PENGEMBANGAN SCRIPT INSTALASI DAN KONFIGURASI SAMBA SERVER PADA OPENWRT 12.09 ATTITUDE ADJUSTMENT

(1)

ABSTRAK

PENGEMBANGAN SCRIPT INSTALASI DAN KONFIGURASI SAMBA SERVER PADA OPENWRT 12.09 ATTITUDE ADJUSTMENT

Oleh

IMAM GUNARO

Samba adalah implementasi SMB (Server Message Block) / CIFS (Common Internet File System) dari Windows NT yang digunakan untuk menyediakan akses untuk berbagi file, printer dan bermacam hubungan antar komputer dalam jaringan.

Samba menggunakan mekanisme client-server dimana sebuah komputer akan bertindak sebagai server dan harus selalu diaktifkan untuk menyediakan layanan ke penggunanya. Sebagai alternatif, digunakan wireless router untuk menggantikan fungsionalitas komputer server dengan menyediakan layanan yang sama dengan komputer server. Dengan menggunakan OpenWrt, wireless router dapat dipasangi Samba server. Untuk mempermudah proses instalasi dan konfigurasi Samba server, kami mendesain sebuah shell script bash untuk mengotomatiskan proses instalasi dan konfigurasi Samba server pada router OpenWrt.


(2)

ABSTRACT

DEVELOPMENT OF SAMBA SERVER INSTALLATION AND CONFIGURATION SCRIPT ON OPENWRT 12.09 ATTITUDE

ADJUSTMENT

By

IMAM GUNARO

Samba is a re-implementation of the SMB (Server Message Block) / CIFS (Common Internet File System) from Windows NT used for providing shared access to files, printers and miscellaneous communications between nodes on a network. Samba uses the client- server mechanism whereby a computer will act as a server and should always be active to provide services to users. As an alternative, wireless router is used to replace computer server functionality to provide the same services as computer server did. By using OpenWrt, wireless router can be installed with Samba server. To simplify the installation and configuration process of Samba server, we designed a Bash shell script to automatically installing and configuring Samba server on OpenWrt router.


(3)

PENGEMBANGAN SCRIPT INSTALASI DAN KONFIGURASI SAMBA SERVER PADA OPENWRT 12.09 ATTITUDE ADJUSTMENT

Oleh

Imam Gunaro

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA KOMPUTER

Pada

Jurusan Ilmu Komputer

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2015


(4)

(5)

(6)

(7)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Wonosobo, Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung, pada tanggal 19 Februari 1993, sebagai anak ketiga dari empat bersaudara. Penulis menyelesaikan Pendidikan Sekolah Dasar di SDN 1 Sridadi pada tahun 2004, Sekolah Menengah Pertama (SMP) di SMP Negeri 1 Kotaagung pada tahun 2007, dan Sekolah Menengan Atas (SMA) di SMA Negeri 1 Kotaagung pada tahun 2010.

Pada tahun 2010, penulis terdaftar sebagai mahasiswa Jurusan Ilmu Komputer FMIPA Universitas Lampung yang masuk melalui jalur SNMPTN. Selama menjadi mahasiswa, penulis pernah menjadi anggota Himpunan Mahasiswa Jurusan Ilmu Komputer (HIMAKOM) pada tahun 2012-2013. Pada bulan Februari tahun 2013, penulis melakukan Kerja Praktik (KP) di SMAN 1 Kotaagung, yang beralamat di Jalan Bhayangkara, Kuripan, Kotaagung dan pada bulan Juli-Agustus tahun 2013, penulis melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di desa Rata Agung, Kabupaten Pesisir Barat.


(8)

Dengan segala kerendahan dan ketulusan hati,

kupersembahkan karya kecilku ini untuk

Kedua orang tuaku tercinta, Papa dan Ibu

Motivator terbesar dalam perjalanan hidupku,

Yang tak henti-hentinya mendoakan di setiap sujudnya, yang selalu

berkorban dan mencurahkan kasih sayangnya kepadaku, yang membimbing

dan mengajariku hingga menjadi seperti ini.

Dan untuk

Kakak, Adik dan sahabat-sahabatku,

Yang selama ini selalu memberi perhatian, bantuan, motivasi dan

kebersamaan yang takkan pernah terlupakan.

Dan untuk Almamater yang kubanggakan,

UNIVERSITAS LAMPUNG.


(9)

MOTTO

All you need in this life is ignorance and confidence, and then

success is sure.

~

Mark Twain

Computing is not about computers anymore. It is about living.

~

Nicholas Negroponte

Unix was not designed to stop you from doing stupid things,

because that would also stop you from doing clever things.

~Doug

Gwyn

To be, or not to be: that is the question.

~

William Shakespeare


(10)

SANWACANA

Alhamdulillahirabbil’alamin, puji syukur penulis sampaikan kepada Allah SWT, karena atas rahmat dan hidayah–Nya, Penulis dapat menyelesaikan penelitian serta dapat menuliskannya dalam bentuk karya tulis ilmiah.

Skripsi ini disusun sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung. Skripsi ini berjudul “Pengembangan Script Instalasi dan Konfigurasi Samba Server pada Openwrt 12.09 Attitude Adjustment”.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak menghadapi kesulitan. Namun berkat dukungan, bantuan, saran, arahan dan bimbingan dari berbagai pihak, akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Kedua orang tua, kakak, adik, Tiara Kasih dan saudara-saudara yang selalu mendoakan, memberikan motivasi dan memberi dukungan baik secara moril dan materil kepada penulis demi selesainya mengenyam pendidikan di Universitas Lampung.

