LKP : Instalasi dan Konfigurasi Symantec Endpoint Protection Manager Pada Server.

(1)

INSTALASI DAN KONFIGURASI SYMANTEC ENDPOINT

PROTECTION MANAGER PADA SERVER

KERJA PRAKTIK

Program Studi S1 Sistem Komputer

Oleh :

Gaguk Harianto

09410200074

FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA

INSTITUT BISNIS DAN INFORMATIKA STIKOM SURABAYA 2015


(2)

x DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAKSI... vii

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR GAMBAR ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Perumusan Masalah ... 3

1.3. Pembatasan Masalah ... 3

1.4. Tujuan ... 3

1.5. Sistematika Penulisan ... 4

BAB II PROFIL PERUSAHAAN ... 6

2.1. Profil Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya ... 6

2.2. Bagian Pengembangan dan Penerapan Teknologi Informasi ... 9

2.3. Visi dan Misi ... 10

2.3.1. Visi Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya ...10

2.3.2. Misi Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya ...11

2.3.3. Tujuan Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya ...11

2.3.4. Struktur Organisasi……….. ...11

BAB III LANDASAN TEORI ... 13

3.1. Pengertian dan Sejarah Virus Komputer ... 13

3.2. Jenis-jenis Virus Komputer ... 14


(3)

3.4. Windows Server 2008 ... 19

3.4.1. Kelebihan Windows Server 2008 ... 20

3.4.2. Kekurangan Windows Server 2008 ... 21

3.5. Symantec Endpoint Protection Manager ... 22

BAB IV PEMBAHASAN ... 25

4.1. Identifikasi Masalah ... 25

4.2. Pembahasan ... 27

4.2.1. Instalasi Symantec Endpoint Protection ... 27

4.2.2. Konfigurasi Symantec Endpoint Protection Manager ... 38

BAB V PENUTUP ... 50

5.1 Kesimpulan ... 50

5.2 Saran ... 50

DAFTAR PUSTAKA ... 51

BIODATA PENULIS ... 52


(4)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Virus komputer memiliki banyak pengertian salah satunya adalah virus komputer merupakan suatu program komputer yang menduplikasi atau menggandakan diri secara otomatis, dan menyebar di setiap sel-sel file yang ada pada komputer serta kedalam jaringan secara diam-diam tanpa sepengetahuan pengguna komputer tersebut. Ada berbagai macam varian virus komputer pada saat ini diantaranya ada yang sangat berbahaya karena mereka bersifat merusak file-file system dan file-file perkantoran.

Penyebaran virus komputer sangat merugikan bagi suatu perusahaan dikarenakan akan menghambat pekerjaan pada perusahaan tersebut apalagi di dalam perusaahan tersebut komputer karyawan saling terhubung dalam satu jaringan komputer, hal ini akan membuat penyebaran virus semakin cepat menyebar dan berkembang biak. Oleh sebab itu perlu adanya suatu anti virus yang terintegrasi di dalam setiap komputer.

Dalam perusahan yang didalamnya terdapat banyak bagian dan divisi dimana setiap komputer karyawan sudah terhubung dalam suatu jaringan komputer. Untuk melakukan pencegahan dari serangan virus perlu adanya anti virus yang mampu untuk memberikan perlindungan terhadap virus dan spyware, serta perlindungan terhadap ancaman serangan virus yang sulit terdeteksi, dan


(5)

memberikan perlindungan lebih terhadap insfrastruktur jaringan perusahaan tersebut.

Symantec Endpoint Protection merupakan antivirus yang mampu

melindungi komputer dari serangan berbagai virus yang terus berkembang setiap harinya. Serta bersifat client server dimana dalam control and management

system Antivirus, antispyware, desktopfirewall, IPs, browser protection, device &

application control, network access control kesemuanya dapat dikerjakan oleh

single agent dan di-manage melalui single console.

