Analisis Kesiapsiagaan Dinas Kesehatan Terhadap Penanggulangan Bencana Di Kota Medan

ABSTRAK
Kesiapsiagaan adalah program pembangunan yang bertujuan untuk
meningkatkan kapasitas dan kemampuan seluruh potensi sumberdaya di wilayah agar
dapat menanggulangi masalah kesehatan akibat kedaruratan dan bencana secara
efisien dari tahap tanggap darurat sampai rehabilitasi secara berkesinambungan
sebagai bagian dari pembangunan kesehatan yang menyeluruh. Kesiapsiagaan Dinas
Kesehatan dalam upaya penanggulangan bencana di Kota Medan merupakan
produktivitas Dinas Kesehatan pada tahap pra bencana.
Penelitian ini bertujuan meneliti kesiapsiagaan Dinas kesehatan dalam
menghadapi bencana di Kota Medan. Penelitian ini menggunakan pendekatan
deskriptif kualitatif, dengan studi fenomenologi yaitu penelitian yang memahami
makna dan mendeskripsikan latar dan interaksi Dinas Kesehatan dalam
Kesiapsiagaan bidang kesehatan terhadap penanggulangan bencana di Kota Medan.
Lokasi dan Waktu Penelitian Dinas Kesehatan Kota Medan pada bulan
Februari sampai dengan April 2015. Dalam Penelitian ini dipilih tiga orang yang
menjadi informan yaitu: Kepala Dinkes Kota Medan, Kepala Bidang PMK, Kepala
Seksi Wabah dan Bencana.
Kesimpulan penelitian adalah Dinas Kesehatan Kota Medan masih belum siap
dikarenakan hal sebagai berikut bahwa secara kuantitas 1705 jumlah SDM yang ada
di Dinas Kesehatan Kota Medan sudah memadai dengan Tim Emergency yang
ditempatkan di setiap puskesmas serta sudah dibekali dengan pendidikan dan

pelatihan kebencanaan seperti ATCLS dan BTCLS. Namun, dalam penanggulangan
bencana tenaga kesehatan tidak cukup hanya dokter dan perawat/bidang yang dilatih
tetapi juga tenaga gizi, sanitarian, entomolog dan pskiatri. Dinas Kesehatan Kota
Medan juga belum membuat kebijakan terkait bencana seperti halnya mitigasi,
rencana kontijensi, pembuatan SOP dan MOU kerjasama lintas sektoral terkait
penanggulangan bencana. Sarana dan prasarana serta obat dan perbekalan yang masih
belum memenuhi standar penanggulangan bencana. Dinas Kesehatan perlu menjalin
hubungan lintas sektoral dan komunikasi lintas sektoral, dan untuk meningkatkan
keterampilan perlu dilaksanakan latihan bersama dalam bentuk gladi dan simulasi
yang sudah pernah dilakukan yaitu untuk bencana kebakaran dan melaksanakan
latihan yang sama untuk bencana banjir.
Kata Kunci: Analisis, Kesiapsiagaan, Bencana, Dinas Kesehatan Kota Medan

ABSTRACT

Preparedness and complete alertness is a development program which is
aimed to increase the capacity of all regional potential resources in handling health
problems caused by emergency and disaster efficiently, from the stage of emergency
response to rehabilitation sustainably as a part of the entire health development. The
preparedness and complete alertness of the Health Service in handling disaster in

Medan is the productivity of the Health Service in pre-disaster stage.
The objective of the research was to analyze the preparedness and complete
alertness of the Health Service in facing disaster in Medan. The research used
descriptive qualitative approach and phenomenological study in order to understand
the meaning and to describe the setting and the interaction of the Health Service in
its preparedness and complete alertness in the handling disaster in Medan.
The research was conducted at the Health Service of Medan from February to
April, 2015. The informants consisted of the Head of the Health Service of Medan,
the Head of PMK Department, and the Head of Epidemic and Disaster Section.
The conclusion of the research showed that the Health Service of Medan was
not prepared because of some factors as follows: quantitatively, 1,705 employees at
the Health Service, Medan, are sufficient and Emergency team in each puskesmas
had obtained education and training like ATCLS and BTCLS, However, in
responding to disaster, besides doctors and nurses, the training should also include
nutritionists, sanitarians, entomologists, and psychiatrists. The Health Service of
Medan also does not make any policy on disaster such as mitigation, contingency,
SOP and MOU of cross sectoral related to disaster. Facility and infrastructure as
well as medicines and equipment are not sufficiently available. It is recommended
that the management of the Health Service cooperate and communicate with cross
sectoral, increase skill, and cooperative training by doing rehearsals and simulations

for fire and flood.
Keywords: Analysis, Preparedness and Complete Alertness, Disaster, the Health
Service of Medan