PENGANTAR HUKUM INDONESIA HUKUM AGRARIA

PENGANTAR HUKUM INDONESIA
HUKUM AGRARIA

Disusun Oleh :
RIZKA YUSRINA
2013/348948/HK/19622
KELOMPOK 2

SKENARIO 2
Terminologi
1. Eksplorasi
:
- tindakan mencari atau melakukan penjelajahan dengan tujuan
menemukan sesuatu; misalnya daerah tak dikenal, termasuk antariksa
(penjelajahan angkasa), minyak bumi (eksplorasi minyak bumi), gas alam,
batubara, mineral, gua, air, ataupun informasi. (Wikipedia)
- penyelidikan dan penjajakan daerah yg diperkirakan mengandung mineral
berharga dng jalan survei geologi, survei geofisika, atau pengeboran untuk
menemukan deposit dan mengetahui luas wilayahnya; (artikata.com)
2. Eksploitasi
:

- pengambilan sumberdaya alam untuk dipakai / dipergunakan atau
dimanfaatkan dalam berbagai keperluan manusia dalam memenuhi
kebutuhannya. (blogspot)
- mengambil dan menggunakan sumber daya alam itu untuk tujuan
pemenuhan kebutuhan hidup manusia. (wordpress)
3. Sertifikat Hak Milik atas Tanah
:
- Surat keterangan yang dibuat dan dikeluarkan oleh pejabat bersangkutan
yang menerangkan bahwa seseorang itu mempunyai hak atas suatu
bidang tanah yang berisi data fisik dan yuridis tanah tersebut.
4. Investasi
:
- suatu kegiatan penempatan dana pada aset produktif dengan harapan
mendapatkan pertumbuhan modal dalam jangka waktu tertentu.
(seputarforex.com)
- penanaman uang atau modal di suatu perusahaan atau proyek untuk
tujuan memperoleh keuntungan. (KBBI)

Rumusan Permasalahan
1. Apa saja hak yang timbul atas kepemilikan atas tanah ?

Jawab : Menurut pasal 16 ayat 1 UUPA, hak yang timbul atas kepemilikan
tanah antara lain :
a. Hak Milik : artinya pemilik tanah berhak penuh untuk berbuat bebas
terhadap tanah yang dimiliki.
b. Hak guna usaha : artinya hak pemilik tanah untuk mengusahakan
tanah yang dikuasai namun dalam bidang-bidang tertentu saja seperti
pertanian, perikanan, dan peternakan. Tetapi tidak boleh mendirikan
bangunan.
c. Hak guna bangunan: artinya hak pemilik tanah untuk mendirikan dan
mempunyai bangunan atas tanah namun tidak diperkenankan
mengusahakan peternakan, perikanan, dan perkebunan.
d. Hak pakai ; artinya hak pemilik tanah untuk menggunakan dan/atau
memungut hasil dari tanah yang dikuasai.

e. Hak sewa untuk bangunan : artinya pemilik tanah berhak mendapatkan
uang sewa dari pihak yang melakukan sewa untuk keperluan
bangunan.
f. Hak membuka dan memungut hasil hutan
g. Hak guna air, pemeliharaan dan penangkapan ikan
h. Hak guna angkasa

i. Hak-hak lain yang tidak termasuk
Sedangkan menurut Sudikno Mertokusumo pemegang hak atas tanah
memiliki kewenangan terhadap tanahnya yang terdiri dari :
a. Wewenang umum, yaitu pemegng ha katas tanah memepunyai wewenang
untuk mempergunakan tanahnya, termasuk pula bumi dan air dan ruang
diatasnya sekedar diperlukan untuk kepentingan yang langsung
berhubungan dengan penggunaan tanah itu dalam batas-batas menurut
UUPA dan peraturan hokum lain yang lebih tinggi (Pasal 4 Ayat (2) UUPA)
b. Wewenang khusus, yaitu pemegang ha katas tanah mempunyai
wewenang untuk menggukan tanahnya sesuai dengan mcam ha katas
tanahnya misalnya wewenang pada hak milik adalah dapat untuk
kepentingan pertanian dan/atau mendirikan bangunan, wewenang pada
tanah hak guna bangunan adalah menggunakan tanah hanya untuk
mendirikan dan mempunyai bangunan diatas tanah yang bukan miliknya,
wewenang pada hak guna usaha adalah menggunakan tanah hanya untuk
kepentingan perusahaan di biang pertanian perikanan, peternakan, dan
perkebunan.
2. Apa saja syarat-syarat dalam mengeksplorasi dan mengeksploitasi lahan?
Jawab : kegiatan eksplorasi dan eksploitasi dalam bidang pertambangan
menurut Undang-undang Nomor 4 Tahun 2009 Pasal 36 hanya dapat

dilakukan oleh badan usaha/koperasi/perseorangan pemegang Izin Usaha
Pertambangan (IUP). Sehingga syarat untuk melakukan eksplorasi dan
operasi produksi (eksploitasi) adalah dengan pihak yang bersangkutan
mengajukan permohonan IUP melalui walikota atau bupati setempat yang
kemudian diusulkan kepada gubernur dan kemudian akan diproses oleh
kementrian terkait.
Syarat pengajuan IUP sendiri menurut Pasal 65 Undang-undang Nomor 4
Tahun 2009 adalah Badan usaha, koperasi, dan perseorangan yang
melakukan usaha pertambangan wajib memenuhi persyaratan administratif,
persyaratan teknis, persyaratan lingkungan, dan persyaratan finansial.yang
diatur dalam peraturan pemerintah.
Sedangkan IUP dalam Pasal 39 Undang-undang Nomor 4 Tahun 2009
memuat :
1. IUP Eksplorasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 ayat (1) huruf a
wajib memuat ketentuan sekurang-kurangnya:
a. nama perusahaan;

b.
c.
d.

