Studi Video Streaming Untuk Penayangan Aktivitas Matahari Di Situs Web Secara Realtime

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Praktek Kerja Lapangan

Dunia informatika semakin hari semakin berkembang dan mendorong manusia untuk bisa menyesuaikan diri, agar bisa memanfaatkan teknologi informasi tersebut secara maksimal demi kemajuan peradaban manusia.

LAPAN (Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional) merupakan lembaga yang tidak bisa lepas dari dunia informatika. Hal itulah yang membuat penulis tertarik untuk melakukan Praktek Kerja Lapangan (PKL) disana, karena penulis menyadari LAPAN merupakan tempat yang cocok untuk mengembangkan kemampuan penulis dalam bidang informatika yang lebih mendalam mengenai komunikasi dan teknologi informasi yang digunakan disana sebagai media penunjang kerja mereka.

Dalam jangka waktu dekat ini, LAPAN akan mencoba memenuhi permintaan masyarakat untuk menayangkan aktivitas matahari di website secara realtime dengan mennggunakan video streaming. Video streaming merupakan suatu metode yang memanfaatkan streaming server untuk mentransmisikan digital video melalui suatu jaringan data sehingga memungkinkan video playback dapat langsung dilakukan tanpa perlu menunggu sampai proses download selesai ataupun menyimpannya terlebih dahulu di komputer client. Sistem video streaming melibatkan proses encoding terhadap isi dari data video, dan kemudian mentransmisikan video stream melalui suatu jaringan (wired ataupun wireless),


(2)

sehingga client tujuan dapat mengakses, melakukan decoding, dan memunculkan video tersebut secara realtime. Video streaming dapat digunakan di banyak aplikasi, seperti video conference, e-learning atau distance learning, video pengawas (video surveillance), remotemonitoring, dan lain-lain.

Video Streaming ini dibuat agar masyarakat mengetahui lebih jauh tentang terjadinya aktivitas matahari. Dengan menggunakan Teleskop, para peneliti LAPAN mengamati jumlah dan posisi sunspot. Data jumlah dan posisi sunspot juga diperlukan untuk memprediksi kapan terjadinya badai matahari. Karena pengetahuan masyarakat sangat minim tentang terjadinya aktivitas matahari jadi dengan adanya video streaming ini, masyarakat akan lebih tahu banyak informasi- informasi mengenai dampak-dampak matahari seperti terjadinya sunspot (bintik hitam) dan flare yang merupakan perubahan kejernihan yang terjadi secara tiba-tiba di atmosfer matahari.

Sehubungan dengan uraian di atas maka penulis memberikan laporan ini judul ”STUDI VIDEO STREAMING UNTUK PENAYANGAN AKTIVITAS MATAHARI DI SITUS WEB SECARA REALTIME”.

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah a. Identifikasi Masalah

1. Masih kurangnya pemahaman mengenai video streaming 2. Masih kurangnya pemahaman mengenai aktivitas matahari


(3)

3. Belum adanya penayangan aktivitas matahari secara realtime di website, yang bisa membantu masyarakat untuk mengetahui tentang informasi aktivitas matahari.

b. Rumusan Masalah

1. Bagaimana cara kerja video streaming 2. Bagaimana kondisi atau aktivitas matahari

3. Bagaimana cara penayangan aktivitas matahari di website secara realtime yang bisa membantu masyarakat untuk mengetahui tentang informasi aktivitas matahari.

1.3 Maksud dan Tujuan Praktek Kerja Lapangan

Maksud dilaksanakannya praktek kerja lapangan ini adalah untuk mengenal dunia kerja yang sebenarnya, juga untuk lebih mengetahui kesesuaian serta korelasi antara ilmu yang didapat di perkuliahan dengan yang sebenarnya di lapangan. Sedangkan tujuan dari praktek kerja lapangan ini adalah untuk memahami metode video streaming untuk penayangan aktivitas matahari di website secara realtime, supaya masyarakat bisa tahu aktivitas matahari setiap harinya.

1.4 Batasan Masalah

Batasan masalah dalam penyusunan laporan praktek kerja lapangan ini yaitu meliputi pembahasan mengenai video streaming, video streaming secara realtime,


(4)

aktivitas matahari dan video streaming untuk penayangan aktivitas matahari di website secara realtime.

1.5 Lokasi dan Waktu Praktek Kerja Lapangan

Praktek Kerja Lapangan ini kami laksanakan di Instansi LAPAN (Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional), yang alamatnya di Jalan Dr. Djunjunan No. 133 Bandung. Untuk jadwal kegiatannya adalah sebagai berikut :

Tabel 1.1 Jadwal Kegiatan

NO AKTIVITAS

Tahun 2010

Juli Agustus September Oktober

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 3

1 Pelaksanaan PKL

2 Mencari Data

3 Mempelajari Data

4 Penyusunan Laporan


(5)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Sistem

Sistem adalah sekumpulan unsur atau elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan.

2.1.1 Elemen Sistem

Sistem informasi terdiri dari beberapa elemen yakni orang, prosedur, perangkat keras, perangkat lunak, basis data, jaringan komputer dan komunikasi data. Semua elemen ini merupakan komponen fisik. 1. Orang

Orang atau personil yang dimaksudkan yaitu operator komputer, analis sistem, programmer, personil data entry, dan manajer sistem informasi atau EDP

2. Prosedur

Prosedur merupakan elemen fisik. Hal ini di sebabkan karena prosedur disediakan dalam bentuk fisik seperti buku panduan dan instruksi. Ada 3 jenis prosedur yang dibutuhkan, yaitu instruksi untuk pemakai, instruksi untuk penyiapan masukan, instruksi pengoperasian untuk karyawan pusat komputer.

3. Perangkat keras


(6)

pengolah, unit masukan atau keluaran), peralatan penyiapan data, dan terminal masukan atau keluaran.

4. Perangkat lunak

Perangkat lunak dapat dibagi dalam 3 jenis utama, yaitu:

a. Sistem perangkat lunak umum, seperti sistem pengoperasian dan sistem manajemen data yang memungkinkan pengoperasian sistem komputer. b. Aplikasi perangkat lunak umum, seperti model analisis dan keputusan. c. Aplikasi perangkat lunak yang terdiri atas program yang secara spesifik dibuat untuk setiap aplikasi.

5. Basis data

File yang berisi program dan data dibuktikan dengan adanya media penyimpanan secara fisik seperti diskette, hard disk, magnetic tape, dan sebagainya. File juga meliputi keluaran tercetak dan catatan lain diatas kertas, mikro film dan lain sebagainya.

6. Jaringan komputer

Jaringan komputer adalah sebuah kumpulan komputer, printer dan peralatan lainnya yang terhubung dalam satu kesatuan. Informasi dan data bergerak melalui kabel-kabel atau tanpa kabel sehingga memungkinkan pengguna jaringan komputer dapat saling bertukar dokumen dan data.

7. Komunikasi data

Komunikasi data adalah merupakan bagian dari telekomunikasi yang secara khusus berkenaan dengan transmisi atau pemindahan data dan informasi diantara computer komputer dan pirant-piranti yang lain dalam bentuk


(7)

digital yang dikirimkan melalui media komunikasi data. Data berarti informasi yang disajikan oleh isyarat digital. Komunikasi data merupakan bagian vital dari suatu sistem informasi karena sistem ini menyediakan infrastruktur yang memungkinkan komputer-komputer dapat berkomunikasi satu sama lain.

