Implementasi Metode Promethee pada Sistem Pendukung Keputusan kenaikan Jabatan Di PT. Tanjung Redeb Hutani

(1)

SKRIPSI

Diajukan untuk Menempuh Ujian Akhir Sarjana

HASHFIALDY EKA PUTRA

10108135

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

2016


(2)

iii

Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulisan

tugas akhir ini dapat penulis selesaikan dengan judul “Implementasi Metode

Promethee pada Sistem Pendukung Keputusan Kenaikan Jabatan di PT. Tanjung Redeb Hutani.”.

Selain itu tidak lupa pula penulis sampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu penulis baik moril maupun materiil, yaitu Kepada :

1. Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan kasih-Nya hingga dapat

diselesaikannya penelitian dan laporan skripsi ini.

2. Kedua orang tuaku tercinta atas kasih sayang, doa dan motivasinya dalam membesarkan dan mendidik penulis sejak kecil sampai penulis memperoleh gelar sarjana komputer.

3. Adik kandung tersayang Hadyani Kumalasari Putri S.Pd yang juga telah

memberikan dukungan dan motivasi sehingga membuat penulisan tugas akhir ini menjadi sedikit mudah.

4. Bapak Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto,. M.Sc. selaku rektor Universitas

Komputer Indonesia.

5. Bapak Prof. Dr. Ir. H. Denny Kurniadie, M.Sc. selaku Dekan Fakultas Teknik

dan Ilmu Komputer.

6. Bapak Irawan Afrianto, S.T., M.T. selaku ketua Program Studi Teknik

Informatika.

7. Bapak Edi Mulyana, M.T. selaku pembimbing dalam penulisan tugas akhir

ini.

8. Ibu Riani Lubis, S.T., M.T. dan Ibu Sufaatin, S.T., M.Kom selaku ketua penguji dan penguji 2 pada sidang skripsi.


(3)

iv

bersedia menjadi teman sharing dalam penulisan tugas akhir ini.

Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini masih jauh dari kata sempurna untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca demi untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas pengetahuan bagi semua, baik bagi penulis maupun pembaca. Akhir kata semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi semua. Amiin.

Wassalamu’alaikum Wr, Wb

Bandung, Januari 2016


(4)

v

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR SIMBOL ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 3

1.3 Maksud dan Tujuan ... 3

1.4 Batasan Masalah... 3

1.5 Metodologi Penelitian ... 4

1.6 Sistematika Penulisan... 7

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 9

2.1 Tinjauan Perusahaan ... 9

2.1.1 Profil Perusahaan ... 9

2.1.2 Visi dan Misi ... 10

2.1.3 Struktur Organisasi... 11

2.1.4 Deskripsi Tugas ... 11

2.2 Landasan Teori ... 29


(5)

vi

2.2.5 Diagram Alir Dokumen / Flowmap ... 38

2.2.6 Alat-alat Pemodelan Sistem ... 39

2.2.7 Software Pendukung... 43

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN ... 45

3.1. Analisis Sistem ... 45

3.2. Analisis Masalah ... 45

3.2.1 Analisis Prosedur Sistem Yang Sedang Berjalan ... 46

3.2.2.1 Prosedur Penilaian Prestasi Karyawan ... 46

3.2.2.2 Prosedur Promosi Jabatan ... 47

3.2.2. Analisis Kasus Promethee ... 49

3.3. Aturan Bisnis ... 57

3.4. Analisis Kebutuhan Non Fungsional ... 58

3.4.1. Analisis Pengguna ( User ) ... 58

3.4.2 Analisis Perangkat Keras ... 60

3.4.3 Analisis Perangkat Lunak ... 60

3.4.4 Analisis Basis Data ... 61

3.5. Analisis Kebutuhan Fungsional ... 62

3.5.1. Diagram Konteks ... 62

3.5.2. DFD (Data Flow Diagram) ... 63

3.6. Spesifikasi Proses ... 69

3.7. Kamus Data ... 74

3.8. Perancangan Sistem ... 76

3.8.1. Conseptual Data Model ... 76

3.8.2. Struktur Tabel... 76

3.8.3. Perancangan Struktur Menu ... 78


(6)

vii

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN ... 91

4.1 Implementasi ... 91

4.1.1. Implementasi Perangkat Keras ... 91

4.1.2. Implementasi Perangkat Lunak ... 91

4.1.3. Implementasi Basis Data ... 92

4.1.4. Implementasi Antar Muka... 93

4.2 Pengujian ... 93

4.2.1. Pengujian Alpha ... 94

4.2.2 Pengujian Beta ... 97

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN... 99

5.1 Kesimpulan ... 99

5.2 Saran ... 99


(7)

100

[1] J.P.a.P. Vincke, “A Preference Ranking Organization Method,” The

PROMETHEE Method for Multiple Criteria Decision-Making, pp. 647-656, 1985.

[2] Power, Daniel J. Decision Support System: concepts and resource for

managers. Quorum Books divisions Greemwood Publishing. USA, 2002.

[3] Fathansyah, Basis Data, Bandung: Informatika Bandung, 2012.

[4] Rosa A.S, Shalahuddin M. Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur dan Berorientasi Objek, Informatika, 2003.

[5] P.S. Roger, Rekayasa Perangkat Lunak Pendekatan Praktisi, Yogyakarta: Andi, 2002.


(8)

1

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

PT. Tanjung Redeb Hutani ( PT. TRH ) merupakan perusahaan patungan yang dibentuk dengan tujuan utama menghasilkan kayu pulp, yang didirikan atas saham PT. Tanjung Redeb Hutani dan PT. Inhutani. PT. Tanjung Redeb Hutani memiliki jangka usaha 43 tahun, didirikan berdasarkan Akte nomor 11 tanggal 14 April 1993 di Jakarta dan memperoleh status badan hukum sejak tanggal 10 Juni 1993 Jo.No. 32 tanggal 29 September 1999 di Jakarta. Ijin pemanfaatan Hasil pada Hutan Tanaman Industri ( IUPHHK-HTI ) PT. Tanjung Redeb Hutani disahkan dengan Surat Keputusan HPHTI Definitif No. 641/Kpts-II/1996 tanggal 8 Oktober 1996 seluas 180.330 ha gross. Areal kerja PT. Tanjung Redeb Hutani terletak di Timur Laut Provinsi Kalimantan Timur, yang termasuk dalam wilayah admisistrasi Pemerintahan Kabupaten Berau Provinsi Kalimantan Timur atau lebih rinci termasuk di wilayah Kecamatan Tubaan, Kecamatan Sambaliung dan Kecamatan Gunung Tabur. Adapun Administrasi Kehutanan masuk bagian hutan Sambarata, hutan Suaran, hutan Tabalar dan hutan Birang Dinas Kehutanan Kabupaten Berau.

Pegawai adalah sumber daya manusia yang menjadi salah satu faktor penunjang keberhasilan suatu perusahaan atau instansi dalam mencapai tujuan yang diinginkan oleh perusahaan. Oleh karena itu, dibutuhkan sebuah penghargaan yang dapat memotivasi pegawai agar dapat mempersembahkan kinerja terbaik untuk perusahaan atau instansi tempat pegawai tersebut bekerja dengan menunjukkan disiplin dan ketekunan dalam menjalankan tugasnya. Tahapan pertama yang dilakukan yaitu dengan melakukan penilaian kinerja yang

dilakukan 1 tahun sekali. Namun Manager Human Resource memiliki

keterbatasan waktu untuk menilai kinerja karyawan dalam jumlah yang banyak, yaitu 253 orang, ditambah lagi dari 253 orang tersebut terbagi kedalam 8 wilayah kerja dimana terdapat 12 orang di wilayah Gunung Tabur, 40 orang di Head Office, 18 orang di Nursery, 34 orang di Suaran, 27 orang di Tabalar, 23 orang di


(9)

Birang, 7 orang di Sambarata Tepian Asam, 64 orang di Sambarata Sungai Pura, 8 orang di Sambarata Logpond. Selain dari jumlah karyawan yang banyak, faktor lainnya yaitu banyaknya kriteria yang harus dinilai. Berdasarkan wawancara yang

dilakukan kepada Manager Human Resource yaitu bapak Mujimin faktor-faktor

yang harus diperhatikan itu adalah kinerja, loyalitas, performa, kemampuan, perilaku, pengetahuan, dan faktor-faktor lainnya. Jika ada jabatan yang kosong secara mendadak, pemilihan karyawan pengganti untuk mengisi jabatan yang kosong tersebut bias memakan waktu yang lama, sebagai contoh pernah terjadi

kekosongan jabatan Superintendent Human Resource selama 4 bulan lebih dan

Manager HR kesulitan untuk menentukan siapa saja yang dapat mengisi jabatan yang kosong tersebut. Dan juga penilaian untuk kenaikan jabatan hanya dengan nilai presentasi terhadap apa yang telah dikerjakan oleh calon kandidat sebagai

Supervisor Human Resource contohnya. Diharapkan kedepannya pemilihan dan penilaian yang dilakukan seperti ini dapat dikurangi dan diganti dengan penilaian seluruh kriteria bagi semua karyawan, sehingga penggantian jabatan dapat dilakukan dengan cepat dan tepat.

Dengan ditemukannya permasalahan-permasalahan di PT. Tanjung Redeb Hutani, maka perusahaan ini membutuhkan sebuah sistem pendukung keputusan untuk dimanfaatkan sebagai media tambahan dalam menunjang proses peningkatan kinerja karyawan agar dapat berjalan lebih maksimal dan sebagai

media pendukung Manager Human Resource dalam menentukan karyawan mana

yang layak mendapatkan promosi yang sesuai dengan jabatan yang kosong agar lebih berkualitas. Penulis mencoba menerapkan sebuah metode untuk perhitungan

kriteria yang diberikan oleh Manager Human Resource. Metode yang digunakan

adalah metode promethee, yaitu sebuah metode penentuan urutan atau prioritas.

Penggunaan promethee adalah menentukan dan menghasilkan beberapa alternatif,

alternatif yang dimaskud adalah calon kandidat kenaikan jabatan. Promethee juga

berfungsi untuk mengolah data, baik data kuantatif dan data kualitatif sekaligus, dimana semua data digabung menjadi satu bobot penilaian.

Berdasarkan pemaparan diatas, maka penyusun tertarik untuk mengangkat tema sistem pendukung keputusan ini sebagai objek penelitian dalam


(10)

rangka penyusunan tugas akhir dengan judul “Impementasi Metode Promethee

pada Sistem Pendukung Keputusan Kenaikan Jabatan di PT. Tanjung Redeb Hutani.”

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan Sub Bab 1.1. latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya maka rumusan masalah dalam tugas akhir ini adalah bagaimana cara

metode promethee pada proses perhitungan penilaian prestasi karyawan agar

mampu menghasilkan rekomendasi kenaikan jabatan kepada Manager Human

Resource.

1.3 Maksud dan Tujuan

Maksud dari penulisan tugas akhir ini adalah untuk membangun Sistem Pendukung Keputusan dan menerapkannya di PT. Tanjung Redeb Hutani.

Tujuan yang ingin dicapai dari pembangunan Sistem Pendukung Keputusan ini adalah :

1. Menghasilkan rekomendasi kenaikan jabatan kepada Manager

Human Resource dengan menerapkan metode promethee pada proses perhitungan prestasi karyawan.

