Bagaimana cara membuat Batik Tulis
Bagaimana cara membuat Batik Tulis?
Pada dasarnya proses pembuatan batik tulis dilakukan dengan ditulis tangan demi menjaga nilai seni
tradisional dan warisan sejarah. Hal ini tentunya akan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk proses
pembuatan batik tulis. Banyak yang tidak percaya bahwa proses pembuatan batik tulis bisa memakan waktu 1
hingga 3 bulan. Kenapa bisa demikian? dibawah ini kami akan jelaskan sedikit tentang Proses pembuatan
batik tulis :
Alat alat yang diperlukan dalam proses pembuatan batik tulis
1. Canting
Canting adalah alat untuk membatik yang digunakan untuk membuat pola dari motif batik tulis. Biasanya
terbuat dari bahan tembaga yang ujungnya menyerupai paruh burung.
2. Gawangan
Gawangan adalah tempat untuk meletakkan kain yang akan dibatik. Fungsinya agar pengrajin batik tulis dapat
dengan mudah membuat pola motif batik tulis. Gawangan dapat terbuat dari kayu atau bambu.
3. Wajan
Berupa wajan kecil untuk mencairkan malam atau lilin. Wajan ini bisa terbuat dari tembaga atau tanah liat.
4. Anglo / kompor kecil
Anglo digunakan untuk memanaskan wajan.
5. Malam/lilin
Malam batik tulis terbuat dari campuran berbagai jenis bahan yang berupa gondorukem, lemak minyak kelapa,
dan parafin.
6. Bahan pewarna
Biasa juga disebut sebagai wedel atau tom. Untuk pembuatan batik tulis, umumnya menggunakan pewarna
alam.
Proses pembuatan batik tulis adalah sebagai berikut :
1. Pengloyoran
Proses awal pembuatan batik tulis disebut dengan pengloyoran. Pengloyoran adalah pencucian bahan kain
dengan tujuan untuk mendapatkan daya serap warna yang lebih baik sehingga warna dapat lebih tajam. Selain
itu pengloyoran juga bertujuan untuk melembutkan kain serta menjaga kondisi benang dalam keadaan baik.
2. Nyorek / mola
Proses berikutnya dari pembuatan batik tulis adalah Nyorek atau mola. Proses ini adalah menggambar motif
dasar dan pola batik tulis diatas kain dengan menggunakan pensil ataupun arang kayu sebagai dasar untuk
membuat pola batik tulis. Terkadang Nyorek bisa langsung menggunakan canting diatas kain sesuai dengan
pola batik tulis yang diinginkan. Proses ini bisa memakan waktu berjamjam hingga beberapa hari tergantung
tingkat kerumitan pola batik tulis.
3. Nyanthing
Proses pembuatan batik tulis selanjutnya adalah Nyanthing. Proses ini menggunakan lilin panas dengan
menggunakan canting untuk membuat outline (nglowong) dan diakhiri dengan pembuatan detil motif batik tulis
(isenisen). Dalam proses ini dikenal tahapan dalam istilah jawa NgengrengiNyecekiNembok. Karena proses
ini dikerjakan secara manual dengan tangan dan biasanya setiap proses demi proses nyanthing dilakukan oleh
orang yang berbedabeda, maka proses ini akan memakan waktu yang lama, ratarata memakan waktu satu
minggu. Jika desain batik tulis rumit, bisa memakan waktu 13 bulan.
4. Medel
Proses pembuatan batik tulis berikutnya adalah Medel. Proses pembuatan batik tulis ini adalah mencelupkan
kain batik tulis yang sudah dipola dengan lilin (malam) ke delam cairan pewarna pertama. Proses pembuatan
batik tulis pada tahap pencelupan akan dilakukan beberapa kali hingga mendapatkan warna yang diinginkan.
5. Ngerok /Mbirah
Proses pembuatan batik tulis selanjutnya adalah proses ngerok atau Mbirah. Proses ini bertujuan untuk
melepaskan lilin (malam) dari kain batik tulis dengan menggunakan alat bantu yang terbuat dari logam,
kemudian kain batik tulis dibilas dengan air dan dijemur.
6. Mbironi
Proses pembuatan batik tulis berikutnya adalah Mbironi. Pada proses ini bertujuan untuk menutupi detildetil
corak batik tulis dengan lilin panas menggunakan canting. Proses ini juga bertujuan untuk melengkapi motif
motif batik tulis yang belum diwarnai atau disebut dengan proses Ngrining.
7. Nyoga
Proses pembuatan batik tulis selanjutnya adalah Nyoga. Proses ini pada dasarnya sama seperti proses medel
pada tahap sebelumnya, namun pada proses ini dilakukan untuk menambahkan warnawarna lain pada kain
batik tulis yang sudah diberi warna sebelumnya.
8. Nglorot
Apabila semua motif telah diwarnai, maka pembuatan batik tulis berikutnya adalah Nglorot. Pada proses ini
bertujuan untuk menghilangkan lilin dari kain dengan cara merebus kain didalam air mendidih. Setelah itu kain
batik tulis akan dibilas dengan air bersih untuk membersihkan keseluruhan kain batik tulis.