2. Bapak Didik Kurniawan, S.Si., M.T., selaku Pembimbing Utama yang telah membimbing penulis dan memberikan kritik serta saran sehingga penulisan skripsi ini dapat diselesaikan.


(11)

3. Bapak Wisnu Wardhana, S.T., selaku Pembimbing Kedua yang juga telah memberikan saran, bantuan, fasilitas, motivasi dan membimbing penulis dalam pembuatan skripsi ini.

4. Bapak Dwi Sakethi, S.Si., M.Kom., selaku Pembahas dan Sekretaris Jurusan Ilmu Komputer yang telah memberikan masukan-masukan yang bermanfaat dalam perbaikan skripsi ini.

5. Bapak Ir. Machudor Yusman, M.Kom., selaku Ketua Jurusan Ilmu Komputer FMIPA Universitas Lampung.

6. Ibu Anita A. Md., selaku staf administrasi di Jurusan Ilmu Komputer yang banyak membantu Penulis dalam menyelesaikan proses administrasi jurusan.

7. Seluruh dosen dan karyawan jurusan Ilmu Komputer FMIPA Universitas Lampung.

8. Mas Nurholis, selaku staf Ruang Baca Gedung MIPA T yang selalu memberikan ruang untuk penulis mengerjakan skripsi.

9. Rekan-rekan seperjuangan penghuni Ruang Baca Baca Gedung MIPA T. Angger, Ahmad, Ady, Omesh, Bagus, Herman, Fajar, Ricky, Revy, Febra, Harry, Pandu, Tanto, Choi, Zhia, Inoey, Rita, Lona, Dina, Oyen, Rika, Icha, Donny, Dimas, serta adik dan kakak tingkat atas segala motivasi, inspirasi, masukkan, keceriaan dan kebersamaan selama masa perkuliahan.

10.Seluruh teman-teman angkatan 2010 Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung.

Akhir kata, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih memiliki banyak kekurang. Oleh karena itu penulis memohon maaf atas segala kekurangan dan keterbatasan


(12)

yang ada pada pada skripsi ini. Penlis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan di masa yang akan datang. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkannya.

Bandar Lampung, 14 April 2015


(13)

DAFTAR ISI

Halaman

Daftar Tabel ... xviii

Daftar Lampiran ... xix

Daftar Gambar ... xx

I. PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Rumusan Masalah ... 3

1.3. Batasan Masalah ... 3

1.4. Tujuan ... 4

1.5. Manfaat ... 4

II. TINJAUAN PUSTAKA ... 5

2.1. Samba ... 5

2.1.1.smbd ... 5

2.1.2.nmbd ... 5

2.1.3.smbclient ... 6

2.1.4.nmblookup ... 6

2.1.5.smbpasswd ... 6

2.1.6.smbstatus ... 6


(14)

2.3. OpenWrt ... 7

2.3.1.Arsitektur OpenWrt ... 7

2.3.2.Versi OpenWrt ... 7

a. Attitude Adjustment ... 8

b. Barrier Breaker ... 8

c. Chaos Calmer ... 8

2.4. Bash ... 9

2.5. Unix / Linux Command Line Interface ... 9

2.5.1.File Commands ... 10

2.5.2.Process Management ... 10

2.5.3.File Permission ... 11

2.5.4.System Info ... 11

2.5.5.Shortcut ... 12

2.6. Router ... 12

2.7. Kabel Ethernet ... 13

2.8. Client-Server ... 15

III. METODOLOGI PENELITIAN ... 16

3.1. Tempat dan Waktu Pelaksanaan ... 16

3.2. Metode Penelitian ... 16

3.3. Diagram Alir Penelitian ... 17

3.4. Studi Literatur ... 17

3.5. Instalasi OpenWrt pada Router ... 18

3.6. Extroot File System ... 18


(15)

3.8. Running Script ... 19

3.9. Pengujian Script & Samba Server ... 19

3.10. Penulisan Laporan ... 19

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 20

4.1. Pembuatan Kode Script ... 20

4.1.1.Kode Instalasi Samba Server ... 20

4.1.2.Kode Menambah Samba User ... 23

4.1.3.Kode Menghapus Samba User ... 24

4.1.4.Kode Mencopot Instalasi Samba Server ... 25

4.2. Konfigurasi Router OpenWrt ... 25

4.2.1.Instalasi openWrt 12.09 Attitude Adjustment ... 26

4.2.2.Debricking TP-LINK MR3020 ... 29

4.3. Konfigurasi Jaringan OpenWrt ... 29

4.3.1.Konfigurasi Jaringan Melalui Ethernet ... 29

4.3.2.Konfigurasi Jaringan Melalui Modem USB ... 30

4.3.3.Konfigurasi Jaringan Wireless ... 35

4.3.4.IP Aliasing ... 36

4.4. Extroot File System OpenWrt ... 36

4.5. Instalasi Samba Server ... 39

4.6. Konfigurasi Samba Client ... 40

4.6.1.Konfigurasi untuk Windows ... 41

4.6.2.Konfigurasi untuk Linux ... 42

4.6.3.Konfigurasi untuk Android ... 42


(16)

