lain yang terhubung dalam jaringan internet. Internet merupakan jaringan komputer besar yang menghubungkan komputer di seluruh dunia, sumber daya informasi tersebut sangat luas dan sangat besar sehingga sulit untuk ditangani oleh satu orang, satu organisasi, atau negara tanpa harus bekerjasama antara satu dan yang lainnya.

Untuk bisa saling berkomunikasi maka dibutuhkan suatu bahasa, bahasa

standar yang digunakan dalam Internet adalah TCP/IP ( Transmission Control

Protocol/Internet Protocol ) dengan menggunakan bahasa standar tersebut setiap komputer dapat berinteraksi antara satu dengan yang lainnya walaupun memiliki sistem operasi berbeda. Untuk mengakses Internet minimal diperlukan sebuah

komputer yang terhubung ke Internet dan sebuah web browser yang digunakan untuk

mengakses halaman Web. Di Internet disediakan banyak fasilitas layanan di mana setiap layanan tersebut diberikan oleh satu atau beberapa komputer yang berperan

sebagai server.

2.8.1 Home Page, Web Page dan Web Sites

Home page adalah page pembuka yang akan pertama ditemui sebelum

mengakses informasi lainnya pada suatu web site. Home page ini merupakan halaman

pertama dari suatu web site yang biasanya berisi tentang apa dan siapa dari

perusahaan atau orang pemilik web site tersebut.

Dari Home page ini, informasi lainnya dapat ditemui pada page-page


(54)

informasi lainnya, baik itu di dalam suatu web page yang sama, ataupun dalam web

page lain pada web site yang berbeda.

Web pages merupakan sebuah halaman khusus dari situs Web tertentu. Diumpamakan halaman Web ini adalah sebuah halaman khusus buku dari Web tertentu.

Web sites, merupakan tempat menyimpan data dan informasi dengan berdasarkan topik tertentu. Diumpamakan situs Web ini adalah sebuah buku tang berisis topik tertentu.

2.8.2 Hypertext Transfer Protocol ( HTTP )

HTTP atau Hypertext Transfer Protocol adalah suatu protokol yang

menentukan aturan yang perlu diikuti oleh web browser dalam meminta atau

mengambil suatu dokumen, dan oleh web browser dalam menjadikan dokumen yang

diminta web browser. Protokol ini merupakan protokol standar yang digunakan untuk

mengakses dokumrn HTML.

2.8.3 Uniform Resource Locators ( URL )

URL adalah suatu sarana yang digunakan untuk menentukan lokasi informasi

pada suatu web server. URL dapat diibaratkan sebagai suatu alamat, di mana alamat

tersebut terdiri dari :

1. protokol yang digunakan oleh suatu browser untuk mengambil informasi,

2. nama dari komputer di mana informasi tersebut berada, dan

3. jalur/path serta nama file dari suatu informasi.


(55)

38

Protokol_transfer ://domain_host[:port]/path/nama_file

2.8.4 Web Server

Web Server adalah sebuah komponen yang dikelola oleh system administrator

atau Internet Service Provider ( ISP ) dan yang merespon request dari browser

pengguna. Atau dengan kata lain dalam kondisi umum, web server adalah sebuah

komputer yang dilengkapi dengan software server yang menggunakan protokol

internet seperti HTTP atau FTP untuk merespon request dari web client dalam sebuah

jaringan TCP/IP. Sebagai contoh software web server adalah Apache web server dan

IIS ( Internet Information Service ).

2.8.5 Web Browser

Web Browser merupakan multi protokol yang dapat mengakses bagian server

yang menyediakan informasi dengan menggunakan sekumpulan aturan-aturan (protokol) untuk berkomunikasi.

Web browser dan link dalam dokumen Web dapat menkomunikasikan server

dengan menggunakan protocol HTTP, FTP dan telnet.