2.1.2 Karakteristik Sistem

Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu mempunyai :

a. Komponen (components)

Terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, dan bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen dapat terdiri dari beberapa subsistem atau subbagian, dimana setiap subsistem tersebut memiliki fungsi khusus dan akan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

b. Batas sistem (boundary)

Merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut. c. Lingkungan luar sistem (environments)

Adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar dapat bersifat menguntungkan dan merugikan. Lingkungan yang menguntungkan harus tetap dijaga dan dipelihara,


(8)

sebaliknya lingkungan yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak ingin terganggu kelangsungan hidup sistem.

d. Penghubung (interface)

Merupakan media penghubung antar subsistem, yang memungkinkan sumber - sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya. Keluaran (output) dari satu subsistem akan menjadi masukan (input) untuk subsistem lainnya melalui penghubung disamping sebagai penghubung untuk mengintegrasikan subsistem-subsistem menjadi satu kesatuan.

e. Masukan (input)

Adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem, yang dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Masukan perawatan adalah energi yang dimasukkan supaya sistem dapat beroperasi, sedangkan masukan sinyal adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran. Sebagai contoh di dalam sistem komputer, program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputer dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

f. Keluaran (output)

Adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain. Misalnya untuk sistem komputer, panas yang dihasilkan adalah keluaran yang tidak berguna


(9)

dan merupakan hasil sisa pembuangan, sedangkan informasi adalah keluaran yang dibutuhkan.

g. Pengolah (process)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan mengubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan lain menjadi keluaran berupa barang jadi. Sistem akuntansi akan mengolah data-data transaksi menjadi laporan-laporan keuangan dan laporan-laporan lain yang dibutuhkan oleh manajemen.

h. Sasaran (objectives) atau tujuan (goal)

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan bersila bila mengenai sasaran atau tujuannya. 2.1.3 Klasifikasi Sistem

a. Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Physical System) Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. (Contoh: Sistem Teologia).

Sistem fisik adalah sistem yang ada secara fisik. (Contoh: Sistem Komputer).


(10)

b. Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made System)

Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam dan tidak dibuat manusia. (Contoh: Sistem Perputaran Bumi).

Sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia dan melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin. (Contoh: Sistem Informasi).

c. Sistem Tertentu (Deterministic System) dan Sistem Tak Tentu (Probabilistic System)

Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi, interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluarannya dapat diramalkan (Contoh: Sistem Komputer melalui program).

Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.

d. Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Open System) Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak

terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya campur tangan dari pihak diluarnya (kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup), yang ada hanyalah relatively closed system.

Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan


(11)

menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya, sehingga harus memiliki sistem pengendalian yang baik.

2.2 Pengertian Informasi

Informasi adalah data yang telah diproses menjadi bentuk yang memiliki arti bagi penerima dan dapat berupa fakta, suatu nilai yang bermanfaat. Jadi ada suatu proses transformasi data menjadi suatu informasi input -proses-output .

a. Kualitas informasi;

Kualitas informasi tergantung dari 3 hal, yaitu informasi harus :

• Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan masudnya.

• Tetap pada waktunya, berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat.

• Relevan, berarti informasi tersebut menpunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang, satu dengan lainnya berbeda.

2.3 Pengertian Sistem Informasi

Sistem informasi adalah sekumpulan komponen pembentuk sistem yang mempunyai keterkaitan antara satu komponen, dengan komponen lainnya yang bertujuan menghasilkan suatu informasi dalam suatu bidang tertentu. Dalam sistem informasi diperlukannya klasifikasi alur informasi, hal ini disebabkan


(12)

keanekaragaman kebutuhan akan suatu informasi oleh pengguna informasi. Kriteria dari sistem informasi antara lain, fleksibel, efektif dan efisien.

2.4 Metode Pendekatan Sistem 2.4.1 Metode Pendekatan Sistem 1. Pemecahan Masalah

Masalah merupakan suatu kondisi yang memiliki potensi untuk menimbulkan kerugian luar biasa atau menghasilkan keuntungan luar biasa. Jadi pemecahan masalah berarti tindakan memberikan respon terhadap masalah untuk menekan akibat buruknya atau memanfaatkan peluang keuntungannya. Oleh karena itu masalah penting untuk dipecahkan. Keputusan adalah pemilihan suatu strategi atau tindakan. Pengambilan keputusan adalah tindakan memilih strategi atau aksi yang manajer yakini akan memberikan solusi terbaik atas masalah tersebut.

2. Pendekatan Sistem

Proses pemecahan masalah secara sistematis bermula dari John Dewey, seorang professor filosofi di Columbia University pada awal abad ini. Dalam bukunya 1910 diidentifikasi ada 3 seri penilaian dalam memecahkan suatu kontroversi yang memadai :

1) Mengenali kontroversi. 2) Menimbang klaim alternatif. 3) Membentuk penilaian.


(13)

2.4.2 Alat Bantu Analisis

2.4.2.1 Flow Map

Flowmap atau juga dapat disebut block chart atau flowchart berfungsi untuk memodelkan masukan dan keluaran proses maupun transaksi dengan simbol-simbol tertentu (Andri Kristanto, 2003:68). Flowmap merupakan diagram aliran data dari satu entitas sampai entitas lainnya. Diagram aliran ini menelusur sebuah dokumen dari asalnya sampai tujuan secara rinci, diagram aliran ini menunjukkan dari mana dokumen tersebut berasal, tujuan digunakannya dokumen tersebut, dan lain-lain. Flowmap disebut juga bagan aliran formulir yang merupakan penunjukan arus dari laporan dan form termasuk tembusannya.

Tabel 2.1 Tabel Simbol Flowmap


(14)

2.4.2.2 Diagram Kontek

Andri Kristanto (2003, 63) mengungkapan bahwa diagram konteks adalah diagram sederhana yang menggambarkan hubungan antara entity luar, masukan dan keluaran dari sebuah sistem. Diagram konteks merupakan bagian dari DFD yang hanya menjelaskan proses sistem yang akan dibuat. Diagram konteks direpresentasikan dengan lingkaran tunggal yang mewaliki keseluruhan sistem. Diagram Konteks merupakan gambaran awal dari sebuah sistem secara umum, yang menggambarkan sistem secara general beserta hubungannya dengan lingkungan luar dan bagaimana sistem ini berinterakasi. Diagram konteks ini merupakan diagram tingkat atas, yaitu diagram yang menggambarkan proses paling tidak detail dari sebuah sistem informasi yang menggambarkan aliran data ke dalam dan keluar sistem. Diagram kontek meliputi beberapa sistem antaralain :

a. Kelompok pemakai.

b. Data yang diterima oleh sistem dari lingkungan. c. Penyimpanan data.


(15)

Tabel 2.2 Tabel Simbol Diagram Konteks

2.4.2.3 Data Flow Diagram

Raymond Mcleod, Jr. mengemukakan bahwa :

Diagram Arus Data (Data Flow Diagram) atau DFD adalah suatu gambaran grafis dari suatu sistem yang menggunakan sejumlah bentuk-bentuk simbol untuk menggambarkan bagaimana data mengalir melalui suatu proses yang saling berkaitan”. (2001)

Simbol-simbol yang digunakan dalam DFD terdiri dari 4 macam, yaitu : proses (process), aliran data (data flow), simpan data (data store), terminator (external entity). Berikut uraian singkat mengenai 4 simbol tersebut :

1. Proses (process)

Process adalah simbol yang mengubah suatu data dari suatu bentuk menjadi bentuk yang lain. Dengan kata lain, proses menerima masukan data dan mengeluarkan keluaran data lain yang telah diproses.


(16)

2. Aliran Data (data flow)

Data flow atau aliran data adalah aliran yang menunjukkan perpindahan data dari satu bagian ke bagian lain dalam suatu sistem. Data flow dalam DFD digambarkan dengan tanda panah dan diberi keterangan disampingnya yang menunjukkan data yang mengalir. 3. Simpan Data (data store)

Data store adalah tempat penyimpanan data dalam suatu sistem, baik secara manual maupun secara elektronik. Simpanan data digunakan jika suatu proses perlu menggunakan lagi data tersebut. 4. Terminator (external entity)

External entity adalah lingkungan luar dari sistem, sumber data menunjukkan suatu organisasi atau perseorangan yang memasukkan data ke sistem. Sedangkan tujuan data menunjukkan suatu organisasi atau peseorangan yang menerima data yang dihasilkan oleh sistem. Sumber dan tujuan data mempunyai satu simbol yang sama. Dalam DFD.