4.7.1.Daftar Pengujian ... 44

4.7.2.Hasil Pengujian ... 45

4.7.2.1Pengujian Fungsi Script ... 45

4.7.2.2Pengujian Fungsi Samba Server ... 49

4.7.2.3Hasil Pengujian Bentuk Tabel ... 52

4.8. Pembahasan ... 53

V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 54

5.1. Kesimpulan ... 54

5.2. Saran ... 54

DAFTAR PUSTAKA ... 55


(17)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1. Kabel straight ... 13

2.2. Kabel cross ... 14

4.1. Daftar pengujian ... 44


(18)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman


(19)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1. Arsitektur software OpenWrt ... 8

2.2. Susunan kabel straight ... 13

2.3. Susunan kabel cross ... 14

3.1. Diagram alir penelitian ... 17

4.1. Login web management router ... 26

4.2. Firmware upgrade ... 27

4.3. Proses instalasi OpenWrt ... 27

4.4. Mengatur password akun root melalui telnet ... 28

4.5. Internet Connection Sharing ... 30

4.6. Konfigurasi jaringan wireless ... 35

4.7. Menu dalam script instalasi samba server ... 40

4.8. Pengaturan Local Group policy Editor ... 41

4.9. Konfigurasi Ubuntu untuk menghubungkan ke samba server ... 42

4.10. Konfigurasi untuk menghubungkan Android ke samba server ... 43

4.11. Running script instalasi ... 45

4.12. Menu manajemen samba server ... 46

4.13. Running script saat menambah user ... 47


(20)

4.15. Running script menghapus samba server ... 49

4.16. Samba server diakses dari komputer Windows ... 50

4.17. Samba server diakses dari komputer Linux ... 51


(21)

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Jaringan komputer adalah himpunan interkoneksi antara 2 komputer autonomous

atau lebih yang terhubung dengan media transmisi kabel atau tanpa kabel (wireless). Yang dimaksud dengan autonomous adalah apabila sebuah komputer tidak melakukan kontrol terhadap komputer lain dengan akses penuh (Syafrizal, 2005). Jaringan komputer berkembang mengarah ke penggunaan teknologi tanpa kabel atau wireless.

Pemanfaatan teknologi wireless sudah banyak sekali jenisnya, antara lain sebagai media berbagi jaringan internet, printer sharing dan berbagi data (file sharing) menggunakan Samba. Untuk dapat menjalankan berbagai fungsi tersebut, dibutuhkan sebuah komputer yang bertindak sebagai server dan mengatur semua layanan tersebut agar dapat berfungsi dengan baik.

Server memberikan layanan bagi komputer lain yang disebut dengan client, dan

client akan meminta layanan yang disediakan oleh server. Akses biasanya dilakukan dari client dengan melakukan login terlebih dahulu ke server yang dituju.

Client hanya bisa menggunakan resource yang disediakan server sesuai dengan otoritas yang diberikan oleh Administrator (Syafrizal, 2005).


(22)

2

Namun, untuk dapat terus menyediakan berbagai layanan tersebut, komputer server

harus selalu diaktifkan. Hal ini mengakibatkan pemakaian daya yang cukup besar dari komputer server.

Oleh karena itu, penulis melakukan penelitian menggunakan wireless router

sebagai alternatif komputer server untuk tetap menyediakan layanan yang sama dengan yang diberikan oleh komputer server, namun dengan penggunaan daya yang relatif lebih kecil.

Wireless router bekerja sebagai pengendali komunikasi dari setiap device yang tersambung dengan Wireless LAN (Lokananta, 2012). Dengan menggunakan

firmware open source seperti OpenWrt, router dapat digunakan layaknya sebuah komputer karena pengguna dapat menambahkan berbagai fitur yang ada pada

router melalui software packages yang tersedia seperti Samba server, VPN dan lain-lain.

Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Rhisky Sambayu (2013) mengenai

Samba server memfokuskan penelitian pada penggunaan Samba server sebagai

Primary Domain Controller pada Debian 6 Squeeze dan penelitian yang dilakukan oleh Felix Lokananta (2012) mengenai Script penambahan layanan pada firmware

DD-WRT untuk router berbasis processor atheros memfokuskan penelitian pada

script penambahan layanan pada firmware DD-WRT. Pada penelitian ini, penulis meletakkan fokus penelitian pada cara mempermudah proses instalasi dan konfigurasi Samba server dengan menggunakan Shell script (Bash) di wireless router.


(23)

3

Penulis menggunakan sistem operasi OpenWrt 12.09 Attitude Adjustment dan dipasang pada wireless router yang mendukung firmware OpenWrt untuk dapat menjalankan Samba server.

Berdasarkan masalah tersebut, maka penulis melakukan penelitian dengan judul "Pengembangan Script Instalasi dan Konfigurasi Samba Server pada OpenWrt 12.09 Attitude Adjustment".

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, maka dapat disusun rumusan masalah yang akan dijadikan pokok pembahasan, yaitu:

Bagaimana cara memasang firmware OpenWrt 12.09 pada wireless router untuk dapat digunakan sebagai layanan berbagi file menggunakan Samba server yang dapat diakses dari komputer Windows, Linux dan Android.

1.3Batasan Masalah

Batasan masalah dari penelitian yang akan dilakukan antara lain:

Wireless router yang digunakan adalah router yang dapat dipasang firmware

OpenWrt. Sistem operasi yang digunakan adalah OpenWrt 12.09 Attitude Adjustment danpenelitian hanya membahas proses pembuatan script instalasi dan konfigurasi Samba server pada wireless router yang digunakan untuk layanan berbagi file.


