6 e. Mental activities seperti menangkap, meningat, memecahkan
soal, menganalisa, mengambil keputusan dan sebagainya. f. Emotional activities seperti menaruh minat gembira, berani,
tenang, kagum, dan sebagainya. Maisyaroh, 2009
2.2. Kehamilan dan Persalinan
2.2.1. Definisi kehamilan
Definisi kehamilan menurut Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional BKKBN, merupakan proses yang berawal dari sel
telur yang sudah matang dan keluar melalui saluran telur sehingga bersatu dengan sperma dan membentuk pertumbuhan sel baru Depkes RI, 2007.
2.2.2. Tanda kehamilan dan tanda bahaya kehamilan
Tanda kehamilan yaitu perubahan fisiologis yang timbul selama masa hamil. Perubahan tersebut meliputi amenore, mual muntah,
perubahan pada payudara teraba lebih keras dan sakit jika disentuh, perubahan pada mukosa vagina menjadi lebih gelap kebiruan atau merah
keunguan. Selain itu akan terjadi peningkatan pigmentasi kulit dan munculnya striae abdomen atau garis halus, pembesaran abdomen.
Kemudian akan terjadi perubahan pada serviks yang akan menjadi lebih lunak, kontraksi Braxton Hicks atau kontraksi yang sering terjadi pada
uterus pada awal kehamilan, Ballottement atau pantulan yang ditimbulkan
7 oleh janin. Tanda kehamilan juga dapat diketahui melalui deteksi
Gonadotropin korionik, deteksi denyut jantung janin dan pemeriksaan ultrasonografikCunningham, F. Gary, dkk. 2005.
Ada beberapa tanda yang harus diperhatikan ketika ibu hamil yaitu tanda bahaya kehamilan yang meliputi keluarnya darah dari vagina secara
tiba-tiba, keluarnya air ketuban sebelum waktunya, terjadi kejang, kontraksi hebat pada uterus, sakit kepala dan kaki bengkak, mual dan muntah terus
menerus sehingga tidak ada asupan makanan yang masuk, selaput dan kelopak mata pucatCunningham, F. Gary, dkk., 2005.
2.2.3. Adaptasi kehamilan
Adaptasi kehamilan terbagi menjadi dua yaitu adaptasi fisiologi kehamilan dan adaptasi psikologi kehamilan. Purwaningsih, 2010
2.2.3.1. Adaptasi fisiologi kehamilan
Adaptasi fisiologi kehamilan adalah perubahan yang terjadi pada tubuh ibu hamil, yang terjadi pada sistem-sistem tubuh sehingga mengalami
perubahan, antara lain dinding uterus akan menipis dan membesar mengikuti pertumbuhan janin, serviks akan lebih lunak berwarna kebiruan,
buah dada akan terasa nyeri, bertambah besar dan mengalami hiperpigmentasi aerola, denyut nadi meningkat saat istirahat 10-15xmnt,
bising sistolik saat inspirasi, dan cardiac output meningkat, tidal volum meningkat, pergerakan diagfragma lebih besar dan penurunan PCO
2
darah
8 alkalosis respiratorik, tonus dan gerakan traktus berkurang, hemoroid terjadi
karena konstipasi, peningkatan tekanan vena sekunder terhadap pembesaran uterus, aliran plasma ginjal meningkat, konsentrasi kreatinin
dan urea plasma menurun, prolaktin dalam plasma meningkat 10 kali lipat, striae gravidarum, pigmentasi berupa linea nigra, cloasma grafidum,
bertambah berat badan umunya 11 kg, peningkatan retensi air.
Purwaningsih, 2010 2.2.3.2.
Adaptasi psikologi kehamilan
Adaptasi psikologi kehamilan terbagi menjadi stressor pada ibu hamil dan perubahan psikologis. Stressor pada saat kehamilan antara lain
pengaruh hormonal, hubungan suami istri, ingin support berlebihan, perubahan hubungan, ketidaknyamanan fisik, keluarga, perubahan body
image, khawatir keadaan bayi dan mudah emosi. Perubahan psikologis kehamilan meliputi tahap trimester I terjadi morningsicknes, keletihan,
kelemahan dan perasaan mual. Calon ibu merasa tidak sehat benar dan umumnya mengalami depresi. Selama trimester dua terjadi quickening
ketika ibu merasakan pergerakan janin yang pertama kali dan hal ini sering menyebabkan calon ibu memiliki dorongan psikologis yang besar. Tahap
trimester III sekitar akhir bulan ke-8 mungkin akan mengalami periode tidak semangat dan depresi karena ketidaknyamanan bertambah, bayi
bertambah besar dan menunggu kelahiran dalam waktu yang lama.
Purwaningsih, 2010
9
2.2.4. Nutrisi ibu hamil
Nutrisi selama kehamilan adalah faktor penting dalam menentukan pertumbuhan dan perkembangan janin. Perkembangan otak janin mulai
berlangsung ketika terjadi pertemuan antara sel sperma dan ovum. Perkembangan sel saraf janin sangat dipengaruhi oleh apa yang mengalir di
tali pusar bayi. Ibu hamil sebaiknya mengkonsumsi makanan yang bergizi tinggi
yang seimbang dan bervariasi. Makanan ibu hamil harus mengandung gizi seimbang yang terdiri dari karbohidrat, protein, sayuran, buah-buahan,
mineral dan vitamin. Selain itu juga perlu tambahan vitamin B1, B2,B6, B12, C, D dan E dan suplemen makan yang mengandung asam folat, omega-3
dan zat besi Nurdiansyah, 2011. Ibu hamil juga harus menghindari makanan-makanan yang
mengandung pengawet, pewarna, penyedap rasa, makanan berkadar garam tinggi, makanan pedas, makanan yang olahannya tidak matang atau
setengah matang, sayuran mentah, makanan laut yang tercemar logam merkuri, makanan kolesterol tinggi, makanan yang panas, makanan yang
memicu terjadinya alergi dan makanan yang terlalu manis. Hindari juga minuman yang beralkohol, soda, softdrink, jamu-jamuan, kopi dan teh
Depkes RI, 2009.
10
2.2.5. Persiapan persalinan