(17)

Tabel 2.3 Tabel Simbol DFD

2.5 Teori Video Streaming

2.5.1 Video Streaming

Video dapat juga disebut sebagai gambar-gambar yang bergerak. Dalam video tampilan sejumlah gambar atau frame dengan kecepatan tertentu yang disebut dengan istilah frame rate, yang dihitung dalam skala frame per second (fps). Seperti jenis data yang lain, data video juga dapat disimpan, diedit, ataupun dikirim melalui jaringan.

Jika kita membuka kamus, streaming umumnya diartikan pengaliran atau mengalirkan. Dalam dunia Internet, streaming mengacu kepada teknologi yang mampu mengkompresi atau menyusutkan ukuran file audio dan video agar mudah ditransfer melalui jaringan Internet.

Video streaming dapat diartikan sebagai suatu metode yang memanfaatkan streaming server untuk mentransmisikan digital video melalui suatu jaringan data sehingga memungkinkan video playback dapat langsung dilakukan tanpa perlu


(18)

menunggu sampai proses download selesai ataupun menyimpannya terlebih dahulu di komputer client. Sistem video streaming melibatkan proses encoding terhadap isi dari data video, dan kemudian mentransmisikan video stream melalui suatu jaringan (wired ataupun wireless), sehingga client tujuan dapat mengakses, melakukan decoding, dan memunculkan video tersebut secara realtime.

Video streaming dapat digunakan di banyak aplikasi, seperti video conference, e-learning atau distance learning, video pengawas (video surveillance), remote monitoring, dan lain-lain. Kehadiran jaringan yang memungkinkan server sebagai video source dapat terpisah jarak secara fisik dari client merupakan faktor pembeda video streaming dari pre-recorded video yang sudah umum digunakan oleh konsumen elektronik, seperti CD/DVD. Oleh sebab itu video streaming memiliki karakteristik utama sebagai berikut :

a. Teknologi streaming memungkinkan akses realtime ataupun on-demand.

b. Data streaming ditransmisikan dari sisi server, playback segera dilakukan di sisi client setelah diterima dan diproses terlebih dahulu. c. Tidak meninggalkan data residu di sisi client setelah proses streaming

selesai.

Teknologi streaming cenderung bersifat bandwidth-dependant, sehingga sangat bergantung pada kondisi jaringan. Agar data stream dapat di-playback secara baik, perlu diperhatikan beberapa pertimbangan supaya data stream memiliki bit rate/data transfer rate yang cukup rendah, karena dengan mengurangi


(19)

bit rate berarti sama saja dengan mengirimkan lebih sedikit data. Mengurangi bit rate dapat dilakukan dengan cara antara lain:

a. Membuat dimensi frame video menjadi lebih kecil.

b. Membuat jumlah frame per second (fps) video menjadi lebih rendah. c. Mengurangi jumlah informasi yang ada di setiap frame video melalui

proses kompresi. 2.5.2 On Demand

on-demand mengacu pada broadcasting yang menyiarkan file media yang telah direkam sebelumnya. Stasiun televisi Indonesia yang sudah menggunakan teknologi Internet broadcasting on-demand adalah SCTV. SCTV menyediakan siaran ulang acara berita Liputan 6 yang dapat disaksikan di situs http://www.liputan6.com. Untuk stasiun radio yang on-demand misalnya siaran radio BBC edisi bahasa Indonesia yang dapat didengar di situs http://www.bbc.co.uk/indonesian.

2.5.3 Realtime atau Live

Sistem realtime atau internet broadcasting live atau yang lebih dikenal dengan livecasting adalah mekanisme pengontrolan, perekaman data, pemrosesan yang sangat cepat sehinga output yang dihasilkan dapat diterima dalam waktu yang relatif sama. Perbedaan dengan sistem on-line adalah satuan waktu yang digunakan real-time biasanya seperseratus atau seperseribu detik sedangkan on-line masih dalah skala detik atau bahkan kadang beberapa menit. Perbedaan lainnya, on-line biasanya hanya berinteraksi dengan pemakai, sedangkan realtime berinteraksi langsung dengan pemakai dan lingkungan yang dipetakan.


(20)

Realtime menyiarkan suatu file media saat itu juga ketika suatu kejadian tengah berlangsung (realtime). Salah satu stasiun radio Indonesia yang menggunakan teknologi livecasting ini misalnya radio Elshinta Jakarta, yang siarannya dapat didengar melalui situs pnm://elshinta.indosat.net.id/live.ra. Stasiun televisi di Indonesia, belum ada yang melakukan livecasting, kecuali untuk satu-dua acara tertentu saja yang sifatnya insidentil. Masalah utamanya adalah pada kesiapan infrastruktur Internet di Indonesia, karena livecasting ini memerlukan jaringan Internet dengan bandwidth dan kecepatan yang memadai. Di luar negeri, khususnya di Amerika, livecasting ini bahkan sudah menjadi satu industri hiburan tersendiri. Misalnya seperti yang ditawarkan oleh situs http://www.liveconcerts.com dan www.liveonthenet.com.

2.6 Penayangan Video di Website Secara Realtime

Secara umum live broadcasting (penayangan secara langsung) itu adalah merekam peristiwa saat itu juga kemudian mengencode filenya. Setelah file di encode, file disimpan di dalam streaming server, kemudian dikirim ke webserver. Untuk bisa memutar filenya harus menggunakan software yang dapat berkomunikasi dengan streaming media server dan dapat memainkan file streaming media seperti real player, windows media player, Quick time player. Protokol yang digunakan untuk proses pengiriman data dari streaming server ke webserver lebih baik menggunakan protocol RTSP dibandingkan HTTP karena apabila menggunakan protocol HTTP, client akan mengalami gangguan pada saat melakukan pause disaat pengiriman streaming media masih berlangsung, karena


(21)

pelaksanaan pause akan menyebabkan webserver harus mengetahui status mana yang akan dimulai kembali ketika client memutar ulang. Sedangkan RTSP itu sendiri memiliki 4 perintah yang bisa dikirim client ke sebuah server, keempat perintah itu adalah :

a. Setup : Server mengalokasikan sumber daya kepada sesi client

b. Play : Server mengirim sebuah stream ke sesi client yang telah dibangun dari perintah setup sebelumnya.

c. Pause : Server menunda pengiriman stream, namun tetap menjaga

sumber daya yang telah dialokasikan

d. Terdown : Server memutuskan koneksi dan membebas tugaskan sumber daya yang sebelumnya telah digunakan.

RTSP ini di desain untuk melakukan komunikasi antara server yang melakukan streaming dengan media player. Ketika player menerima file streaming, file harus disusun kembali menurut aturan yang spesifik. Contohnya MPEG-4 yang distandarkan oleh ISO. Setelah file streaming media disusun, streaming media harus di decode data sebelum dimainkan. Ini dilakukan oleh software kecil bernama codec.

Proses streaming dalam penayangan aktivitas matahari ini adalah sebagai berikut :

a. Creation

Creation merupakan langkah awal sebelum melakukan stream, karena sebelum melakukan stream dibutuhkan content. Content yang dimaksud disini yaitu file hasil rekaman.


(22)

b. Encoding

Setelah mempunyai content kemudian dilakukan konversi content ke streaming media format dengan menggunakan encoder. Proses ini yang disebut encoding.

c. Authoring

Dalam proses ini harus memutuskan bagaimana streaming files akan ditampilkan di internet. Cara yang paling sederhana yang dapat dilakukan yaitu dengan menyimpannya pada link di website atau dapat juga memainkannya melalui plug in yang terdapat pada browser. Selain itu juga dapat menggunakan Real player, quicktime player, windows media player.

d. Serving

Serving merupakan proses penyimpanan files pada server dan mempublishnya di internet. Dalam proses ini juga dilakukan maintenance dan analisis.