(24)

4

1.4Tujuan

Tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah:

1. Merancang script instalasi dan konfigurasi Sambaserver di router OpenWrt. 2. Memasang Samba server pada router berbasis OpenWrt.

3. Mengetahui cara menghubungkan perangkat client dengan router OpenWrt untuk melakukan file sharing menggunakan Samba server.

1.5Manfaat

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah: 1. Mengetahui dan memahami mekanisme Sambaserver.

2. Memudahkan proses instalasi dan konfigurasi Samba server dengan menggunakan shell script pada wirelessrouter berbasis OpenWrt.

3. Membangun sebuah server file sharing menggunakan wireless router yang bersifat cross platform.


(25)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Samba

Samba merupakan implementasi dari protokol SMB (Server Message Block) pada sistem UNIX. Protokol ini digunakan oleh Windows NT untuk File dan Printing Sharing Service. Dengan mengaktifkan Samba pada mesin Linux, maka user dapat berbagi file dan printer dengan Windows 95/98 atau Windows NT. Dengan kata lain, dengan menjalankan Samba maka suatu server Linux dapat tampak seperti

Windows NT Server bagi komputer Windows lainnya (Raharja, 2001). Ada beberapa komponen Samba, yaitu (Sofyan, 2000):

2.1.1. smbd

Daemon yang memberikan layanan berbagi file dan printer dalam sebuah jaringan yang menggunakan protokol SMB. smbd bertanggung jawab terhadap seluruh aktifitas antara Samba server dan client dalam jaringan. Hal ini termasuk memberikan otorisasi bagi client.

2.1.2. nmbd

Daemon yang memanfaatkan Windows Internet Name Service (WINS) dan membantu client untuk browsing di network neighborhood. Daemon ini melayani permintaan name server dan memberikan respon yang sesuai.


(26)

6

2.1.3. smbclient

Client dengan tampilan mirip ftp untuk mengakses SMB (sharefiles).

2.1.4. nmblookup

Program yang membantu mencari nama (names lookup) dengan memanfaatkan NetBIOS overTCP/IP. nmblookup dapat digunakan untuk me-resolve dari nama komputer ke IP address dan sebaliknya.

2.1.5. smbpasswd

Program yang memungkinkan administrator mengatur password yang digunakan oleh Sambaserver.

2.1.6. smbstatus

Program yang memonitor status terakhir dari share resources yang diberikan oleh

Samba server.

2.2 Samba Primary Domain Controller (PDC)

Primary Domain Controller merupakan salah satu domainserver yang difungsikan untuk mengelola databaseclient. Dalam Samba, setiap user yang terdaftar sebagai

user Samba akan memiliki folder atau direktori masing-masing di Samba server. Setiap user dapat login ke domain melalui komputer yang terhubung dalam jaringan tersebut, dimana proses otorisasinya disediakan oleh Sambaserver sebagai domain controller utama dalam domain tersebut. Selain itu, setiap Samba user yang login

akan memiliki profil yang tersimpan pada Sambasever, hal ini akan memudahkan

user mengakses file dan direktorinya dari komputer manapun selama masih di jaringan yang sama (Saptono, 2004).


(27)

7

2.3 OpenWrt

OpenWrt dapat dilihat sebagai firmware berbasis kernel Linux untuk embedded device. Awalnya OpenWrt hanya dibuat untuk wireless router Linksys seri WRT54G, tetapi sekarang sudah mendukung banyak macam router (Petullo, 2010). Daripada membuat sebuah firmware yang statik, OpenWrt menyediakan filesystem

yang dapat ditulis dengan package manager. Hal ini akan membebaskan user untuk bisa memilih dan memasang aplikasi sehingga dapat mengustomisasi router dengan menggunakan aplikasi yang diperlukan.

OpenWrt merupakan open source project bebas berlisensi GPL (General Public Licence). Source code OpenWrt tersedia dengan bebas dan dapat digunakan oleh semua orang. Bahkan semua orang bisa ikut berkontribusi dalam project tersebut. Saat ini OpenWrt sudah memiliki lebih dari 2000 software packages yang tersedia dalam repository mereka.

Bagi para developer, OpenWrt adalah sebuah framework untuk membuat aplikasi tanpa harus membuat firmware. Bagi user, hal ini berarti kemungkinan untuk mengustomisasi router sesuai kebutuhan. OpenWrt telah terbukti sebagai sistem operasi yang cukup serbaguna. Sejumlah project lain seperti DD-WRT dan FreeWRT juga menggunakan source code dari OpenWrt.

2.3.1. Arsitektur OpenWrt

OpenWrt menggunakan alat yang umum digunakan pada embedded Linux seperti

uClibc, busybox, shell interpreter serta menyediakan lapisan abstrak perangkat keras dan package manager. Gambar 2.1 menjelaskan arsitektur paket perangkat lunak yang OpenWrt gunakan (Fainelli, 2008).


(28)

8

Gambar 2.1. Arsitektur software OpenWrt. Sumber: github.com/AKmaker

2.3.2. Versi OpenWrt

Ada beberapa versi OpenWrt yang sudah dirilis namun hanya akan diulas beberapa versi terbarunya saja, diantaranya Attitude Adjustment, Barrier Breaker dan Chaos Calmer.

a. Attitude Adjustment

Attitude Adjustment adalah versi OpenWrt stable pada saat penelitian ini dilakukan dengan versi 12.09. Attitude Adjustment menggunakan Linux Kernel versi 3.3.

b. Barrier Breaker

Barrier Breaker adalah versi OpenWrt stable terbaru yang dirilis bulan Oktober 2014 dengan versi 14.07, sebelumnya berstatus development. Barrier breaker

menggunakan Linux Kernel versi 3.10.49.

c. Chaos Calmer

Chaos Calmer adalah versi OpenWrt yang saat ini masih dalam fase development

(trunk). Chaos Calmer adalah firmware yang setiap hari di-compile jika ada penambahan atau perbaikan fitur. Chaos Calmer menggunakan Linux kernel versi 3.14.