2.8.6 Hypertext Preprocessor ( PHP )

PHP (Hypertext Preprocessor) adalah sebuah bahasa pemrograman yang

berbentuk scripting, sistem kerja program ini adalah sebagai interpreter bukan

sebagai Compiler. PHP menurut Betha Sidik, Ir (2002:3) PHP merupakan script

untuk pemrograman script web sever-side, script yang membuat dokumen HTML

secara on the fly, dokumen HTML yang dihasilkan dari suatu aplikasi bukan


(56)

Dengan menggunakan PHP maka maintenance suatu situs web menjadi lebih mudah. Proses update data dapat dilakukan dengan menggunakan aplikasi yang dibuat dengan menggunakan script PHP.

PHP/FI merupakan nama awal dari PHP. PHP-Personal Home Page, FI adalah Form Interface. Dibuat pertama kali oleh Rasmus Lerdoff. PHP, awalnya merupakan program CGI yang dkhususkan untuk menerima input melalui form yang ditampilkan dalam browser web

2.8.7 MySQL

MySQL merupakan software sistem manajemen database (Database Management System - DBMS) yang sangat pupuler dikalangan pemogram web, terutama dilingkungan Linux dengan menggunakan script PHP dan Perl. Betha Sidik,

Ir ( : 3). Database MySQL adalah salah satu database yang open source, sebelumnya

merupakan software database yang shareware yaitu suatu software yang didistribusikan secara bebas untuk keperluan pemgunaan secara pribadi, tetapi jika digunakan secara komersial maka pemakai harus mempunyai lisensi dari pembuatnya. Software open source menjadikan software dapat didistribusikan secara bebas dan dapat dipergunakan untuk keperluan pribadi atau pun komersial, termasuk didalamnya source code dari software tersebut. Database ini banyak dipasangkan

dengan script PHP Penyebab utama MySQL begitu populer di kalangan Web karena


(57)

40

1 MySQL tersedia di berbagai platform dan kompatibel dalam berbagai sistem

operasi.

2 Fitur-fitur yang dimiliki MySQL merupakan fitur-fitur yang biasanya banyak

dibutuhkan dalam aplikasi web.MySQL memiliki overhead koneksi yang rendah,


(58)

41 3.1. Objek Penelitian

Berikut ini adalah gambaran umum dari perusahaan tempat penulis melaksanakan kegiatan penelitian, termasuk didalamnya sejarah singkat perusahaan, visi serta misi perusahaan, struktur organisasi dan sebagainya.

3.1.1. Sejarah PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat Dan Banten

Gedung Bale Sumur Bandung (BSB) dan Prof. Ir. Charles Proper (CP) Wolff Schoemaker, mempunyai hubungan diantara keduanya. Gedung BSB yang bergaya arsitektur art deco tempo doeloe, banyak dikenal orang. Kantor PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten dengan bangunan tua bercat kuning gading yang warnanya mulai rada pudar di sudut Jl. Asia Afika dan Jl. Cikapundung, tak pelak bangunan tua namun kokoh yang berusia puluhan tahun, banyak menyimpan banyak cerita masa silam dan merupakan saksi bisu bagaimana kelistrikan di Jawa Barat dan Banten dikelola, direncanakan dan didistribusikan ke seluruh tatar sunda. Tapi Prof. Ir. CP Wolff Schormaker, bisa jadi banyak orang yang menggelengkan kepalanya, bahkan balik bertanya siapakah dia. Padahal sosok Schoemaker dengan gedung BSB berkaitan begitu erat. Pasalnya, lelaki berkebangsaan Belanda inilah yang mengotaki berdirinya bangunan BSB ini. Dia adalah arsitek terkemuka Belanda, selain Thomas


(59)

42

Karsten dan Henri Mc Laine Pont, yang hidup antara tahun 1882 - 1949 yang menjadi perancang gedung BSB ini.