2.7 Aktivitas Matahari

Aktivitas matahari adalah kondisi dinamik di matahari akibat perubahan medan magnetiknya yang terutama ditunjukkan dengan variasi jumlah bintik matahari (sunspot), termasuk ledakan matahari (flare), semburan gas matahari (prominensa atau filamen), dan lontaran materi korona (CME, Coronal mass ejection). Dalam aktivitasnya matahari sebagai bintang juga menunjukkan sifat-sifat dinamis, di lapisan luar (fotosfer, kromosfer, korona) dan juga di lapisan


(23)

dalam. Siklus merupakan perulangan peristiwa yang biasa terjadi di alam. Siang berganti malam, akibat rotasi bumi pada porosnya. Musim silih berganti akibat kemiringan poros rotasi bumi terhadap bidang orbitnya mengitari matahari (ekuator bumi membentuk sudut 23,5 derajat terhadap bidang ekliptika).

Selain memancarkan gelombang elektromagnetik, Matahari juga melepaskan partikel berenergi tinggi. Aliran partikel berenergi tinggi dari matahari tersebar ke seluruh penjuru tata surya seperti hembusan angin di bumi. Penyebaran aliran partikel dari matahari ini disebut angin matahari. Angin matahari mengandung partikel-partikel bermuatan listrik yang dapat mempengaruhi dinamika medan magnet ruang antarplanet. Selain berpengaruh langung pada planet-planet, gangguan cuaca antariksa juga berpengaruh pada teknologi satelit yang berada di ruang antarplanet. Gangguan cuaca antariksa juga dapat menyebabkan penurunan ketinggian orbit satelit. Akibatnya, orbit satelit mengalami perubahan atau bahkan berpengaruh ke bumi. Pada saat puncak aktivitas matahari, angin matahari berhembus dengan kecepatan lebih tinggi dan membawa partikel dengan energi yang lebih besar dari biasanya.

Perubahan jumlah dan laju partikel yang terlontar dari matahari akan menyebabkan berubahnya plasma di atmosfer matahari. Gangguan ini menyebabkan dipancarkannya gelombang elektromagnetik pada rentang panjang gelombang radio yang disebut semburan radio matahari. Karakteristik sinyal semburan radio matahari dapat digunakan untuk menentukan kecepatan partikel berenergi tinggi yang akan sampai ke bumi.


(24)

Apabila dilihat dari siklus matahari, pada tahun 2012 merupakan puncak aktivitas matahari. pada puncak matahari tersebut akan terjadi sunspot (bintik matahari) dan ledakan matahari. Yang disebut badai matahari.

Badai matahari akan berdampak pada system teknologi tinggi, misalnya satelit-satelit yang aktif. Satelit tersebut akan berhadapan langsung dengan matahari sehingga solar cell akan rusak dan satelit bisa kehilangan control. Badai matahari juga akan membuat jaringan pipa mengalami korosi, para astronot akan terkena radiasi tinggi matahari. Dan burung-burung akan kehilangan arah terbang karena adanya gangguan medan magnet. Jadi dampaknya tidak akan langsung menghancurkan manusia apalagi mengakibatkan kiamat. Dan badai matahari juga belum tentu mengenai bumi.

Perubahan jumlah dan laju partikel yang terlontar dari matahari akan menyebabkan berubahnya plasma di atmosfer matahari. Gangguan ini menyebabkan dipancarkannya gelombang elektromagnetik pada rentang panjang gelombang radio yang disebut semburan radio matahari. Karakteristik sinyal semburan radio matahari dapat digunakan untuk menentukan kecepatan partikel berenergi tinggi yang akan sampai ke bumi.

2.8 Perancangan Penayangan Aktivitas Matahari di Website secara

Realtime

Langkah awal yang dilakukan dalam proses perancangan ini yaitu :

a. Dilakukannya kajian dan perbandingan layanan cuaca antariksa yang telah dibangun oleh institusi, organisasi dan pemberi layanan lainnya.


(25)

b. Identifikasi layanan informasi yang dapat disampaikan LAPAN, meliputi hasil sunspot, flare dan prominens dan data cuaca antariksa hasil pengamatan.

Selanjutnya dilakukan persiapan monitoring pengamatan, yang meliputi : a. Optimalisasi peralatan monitoring matahari

Untuk persiapan pengamatan ini dilakukan dengan menggunakan beberapa alat dibawah ini:

Tabel 2.4 Daftar Alat Pengamatan

Teleskop Filter Kamera Mounting

Vixen EDS 103 H-Alpha Nikon D70s/imaging Source Equatorial CG5 PST CaK Ca K CCD Imaging source/ CCD

neximage

Equatorial CG5

William Optic 70 mm, f/6

White light Nikon D70s DSLR/ Canon EOS 350 DDSLR

Equatorial Sphinx

b. Membangun sistem kendali teleskop secara remote

Sebelumnya telah berhasil dicoba sistem remote dengan menggunakan software thesky6. Akan tetapi karena sistem trackingnya belum dapat berjalan dengan baik, maka kontrol remote harus selalu di cek dengan pengamatan eyepiece.

c. Pengamatan spektograf radio SN 4000 rutin

Spektograf radio SN 4000 ini sudah melakukan pengamatan rutin setiap hari sekitar pukul 6.30 – 16.50

d. Melakukan Otorisasi akun untuk proses pengambilan data SN4000 Proses ini dilakukan untuk pengembangan database radio spektograf pada sub DNS cuaca-antariksa.dirgantara-lapan.or.id. Selanjutnya untuk


(26)

pengambilan data SN4000 dilakukan instalasi software fileZilla dan Win SCP.

Setelah melaksanakan persiapan monitoring pengamatan, selanjutnya dilakukan perancangan sistem tampilan web, proses perancangannya adalah sebagai berikut:

a.Peninjauan Infrastruktur Hardware dan Software

Hardware :

1. Web server, DNS server, proxy server

2. Sistem jaringan LAN LAPAN Bandung menggunakan 2 media (GB Koneksi, didukung hotspot area)

3. Sistem jaringan internet ADSL dengan kapasitas 4 Mbps 4. UTP cat six, Arester (Penangkal petir)

Software

1. Apache

2. Database PHPMySql 3. Pengaman Captcha 4. Media Input FCK Editor 5. Editing/Coding

6. Media kontrol Networking (Putty & WinSCP) 7. ACDSee


(27)

b.Pemeriksaan Interface”Mekanisme InputData”

Apabila tidak terjadi gangguan, interface siap digunakan untuk media uploading baik dalam maupun diluar sistem jaringan Lapan Bandung. c.Membangun Infrastruktur koneksi jaringan pengamatan cuaca antariksa

Spesifikasi kebutuhan untuk membangun infrastruktur koneksi jaringannya yaitu sebagai berikut :

Tabel 2.5 Tabel spesifikasi kebutuhan

Kebutuhan Fungsi

PC khusus storage data hasil streaming Media storage hasil pengamatan 3 input Kabel Outdoor STV Cat 6 GB sistimex Media Transfer dan sistem server

Konektor STV Outdoor Kelengkapan

Klem Kabel Kelengkapan

Thrunking Pelindung

Pisher dan Baut Kelengkapan

Proses instalasinya adalah sebagai berikut :

 Memasang cable sistem Gbyte pada streaming server gedung 1 lantai 3 Bidang Matsa

 Cable dihubungkan ke distribution switch hub gedung 2 (perpustakaan), yang merupakan kepanjangan dari link hardware switch utama server jaringan LAPAN Bandung.


(28)

 Dilakukan proses penambahan routing pada sistem web server Lapan Bandung yang bertujuan untuk membroadcast network ke streaming server yang ada di gedung 1 lantai 4.

d.Membuat Sub DNS Informasi Pengamatan Cuaca Antariksa

Sub DNS yang diintegrasikan dengan web utama www.dirgantara-lapan.or.id yaitu cuaca-antariksa.dirgantara-lapan.or.id

e.Merancang diagram aliran data streaming hasil pengamatan matahari

Data streaming diambil secara live dari teleskop CaK dan H-alpha dan selanjutnya dibroadcast melalui Streaming server (PC gedung 1 lantai 4). Pengunjung web akan melihat secara langsung tayangan hasil pengamatan cuaca antariksa dapat membuka sub DNS cuaca-antariksa.lapan-dirgantara.or.id melalui proses http request. Follow up dari request pengunjung akan direspon oleh sistem web server LAPAN Bandung. Dalam hal ini web server bertindak sebagai penyedia media player yang me-link data ke streaming server dan di forward ke web client.

f.Merancang segmen jaringan pengamatan matahari

Proses pemasangan jaringan pada sistem informasi pengamatan matahari menggunakan 2 segmen, segmen-segmen itu antara lain:

 Segmen Public network.

