Pedoman Upaya Kesehatan Jiwa dan Psikososial untuk Kesiapsiagaan Bencana

セ セ@

..

)" -

セ@ ",

INDOHEIIA
'SEH,.,1

III"'·

2tU

Direktorat Jenderal Blna Pelayanan Medik
Direklorat Bina Pelayanan Kesehatan Jiwa
Departemen Kesehatan R t
Tahun 2008

Pedoman

UPAYA KESEHATAN JIWA DAN
PSIKOSOSIAL UNTUK
KESIAPSIAGAAN BENCANA

セ@

Direktorat Jenderal Bina Pelayanan Medik
Direktorat Bina Pelayanan Kesehatan Jiwa
Departemen Kesehatan R.I
Tahun 2008

b

"'COIliESlA

IEHAT

11"

KATA PENGANTAR


Bencana gempa dan tsunami yang terjadi dalam beberapa
tahun belakangan ini telah menimbulkan beban yang sangat
besartidak hanya menimbulkan trauma fisik tetapijuga trau ma
psikologik pada orang yang mengalami bencana tersebut.
Walaupun orang yang mengalami bencana terse but
membutuhkan dan telah mendapat dukungan materi dan
perawatan kesehatan fisik sebagai bagian dari pemuliha n,
mereka juga membutuhkan perawatan psikologis yang sesuai
untuk membantu mereka mengatasi trauma psikologis selama
dan setelah bencana. Dukungan psikologis ini harus tersedia
mulai dari fase segera setelah terjadi bencana sampai dengan
fase rehabilitasi.
Pengalaman dan pembelajaran yang didapatkan dalam
menangani gempa dan tsunami di Aceh, Jogjakarta, Klaten ,
Pangandaran dan diberbagai daerah lain memunculkan fakta
bahwa kesiapsiagaan bencana di Indonesia dalam memenuhi
kebutuhan kesehatan jiwa dan psikososial masyarakat sangat
terbatas atau hampir tidak diperhatikan.
Dalam kebijakan penanggulangan bencana bidang

kesehatan, masalah kesehatan jiwa dan psikososial baru
diperhitungkan pada fase pasca bencana sehingga belum ada
satu daerahpun yang memasukkan masalah kesehatan jiwa
dan psikososial dalam rencana kesiapsiagaan untuk mengatasi
setiap situasi yang dapat terjadi pada bencana.

Kami menyadari dalam memberikan pelayanan kesehatan
pada berbagai bencana alam yangterjadi di Indonesia,jajaran
kesehatan telah memberikan pelayanan kesehatan dengan
baik,cepat dan tepat, namun upaya pelayanan kesehatan fisik
ini tidak dilakukan secara bersama-sama dengan dukungan
psikososial dan kesehatan jiwa.
Oleh karena itu Direktorat Bina Pelayanan Kesehatan JiwaDirektorat Jenderal Bina Pelayanan Medik menyusun sebuah
buku pedoman upaya kesehatan jiwa dan psikososial untuk
kesiapsiagaan bencana (Mental Health and Psychosocial
aspect of Disaster Preparedness) yang diharapkan dapat
bermanfaat bagi semua pihak, khususnya dalam menyusun
suatu rencana aksi kesiapsiagaan bencana.
Kami sadari bahwa buku ini belumlah lengkap dan
sempurna, untuk itu kami mohon kritik dan saran terhadap

kesempurnaan bu'ku ini.
Jakarta, November, 2008
Direktur Bina Pelayanan Kesehatan Jiwa
Ditjen Bina Pelayanan Medik
Depertemen Kesehatan RI

Dr. H.M. Aminullah, SpKJ. MM
NIP. 140088512

ii

SAMBUTAN DIREKTUR JENDERAL BINA
PELAYANAN.MEDIK DEPARTEMEN KESEHATAN RI
PADA BUKU PEDOMAN
UPAYA KESEHATAN JIWA DAN PSIKOSOSIAI.
UNTUK KESIAPSIAGAAN BENCANA

Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh
Dengan mengucap Puji Syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa atas Rahmat dan HidayahNya sehingga dapattersusunnya

Buku Pedoman Upaya Kesehatan Jiwa dan Psikososial untuk
kesiapsiagaan bencana.
Seperti kita ketahui bersama bahwa dalam beberapa tahun
terakhir ini, rasanya begitu banyak kita menyaksikan terjadinya
bencana, baik yang merupakan bencana alam ataupun
bencana yang disebabkan ulah manusia. Peristiwa ini tidak
hanya menimbulkan trauma fisik saja, namun juga trauma
psikologik yang besar. Berbagai upaya telah dilakukan untuk
mengatasi dampak bencana yang dialarni para korban yang
selamat. Namun aspek fisik masih menjadi sorotan terbesar,
sehingga banyak orang sering kali lupa mempertimbangkan
aspek pSikososial dan kesehatan jiwa
Saya menilai pedoman ini sangat penting artinya bagi
pemangku kebijakan dijajaran kesehatan baik ditingkat pusat,
provinsi dan kabupaten/kota untuk rnengembangkan sistem
kesehatan yang tanggap terhadap kebutuhan kesehatan jiwa
dan psikososial dari kemungkinan bencana yang akan datang.

