3 Pembatasan Masalah 4 Maksud Dan Tujuan

I. 3 Pembatasan Masalah

Permasalahan dalam perancangan beton prategang begitu banyak dan kompleks. Oleh karena itu, penulis membatasi masalah yang akan dibahas dalam tugas akhir ini adalah: 1. Hanya merencanaan dan menganalisa perhitungan struktur bangunan atas jembatan 2. Tidak membahas perencanaan dan analisa perhitungan struktur bangunan bawah 3. Tidak merencanakan perletakan 4. Teknik pelaksanaan dibahas hanya secara umum. 5. Tidak merencanakan perkerasan jalan diatasnya 6. Tidak meninjau profil sungai 7. Data-data yang akan digunakan untuk menentukan dimesi jembatan adalah perencanaan dari penulis dan tetap mengacu pada peraturan yang ada: a. Panjang jembatan 140 m dengan bentuk desain seperti ini : b. Lebar jembatan 9 meter c. Mutu beton K-600 8.Mutu baja pratekan digunakan kabel jenis strand seven wires stress relieved 7 kawat untaian dengan mengacu pada tabel ASTM A-416 Universitas Sumatera Utara

I. 4 Maksud Dan Tujuan

Tujuan dari penyusunan Tugas Akhir ini adalah untuk menjawab permasalahan yang ada, antara lain : 1. Merencanakan pendimensian profil box girder prestress 2. Menganalisa pembebanan terhadap struktur jembatan 3. Bagaimana menganalisa kehilangan gaya prategang yang terjadi pada box girder prestressed ?

I.5 Manfaat

Adapun manfaat dari Tugas Akhir ini antara lain : 1. Dapat merencanakan struktur jembatan dengan profil box girder prestressed yang sesuai dengan persyaratan struktur yang aman. 2. Dapat memahami konsep perencanaan struktur jembatan yang menggunakan profil box girder prestressed. 3. Sebagai alternatif lain dalam teknik perencanaan jembatan dengan bentang yang cukup panjang dan medan yang cukup sulit. Universitas Sumatera Utara

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan Tugas Akhir ini dapat dilihat seperti diagram dibawah ini : NOT OK Pengumpulan Dat a St udi Kepust akaan Preliminary Design Analisa Pembebanan Pemodelan Dan Analisa St rukt ur At as Jembat an Kont r ol Desain Penulangan Box Girder Gambar Desain Selesai Universitas Sumatera Utara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Jembatan II.1.1 Umum Konstruksi jembatan adalah suatu konstruksi bangunan pelengkap sarana trasportasi jalan yang menghubungkan suatu tempat ke tempat yang lainnya, yang dapat dilintasi oleh sesuatu benda bergerak misalnya suatu lintas yang terputus akibat suatu rintangan atau sebab lainnya, dengan cara melompati rintangan tersebut tanpa menimbun menutup rintangan itu dan apabila jembatan terputus maka lalu lintas akan terhenti. Lintas tersebut bisa merupakan jalan kendaraan, jalan kereta api atau jalan pejalan kaki, sedangkan rintangan tersebut dapat berupa jalan kenderaan, jalan kereta api, sungai, lintasan air, lembah atau jurang. Jembatan juga merupakan suatu bangunan pelengkap prasarana lalu lintas darat dengan konstruksi terdiri dari pondasi, struktur bangunan bawah dan struktur bangunan atas, yang menghubungkan dua ujung jalan yang terputus akibat bentuk rintangan melalui konstruksi struktur bangunan atas. Jembatan adalah jenis bangunan yang apabila akan dilakukan perubahan konstruksi, tidak dapat dimodifikasi secara mudah, biaya yang diperlukan relatif mahal dan berpengaruh pada kelancaran lalu lintas pada saat pelaksanaan pekerjaan. Jembatan dibangun dengan umur rencana 100 tahun untuk jembatan besar, minimum jembatan dapat digunakan 50 tahun. Ini berarti, disamping kekuatan dan kemampuan untuk melayani beban lalu lintas, perlu diperhatikan juga bagaimana pemeliharaan jembatan yang baik. Universitas Sumatera Utara