2. Mempermudah Manager Human Resource dalam memilih karyawan

yang akan dipromosikan untuk naik jabatan.

1.4 Batasan Masalah

Sistem pendukung keputusan yang dibangun memiliki beberapa batasan masalah diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Kenaikan jabatan yang akan di proses hanya kenaikan jabatan


(11)

2. Sistem ini mengelola data-data yang berkaitan dengan penilaian kinerja karyawan seperti data karyawan, data jabatan, data absensi, data kantor site, data kriteria profil jabatan dan data penilaian.

3. Informasi yang dihasilkan sistem ini adalah informasi karyawan,

informasi jabatan, informasi absensi, informasi kantor site, informasi kriteria profil jabatan, informasi penilaian karyawan, dan informasi promosi.

4. Metode yang digunakan dalam sistem ini adalah metode promethee.

Promethee adalah salah satu metode penentuan urutan atau priotitas

dalam MCDM ( Multi Criterion Decision Making ). Penggunaan

promethee adalah menentukan dan menghasilkan keputusan dari beberapa alternative. Promethee berfungsi untuk mengolah data, baik data kuantitatif dan kualitatif sekaligus. Dimana semua data digabung menjadi satu bobot penilaian [1].

5. Model analisis perangkat lunak yang digunakan adalah pemodelan

analisis terstruktur dan alat (tools) yang digunakan adalah DFD (

Data Flow Diagram ), ERD ( Enity Relationship Diagram ), dan

Flow Map.

1.5 Metodologi Penelitian

Metodologi penelitian yang digunakan dalam penyusunan tugas akhir ini adalah metodologi yang mengikuti alur penyusunan sistem dari sistem yang diterapkan perusahaan dianalisis hingga sistem pembangunan perangkat lunak sesuai dengan yang akan penyusun lakukan. Adapun tahapan penelitiannya sebagai berikut :


(12)

Wawancara

Identifikasi Masalah

Pengolahan Data

Analisis Sistem Data Tenaga

Kerja Data Absensi Data Jabatan

Data Kantor Site Data Kantor Head Office Studi Literatur

Pengumpulan Data

Identifikasi Kriteria

Pembobotan Kriteria Mencocokan Setiap Alternatif

dengan Kriteria

Perhitungan Promethee

Analisis Promosi dengan metode Promethee

Design

Pengujian dan Implementasi

Kesimpulan dan Saran


(13)

1. Wawancara : melakukan Tanya jawab seputar perusahaan PT. Tanjung Redeb Hutani, sistem kerja, proses bisnis perusahaan, kendala yang dihadapi perusahaan, meminta keterangan atau pendapat mengenai sistem informasi pendukung keputusan kepada pihak perusahaan sebagai solusi.

2. Identifikasi Masalah : mencari dan menyimpulkan masalah-masalah yang

dihadapi oleh perusahaan sesuai dengan kejadian yang ada pada perusahaan PT. Tanjung Redeb Hutani.

3. Pengumpulan Data : tahapan ini penyusun meminta data berupa data input,

dan output perusahaan, studi literatur yang mengambil dari buku, jurnal dan website sebagai pendukung dalam penentuan metode yang tepat untuk digunakan membantu proses analisis dalam pembangunan sistem informasi pendukung keputusan di PT. Tanjung Redeb Hutani.

4. Pengolahan Data : merupakan tahap penggunaan metode-metode yang

dalam pemilihan metode-metode yang sesuai sebagai solusi untuk menghadapi permasalahan yang ada pada perusahaan, serta melakukan perhitungan sesuai dengan data asli input output yang ada di perusahaan apakah metode tersebut akurat dan cocok untuk digunakan atau tidak. 5. Analisis Promosi dengan metode Promethee: tahapan ini adalah tahapan

dalam pembangunan sistem informasi pendukung keputusan di PT. Tanjung Redeb Hutani, dengan mengacu kepada metode yang digunakan. Yang pertama dilakukan adalah mengidentifikasi kriteria yang dibutuhkan, kemudian memberikan nilai bobot pada kriteria. Setelah itu, melakukan tahapan selanjutnya yaitu mencocokan setiap alternatif dengan kriteria.

Alternatif disini adalah calon kandidat yang akan dinilai menggunakan

metode promethee. Kemudian kita akan menghitung dengan menggunakan

metode promethee, yang pertama kali dilakukan yaitu membandingkan

antara satu alternatif dengan alternatif lainnya, setelah kita menemukan

selisih dari perbandingan antar alternatif, kita menghitung indeks

preferensi multikriteria dari masing-masing alternatif. Setelah itu masuk


(14)

terlebih dahulu, kemudian menghitung nilai entering flow dan menghitung nilai net flow. Berdasarkan nilai net flow ini lah kemudian dapat dilakukan

perangkingan kepada masing-masing alternatif.

6. Analisis Sistem : tahapan ini adalah tahapan untuk menganalisis dan

memahami sistem yang mengidentifikasi masalah dan mencari solusi.

7. Design : tahapan ini dilakukan pada kebutuhan pembuatan perangkat lunak

untuk mengetahui sifat dari perangkat lunak yang akan dibuat, dan juga tahapan ini dikerjakan setelah kebutuhan data dan informasi selesai

dikumpulkan secara lengkap, barulah dimulai tahap design program sistem

pendukung keputusan, yaitu dengan membuat visualisasi program dalam

bentuk gambar dan tampilan-tampilan antar muka yang disesuaikan dengan user atau pengguna yang akan menggunakan program sistem pendukung keputusan ini.

8. Pengujian dan Implementasi : ditahapan ini model yang telah dibangun

akan diuji. Tahapan ini termasuk tahapan implementasi dimana system

informasi diuji dengan berbagai permasalahan apakah system informasi

pendukung keputusan yang telag dibangun dapat menjadi solusi permsalahan atau tidak.

9. Kesimpulan dan Saran : ini adalah tahapan terakhir dalam penelitian, penyusun mengharapkan suatu komentar dari pihak terkait untuk dijadikan suatu kesimpulan dan saran yang dapat membantu agar sistem informasi pendukung keputusan menjadi lebih baik lagi.

1.6 Sistematika Penulisan

Untuk memberikan gambaran secara umum mengenai isi laporan tugas akhir maka sistematika penulisan dari laporan ini disusun sebagai berikut: BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab ini akan diuraikan mengenai setiap isi yang ada pada masing-masing pokok permasalahan yang ada di tempat penelitian, seperti latar belakang masalah, identifikasi masalah, maksud dan tujuan, batasan masalah, metode penelitian dan sistematika penulisan.


(15)

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini berisi tentang garis besar profil tempat penelitian, struktur organisasi dari tempat penelitian, visi dan misi tempat penelitian, serta berisi tentang teori-teori yang digunakan untuk merancang dan membangun aplikasi yang akan dibuat.

BAB III : ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Pada bab ini menjelaskan mengenai hasil analisis terhadap sistem yang sedang berjalan untuk mengetahui kekurangan dan kebutuhan sistem yang akan dibangun agar menjadi lebih baik. Menjalankan tentang perancangan sistem secara keseluruhan berdasarkan hasil analisis.

BAB IV : IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

Pada bab ini membahas implementasi dari tahapan analisis dan perancangan sistem kedalam perangkat lunak (dalam bentuk bahasa pemrograman), beberapa implementasi yang akan dijelaskan adalah implementasi perangkat keras, implementasi perangkat lunak, dan implementasi antarmuka.

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini berisi tentang ulasan kesimpulan yang berkaitan dengan keseluruhan isi laporan dan beberapa saran dalam pengembangan, serta bagaimana agar aplikasi yang telah dibangun tersebut dapat dikembangkan agar lebih baik lagi dan lebih berguna untuk kedepannya.


(16)

9

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Perusahaan

Tinjauan perusahaan dimaksudkan untuk mengetahui keadaan

perusahaan di PT. Tanjung Redeb Hutani yang meliputi profil perusahaan, struktur organisasi beserta deskripsi tugasnya, dan visi serta misi perusahaan.

2.1.1 Profil Perusahaan

PT. Tanjung Redeb Hutani ( PT. TRH ) merupakan perusahaan patungan yang dibentuk dengan tujuan utama menghasilkan kayu pulp, yang didirikan atas saham PT. Tanjung Redeb Hutani dan PT. Inhutani. PT. Tanjung Redeb Hutani memiliki jangka usaha 43 tahun, didirikan berdasarkan Akte nomor 11 tanggal 14 April 1993 di Jakarta dan memperoleh status badan hukum sejak tanggal 10 Juni 1993 Jo.No. 32 tanggal 29 September 1999 di Jakarta. Ijin pemanfaatan Hasil pada Hutan Tanaman Industri ( IUPHHK-HTI ) PT. Tanjung Redeb Hutani disahkan dengan Surat Keputusan HPHTI Definitif No. 641/Kpts-II/1996 tanggal 8 Oktober 1996 seluas 180.330 ha gross. Maksud dan tujuan dari PT. Tanjung Redeb Hutani yaitu menjalankan program pengembangan industri hasil hutan untuk menunjang pembangunan nasional dan daerah. Selain itu juga meningkatkan produktivitas lahan dan kualitas lingkungan serta menyediakan bahan baku industri pulp PT. Kertas Nusantara yang berkelanjutan. Sasaran PT. Tanjung Redeb Hutani yaitu melakukan pembangunan hutan tanaman secara berkesinambungan, yang menjamin keterlanjutan fungsi - fungsi produksi, ekologi dan sosial serta sejalan dengan kebijakan pemerintah dan untuk memenuhi kebutuhan bahan baku pulp PT. Kertas Nusantara. Hubungan bisnis PT. Tanjung Redeb Hutani sebagai pemasok bahan baku pulp PT. Kertas Nusantara dan bersifat “ Captive Market “ sehingga sangat tergantung dengan PT. Kertas Nusantara. PT. Tanjung Redeb Hutani memiliki 3 lokasi kantor dengan alamat

Kantor Pusat di Jalan H.A.R.M Ayoeb RT. XIII Gunung Tabur, Berau –


(17)

Jalan Gatot Subroto Kav. 71 – 73 Jakarta Selatan. Serta alamat Kantor Operasional di Jalan Raja Diwa Tinyu RT. II Desa Suaran Sambaliung, Berau – Kalimatan Timur. Areal kerja PT. Tanjung Redeb Hutani terletak di Timur Laut Provinsi Kalimantan Timur, yang termasuk dalam wilayah admisistrasi Pemerintahan Kabupaten Berau Provinsi Kalimantan Timur atau lebih rinci termasuk di wilayah Kecamatan Tubaan, Kecamatan Sambaliung dan Kecamatan Gunung Tabur. Adapun Administrasi Kehutanan masuk bagian hutan Sambarata, hutan Suaran, hutan Tabalar dan hutan Birang Dinas Kehutanan Kabupaten Berau.

2.1.2 Visi dan Misi a. Visi

Terwujudnya Hutan Tanaman yang produktif dan lestari yang berfungsi optimal secara ekologi, sosial, ekonomi, dan menjaga kelestarian lingkungan hidup secara berkesinambungan serta sejalan dengan kebijaksanaan pemerintah.

b. Misi

Menyelenggarakan pengusahaan hutan tanaman berdasarkan prinsip –

prinsip pengelolaan hutan produksi lestari melalui kegiatan sebagai berikut :

1. Menyelenggarakan Usaha Hutan Tanam dengan dukungan

Manajerial dan SDM yang terlatih, jujur dan loyal.