(29)

9

2.4 Bash

Bash adalah shell interaktif standar pada kebanyakan sistem operasi GNU / Linux

dan Mac OSX yang menjadi populer bagi pengguna UNIX. Bash juga merupakan

shelldefault untuk Cygwin yang menyediakan alat GNU dalam MicrosoftWindows. Nama Bash (Bourne Again shell) adalah plesetan dari nama BourneShell (sh). Bash

tetap kompatibel dengan Bourne shell, walaupun sudah banyak menambahkan sejumlah fitur tambahan.

Bash awalnya ditulis oleh Brian Fox pada tahun 1988 untuk Free Software Foundation (FSF) dan saat ini dikelola oleh Chet Ramey. Bash mengambil beberapa ide dari berbagai shell lain termasuk csh dan ksh. Yang paling terlihat,

bash menggunakan syntax [[...]], $(...), dan ((...)) dari ksh. Bash, jika dipanggil sebagai sh, akan bertindak lebih seperti Bourne shell dalam membaca file

konfigurasi (Parker. 2011).

2.5 Unix / Linux Command Line Interface

Command line adalah ruang di sebelah kanan terminal emulator console pada modus tampilan all-text di monitor komputer dimana pengguna memasukkan perintah dan data. Command line menyediakan sarana komunikasi antara pengguna dan komputer yang didasarkan pada input dan outputtext.

Mode tampilan all-text sering juga disebut Command Line Interface (CLI) yang disediakan oleh console dan jendela terminal. Console adalah modus tampilan yang seluruh layar monitor yang hanya menampilkan text. Jendela terminal adalah jendela text-only yang mengemulasi console dan dapat dibuka dalam mode tampilan GUI (Graphical User Interface).


(30)

10

Beberapa contoh Linux Command Line,c diataranya (Shotts, 2009):

2.5.1. File Commands

Command Keterangan

ls mendaftar isi direktori

cd perintah pindah direktori

pwd menunjukkan lokasi direktori saat ini

mkdir perintah membuat direktori

rm perintah menghapus file

rm –r perintah menghapus file dan direktori

rm –f menghapus paksa file

rm –rf menghapus paksa file dan direktori

cp perintah menyalin file

mv perintah mengubah nama atau memindah file ln -s perintah membuat symbolic link

touch perintah membuat atau memperbarui file cat perintah melihat isi sebuah file

more perintah melihat isi dari sebuah file head melihat 10 lines awal dari sebuah file tail melihat 10 lines akhir dari sebuah file 2.5.2. Process Management

Command Keterangan

ps menampilkan proses yang sedang aktif

top menampilkan semua proses yang berjalan


(31)

11

killall mematikan sebuah proses melalui nama

2.5.3. File Permission

Command Keterangan

chmod mengganti permissions sebuah file, yang dapat diatur terpisah untuk user, group, dan

world dengan kode permissions: ● 4 –read (r)

● 2 –write (w) ● 1 –execute (x)

2.5.4. System Info

Command Keterangan

date menampilkan waktu dan tanggal

cal menampilkan kalender

uptime menampilkan lama uptime

w menampilkan user yang sedang online whoami menampilkan akun yang digunakan

finger menampilkan detail user uname -a menampilkan info kernel cat /proc/cpuinfo menampilkan informasi cpu cat /proc/meminfo menampilkan informasi memory

man menampilkan bantuan sebuah command

df menampilkan pemakaian disk

du menampilkan space pemakaian direktori


(32)

12

whereis menampilkan lokasi program

2.5.5. Shortcut

Command Keterangan

Ctrl+C menghentikan command Ctrl+Z menghentikan command

Ctrl+D keluar dari session, mirip dengan exit Ctrl+W menghapus satu kata di satu line Ctrl+U menghapus seluruh kata di satu line Ctrl+R menampilkan command

!! mengulang command terakhir

exit keluar dari session

2.6 Router

Router adalah perangkat jaringan yang digunakan untuk membagi protocol kepada anggota jaringan yang lainnya melalui sebuah proses yang dikenal sebagai routing, dengan adanya router maka sebuah protocol dapat dibagikan kepada perangkat jaringan lain. Contoh aplikasinya adalah jika ingin membagi IP Address kepada anggota jaringan maka dapat menggunakan router, ciri-ciri router adalah adanya fasilitas DHCP (Dynamic Host Configuration Procotol), dengan mengatur DHCP, maka router dapat membagi IP Address, fasilitas lain dari router adalah adanya NAT (Network Address Translator) yang dapat memungkinkan suatu IP Address


(33)

13

2.7 Kabel Ethernet

Berdasarkan susunan kabelnya, ada dua jenis kabel Ethernet yang umum digunakan yaitu straight dan cross. Kabel jaringan Ethernet ini terbuat dari 4 pasangan kabel performa tinggi yang terdiri dari konduktor twisted pair yang digunakan untuk transmisi data. Kedua ujung kabel menggunakan konektor yang disebut RJ45 (Syafrizal. 2005). Berikut ini adalah digram dari kabel straight yang dapat dilihat pada Gambar 2.2:

