Sampling Sediaan sampel Analisis Kuantitatif
Kimia Kesehatan, Direktoran Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, 2007
327
Gambar 15.12 Contoh presisi dan akurasi hasil penimbangan sampel Metode memiliki sifat selektif artinya metode tersebut
memang tepat dan hanya cocok untuk proses analisis sampel. Kehadiran zat
‐zat lain tidak berpengaruh terhadap proses analisis sampel. Sebagai contoh
misalnya analisis boraks. Pertama dilakukan test pendahuluan untuk mengetahui bahwa didalam sampel
terdapat senyawa boraks yaitu Natrium tetra borat, sampel ditambahkan asam sulfat pekat dan methanol.
Selanjutnya dilakukan uji reaksi nyala, keberadaan boraks diketahui dengan adanya nyala yang berwarna
hijau.
Jika kita tidak yakin dengan percobaan ini, maka dapat kita lakukan percobaan lain, seperti mereaksikan sampel
denga perak nitrat, jika terjadi endapan putih dari senyawa perak metaborat, menunjukkan adanya boraks
dalam sampel.
Analisis secara kuantitatif dapat dilakukan dengan mentitrasi larutan sampel dengan HCl. Reaksi
pendahuluan dan analisis harus memberikan kepastian bahwa zat yang kita uji adalah boraks, misalnya endapan
putih yang terjadi memang spesifik karena adanya senyawa perak metaborat dalam sampel. Selektifitas dari
metoda analisis umumnya sangat ditentukan oleh kespesifikan reaksi, jika terjadi reaksi yang spesifik
antara sampel dengan pereaksi maka otomatis metode sangat selektif, untuk mempermudah selektifitas reaksi
perhatikan ilustrasinya dalam Gambar 15.13. Gambar 15.13. Selektifitas yang
ditunjukkan oleh pereaksi=R yang hanya bereaksi dengan sampel=S
Kimia Kesehatan, Direktoran Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, 2007
328
Krietria terkahir adalah metode bersifat praktis, artinya percobaan mudah dikerjakan, prosedur dan
teknik yang dipergunakan sederhana. Waktu yang diperlukan melakukan analisis relative cepat,
mengingat banyak senyawa kimia yang mudah berubah karena waktu penyimpanan sampel terlalu
lama.
Untuk mendapatkan teknik atau metode yang ideal atau memenuhi seluruh kriteria diatas cukup sulit,
sehingga kita juga perlu mempertimbangkan aspek sampel seperti macam dan jumlah sampel yang akan
dianalisis, tujuan analisis dan peralatan yang tersedia. Kriteria utama yang harus dipenuhi dalam
analisis adalah ketepatan, ketelitian, dan selektifitas.