Sistem Informasi Persediaan Barang dan Penjualan pada Toko Obat Hikmat Jaya

(1)

SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG

PADA TOKO OBAT HIKMAT JAYA

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat kelulusan pada Program Studi Sistem Informasi Jenjang S1 (Strata 1)

Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

Suriana Limbong

10509504

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

2013


(2)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR SIMBOL ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 3

1.3 Perumusan Masalah ... 4

1.4 Maksud Penelitian ... 4

1.5 Tujuan Penelitian ... 4

1.6 Kegunaan Penelitian... 5

1.6.1 Kegunaan Akademis ... 5

1.6.2 Kegunaan Praktis ... 6

1.7 Batasan Penelitian ... 6

1.8 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 7

BAB II LANDASAN TEORI ... 8

2.1 Pengembangan Sistem Informasi ... 8

2.1.1 Pengertian Sistem ... 8

2.1.2 Karakteristik sistem ... 10

2.1.3 Pengertian Informasi ... 11

2.1.4 Pembuatan dan Karakteristik Informasi ... 12

2.1.5 Pengertian Sistem Informasi ... 13

2.1.6 Tujuan sistem informasi ... 14

2.2 Kegiatan Bisnis Toko Obat ... 15


(3)

2.2.2 Pengertian Toko Obat ... 17

2.2.3 Siklus Pendapatan ... 18

2.2.4 Siklus Pengeluaran ... 19

2.3 Bahasa Pemrograman ... 20

2.4 Analisis sistem ... 22

2.5 Perangkat Lunak Pendukung Perancangan Aplikasi... 24

2.5.1.Java ... 24

2.5.2. MySQL ... 25

2.5.3. Netbeans ... 28

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN ... 30

3.1 Objek Penelitian ... 30

3.1.1 Sejarah perusahaan ... 30

3.1.2 Struktur organisasi ... 31

3.1.3 Uraian Tugas ... 31

3.2 Metode Penelitian... 33

3.2.1 Desain Penelitian ... 33

3.2.2 Jenis Dan Metode Pengumpulan Data ... 33

3.3 Metode Pengembangan Sistem ... 34

3.4 Alat Bantu Analisis dan Perancangan ... 39

3.5 Pengujian Software ... 42

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 44

4.1 Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan ... 44

4.1.1 Analisis Kebutuhan ... 44

4.1.1.1 Proses Bisnis ... 45

4.1.1.2 Service Time ... 46

4.1.1.3 Use Case Diagram ... 47

4.1.1.4 Skenario Use Case... 48

4.1.1.5 Activity Diagram ... 50


(4)

4.2 Perancangan Sistem ... 55

4.2.1 Tujuan Perancangan Sistem yang Diusulkan ... 55

4.2.2 Gambaran Umum Sistem yang Diusulkan ... 55

4.2.3 Perancangan Prosedur yang Diusulkan ... 56

4.2.3.1 Proses Bisnis ... 57

4.2.3.2 Service Time ... 59

4.2.3.3 Use Case Diagram ... 60

4.2.3.4 Skenario Use Case... 61

4.2.3.5 Activity Diagram ... 74

4.2.3.6 Sequence Diagram ... 82

4.2.3.7 Class Diagram ... 89

4.2.3.8 Component Diagram ... 91

4.2.3.9 Deployment Diagram ... 92

4.2.4 Perancangan Antar Muka ... 93

4.2.4.1 Perancangan Struktur Menu ... 93

4.2.4.2 Perancangan Input ... 94

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM ... 103

5.1 Implementasi ... 103

5.1.1 Batasan Implementasi ... 103

5.1.2 Implementasi Perangkat Lunak ... 104

5.1.3 Implementasi Perangkat Keras ... 104

5.1.4 Implementasi Basis Data ... 105

5.1.5 Implementasi Antar Muka... 110

5.1.5.1 Implementasi Halaman Utama ... 110

5.1.6 Penggunaan Program ... 111

5.2 Pengujian ... 120

5.2.1 Rencana Pengujian ... 120

5.2.2 Kasus Hasil Pengujian... 122


(5)

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN... 134

6.1 Kesimpulan ... 134

6.2 Saran ... 135

DAFTAR PUSTAKA ... 137


(6)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Toko Obat Hikmah Jaya ... 31

Gambar 3.2 Pendekatan Prototype (Sumber, Abdul Kadir 2004) ... 36

Gambar 4.1 Proses Bisnis sistem yang sedang berjalan untuk penjualan obat 45 Gambar 4.2 Proses Bisnis sistem yang sedang berjalan untuk penjualan obat 46 Gambar 4.3 Use Case Sistem yang sedang berjalan ... 48

Gambar 4.4 Activity Diagram Sistem Penjualan yang sedang berjalan ... 51

Gambar 4.5 Activity Diagram Sistem Pembelian yang sedang berjalan ... 52

Gambar 4.6 Proses Bisnis Target Sistem Penjualan ... 57

Gambar 4.7 Proses Bisnis Target Sistem Pembelian ... 58

Gambar 4.8 Proses Bisnis Target Sistem Untuk Pengolahan Data ... 59

Gambar 4.9 Use Case Diagram untuk Target Sistem ... 60

Gambar 4.10 Activity Diagram Menambah Data Obat ... 74

Gambar 4.11 Activity Diagram Mengubah Data Obat ... 75

Gambar 4.12 Activity Diagram Menambah data supplier ... 76

Gambar 4.13 Activity Diagram Mengolah Data Supplier ... 77

Gambar 4.14 Activity Diagram Menambah Data Penjualan ... 78

Gambar 4.15 Activity Diagram Menambah Data Pembelian ... 79

Gambar 4.16 Activity Diagram Mencetak Daftar Rencana Pembelian ... 80

Gambar 4.17 Activity Diagram Mencetak Laporan Penjualan ... 81

Gambar 4.18 Activity Diagram Mencetak Laporan Pembelian ... 82

Gambar 4.19 Sequence Diagram menambah obat ... 83

Gambar 4.20 Sequence Diagram mengolah data obat ... 84

Gambar 4.21 Sequence Diagram menambah supplier ... 84

Gambar 4.22 Sequence Diagram mengolah data supplier ... 85

Gambar 4.23 Sequence diagram Mengolah Transaksi Penjualan ... 86

Gambar 4.24 Sequence diagram Mengolah Transaksi pembelian ... 86

Gambar 4.25 Sequence diagram Mencetak rencana beli ... 87

Gambar 4.26 Sequence diagram Mencetak rencana beli ... 88

Gambar 4.27 Sequence diagram Mencetak rencana beli ... 88


(7)

Gambar 4.29 Component diagram Sistem Informasi Toko Obat ... 91

Gambar 4.30 Deployment diagram sistem Toko Obat target ... 92

Gambar 4.31 Perancangan menu sistem Toko Obat target ... 93

Gambar 4.32 Rancangan Maintain data jenis ... 94

Gambar 4.33 Rancangan Maintain data kategori ... 95

Gambar 4.34 Rancangan Maintain data obat ... 96

Gambar 4.35 Rancangan Maintain data supplier ... 97

Gambar 4.36 Rancangan Maintain data penjualan ... 98

Gambar 4.37 Rancangan Maintain data penjualan obat ... 99

Gambar 4.38 Rancangan Maintain data pembelian ... 100

Gambar 4.39 Rancangan Maintain data pembelian obat ... 101

Gambar 4.40 Rancangan Maintain data pelaporan ... 102

Gambar 5.1 Tampilan form utama ... 112

Gambar 5.2 Tampilan form Entry Data Jenis ... 113

Gambar 5.3 Tampilan Form Maintain Data Kategori ... 114

Gambar 5.4 Tampilan Form Maintain Data Obat ... 115

Gambar 5.5 Tampilan Form Maintain Data Supplier ... 116

Gambar 5.6 Tampilan Form Transaksi Penjualan... 117

Gambar 5.7 Tampilan Form Penambahan data penjualan obat ... 117

Gambar 5.8 Tampilan Form Transaksi Pembelian ... 118

Gambar 5.9 Tampilan Form Data Pembelian Obat ... 119

Gambar 5.10 Tampilan Form Laporan Pembelian/Penjualan ... 119

Gambar 5.11 Form Maintain Data Jenis ... 122

Gambar 5.12 Form Maintain Data Kategori ... 124

Gambar 5.13 Form Maintain Data Supplier ... 125

Gambar 5.14 Form Maintain Data Obat ... 127

Gambar 5.15 Pengujian Form Transaksi Pembelian ... 128

Gambar 5.16 Pengujian Form Data Pembelian Obat ... 129

Gambar 5.17 Pengujian Form Transaksi Penjualan ... 130

Gambar 5.18 Pengujian Form Data Penjualan Obat ... 131


(8)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Tabel kegiatan dan waktu penelitian ... 7

Tabel 2.1 Tahapan analisis ... 23

Tabel 4.1 Skenario use case sistem penjualan yang sedang berjalan ... 48

Tabel 4.2 Skenario use case sistem pembelian yang sedang berjalan... 49

Tabel 4.3 Tabel skenario use case menambah data Obat ... 61

Tabel 4.4 Skenario use case mengubah data obat ... 62

Tabel 4.5 Skenario use case menambah data supplier ... 64

Tabel 4.6 Skenario use case mengolah data supplier ... 65

Tabel 4.7 Skenario use case menambah data penjualan ... 67

Tabel 4.8 Skenario use case menambah data transaksi pembelian ... 68

Tabel 4.9 Skenario use case Mencetak Rencana Beli ... 70

Tabel 4.10 Skenario use case Mencetak Laporan Penjualan ... 71

Tabel 4.11 Skenario use case mencetak laporan pembelian ... 72

Tabel 5.1 Keterangan Halaman Utama (Menu) ... 110

Tabel 5.2 Rencana Pengujian Sistem Inventory obat... 120

Tabel 5.3 Pengujian pengolahan data jenis ... 123

Tabel 5.4 Pengujian pengolahan data jenis ... 124

Tabel 5.5 Pengujian pengolahan data supplier ... 126

Tabel 5.6 Pengujian pengolahan data obat ... 127

Tabel 5.7 Pengujian pengolahan data pembelian obat ... 129

Tabel 5.8 Pengujian pengolahan data penjualan obat ... 131


(9)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat yang dilimpahkanNya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini, yang berjudul SISTEM INFORMASI PEMBELIAN, PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG PADA “TOKO OBAT HIKMAT JAYA”.

Dalam kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini, terutama :

1. Ibu Sintya Sukarta, ST., MT selaku dosen pembimbing yang senantiasa terus membimbing dan mengarahkan penulis untuk menyelesaikan tugas akhir ini tepat pada waktunya.

2. Pimpinan Toko Obat Hikmah Jaya Bapak Dindin yang telah mengizinkan penulis

mengadakan penelitian dan studi di perusahaan beliau serta mau meluangkan waktunya dalam proses pengumpulan data berupa wawancara dan observasi.