Selain itu banyak bangunan-bangunan rancangan Schoemaker tersebar di seluruh Indonesia. Menurut CJ Van Dullemen, sejarawan seni dari Universitas Leiden Belanda yang 14 tahun terakhir menelusuri kehidupan Schoemaker, sebagai mana ditulis pada koran Kompas edisi Senin ( 26-08-2002 ), ada sekitar 68 gedung hasil rancangan CP Wolff Schoemaker di seluruh Indonesia, yang sebagian besar gedung itu berada di Bandung, sisanya di Jakarta, Semarang dan Surabaya. Oleh karena itu, kata Dullemen, tak salah bila dikatakan Bandung adalah kota Schoemaker, karena keberadaan bangunan-bangunan tua hasil rancangan guru besar bidang Seni Bangunan dan Sejarah Arsitektur Technische Hoogeschool atau TH (ITB sekarang) yang meliputi gedung bioskop, pertemuan dan perkantoran serta toko, hotel, perumahan, penjara, markas tentara, masjid hingga gereja ini telah menjadi penanda (landmark) bagi kota yang pernah tersohor sebagai Parijs Van Java. Selain gedung BSB, sejumlah karya Schoemaker lainnya adalah: Gedung Merdeka, Grand Hotel Preanger, Villa Isola, Gedung Bosscha Observatory, Masjid Raya Cipaganti, Gereja Santo Petrus Katedral, Gereja Bethel, Gedung Makodiklat TNI AD, Bangunan Utama Kodam III / Siliwangi dan LP Sukamiskin.

"Schoemaker adalah tokoh penting pada sejumlah bangunan tua di Kota

Kembang", tulis Kompas. Banyubiru, Ambarawa Jateng merupakan tanah kelahiran

Prof. Ir. CP Wolff Schoemaker. Dia mempelajari seni bangunan di Akademi Militer di Belanda. Sepulang dari Belanda ke Indonesia, ia sempat dinas militer, lalu


(60)

mengajar di TH. Ir. Soekarno, proklamator dan Presiden pertama RI, adalah salah satu muridnya. Hubungan diantara keduanya berkembang sangat akrab, seperti diungkapkan dalam buku Soekarno; Biografi 1901-1950 tulisan Lambert Giebels (2001).

Untuk itu, tak berlebihan kiranya sosok Charles Proper Wolff Schoemaker kembali harus kita kenang sebagai salah satu tokoh yang terlibat secara tidak langsung dalam perjalanan sejarah kelistrikan di Jawa Barat dan Banten, lantaran dengan sentuhan tangan dan olah pikirannyalah, para karyawan PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten bisa menikmati nyamannya berkantor di Gedung BSB yang megah dan mempunyai nilai sejarah. Kenyamanan yang tidak terasakan oleh perancangnya sendiri. Pasalnya, peristirahatan terakhir Schoemaker di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kristen Pandu Blok CB Kelas I No. 1089

Bangunan tua peninggalan Belanda yang letaknya persis di sisi sungai Cikapundung dan bersebelahan dengan Gedung Merdeka sebuah gedung tua tempat peserta Konferensi Asia Afrika di gelar di Kota Bandung seakan menjadi simbol kasat mata yang mampu menuturkan panjangnya perjalanan penyediaan tenaga listrik di Bumi Pasundan, sejak dulu, kini dan esok hari. Gedung lawas hasil polesan arsitek Belanda, yang kini dibalut cat tembok abu-abu muda yang dipadu dengan warna biru tua itu, seakan Parahyangan. Berawal di tahun 1905, di kota Bandung berdiri perusahaan listrik milik Pemerintah Kolonial Belanda dengan nama Bandoengsche Electriciteit Maatschaappij (BEM). Selanjutnya BEM diubah menjadi perusahaan perseroan dengan nama Gemeenschapplijk Electriciteit Bedrijf en Omstreken Voor


(61)

44

Bandoeng (GEBEO). Perubahan kembali terjadi, ketika pemerintahan Jepang mengambil alih kekuasaan di Indonesia di antara rentang waktu 1942 -1945. Pada saat itu, pendistribusian tenaga listrik dilaksanakan oleh perusahaan yang didirikan oleh Pemerintah Jepang dengan nama Djawa Denki Djigyo Sha Bandoeng Shi Sha.