9. Penjemuran.
Proses terakhir dari pembuatan batik tulis adalah penjemuran kain batik tulis. Proses ini bertujuan untuk
mengeringkan kain batik tulis yang sudah selesai dibuat sehingga dapat dipakai.
ajak buah hati belajar membatik yuk bun
supaya meraka dapat menghargai batik tulis khas indonesia
Pada dasarnya proses pembuatan batik tulis dilakukan dengan ditulis tangan demi menjaga nilai seni
tradisional dan warisan sejarah. Hal ini tentunya akan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk proses
pembuatan batik tulis. Banyak yang tidak percaya bahwa proses pembuatan batik tulis bisa memakan waktu 1
hingga 3 bulan. Kenapa bisa demikian? dibawah ini kami akan jelaskan sedikit tentang Proses pembuatan
batik tulis :
Alat alat yang diperlukan dalam proses pembuatan batik tulis
1. Canting
Canting adalah alat untuk membatik yang digunakan untuk membuat pola dari motif batik tulis. Biasanya
terbuat dari bahan tembaga yang ujungnya menyerupai paruh burung.
2. Gawangan
Gawangan adalah tempat untuk meletakkan kain yang akan dibatik. Fungsinya agar pengrajin batik tulis dapat
dengan mudah membuat pola motif batik tulis. Gawangan dapat terbuat dari kayu atau bambu.
3. Wajan
Berupa wajan kecil untuk mencairkan malam atau lilin. Wajan ini bisa terbuat dari tembaga atau tanah liat.
4. Anglo / kompor kecil
Anglo digunakan untuk memanaskan wajan.
5. Malam/lilin
Malam batik tulis terbuat dari campuran berbagai jenis bahan yang berupa gondorukem, lemak minyak kelapa,
dan parafin.
6. Bahan pewarna
Biasa juga disebut sebagai wedel atau tom. Untuk pembuatan batik tulis, umumnya menggunakan pewarna
alam.
Proses pembuatan batik tulis adalah sebagai berikut :
1. Pengloyoran
Proses awal pembuatan batik tulis disebut dengan pengloyoran. Pengloyoran adalah pencucian bahan kain
dengan tujuan untuk mendapatkan daya serap warna yang lebih baik sehingga warna dapat lebih tajam. Selain
itu pengloyoran juga bertujuan untuk melembutkan kain serta menjaga kondisi benang dalam keadaan baik.
2. Nyorek / mola
Proses berikutnya dari pembuatan batik tulis adalah Nyorek atau mola. Proses ini adalah menggambar motif
dasar dan pola batik tulis diatas kain dengan menggunakan pensil ataupun arang kayu sebagai dasar untuk
membuat pola batik tulis. Terkadang Nyorek bisa langsung menggunakan canting diatas kain sesuai dengan
pola batik tulis yang diinginkan. Proses ini bisa memakan waktu berjamjam hingga beberapa hari tergantung
tingkat kerumitan pola batik tulis.
3. Nyanthing
Proses pembuatan batik tulis selanjutnya adalah Nyanthing. Proses ini menggunakan lilin panas dengan
menggunakan canting untuk membuat outline (nglowong) dan diakhiri dengan pembuatan detil motif batik tulis
(isenisen). Dalam proses ini dikenal tahapan dalam istilah jawa NgengrengiNyecekiNembok. Karena proses
ini dikerjakan secara manual dengan tangan dan biasanya setiap proses demi proses nyanthing dilakukan oleh
orang yang berbedabeda, maka proses ini akan memakan waktu yang lama, ratarata memakan waktu satu
minggu. Jika desain batik tulis rumit, bisa memakan waktu 13 bulan.
4. Medel
Proses pembuatan batik tulis berikutnya adalah Medel. Proses pembuatan batik tulis ini adalah mencelupkan
kain batik tulis yang sudah dipola dengan lilin (malam) ke delam cairan pewarna pertama. Proses pembuatan
batik tulis pada tahap pencelupan akan dilakukan beberapa kali hingga mendapatkan warna yang diinginkan.
5. Ngerok /Mbirah
Proses pembuatan batik tulis selanjutnya adalah proses ngerok atau Mbirah. Proses ini bertujuan untuk
melepaskan lilin (malam) dari kain batik tulis dengan menggunakan alat bantu yang terbuat dari logam,
kemudian kain batik tulis dibilas dengan air dan dijemur.
6. Mbironi
Proses pembuatan batik tulis berikutnya adalah Mbironi. Pada proses ini bertujuan untuk menutupi detildetil
corak batik tulis dengan lilin panas menggunakan canting. Proses ini juga bertujuan untuk melengkapi motif
motif batik tulis yang belum diwarnai atau disebut dengan proses Ngrining.
7. Nyoga
Proses pembuatan batik tulis selanjutnya adalah Nyoga. Proses ini pada dasarnya sama seperti proses medel
pada tahap sebelumnya, namun pada proses ini dilakukan untuk menambahkan warnawarna lain pada kain
batik tulis yang sudah diberi warna sebelumnya.
8. Nglorot
Apabila semua motif telah diwarnai, maka pembuatan batik tulis berikutnya adalah Nglorot. Pada proses ini
bertujuan untuk menghilangkan lilin dari kain dengan cara merebus kain didalam air mendidih. Setelah itu kain
batik tulis akan dibilas dengan air bersih untuk membersihkan keseluruhan kain batik tulis.
9. Penjemuran.
Proses terakhir dari pembuatan batik tulis adalah penjemuran kain batik tulis. Proses ini bertujuan untuk
mengeringkan kain batik tulis yang sudah selesai dibuat sehingga dapat dipakai.
ajak buah hati belajar membatik yuk bun
supaya meraka dapat menghargai batik tulis khas indonesia