3. Bapak Julian, S.Kom selaku dosen penguji yang senantiasa memberikan kriktik dan saran

penulis untuk menyempurnakan tugas akhir ini.

4. Bapak Andris Sahata, S.Kom selaku dosen penguji yang senantiasa memberikan kriktik dan

saran penulis untuk menyempurnakan tugas akhir ini.

5. Ms. Ubaria Sinaga selaku ibunda tercinta yang telah mendukung penulis untuk terus

melanjutkan dan menyelesaikan pendidikan kuliah di UNIKOM, juga memberikan dorongan motivasi dan moril setiap waktu.

6. Saudara Sardi Limbong, Serlinta Limbong, Suriani Limbong, dan Yosep Lardo Limbong

selaku saudara-saudari penulis yang telah mendukung penulis untuk menyelesaikan tugas akhir penulis.


(10)

7. Saudara Edison Marpaung yang telah membantu dan memberikan dorongan motivasi dan moril setiap waktu.

8. Anastasia Ivone, Lena, Adi Riandar, Gege yang telah memberikan dorongan motivasi

penulis dalam menyelesaikan tugas akhir.

9. Ms Rochayati selaku pimpinan perusahaan penulis bekerja yang telah mengerti dan

mendukung penulis untuk menyelesaikan tugas akhir penulis.

10. Saudari Feronika dan Saudari Ursula yang telah memberikan dorongan motivasi penulis

dalam menyelesaikan tugas akhir.

11. Saudari Monika, Shian, dan Ansye yang telah mendukung penulis secara moril dalam

menyelesaikan tugas akhir.

12. Seluruh dosen dan staff pengajar yang telah mau mengajarkan semua materi yang berguna bagi penulis dalam penyusunan Tugas Akhir ini.

13. Seluruh Mahasiswa-mahasiswi Sistem Informasi Karyawan yang terus mendukung untuk menyelesaikan tugas akhir penulis.

14. Semua orang-orang yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu yang telah membantu dan saling berbagi kepada penulis menyelesaikan tugas akhir ini.

Kiranya, semua budi dan kebaikan yang telah penulis dapat dari pihak-pihak diatas, dibalas dengan diberikan berkat yang melimpah oleh Tuhan Yang maha Esa.

Penulis sadari, di dalam penyusunan tugas akhir ini masih jauh dari kesempurnaan serta banyak kekurangannya, baik dari segi tata bahasa, isi dan dalam hal penulisan. Untuk itu besar harapan penulis jika ada kritik dan saran yang membangun untuk lebih menyempurnakan tugas penulis di lain waktu.


(11)

Harapan yang paling besar dari penyusunan tugas akhir ini ialah mudah-mudahan apa yang penulis susun ini penuh manfaat, baik untuk pribadi, teman-teman, serta orang lain yang ingin mengambil atau menyempurnakan lagi materi dari judul ini sebagai tambahan dalam menambah referensi yang telah ada.

Akhir kata semoga tugas ini dapat memberikan manfaat kepada kita semua.

Bandung, Juli 2013


(12)

DAFTAR PUSTAKA

Aminudin. 2005. Prinsip-prinsip Riset Operasi. Jakarta : Erlangga

Fatta, Hanif Al. 2007. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi untuk Keunggulan Bersaing Perusahaan dan Organisasi Modern. Yogyakarta: Andi Offset

Hall, James A. 2007. Accounting Information system,4th ed. Singapore : South-Western Enterprise Jubilee.

Hall, James A. 2007. Information Technology Auditing and Assurance,2th ed. Singapore : South-Western.

Joos, Irene. 2003. Pengolahan Sistem Informasi. Jakarta : PT Elex Media Komputindo. Marimin, dkk. 2006. Sistem Informasi Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta :

Grasindo

Nuraida, Ida. 2008. Manajemen Administrasi Perkantoran. Yogyakarta : Kanius Sarosa, Samuaji. 2009.Sistem informasi akuntansi. Jakarta : Grasindo

Rama, Dasaratha V Dan Frederick L Jones.2008 : Sistem Informasi 1 Edisi 18. Jakarta : Salemba Empat.


(13)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Memasuki tahun 2013, dunia semakin mengalami kemajuan yang sangat pesat, khususnya dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Hampir disemua bidang dan aspek kehidupan, teknologi komputer semakin maju dan modern. Hal ini terlihat dengan penggunaan komputer dalam menunjang kebutuhan akan efisiensi. Semakin lama, komputer memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat. Hal ini dikarenakan manfaat komputer yang multifungsi dalam meningkatkan efisiensi kerja dan membuat segala hal yang rumit menjadi praktis dan tidak lagi kompleks.

Dengan tingkat efisiensi dan otomatisasi yang tinggi, komputer mampu memperkecil biaya dalam menjalankan berbagai kegiatan. Hal ini sangat penting terutama bagi perusahaan dalam memperkecil biaya operasional. Dengan menggunakan komputer, perusahaan mampu mengelola sistem informasi dengan lebih baik tanpa harus mengeluarkan biaya yang tinggi serta memenuhi kebutuhan perusahaan terhadap informasi dan kebutuhan lainnya. Selain itu, penggunaan komputer menandakan bahwa perusahaan tersebut mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman yang semakin maju dan meningkatkan eksistensi perusahaan tersebut.

Teknologi komputerisasi dan informasi terkenal dengan perkembangannya yang sangat cepat. Tidak heran, perkembangan ini sulit diimbangi dengan perkembangan kualitas SDM pada umumnya. Indonesia merupakan salah satu bukti dimana kualitas SDM-nya belum mampu mengimbangi perkembangan


(14)

teknologi dinegaranya. Masih sangat banyak perusahaan yang menjalankan kegiatan operasionalnya secara manual. Hal ini ironis sekali melihat besarnya kontribusi teknologi komputer yang dapat diberikan kepada perusahaan.

Toko Obat Hikmah Jaya merupakan toko yang bergerak di bidang dalam peningkatan pelayanan kesehatan, yang dalam pengelolaannya tidaklah semudah yang dibayangkan. Permasalahan yang dihadapi toko obat adalah pengolahan informasi penjualan obat yang masih menggunakan sistem yang manual, belum dilakukan sistem komputerisasi. Banyak kelemahan dan kelalaian yang terjadi, seperti lambannya pelayanan pembelian obat yang dilakukan konsumen, penumpukan dokumen, penyajian laporan yang tidak akurat dan tidak akurat dan tidak tepat waktu. Karena itu diperlukan suatu sistem informasi yang baru untuk membantu mengefisienkan waktu dalam memperoleh informasi dan menyelesaikan pekerjaan dengan menggunakan komputer sebagai alat bantunya.

Melihat dari keadaan diatas, penulis bermaksud untuk menyusun sebuah Sistem Informasi berbasis komputer pada salah satu perusahaan yang ditemukan masih belum “tersentuh” teknologi masa kini, yang bergerak di bidang Penyediaan Obat yaitu TOKO OBAT HIKMAH JAYA. Oleh karena itu, penulis ingin membuat sebuah program komputer yang mampu membantu kegiatan perusahaan tersebut berjalan dengan lebih efisien, memperkecil biaya operasional hingga mempermudah pemilik dalam mengolah data dan mengambil keputusan yang lebih baik untuk perusahaannya.


(15)

Menanggapi fenomena keadaan perusahaan diatas, penulis mencoba untuk merancang tugas Proyek Minor Sistem Informasi dengan judul: “ANALISIS

DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN,

PEMBELIAN DAN PERSEDIAAN PADATOKO OBAT HIKMAH JAYA”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis menyimpulkan masalah-masalah yang dihadapipada Toko Obat Hikmah Jaya saat ini sebagai berikut :

1. Penjualan obat kepada pelanggan masih belum dikelola secara optimal, hal ini terlihat dari data pelanggan dan data transaksi yang belum dicatat. 2. Banyaknya tumpukan arsip yang memungkinkan arsip tersebut tercecer

atau bahkan hilang.

3. Pembelian obat kepada supplier dilakukan saat persediaan obat mencapai batas minimum (pengecekan obat dilakukan secara manual).

4. Lamanya waktu pembuatan laporan.


(16)

1.3 Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, maka didapat rumusan masalah, yakni :

1. Bagaimana membuat sistem informasi penjualan dan pembelian yang ada di Toko Obat Hikmah Jaya.

2. Bagaimana merancang sistem informasi yang menangani dan mencari arsip yang ada dengan optimal.

3. Bagaimana menguji sistem informasi persediaan barang obat yang sudah hampir masa tempo.

4. Bagaimana mengimplementasikan sistem informasi dalam mengatasi kebutuhan waktu yang lama yang diperlukan untuk membuat laporan.

1.4 Maksud Penelitian

Maksud dari penelitian ini sebagai salah satu syarat kelulusan mata kuliah akademik “Proyek Minor Sistem Informasi”. Mata kuliah tersebut merupakan pra-syarat untuk menempuh Tugas akhir jenjang Strata (S1) di UNIKOM. Selain itu, sebagai sarana mencari pengalaman kerja untuk bekal dimasa yang akan datang.

1.5 Tujuan Penelitian

Tujuan dari perancangan sistem informasi ini adalah :

1. Untuk mengetahui sistem informasi penjualan dan pembelian yang ada di Toko Obat Hikmah Jaya

2. Untuk merancang sistem informasi yang menangani dan mencari arsip yang ada dengan optimal.


(17)

3. Untuk menguji sistem informasi persediaan barang obat yang sudah hampir masa tempo.

4. Untuk mengimplementasikan sistem informasi dalam mengatasi kebutuhan waktu yang lama yang diperlukan untuk membuat laporan.

1.6 Kegunaan Penelitian

Penulis melakukan penelitian mengenai sistem informasi penjualan dan persediaan barang pada Toko Hikmah Jaya adapun kegunaannya. Kegunaan penelitian yang mencakup sebagai berikut:

1.6.1 Kegunaan Akademis 1 Bagi Pengembangan Ilmu

Hasil penelitian ini diharapkan menjadi pembandingan antara ilmu manejemen (teori) dengan keadaan yang terjadi langsung di lapangan (praktek). Sehingga dengan adanya perbandingan tersebut akan lebih memajukan ilmu Manajemen Informatika yang sudah ada untuk ditahapkan pada dunia nyata dan dapat mengutungkan berbagai pihak. 2 Bagi Peneliti Lain

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran kepada peneliti lain atau para akademis yang akan mengambil skripsi atau tugas akhir dalam kajian yang sama sekaligus sebagai referensi di dalam penulisan.


(18)

Dengan penelitian ini, penulis berharap untuk dapat lebih mengasah ilmu pemrograman yang dimiliki dan dapat lebih mengerti cara mengatasi proses optimasi dalam persediaan barang.