Pasca Kemerdekaan Republik Indonesia, penguasaan pengelolaan tenaga listrik ditangani langsung oleh Pemerintah Indonesia. Salah satunya ditandai dengan terbentuknya perusahaan listrik di Jawa Barat dengan nama PLN Exploitasi XI pada tahun 1961 hingga pertengahan tahun 1975. Kemudian pada kurun waktu 1975 sampai 1994, PLN Exploitasi XI diubah namanya menjadi Perusahaan Umum (Perum) Listrik Negara Distribusi Jawa Barat. Di tahun 1994, sejalan dengan perkembangan ekonomi dan pertumbuhan kelistrikan yang bergerak begitu cepat, Badan Hukum PLN mengalami perubahan dari Perusahaan Umum (Perum) menjadi Perseroan. Perubahan ini turut mengubah nama perusahaan listrik di Jawa Barat menjadi PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat. Oleh karena wilayah kerjanya tidak hanya menjangkau Jawa Barat saja, tetapi juga Propinsi Banten, maka sejak tanggal 27 Agustus 2002 hingga saat ini nama PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dilengkapi menjadi PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten. Dan kini, PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten disingkat PLN DJBB masih menempati bangunan lawas bernilai sejarah yang beralamat di Jl. Asia Afrika No. 63 Bandung.


(62)

3.1.2. Visi dan misi

Falsafah perusahaan “Pembawa Kecerahan dan Kegairahan dalam Kehidupan Masyarakat yang Produktif” Falsafah Perusahaan melandasi keyakinan kami, bahwa kami bukan sekedar penyedia energi listrik akan tetapi juga berkontribusi pada pengembangan masyarakat produktif dan peningkatan kualitas kehidupan masyarakat. Dan ini sekaligus memberikan pondasi yang kuat bagi kami untuk mewujudkan VISI DAN MISI PERUSAHAAN, sebagai berikut:

Visi perusahaan

" Diakui sebagai Perusahaan Kelas Dunia yang Tumbuh Berkembang, Unggul dan Terpercaya dengan bertumpu pada Potensi Insani "

Misi perusahaan

1. Melakukan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait, berorientasi kepada

kepuasan pelanggan, anggota perusahan dan pemegang saham.

2. Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas

kehidupan masyarakat.

3. Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi.

4. Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan.

Motto perusahaan

" Electricity For A Better Life " (Listrik Untuk Kehidupan Yang Lebih Baik) Untuk mewujudkan Visi dan Misi Peusahaan, kami mengembangkan wawasan bersama sebagai panduan dalam bekerja dan berkarya dengan menjunjung tinggi


(63)

46

nilai-nilai perusahaan yang terdiri dari Saling Percaya (Mutual Trust), Integritas (Integrity), Peduli (Care) dan Pembelajar (Learner)

3.1.3. Struktur organisasi Perusahaan

Bahwa sesuai Organisasi PT PLN (Persero) Distribusi yang diatur dalam keputusan direksi PT PLN (Persero) Nomor 010. K/010/DIR/2003 tanggal 16 januari

2003 dan Organisasi PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten yang

diatur dalam keputusan direksi PT PLN (Persero) No 014. K/010/DIR/2003 tanggal 16 januari 2003 serta daftar sebutan jabatan di lingkungan PT PLN (Persero) yang diatur dalam keputusan Direksi PT PLN (Persero) Nomor 196. K/010/DIR/2003, maka dipandang perlu menetapkan susunan Organisasi jenjang

pertama lapisan ketiga, keempat dan pejabat fungsional pada kantor distribusi di PT

(Persero)PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten.