Bagian pengembangan dan penerapan teknologi informasi (PPTI) mempunyai tanggung jawab mengembangkan dan menerapkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) di Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya untuk mendukung institusi mengembangkan corporate governance yang efektif, efisien dan produktif.

Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya merupakan instansi pendidikan yang mengutamakan teknologi informasi dalam pelayanan akademik. Dimana terdapat banyak bagian dan sub bagian yang terdiri lebih dari 200 karyawan dan dosen serta semua karyawan dan dosen tidak terlepas dalam penggunaan komputer dimana komputer tersebut saling terhubung dalam suatu jaringan komputer untuk memudahkan dalam pelayanan dan pekerjaan, sehingga sangat rentan dalam penyebaran virus. Dalam kerja praktek kali ini kami ditugaskan untuk malakukan keamanan jaringan komputer dengan menginstal antivirus yang bersifat client server, Sehingga memudahkan dalam manajemen dan membuat komputer karyawan aman dan terbebas dari serangan virus.


(6)

3

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas, maka permasalahan yang dapat dirumuskan adalah:

1. Bagaiamana cara instal anti virus di sisi server dan di sisi client 2. Bagaimana menghubungkan antara anti virus client dan server

3. Bagaimana konfigurasi server anti virus untuk dapat melakukan update secara otamatis kepada client.

4. Bagaimana konfigurasi anti virus untuk dapat melakukan scanning secara otomatis

1.3. Pembatasan Masalah

Dalam perancangan dan pembuatan system ini, terdapat beberapa pembatasan masalah, antara lain :

1. Antivirus server di install pada komputer server dengan menggunakan system operasi windows 2008 server

2. Anti virus yang digunakan adalah Symantec endpoint protection 12.1.2

1.4. Tujuan

Tujuan dari pembuatan system ini adalah :

1. Seluruh komputer karyawan dan dosen Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya aman dari serangan virus komputer.

2. Antivirus pada komputer karyawan dan dosen Institut bisnis dan Informatika Stikom Surabaya dapat sinkronasi dengan server antivirus


(7)

sehingga memudahkan dalam maintenanance, update dan proteksi secara maksimal tanpa mengganggu pekerjaan karyawan dan dosen.

1.5. Sistematika Penulisan

Penulisan laporan kerja praktek ini secara sistematis diatur dan disusun dalam lima bab yang didalamnya terdapat beberapa sub bab. Secara ringkas uraian materi dari bab pertama hingga bab terakhir adalah sebagai berikut :

a. Bab I Pendahuluan

Pada bab pendahuluan ini membahas mengenai latar belakang masalah, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan serta sistematika dari penulisan laporan.

b. Bab II Profil Perusahaan

Pada bab ini berisi tentang sejarah dan profil perusahaan, lokasi perusahaan, visi dan misi perusahaan, struktur organisasi dari perusahaan.

c. Bab III Landasan Teori

Pada bab landasan teori ini menjelaskan tentang pengertian virus dan perkembangan virus saat ini. Menjelaskan tentang anti virus Symantec

endpoint protection. Serta teori-teori yang digunakan untuk membantu

memecahkan masalah dari Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya.


(8)

5

d. Bab IV Pembahasan

Berisi tentang bagaimana menginstall anti virus Symantec endpoint

protection pada komputer server dengan sistem operasi windows 2008

server di ruang server PPTI , serta bagaimana setting antivirus pada

komputer server yang telah diinstal Symantec endpoint protection

manager dan membuat master instalasi Symantec untuk client untuk di

distribusikan dan dipasang pada komputer client karyawan dan dosen Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya.

e. Bab V Penutup

Bab ini adalah bab kelima yang merupakan bab terakhir dari laporan kerja praktek yang membahas tentang kesimpulan dan saran dari seluruh isi laporan ini yang disesuaikan dengan hasil dan pembahasan pada bab – bab sebelumnya.