2. Mengelola Hutan Tanam secara menguntungkan dan berkelanjutan.

3. Mengelola kawasan hutan sebagai sumber daya ekonomi dan

ekosistem untuk kelestarian biofisik dan sosial.

4. Meningkatkan peran serta masyarakat dan dunia usaha setempat

dalam mengelola hutan.

5. Mengintegrasikan pengelolaan hutan tanaman sebagai bagian dari


(18)

2.1.3 Struktur Organisasi

Gambar 2.1 Struktur Organisasi

2.1.4 Deskripsi Tugas

Deskripsi tugas berguna untuk menjelaskan tugas dan tanggung jawab dari masing-masing pekerjaan yang dilakukannya. Adapun deskripsi tugas dari masing-masing pekerjaan yang ada di PT. Tanjung Redeb Hutani adalah sebagai berikut.

1. General Manager

a. Menyelenggarakan kegiatan pokok perusahaan yaitu pembangunan

hutan tanaman dan pemanfaatan hasil hutan dengan berpedoman kepada RKT dan RKAP.

b. Mengendalikan pelaksanaan operasional berdasarkan ketentuan


(19)

c. Melakukan tugas – tugas perencanaan, perancangan, penataan dan pemantauan pembangunan hutan tanaman dan melaksanakan pembinaan hutan yang berwawasan lingkungan.

d. Menyusun rencana kerja dan melakukan monitoring/evaluasi

pembangunan HTI.

e. Membina pelaksanaan teknis proses produksi kayu dan administrasi

TUK nya.

f. Mengintegrasikan sarana pendukung (personil, perlengkapan, dana

dan metode kerja) dan mengkoordinasikan kegiatan pendukung (perencanaan, pembinaan sosial dan lingkungan) untuk disinkronkan dan digerakkan kepada pelaksanaan HTI secara efektif dan efisien.

g. Menjalin hubungan dengan pihak eksternal.

h. Melaksanakan tugas – tugas lain yang diberikan Direksi.

i. Melaksanakan kebijakan dan strategi yang ditetapkan Rapat Direksi.

j. Memahami dan melaksanakan kebijakan lingkungan dan K3

perusahaan.

k. Melaksanakan prosedur ISO 9001 dan 14001

2. Deputy General Manager dan Kepala Region

a. Menyelenggarakan kegiatan pokok perusahaan yaitu pembangunan

hutan tanaman dan pemanfaatan hasil hutan dengan berpedoman kepada RKT dan RKAP.

b. Mengendalikan pelaksanaan operasional berdasarkan ketentuan

teknis dan administrasi yang berlaku.

c. Melakukan tugas – tugas perencanaan, perancangan, penataan dan

pemantauan pembangunan hutan tanaman dan melaksanakan pembinaan hutan yang berwawasan lingkungan.

d. Menyusun rencana kerja dan melakukan monitoring/evaluasi

pembangunan HTI.

e. Membina pelaksanaan teknis proses produksi kayu dan administrasi


(20)

f. Mengintegrasikan sarana pendukung (personil, perlengkapan, dana dan metode kerja) dan mengkoordinasikan kegiatan pendukung (perencanaan, pembinaan sosial dan lingkungan) untuk disinkronkan dan digerakkan kepada pelaksanaan HTI secara efektif dan efisien.

g. Menjalin hubungan dengan pihak eksternal.

h. Melaksanakan tugas – tugas lain yang diberikan General Manager.

i. Melaksanakan kebijakan dan strategi yang ditetapkan General

Manager.

j. Memahami dan melaksanakan kebijakan lingkungan dan K3

perusahaan.

k. Melaksanakan prosedur ISO 9001 dan 14001.

3. Manager V-Team

a. Membuat laporan bulanan performance.

b. Membuat laporan mingguan.

c. Meningkatkan keterampilan karyawan dengan berkerjasama dengan

departemen HR melalui in house training.

d. Menghimpun data/laporan harian wilayah.

e. Melakukan koordinasi dengan bidang terkait lainnya.

f. Melakukan pembinaan bawahan.

g. Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan SOP.

4. Supervisor V-Team ( Sekretaris )

a. Mengelompokkan dan mencatat seluruh identias surat.

b. Mengarsipkan surat.

c. Menindak lanjuti isi perintah dari pimpinan.

d. Mengetik surat keluar sesuai dengan perintah pimpinan.

e. Pengiriman surat sesuai dengan tujuan via email dan ekspedisi.


(21)

5. Supervisor V-Team ( Data Record )

a. Mengumpulkan dan menganalisa data hasil pekerjaan operasional.

b. Membuat laporan hasil pekerjaan operasional harian, mingguan dan

bulanan.

c. Mengendalikan dokumen/laporan yang diberikan pihak operasional.

d. Membuat laporan yang bersifat internal.

6. Manager Planning

a. Menyusun rencana kerja berdasarkan kebijakan manajemen, kondisi

lapangan, dengan tetap berpedoman pada peraturan yang berlaku.

b. Melakukan kegiatan perencanaan yang meliputi : penataan areal

kerja, pengukuran tanaman, pemeriksaan hasil pekerjaan.

c. Membuat budget tahunan untuk kegiatan operasional perencanaan

serta melakukan pengendalian biaya.

d. Menganalisa dan mengevaluasi kegiatan pengelolaan hutan tanaman

serta memeriksa laporan internal dan eksternal.

e. Mengkoordinir mengenai perijinan dan tata usaha kayu.

f. Memeriksa, menganalisis data, peta yang dihasilkan bagian

perencanaan.

g. Mereview realisasi kerja, perbaikan serta pencapaian target (proses).

h. Melakukan inspeksi terhadap seluruh kegiatan bawahan.

i. Melakukan koordinasi dan support dengan bagian terkait.

j. Melakukan pembinaan bawahan.

k. Melakukan pekerjaan sesuai SOP.

7. Manager Perencanaan Wilayah

a. Membuat rencana kerja kegiatan perencanaan wilayah termasuk

penataan batas blok dan petak kerja di lapangan.

b. Melaksanakan koordinasi dan pemeriksaan eksternal/internal.


(22)

d. Mengontrol kegiatan pengukuran lahan, pengukuran tanaman, pertumbuhan tanaman serta pengukuran kayu hasil pemanenan termasuk aspek legalitas di lapangan dan dokumen.

e. Menganalisa data lapangan, pembuatan peta dan audit/assessment

tanaman.

f. Melakukan inspeksi kegiatan perencanaan.

g. Mengadakan review dan membuat laporan periodik kegiatan

perencanaan.

h. Mengembangkan dan optimalisasi fungsi GIS sesuai perkembangan

HTI.

i. Membuat laporan kegiatan pengelolaan dan pemantauan lingkungan.

8. Assisten Manager External Report & GIS

a. Membuat laporan periodic eksternal sesuai aturan yang berlaku.

b. Membuat data persiapan URKT dan pengurusan ijin RKT.

c. Monitoring dan evaluasi RKUPHHK-HTI.

d. Membuat peta kerja sesuai kebutuhan baik internal maupun eksternal.

e. Mengkoordinir pengumpulan data proses kegiatan.

f. Melakukan koordinasi dengan bagian terkait.

g. Melakukan evaluasi hasil pekerjaan terhadap rencana kerja tahunan.

h. Mempersiapkan dokumen pendukung yang berkenaan dengan

perijinan.

9. Assisten Manager License & External Relation

a. Membuat rencana kerja pekerjaan perijinan dan Tata Usaha Kayu.

b. Melaksanakan persiapan pemeriksaan dari pihak eksternal.

c. Melakukan pengendalian biaya.

d. Melakukan inspeksi kegiatan Tata Usaha Kayu di wilayah.

e. Memeriksa data dan laporan Tata Usaha Kayu.

f. Memeriksa laporan periodik hasil kegiatan Tata Usaha Kayu.


(23)

h. Melakukan koordinasi dengan bagian terkait lainnya yang berkaitan dengan perijinan dan produksi kayu.

i. Mempersiapkan dokumen pendukung lainnya yang berkaitan dengan

legalitas.

j. Memeriksa laporan bulanan eksternal.

k. Memonitor terhadap perubahan – perubahan yang terjadi yang

menyangkut peraturan yang berlaku.

10.Assisten Manager Environment

a. Membuat laporan periodik hasil kegiatan pengelolaan dan

pemantauan lingkungan.

b. Melaksanakan persiapan pemeriksaan ekstern dan intern.

c. Melakukan evaluasi hasil pekerjaan terhadap rencana yang dibuat.

d. Melakukan evaluasi budget kegiatan pengelolaan dan pemantauan

lingkungan.

e. Melakukan koordinasi dengan bagian terkait.

11.Superintendent License & External Relation

a. Membuat laporan eksternal.

b. Melakukan pengecekan dan evaluasi terhadap hasil laporan dengan

kegiatan lapangan.

c. Melakukan koordinasi internal dengan bagian terkait lainnya.

d. Mempersiapkan dokumen pendukung yang berkaitan dengan

perijinan.

e. Memonitor perubahan peraturan yang berkaitan dengan HTI.

12.Manager Procurement

a. Membuat rencana kerja kegiatan pengadaan barang dan jasa.

b. Melaksanakan proses kegiatan, pengadaan barang dan jasa.

c. Membagi dan mengarahkan tugas kepada bawahannya untuk


(24)

d. Verifikasi dan otorisasi proses permintaan barang dan jasa.

e. Memonitor dan mengevaluasi proses pelaksanaan kegiatan

pengadaan barang dan jasa.

f. Mengontrol dan memeriksa proses pelaksanaan kegiatan pengadaan

barang dan jasa.

g. Membuat laporan hasil kegiatan pengadaan barang dan jasa.

h. Memotivasi kinerja di lingkungan kerjanya.

i. Melakukan koordinasi dengan departemen terkait.

j. Membangun dan mengelola hubungan kerja dengan supplier, mitra

kerja/vendor.

13.Superintendent Procurement

a. Menyiapkan data untuk menyusun rencana kerja kegiatan

procurement.

b. Melaksanakan kegiatan pengadaan barang dan jasa.

c. Verifikasi & otorisasi setiap permintaan pembelian barang.

d. Pengawasan proses penerimaan dan pemeriksaan barang yang masuk.

e. Memeriksa laporan hasil kegiatan pengadaan barang dan jasa.

f. Membuat laporan hasil kegiatan pengadaan barang dan jasa.

g. Memotivasi kinerja di lingkungan kerja procurement.

h. Melakukan koordinasi dengan departemen terikat.

i. Membangun dan mengelola hubungan kerja dengan supplier, mitra

kerja/vendor.

14.Supervisor Procurement

a. Membantu menyiapkan data untuk menyusun rencana kerja kegiatan

pembelian.

b. Membantu proses verifikasi permintaan pembelian barang/jasa.

c. Melakukan survey harga ke beberapa supplier atas permintaan

pembelian.


(25)

e. Mendokumentasikan semua administrasi dalam proses permintaan pembelian barang dan jasa.

f. Membantu atasan dalam pembuatan laporan pembelian, penerimaan,

pemeriksaan barang dan surat menyurat lainnya.

g. Membangun dan mengelola hubungan kerja dengan supplier.