Gambar 2.2. Susunan kabel straight. Sumber: proAV.de

Diagram kabel tersebut merupakan diagram standar TIA/EIA-568-A. Kabel

straight yang menggunakan diagram ini memiliki kecepatan 100Mbit. Tabel 2.1. Kabel straight

Pin RJ45 1 2 3 4 5 6 7 8

Warna Kabel Putih

Hijau Hijau

Putih

Orange Biru

Putih

Biru Orange

Putih

Coklat Coklat


(34)

14

Diagram kabel cross dapat dilihat pada Gambar 2.3:

Gambar 2.3. Susunan kabel cross. Sumber: proAV.de

Diagram kabel tersebut merupakan diagram standar TIA/EIA-568-A. Kabel cross

yang menggunakan diagram ini memiliki kecepatan 1000Mbit (Gigabit). Tabel 2.2.Kabel cross

Pin RJ45 1 2 3 4 5 6 7 8

Warna Kabel Putih

Hijau Hijau

Putih

Orange Biru

Putih

Biru Orange

Putih

Coklat Coklat Gigabit BI_

DA+ BI_ DA- BI_ DB+ BI_ DC+ BI_ DC- BI_ DB- BI_ DD+ BI_ DD-

Power over Ethernet (PoE) merupakan sebuah cara yang digunakan untuk menyalurkan daya listrik melaui kabel UTP ke portEthernet yang saat ini sudah di standarkan dalam IEEE 802.3af. Daya listrik disalurkan melalui dua pasang kabel yang biasanya tidak digunakan pada Ethernet, atau dapat juga disalurkan secara


(35)

15

paralel melalui kabel Ethernet untuk transmisi data. Voltasenya sebesar 48V DC dan daya maksimal yang dapat diberikan sebesar 15W.

Sekarang ini LAN Card sudah memiliki fitur “Auto MDI-X” atau “Auto MDI / MDI-X” yang akan otomatis mendeteksi koneksi yang tepat tanpa peduli kabel yang digunakan, sehingga kedua tipe kabel cross maupun straight dapat berfungsi pada LAN Card tersebut.

2.8 Client - Server

Selain pada jaringan lokal, sistem clientserver bisa juga diterapkan dengan teknologi internet dimana ada satu unit komputer yang berperan sebagai server

yang hanya memberikan layanan bagi komputer lain, dan client yang juga hanya meminta layanan dari server.

Aplikasi yang dijalankan pada sisi client bisa saja merupakan resource yang tersedia di server atau aplikasi yang dipasang di sisi client namun hanya bisa dijalankan setelah terkoneksi ke server.

Jenis layanan clientserver antara lain (Syafrizal, 2005):

File Server : memberikan layanan fungsi pengelolaan file.


(36)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Tempat dan Waktu Pelaksanaan

Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Jurusan Ilmu Komputer Gedung MIPA Terpadu, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Univeristas Lampung, yang beralamat di Jl. Prof. Soemantri Brojonegoro No. 1, Gedung Meneng, Raja-basa, Bandar Lampung. Waktu penelitian dilakukan selama semester ganjil tahun ajaran 2014-2015.

3.2. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi literatur, yaitu metode untuk mendapatkan gambaran menyeluruh tentang penelitian yang sudah dikerjakan orang lain dan bagaimana cara orang tersebut mengerjakannya, kemudian seberapa berbeda penelitian yang akan dilakukan.

Alasan penulis memilih studi literatur adalah untuk menghindari usaha yang sebenarnya sudah pernah dilakukan orang lain dan bisa digunakan pada penelitian ini. Selain itu, metode ini cukup tepat untuk membantu peneliti melakukan identifikasi masalah dan menyusun model dalam penelitian. Materi yang dijadikan bahan studi literatur diantaranya jurnal, paper, buku, dan beberapa data yang diambil dari internet.


(37)

17

3.3.Diagram Alir Penelitian

Secara sistematis, langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini jika dijadikan ke dalam bentuk diagram alir adalah seperti gambar berikut ini:

Gambar 3.1. Diagram Alir Penelitian

3.4.Studi Literatur

Studi literatur dilakukan untuk mencari referensi yang relefan dengan penelitian. Sumber referensi dapat dicari dari buku, jurnal, artikel penelitian dan internet. Tujuannya adalah untuk memperkuat permasalahan serta sebagai dasar teori dalam melakukan perancangan dan pembuatan sistem. Literatur yang dipelajari adalah literatur yang berkaitan dengan:

Router yang mendukung firmware OpenWrt

 OpenWrt 12.09 AttitudeAdjustment

flow chart Penelitian

Studi Literatur Running Script

Pengujian Script & Samba Server

Penulisan Laporan Desain Script Instalasi &

Konfigurasi Samba Server

Samba Server Berjalan? Script Selesai? Instalasi OpenWRT pada Router Extroot File System «FC_Begin» Start «FC_End» End Tidak Ya Tidak Ya


(38)

18

SambaServerLinuxcommandlineBashshellscripting

3.5.Instalasi OpenWrt pada Router

Tahap ini dilakukan setelah proses studi literatur. Pada tahap ini, peneliti melakukan instalasi firmware OpenWrt pada router yang mendukung firmwrare OpenWrt. Kemudian melakukan konfigurasi jaringan pada router agar dapat digunakan untuk mengakses internet melalui portethernet maupun modem USB.