1.6.2 Kegunaan Praktis

Dengan penelitian ini, penulis berharap untuk meminimumkan konflik-konlik dalam proses penjualan, pembelian, dan persediaan barang pada toko obat. Dengan perangkat lunak yang akan dibangun diharapkan proses pembuatan persediaan barang pada Toko Obat Hikmah Jaya akan dapat digunakan secara optimal.

1.7 Batasan Penelitian

Adapun batasan masalah yang ditetapkan oleh penulis dalam menyusun Sistem Komputerisasi, yaitu membahas masalah-masalah yang meliputi: 1. Pengelolaan data pelanggan dan data supplier.

2. Pengelolaan data Pemesanan dan penerimaan obat dari supplier secara tunai.


(19)

1.8 Lokasi dan Waktu Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis mengambil lokasi di Toko Obat Hikmah Jaya. Waktu penelitian dilakukan pada Maret 2013 s/d Juni 2013.

Tabel 1. 1 Tabel kegiatan dan waktu penelitian

KEGIATAN

Tahun 2013

MARET APRIL MEI JUNI

MINGGU 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Pengumpulan Data

Observasi Wawancara 2 Analisis sistem

Analisis kebutuhan Analisis

3 Perancangan Sistem Pembuatan UML Pembuatan Kasus 4 Pengembangan Sistem

Identifikasi Membuat

Menguji Prototype

Memperbaiki Mengembangkan


(20)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1Pengembangan Sistem Informasi

Pengembangan sistem informasi adalah proses pencarian solusi atau pemecahan dari suatu masalah baik secara terstruktur, maupun berorientasi objek. Pengembangan secara terstruktur biasanya lebih menekankan pembuatan sistem berdasarkan proses kerja/prosedur yang telah ditetapkan. Sedangkan pengembangan sistem berorientasi objek lebih menekankan pembuatan sistem terhadap peranan objek yang terlibat dalam sistem tersebut.Pengembangan sistem informasisecara terstruktur terdiri dari beberapa kegiatan / tahapan (phased), yaitu tahap analisis sistem (analysist), konstruksi sistem (construction), pengkodean (coding), uji sistem (testing), dan tahap pemeliharaan sistem (maintenance).Sedangkan pengembangan sisteminformasi berorientasi objek terdiri dari tahap analysis (Inception), design (elaboration), konstruksi (construction) dan penggantian sistem (Transition).

Berikut beberapa penjelasan dasar mengenai sistem informasi. 2.1.1 Pengertian Sistem

Sistem merupakan kata serapan yang berasal dari bahasa Latin (sistema) dan bahasa Yunani (sustema), yang berarti suatu kesatuan yang terdiri dari komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi. Biasanya, kata sistem sering dipergunakan untuk menggambarkan suatu set entitas yang berinteraksi dimana suatu model matematika seringkali bisa dibuat.


(21)

Adapun pengertian sistem menurut Marimin, dkk. adalah sebagai berikut: Sistem adalah suatu kesatuan usaha yang terdiri dari bagian-bagian yang berkaitan satu sama lain yang berusaha mencapai suatu tujuan dalam suatu lingkungan kompleks. (Marimin,et al.2006:4)

Sedangkan menurut Ida Nuraida dalam bukunya yang berjudul Manajemen Administrasi Perkantoran, sistem didefinisikan sebagai berikut :

Sistem adalah kumpulan komponen dimana masing-masing komponen memiliki fungsi yang saling berinteraksi dan saling tergantung serta memiliki satu kesatuan yang utuh untuk bekerja mencapai tujuan tertentu. (Ida Nuraida.2008:3)

Berdasarkan pengertian menurut para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa sistem adalah suatu kumpulan dari beberapa subsistem atau komponen, yang mana setiap komponen tersebut memiliki fungsi masing-masing dan saling berkaitan / tergantung untuk mencapai tujuan bersama. Sistem tidak dapat berdiri sendiri. Sebaliknya, sistem berdiri karena adanya saling ketergantungan dan keterkaitan.

Pada umumnya, sistem memiliki 4 elemen yang sangat penting. Elemen tersebut adalah :

1. Objek 2. Atribut

3. Hubungan internal 4. Lingkungan luar sistem


(22)

2.1.2 Karakteristik sistem

Sistem memiliki karakteristik yang memandakan bahwa sistem tersebut merupakan sistem yang berjalan dengan baik. Adapun karakteristik tersebut adalah :

1. Komponent Sistem

Sistem terdiri dari beberapa komponen yang saling berinteraksi, yang saling bekerja sama membentuk komponen sistem.

2. Batasan sistem (Boundary)

Merupakan daerah yang membatasi suatu sistem dengan sistemlain atau dengan lingkungan kerja.

3. Subsistem

Bagian dari sistem yang beraktivitas dan berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan dengan sasaran masing-masing.

4. Lingkungan Luar sistem

Suatu sistem yang ada diluar dari batas sistem yang dipengaruhi oleh operasi sistem.

5. Penghubung sistem (interface)

Media penghubung antara suatu subsistem dengan subsistem lain. Adanya penghubung ini memungkinkan berbagai sumber daya mengalir dari suatu subsistem ke subsistem lainnya.

6. Masukan sistem

Energi yang masuk ke dalam sistem, berupa perawatan dan sinyal.Masukan perawatan adalah energi yang dimasukan supaya sistem tersebut dapat berinteraksi.


(23)

7. Keluaran sistem (Output)

Hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.

8. Pengolahansistem (process)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan mengubah masukan menjadi keluaran.

9. Sasaran sistem (object)

Tujuan yang ingin dicapai oleh sistem, akan dikatakan berhasil apabila mengenai sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan.

2.1.3 Pengertian Informasi

Dibawah ini merupakan beberapa pengertian secara umum tentang informasi. Seperti menurut Istijanto OEI dalam bukunya yang berjudul Riset Sumber Daya Manusia:

Informasi adalah sekumpulan data yang lebih berarti atau bermakna setelah melalui proses pengolahan. Informasi merupakan hasil (output) pemrosesan (analysis) satu data atau lebih (input). (Istijanto OEI, 2005:31)

Adapun menurut Gull, dkk seperti yang dikutip dalam buku Sistem Informasi Akuntansi karya Samiaji Sarosa :

Informasi adalah data yang sudah mengalami pemrosesan sedemikian rupa sehingga dapat digunakan oleh penggunanya dalam membuat keputusan. (Samiaji Sarosa, 2009 : 11)

Sehingga, dapat disimpulkan bahwa informasi adalah hasil proses dari data, yang memiliki nilai guna lebih untuk mengambil keputusan dan untuk kepentingan lainnya didalam suatu perusahaan.


(24)

2.1.4 Pembuatan dan Karakteristik Informasi

Pembuatan informasi (information Generatio) adalah proses menyusun, mengatur, memformat dan menyajikan informasi ke para pengguna. Informasi dapat berupa dokumen operasional seperti pesanan penjualan, laporan terstruktur, atau sebuah pesan dalam layar komputer (display).Apapun bentuk informasi tersebut, setidaknya informasi yang baik harus memiliki karakteristik-karakteristik sebagai berikut.

1. Relevan

Isi dari suatu informasi baik berupa laporan atau dokumen harus bekerja untuk suatu tujuan.Ini dapat berupa dukungan bagi keputusan manajer, ataupun untuk pekerjaan staf lainnya.

2. Tepat waktu

Umur informasi adalah faktor yang sangat penting dalam menentukan kegunaanya. Informasi harus tidak melebihi periode waktu dari tindakan yang didukungnya.

3. Akurasi

Informasi harus bebas dari kesalahan yang signifikan. Artinya dalam beberapa situasi, informasi harus benar-benar akurat terhadap suatu pokok permasalahan. Keakuratan suatu informasi sangat bergantung pada waktu. Maka dari itu, sistem harus dibuat untuk mencari keseimbangan antara informasi yang seakurat mungkin dengan ketepatan waktu agar berguna. 4. Kelengkapan

Semua informasi yang penting bagi sebuah keputusan atau pekerjaan harus ada.


(25)

5. Ringkas

Informasi yang dikumpulkan sesuai dengan kebutuhan pengguna.Semakin tinggi jabatan dalam suatu hierarki, maka semakin ringkas informasi yang dibutuhkan. Sebaliknya, semakin rendah jabatan dalam suatu hierarki, maka semakin kompleks informasi yang dibutuhkan.

6. Umpan balik (feedback)

Suatu bentuk output yang dikirim kembali ke sistem sebagai sumber data. Umpan balik dapat bersifat internal atau eksternal dan digunakan untuk memulai atau mengubah proses.

2.1.5 Pengertian Sistem Informasi

Melihat dari pengertian sistem dan informasi, gabungan kedua kata tersebut membentuk satu frasa “Sistem Informasi” yang juga memiliki arti berbeda.

Menurut Hanif Al Fatta sistem infornasi adalah:

Suatu alat untuk menyajikan informasi dengan cara sedemikian rupa sehingga bermanfaat bagi penerimanya. (Hanif Al Fatta.2007:214)

Menurut Irene Joos sistem informasi adalah:

Suatu sistem yang bertugas mengolah data, menyusunnya menjadi satuan-satuan informasi yang bermakna. (Irene Joos.2003.379)

Maka dari itu, bisa disimpulkan menurut penulis sistem informasi adalah suatu alat bantu berupa perangkat lunak yang digunakan untuk mengolah dan menyajikan data dan infromasi sehingga bisa memenuhi distribusi informasi ke setiap pihak dalam perusahaan.

Sistem informasi itu sendiri terbagi menjadi dua, yaitu :

1. Pengolahan data bisnis, sebagian besar organisasi bisnis mengolah data yang sangat banyak, serta melakukan berbagai jenis transaksi bisnis. Sistem ini


(26)

dibuat untuk menunjang pengolahan data yang sangat besar, yang sering terjadi dalam suatu organisasi, terutama data transaksi bisnis.

2. Sistem informasi manajemen, manajer di berbagai tingkatan sering menerima ringkasan laporan transaksi bisnis, maupun data terinci dan ekstensif tentang berbagai kegiatan lain. Untuk itu diperlukan sistem informasi yang ekstensif dan rumit, yang mampu memenuhi kebutuhan para manajer akan informasi.

Maka dari itu, sangat penting sistem informasi bagi perusahaan. Mengingat fungsinya yang memberikan kontribusi tinggi untuk menunjang pengambilan keputusan perusahaan.

2.1.6 Tujuan sistem informasi

Tujuan sistem informasi dibuat untuk memenuhi segala kebutuhan informasi bagi perusahaan. Maka dari itu, tujuan Sistem informasi itu sendiri pasti berbeda-beda bagi setiap perusahaan. Tetapi, ada tiga hal yang mendasari sebuah tujuan sistem informasi.