Organisasi dan Front Liner Organisasi PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten

sebagai Kantor Induk dinakhodai oleh seorang General Manager. Pada jenjang

berikutnya dibawah General Manager ada6 (enam) Manajer Bidang, yaitu:

1. Manajer Bidang Perencanaan

2. Manajer Bidang Niaga

3. Manajer Bidang Distribusi

4. Manajer Bidang Keuangan

5. Manajer Bidang SDM dan Organisasi

6. Manajer Bidang Komunikasi, Hukum dan Administrasi Masih berada


(64)

7. Kepala Auditor Internal

Sementara itu, secara operasional untuk melayani pelanggan yang tersebar diseluruh Jawa Barat dan Banten, kami memiliki 15 kantor Area Pelayanan dan

Jaringan (APJ) dan 1 Kantor Area Pengatur Distribusi (APD). Kantor APJ memikul

tanggung jawab operasional untuk mendistribusikan tenaga listrik, melayani pelanggan dan penjaga keandalan pasokan listrik di masing-masing wilayah pengusahaannya. Sedangkan kantor APD memegang tanggung jawab untuk mengendalikan dan mengatur pasokan listrik untuk memenuhi kebutuhan listrik pelanggan dan masyarakat khususnya diwilayah Bandung Raya.

Gambar 3.1 Struktur Organisasi UmumPT (Persero)PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten

Dari berbagai bagian dalam organisasi PT (Persero) PLN Distribusi Jawa


(65)

48

tugasnya sesuai dengan deskripsi pekerjaan yang telah ditetapkan. Divisi-divisi tersebut membantu dan menciptakan sebuah usaha yang bekerja secara sinkron guna mencapai tujuan lembaga secara keseluruhan serta sesuai dengan visi dan misinya.

Divisi-divisi pada tiap-tiap bagian dari struktur organisasi PT (Persero) PLN


(66)

(67)

50

3.1.4. Deskripsi Tugas

Uraian fungsi bidang-bidang dan audit internal pada kantor Distribusi PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat Dan Banten sebagai berikut :

1. Bidang Perencanaan :

a. Menyusun rencana umum pengembangan tenaga listrik (RUPTL), rencana

jangka panjang perusahaan (RJP), dan rencana kerja anggaran perusahaan (RKAP)

b. Menyusun rencana pengembangan sistem ketenagalistrikan

c. Menyususn sistem manajemen kinerja unit-unit kerja

d. Menyusun metoda evaluasi kelayakan inpestasi dan melakukan penilaian

finansialnya

e. Mengembangkan hubungan kerja sama dengan pihak lain dan penyandang

dana, baik secara bilateral maupun multibilateral

f. Menyususn rencana pengembangan sistem teknologi informasi

g. Menyususn rencana pengembangan aplikasi sistem informasi

h. Mengendalikan aplikasi-aplikasi teknologi informasi

i. Menyiapkan SOP pengelolaan aplikasi sistem informasi

j. Menyususn laporan manajemen

k. Menyusun rencana pengembangan usaha baru serta penetapan

pengaturanya

2. Bidang Niaga


(68)

b. Menyusun rencana penjualan energi dan rencana pendapatan

c. Mengevaluasi harga jual listrik

d. Menghitung biaya penyediaan tenaga listrik

e. Menyusun strategi dan pengembangan pelayanan pelanggan

f. Menyusun standart dan produk pelayanan

g. Menyusun ketentuan data induk pelanggan (DIL) dan data induk saldo

(DIS) serta kontrak jual beli tenaga listrik

h. Mengkaji pengelolaan pencatatan meter dan menyusun rencana

penyempurnaanya

i. Mengkoordinasikan pelaksanaan penagihan kepada pelanggan tertentu,

antara lain TNI/POLRI dan instansi vertical

j. Melakukan pengendalian DIS dan opname saldo piutang

k. Menyusun konsep kebijakan sistem informasi pelayanan pelanggan

l. Menyususn mekanisme interaksi antar unit pelaksana

m. Menyususn rencana pengembangan usaha baru serta pengaturanya

n. Menyusun laporan namajemen di bidangnya

3. Bidang Distribusi

a. Menyususn rencana pengembangan sistem jaringan distribusi dan

membina penerapanya

b. Menyususn strategi pengoprasian dan pemeliharaan jaringan distribusi dan


(69)