15.Manager Human Resource & General Affair

a. Membuat rencana kerja mingguan, bulanan dan tahunan.

b. Menyusun budget bulanan.

c. Pengendalian biaya.

d. Mengontrol system penggajian, medical, dll.

e. Kontrol fasilitas benefit, SOP dan peraturan perusahaan.

f. Menjalin komunikasi yang rutin dengan departemen lain.

g. Koordinasi dengan bawahan – bawahan.

h. Memeriksa lembur bawahan dengan departemen operasional lainnya.

i. Pembinaan karyawan.

j. Mengkoordinir pengelolaan operasional sarana umum yang

mendukung kegiatan perusahaan.

16.Acting Manager Human Resource

a. Proses dan pembuatan Perjanjian Kerja Bersama (PKB).

b. Melaksanakan proses pengadilan untuk tenaga kerja.

c. Menjalin hubungan yang baik dengan serikat kerja.

d. Menjalin hubungan yang baik dengan pemerintah.

e. Proses PHK & PPHI.

f. Membuat peringatan sesuai PKB.

g. Membantu dalam perencanaan tenaga kerja.

17.Superintendent Human Resource

a. Mengkoordinir schedule kegiatan, training need analysis, training


(26)

b. Membuat training design.

c. Membuat training need analysis.

d. Membuat schedule pelatihan.

e. Membuat training evaluation.

f. Menjadi fasilitator training.

g. Memfasilitasi training dengan pihak luar.

h. Membuat administrasi/pelaporan latihan.

18.Supervisor Human Resource

a. Membuat data karyawan.

b. Mempersiapkan absensi dan merekap kehadiran karyawan.

c. Memonitor absensi/kehadiran karyawan.

d. Merekap cuti karyawan.

e. Administrasi transfer dan promosi.

f. Jamsostek.

g. Pembuatan surat/dokumen karyawan seperti kontrak dan SK.

h. Kehadiran (absensi) karyawan.

i. Administrasi asuransi dan reimbusment ( rawat jalan dan inap).

19.Superintendent General Affair

a. Mengarahkan dan mengawasi semua kegiatan/aktivitas GA.

b. Membuat SOP.

c. Pengawasan terhadap operasional genset dan kendaraan.

d. Pengawasan terhadap permintaan tiket dan hotel.

e. Inventarisasi asset perusahaan.

f. Pengadaan dan pengendalian ATK.

g. Pengadaan konsumsi karyawan HO suaran.

h. Monitoring penggunaan dan permintaan unit oleh user.

i. Pengawasan kebersihan lingkungan kantor.


(27)

20. Supervisor General Affair

a. Mengarahkan dan mengawasi kegiatan driver dan office boy.

b. Memonitoring penggunaan BBM solar dan unit operasional.

c. Koordinasi dengan semua departemen.

d. Membantu kegiatan operasional lapangan dan office.

e. Membuat laporan penggunaan unit.

f. Memonitor keadaan unit – unit operasional.

g. Membuat SOP GA.

h. Pemesanan tiket dan hotel.

i. Pengadaan makan siang.

j. Inventarisasi asset perusahaan.

k. Pengadaan dan pengendalian ATK.

l. Pengawasan operasional genset.

m.Perjalanan dinas.

21. Superintendent Kendaraan

a. Mengarahkan dan mengawasi semua kegiatan kendaraan.

b. Membuat SOP.

c. Pengawasan terhadap operasional kendaraan.

d. Menjaga dan merawat kendaraan operasional agar tetap terpelihara.

e. Inventarisasi asset berupa kendaraan perusahaan.

f. Monitoring penggunaan dan permintaan unit oleh user.

22. Manager Keuangan

a. Mengkoordinasikan dan mengontrol seluruh finance di TRH.

b. Melakukan proses persetujuan di finance.

c. Melakukan atau menjembatani dalam koordinasi ke finance di HO.

d. Membuat dan menyusun budget cash flow tahunan.

e. Melaporkan segala sesuatu kejadian yang tidak biasanya di finance ke


(28)

f. Mengontrol permintaan dana dan laporan cash flow yang teralisasi ke

General Manager.

g. Mengontrol semua dana masuk dan pengaturannya.

h. Mengontrol laporan keuangan perusahaan.

i. Mengontrol laporan perpajakan.

j. Melakukan rapat khusus di finance perbulan.

k. Melakukan audit keuangan pertahun.

23. Superintendent Akuntansi/Pajak a. Verifikasi voucher.

b. Membuat laporan keuangan yang terdiri dari jurnal transaksi harian dan proses akuntansi.

c. Memproses laporan keuangan.

d. Melaksanakan audit keuangan.

e. Membuat laporan pajak.

f. Melakukan verifikasi pajak terhadap semua transaksi.

24. Supervisor Keuangan

a. Memverifikasi semua voucher pembayaran kas/bank.

b. Menyiapkan dan membuat rekapitulasi pembayaran supplier dan

kontraktor.

c. Membuat cek.

d. Menyiapkan dokumen pendukung atas pembayaran untuk dilakukan

otorisasi persetujuan.

25. Manager Nusery

a. Menyusun rencana kerja produksi bibit, tenaga kerja, sarana dan

prasarana sesuai dengan target yang telah ditetapkan.

b. Mengelola kegiatan nursery yang meliputi produksi bibit,


(29)

c. Membuat budget untuk kegiatan produksi bibit dan melakukan pengendalian biaya.

d. Memonitor ketersediaan media semai, benih, pupuk, peralatan dan

tenaga kerja.

e. Membuat analisa kebutuhan material, peralatan dan tenaga kerja.

f. Melaksanakan pembinaan teknis pembibitan.

g. Melakukan pembinaan mental spiritual bawahan.

h. Melakukan inspeksi terhadap seluruh kegiatan bawahan.

26. Assisten Manager Nursery

a. Menyusun tata operasional kegiatan produksi bibit.

b. Mengkoordinasikan kegiatan pembibitan, penanaman, dan

pemeliharaan.

c. Menginventarisir laporan pelaksanaan pekerjaan dan mengidentifikasi

permasalahan/kendala serta menyusun deksripsi pemecahannya.

d. Melaksanakan monitoring dan evaluasi hasil pekerjaan dan

merumuskan analisa/masukan kepada manager nursery.

e. Melakukan pengendalian biaya.

f. Memeriksa dan membuat laporan nursery.

g. Melakukan pembinaan terhadap bawahannya.

27. Supervisor Produksi Bibit

a. Membuat rencana kerja bulanan, mingguan dan harian.

b. Melaksanakan pengawasan dan evaluasi produksi bibit.

c. Menyusun laporan kemajuan kegiatan operasional baik harian,

mingguan maupun bulanan.

28. Supervisor Pemeliharaan Bibit

a. Membuat rencana kerja bulanan, mingguan dan harian.


(30)

c. Menyusun laporan kemajuan kegiatan operasional baik periodic maupun bulanan.

29. Supervisor Sarana dan Lingkungan

a. Membuat rencana kerja bulanan, mingguan dan harian.

b. Melaksanakan pengawasan dan evaluasi pemakaian bahan material.

c. Menjaga kebersihan lingkungan persemaian.

d. Menyusun laporan kemajuan kegiatan operasional baik harian,

mingguan maupun bulanan.

30. Assisten Manager Research & Development

a. Menyusun tata operasional kegiatan pengamatan.

b. Mengkoordinasikan kegiatan tanam (jenis tanaman, pupuk, jarak

tanam, hama).

c. Menginventarisir laporan pelaksanaan pekerjaan dan mengidentifikasi

permasalahan/kendala serta menyusun deskripsi pemecahannya.

d. Melaksanakan monitoring dan evaluasi hasil pekerjaan dan

merumuskan analisa/masukan kepada manager nursery dan litbang.

e. Melakukan pengendalian biaya.

f. Memeriksa dan membuat laporan litbang.

g. Melakukan pembinaan terhadap bawahannya.

31. Supervisor Silvikultur

a. Membuat rencana kerja mingguan dan harian.

b. Melaksanakan pengawasan dan evaluasi kelangsungan kebun benih

serta pengunduhannya.

c. Menyusun laporan kemajuan kegiatan operasional baik periodic


(31)

32. Manager Logistik

a. Membuat rencana kerja kegiatan pengelolaan asset dan logistic.

b. Membagi dan mengarahkan tugas kepada bawahannya untuk

pelaksanaan kegiatan pengelolaan asset dan logistic.

c. Melaksanakan kegiatan stock opname setiap minimal 6 bulan sekali.

d. Memonitor dan mengevaluasi proses pelaksanaan kegiatan

pengelolaan asset dan logistic.

e. Mengontrol dan memeriksa proses pelaksanaan kegiatan pengelolaan

asset dan logistic.

f. Membuat pengkodean material sebagai dasar untuk merecord data

inventory.

33. Superintendent Logistik

a. Menyiapkan data untuk menyusun rencana kerja kegiatan pengelolaan

barang.

b. Melaksanakan kegiatan pengelolaan logistic (penerimaan,

penyimpanan dan peredaran/pendistribusian). c. Verifikasi dan otorisasi setiap permintaan barang.

d. Pengawasan proses penerimaan, penyimpanan dan pendistribusian

barang.

e. Mengontrol persediaan/stock barang di logistic HO dan gudang

wilayah.

f. Memeriksa laporan hasil kegiatan logistic HO dan wilayah.

g. Menyampaikan laporan hasil kegiatan di logistic.

h. Memotivasi kinerja di lingkungan kerja logistic.

34. Supervisor Logistik

a. Membantu menyiapkan data untuk menyusun rencana kerja kegiatan

logistic.


(32)

c. Melaksanakan administrasi proses permintaan, penerimaan dan pengeluaran barang.

d. Melaksanakan inputting data penerimaan, pengeluaran dan mutasi

barang.

e. Melaksanakan kegiatan penerimaan, penyimpanan dan pengeluaran

serta mutasi barang.

f. Mendokumentasi semua administrasi dalam proses permintaan

barang.

g. Membantu atasan dalam pembuatan laporan kepada logistic.

35. Staff Logistik

a. Melaksanakan kegiatan penerimaan, penyimpanan dan pengeluaran

barang, spare part dan BBM.

b. Melaksanakan administrasi penerimaan, penyimpanan dan

pengeluaran barang.

c. Mendokumentasi administrasi proses kegiatan logistic.

d. Membantu atasan dalam pembuatan laporan kegiatan logistic.

36. Manager Forest Protection Department

a. Merumuskan kebijakan teknis manajemen FPD.

b. Menyusun rencana global dan menelaah secara detail mengenai

kegiatan di bidang FPD.

c. Membangun dan atau mengembangkan opini positif tentang eksistensi

dan kontribusi perusahaan dalam pembangunan daerah dan masyarakat setempat.

d. Menjalin hubungan baik dengan instansi pemerintah terkait,

perusahaan, LSM dan tokoh – tokoh masyarakat.

e. Melakukan inspeksi terhadap seluruh kegiatan bawahan.

f. Melakukan koordinasi dan support dengan bagian terkait.

g. Melakukan pembinaan bawahan.