1. Mendukung fungsi penyediaan (stewardship) pihak manajemen. Administrasi mengacu pada tanggung jawab pihak manajemen untuk mengelola dengan baik sumber daya perusahaan. Sistem informasi menyediakan informasi mengenai penggunaan sumber daya ke para pengguna eksternal melalui laporan keuangan tradisional serta dari berbagai laporan lain yang diwajibkan.

2. Mendukung pihak manajemen informasi yang dibutuhkan untuk melaksanakan tanggung jawab pengambilan keputusan tersebut.

3. Mendukung operasional harian perusahaan. Sistem informasi menyediakan informasi bagi para personil operasional untuk membantu mereka melaksanakan pekerjaan harian dalam cara yang efisien dan efektif.


(27)

2.2Kegiatan Bisnis Toko Obat

Kegiatan bisnis sebuah toko obat pada dasarnya sama seperti kegiatan bisnis perusahaan dagang pada umumnya. Tetapi dalam toko obat selain jual-beli obat, ada kegiatan yang membedakan toko obat dengan bentuk perusahaan lain.

Penulis bertujuan untuk mengelola seluruh kegiatan operasional dalam sebuah toko obat, yaitu penjualan obat jadi, pembelian yang mencakup dari pemesanan hingga penerimaan barang, dan persediaan yang mencakup barang masuk dan keluar.

2.2.1 Pengertian Penjualan, Pembelian dan Persediaan

Jual beli adalah suatu perjanjian timbal balik yang dalam hal ini pihak satu (si penjual) berjanji untuk menyerahkan hak milik atas suatu barang, sedangkan pihak yang lainnya (si pembeli) berjanji untuk membayar harga yang terdiri atas sejumlah uang sebagai imbalan dari perolehan hak milik tersebut.

Adapun beberapa jenis penjualan :

1. Penjualan secara tunai, adalah penjualan yang dilakukan dimana pada saat itu juga diterima pembayarannya dan dari pihak produsen, menyerahkan barang pada pembeli.

2. Penjualan secara kredit, adalah penjualan yang dilakukan dimana pembayaran dilakukan secara berangsur, sesuai dengan ketentuan yang sudah ditetapkan oleh pihak produsen dan barang langsung diserahkan kepada pembeli.

3. Penjualan secara konsinyasi, adalah penjualan yang dilakukan dimana barang yang dijual adalah barang titipan, jika barang tersebut tidak laku, maka barang akan dikembalikan kepada penitip.


(28)

Persediaan merupakan bahan atau barang yang disimpan untuk tujuan tertentu, antara lain untuk proses produksi, jika berupa bahan mentah maka akan diproses lebih lanjut, jika berupa komponen (sparepart) maka akan dijual kembali menjadi barang dagangan.

Persediaan yang ideal harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut

1. Peningkatan layanan terhadap pelanggan, melalui pemberian layanan berupa penyediaan bahan atau barang yang dibutuhkan pelanggan (service availability)

2. Penekanan biaya. Persediaan tidak hanya sekedar menyediakan bahan atau barang sesuai kebutuhan saja, tetapi harus mempertimbangkan hal-hal lain seperti ketepatan waktu, ketepatan mutu, biaya yang ekonomis, dan ketepatan jumlah.

Adapun jenis-jenis dari persediaan adalah sebagai berikut :

1. Batch Stok, persediaan yang diadakan dengan membeli barang-barang pada jumlah besar dari jumlah yang dibutuhkan. Keuntungannya adalah memperoleh potongan harga dan pengurangan biaya angkut.

2. Fluctuation stok, adalah persediaan yang diadakan untuk menghadapi fluktuasi permintaan konsumen yang tidak dapat diramalkan.

3. Anticipation stock adalah persediaan yang diadakan untuk menghadapi fluktuasi permintaan konsumen yang dapat diramalkan, dan untuk menjaga kemungkinan sulitnya mendapatkan barang, sehinggan tidak mengganggu jalannya usaha perusahaan.

Sistem informasi penjualan dan pembelian adalah sistem yang dibuat untuk menghasilkan berbagai laporan analisis penjualan maupun laporan pembelian


(29)

persediaan barang yang memberikan informasi manajemen yang vital kepada pimpinan. Kegiatan penjualan dan pembelian terdiri dari transaksi penjualan barang atau jasa. Kedua kegiatan ini tidak terlepas dari kegiatan retur. Adapun retur itu sendiri merupakan kegiatan pengembalian barang yang telah dibeli baik kepada supplier atau dari konsumen. Semua kegiatan ini sangat bersangkutan dan mempengaruhi persediaan barang itu sendiri.

Penulis dalam membangun sistem informasi ini hanya membahas terhadap penjualan tunai dan pembelian kredit, dan pengelolaan obat jadi dan racik. Dan dari penelitian yang telah dilakukan, perusahaan yang bersangkutan menggunakan sistem persediaan Batch Stok, hal ini terlihat dari pemesanan obat ketika obat tersebut habis dan sekalin pemesanan memesan dalam jumlah yang cukup banyak.

2.2.2 Pengertian Toko Obat

Toko Obat merupakan tempat melakukan kegiatan yang bersangkutan dengan kesehatan, terutama perbekalan kesehatan, baik itu obat-obatan atau perlengkapan kesehatan yang bertujuan untuk disediakan bagi masyarakat.

Adapun tugas dan fungsi toko obat adalah sebagai berikut :

1. Sarana penyaluran perbekalan farmasi yang harus menyebarkan obat yang diperlukan oleh masyarakat secara luas dan merata.


(30)

2.2.3 Siklus Pendapatan

Menurut James A.Hall dalam bukunya yang berjudul sistem informasi akuntansi 1 edisi 4 beliau mengatakan :

Siklus pendapatan adalah pertukaran langsung dari produk akhir dan jasa menjadi kas dalam satu kali transaksi antara penjual dan pembeli. (Hall, 2007:222)

Berdasarkan pernyataan diatas, menurut penulis siklus pendapatan adalah siklus dimana terjadinya pemasukan kas bagi perusahaan dengan menyerahkan barang atau jasa ke pihak tertentu.

Dalam siklus pendapatan (Rama et al, 2008: 135), dibutuhkan pengendalian internal untuk mencapai sasaran seperti dibawah ini.

1. Sasaran pelaksanaan, pada siklus ini, pelaksanaan mengacu pada penyerahan barang atau jasa serta penerimaan dan penanganan kas. Selanjutnya, pelaksanaan mencakup aktivitas dimana perusahaan mengeluarkan persediaan dan atau menggunakan sumber daya lainnya untuk menyediakan jasa dan menangani kas yang dihasilkan.

2. Sasaran sistem informasi, memfokuskan pada pencatatan, pembaruan dan pelaporan informasi akuntansi. Data kejadian harus dicatat dengan tepat pada dokumen sumber dan dalam file transaksi. Selain itu, laporan yang tepat waktu dan bermanfaat harus disediakan untuk karyawan./manajer.sasaran sistem informasi juga penting untuk memastikan pelaksanaan transaksi yang efektif.

3. Sasaran perlindungan aktiva, sasaran ini sesuai untuk teks ini karena relevan dengan fungsi sistem informasi akuntansi dan konsisten dengan fokus pada kejadian dan proses. Selain itu, sasaran pengamanan aset terhadap kecurian


(31)

atau kehilangan aset merupakan resiko yang diharapkan dapat dikendalikan karena informasi akuntansi berperan penting dalam mengamankan aset. 4. Sasaran kinerja, memfokuskan pula pada pencapaian kinerja yang

memuaskan dari organisasi, orang, departement, barang, atau jasa. Meskipun sasaran lain dapat dicapai, namun sasarana ini bisa saja tidak tercapai disaat sasaran yang lain tercapai.

Adapun dokumen yang dihasilkan dalam siklus ini anatar lain seperti : 1. Order penjualan

2. Faktur penjualan

3. Dokumen pengiriman barang 4. Ringkasan penerimaan kas 5. Analisa penjualan

6. Saldo piutang setiap konsumen

2.2.4 Siklus Pengeluaran

Menurut Samiaji Sarosa dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi Akuntansi, siklus pengeluaran adalah :

Dalam siklus pengeluaran, perusahaan mengeluarkan uang untuk membeli bahan baku, bahan penolong, dan membayar berbagai pengeluaran yang diperlukan untuk kegiatan perusahaan. (Sarosa, 2009 :17)

Aktivitas siklus pengeluaran berbeda setiap perusahaan, tergantung dari jenis perusahaannya masing-masing. Adapun transaksi-transaksi utama dalam siklus ini adalah seperti order pembelian, penerimaan barang yang dipesan, dan pembayaran ke pemasok atas barang yang telah dipesan dan diterima. Adapun dokumen yang dihasilkan dari siklus ini adalah :


(32)

1. Order pembelian

2. Laporan penerimaan barang

3. Pembayaran (tunai, cek, atau transfer) 4. Laporan backorder

5. Ringkasan pembelian barang 6. Ringkasan penerimaan barang 7. Saldo utang kepada pemasok

2.3Bahasa Pemrograman

Bahasa program merupakan suatu wahana untuk menuangkan pikiran manusia yang dapat dimengerti oleh mesin komputer sehingga bernilai guna. Suatu bahasa program akan terikat aturan dari paradigma bahasa. Ada berbagai macam paradigma bahasa : Prosedural, Fungsional, Deklaratif, Object Oriented, Konkuren. Adapun konsep-konsep dasar dalam pemograman adalah sebagai berikut :

1. Simulasi , sensibilitas terhadap masalah dan kemungkinan solusi. Kegiatan dilakukan di kelas, melalui permainan. Contoh : Mengurutkan nama setiap mahasiswa yang ada di kelas dimulai dari huruf A sampai Z. Hal ini dapat dilakukan secara komputerisasi maupun manual.

2. Analisis masalah secara lebih formal dan membuat spesifikasi dan algoritma dalam notasi yang ditetapkan. Mahasiswa harus menuliskan solusi algoritmiknya dalam notasi standar di kelas. Penulisan notasi


(33)

algoritmik bertujuan untuk menyeragamkan pemahaman tentang algoritma program yang terbebas dari sintak (aturan) penulisan bahasa program

3. Menulis program, yaitu menterjemahkan notasi algoritmik ke dalam sintak bahasa program.

4. Debugging dan menguji coba program. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan program yang benar. Program dikatakan benar jika terbebas dari salah lojik dan sintak bahasa. Secara ideal mahasiswa hanya diberi kesempatan untuk me-run program sebanyak 2 kali : pertama untuk membersihkan program dari kesalahan sintak dan kedua untuk mendapatkan program benar. Pada tahap ini diharapkan tidak terjadi kesalahan lojik jika analisa benar

5. Mengamati peristiwa eksekusi, perlu dilakukan untuk meningkatkan kepercayaan bahwa jika analisa benar maka sisa pekerjaan menjadi mudah. Pada pemrograman prosedural, aspek ini penting untuk memahami fenomena eksekusi dan perubahaan nilai suatu struktur data.