52

c. Menyusun SOP untuk penerapan dan pengujian peralatan distribusi, serta

SOP untuk operasi dan pemeliharaan jaringan distribusi

d. Menyususn desain standart kontruksi jaringan distribusi dan peralatan

kerjanya serta membina penerapanya

e. Mengevaluasi susut energi listrik dan gangguan pada sarana

pendistribusian tenaga listrik serta saran perbaikanya

f. Menyususun metoda kegiatan kontruksi dan kegiatan administrasi

pekerjaan serta membina penerapanya

g. Menyususn kebijakan manajemen jaringan distribusi dan kebijakan

manajemen perbekalan distribusi serta membina penerapanya

h. Menyususn pengembangan sarana komunikasi dan otomatisasi operasi

jaringan distribusi

i. Menyusun regulasi untuk penyempurnaan data induk jaringan (DIJ)

j. Memantau dan mengevaluasi data induk jaringan

4. Bidang Keuangan

a. Mengendalikan aliran kas pendapatan dan membuat laporan rekonsiliasi

keuangan

b. Mengendalikan anggaran investasi-investasi dan operasi serta rencana

aliran kas pembiyayaan

c. Melakukan analisis dan evaluasi laporan keuangan unit-unit serta

menyusun laopran keuangan konsolidasi


(70)

e. Melakukan pengelolaan keuangan

f. Menyusun laoran manajemen di bidangnya

5. Bidang SDM dan Organisasi

a. Menyusun kebijakan pengembangan organisasi dan mengelola

pelaksanaannya

b. Menyusun kebijakan manajemen sumber daya manusia dan mengelola

pelaksanaanya

c. Menyusun kebijakan pengembangan sumber daya manusia dan mengelola

pelaksanaanya

d. Mengkaji usulan pengembangan organisasi dan pengembangan sumber

daya manusia

e. Menyusun laporan manajemen dibidangnya

6. Bidang Komunikasi, Hukum Dan Administrasi

a. Menyususn kebijakan dan mengelola komunikasi kemasyarakatan dan

pelanggan baik internal maupun eksternal

b. Menyusun kebujakan dan mengelola fasilitas kerja sistem pengamanan

dan manajemen kantor

c. Menyusun kebijakan K3, Lingkungan dan Community Development

d. Menyusun kebijakan administrasi

e. Menyusun dan mengkaji produk-produk hukum dan peraturan-peraturan

perusahaan


(71)

54

g. Menyusun standart fasilitas kantor

h. Mengelola asset tanah dan bangunan serta sarana kerja

i. Mengelola kesekretariatan dan rumah tangga kantor induk

j. Menyusun laporan manajemen dibidangnya

7. Audit Internal

a. Menyusun program kerja pemeriksaan tahunan, sesuai program kerja

perusahaan

b. Melakukan audit internal meliputi keuangan, teknik, manajemen, dan

sumber daya manusia

c. Memberikan masukan dan rekomendasi yang menyangkut proses

manajemen dan operasional

d. Memonitor tindak lanjut temuan hasil audit internal

e. Menyusun laporan manajemen dibidangnya

3.2. Metode Penelitian

Didalam melakukan penelitian ini, penulis menerapkan tahapan penelitian seperti menentukan desain penelitian yang digunakan, jenis dan metode pengumpulan data, metode yang digunakan dalam pngembangan dan pendekatan sistem, alat bantu apa saja yang dapat menunjang kegiatan penelitian serta pengujian terhadap Aplikasi yang akan dirancang. Penelitian yang akan dilakukan penulis adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kasus pada Bidang Perencanaan dan Bidang Niaga


(1)

15. Halaman Utama Penyambungan

Halaman ini merupakan halaman utama bagi admin penyambungan untuk melakukan management data pengajuan dan menginput hasil penyambungan

Gambar 5.17 Halaman Utama Penyambungan. 16. Halaman input data hasil Penyambungan

Setelah dilakukan penyambungan, selanjutnya menginput data hasil penyambungan pada pelanggan baru,


(2)

143

17. Laporan Pengajuan penyambungan

Laporan ini di cetak oleh admin sebagai bukti laporan terhadap pihak PT.PLN (Distribusi) Jawa Barat Dan Banten kepada para pejabat terkait dengan pengajuan penyambungan baru.