(33)

37. Superintendent Fire & HSE

a. Menyusun program kerja fire & HSE.

b. Membuat kelembagaan dalkarhut dalam pencegahan kebakaran.

c. Mensosialisasikan pentingnya K3 dalam lingkungan kerja.

d. Menyiapkan dan melatih satuan dalkarhut.

e. Menyiapkan peralatan, sarana dan prasarana dalkarhut.

f. Melaksanakan kegiatan gladi posko kebakaran hutan.

g. Membuat laporan periodik hasil kegiatan ke manager FPD.

38. Manager Wilayah

a. Menyusun rencana kerja sesuai yang ditetapkan oleh perusahaan.

b. Membuat rencana anggaran serta melaksanakan pengendalian biaya.

c. Melaksanakan kegiatan pembangunan hutan tanaman, mengelola

lingkungan dan sosial serta pemanfaatan hasil hutan.

d. Memeriksa kegiatan lapangan serta menganalisa dan mengevaluasi

kegiatan.

e. Melakukan pembinaan terhadap bawahan.

f. Melakukan koordinasi dengan pihak internal dan eksternal.

g. Membuat laporan berkala kepada atasan.

39. Superintendent Harvesting

a. Menyusun rencana kerja pemanenan bersama manager produksi.

b. Memimpin, mengendalikan dan membina semua sumber daya dalam

lingkup bidang pemanenan.

c. Memeriksa kegiatan lapangan serta menganalisa dan mengevaluasi

kegiatan.

d. Mengevaluasi secara berkala terhadap kegiatan pemanenan.

e. Melakukan pembinaan terhadap bawahan.

f. Melakukan koordinasi dengan bagian lain.


(34)

40. Supervisor Harvesting

a. Mengawasi kegiatan pemanenan di lapangan.

b. Membuat laporan periodik mingguan kegiatan pemanenan.

c. Melakukan pembinaan terhadap bawahan.

d. Melakukan koordinasi dengan bagian lain.

e. Mengevaluasi secara berkala terhadap kegiatan yang sudah

dilaksanakan.

41. Supervisor Tata Usaha Kayu

a. Membuat LHP, penerbitan FA-KB dan dokumen Tata Usaha Kayu

lainnya.

b. Membuat laporan periodik Tata Usaha Kayu.

c. Melakukan pembinaan terhadap bawahan.

d. Melakukan koordinasi dengan bagian lain.

e. Mengevaluasi secara berkala terhadap kegiatan yang sudah

dilaksanakan.

f. Mengecek kelengkapan dokumen.

42. Supervisor Road Maintenance

a. Mengawasi kegiatan pembuatan jalan, pemeliharaan jalan, perbaikan

jalan, pengerasan jalan, pembuatan jembatan dan gorong – gorong.

b. Membuat laporan periodik mingguan kegiatan pembukaan wilayah

hutan.

c. Melakukan pembinaan terhadap bawahan.

d. Melakukan koordinasi dengan bagian lain.

e. Mengevaluasi secara berkala terhadap kegiatan yang sudah

dilaksanakan.

43. Superintendent Plantation

a. Menyusun rencana kerja penyiapan lahan, penanaman dan


(35)

b. Memimpin, mengendalikan dan membina semua sumber daya alam lingkup bidang penyiapan lahan, penanaman dan pemeliharaan tanaman.

c. Memeriksa kegiatan lapangan serta menganalisa dan mengevaluasi

kegiatan.

d. Mengevaluasi secara berkala terhadap kegiatan penyiapan lahan,

penanaman, dan pemeliharaan tanaman.

e. Melakukan pembinaan terhadap bawahan.

f. Melakukan koordinasi dengan bagian lain.

g. Membuat laporan berkala terhadap atasan.

44. Supervisor Penanaman

a. Mengawasi kegiatan penanaman di lapangan.

b. Membuat laporan periodik mingguan kegiatan penanaman.

c. Melakukan pembinaan terhadap bawahan.

d. Melakukan koordinasi dengan bagian lain.

e. Mengevaluasi secara berkala terhadap kegiatan yang sudah

dilaksanakan.

45. Supervisor Pemeliharaan

a. Mengawasi kegiatan pemeliharaan tanaman di lapangan.

b. Membuat laporan periodik mingguan kegiatan pemeliharaan tanaman.

c. Melakukan pembinaan terhadap bawahan.

d. Melakukan koordinasi dengan bagian lain.

e. Mengevaluasi secara berkala terhadap kegiatan yang sudah


(36)

2.2 Landasan Teori

Landasan teori merupakan ilmu pendukung yang dapat dijadikan referensi atau pegangan dalam pembangunan sistem informasi ini.

2.2.1 Sistem Pendukung Keputusan

Sistem Pendukung Keputusan atau Decision Support System

didefinisikan secara luas sebagai sebuah sistem berbasis komputer yang membantu orang-orang untuk menggunakan komunikasi komputer, data, dokumen pengetahuan dan model untuk mengatasi masalah dan membuat keputusan. SPK adalah sistem tambahan atau sistem pembantu, SPK tidak dimaksudkan untuk menggantikan ahli pengambil keputusan. [2]

Persoalan pengambilan keputusan, pada dasarnya adalah bentuk pemilihan dari berbagai alternatif tindakan yang mungkin dipilih yang prosesnya melalui mekanisme yang terbaik. Penyusunan model keputusan merupakan suatu cara untuk mengembangkan hubungan-hubungan logis yang mendasari persoalan keputusan ke dalam suatu model matematis yang mercerminkan hubungan yang terjadi diantara faktor-faktor yang terlibat. Proses ini terdiri dari 4 fase, yaitu :

1. Intelligence

Tahap dimana dilakukan pencarian prosedur, pengumpulan data, identfikasi masalah, identifikasi kepemilikan masalah, klasifikasi masalah, hingga akhirnya terbentuk sebuah pernyataan masalah.

2. Design

Tahap dimana diformulasikan model yang akan digunakan dan kriteria-kriteria yang ditentukan. Setelah itu, dicari alternatif model yang bisa menyelesaikan permasalahan tersebut.

3. Choice

Tahap dilakukannya proses pemilihan modelnya, termasuk solusi dari model tersebut. Selanjutnya dilakukan analisis sensifitas, yakni dengan mengganti beberapa variabel.


(37)

4. Membuat DSS ( Decision Support System ) Tahap mengimplementasikannya dalam aplikasi DSS.

2.2.2 Konsep Promethee

Promethee (Preference Ranking Organizational Method for Enrichment Evaluation) adalah suatu metode penentuan urutan (prioritas) dalam analisis multikriteria. Masalah pokoknya adalah kesederhanaan, kejelasan dan kestabilan. Dugaan dari dominasi kriteria yang digunakan dalam Promethee adalah penggunaan nilai dalam hubungan outranking. Semua parameter yang dinyatakan mempunyai pengaruh nyata menurut pandangan ekonomi. Promethee menyediakan kepada user untuk menggunakan data secara langsung dalam bentuk tabel multikriteria sederhana. Promethee mempunyai kemanpuan untuk menangani banyak perbandingan, pengambil keputusan hanya mendefinisikan skala ukurannya sendiri tanpa batasan, untuk mengindikasi prioritasnya dan preferensi untuk setiap kriteria dengan memusatkan pada nilai (value), tanpa memikirkan tentang metode perhitungannya. Metode Promethee menggunakan kriteria dan bobot dari masing masing kriteria yang kemudian diolah untuk menentukan pemilihan alternative lapangan, yang hasilnya berurutan berdasarkan prioritasnya. Penggunaan metofre promethee dapat dijadikan metode untuk pengambilan keputusan di bidang pemasaran, sumber daya manusia, pemilihan, lokasi atau bidang lain yang berhubungan dengan pemilihan alternatif.

Dalam promethee disajikan enam bentuk fungsi preferensi kriteria. Hal ini tentu saja tidak mutlak, tetapi bentuk ini cukup baik untuk beberapa kasus. Untuk memberikan gambaran yang lebih baik terhadap area yang tidak sama, digunakan fungsi selisih nilai kriteria antara H(d) dimana hal ini mempunyai hubungan langsung pada fungsi preferensi P.


(38)

(39)

2.2.3 Manajemen Sumber Daya Manusia

Manajemen dapat diartikan sebagai proses pemanfaatan berbagai sumberdaya yang tersedia untuk mencapai suatu tujuan. Manajemen juga dapat dimaksudkan sebagai suatu sistem kekuasaan dalam suatu organisasi agar oragn-orang menjalankan pekerjaan.

Umumnya, sumberdaya yang tersedia dalam manajemen meliputi manusia, material, dan modal. Dalam sistem informasi manajemen, sumberdaya manajemen meliputi tiga sumberdaya tersebut ditambah dengan sumber daya berupa informasi.

Dalam upaya pemanfaatan sumberdaya manajemen tersebut, para manajer akan melakukan tiga macam proses manajemen, yang meliputi :

1. Perencanaan

2. Pengendalian (meliputi: pengorganisasian, penggerakan dan

koordinasi)

3. Pengambilan keputusan

Proses manajemen dapat dilakukan dalam tiga tingkatan kegiatan manajemen. Tingkatan kegiatan manajemen dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu :

1. Perencanaan dan pengendalian operasional

2. Perencanaan taktis dan pengendalian manajemen

3. Perencanaan strategis

Tingkat perencanaan operasional dan pengendalian manajemen merupakan kegiatan manajemen pada tingkat paling rendah. Tingkat perencanaan taktis dan pengendalian manajemen merupakan kegiatan manajemen tingkat menengah. Sedangkan tingkat perencanaan strategis merupakan tingkat kegiatan manajemen paling atas.

Manajemen sumberdaya manusia meliputi aktifitas merencanakan, menerima, menempatkan, melatih dan mengembangkan serta memelihara atau merawat sumberdaya atau anggota perusahaan.


(40)

Empat aspek penting dalam perencanaan SDM :

1. Kebutuhan SDM dimasa mendatang

2. Keseimbangan SDM dimasa mendatang

3. Penerimaan atau pemutusan hubungan kerja

4. Pengembangan SDM

Dua faktor agar perencanaan efektif:

1. Rencana strategis organisasi

2. Masa depan lingkungan

2.2.4 Basis Data (Database) 2.2.4.1 Pengertian Data

Data merupakan ”fakta atau keterangan yang belum mempunyai arti atau nilai, serta data dapat dijadikan kajian analisis atau kesimpulan. Data biasanya terdiri dari beberapa elemen data (data item). Elemen data adalah unit terkecil dari data yang ada artinya bagi pengguna (user).

2.2.4.2 Pengolahan Data

Pengolahan data dengan komputer terkenal dengan nama pengolahan data elektronik. Data adalah kumpulan kejadian yang diangkat dari suatu kenyataan. Data dapat berupa angka-angka, huruf-huruf atau simbol-simbol khusus atau gabungan darinya. Pengolahan data adalah manipulasi dari data ke dalam bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti, berupa suatu informasi. [3]

2.2.4.3 Siklus Pengolahan Data

Suatu proses pengolahan data terdiri dari tiga tahapan dasar yang disebut dengan siklus pengolahan data (data processing cycle) yaitu input, processing dan

output.