Pada segmen ini jaringan diarahkan langsung pada public network yang aka digunakan oleh pengunjung web.


(29)

 Segmen Local Network

Pada segmen ini jaringan diarahkan untuk proses pengambilan data streaming dari streaming server ke web server dan sebaliknya. g.Merancang monitoring matahari

Proses monitoring matahari adalah sebagai berikut:

 Image/Video diambil melalui camcorder ataupun webcam

Broadcasting di computer broadcaster atau simpan dalam file untuk diputar kembali (recorded)

 Buat streaming video di streaming server dan pada prakteknya bisa disatukan dengan computer broadcaster.

Client memutar video streaming melalui web dengan mengakses url hasil pengamatan pada webserver : http://cuaca-antariksa.dirgantara-lapan.or.id

Untuk proses pemutaran video yang telah direkam adalah sebagai berikut :

 Hasil rekaman yang tersimpan di computer broadcaster di copy ke web server

 File video diputar dengan menggunakan web video player dengan mengakses url yang telah di tetapkan http://cuaca-antariksa.dirgantara-lapan.or.id

h.Mempelajari topologi jaringan pengamatan matahari Bosscha sebagai referensi


(30)

Langkah ini dilakukan untuk meningkatkan kemampuan perolehan data pengamatan dan metode yang digunakan untuk broadcasting hasil pengamatan.

Salah satu teknik yang dipelajari dari bosscha adalah teknik penempatan kamera CCD dibelakang eyepiece. Ini adalah satu cara yang dilakukan di Bosscha sehingga bisa didapatkan gambar matahari fulldisk saat dilakukan pengamatan dengan CCD. Meskipun begitu, teknik ini masih belum bisa mengidentifikasi dark filamen dan fitur-fitur matahari lainnya.

Bosscha juga tidak melakukan live streaming dalam pengamatan matahari. Hal ini karena selain memerlukan bandwidth yang besar, live streaming pengamatan matahari juga kurang efektif dalam patroli matahati. Ini disebabkan kondisi daerah aktif dan filamen matahari yang relatif sama dalam rentang waktu beberapa jam sehingga gambar terakhir dirasa cukup.

i. Mempersiapkan rancangan halaman pengamatan real-time cuaca antariksa j. Verifikasi URL Web


(31)

BAB III

PROFIL PERUSAHAAN

3.1Tinjauan Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah LAPAN

Pada tanggal 31 Mei 1962, dibentuk Astronautika oleh Menteri Pertama RI, Ir.Juanda (selaku Ketua Dewan Penerbangan RI) dan R.J.Salatun (selaku Sekretaris Dewan Penerbangan RI). Kemudian tanggal 22 September 1962, terbentuknya Proyek Roket Ilmiah dan Militer Awal (PRIMA) afiliasi AURI dan ITB. Berhasil membuat dan meluncurkan dua roket seri Kartika berikut telemetrinya. Selanjutnya pada tanggal 27 November 1963, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) dibentuk dengan keputusan presiden Nomor 236 Tahun 1963 tentang LAPAN. Penyempurnaan organisasi LAPAN melalui :

 Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 18 Tahun 1974,  Keppres Nomor 33 Tahun 1988,

 Keppres Nomor 33 Tahun 1988 jo Keppres Nomor 24 Tahun 1994,  Keppres Nomor 132 Tahun 1998,

 Keppres Nomor 166 Tahun 2000 sebagaimana diubah beberapa kali yang terakhir dengan Keppres Nomor 62 Tahun 2001,

 Keppres Nomor 178 Tahun 2000 sebagaimana telah diubah beberapa kali yang terakhir dengan Keppres Nomor 60 Tahun 2001,


(32)

 Keppres Nomor 103 Tahun 2001. 3.1.2 Lingkup Kegiatan

Lingkup kegiatan dari LAPAN yaitu :

 Pengembangan teknologi dan pemanfaatan dan pengindaraan jauh.

 Pemanfaatan sains atmosfer, iklim dan antariksa.  Pengembangan teknologi dirgantara.

 Pengembangan kebijakan kedirgantaraan nasional. 3.1.3 Kedudukan, Tugas Pokok, Fungsi dan Kewenangan

a. Kedudukan

LAPAN adalah Lembaga Pemerintah Non Departemen yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Presiden Republik Indonesia. Dalam pelaksanaan tugasnya dikoordinasikan oleh menteri yang bertanggung jawab dibidang riset dan teknologi. a. Tugas Pokok

Tugas Pokok LAPAN yaitu :

 Melaksanakan tugas pemerintah dibidang penelitian dan pengembangan kedirgantaraan dan pemanfaatannya sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.

 Melaksanakan tugas Sekretariat Dewan Penerbangan dan Antariksa Nasional Republik Indonesia (DEPANRI), sesuai Keppres No. 99 Tahun 1993 tentang DEPANRI sebagaimana telah diubah dengan Keppres No. 132 Tahun 1998 tentang


(33)

perubahan atas Keppres No. 99 Tahun 1993. DEPANRI adalah suatu badan nasional yang mengkoordinasikan program-program kedirgantaraan antar instansi dan mengarahkan kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan masalah-masalah kedirgantaraan.

b. Fungsi

Dalam mengemban tugas pokok di atas LAPAN menyelenggarakan fugsi-fungsi :

 Pengkajian dan penyusunan kebijaksanaan nasional dibidang penelitian dan pengembangan kedirgantaraan dan pemanfaatannya.

 Koordinasi kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas LAPAN

 Pemantauan, pemberian bimbingan dan pembinaan terhadap kegiatan instansi pemerintah di bidang kedirgantaraan dan pemanfaatannya.

 Kerjasama dengan instansi terkait di tingkat nasional dan internasional.

 Penelitian,pengembangan dan pemanfaatan bidang penginderaan jauh,serta pengembangan bank data penginderaan jauh nasional dan pelayanannya.

 Penelitian,pengembangan dan pemanfaatan sain atmosfer, iklim antariksa dan lingkungan antariksa, pengkajian


(34)

perkembangan kedirgantaraan,pengembangan informasi kedirgantaraan serta pelayanannya.

 Penelitian, pengembangan teknologi dirgantara terapan, elektronika dirgantara, wahana dirgantara serta pemanfaatan dan pelayanannya.

 Pemasyarakatan dan pemasaran dalam bidang kedirgantaraan.  Pengendalian dan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas

semua unsur di lingkungan LAPAN.

 Penyelengraan, pembinaan dan pelayanan administrasi umum. c. Kewenangan

 Penyusunan rencana nmasional secara makro di bidangnya;  Perumusan kebijakan dibidangnya untuk mendukung

pembangunan secara makro;

 Penetapan sistem informasi dibidangnya;

Kewenangan lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku yaitu :

 Perumusan dan pelaksanaan kebijakan tertentu di bidang penelitian dan pengembangan kedirgantaraan dan pemanfaatannya.

 Penginderaan / pemotretan jarak jauh dan pemberian rekomendasi perizinan orbit satelit


(35)

3.1.4 Visi dan Misi a. Visi

Sains dan teknologi dirgantara LAPAN untuk kesejahteraan masyarakat dan pelestarian lingkungan hidup.

b. Misi

- Mengoptimalkan hasil kemajuan teknologi dirgantara untuk memperoleh data dan informasi sumber daya alam dan lingkungan yang dapat dimanfaatkan oleh pihak pemerintah, swasta dan masyarakat umum.

- Mengembangkan teknologi dirgantara untuk mendukung kesinambungan pemanfaatan dan pendayagunaannya serta mengurangi ketergantungan terhadap pihak luar.