3.6.Extroot File System

Extroot adalah metode untuk menambah kapasitas media penyimpanan yang terbatas dalam sebuah router. Dengan memanfaatkan flashdrive, kapasitas rootfile system (rootfs) bisa ditambah sehingga router dapat digunakan untuk memasang banyak aplikasi / software packages, misalnya untuk memasang package Samba server.

3.7.Desain Script Instalasi & Konfigurasi Samba Server

Pada tahap ini, peneliti mendesain script instalasi & konfigurasi Samba server

menggunakan bash shell scripting. Data yang akan menjadi input dari script adalah

hostname, username, dan password yang akan dipakai untuk mengonfigurasi Sambaserver.

Dalam proses desain script, penulis menggunakan router sebagai sebuah server


(39)

me-19

remoterouter, sekaligus bertindak sebagai client. Router yang digunakan sebagai

server akan dikonfigurasi menggunakan alamat IP 192.168.1.1 dan komputer sebagai client dikonfigurasi menggunakan alamat IP 192.168.1.2. Kedua hardware

tersebut disambungkan melalui portethernet.

3.8.Running Script

Script yang telah selesai didesain akan diuji dan dijalankan pada router untuk melihat output dari script yang dibuat.

3.9.Pengujian Script & Samba Server

Setelah script selesai dijalankan, tahap selanjutnya adalah melakukan pengujian terhadap Sambaserver. Dalam tahap ini, peneliti melakukan pengujian ke program yang terpasang dan terkonfigurasi di router. Jika program yang terpasang di router

berfungsi, maka proses selanjutnya adalah melakukan pengujian melalui komputer

client.

3.10. Penulisan Laporan

Dalam tahap ini, peneliti melakukan penulisan hasil yang diperoleh dalam proses pengujian. Kemudian penulis mecoba menarik kesimpulan dan saran dari hasil pengujian yang dilakukan.


(40)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1.Kesimpulan

Berdasarkan hasil implementasi dan pembahasan pada penelitian Pengembangan

Script Instalasi dan Konfigurasi Samba Server pada OpenWrt 12.09 Attitude Adjustment, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

Script instalasi yang dibuat dapat memasang dan mengonfigurasi Samba server

pada router berbasis OpenWrt untuk menyediakan layanan penyimpanan dan berbagi file (storage & file sharing) dan telah dapat diakses oleh berbagai macam

hardware seperti komputer Windows, Linux dan perangkat Android.

5.1.Saran

Adapun saran yang diberikan untuk keperluan pengembangan penelitian lebih lanjut diantaranya adalah:

1. Untuk lebih memudahkan proses instalasi, dapat dibuat firmware OpenWrt yang sudah termasuk package Samba server di dalamnya.

2. Beberapa kode script masih perlu diperbaiki karena menggunakan algoritma yang sederhana sehingga dapat mengakibatkan kesalah saat proses pencopotan Sambaserver dan penghapusan user.

3. Karena wireless router yang digunakan sebenarnya merupakan portable wireless router, sebaiknya cukup digunakan sebagai access point.


(41)

DAFTAR PUSTAKA

Amperiyanto, Tri. 2007. P3K Virus Komputer. Jakarta: Elex Media Komputindo. Fainelli, Florian. 2008. The OpenWrt embedded development framework.

InProceedings of the Free and Open Source Software Developers European Meeting.

Lokananta, Felix. 2012. Script penambahan layanan pada firmware DD-WRT untuk router berbasis processor atheros. Other thesis, Universitas Multimedia Nusantara.

Parker, Steve. 2011. Shell Scripting. New Jersey: Wrox.

Petullo, Mike. 2010. Building custom firmware with OpenWRT. Linux Journal 2010, no. 196: 3.

Raharja, Anton. 2001. Administrasi Jaringan Linux. Bandung: Telematics Indonesia.

Saptono, Henry. 2004. Membangun File server dan PDC (Primary Domain Controller) menggunakan Samba. Jakarta: Nurul Fikri.

Shotts, William E. 2009. The Linux Command Line. San Francisco. No Starch Press.

Sofyan, Ahmad. 2000. Server Linux, Membangun Linux Sebagai Internet / Intranet Server. Jakarta: Nurul Fikri Computer & Statiscics


(1)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Tempat dan Waktu Pelaksanaan

Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Jurusan Ilmu Komputer Gedung MIPA Terpadu, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Univeristas Lampung, yang beralamat di Jl. Prof. Soemantri Brojonegoro No. 1, Gedung Meneng, Raja-basa, Bandar Lampung. Waktu penelitian dilakukan selama semester ganjil tahun ajaran 2014-2015.

3.2. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi literatur, yaitu metode untuk mendapatkan gambaran menyeluruh tentang penelitian yang sudah dikerjakan orang lain dan bagaimana cara orang tersebut mengerjakannya, kemudian seberapa berbeda penelitian yang akan dilakukan.

Alasan penulis memilih studi literatur adalah untuk menghindari usaha yang sebenarnya sudah pernah dilakukan orang lain dan bisa digunakan pada penelitian ini. Selain itu, metode ini cukup tepat untuk membantu peneliti melakukan identifikasi masalah dan menyusun model dalam penelitian. Materi yang dijadikan bahan studi literatur diantaranya jurnal, paper, buku, dan beberapa data yang diambil dari internet.