1. Input, tahap ini merupakan proses memasukkan data ke dalam proses komputer lewat alat input (input device).

2. Process, tahap ini merupakan proses pengolahan dari data yang sudah dimasukkan yang dilakukan oleh alat pemroses (processing data),


(41)

yang dapat berupa proses menghitung, membandingkan, mengklasifikasikan, mengurutkan, mengendalikan atau mencari di

storage.

3. Output, tahap ini merupakan proses menghasilkan output dari hasil pengolahan data ke alat output (output device), yaitu berupa informasi.

2.2.4.4 Konsep Basis Data

Basis Data (Database) dapat dibayangkan sebagai sebuah lemari arsip yang ditempatkan secara berurutan untuk memudahkan dalam pengambilan kembali data tersebut. Basis Data menunjukkan suatu kumpulan data yang dipakai dalam suatu lingkungan perusahaan atau instansi-instansi. Penerapan basis data dalam sistem informasi disebut sistem basis data (database system).

2.2.4.5 Pengertian Basis Data

Basis Data (Database) dapat dibayangkan sebagai sebuah lemari arsip. Basis Data terdiri dari dua kata, yaitu Basis dan Data. Basis kurang lebih dapat diartikan sebagai markas atau gudang, tempat bersarang atau berkumpul. Sedangkan data adalah representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia (pegawai, siswa, pembeli, pelanggan), barang, hewan, peristiwa, konsep, keadaan dan sebagainya yang direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi, atau kombinasinya.

Basis Data dapat diartikan sebagai himpunan atau sekumpulan data bias berupa tabel atau file yang saling berhubungan dan disimpan dalam media penyimpanan elektronis tanpa pengulangan (redudansi).”[3]

Jadi dapat disimpulkan bahwa Basis Data merupakan kumpulan data (arsip) yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama sedemikian rupa dan tanpa pengulangan (redudansi) yang tidak perlu, untuk memenuhi berbagai kebutuhan. Atau bisa diartikan sebagai kumpulan file/tabel/arsip yang saling berhubungan yang disimpan dalam media penyimpanan elektronis.


(42)

2.2.4.6 Tujuan Basis Data

Basis Data (Database) pada prinsipnya mempunyai tujuan awal dan

utama dalam pengelolaan data dalam sebuah basis data agar memperoleh atau menemukan kembali data yang dicari dengan mudah dan cepat. Disamping itu, pemanfaatan basis data untuk pengelolaan data, juga memiliki tujuan lain seperti berikut :

1. Kecepatan dan Kemudahan (Speed)

2. Efisiensi Ruang Penyimpanan (Space)

3. Keakuratan (Accuracy)

4. Ketersediaan (Availability)

5. Kelengkapan (Completeness)

6. Keamanan (Security)

7. Kebersamaan Pemakaian (Sharability)

2.2.4.7 Komponen Pendukung Basis Data

Basis Data hanya sebuah objek yang pasif/mati. Basis data tidak akan pernah berguna jika tidak ada penggeraknya. Yang menjadi pengelola atau

penggeraknya secara langsung adalah program atau aplikasi (software). Gabungan

keduanya (basis data dan pengelolanya) menghasilkan sebuah sistem. Karena itu,

secara umum sistem basis data merupakan sistem yang terdiri atas kumpulan file

(tabel) yang saling berhubungan dan sekumpulan program (DBMS) yang memungkinkan beberapa pemakai (program lain) untuk mengakses dan memanipulasi file-file (tabel-tabel) tersebut. Sistem basis data memiliki beberapa komponen pendukung diantaranya : [3]

a. Perangkat Keras

Perangkat keras yang biasanya terdapat dalam sebuah sistem basis data adalah 1. Komputer (satu untuk sistem yang stand-alone atau lebih untuk sistem

jaringan)


(43)

3. Memori sekunder yang offline (Tape atau Removable Disk) untuk keperluan backup data

4. Media/perangkat komunikasi (untuk sistem jaringan)

b. Sistem Operasi (Operating System)

Secara sederhana, Sistem Operasi merupakan program yang

mengaktifkan/memfungsikan sistem komputer, mengendalikan seluruh

sumberdaya (resource) dalam komputer dan melakukan operasi-operasi dasar

dalam komputer (operasi I/O, pengelolaan file, dan lain-lain). Sejumlah Sistem

Operasi yang banyak digunakan seperti : MS-DOS, MS-Windows 3.1,

MS-Windows XP, MS-Windows Vista (2007), UNIX dan lain-lain. Program pengelola basis data hanya dapat aktif jika sistem operasi yang dikehendaki (sesuai) telah aktif.

c. Basis Data (Database)

Sebuah sistem basis data dapat memiliki beberapa basis data. Setiap basis data dapat berisi/memiliki sejumlah objek basis data (seperti file/tabel, indeks, dan lain-lain). Disamping berisi/menyimpan data, setiap basis data juga mengandung definisi struktur (baik untuk basis data maupun objek-objeknya secara detail).

d. Sistem Pengelola Basis Data (Database Management System/DBMS)

Pengelolaan basis data secara fisik tidak dilakukan oleh pemakai secara langsung, tetapi ditangani oleh sebuah perangkat lunak (sistem) yang khusus/spesifik. Perangkat lunak inilah yang akan menentukan bagaimana data organisasi disimpan, diubah dan diambil kembali. DBMS juga menerapkan mekanisme pengamanan data, pemakaian data secara bersama, pemaksaan keakuratan konsistensi data, dan sebagainya. Perangkat lunak yang termasuk DBMS seperti dBase III+, dBaseIV, FoxBase, Rbase, MS-Access

dan Borland-Paradox (untuk kelas sederhana) atau Borland-Interbase,

MSSQLServer, CA-Open Ingres, Oracle, Informix dan Sybase (Untuk kelas kompleks/berat).


(44)

e. Pemakai (User)

Ada beberapa jenis/tipe pemakai terhadap suatu sistem basis data yang dibedakan berdasarkan cara mereka berinteraksi terhadap sistem :

1. Pemrogram Aplikasi

Pemakai yang berinteraksi dengan basis data melalui Data Manipulation Language (DML), yang disertakan dalam program yang ditulis dalam bahasa pemrograman induk (seperti C, Pascal, Cobol, dan lain-lain).

2. Pemakai Mahir (Casual User)

Pemakai yang berinteraksi dengan sistem tanpa menulis modul program. Mereka menyatakan query (untuk akses data) dengan bahasa query yang telah disediakan oleh DBMS.

3. Pemakai Umum (End User Naive User)

Pemakai yang berinteraksi dengan sistem basis data melalui pemanggilan

satu program aplikasi permanen (Executable program) yang telah

ditulis/disediakan sebelumnya.

4. Pemakai Khusus (Specialized User)

Pemakai yang menulis aplikasi basis data non konvensional tetapi untuk keperluan-keperluan khusus, seperti untuk aplikasi AI, Sistem Pakar, Pengolahan Citra, dan lain-lain, yang bisa saja mengakses basis data dengan /tanpa DBMS yang bersangkutan.

Untuk sebuah basis data yang stand-alone, maka pada suatu saat hanya ada satu pemakai yang dapat bekerja. Sedangkan untuk sistem basis data dalam jaringan, maka pada suatu saat ada banyak pemakai yang dapat berhubungan (menggunakan) basis data yang sama.

f. Aplikasi (Perangkat Lunak) Lain

Aplikasi (Perangkat Lunak) lain ini bersifat opsional. Artinya ada tidaknya tergantung kebutuhan. DBMS yang digunakan lebih berperan dalam pengorganisasian data dalam basis data, sementara bagi pemakai basis data


(45)

khusus lain untuk melakukan pengisian, pengubahan dan pengambilan data. Program ini ada yang sudah disediakan bersama dengan DBMS-nya, ada juga yang harus dibuat sendiri dengan menggunakan aplikasi lain yang khusus untuk itu (development tools).

2.2.4.8 Database Management System (DBMS)

Database Management System atau kadang disingkat DBMS adalah suatu sistem atau perangkat lunak yang dirancang untuk mengelola suatu basis data dan menjalankan operasi terhadap data yang diminta banyak pengguna. Contoh tipikal DBMS adalah akuntansi, sumber daya manusia dan sistem pendukung pelanggan, DBMS telah berkembang menjadi bagian standar di bagian pendukung (back office) suatu perusahaan. [4]

DBMS memungkinkan untuk membentuk dan meremajakan file-file, memilih, mendatakan dan menyortir data, dan untuk menghasilkan laporan-laporan.

Fungsi yang penting dari DBMS adalah sebagai berikut :

1. Menyediakan sistem akses cepat.

2. Mengurangi kerangkapan data atau redundancy data.

3. Memungkinkan adanya updating secara bersamaan.

4. Menyediakan sistem yang memungkinkan dilakukannya

pengembangan database.

5. Memberikan perlindungan dari pihak pemakai yang tidak berhak.

2.2.5 Diagram Alir Dokumen / Flowmap

Bagan alir dokumen atau disebut juga bagan alir formulir merupakan bagan alir yang menunujukkan arus dari laporan dan formulir termasuk tembusan-tembusannya. Bagan alir dokumen menggambarkan aliran dokumen dan informasi arus antar area pertanggung jawaban di dalam sebuah organisasi. Secara rincibagan alir ini menunjukan dari mana dokumen tersebut berasal, distribusinya,


(46)

tujuan digunakannya dokumen tersebut dan lain-lain. Bagan alir ini bermanfaat untuk menganalisis kecukupan prosedur pengawasan dalam sebuah sistem.

2.2.6 Alat-alat Pemodelan Sistem

Pemodelan sistem merupakan hal yang penting bagi kelangsungan sistem itu sendiri. Pemodelan sistem adalah suatu upaya untuk menjaga efektifitas sistem dalam memenuhi kebutuhan pengguna sistem. Pemodelan sistem dapat berarti menyusun suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang sudah ada.

Perancangan basis data dibutuhkan agar diperoleh suatu sistem yang sesuai dengan apa yang diinginkan, dan perancangan basis data dapat melalui tahapan berikut.

2.2.6.1 Entity Relationship Diagram (ERD)

Entity Relationship Diagram atau dikenal dengan diagram E-R

secaragrafis menggambarkan isi sebuah database. Diagram ini memiliki dua

komponen utama yaitu Entity dan relasi. Untuk melambangkan fungsi diatas maka

digunakan simbol-simbol.

Adapun elemen-elemen Entity Relationship Diagram adalah sebagai

berikut: 1. Entity

Pada E-R diagram, Entity digambarkan dengan sebuah bentuk persegi

panjang.Entity adalah sesuatu apa saja yang ada didalam sistem, nyata maupun

abstrak dimana data tersimpan. Entitas diberi nama dengan kata benda dan dapat dikelompokkan dalam empat jenis nama, yaitu : orang, benda, lokasi, kejadian (terdapat unsur waktu didalamnya).

2. Relasi

Pada E-R diagram, relasi dapat digambarkan dalam sebuah bentuk belah ketupat. Relasi adalah hubungan alamiah yang terjadi antara entitas. Pada


(47)

umumnya penghubung (Relasi) diberi nama dengan kata kerja dasar, sehingga memudahkan untuk melakukan pembacaan relasinya. Penggambaran hubungan yang terjadi adalah sebuah bentuk belah ketupat dihubungkan dengan dua bentuk persegi panjang.