6. Membaca program : orang akan dapat menulis dengan baik kalau sering membaca. Hal ini juga berlaku dalam memprogram. Kegiatan yang dapat dilakukan di kelas adalah dengan saling tukar menukar teks algoritma, dan saling mengkritik algoritma teman. Mahasiswa harus berlatih sendiri pada kegiatan belajar bersama.

7. Membuktikan kebenaran program secara formal , satu-satunya hal yang menjamin kebenaran, tetapi kontradiktif dan sulit diterapkan dalam


(34)

kehidupan sehari-hari. Program yang hanya lima baris pembuktiannya bisa sehalaman, sehingga seringkali tidak pernah diterapkan dalam aplikasi nyata. Aktifitas ini dicakup dalam matakuliah Analisis Algoritma.

2.4Analisis sistem

Analisis sistem merupakan kegiatan mendefinisikan semua kebutuhan fungsional yang dapat diatasi sistem serta meletakkan dasar-dasar untuk proses perancangan sistem, penguraian dari sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian elemennya untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan, tantangan dan hambatan yang terjadi, serta kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan tahap perbaikan. Dalam analisis sistem, informasi, sistem harus berada dibawah pengendalian manusia dan hal ini dapat dijalankan dengan cara mengatur unsur-unsur atau norma-norma operasi sistemnya.

Analisis sistem menurut James A.Halladalah sebagai berikut :

Analisis sistem adalah proses intelektual yang berbaur dengan pengumpulan fakta. (James A. Hall, 2007:44)

Tugas utama dari menganalisis sistem meliputi : 1. Menentukan lingkup sistem

2. Mengumpulkan data sesuai fakta 3. Menganalisis fakta tersebut

4. Mengkomunikasikan fakta tersebut melalui laporan analisis sistem

Tahap Analisis ini terdiri dari pendefinisi masalah, identifikasi penyebab masalah, pencarian atas solusi, dan identifikasi kebutuhaninformasi yang harus dipenuhi oleh suatu solusi sistem. Analisis sistem mencakup studi kelayakan


(35)

untuk menentukan apakah solusi itu bisa dilakukan, atau bisa dicapai, dari sudut pandang keuangan, teknis, dan organisasional.

Dalam analisis, terdiri dari empat tahap umum yang dilakukan, yaitu :

1. Survey, sangat penting dilakukan jika pengembangan sistem bertujuan untuk mengganti sistem yang lama.

2. Analisis sistem, tahap ini meliputi pengumpulan data mengenai kebutuhan para user dan tujuan yang ingin dicapai saat sistem baru telah dioperasikan. 3. Sistem requirement, tahap menentukan syarat-syarat yang harus dipenuhi

agar sistem baru dapat berjalan. Umumnya berdasarkan input yang dibutuhkan dan output yang dikehendaki.

4. Pelaporan hasil analisis, laporan hasil analisis berisi spesifikasi yang diinginkan oleh para user dan perancangan sistem secara global.

Tabel 2. 1 Tahapan analisis menurut Kenneth C.Laudon dan Jane P.Laudon

Aktivitas inti Penjelasan

Analisis system

Mengidentifikasi masalah Mengidentifikasi solusi

Menentukan kebutuhan informasi Perancangan system Membuat spesifikasi rancangan

Pemrograman

Menterjemahkan spesifikasi rancangan kedalam kode program

Pengujian

Pengujian unit Pengujian sistem Uji penerimaan


(36)

Aktivitas inti Penjelasan

Mempersiapkan dokumentasi Melatih pengguna dan teknisi

Produksi dan pemeliharaan

Mengoperasikan sistem Mengevaluasi sistem Memodifikasi system

2.5Perangkat Lunak Pendukung Perancangan Aplikasi

Dalam pembuatan program aplikasi, untuk laporan tugas akhir ini penulis menggunakan beberapa perangkat lunak yang menunjang pembuatan program aplikasi berbasis desktop, yaitu windows sebagai sistem operasi yang akan dipakai, java sebagai bahasa pemrograman, mysql sebagai database, sqlYog sebagai editor database, serta netbeans sebagai platform framework dan IDE pembangunan aplikasi.

2.5.1. Java

Java merupakan bahasa pemrograman yang awalnya dikembangkan oleh James Gosling di Sun Microsystem. James Gosling, Mike Sheridan, dan Patrick Naughton memulai proyek untuk bahasa pemrograman Java awalnya adalah untuk industry televise interaktif, namun bahasa Oak (nama awal dari Java) terlalu maju untuk teknologi televisi. Bahasa pemrograman ini menggunakan bahasa gabungan yang mirip dengan bahasa C dan C++.

Sun Microsystem merilis implementasi public pertama untuk Java 1.0 pada tahun 1991. Prinsip perilisan ini adalah “Write Once, Run Anywhere”.


(37)

Bahasa pemrograman ini menyediakan tingkat keamanan yang tinggi dan menyediakan fiture untuk mengkonfigurasi keamaanannya. Segera setelah perilisannya, banyak web browser yang memasukkan kemampuan untuk menjalankan applet dari Java yang membuat bahasa pemrograman ini segera populer.Dengan munculnya Java 2 (dirilis pada awalnya sebagai J2SE pada Desember 1998-1999), versi ini dibangun dengan memiliki konfigurasi diberbagai platform.J2EE ditargetkan untuk menangani aplikasi-aplikasi enterprise, J2ME ditargetkan untuk menangani aplikasi mobile, dan J2SE ditargetkan untuk aplikasi-aplikasi standard. Pada tahun 2006 untuk alas an pemasaran, Sun mengganti nama J2 untuk masing-masing edisi menjadi Java EE, Java ME, dan Java SE.

Ada lima target utama dari bahasa Java dalam pembangunan untuk setiap aplikasi, yakni:

1. Simpel, berbasis objek dan umum 2. Kuat dan aman

3. Memiliki arsitektur yang netral dan portable 4. Dieksekusi dengan performa kinerja yang tinggi 5. Harus bias ditafsirkan, terulir, dan dinamis

2.5.2. MySQL

SQL adalah (Structured Query Language) adalah bahasa standard yang digunakan untuk mengakses server database. Semenjak tahun 70-an bahasa ini telah dikembangkan oleh IBM, yang kemudian diikuti dengan adanya Oracle, Informix, dan Sysbase. Dengan menggunakan SQL, proses akses database


(38)

MySQ Lmerupakan sebuah server database SQL multiuser dan multi threaded, software yang berfungsi untuk mengelola data dan cocok digunakan dalam lingkungan client/server, dimanaMySQL dapat mengakses suatu database

MySQL yang berposisi sebagai server, yang berarti MySQL ini bisa digunakan sebagai client. Software ini telah didistribusikan secara Open Source kepada publik dan telah dikenal luas dikarenakan kinerjanya yang sangat cepat, dapat dipercaya dan mudah digunakan. MySQL yang sering digunakan adalah MySQL FreeSoftware yang berada dibawah lisensi GNU/GPL. Hingga saat ini kurang lebih enam juta komputer server di dunia telah memasang MySQL sebagai

databaseserver.

MySQL dibuat oleh TcX dan telah dipercaya mengelola sistem dengan 40 buahdatabase berisi 10,000 tabel dan 500 di antaranya memiliki 7 juta baris (kira-kira100 gigabyte data). Database ini dibuat untuk keperluan sistem database yang cepat, handal dan mudah digunakan.

Dalam pengguna MySQL, tidak sembarang orang dapat mengakses data yang ada dalam database MySQL. Software ini menyediakan layanan administrasi

user. Administrasi yang dimaksud disini adalah mengelola user-user sehingga dapat menggunakan MySQL itu sendiri. Maka dari itu, setiap user dimasukan kedalam sebuah account, yang didefinisikan sebagai suatu identitas unik dari si

user. Identitas inilah yang memungkinkan user melakukan koneksi ke database server dan memberikan operasi-operasi database.

Adapun kelebihan MySQL dibandingkan dengan database lain :

1. Didukung program-program umum seperti C, C++, Java, Perl, PHP,Python, TCL APIs dll.


(39)

2. MySQL sebagai RDBMS (relational database management system)

3. MySQL mampu menerima query yang bertumpuk dalam suatu permintaan atau multi-threading, sehingga dapat dipasang pada server yang memiliki multi-CPU.

4. MySQL mampu menyimpan data berkapasitas sangat besar hingga berukuran GigaByte.

5. MySQL didukung oleh driver ODBC untuk sistem operasi Microsoft Windows, artinya database MySQL dapat diakses menggunakan aplikasi apa saja termasuk berupa visual seperti Visual Basic, dan Delphi.

6. MySQL menggunakan enskripsi password (hak akses) dan membuat database

ini cukup aman dan memiliki sistem sekuriti yang cukup baik dengan verifikasi host.

7. MySQL merupakan database server yang multi-user, artinya database ini tidak hanya digunakan oleh satu pihak user, tetapi dapat digunakan oleh banyak pengguna.

8. MySQL mendukung field yang dijadikan sebagai kunci primer dan kunci (Unique).

9. MySQL memiliki kecepatan dalam pembuatan table maupun peng-updatean table.

10. Bekerja pada berbagai platform. (tersedia berbagai versi untuk berbagai sistem operasi).

11. Memiliki jenis kolom yang cukup banyak sehingga memudahkan konfigurasi sistem database.


(40)

12. MySQL dan PHP saling terintegrasi. Maksudnya adalah pembuatan database

dengan menggunakan sintak PHP dapat di buat. Sedangkan input yang di masukkan melalui aplikasi web yang menggunakan script server-side seperti PHP dapat langsung dimasukkan ke database.

2.5.3. Netbeans

NetBeans awalnya dibangun pada tahun 1996 sebagai Xelfi (untuk pemrograman Delphi) oleh seorang mahasiswa dari Charles University di Paraguai. Pada tahun 1997, Roman Stanek membangun sebuah perusahaan dan merilis versi komersial dari NetBeans hingga akhirnya dibeli oleh Sun MicroSystem pada 1999. Hingga saat ini platform NetBeans telah banyak berkembang di bawah SunMicrosystem.

Netbeans merupakan platform framework dan IDE (integrated development environtment) yang digunakan untuk pengembangan aplikasi desktop yang menggunakan bahasa Java, dan beberapa bahasa lain, seperti Groovy, C, C++ dan banyak lagi.

Netbeans IDE dibangun menggunakan bahasa Java dan dapat dijalankan pada Windows, OS X, Linux, Solaris dan sistem operasi lain yang mendukung JVM. IDE NetBeans merupakan alat pengembangan aplikasi yang terintegrasi.NetBeans IDE mendukung pengembangan program yang menggunakan bahasa Java dari semua versi (Java SE, Java ME, Java EE).