- Meningkatkan penguasaan pengetahuan atmosfer dan lingkungan antariksa serta pemanfaatannya untuk keperluan peringatan dini mengenai dampaknya terhadap iklim, lingkungan bumi dan telekomunikasi.

- meningkatkan pengkajian aspek-aspek kedirgantaraan untuk keperluan pengembangan kebijakan pembangunan kedirgantaraan nasional dan perlindungan kepentingan indonesia dalam pendayagunaan dirgantara.

- Meningkatkan networking dengan instansi terkait di dalam dan luar negri melalui pengembangan sistem informasi kedirgantaraan dan kemitraan.


(36)

- Mengembangkan sumberdaya manusia, sarana dan prasarana untuk meningkatkan kinerja LAPAN.

- Pemasyarakatan dan diseminasi hasil litbang LAPAN untuk mendorong tumbuhnya industri, litbang dan pendidikan kedirgantaraan.


(37)

3.2 Struktur Organisasi

Gambar 3.1 Struktur Organisasi

DEPUTI BIDANG SAINS,

PENGKAJIAN INFORMASI

KEDIRGANTARAAN

PUSAT PEMANFAATAN SAINS ATMOSFER DAN

IKLIM

PUSAT PEMANFAATAN SAINS ANTARIKSA

PUSAT ANALISIS DAN INFORMASI KEDIRGANTARAAN


(38)

3.3 Deskripsi Kerja

a. Deputi Bidang sains, Pengkajian dan Informasi Kedirgantaraan(Deputi II ) Tugasnya melaksanakan perumusan kebijakan di bidang sains, pengkajian dan informasi kedirgantaraan, melaksanakan penelitian, pengembangan dan pemanfaatan sains atmosfer, iklim,antariksa, dan lingkungan antariksa, melaksanakan pengkajian perkembangan dan kebijakan kedirgantaraan, pengembangan informasi kedirgantaraan dan menyiapkan bahan penyelenggaraan tugas dan fungsi serta kesekretariatan DEPANRI, dan melaksanakan kerjasama teknis serta permasyarakatan dalam bidang sains, pengkajian dan informasi kedirgantaraan.

 Pusat Pemanfaatan Sains, Atmosfer dan Iklim

Tugasnya melaksanakan kegiatan penelitian, pengembangan dan pemanfaatan sains atmosfer dan iklim, pemantauan lingkungan atmosfer dan pengembangan model iklim nasional serta pemasyarakatan dan pelayanannya bagi pengguna.

 Pusat Pemanfaatan Sains Antariksa

Tugasnya melaksanakan penelitian, pengembangan dan pemanfaatandi bidang sains dan lingkungan antariksa serta pemasyarakatan dan pelayanan bagi pengguna.

 Pusat Analisis dan Informasi Kedirgantaraan

Tugasnya melaksanakan pengkajian aspek ilmiah dan teknik,sosio-ekonomi, hukum,polotik dan keamanan perkembangan kedirgantaraan, pengkajian dan pengembangan kebijakan


(39)

kedirgantaraan nasional, pengkajian kedirgantaraan internasional, pengembangan informasi kedirgantaraan dan pendayagunaannya, penyiapan dan pengkajian bahan dalam rangka penyelenggaraan tugas dan fungsi serta kesekretariatan Dewan Penerbangan dan Antariksa Nasional Republik Indonsia (DEPANRI).


(40)

BAB IV

ANALISIS PRAKTEK KERJA LAPANGAN

4.1.Analisis sistem yang berjalan

Analisis merupakan sebuah tahapan atau proses untuk memahami sistem yang sedang berjalan. Dalam analisis yang penulis lakukan ketika praktek kerja lapangan, penulis menemukan beberapa hal yang masih ada kekurangannya. Seperti misalnya dalam penayangan video di website LAPAN yang masih video on-demand belum realtime.

4.1.1. Analisis Dokumen

Dokumen-dokumen yang digunakan dalam proses streaming video ini diantaranya adalah :

a. Data Hasil rekaman aktivitas matahari b. Data file video yang sudah siap di upload 4.1.2 Analisis Prosedur yang sedang berjalan

Ada beberapa tahapan/prosedur dalam penayangan video, yang sedang berjalan saat ini di website LAPAN, diantaranya adalah :

a. Teleskop yang sudah dilengkapi webcam merekam aktivitas matahari

b. File hasil rekaman aktivitas matahari kemudian di konversi c. Admin melakukan uploadfile

d. File yang sudah di upload, sudah siap untuk ditayangkan. e. File dikirim ke client.


(41)

4.1.2.1 Flow Map

Flowmap adalah peta yang menggambarkan tugas atau urutan pelaksanaan tugas kegiatan dari hasil yang diperoleh pada tahap tertentu.

Teleskop / Kamera Admin Client

Konversi File video aktivitas matahari

Upload file video aktivitas matahari ke WEB Web Server File video hasil rekaman aktivitas matahari

File video hasil rekaman aktivitas

matahari yang sudah di konversi

File video aktivitas matahari

ter-upload

Penayangan file video aktivitas matahari di web

File video aktivitas matahari

Akses video aktivitas matahari

Gambar 4.1 Flowmap sistem yang berjalan

4.1.2.2 Diagram Kontek

Diagram kontek menggambarkan hubungan aliran-aliran data ke dalam dan keluaran sistem atau entitas-entitas yang terletak diluar sistem (output) atau menerima dari sistem tersebut (input).

Satu hal yang perlu diperhatikan, diagram konteks hanya menggunakan satu lingkaran proses yang mewakili proses dari semua sistem tersebut.


(42)

Sistem Video Streaming Teleskop /

Kamera Client

File video aktivitas matahari File Hasil Rekaman

Aktivitas Matahari

Gambar 4.2 Diagram kontek sistem yang berjalan

4.1.2.3Data flow Diagram (DFD)

Data Flow Diagram (DFD) didefinisikan sebagai modeling yang memungkinkan sistem analisis menggambarkan sistem sebagai yang utuh. Data Flow Diagram merupakan alat yang digunakan pada metodologi pengembangan pengembangan sistem yang terstruktur dan mengambarkan arus data didalam sistem yang terstruktur tersebut.


(43)

Konversi file video aktivitas matahari Upload video aktivitas matahari ke WEB Penayangan video aktivitas matahari di WEB Teleskop/ kamera Client File rekaman video aktivitas

matahari

File hasil konversi File rekaman video yang sudah

di konversi

File rekaman video yang sudah di konversi

File ter-upload File rekaman video yang sudah

di upload

File rekaman video yang sudah di upload

File video aktivitas matahari

Gambar 4.3 DFD sistem yang berjalan

4.1.3. Evaluasi Sistem yang berjalan

Dari sistem yang berjalan, dapat terlihat bahwa penayangan video aktivitas matahari di website LAPAN, belum realtime. Jadi masyarakat belum bisa mengikuti perkembangan aktivitas matahari setiap harinya. Oleh karena itu, kami melakukan perancangan untuk penayangan video aktivitas matahari secara realtime.


(44)

4.2. Usulan Perancangan Sistem

Berdasarkan hasil evaluasi sistem yang berjalan, dimana penayangan video aktivitas matahari yang belum realtime, maka kami membuat usulan perancangan sistem untuk penayangan secara realtime.

4.2.1. Tujuan Perancangan Sistem

Tujuan dari perancangan sistem ini yaitu, supaya masyarakat juga mengetahui aktivitas matahari setiap harinya. Sehingga mereka bisa mendapatkan informasi yang akurat langsung dari LAPAN.