(2)

17 3.3. Diagram Alir Penelitian

Secara sistematis, langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini jika dijadikan ke dalam bentuk diagram alir adalah seperti gambar berikut ini:

Gambar 3.1. Diagram Alir Penelitian 3.4. Studi Literatur

Studi literatur dilakukan untuk mencari referensi yang relefan dengan penelitian. Sumber referensi dapat dicari dari buku, jurnal, artikel penelitian dan internet. Tujuannya adalah untuk memperkuat permasalahan serta sebagai dasar teori dalam melakukan perancangan dan pembuatan sistem. Literatur yang dipelajari adalah literatur yang berkaitan dengan:

Router yang mendukung firmware OpenWrt

 OpenWrt 12.09 AttitudeAdjustment

flow chart Penelitian

Studi Literatur Running Script

Pengujian Script & Samba Server

Penulisan Laporan Desain Script Instalasi &

Konfigurasi Samba Server

Samba Server Berjalan? Script Selesai? Instalasi OpenWRT pada Router Extroot File System «FC_Begin» Start «FC_End» End Tidak Ya Tidak Ya


(3)

18

SambaServer

Linuxcommandline

Bashshellscripting

3.5. Instalasi OpenWrt pada Router

Tahap ini dilakukan setelah proses studi literatur. Pada tahap ini, peneliti melakukan instalasi firmware OpenWrt pada router yang mendukung firmwrare OpenWrt. Kemudian melakukan konfigurasi jaringan pada router agar dapat digunakan untuk mengakses internet melalui portethernet maupun modem USB.

3.6. ExtrootFileSystem

Extroot adalah metode untuk menambah kapasitas media penyimpanan yang terbatas dalam sebuah router. Dengan memanfaatkan flashdrive, kapasitas rootfile system (rootfs) bisa ditambah sehingga router dapat digunakan untuk memasang banyak aplikasi / software packages, misalnya untuk memasang package Samba server.

3.7.Desain Script Instalasi & Konfigurasi Samba Server

Pada tahap ini, peneliti mendesain script instalasi & konfigurasi Samba server

menggunakan bash shell scripting. Data yang akan menjadi input dari script adalah

hostname, username, dan password yang akan dipakai untuk mengonfigurasi Sambaserver.

Dalam proses desain script, penulis menggunakan router sebagai sebuah server


(4)

me-19

remoterouter, sekaligus bertindak sebagai client. Router yang digunakan sebagai

server akan dikonfigurasi menggunakan alamat IP 192.168.1.1 dan komputer sebagai client dikonfigurasi menggunakan alamat IP 192.168.1.2. Kedua hardware

tersebut disambungkan melalui portethernet.

3.8.Running Script

Script yang telah selesai didesain akan diuji dan dijalankan pada router untuk melihat output dari script yang dibuat.

3.9. Pengujian Script & Samba Server

Setelah script selesai dijalankan, tahap selanjutnya adalah melakukan pengujian terhadap Sambaserver. Dalam tahap ini, peneliti melakukan pengujian ke program yang terpasang dan terkonfigurasi di router. Jika program yang terpasang di router

berfungsi, maka proses selanjutnya adalah melakukan pengujian melalui komputer

client.

3.10. Penulisan Laporan

Dalam tahap ini, peneliti melakukan penulisan hasil yang diperoleh dalam proses pengujian. Kemudian penulis mecoba menarik kesimpulan dan saran dari hasil pengujian yang dilakukan.


(5)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil implementasi dan pembahasan pada penelitian Pengembangan

Script Instalasi dan Konfigurasi Samba Server pada OpenWrt 12.09 Attitude Adjustment, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

Script instalasi yang dibuat dapat memasang dan mengonfigurasi Samba server

pada router berbasis OpenWrt untuk menyediakan layanan penyimpanan dan berbagi file (storage & file sharing) dan telah dapat diakses oleh berbagai macam

hardware seperti komputer Windows, Linux dan perangkat Android.

5.1. Saran

Adapun saran yang diberikan untuk keperluan pengembangan penelitian lebih lanjut diantaranya adalah:

1. Untuk lebih memudahkan proses instalasi, dapat dibuat firmware OpenWrt yang sudah termasuk package Samba server di dalamnya.

2. Beberapa kode script masih perlu diperbaiki karena menggunakan algoritma yang sederhana sehingga dapat mengakibatkan kesalah saat proses pencopotan Sambaserver dan penghapusan user.

3. Karena wireless router yang digunakan sebenarnya merupakan portable wireless router, sebaiknya cukup digunakan sebagai access point.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Amperiyanto, Tri. 2007. P3K Virus Komputer. Jakarta: Elex Media Komputindo. Fainelli, Florian. 2008. The OpenWrt embedded development framework.

InProceedings of the Free and Open Source Software Developers European Meeting.

Lokananta, Felix. 2012. Script penambahan layanan pada firmware DD-WRT untuk router berbasis processor atheros. Other thesis, Universitas Multimedia Nusantara.

Parker, Steve. 2011. Shell Scripting. New Jersey: Wrox.

Petullo, Mike. 2010. Building custom firmware with OpenWRT. Linux Journal 2010, no. 196: 3.

Raharja, Anton. 2001. Administrasi Jaringan Linux. Bandung: Telematics Indonesia.

Saptono, Henry. 2004. Membangun File server dan PDC (Primary Domain Controller) menggunakan Samba. Jakarta: Nurul Fikri.

Shotts, William E. 2009. The Linux Command Line. San Francisco. No Starch Press.

Sofyan, Ahmad. 2000. Server Linux, Membangun Linux Sebagai Internet / Intranet Server. Jakarta: Nurul Fikri Computer & Statiscics