3. Derajat Relasi

Derajat relasi adalah jumlah entitas yang berpartisipasi dalam suatu relasi. 4. Atribut

Secara umum atribut adalah sifat atau karakteristik dari tiap entitas maupun tiap relasi. Maksudnya, atribut adalah sesuatu yang menjelaskan apa sebenarnya yang dimaksud entitas maupun relasi, sehingga sering dikatakan bahwa atribut adalah elemen dari setiap entitas dan relasi.

5. Kardinalitas

Kardinalitas relasi menunjukkan jumlah maksimum tupel yang dapat berelasi dari entitas ke entitas yang lain. Dari sejumlah kemungkinan banyaknya hubungan antar entitas, kardinalitas relasi menunjuk pada hubungan maksimum yang terjadi dari entitas yang satu ke entitas yang lain dan begitujuga sebaliknya. Terdapat tiga macam kardinalitas relasi, yaitu :

a. One to One

Tingkat hubungan satu ke satu, dinyatakan dengan satu kejadian pada entitas pertama, hanya mempunyai satu hubungan dengan satu kejadian pada entitas yang kedua dan sebaliknya.

b. One to Many atau Many to One

Tingkat hubungan satu ke banyak adalah sama dengan banyak ke satu. Tergantung dari arah mana hubungan tersebut dilihat. Untuk satu kejadian pada entitas yang pertama dapat mempunyai banyak hubungan dengan kejadian pada entitas yang kedua .Sebaliknya satu kejadian pada entitas yang kedua hanya dapat mempunyai satu hubungan dengan satu kejadian pada entitas yang pertama.


(48)

c. Many to Many

Tingkat hubungan banyak ke banyak terjadi jika tiap kejadian pada sebuah entitas akan mempunyai banyak hubungan dengan kejadian pada entitas lainnya, baik dilihat dari sisi entitas yang pertama maupun dilihat dari sisi yang kedua.

2.2.6.2 Diagram Konteks / Context Diagram

Diagram konteks menggambarkan aplikasi dalam satu lingkaran dan hubungan dengan entitas luar. Dimana lingkaran tersebut menggambarkan keseluruhan proses dalam aplikasi. Dalam penggambaran ini, sistem dianggap sebagai sebuah objek yang tidak dijelaskan secara rinci, karena yang ditekankan adalah interaksi sistem dengan lingkungan yang mengaksesnya. [4]

2.2.6.3 Data Flow Diagram (DFD)

Data Flow Diagram adalah diagram sistem yang menggambarkan cara kerja aplikasi secara logic. Mulai dari tingkat paling tinggi sampai dengan tingkat paling rendah. Pada perancangan ini terdiri dari perancangan awal (preliminary design) dan perancangan rinci (detailed design) sesuai dengan tahap-tahap rekayasa perangkat lunak. Adapun penjelasan dari perancangan awal adalah perancangan sistem yang menggambarkan tentang hubungan antara sistem dengan lingkungan luar sistem. [4]

Hubungan ini dapat digambarkan dengan menggunakan diagram konteks. Sedangkan perancangan rinci adalah perancangan sistem yang menggambarkan tentang proses yang terjadi pada sistem serta arus data yang mengalir antar proses. DFD merupakan alat yang digunakan pada metode pengembangan sistem yang terstruktur, DFD ini menggambarkan arus data di dalam sistem yang terstruktur dan jelas serta merupakan dokumentasi sistem yang baik.


(49)

2.2.6.4 Kamus Data (Data Dictionary)

Kamus data adalah katalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. Kamus data dapat mendefinisikan data yang mengalir pada sistem dengan lengkap. Kamus data dapat digunakan pada tahap analisa dan perancangan sistem.Pada tahap perancangan sistem, kamus data

digunakan untuk merancang masukan, merancang laporan-laporan dan database.

[4]

Kamus data berfungsi untuk membantu pelaku sistem untuk mengartikan aplikasi secara detail dan mengorganisasi semua elemen data yang digunakan dalam sistem secara persis sehingga pemakai dan penganalisis sistem mempunyai dasar pengertian yang sama tentang masukan, keluaran, penyimpanan dan proses. Kamus data merupakan sebuah daftar yang terorganisasi dari elemen data yang berhubungan dengan sistem.

Kamus data hampir selalu diimplementasikan sebagai bagian dari sebuah analisis terstruktur. Sebagian besar kamus data berisi format sebagai berikut:

1. Name

Nama sebenarnya dari data atau item control, penyimpanan data atau entitas eksternal.

2. Aliasi

Nama lain yang digunakan untuk entri pertama. 3. Where Used / How Used

Suatu daftar dari proses yang menggunakan data atau item control dan

bagaimana dia digunakan. 4. Content Description

Suatu notasi untuk merepresentasikan isi. 5. Supplementary Information

Informasi lain mengenai tipe data, harga preset, dan lain-lain.

Dengan adanya kamus data, didapat definisi-definisi dari bentuk-bentuk yang tidak dimengerti dalam DFD yaitu aliran data, file, proses dan


(50)

elemen-elemen data. Arus data pada DFD bersifat global, hanya ditujukan nama arus datanya saja. Keterangan lebih lanjut tentang struktur dari arus data, secara lebih lengkap dapat dilihat di kamus data.

2.2.7 Software Pendukung

Dalam membangun sistem pendukung keputusan diperlukan software

pendukung yang menunjang dalam proses pembuatannya.

2.2.7.1 Adobe Dreamweaver

Adobe Dreamweaver merupakan program penyunting halaman web keluaran Adobe Systems yang dulu dikenal sebagai Macromedia Dreamweaver keluaran Macromedia. Program ini banyak digunakan oleh pengembang web karena fitur-fiturnya yang menarik dan kemudahan penggunaannya. Versi terakhir Macromedia Dreamweaver sebelum Macromedia dibeli oleh Adobe Systems yaitu versi 8. Versi terakhir Dreamweaver keluaran Adobe Systems adalah versi 12 yang ada dalam Adobe Creative Suite 6 (sering disingkat Adobe CS6).

Kelebihan-kelebihan yang dapat diambil ketika menggunakan Adobe Dreamweaver adalah sebagai berikut:

1. Kemampuan membuat halaman web yang terlihat konsisten.

Adobe Dreamweaver telah terpasang beberapa template yang elegan

dan menarik. Tentunya ini memudahkan dalam pembelajaran membuat sebuah web. Jika ingin membuat 10 halaman web dengan didasarkan

design template tertentu maka web yang dihasilkan akan memiliki gaya halaman yang sama dan terlihat konsisten dari halaman per halaman.

2. Kemudahan dan efisiensi dalam penggunaan

Program ini tidak hanya dirancang untuk pengguna yang sudah mahir dan mengerti bahasa pemrograman. Bagi pengguna yang belum

mengerti bahasa pemrograman, pengguna bisa membuat halaman web


(51)

pengguna juga bisa melihat halaman html-nya selama proses desain berlangsung, atau yang lebih dikenal dengan sebutan WYSIWYG (What You See Is What You Get).

3. Mudah untuk mengupload melalui FTP

Dreamweaver sudah dilengkapi dengan fitur FTP jadi setelah

pengguna selesai membangun sebuah web, pengguna bisa langsung

menguploadnya melalui FTP. FTP (File Transfer Protocol) adalah

sebuah protokol internet yang berjalan di dalam lapisan aplikasi yang

merupakan standar untuk pengiriman berkas (file) komputer antar

mesin-mesin dalam sebuah internetwork.

4. Dapat dikustom

Dreamweaver dapat disesuaikan dengan kebutuhan yang diperlukan pengguna. Menu, tab, perintah, font dan warna semua kode dapat disesuaikan dengan preferensi pribadi. Hal ini dapat secara efektif memudahkan proses desain web. Selain itu Dreamweaver didukung

banyak plug-in yang membantu pengguna dalam proses desain.

2.2.7.2 Database MySQL

MySQL adalah suatu perangkat lunak database relasi (Relational

Database Management System atau RDBMS), seperti halnya Oracle, Postgresql,

MSSQL dan sebagainya. Jangan disalah-artikan dengan SQL. SQL (Structured

Query Language) sendiri didefinisikan sebagai suatu sintaks perintah-perintah tertentu atau bahasa (program) yang digunakan untuk mengelola suatu database.


(52)

45

Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk memudahkan dalam mengevaluasi permasalahan, hambatan, serta kekurangan lainnya yang terdapat pada sistem konvesional yang sudah dimiliki PT. Tanjung Redeb Hutani. Proses analisis ini dapat menghasilkan saran perbaikan terhadap sistem yang dijadikan dasar dalam merancang aplikasi sistem pendukung keputusan yang akan dibangun.

3.2. Analisis Masalah

Masalah yang dianalisis adalah mengenai prosedur-prosedur atau cara kerja dari setiap data yang dibutuhkan dan dihasilkan dari sistem promosi kenaikan jabatan yang ada pada PT. Tanjung Redeb Hutani. Dari setiap proses menghasilkan data dan informasi yang harus diolah sehingga dapat menghasilkan keluaran baru sesuai kebutuhan dari setiap fungsinya.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di PT. Tanjung Redeb Hutani, didapat kesimpulan permasalahan dalam sistem pengambilan keputusan pada PT. Tanjung Redeb Hutani yang nantinya akan dijadikan landasan usulan perancangan sistem yang baru. Adapun permasalahan tersebut yaitu :

1. Cara menerapkan metode promethee pada proses perhitungan penilaian

prestasi karyawan agar mampu menghasilkan rekomendasi kenaikan

jabatan kepada Manager Human Resource.

2. Manager HR tidak dapat menentukan promosi karyawan ketika ada


(53)

3.2.1. Analisis Prosedur Sistem Yang Sedang Berjalan

Prosedur merupakan urutan dari langkah – langkah yang terjadi atau yang dilakukan dalam suatu sistem. Prosedur yang terlibat dalam sistem PT Tanjung Rebab Hutani adalah sebagai berikut:

1. Prosedur Penilaian Prestasi Karyawan 2. Prosedur Promosi Jabatan

3.2.1.1. Prosedur Penilaian Prestasi Karyawan

Prosedur Penilaian Prestasi Karyawan merupakan prosedur dimana akan melibatkan seorang karyawan yang melakukan penilaian terhadap prestasi kerja karyawan selama karyawan tersebut bekerja di PT Tanjung Rebab Hutani, dan

salah seorang bagian HRD (Human ResourceDepartement) yang akan membantu

karyawan dalam mengolah data. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di PT Tanjung Rebab Hutani, maka dapat digambarkan prosedur penilaian kinerja karyawan dengan tahapan - tahapan sebagai berikut :

1. Bagian HRD membagikan formulir penilaian kinerja karyawan kepada karyawan untuk dilakukan penilaian terhadap kemajuan karyawan di PT Tanjung Rebab Hutani.

2. Karyawan mengisi formulir penilaian kinerja karyawan di PT Tanjung Rebab Hutani.

3. Hasil penilaian yang sudah terisi lengkap tersebut diserahkan kembali kepada bagian HRD.

4. Formulir penilaian yang sudah lengkap diterima oleh HRD 5. Selanjutnya HRD akan diolah untuk pembuatan rekap penilaian 6. HRD kemudian mengarsipkan hasil rekap penilaian karyawan.


