Fuzzy time series univariat

Jurnal Ekonomi Pendidikan , Volume 4 Nomor 2, November 2007 83 Jika dipilih 1 = l i a , σ σ = l i dan 2 1 2 ∑ = − = − s i l i i l x x x x , maka sistem fuzzy 9 menjadi ∑ ∑ = = ⎟⎟ ⎟ ⎠ ⎞ ⎜⎜ ⎜ ⎝ ⎛ − − ⎟⎟ ⎟ ⎠ ⎞ ⎜⎜ ⎜ ⎝ ⎛ − − = N l l N l l l x x exp x x exp y x f 1 2 2 1 2 2 σ σ 10 dengan l y adalah pusat dari himpunan samar B l . Teorema 1 Wang, 1997: Untuk setiap ε 0, terdapat σ 0 sehingga sistem fuzzy 10 dengan σ = σ mempunyai sifat ε − l l y x f , untuk l = 1, 2, …,N. Berdasarkan Teorema 2.1, Semakin kecil σ , semakin kecil kesalahan l l y x f − tetapi grafik fx menjadi tidak halus. Jika grafik fx tidak halus, maka fx mungkin tidak dapat digunakan untuk mengeneralisasi data-data diluar sampel. Oleh karena itu perlu dicari σ sehingga fx dapat mewakili data-data diluar sampel dan juga meminimalkan kesalahan dari data-data sampel. Parameter σ berdimensi satu sehingga biasanya tidak sulit untuk menentukan σ yang sesuai untuk masalah sesungguhnya.