4.2.2. Perancangan Prosedur yang diusulkan

Adapun beberapa prosedur yang diusulkan untuk penayangan video aktivitas matahari di website LAPAN yaitu :

a. Teleskop yang sudah dilengkapi webcam merekam aktivitas matahari

b. File hasil rekaman di encode

c. File yang sudah di encode dikirim ke broadcast server

d. Setelah melakukan encode file, maka dilakukan authoring file e. Setelah authoring file kemudian serving file.

f. Setelah semua operasi selesai, maka kemudian dilakukan penayangan video aktivitas matahari


(45)

4.2.2.1. Flow Map

Teleskop /

Kamera Encoder Web Server Client

Encoding rekaman aktivitas matahari Broadcast Server Authoring rekaman aktivitas matahari serving rekaman aktivitas matahari Penayangan video aktivitas matahari di website File rekaman Aktivitas matahari File rekaman Aktivitas matahari

yang sudah di encode File rekaman Aktivitas matahari hasil authoring File rekaman Aktivitas matahari siap tayang Video streaming realtime aktivitas matahari

Gambar 4.6 Flowmap sistem yang diusulkan

4.2.2.2. Diagram Kontek

Sistem Video Streaming Teleskop /

Kamera Client

File Hasil Rekaman Aktivitas matahari

File video aktivitas matahari


(46)

4.2.2.3. Data Flow Diagram (DFD) Encoding file rekaman video aktivitas matahari Authoring file rekaman video aktivitas matahari Serving file rekaman video aktivitas matahari Akses Video Aktivitas Matahari Teleskop/ kamera Client File rekaman video aktivitas

matahari File Encode

File rekaman video yang sudah di encode

File rekaman video yang sudah di encode

File authoring File rekaman video yang sudah

di authoring

File rekaman video yang siap tayang

File video aktivitas matahari File rekaman video yang sudah

di authoring

File serving File rekaman video yang sudah

di serving


(47)

4.2.3. Evaluasi sistem yang diusulkan

Dengan melihat perancangan sistem yang diusulkan, video aktivitas matahari sudah bisa diakses secara realtime, selain bisa diakses secara realtime, rekaman-rekaman video sebelumnya yang tersimpan di database server juga masih diakses. Dengan adanya penayangan secara realtime ini, diharapkan bisa membantu masyarakat yang ingin mengetahui dan mengikuti aktivitas matahari setiap harinya.


(48)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis yang penulis lakukan, maka dapat diambil beberapa kesimpulan, diantaranya adalah :

a. Video streaming itu ada video streaming on-demand dan video streaming realtime. Yang disebut dengan on-demand yaitu broadcasting yang menyiarkan file video yang telah direkam sebelumnya. Sedangkan realtime yaitu mekanisme pengontrolan, perekaman data, pemrosesan yang sangat cepat sehinga output yang dihasilkan dapat diterima dalam waktu yang relatif sama.

b. Aktivitas matahari itu adalah kondisi dinamik di matahari akibat perubahan medan magnetiknya yang terutama ditunjukkan dengan variasi jumlah bintik matahari (sunspot), termasuk ledakan matahari (flare), semburan gas matahari (prominensa atau filamen), dan lontaran materi korona (CME, Coronal mass ejection).

c. Proses utama dalam realtime streaming video ini yaitu Creation, yang merupakan langkah awal sebelum melakukan stream, karena sebelum melakukan stream dibutuhkan content, Content yang dimaksud disini yaitu file hasil rekaman. Selanjutnya yaitu encoding, yaitu proses konversi content ke streaming media format. Kemudian authoring, Dalam proses ini harus memutuskan bagaimana streaming files akan ditampilkan di internet. Yang terakhir adalah serving, serving


(49)

merupakan proses penyimpanan files pada server dan mempublishnya di internet.

4.2 Saran

Setelah menyelesaikan praktek kerja lapangan ini, penulis mempunyai saran untuk Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), yaitu dalam penayangan video aktivitas matahari di website, sebaiknya di update setiap selesai pengamatan, sehingga masyarakat yang membutuhkan informasi dan ingin mengetahui seperti apa aktivitas matahari bisa mengaksesnya secara berkala, masyarakat pun bisa membandingkan antara aktivitas matahri hari ini dan hari-hari sebelumnya, meskipun pada dasarnya banyak diantara masyarakat yang tidak mengerti apa itu aktivitas matahari, mungkin dengan cara seperti itu masyarakat akan lebih mengetahui dan mencoba untuk mempelajarinya. Untuk realtime video streamingnya, diharapkan bisa cepat selesai supaya proses pengamatan bisa lebih mudah dan juga supaya masyarakat lebih bisa mengikuti perkembangan dan pergerakan matahari.


(50)

Laporan Praktek Kerja Lapangan

Diajukan untuk memenuhi syarat matakuliah Praktek Kerja Lapangan Program strata satu Jurusan Manajemen Informatika

Oleh :

Eka Setiawati NIM. 10507005 Hani Irmayanti NIM. 10507023

JURUSAN MANAJEMEN INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG


(51)

(52)

v DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN………x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Praktek Kerja Lapangan ...1

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah ...2

1.3 Maksud dan Tujuan Praktek Kerja Lapangan ...3

1.4 Batasan Masalah ...3

1.5 Lokasi dan Waktu Praktek Kerja Lapangan ...4

BAB II LANDASAN TEORI ... 5

2.1 Pengertian Sistem ...5

2.1.1 Elemen Sistem ... 5

2.1.2 Karakteristik Sistem ... 7

2.1.3 Klasifikasi Sistem ... 9

2.2 Pengertian Informasi ... 11


(53)

vi

2.4 Metode Pendekatan Sistem ... 12

2.4.1 Metode Pendekatan Sistem ... 12

2.4.2 Alat Bantu Analisis... 13

2.4.2.1 Flow Map ... 13

2.4.2.2 Diagram Kontek ... 14

2.4.2.3 Data Flow Diagram ... 15

2.5 Teori Video Streaming ... 17

2.5.1 Video Streaming ... 17

2.5.2 On Demand ... 19

2.5.3 Realtime atau Live ... 19

2.6 Penayangan Video di Website Secara Realtime ... 20

2.7 Aktivitas Matahari ... 22

2.8 Perancangan Penayangan Aktivitas Matahari di Website secara Realtime ... 24

BAB III PROFIL PERUSAHAAN... 31

3.1 Tinjauan Umum Perusahaan ... 31

3.1.1 Sejarah LAPAN ... 31

3.1.2 Lingkup Kegiatan ... 32

3.1.3 Kedudukan, Tugas Pokok, Fungsi dan Kewenangan ... 32

3.1.4 Visi dan Misi ... 35


(54)

vii

3.3 Deskripsi Kerja ... 38

BAB IV ANALISIS PRAKTEK KERJA LAPANGAN ... 40

4.1. Analisis sistem yang berjalan ... 40

4.1.1. Analisis Dokumen ... 40

4.1.2 Analisis Prosedur yang sedang berjalan ... 40

4.1.2.1 Flow Map ... 41

4.1.2.2 Diagram Kontek ... 41

4.1.2.3. Data flow Diagram (DFD) ... 42

4.1.3. Evaluasi Sistem yang berjalan ... 43

4.2. Usulan Perancangan Sistem ... 44

4.2.1. Tujuan Perancangan Sistem ... 44

4.2.2. Perancangan Prosedur yang diusulkan ... 44

4.2.2.1. Flow Map ... 45

4.2.2.2. Diagram Kontek ... 45

4.2.2.3. Data Flow Diagram (DFD) ... 46

4.2.3. Evaluasi sistem yang diusulkan ... 47

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 48

4.1 Kesimpulan... 48

4.2 Saran ... 49


(55)

Jogiyanto. 2005. Analisis dan Desain. Andi. Yogyakarta Fatansyah.2007. Basis Data.Informatika.Bandung

http://www.wikipedia.org/. Sistem Informasi. 06 Juli 2010 http://willis.comze.com/. Sistem Informasi. 06 Juli 2010

http://t-djamaluddin.spaces.live.com/blog/. Aktivitas Matahari Pengaruhi Iklim.

