65
BAB IV PEMBAHASAN KARYA
A. Keunikan Bahan Goni
Goni tersusun dari serat alami yang berasal dari tumbuhan rosela dan jute goni. Dilihat dari sudut sifat, goni merupakan bahan yang ramah lingkungan,
memiliki serat anyaman yang kuat serta memiliki kemuluran bahan yang baik, tahan banting, tidak mudah robek, tahan terhadap tumpukan besar, mempunyai
sirkulasi udara yang baik dan dapat dipakai berulang kali. Sedangkan dilihat dari sudut fisiknya goni memiliki warna yang natural, serta memiliki tekstur yang timbul
kasar dan teratur, dan membentuk frays rumbaian pada ujung karung. Dilihat dari sifat dan fisiknya goni memiliki kesamaan dengan kain tenun
songket, kain tenun songket tersusun dari anyaman-anyaman benang halus yang membentuk motif dan bertekstur. Rumbaian frays pada anyaman-anyaman
benang tersebut menjadikan kain tenun songket memiliki sifat kemuluran cukup baik.
Goni memiliki serat-serat yang sangat halus, yang dengan mudahnya menempel dipermukaan kain sebagai benang-benang kecil halus sehingga dapat
membuat pakaian kotor, selain itu tak jarang susunan anyaman goni tersebut terpisah dan berubah dari posisi anyamannya, sama halnya dengan tenun, tenun
tersusun dari benang-benang yang saling teranyam apabila anyaman tersebut digunting atau lepas dari anyamannya maka tenun akan menjadi rusak, benang-
benang akan terlepas dan terpisah. Selain itu goni memiliki serat yang mudah sekali menyerap air dibandingkan intensitas air yang dapat terserap pada kain tenun
66 songket, dan sebab itu saat menggunakan goni ini harus memperhatikan situasi
yang tepat ketika bahan ini akan digunakan. Atas dasar kesamaan karakteristik kedua bahan tersebut, goni dan kain tenun
songket menjadi kombinasi bahan yang terpilih untuk penciptaan sepatu ini. Goni yang digunakan memiliki warna coklat putih tulang dan coklat gelap, sedangkan
kain tenun songket memiliki paduan warna orange dan hijau yang memiliki corak berwarna gold keemasan, apabila ketiga warna tersebut dipadukan akan
membentuk warna yang kontras. Goni akan lebih nampak terangkat dengan warna orange keemasan dan
hijau keemasan, dimana warna orange dan hijau merupakan warna sekunder dan merupakan warna cerah, dan didukung adanya warna emas gold dimana warna
gold memberikan efek pada sepatu terlihat lebih terang dan hidup terkesan mewah.
Kedua bahan tersebut memiliki tekstur, dimana bentuk tekstur goni lebih kasar dan kain tenun songket memiliki tekstur yang timbul dengan tekstur ketebalan
standar sehingga sepatu yang dihasilkan memiliki nilai natural dan etnik. Selain itu pada penciptaannya sepatu-sepatu ini tidak terlalu banyak menggunakan aksesoris,
karena aksesoris tersebut sudah tergantikan oleh sifat goni dan kain tenun songket yang memiliki tekstur dan warna yang terkesan mewah.
B. Proses