Platform NetBeans memperbolehkan pembangunan aplikasi dengan menggunakan modul-modul.Aplikasi yang dibangun menggunakan netBeans dapat dikembangkan oleh pihak ketiga.Platform NetBeans merupakan platform


(41)

yang dapat digunakan ulang (reusable) untuk mempermudah pembangunan program menggunakan bahasa Java.

Platform menyediakan layanan yang reusable pada aplikasi desktop, yang mempermudah pembangun untuk fokus pada spesifikasi logik dari aplikasi. Fungsi yang disediakan dari platform neh antara lain:

1. User Interface Management (menu dan toolbars) 2. User Setting Management (menangani pengaturan)

3. Storage Management (menyimpan dan membuka berbagai jenis data) 4. Window Management

5. Wizard Framework (mendukung tahapan berdasarkan langkah-langkah) 6. NetBeans Visual Library


(42)

BAB IV

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

4.1 Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan

Kegiatan analisis sistem yang berjalan dilakukan dengan analisis yang berorientasi pada objek-objek yang diperlukan oleh sistem yang dirancang, dimaksudkan untuk menitik beratkan kepada fungsi sistem yang berjalan dengan tidak terlalu menitik beratkan kepada alur proses dari sistem. Selanjutnya hasil analisis ini digambarkan dan didokumentasikan dengan metodologi berorientasi objek melalui diagram use case, skenario use case dan aktifitas diagram. Pertimbangan penggunaan diagram ini karena dianggap diagram-diagram tersebut mewakili secara keseluruhan sistem yang berjalan dan dapat dimengerti oleh user.

4.1.1 Analisis Kebutuhan

Sebelum membuat suatu sistem, hendaknya melakukan analisis terlebih dahulu terhadap kebutuhan-kebutuhan apa saja yang diperlukan dengan menggunakan metode-metode yang telah ada.


(43)

4.1.1.1Proses Bisnis

Proses bisnis dari sistem yang sedang berjalan adalah sebagai berikut:

Pemilik Lingkungan Toko

Pelanggan

1

2 3

Lingkungan Luar Toko

Data Penjualan

Data Penjualan

Obat

Gambar 4.1 Proses Bisnis sistem yang sedang berjalan untuk penjualan obat Keterangan:

1. Pelanggan datang ke toko obat Hikmah Jaya dan meminta obat yang ingin dibeli.

2. Penjaga toko memeriksa barang dan menyerahkan obat yang diminta. 3. Penjaga toko mencatat data penjualan barang.


(44)

Pemilik Supplier Lingkungan Toko

1

2

Gambar 4.2 Proses Bisnis sistem yang sedang berjalan untuk penjualan obat Keterangan:

1. Pemilik membeli obat-obat yang diinginkan (umumnya hanya berdasarkan obat apa yang tidak ada saja, dan datanya didapatkan setelah ada pelanggan yang meminta obat tersebut pada saat kondisi obat kosong atau setelah pengecekan rutin).

2. Supplier memberikan obat yang diminta.

4.1.1.2Service Time

Sistem penjualan yang ada pada saat ini di Toko Obat Hikmah Jaya masih diniliai kurang efektif, dikarenakan dalam pengecekan ketersediaan barang, penjaga toko masih harus memeriksa secara langsung untuk mencari obat, dan untuk memeriksa tanggal kadaluarsa dari setiap obat masih dilakukan secara manual.

Sistem pembelian barang yang ada juga masih dinilai kurang efektif dikarenakan proses pembelian baru dilakukan pada saat persediaan barang sudah


(45)

tidak ada ataupun setelah pemeriksaan rutin. Sehingga tidak jarang pada saat pelanggan datang untuk membeli obat, obat tersebut tidak tersedia. Hal ini dikarenakan masih belum adanya sistem yang digunakan untuk menangani pendataan inventory obat pada toko.

Proses yang dijalankan masihlah belum efisien, baik dari segi waktu ataupun biaya. Baik proses pembelian stok barang ataupun penjualan yang dilakukan pada saat ini masih berupa manual, sehingga sering ada permasalahan dalam pembuatan laporan, pengecekan ketersediaan barang, dan pembelian stok barang yang terlambat ataupun proses pembelian yang harus dilakukan beberapa kali karena data obat yang kosong umumnya diketahui saat ada pelanggan yang meminta obat tersebut.

4.1.1.3Use Case Diagram

Use case diagram (diagram use case) adalah diagram yang menyajikan interaksi antara use case dan actor. Dimana actor dapat berupa orang, peralatan atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem yang sedang dibangun. Use case

menggambarkan fungsionalitas sistem atau persyaratan – persyaratan yang harus dipenuhi sistem dari pandangan pemakai.

Berilkut ini adalah gambar model Use Case Diagram Sistem Toko Obat pada Toko Obat Hikmah Jaya yang sedang berjalan :


(46)

Sistem Penjualan

Sistem Pembelian

Pemilik

Pelanggan

Supplier

Gambar 4.3 Use Case Sistem yang sedang berjalan 4.1.1.4Skenario Use Case

Skenario Use Case digunakan untuk memudahkan dalam menganalisa skenario yang akan kita gunakan pada fase-fase selanjutnya dengan melakukan penilaian terhadap skenario tersebut. Adapun tahapan dari skenario use case pada sistem yang sedang berjalan adalah sebagai berikut:

Nama use case: Sistem Penjualan

Tabel 4. 1 Skenario use case sistem penjualan yang sedang berjalan

Judul Sistem Penjualan

No. Use case UC-TOKOOBAT-01

Deskripsi Use Case Aktor Pelanggan datang pada sistem penjualan dan meminta obat yang diinginkan pada pemilik toko, pemilik kemudian mencari obat yang diinginkan dan memberikannya pada pelanggan.

Aktor Pemilik, Pelanggan


(47)

Kondisi Awal Pemilik toko stand by pada toko. Skenario Normal

Aksi- Aktor (Pelanggan) Reaksi Sistem (Pemilik) 1. Aktor Pelanggan meminta obat pada

pemilik toko.

2. Pemilik toko memeriksa ketersediaan barang.

3. Sistem (Pemilik) :

a. Memberikan obat yang diminta

b. Memberitahu bahwa obat yang diminta tidak tersedia. Kondisi Akhir Skenario Normal:

1. Pelanggan:

a. Menerima obat yang diinginkan.

b. Menerima informasi obat yang diinginkan kosong.

Tabel 4. 2 Skenario use case sistem pembelian yang sedang berjalan

Judul Sistem Pembelian

No. Use case UC-TOKOOBAT-02

Deskripsi Use Case Pemilik toko melakukan pembelian obat baru Aktor Pemilik, Supplier

Trigger Stok obat yang tersedia sudah mencapai minimum Kondisi Awal Pemilik toko stand by pada toko.

Skenario Normal

Aksi- Aktor (Pemilik Toko) Reaksi Sistem (Supplier) 1. Aktor Pemilik toko meminta obat

pada supplier.

2. Supplier memeriksa ketersediaan barang.


(48)

3. Sistem (Supplier) :

a. Memberikan obat yang diminta

b. Memberitahu bahwa obat yang diminta tidak tersedia. Kondisi Akhir Skenario Normal:

1. Pemilik Toko:

a. Menerima obat yang diinginkan.

b. Menerima informasi obat yang diinginkan kosong.

4.1.1.5Activity Diagram

Pada bagian ini akan digambarkan dokumentasi alur kerja pada sistem yang sedang berjalan yang bertujuan untuk melihat alur proses sistem yang sedang berjalan.


(49)

Meminta Obat yang diinginkan

Mencari Obat yang Diminta

Menerima Obat yang Diminta

Menerima Informasi Obat Kosong

END Start

Pelanggan Pemilik

Obat Tidak Tersedia M em

eriks a Ke

te rse

dia an O

bat

Obat Tersedia

Memberi Obat yang Diminta


(50)

Meminta Obat yang diinginkan

Mencari Obat yang Diminta

Menerima Obat yang Diminta

Menerima Informasi Obat Kosong

END Start

Pemilik Supplier

Obat Tidak Tersedia M em

eriks a Ke

te rse

dia an O

bat

Obat Tersedia

Memberi Obat yang Diminta

Gambar 4.5 Activity Diagram Sistem Pembelian yang sedang berjalan 4.1.2 Evaluasi Sistem Yang Sedang Berjalan

Setelah dilakukan penelitian pada proses penjualan dan pembelian di Toko Obat Hikmah Jaya, terdapat beberapa kelemahan yang ditemukan pada sistem yang sedang berjalan. Kelemahan-kelemahan tersebut adalah sebagai berikut: 1. Pada sistem yang sedang berjalan masih belum ada dibuat sebuah sistem yang

menangani database inventory obat, dan proses masih dilakukan secara manual, sehingga tidak jarang tidak diketahui bahwa ada data obat yang sudah kosong.


(51)

2. Tidak adanya sistem inventory menyebabkan sering tidak diketahui barang mana yang baru masuk dan yang sudah lama, sehingga banyak obat yang menjadi kadaluarsa dan merugikan toko.

3. Sistem penjualan yang manual masih belum efisien dari segi waktu, karena pemilik yang bertindak sebagai penjaga toko harus melakukan pemeriksaan secara langsung untuk mengetahui ketersediaan barang.

4. Sistem pembelian yang manual kerap membuat pemilik toko harus melakukan pembelian pada supplier yang sama untuk beberapa kali dikarenakan terkadang ada data supply obat kosong yang tidak diketahui sampai ada pelanggan yang menanyakan ketersediaan obat.

5. Sistem pembelian dan penjualan yang dilakukan secara manual dan belum adanya sistem pelaporan membuat proses penghitungan keuntungan sering mengalami kesalahan.

Melihat kasus yang terjadi diatas, untuk itu penulis mencoba memberikan solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut, yakni dengan membangun sebuah sistem yang dapat menangani:

1. Adanya sistem yang menangani database obat untuk pengetahuan data inventory yang ada.

2. Adanya sistem yang mampu menangani sistem transaksi penjualan. 3. Adanya sistem yang mampu menangani perencanaan pembelian obat

berdasarkan data stok barang yang ada.


(52)

5. Adanya sistem yang mampu menangani pembuatan pelaporan, baik pembelian ataupun penjualan barang.

6. Adanya sistem yang menyimpan data dari setiap supplier dan jenis obat yang disupply.


(53)

4.2 Perancangan Sistem

Pada tahap perancangan sistem ini akan dijelaskan mengenai perancangan sistem pada objek yang digunakan, perancangan arsitektur program yang akan dibuat, perancangan tampilan dan perancangan menu.