(3)

144 6.1 Kesimpulan

Setelah melakukan penelitian tentang perancangan Sistem Informasi Pengajuan Penyambungan baru Berbasis Web serta hasil pembahasan yang penulis uraikan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan serta saran yang nantinya diharapkan berguna dan bermanfaat dalam penerapan Sistem Informasi Pengajuan Penyambungan baru Berbasis Web Pada PT.PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat Dan Banten

1. Dengan adanya Sistem Informasi Pengajuan Penyambungan baru Berbasis Web ini sebagai media alternatif diharapkan dapat mempermudah para Pelanggan PT.PLN(Persero) Distribusi Jawa Barat Dan Banten, untuk melakukan pengajuan Penyambungan baru serta mendapatkan informasi mengenai Pengajuan Penyambungan baru dengan cepat dan efisien. 2. Sistem Informasi Pengajuan Penyambungan Berbasis Web ini diharapkan

dapat menjadi nilai tambah tersendiri bagi peningkatan kualitas pelayanan perusahaan terhadap para Pelanggan, untuk membuat citra perusahaan menjadi lebih baik.


(4)

145

6.2 Saran

Agar sistem yang diusulkan dapat digunakan dan berjalan sesuai dengan yang diharapkan, maka ada beberapa saran yang dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk pihak organisasi dalam hal ini ke PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat Dan Banten, yaitu :

1. Untuk lebih lengkapnya, sebaiknya sistem diperbaharui dengan melakukan proses penjadwalan survey secara otomatis dari jumlah Pemohon yang akan melakukan pengajuan Penyambungan baru supaya informasi yang di dapat lebih akurat , penambahan daya disarankan.

2. Adapun aplikasi yang dirancang ini tidak dimaksudkan untuk mengganti keseluruhan sistem yang sudah berjalan, tetapi untuk melengkapi sistem yang sudah ada. Kiranya Sistem Pengajuan Penyambungan baru Berbasis Web ini dapat dijalankan secara bersamaan.


(5)

Abdul Kadir. 2003. Pengenalan Sistem Informasi. Andi Offset. Yogyakarta.

Abdul Kadir. 2008. Dasar Pemrograman Web Dinamis Menggunakan PHP. Andi Offset.

Aji Supriyanto. 2005. Pengantar Teknologi Informasi.Salemba Infotek. Jakarta. Fathansyah 2007. Basis Data. Informatika. Bandung.

Irawan Budhi. 2005. Jaringan Komputer. Graha Ilmu. Yogyakarta.

Jogiyanto, HM. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi: Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis. Andi. Yogyakarta.

Betha Sidik, Ir 2002 .PHP


(6)

BIODATA

Nama Lengkap : Taufik Ramdani

Nim : 10505010

Tempat/Tanggal Lahir : Bandung, 01 Juni 1985 Jenis kelamin : Laki-Laki

Agama : Islam

Alamat lengkap : JL. Riung Purna X no.31 RT/RW 05/12 K.Cisaranten kidul Bandung 40295 No. Telp/ HP : 085624232747

PENDIDIKAN

1991-1996 : SD Negeri Durman 1997-2000 : SLTP Pasundan 4

2001-2005 : SMK Prakarya Internasional

2005- Sekarang : Mahasiswa Universitas Komputer Indonesia

Bandung,

Penyusun,

Taufik Ramdani Nim : 10505010