2. Fuzzy time series univariat

Sebelum mengembangkan prosedur peramalan berdasarkan data fuzzy time series multivariat, berikut ini akan diberikan beberapa definisi fuzzy time series dan sifat- sifatnya. Definisi 4 Song and Chissom, 1993: Misalkan Y t , t = ..., 0, 1, 2, ..., adalah himpunan bagian dari R dan i f t , i = 1, 2, 3,..., adalah himpunan fuzzy yang didefinisikan pada Y t . Misalkan F t adalah himpunan yang anggotanya adalah i f t , i = 1, 2, 3,..., maka F t disebut fuzzy time series pada Y t , t = ..., 0, 1, 2, 3, .... Berdasarkan Definisi 4, F t merupakan himpunan dari variabel linguistik dan i f t adalah nilai linguistik yang mungkin dari F t . Nilai F t dapat berbeda-beda Penerapan Logika Fuzzy Dalam Pemodelan Perkiraan Tingkat I nflasi Di I ndonesia --- Ali Muhson 84 untuk t yang berbeda sehingga F t merupakan fungsi dari t. Berikut ini akan berikan cara pemodelan fuzzy time series dengan menggunakan pendekatan persamaan relasi fuzzy yang dilakukan oleh Song, Q dan Chissom, B.S. 1993. Definisi 5 Song and Chissom, 1993: Misalkan I dan J adalah himpunan indeks berturut-turut untuk 1 F t − dan F t , jika untuk setiap j f t F t ∈ , j ∈ J, ada 1 1 i f t F t − ∈ − , i ∈ I sedemikian sehingga ada relasi fuzzy , 1 ij R t t − dan 1 , 1 j i ij f t f t R t t = − − o dengan o adalah komposisi mak-min, maka F t dikatakan hanya dipengaruhi oleh 1 F t − . Selanjutnya dinotasikan dengan: 1 i j f t f t − → atau ditulis 1 F t − → F t . Berdasarkan Definisi 5, jika relasi fuzzy antara i f t dan j f t diketahui, maka dapat ditentukan nilai j f t . Definisi 6 Song and Chissom, 1993: Misalkan I dan J adalah himpunan indeks berturut-turut untuk 1 F t − dan F t , jika untuk setiap j f t F t ∈ , j ∈ J, ada 1 1 i f t F t − ∈ − , i ∈ I sedemikian sehingga ada relasi fuzzy , 1 ij R t t − dan 1 , 1 j i ij f t f t R t t = − − o , , 1 R t t − = , , 1 ij i j R t t − U dengan ∪ adalah operator gabungan , maka , 1 R t t − disebut relasi fuzzy antara F t dan 1 F t − dengan F t = 1 F t − o , 1 R t t − . Berdasarkan definisi 6, untuk menentukan nilai F t harus dihitung semua nilai relasi fuzzy , 1 ij R t t − kemudian dengan menggunakan komposisi mak-min dengan 1 F t − dapat diperoleh nilai F t . Definisi 7 Song and Chissom, 1993: Jika untuk 1 2 t t ≠ , 1 1 2 2 , 1 , 1 R t t R t t − = − atau 1 1 2 2 , , a a R t t m R t t m − = − atau 1 1 2 2 , , o o R t t m R t t m − = − , maka F t disebut fuzzy time series time invariant, jika tidak demikian F t disebut fuzzy time series time variant. Jurnal Ekonomi Pendidikan , Volume 4 Nomor 2, November 2007 85 Model fuzzy time series time invariant independen terhadap waktu t sehingga dalam penerapannya lebih mudah dibandingkan dengan fuzzy time series time variant. Oleh karena itu perlu diturunkan suatu sifat suatu fuzzy time series adalah time invariant. Teorema 2 Song dan Chissom, 1993: Jika F t adalah fuzzy time series dan untuk setiap t, banyaknya elemen dari F t berhingga i f t , i = 1, 2, 3, ..., n, dan F t = 1 F t − , maka F t adalah fuzzy time series time invariant. Teorema 3 Song dan Chissom, 1993: Jika F t adalah fuzzy time series time invariant, maka 1 2 1 , 1 ... 1 2 1 i j i j R t t f t f t f t f t − = ∪ − × ∪ − × − ∪ ... 1 1 ... im jm f t m f t m − ∪ − × − + ∪ untuk suatu bilangan bulat positif m dan untuk setiap pasang himpunan fuzzy yang berbeda. Berdasarkan Teorema 3, untuk menghitung relasi fuzzy menjadi lebih sederhana karena tidak harus menghitung relasi fuzzy dari semua pasang yang mungkin. Jadi cukup dilihat satu pasang dari elemen F t dan 1 F t − untuk semua t yang mungkin. Hal ini berarti untuk mengkonstruksikan model dari fuzzy time series time invariant, cukup diperlukan satu observasi untuk setiap t dan membuat relasi fuzzy untuk setiap pasang observasi dari waktu t yang berbeda. Selanjutnya gabungan dari semua relasi fuzzy itu menjadi relasi dari model tersebut. Teorema 2 sangat berguna dalam perhitungan sebab kadang-kadang dari suatu pengamatan hanya dipunyai satu data dari setiap waktu t. 3. Fuzzy time series multivariat Misalkan F t fuzzy time series pada Y t , t = ..., 0, 1, 2, 3, .... Jika F t dipengaruhi oleh 1 2 1 2 1, 1, 2 , 2,..., F t F t F t F t − − − − 1 2 , F t n F t n − − , maka relasi fuzzy ini dinyatakan dengan 1 2 1 2 , ,..., 2 , 2, F t n F t n F t F t − − − − 1 2 1, 1 F t F t − − F t → dan disebut fuzzy time series order n dua faktor dengan 1 2 , F t F t berturut-turut merupakan faktor utama dan faktor sekunder. Selanjutnya definisi ini diperluas untuk m faktor yaitu relasi fuzzy yang dinyatakan dengan 1 2 1 2 , ,..., ,..., 2 , 2,..., 2, m m F t n F t n F t n F t F t F t − − − − − − 1 2 1, 1,..., 1 m F t F t F t − − − F t → Penerapan Logika Fuzzy Dalam Pemodelan Perkiraan Tingkat I nflasi Di I ndonesia --- Ali Muhson 86 disebut fuzzy time series order n dengan m faktor, dengan 1 F t merupakan faktor utama dan 2 ,..., m F t F t disebut faktor sekunder.

C. Metode Penelitian