4.2.1 Tujuan Perancangan Sistem yang Diusulkan

Perancangan sistem merupakan suatu kegiatan pengembangan prosedur dan proses yang sedang berjalan untuk menghasilkan sesuatu yang baru atau memperbaharui sistem yang ada untuk meningkatkan kinerja sistem itu sendiri, agar dapat memenuhi hasil yang diinginkan. Rancangan sistem yang baru, akan diterapkan suatu kegiatan untuk menemukan dan mengembangkan metoda, prosedur dan proses suatu data agar tujuan dari suatu organisasi dapat tercapai.

Adapun tujuan dari perancangan sistem ini adalah untuk menghasilkan suatu rancangan sistem yang memperbaharui sistem yang sudah ada untuk memaksimalkan proses penjualan, pembelian, dan penanganan inventory obat yang sedang berjalan pada Toko Obat Hikmah Jaya.

4.2.2 Gambaran Umum Sistem yang Diusulkan

Gambaran umum tentang sistem yang diusulkan pada proses perancangan ini adalah suatu sistem yang digunakan untuk mengolah data obat pada Toko Obat Hikmah Jaya dan menangani proses penjualan, pembelian dan pelaporan dengan harapan mampu menangani permasalahan yang ada pada sistem yang sedang berjalan, terkhusus pada optimalisasi waktu yang dibutuhkan dan membantu dalam proses penjualan, pembelian dan pelaporan.


(54)

Sistem ini diharapkan akan membantu efektifitas dan optimalisasi waktu serta menghindari adanya ketidaksesuaian data atau kemungkinan data miss pada Toko Obat Hikmah Jaya. Sistem informasi ini diharapkan dapat membantu mengatasi masalah yang ada, dan dapat menghasilkan informasi yang cepat, tepat, dan akurat.

4.2.3 Perancangan Prosedur yang Diusulkan

Perancangan Prosedur merupakan awal dari pembuatan sistem yang akan dibuat, dimana dapat dilihat proses-proses apa saja yang nantinya diperlukan dalam pembuatan suatu sistem. Sedangkan perancangan prosedur yang diusulkan merupakan tahap untuk memperbaiki atau meningkatkan efisiensi kerja. Tahap perancangan sistem yang digambarkan merupakan tahap perancangan untuk membangun suatu sistem dan mengkonfigurasikan komponen-komponen perangkat lunak dan perangkat keras sehingga menghasilkan sistem yang baik. Sistem yang dirancang tersebut menjadi satu komponen. Tahapan perancangan prosedur ini akan dijelaskan dengan menggunakan pemodelan sistem informasi berorientasi objek dengan UML.


(55)

4.2.3.1Proses Bisnis

Proses bisnis dari target sistem adalah sebagai berikut:

Pemilik

Pemilik

Server

Server

2

Lingkungan Toko Lingkungan Luar Toko

4 1

Pelanggan

3

Gambar 4.6 Proses Bisnis Target Sistem Penjualan Keterangan:

1. Pelanggan meminta obat yang diinginkan.

2. Pemilik memeriksa ketersediaan data obat pada applikasi. 3. Sistem memberikan data ketersediaan data obat yang diminta.

4. Jika obat tersedia, pemilik mengambil obat dan memberikannya pada pelanggan dan menginput data transaksi, jika tidak ada maka pemilik memberitahu pada pelanggan bahwa obat tidak tersedia.


(56)

Pemilik

Pemilik

Server

Server

1

Lingkungan Toko Lingkungan Luar Toko

3 4 2

Supplier

5

Gambar 4 7 Proses Bisnis Target Sistem Pembelian Keterangan:

1. Pemilik meminta data perencanaan pembelian pada applikasi. 2. Applikasi menampilkan data perencanaan pembelian pada pemilik.

3. Pemilik meminta obat sesuai dengan data perencanaan pembelian kepada

supplier.

4. Jika obat tersedia, supplier memberikannya pada pemilik, jika tidak ada maka supplier memberitahu pada pemilik bahwa obat tidak tersedia. 5. Pemilik menginput data pembelian obat yang baru.


(57)

Pemilik

Pemilik

Server

Server

1

Lingkungan Toko

2

Gambar 4.8 Proses Bisnis Target Sistem Untuk Pengolahan Data Keterangan:

1. Pemilik melakukan pengolahan data, seperti penambahan data obat baru, data supplier, atau permintaan untuk laporan.

2. Applikasi menyimpan data baru yang ada atau memberikan laporan sesuai dengan yang diinginkan.

4.2.3.2Service Time

Dengan sistem transaksi dan inventory yang ditargetkan, proses penjualan, pembelian, dan pelaporan akan mampu dioptimalisasikan waktu yang dibutuhkan dalam proses yang ada dan database obat akan tersimpan lebih baik. Hal ini dikarenakan proses transaksi dan data obat sudah dapat dikelola dengan baik.


(58)

4.2.3.3Use Case Diagram

Use case diagram (diagram use case) adalah diagram yang menyajikan interaksi antara use case dan actor. Dimana aktor dapat berupa orang, peralatan atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem yang sedang dibangun. Use case

menggambarkan fungsionalitas sistem atau persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi sistem dari pandangan pemakai.

Penjualan Obat

Pembelian Obat Pemilik


(59)

4.2.3.4Skenario Use Case

Skenario Use Case digunakan untuk memudahkan dalam menganalisa skenario yang akan kita gunakan pada fase-fase selanjutnya dengan melakukan penilaian terhadap skenario tersebut.

4.2.3.4.1 Skenario Menambah Data Obat

Tabel 4. 3 Tabel skenario use case menambah data Obat

Judul Menambah data obat

No. Use case UC-TOKOOBAT-01

Deskripsi Use Case Aktor menambahkan data Obat.

Aktor Pemilik

Trigger Aktor memilih menu untuk menambahkan data obat.

Kondisi Awal Aplikasi menampilkan sebuah form untuk menambahkan data obat.

Skenario Normal

Aksi- Aktor Reaksi Sistem

1. Aktor mengisi field kosong pada form yang data dari obat yang akan ditambahkan.

2. Aktor men-submit data obat yang ingin ditambahkan.

3. Sistem memeriksa apakah field-field

pada form pengisian obat telah diisi dan sesuai.

4. Data obat ditambahkan pada


(60)

Kondisi Akhir Skenario Normal: Data obat yang baru dimasukkan tampil pada list data obat

Skenario Abnormal-1

Aksi- Aktor Reaksi Sistem

1. Aktor men-submit data dengan

menekan sebuah button tanpa mengisi

field-field pada form.

2. Form pengisian data obat

ditampilkan dan ada pesan kesalahan yang menyatakan field harus diisi. 3. Data obat tidak ditambahkan pada

database.

Kondisi Akhir Skenario Abnormal-1: Aplikasi menampilkan form pengisian data obat.

Catatan

4.2.3.4.2 Skenariomengubahdataobat

Tabel 4. 4 Skenario use case mengubah data obat

Judul Mengubah data obat

No. Use case UC-TOKOOBAT-02 Deskripsi Use case Aktor mengubah data obat.

Aktor Pemilik

Trigger Aktor memilih salah satu dari data obat yang akan dirubah dan menekan tombol edit.

Kondisi Awal Aplikasi menampilkan sebuah form untuk mengubah data obat.


(61)

Skenario Normal

Aksi- Aktor Reaksi Sistem

1. Aktor mengubah data pada field yang diinginkan.

2. Aktor men-submit data obat yang ingin ditambahkan.

3. Sistem memeriksa apakah field-field

pada form pengisian obat telah diisi dan sesuai.

4. Data obat dirubah pada database. Kondisi Akhir Skenario Normal:

Data obat yang baru dimasukkan tampil pada list data obat Skenario Abnormal-1

Aksi- Aktor Reaksi Sistem

1. Aktor men-submit data dengan menekan sebuah button di mana ada

field-field pada form yang seharusnya diisi tetapi dikosongkan.

2. Form pengisian data obat

ditampilkan dan ada pesan kesalahan yang menyatakan field harus diisi.

3. Data obat tidak ditambahkan pada

database.

Kondisi Akhir Skenario Abnormal-1:

Aplikasi menampilkan form untuk mengubah data obat. Catatan


(62)

4.2.3.4.3 Menambah Data Supplier

Tabel 4. 5 Skenario use case menambah data supplier Judul Menambah data supplier

No. Use case UC-TOKOOBAT-03

Deskripsi Use Case Aktor menambahkan data supplier.

Aktor Pemilik

Trigger Aktor memilih menu untuk menambahkan data supplier. Kondisi Awal Aplikasi menampilkan sebuah form untuk menambahkan data

supplier.

Skenario Normal

Aksi- Aktor Reaksi Sistem

1. Aktor mengisi field kosong pada form yang data dari supplier yang akan ditambahkan.

2. Aktor men-submit data supplier yang ingin ditambahkan.

3. Sistem memeriksa apakah field-field

pada form pengisian supplier telah diisi dan sesuai.

4. Data supplier ditambahkan pada

database. Kondisi Akhir Skenario Normal:

Data supplier yang baru dimasukkan tampil pada list data supplier

Skenario Abnormal-1


(63)

1. Aktor men-submit data dengan menekan sebuah button tanpa mengisi field-field pada form.

2. Form pengisian data supplier

ditampilkan dan ada pesan kesalahan yang menyatakan field harus diisi. 3. Data supplier tidak ditambahkan pada

database.

Kondisi Akhir Skenario Abnormal-1: Aplikasi menampilkan form pengisian data supplier.

Catatan

4.2.3.4.4 Mengolah Data Supplier

Tabel 4. 6 Skenario use case mengolah data supplier Judul Mengolah Data Supplier

No. Use case UC-TOKOOBAT-04

Deskripsi Use Case Aktor mengolah data supplier.

Aktor Pemilik

Trigger Aktor memilih salah satu data supplier dan menekan tombol edit.

Kondisi Awal Aplikasi menampilkan sebuah form untuk mengolah data

supplier.

Skenario Normal

Aksi- Aktor Reaksi Sistem

1. Aktor mengisi field yang ingin dirubah pada form yang data dari supplier yang akan ditambahkan.


(64)

2. Aktor men-submit data supplier yang ingin ditambahkan.

3. Sistem memeriksa apakah field-field

pada form pengisian supplier telah diisi dan sesuai.

4. Data supplier ditambahkan pada

database. Kondisi Akhir Skenario Normal: Data supplier yang baru dimasukkan dan disimpan.

Skenario Abnormal-1

Aksi- Aktor Reaksi Sistem

1. Aktor men-submit data dengan

menekan sebuah button tanpa mengisi atau mengisi data yang salah field-field pada form.

2. Form pengisian data supplier

ditampilkan dan ada pesan kesalahan yang menyatakan field harus diisi atau ada data supplier yang salah. 3. Data supplier tidak ditambahkan pada

database.