06 Juli 2010

http://sikathabis.multiply.com/. Video Streaming. 06 Juli 2010 http://sikathabis.multiply.com/. Video Streaming. 06 Juli 2010

http://techno.okezone.com/. Streaming Protocol Badai Matahari 2012 Puncak Aktivitas Pusat Tata Surya. 8 Juli 2010

http://sikathabis.multiply.com/. Video Streaming. 06 Juli 2010 http://www.ittelkom.ac.id/library/. Video Streaming. 13 Juli 2010 http://bebas.vlsm.org/. Streaming Protocol. 21 Juli 2010


(56)

ii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Segala puji hanya milik Allah SWT, Tuhan semesta alam yang telah melimpahkan segala kenikmatan baik nikmat jasmani maupun rohani berupa ilmu, kesehatan, kebahagiaan dan kemampuan kepada penulis untuk menuangkan ide dan gagasan dalam Laporan Praktek Kerja Lapangan ini yang berjudul “STUDI VIDEO STREAMING UNTUK PENAYANGAN AKTIVITAS MATAHARI DI SITUS WEB SECARA REALTIME”

Laporan Kerja Praktek diajukan untuk memenuhi syarat matakuliah praktek kerja lapangan program Strata satu (S1) Jurusan Manajemen Informatika, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM), Bandung.

Dengan terselesaikannya Laporan Praktek Kerja Lapangan ini, penulis ungkapkan rasa syukur yang tiada terhingga kepada Allah SWT. Dan tidak lupa pula penulis ucapkan terima kasih kepada :

1. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, M.Sc, selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.

2. Prof. Dr. Ir. Ukun Sastraprawira, M.Sc, selaku Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.


(57)

iii

3. Dadang Munandar, SE., M.Si selaku Ketua Jurusan Manajemen Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.

4. Bapak Tono Hartono selaku selaku Dosen wali kelas MI 1, sekaligus Dosen Pembimbing.

5. Seluruh staf pengajar di jurusan Manajemen Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.

6. Bapak Bachtiar selaku pembimbing lapangan di Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)

7. Kedua Orang tua yang sangat dihormati dan sayangi terima kasih atas support dan motivasi yang telah di berikan selama kami mengerjakan tugas ini.

8. Rekan-rekan di kelas MI-1 angkatan 2007.

9. Pihak-pihak lain yang tidak mungkin penulis catat satu persatu. Semoga Allah SWT. membalas segala kebaikan Anda semua dengan balasan yang lebih baik. Amien.

Peribahasa Indonesia mengatakan : “tiada gading yang tak retak”. Maka dengan segala kerendahan hati penulis pun menyadari bahwa laporan praktek kerja lapangan ini masih jauh dari kelengkapan dan kesempurnaan. Oleh karena itu, saran dan kritik konstruktif sangat penulis harapkan demi perbaikan kualitas karya ilmiah dan proses pembelajaran penulis.


(58)

iv

Akhir kata, penulis berharap semoga laporan ini dapat memberi sedikit sumbangsih bagi perkembangan dunia intelektualitas, khususnya bagi penulis sendiri.

Bandung, Oktober 2010


(59)

(60)

DATA PRIBADI PERSONAL

Nama : Eka Setiawati

Nama Panggilan : Nonk

Kewarganegaraan : INDONESIA

Tempat, Tanggal Lahir : Karawang, 14 Oktober 1990

Alamat : Kp.Karees Rt 01/Rw 06 Ds.Kutapohaci kec.Ciampel kab.Karawang 41361

No Tlp : 08562135014

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Status Hidup : Belum Nikah

PENDIDIKAN FORMAL FORMAL EDUCATION

1995 – 2001 : SDN KUTAPOHACI III 2001 – 2004 : SMPN 2 TELUK JAMBE 2004 – 2007 : SMAN 1 KLARI


(61)

DATA PRIBADI PERSONAL

Nama : Hani Irmayanti

Nama Panggilan : Hani

Kewarganegaraan : INDONESIA

Tempat, Tanggal Lahir : Banjar, 16 Agustus1989

Alamat : Desa Karangjaladri Dusun Buniayu RT.10/03 NO.71 Kecamatan Parigi Ciamis 46393

No Tlp : 081312962000

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Status Hidup : Belum Nikah

PENDIDIKAN FORMAL FORMAL EDUCATION

1995 – 2001 : SDN 1 Ciliang 2001 – 2004 : SMPN 1 Parigi 2004 – 2007 : SMAN 2 Ciamis


(1)

ii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Segala puji hanya milik Allah SWT, Tuhan semesta alam yang telah melimpahkan segala kenikmatan baik nikmat jasmani maupun rohani berupa ilmu, kesehatan, kebahagiaan dan kemampuan kepada penulis untuk menuangkan ide dan gagasan dalam Laporan Praktek Kerja Lapangan ini yang berjudul “STUDI VIDEO STREAMING UNTUK PENAYANGAN AKTIVITAS MATAHARI DI SITUS WEB SECARA REALTIME”

Laporan Kerja Praktek diajukan untuk memenuhi syarat matakuliah praktek kerja lapangan program Strata satu (S1) Jurusan Manajemen Informatika, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM), Bandung.

Dengan terselesaikannya Laporan Praktek Kerja Lapangan ini, penulis ungkapkan rasa syukur yang tiada terhingga kepada Allah SWT. Dan tidak lupa pula penulis ucapkan terima kasih kepada :

1. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, M.Sc, selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.

2. Prof. Dr. Ir. Ukun Sastraprawira, M.Sc, selaku Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.


(2)

iii

3. Dadang Munandar, SE., M.Si selaku Ketua Jurusan Manajemen Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.

4. Bapak Tono Hartono selaku selaku Dosen wali kelas MI 1, sekaligus Dosen Pembimbing.

5. Seluruh staf pengajar di jurusan Manajemen Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.

6. Bapak Bachtiar selaku pembimbing lapangan di Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)

7. Kedua Orang tua yang sangat dihormati dan sayangi terima kasih atas support dan motivasi yang telah di berikan selama kami mengerjakan tugas ini.

8. Rekan-rekan di kelas MI-1 angkatan 2007.

9. Pihak-pihak lain yang tidak mungkin penulis catat satu persatu. Semoga Allah SWT. membalas segala kebaikan Anda semua dengan balasan yang lebih baik. Amien.

Peribahasa Indonesia mengatakan : “tiada gading yang tak retak”. Maka dengan segala kerendahan hati penulis pun menyadari bahwa laporan praktek kerja lapangan ini masih jauh dari kelengkapan dan kesempurnaan. Oleh karena itu, saran dan kritik konstruktif sangat penulis harapkan demi perbaikan kualitas karya ilmiah dan proses pembelajaran penulis.


(3)

iv

Akhir kata, penulis berharap semoga laporan ini dapat memberi sedikit sumbangsih bagi perkembangan dunia intelektualitas, khususnya bagi penulis sendiri.

Bandung, Oktober 2010


(4)

(5)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP CURRICULUM VITAE

DATA PRIBADI PERSONAL

Nama : Eka Setiawati

Nama Panggilan : Nonk

Kewarganegaraan : INDONESIA

Tempat, Tanggal Lahir : Karawang, 14 Oktober 1990

Alamat : Kp.Karees Rt 01/Rw 06 Ds.Kutapohaci kec.Ciampel kab.Karawang 41361

No Tlp : 08562135014

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Status Hidup : Belum Nikah

PENDIDIKAN FORMAL FORMAL EDUCATION

1995 – 2001 : SDN KUTAPOHACI III 2001 – 2004 : SMPN 2 TELUK JAMBE 2004 – 2007 : SMAN 1 KLARI


(6)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP CURRICULUM VITAE

DATA PRIBADI PERSONAL

Nama : Hani Irmayanti

Nama Panggilan : Hani

Kewarganegaraan : INDONESIA

Tempat, Tanggal Lahir : Banjar, 16 Agustus1989

Alamat : Desa Karangjaladri Dusun Buniayu RT.10/03 NO.71 Kecamatan Parigi Ciamis 46393

No Tlp : 081312962000

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Status Hidup : Belum Nikah

PENDIDIKAN FORMAL FORMAL EDUCATION

1995 – 2001 : SDN 1 Ciliang 2001 – 2004 : SMPN 1 Parigi 2004 – 2007 : SMAN 2 Ciamis