(54)

Prosedur Penilaian Kinerja Karyawan

Karyawan HRD

Formulir Penilaian Formulir Penilaian

Pengisian Formulir

Formulir Penilaian Terisi Formulir Penilaian

Terisi

Rekap Penilaian

Hasil Rekap Penilaian Karyawan

A1

Gambar 3.1 Flowmap Prosedur Penilaian Kinerja Karyawan

3.2.1.2. Prosedur Promosi Jabatan

Prosedur Promosi Jabatan merupakan prosedur yang akan melibatkan

seorang karyawan dan bagian HRD (Human ResourceDepartement) dimana hasil

penilaian kinerja karyawan yang memenuhi syarat dinilai kembali untuk kelayakan promosi jabatan oleh karyawan. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di PT Tanjung Rebab Hutani, maka dapat digambarkan prosedur promosi jabatan dengan tahapan - tahapan sebagai berikut :


(55)

1. Hasil rekap penilaian karyawan yang memenuhi syarat kemudian dinilai kembali untuk kelayakan promosi jabatan.

2. Penilaian Promosi Jabatan dilakukan oleh HRD, sehingga HRD dapat

menentukan kelayakan karyawan terhadap promosi jabatan di PT Tanjung Rebab Hutani.

3. Penilaian promosi jabatan yang telah dinilai dan ternyata tidak layak untuk promosi maka akan diarsipkan.

4. Penilaian promosi jabatan yang telah dinilai dan ternyata layak untuk promosi selanjutnya akan diolah oleh bagian HRD kemudian akan buat surat promosi karyawan.

5. Surat promosi karyawan yang telah dibuat diserahkan kepada General

Manager.

6. Surat promosi karyawan disetujui oleh General Manajer.

7. Surat promosi karyawan yang telah disetujui diserahkan kembali ke

bagian HRD.

8. Surat promosi karyawan akan diarsipkan dan dari surat promosi

karyawan HRD membuat surat promosi kenaikan jabatan.

9. Selanjutnya HRD menyerahkan surat promosi kenaikan


(56)

Gambar 3.2 Flowmap Prosedur Promosi Jabatan

3.2.2 Analisis Kasus Promethee

Analisis kasus dilakukan untuk mendapatkan gambaran apakah metode yang digunakan dalam penelitian ini cocok atau tidak dalam menyelesaikan masalah yang ada. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Metode Promethee untuk melakukan perangkingan dalam sistem pendukung keputusan.

Untuk membantu pengambilan keputusan pada kenaikan jabatan maka dibangun suatu sistem informasi untuk perangkingan pegawai mana yang lebih baik dan lebih tinggi nilainya untuk proses kenaikan jabatan dengan metode

Prosedur Penilaian Kinerja Karyawan

Karyawan General Manager HRD Ya A1 Hasil Rekap Penilaian Karyawan Penilaian Promosi Jabatan Tidak Tidak Layak Promosi Layak Promosi Surat Promosi Karyawan Surat Promosi Karyawan Persetujuan Surat Promosi Karyawan Surat Promosi Karyawan Disetujui A2 Surat Promosi Karyawan Disetujui A2 Surat Promosi Kenaikan Jabatan Surat Promosi Kenaikan Jabatan Surat Promosi Kenaikan Jabatan Layak Surat Promosi Karyawan


(57)

Promethee agar pemilihan karyawan bisa dilihat berdasarkan rangking yang leebih efisien dan akurat dibandingkan dengan prosedur yang saat ini sedang berjalan di PT. Tanjung Redeb Hutani. Metode ini digunakan karena pengamatan dan pengujian data yang ada di PT. Tanjung Redeb Hutani bisa dikatakan cocok karena terdapat kriteria-kriteria yang dibutuhkan dan tepat untuk sistem perangkingan.

Terdapat sebuah kasus pada bulan Oktober jabatan Superintendent Human Resource di PT. Tanjung Redeb Hutani belum terisi, dikarenakan karyawan yang menempati jabatan tersebut telah dimutasi. Untuk mengisi jabatan yang kosong maka dilakukan pemilihan karyawan yang sesuai dengan kriteria jabatan tersebut. Dikarenakan jabatan yang kosong itu Superintendent Human resource, maka kriteria utamanya yaitu karyawan dengan jabatan Supervisor Human Resource. Berdasarkan daftar tenaga kerja di PT. Tanjung Redeb Hutani pada Oktober 2014, karyawan-karyawan dengan jabatan Supervisor Human Resource adalah sebagai berikut :

1. Supriyati

2. Mahdalena

3. Darmawi

4. Rokhani

Adapun kriteria-kriteria lain yang berfungsi sebagai penunjang penilaian dari ke-6 karyawan diatas yaitu:

1. Kinerja

2. Loyalitas

3. Performa

4. Kemampuan

5. Perilaku

6. Pengetahuan


(58)

Dari kriteria-kriteria diatas, kita kemudian dapat memberikan nilai bobot dari masing-masing kriteria diatas. Untuk range pembobotan kriteria, penulis dan Manager Human Resource telah membuat kesepakatan yaitu, dari masing-masing kritetia akan diberikan penilaian 1-100 dengan ketentuan apabila bobotnya 1-20 maka keterangannya buruk, jika bobotnya 21-40 maka keterangannya kurang, jika bobotnya 41-60 maka keterangannya cukup, jika bobotnya 61-80 maka keterangannya baik dan jika bobotnya 81-100 maka keterangannya amat baik. Setelah itu dari masing-masing keterangan diberikan lagi nilai, untuk buruk diberi nilai 1, kurang diberi nilai 2, cukup diberi nilai 3, baik diberi nilai 4, dan amat baik diberi nilai 5. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 3.1 Bobot Nilai dari Kriteria

Pembobotan Nilai

Amat Baik (81-100) 5

Baik (61-80) 4

Cukup (41-60) 3

Kurang (21-40) 2

Buruk (1-20) 1

Saat ini ada 4 karyawan tetap yang diajukan untuk kenaikan jabatan di PT. Tanjung Redeb Hutani yaitu Supriyati, Mahdalena, Darmawi dan Rokhani.

a. Supriyati sudah melengkapi persyaratan yang harus dipenuhi

dan memikili nilai yang sudah diubah kedalam pembobotan yang akan digunakan untuk perhitungan Promethee yaitu :

Tabel 3.2 Rating Bobot Nilai Supriyati

Kriteria yang dimiliki oleh Supriyati Bobot

Nilai

Kinerja 4

Loyalitas 4

Performa 5


(59)

Perilaku 3

Pengetahuan 4

Presentasi 4

b. Mahdalena sudah melengkapi persyaratan yang harus dipenuhi

dan memiliki nilai yang sudah diubah kedalam pembobotan yang akan digunakan untuk perhitungan Promethee yaitu :

Tabel 3.3 Rating Bobot Nilai Pegawai Mahdalena

Kriteria yang dimiliki oleh Mahdalena Bobot

Nilai

Kinerja 5

Loyalitas 5

Performa 4

Kemampuan 4

Perilaku 4

Pengetahuan 3

Presentasi 4

c. Darmawi sudah melengkapi persyaratan yang harus dipenuhi

dan memiliki nilai yang sudah diubah kedalam pembobotan yang akan digunakan untuk perhitungan Promethee yaitu :

Tabel 3.4 Rating Bobot Nilai Pegawai Darmawi

Kriteria yang dimiliki oleh Darmawi Bobot

Nilai

Kinerja 3

Loyalitas 5

Performa 5

Kemampuan 5

Perilaku 4

Pengetahuan 3


(60)

d. Rokhani sudah melengkapi persyaratan yang harus dipenuhi dan memiliki nilai yang sudah diubah kedalam pembobotan yang akan digunakan untuk perhitungan Promethee yaitu :

Tabel 3.5 Rating Bobot Nilai Rokhani

Kriteria yang dimiliki oleh Rokhani Bobot

Nilai

Kinerja 4

Loyalitas 4

Performa 5

Kemampuan 3

Perilaku 3

Pengetahuan 4

Presentasi 3

Maka kita gabungkan semua nilai pegawai calon kandidat kenaikan jabatan untuk tahun ini sebagai berikut :

Tabel 3.6 Rating Bobot Nilai Semua Pegawai

Kriteria Supriyati Mahdalena Darmawi Rokhani

Kinerja 4 5 3 4

Loyalitas 4 5 5 4

Performa 5 4 5 5

Kemampuan 4 4 5 3

Perilaku 3 4 4 3

Pengetahuan 4 3 3 4

Presentasi 4 4 3 3

Pada tahapan ini, kita akan memulai perhitungan prometheenya

berdasarkan tabel diatas. Pertama-tama kita bandingkan nilai perkriteria dari karyawan satu dengan karyawan lainnya. Kita ambil contoh untuk kriteria kinerja, kita bandingkan nilai kriteria kinerja Supriyati dengan Mahdalena, Supriyati dengan Darmawi, Supriyati dengan Rokhani dan sebaliknya. Membandingkannya


(1)

LEMBAR PENGESAHAN

IMPLEMANTASI METODE PROMETHEE PADA

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KENAIKAN JABATAN

DI PT. TANJUNG REDEB HUTANI

HASHFIALDY EKA PUTRA

NIM. 10108135

Telah disetujui dan disahkan di Bandung sebagai Tugas Skripsi pada tanggal : 27 Januari 2016

Menyetujui, Pembimbing

Edi Mulyana, M.T. NIP. -

Dekan Fakultas Ketua Program Studi Teknik dan Ilmu Komputer Teknik Informatika

Prof. Dr. H. Denny Kurniadie, Ir., M.Sc. Irawan Afrianto, S.T., M.T. NIP. 412770015 NIP. 41277006009


(2)

(3)

SURAT PERNYATAAN TIDAK PLAGIAT

Bandung, 25 Januari 2016

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Hashfialdy Eka Putra NIM : 10108135

Judul Skripsi : Implementasi Metode Promethee Pada Sistem Pendukung Keputusan Kenaikan Jabatan di PT. Tanjung Redeb Hutani

Menyatakan bahwa saya tidak melakukan tindakan meniru, menyalin atau menjiplak skripsi atau karya ilmiah yang telah ada. Apabila saya terbukti melakukan tindakan tersebut, maka saya bersedia untuk menerima sanksi yang diberikan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan dan berlaku di Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia.

Mengetahui, Yang memberi pernyataan

Hashfialdy Eka Putra NIM. 10108135


(4)

(5)

Contoh format/template :Revisi Tanggal 4 Desember 2013 Surat keterangan ini wajib ada (scan bentuk Image/gambar/PDF), baik penelitian di perusahaan ataupun bukan di perusahaan.

SURAT KETERANGAN

PERSETUJUAN PUBLIKASI

Bahwa yang bertandatangan di bawah ini, penulis dan pihak perusahaan tempat penelitian, Menyetujui:

Untuk memberikan kepada Universitas Komputer Indonesia Hak Bebas Royalty Noneksklusif atas penelitian ini dan bersedia untuk di-online-kan sesuai dengan ketentuan yang berlaku untuk kepentingan riset dan pendidikan .

Tempat, (25/01/2016)

Penulis, Perusahaan.

Manager HR Ttd&stempel

Hashfialdy Eka Putra Mujimin, SP.

NIM. 10108135 NIP. 954009

Mengetahui, Pembimbing

Edi Mulyana, M.T. NIP. -


(6)