Kondisi Akhir Skenario Abnormal-1:

Applikasi menampilkan halaman perubahan data supplier


(65)

4.2.3.4.5 Menambah data Penjualan

Tabel 4. 7 Skenario use case menambah data penjualan Judul Menambah data penjualan

No. Use case UC-TOKOOBAT-05

Deskripsi Use Case Aktor menambah data penjualan yang baru.

Aktor Pemilik

Trigger Aktor memilih menu untuk menambahkan data transaksi penjualan.

Kondisi Awal Aplikasi menampilkan sebuah form untuk menambahkan data Penjualan.

Skenario Normal

Aksi- Aktor Reaksi Sistem

1. Aktor mengisi data penjualan pada

field yang disediakan.

2. Aktor men-submit data penjualan yang baru ditambahkan.

3. Sistem memeriksa apakah field-field

pada form pengisian data penjualan telah diisi dan sesuai.

4. Data transaksi penjualan disimpan pada database.

5. Data stok obat dikurangi sesuai dengan data penjualan baru Kondisi Akhir Skenario Normal:

Data penjualan yang baru dimasukkan tampil pada list data penjualan. Skenario Abnormal-1


(66)

Aksi- Aktor Reaksi Sistem 1. Aktor men-submit data dengan

menekan sebuah button di mana ada

field-field pada form yang seharusnya diisi tetapi dikosongkan.

2. Form pengisian data transaksi penjualan ditampilkan dan ada pesan kesalahan yang menyatakan field

harus diisi atau tidak sesuai. 3. Data transaksi penjualan tidak

ditambahkan pada database.

Kondisi Akhir Skenario Abnormal-1:

Aplikasi menampilkan form untuk menambahkan data transaksi penjualan. Catatan

4.2.3.4.6 Menambah Data Transaksi Pembelian

Tabel 4. 8 Skenario use case menambah data transaksi pembelian Judul Menambah Data Transaksi Pembelian

No. Use case UC-TOKOOBAT-06

Deskripsi Use case Aktor menambah data transaksi pembelian.

Aktor Pemilik

Trigger Aktor memilih menu untuk melakukan transaksi penambahan data pembeliaan.

Kondisi Awal Aplikasi menampilkan sebuah form untuk menambahkan data pembelian.


(67)

Aksi- Aktor Reaksi Sistem 1. Aktor mengisi field pada form yang

data dari transaksi pembelian yang ingin ditambahkan.

2. Aktor men-submit data pembelian yang baru.

3. Sistem memeriksa apakah field-field

pada form pengisian data telah diisi dan sesuai.

4. Data pembelian ditambahkan pada

database.

5. Data stok obat diperbaharui sesuai dengan data pembelian.

Kondisi Akhir Skenario Normal:

Data kantor cabang yang baru dimasukkan tampil pada list data kantor cabang Skenario Abnormal-1

Aksi- Aktor Reaksi Sistem

1. Aktor men-submit

data dengan menekan sebuah button

di mana ada field-field pada form yang seharusnya diisi tetapi

dikosongkan atau ada data yang tidak sesuai.

2. Form pengisian data pembelian ditampilkan dengan pesan bahwa ada data field yang harus diisi namun masih kosong, atau ada data yang tidak sesuai.

3. Data pembelian baru

tidak disimpan pada database.

Kondisi Akhir Skenario Abnormal-1: Form penambahan data pembelian ditampilkan


(68)

4.2.3.4.7 Mencetak Rencana Beli

Tabel 4. 9 Skenario use case Mencetak Rencana Beli

Judul Mencetak Rencana Beli

No. Use case UC-TOKOOBAT-07

Deskripsi Use case Aktor meminta sistem untuk mencetak daftar rencana pembelian.

Aktor Pemilik

Trigger Aktor memilih menu untuk mencetak daftar rencana pembelian.

Kondisi Awal Aplikasi menampilkan form data obat. Skenario Normal

Aksi- Aktor Reaksi Sistem

1. Aktor menekan tombol untuk mencetak daftar rencana pembelian.

2. Sistem menampilkan laporan data obat yang sudah kosong atau obat yang sudah mengalami kadaluarsa. Kondisi Akhir Skenario Normal:

Sistem menampilkan daftar rencana pembelian obat.

Skenario Abnormal-1

Aksi- Aktor Reaksi Sistem


(69)

4.2.3.4.8 Mencetak Laporan Penjualan

Tabel 4. 10 Skenario use case Mencetak Laporan Penjualan Judul Mencetak Laporan Penjualan

No. Use case UC-TOKOOBAT-08

Deskripsi Use case Aktor mencetak laporan penjualan yang terjadi pada range

waktu yang diinginkan.

Aktor Pemilik.

Trigger Aktor memilih menu untuk mencetak laporan penjualan. Kondisi Awal Aplikasi menampilkan form untuk menentukan periode

laporan yang diinginkan. Skenario Normal

Aksi- Aktor Reaksi Sistem

1. Aktor mengisi periode waktu yang diinginkan untuk laporan.

2. Aktor menekan tombol untuk mencetak laporan

3. Sistem mencetak laporan penjualan berdasarkan transaksi penjualan yang terjadi pada periode yang dipilih. Kondisi Akhir Skenario Normal:

Laporan penjualan dicetak.

Skenario Abnormal-1


(70)

1. Aktor memilih periode yang tidak memiliki data penjualan

samasekali.

2. Aktor menekan tombol untuk mencetak laporan

3. Sistem menampilkan pesan bahwa transaksi penjualan pada periode tersebut kosong.

Kondisi Akhir Skenario Abnormal-1:

Sistem menampilkan form untuk melakukan pengisian periode laporan yang diinginkan.

Catatan

4.2.3.4.9 Mencetak laporan pembelian

Tabel 4. 11 Skenario use case mencetak laporan pembelian Judul Mencetak laporan pembelian

No. Usecase UC-TOKOOBAT-09

Deskripsi Use Case Aktor mencetak laoran pembelian pada periode yang diinginkan.

Aktor Pemilik

Trigger Aktor memilih menu untuk mencetak laporan pembelian. Kondisi Awal Aplikasi menampilkan sebuah form untuk menentukan periode


(1)

131

Gambar 5. 18 Pengujian Form Data Penjualan Obat Tabel 5. 8 Pengujian pengolahan data penjualan obat

Kasus dan hasil pengujian

Data Masukan Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan Masukan data pencarian

untuk pengubahan data

Data pada table muncul sesuai pencarian

Data pada table sesuai pencarian

[ ] Diterima [ ] Ditolak Masukkan data obat yang

ingin dijual yang baru lalu tekan simpan

Data penjualan obat yang baru tersimpan pada database

Data obat yang baru tersimpan pada database

[ ] Diterima [ ] Ditolak

Masukkan data obat yang sama atau data kosong atau data salah

Muncul peringatan pada form sesuai kesalahan

Muncul peringatan pada form sesuai kesalahan

[ ] Diterima [ ] Ditolak


(2)

132 7. Pengujian Form Data Pelaporan

Pengguna dapat mencetak laporan dengan memasukkan data periode pelaporan yang diinginkan dan kemudian memilih jenis laporan.

Gambar 5. 19 Form Laporan Pembelian/Penjualan

Tabel 5. 9 Pengujian pengolahan data pembelian obat Kasus dan hasil pengujian

Data Masukan Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan Masukan data periode

pelaporan yang diinginkan

Data laporan muncul sesuai periode

Data laporan muncul sesuai periode

[ ] Diterima [ ] Ditolak

Masukkan data periode yang transaksinya tidak ada

Data laporan menampilkan data kosong

Data laporan menampilkan data kosong

[ ] Diterima [ ] Ditolak


(3)

133 5.2.3 Kesimpulan Hasil Pengujian

Berdasarkan hasil pengujian uji sample di atas dapat disimpulan bahwa perangkat lunak Sistem Informasi inventory obat dapat berjalan dengan baik dan mengeluarkan hasil sesuai dengan yang diharapkan.


(4)

134 BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan dari hasil analisis dan penelitian yang telah dilakukan pada bab-bab sebelumnya, maka penulis menarik kesimpulan mengenai persediaan, penjualan, dan pembelian obat pada Toko Obat Hikmah Jaya adalah sebagai berikut :

1. Dalam sistem lama terdapat kegiatan yang masih dilakukan secara manual sehingga sering terjadi kesalahan pada saat pencarian dan pencatatan data. Dengan dibangunnya sistem baru yang terkomputerisasi masalah tersebut dapat dengan diatasi karena data dalam dokumen tersebut telah dientri ke dalam computer dan disimpan dalam bentuk file-file tertentu sehingga pencariaan data dapat dengan cepat dilakukan. Selain itu bila terdapat kesalahan dalam pencatatan data maka akan mudah untuk dilakukan perbaikan.

2. Sistem pengolahan data dari manual yang akan diubah menjadi sistem pengolahan data terpadu dengan bantuan proses komputer, akan berdampak lebih efektifnya kinerja sistem dalam hal perolehan informasi oleh tiap tingkatan manajemen, dan lebih jauhnya akan berdampak pada kepuasaan karyawan yang akan berkerja menjadi lebih besar lagi.

3. Penyusunan laporan yang memakan waktu lama sehingga pimpinan sering terlambat memperoleh laporan. Dengan dibangunnya sistem baru ini masalah


(5)

135

tersebut dapat terselesaikan, laporan dapat tersaji saat dengan cepat dan akurat.

Dengan mengembangkan suatu sistem informasi yang terkomputerisasi diharapkan dapat membantu perusahaan ( dalam hal ini Toko Obat ) dalam proses pencatatan, pembuatan laporan serta untuk menyediakan informasi yang cepat, tepat dan akurat.

6.2 Saran

Berikut beberapa saran dari penulis untuk menunjang berjalannya sistem baru pada Toko Obat Hikmah Jaya adalah sebagai berikut :

1. Perusahaan ( dalam hal ini toko obat ) diharapkan dapat membuat sistem komputerisasi dengan teknologi yang terbaru untuk semua jenis kegiatan secara bertahap, sehingga semua prosedur dapat berjalan dengan baik dan efektif, dapat membuat laporan yang tepat waktu karena hal ini mendukung proses pengambilan keputusan dan dapat meningkatan kualitas dan kinerja karyawan.

2. Penulis menyarankan agar lebih meningkatkan pengawasan dan pemberian pelatihan ataupun kursus komputer, sehingga diharapkan karyawan mampu menggunakan dan mengerti pengoperasian komputer secara lebih baik dan efektif.

3. Pengontrolan terhadap biaya dan waktu perlu dilakukan dengan sebaik-baiknya. Hal ini penting untuk menghindari kegagalan investasi yang diakibatkan oleh membengkaknya biaya, waktu serta teknologi yang digunakan.


(6)

136

4. Diharapkan perusahaan menggunakan sistem jaringan untuk program sistem informasi persediaan dan penjualan ini yang dapat membantu perusahaan untuk mempermudah transaksi penjualan dan persediaan barang.