e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.
m.
n.

lokasi dan luas wilayah;
rencana umum tata ruang;
jaminan kesungguhan;
modal investasi;
perpanjangan waktu tahap kegiatan;
hak dan kewajiban pemegang IUP;
jangka waktu berlakunya tahap kegiatan;
jenis usaha yang diberikan;
rencana pengembangan dan pemberdayaan masyarakat di sekitar

wilayah pertambangan;
perpajakan;
penyelesaian perselisihan;
iuran tetap dan iuran eksplorasi; dan
amdal.

2. IUP Operasi Produksi (eksploitasi) sebagaimana dimaksud dalam Pasal
36 ayat (1) huruf b wajib memuat ketentuan sekurang-kurangnya:
a. nama perusahaan;
b. luas wilayah;
c. lokasi penambangan;
d. lokasi pengolahan dan pemurnian;
e. pengangkutan dan penjualan;
f. modal investasi;
g. jangka waktu berlakunya IUP;
h. jangka waktu tahap kegiatan;
i. penyelesaian masalah pertanahan;
j. lingkungan hidup termasuk reklamasi dan pascatambang;
k. dana jaminan reklamasi dan pascatambang;
l. perpanjangan IUP;

m. hak dan kewajiban pemegang IUP;
n. rencana pengembangan dan pemberdayaan masyarakat di sekitar
wilayah pertambangan;
o. perpajakan;
p. penerimaan negara bukan pajak yang terdiri atas iuran tetap dan iuran
produksi;
q. penyelesaian perselisihan;
r. keselamatan dan kesehatan kerja;
s. konservasi mineral atau batubara;
t. pemanfaatan barang, jasa, dan teknologi dalam negeri;
u. penerapan kaidah keekonomian dan keteknikan pertambangan yang
baik;
v. pengembangan tenaga kerja Indonesia;
w. pengelolaan data mineral atau batubara; dan
x. penguasaan, pengembangan, dan penerapan teknologi pertambangan
mineral atau batubara.
Analisis dan Hipotesis

1. Dapatkah seseorang menutup akses terhadap masyarakat sekitar untuk
memasuki pulau yang dikuasai? Dan bolehkah dia mengadakan eksplorasi

dan eksploitasi dengan kewenangannya sendiri?
Jawab : tidak bisa, dan sikap ini tidak dibenarkan. Karena dalam UUPA
berlaku asas fungsi social dari tanah yang diatur dalam Pasal 6 UUPA yang
menyebutkan bahwa semua hak katas tanah memiliki fungsi social. Sehingga
dalam hal ini dapat ditafsirkan bahwa dalam setiap hak individu atas sebidang
tanah terdapat juga hak masyarakat di dalamnya. selain itu dalam pasal 2
UUPA disebutkan juga hak menguasai dari Negara sebagai perwujudan Pasal
33 ayat 3 Undang-undang Dasar 1945 bahwa bumi, air dan kekayaan alam
yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh Negara dan sepenuhnya
dipergunakan untuk kemakmuran rakyat. Yang dapat ditafsirkan bahwa
Negara adalah penguasa tertinggi dari tanah dan berbagai macam kekayaan
yang mencakup hajat hidup orang banyak. Sehingga segala hal yang
mencakup eksplorasi dan eksploitasi sumber daya yang terkandung dalam
tanah wajib mendapat persetujuan dari Negara.
2. Dapatkah seseorang memiliki banyak hak milik atas tanah?
Jawab : Boleh saja selama masih sesuai dengan ketentuan hokum dan
peraturan yang berlaku.
3. Dapatkah seseorang melakukan eksplorasi dan eksploitasi secara besarbesaran terhadap sumber daya yang ada?
Jawab : tidak diperolehkan, karena pihak yang melakukan eksplorasi dan
eksploitasi pemegang IUP atau IUPK dalam Undang-undang Nomor 4 Tahun

2009 Pasal 95 angka 5 dijelaskan berkewajiban untuk melakukan kegiatan
eksplorasi dan eksploitasi dengan memperhatikan batas daya dukung
lingkungan. Sehingga tidak diperolehkan melakukan eksplorasi dan
eksploitasi besar-besaran yang melampaui batas daya dukung lingkungan.
Tujuan Pembelajaran
Pembelajaran ini bertujuan agar mahasiswa mengetahui dasar-dasar dari hak katas
tanah dan ketentuan mengenai eksplorasi dan eksploitasi mineral didalamnya.

Kesimpulan
Memiliki hak atas tanah bukan berarti memiliki hak penuh untuk mengeksploitasi
kekayaan alam dengan seenaknya dan untuk kepentingan pribadi. Namun memiliki
hak atas tanah juga memiliki kewajiban untuk menjalankan asas fungsi social yaitu
dengan memberikan ruang untuk masyarakat sekitar untuk memanfaatkan kekayaan
diatasnya, dan asas hak menguasai Negara yang membatasi pemilik hak atas tanah
untuk melakukan eksplorasi dan eksploitasi kekayaan dalam tanah terutama yang
menyangkut hajat hidup orang banyak.