Observasi Tindakan Siklus I

45 Catatan lapangan pada pertemuan ketiga siklus I yaitu anak yang bernama Hamid pada mulanya kurang berminat mengikuti kegiatan membentuk kue ulang tahun menggunakan playdough. Namun, guru memberikan motivasi supaya Hamid mau mengikuti kegiatan sehingga pendekatan itu berhasil dan Hamid mau mengikuti kegiatan membentuk dengan playdough sampai selesai.

c. Observasi Tindakan Siklus I

Berdasarkan hasil pertemuan pertama, kedua dan ketiga pada tindakan siklus I, maka diperoleh gambaran tentang hasil kemampuan motorik halus anak dengan kriteria berapa anak yang bisa, berapa anak yang kurang bisa, serta berapa anak yang belum bisa. Hasil kemampuan motorik halus anak melalui kegiatan membentuk dengan berbagai media pertemuan pertama diketahui bahwa dalam keterampilan jari tangan diperoleh diperoleh 5 anak atau 41,67 dari jumlah anak yang memenuhi kriteria bisa, 5 anak atau 41,67 dari jumlah anak yang memenuhi kriteria kurang bisa dan 2 anak atau 16,67 dari jumlah anak yang memenuhi kriteria belum bisa. Pada kemampuan membentuk dengan ketepatan bentuk diperoleh 6 anak atau 50 dari jumlah anak yang memenuhi kriteria bisa, 4 anak atau 33,33 dari jumlah anak yang memenuhi kriteria kurang bisa dan 2 anak atau 16,67 dari jumlah anak yang memenuhi kriteria belum bisa. Hasil kemampuan motorik halus anak melalui kegiatan membentuk dengan berbagai media pertemuan kedua diketahui bahwa dalam keterampilan jari tangan diperoleh 5 anak atau 41,67 dari jumlah anak yang memenuhi kriteria bisa, 5 anak atau 41,67 dari jumlah anak yang memenuhi kriteria kurang bisa 46 dan 2 anak atau16,67 dari jumlah anak yang memenuhi kriteria belum bisa. Pada kemampuan membentuk dengan ketepatan bentuk diperoleh 7 anak atau 58,33 dari jumlah anak yang memenuhi kriteria bisa, 3 anak atau 25 dari jumlah anak yang memenuhi kriteria kurang bisa dan 2 anak atau 16,67 dari jumlah anak yang memenuhi kriteria belum bisa. Hasil kemampuan motorik halus anak melalui kegiatan membentuk dengan berbagai media pertemuan ketiga diketahui bahwa dalam keterampilan jari tangan anak atau 50 dari jumlah anak yang memenuhi kriteria bisa, 4 anak atau 33,33 dari jumlah anak yang memenuhi kriteria kurang bisa dan 2 anak atau16,67 dari jumlah anak yang memenuhi kriteria belum bisa. Pada kemampuan membentuk dengan ketepatan bentuk diperoleh 8 anak atau 66,67 dari jumlah anak yang memenuhi kriteria bisa, 3 anak atau 25 dari jumlah anak yang memenuhi kriteria kurang bisa dan 1 anak atau 8,33 dari jumlah anak yang memenuhi kriteria belum bisa. Peningkatan kemampuan motorik halus anak kelompok A di TK ABA Panggeran Sleman melalui kegiatan membentuk dengan berbagai media pada pertemuan pertama, kedua dan ketiga dapat dilihat melalui tabel 7. 47 Tabel 7. Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Anak melalui Kegiatan Membentuk dengan Berbagai Media pada Tindakan Siklus I No Kemampuan Motorik Halus Siklus I Pertemuan Pertama Persentase Pertemuan Kedua Persentase Pertemuan Ketiga Persentase 1 Keterampi lan jari tangan B 5 anak 41,67 5 anak 41,67 6 anak 50 KB 5 anak 41,67 5 anak 41,67 4 anak 33,33 BB 2 anak 16,67 2 anak 16,67 2 anak 16,67 2 Ketepatan bentuk B 6 anak 50 7 anak 58,33 8 anak 66,67 KB 4 anak 33,33 3 anak 25 3 anak 25 BB 2 anak 16,67 2 anak 16,67 1 anak 8,33 Berdasarkan data di atas, hasil peningkatan kemampuan motorik halus pada siklus I diketahui bahwa ada peningkatan kemampuan motorik halus anak melalui kegiatan membentuk dengan berbagai media meskipun belum mencapai target yang diharapkan. Pada kemampuan keterampilan jari tangan pada pertemuan pertama dan kedua belum terjadi peningkatan kemudian pada pertemuan kedua dan ketiga terjadi peningkatan sebesar 8,33 . Pada kemampuan membentuk dengan tepat pada pertemuan pertama dan kedua terjadi peningkatan 8,33 serta pada pertemuan kedua dan ketiga terjadi peningkatan 8.34.

d. Refleksi Tindakan Siklus I

Dokumen yang terkait

MENGAMBAR UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK KELOMPOK B DI TK KREATIF ABA JONO TANON Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Anak Melalui Menggambar Pada Anak Kelompok B Di TK Kreatif Aba Jono Tanon Sragen Tahun Ajaran 2015/2016.

0 2 15

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MEMBATIK DENGAN Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Melalui Kegiatan Membatik dengan Media Tissu Pada Anak Kelompok B TK Tunas Pertiwi Kedungwaru Kunduran Blora Tahun 2015/2016.

0 4 15

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI MEDIA BUBUR KERTAS PADA ANAK Upaya Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Melalui Media Bubur Kertas Pada Anak Kelompok B TK Pertiwi Beku.

1 1 16

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN KOLASE DENGAN BERBAGAI MEDIA PADA ANAK KELOMPOK B3 DI TK ABA NGORO-ORO PATUK GUNUNGKIDUL.

9 41 119

PENINGKATAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MENGGUNTING DENGAN BERBAGAI MEDIA PADA ANAK USIA DINI DI KELOMPOK A TK ABA GENDINGAN KECAMATAN KALASAN KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTA.

3 26 134

PENINGKATAN STABILITAS GERAK MOTORIK HALUS ANAK MELALUI PAPER QUILLING PADA ANAK KELOMPOK B TK ABA BALONG CANGKRINGAN SLEMAN.

2 61 128

MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI TEKNIK MOZAIK PADA ANAK KELOMPOK A DI TK ABA KHADIJAH BANGUNJIWO TIMUR KASIHAN BANTUL.

9 176 122

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL PADA ANAK KELOMPOK B TK ABA NGABEAN 2 TEMPEL SLEMAN YOGYAKARTA.

0 7 135

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN KOLASE DENGAN BERBAGAI MEDIA PADA ANAK KELOMPOK B6 TK ABA NITIKAN YOGYAKARTA.

0 1 179

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI METODE DRILL DENGAN MENGGAMBAR PADA ANAK KELOMPOK A TK ABA MUBAROK TUKANGAN YOGYAKARTA.

1 4 117