iii


DAFTAR lSI

Kepada segenap tim penyusun, narasumber saya
sampaikan ucapan terima kasih atas dukungan dan
kerjasamanya dalam menyusun buku ini.
Akhir kata saya mengharapkan dengan diterbitkannya buku
ini akan memberikan manfaat untuk dijadikan pedoman bagi
pe ngambilan kebij akan dijajaran kesehatan dala m
mempersiapkan perenca naan secara rinci untuk memenuhi
kebutuha n kesehatan dari masya rakat dala m menghadapi
kem ungkinan terjadinya bencana .
Semoga Alla h SWT senantiasa memberikan petunjuk dan
ridha Nya kepada kita sem ua dalam menanggulangi masalah
akibat bencana yang sangat kompleks ini.
Wassalamulaikum warahmatullahi wabarakatuh

Jakarta Desember, 2008




セd・ー。イエュョ

Direktur Jendetal Pelayanan Medik

kセウ・ィ。エョ@

Dr. Farid Husin, Sp8

iv

R.I.

...

CP

Hal
Kata Pengantar
Sambutan Dirjen
BABI Pendahuluan

A. Latar Belakang
B. Tujuan
c. Besaran Masalah
D. Dasar Hukum

1
1
3
4
9

BAB II

11

Prinsip Dasar Upaya Kesehatan Jiwa Bencana

BAB III Pengembangan Sistem Kesehatan Jiwa
untuk Kesiapsiagan Bencana
A. Sistem pelayanan kesehatan jiwa untuk

kesiapsiagaan bencana
B. Sistem informasi
c. Monitoring dan evaluasi
D. Sistem Koordinasi
E. Pemberdayaan masyarakat
BAB IV. Upaya Kesehatan Jiwa untuk kesiapsiagaan
bencana
A. Pemetaan
B. Pengembangan Sumber daya manusia
c. Penyediaan materi Konunikasi Informasi
dan Edukasi
D. Penyediaan perlengkapan komunikas;
E. Peran dan tanggungjawab pekerja masyarakat

iii

16
16
21
21

23
24
27
27
28
29
31
31

v

BABI
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Wilayah Negara Kesatuan Republiklndonesia secara
geografis terletak pada wilayah yang rawan terhadap bencana
alam seperti gempa bumi, tsunami, letusan gunung berapi,
tanah longsor, banjir dan lain-lain serta bencana akibat ulah
manusia seperti kerusuhan sosial dan politik, kecelakaan

transportasi udara, laut dan darat dan lain-lain.
Peristiwa bencana gempa bumi dan tsunami tanggal 26
Desember 2004 di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, disusul
dengan gempa yang terjadi di Provinsi DIY dan Jawa Tengah,
tsunami di Cilacap dan Pangandaran tahun 2006 serta gempa
bumi di Bengkulu dan Sumatera Barat tahun 2007 memberikan
kita kesempatan untuk meninjau ulang hal-hal yang telah kita
pelajari dan bagaimana kita bisa lebih baik dalam
mempersiapkan dan menghadapi bencana yang tidak tahu
kapan akan terjadi
Dalam memberikan pelayanan kesehatan pada berbagai
bencana alam di Aceh, Jogyakarta dan daerah lain, jajaran
kesehatan teilah memberikan pelayanan kesehatan dengan
baik,cepat dan tepat, namun upaya pelayanan kesehatan fisik
ini tidak dilakukan secara bersama-sama dengan dukungan
psikososial dan kesehatan jiwa.

1

Upaya untuk pemulihan dan rehabilitasi fisik akan
terhambat bila dukungan terhadap kesehatan jiwa dan
psikososial tidak mendapat perhatian. Oleh karena itu
menyediakan dukungan kesehatan jiwa dan psikososial pada
masyarakat yang terkena bencana merupakan sesuatu yang
sangat penting. Dukungan kesehatan j iwa dan psikososial yang
diberikan harus sen sitif t erh ada p bu daya setempat dan
dilakukan oleh tenaga-tenaga ya ng tepat dan telah dilatih
sebelumnya sehingga mereka dapat memahami kebutuhan
orang-orang yang selamat dari bencana (s urvivior) tersebut,
khususnya kebutuhan bagi kelompok-kelompok rentan seperti
perempuan, anak-anak dan lanjut usia.
Belajar dari pengalaman dalam menangani gempa dan
tsunami di Aceh, Jogjakarta, Klaten dan berbagai daerah
lainnya, memunculkan fakta bahwa kesiapsiagaan bencana di
Indonesia dalam memenuhi kebutuhan kesehatan jiwa dan
psikososial masyarakat sangat terbatas atau hampir tidak
diperhatikan. Setiap daerah yang rawan bencana maupun tidak
seharusnya dapat mempersiapkan rencana aksi dalam
memenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat dari
kemungkinan bencana yang akan datang. Upaya pemulihan
kesehatan jiwa dan psikososial sebaiknya merupakan bagian
integral dari kesiapsiagaan bencana.
Untuk mengimplemantasikan hal tersebut, dibutuhkan
suatu sistem kesehatan jiwa masyarakat yang kuat yang dapat
menyediakan kebutuhan akan kesehatan jiwa dan psikososial
yang terus menerus dan dengan