(9)

6 BAB II

PROFIL PERUSAHAAN

2.1 Profil Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya

Di tengah kesibukan derap Pembangunan Nasional, kedudukan informasi semakin penting. Hasil suatu pembangunan sangat ditentukan oleh materi informasi yang dimiliki oleh suatu negara. Kemajuan yang dicitakan oleh suatu pembangunan akan lebih mudah dicapai dengan kelengkapan informasi. Cepat atau lambatnya laju pembangunan ditentukan pula oleh kecepatan memperoleh informasi dan kecepatan menginformasikan kembali kepada yang berwenang.

Kemajuan teknologi telah memberikan jawaban akan kebutuhan informasi, komputer yang semakin canggih memungkinkan untuk memperoleh informasi secara cepat, tepat dan akurat. Hasil informasi canggih ini telah mulai menyentuh kehidupan kita. Penggunaan dan pemanfaatan komputer secara optimal dapat memacu laju pembangunan. Kesadaran tentang hal inilah yang menuntut pengadaan tenaga-tenaga ahli yang terampil untuk mengelola informasi, dan pendidikan adalah salah satu cara yang harus ditempuh untuk memenuhi kebutuhan tenaga tersebut.

Atas dasar pemikiran inilah, maka untuk pertama kalinya di wilayah Jawa Timur dibuka Pendidikan Tinggi Komputer, Akademi Komputer & Informatika Surabaya (AKIS) pada tanggal 30 April 1983 oleh Yayasan Putra Bhakti berdasarkan SK Yayasan Putra Bhakti No. 01/KPT/PB/III/1983.


(10)

7

Tokoh pendirinya pada saat itu adalah : 1. Laksda. TNI (Purn) Mardiono

2. Ir. Andrian A. T 3. Ir. Handoko Anindyo 4. Dra. Suzana Surojo 5. Dra. Rosy Merianti, Ak

Kemudian berdasarkan rapat BKLPTS tanggal 2-3 Maret 1984 kepanjangan AKIS dirubah menjadi Akademi Manajemen Informatika & Komputer Surabaya yang bertempat di jalan Ketintang Baru XIV/2. Tanggal 10 Maret 1984 memperoleh Ijin Operasional penyelenggaraan program Diploma III Manajemen Informatika dengan surat keputusan nomor: 061/Q/1984 dari Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi (Dikti) melalui Koordinator Kopertis Wilayah VII. Kemudian pada tanggal 19 Juni 1984 AKIS memperoleh status TERDAFTAR berdasar surat keputusan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi (Dikti) nomor: 0274/O/1984 dan kepanjangan AKIS berubah lagi menjadi Akademi Manajemen Informatika & Teknik Komputer Surabaya. Berdasar SK Dirjen DIKTI nomor: 45/DIKTI/KEP/1992, status DIII Manajemen Informatika dapat ditingkatkan menjadi DIAKUI.

Waktu berlalu terus, kebutuhan akan informasi juga terus meningkat. Untuk menjawab kebutuhan tersebut AKIS ditingkatkan menjadi Sekolah Tinggi dengan membuka program studi Strata 1 dan Diploma III jurusan Manajemen Informatika. Dan pada tanggal 20 Maret 1986 nama AKIS berubah menjadi STIKOM SURABAYA , singkatan dari Sekolah Tinggi Manajemen Informatika


(11)

& Teknik Komputer Surabaya berdasarkan SK Yayasan Putra Bhakti nomor: 07/KPT/PB/03/86 yang selanjutnya memperoleh STATUS TERDAFTAR pada tanggal 25 Nopember 1986 berdasarkan Keputusan Mendikbud nomor: 0824/O/1986 dengan menyelenggarakan pendidikan S1 dan D III Manajemen Informatika. Di samping itu STIKOM SURABAYA juga melakukan pembangunan gedung Kampus baru di jalan Kutisari 66 yang saat ini menjadi Kampus II STIKOM SURABAYA . Peresmian gedung tersebut dilakukan pada tanggal 11 Desember 1987 oleh Bapak Wahono Gubernur Jawa Timur pada saat itu.

Berdasarkan Keputusan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan No 378/E/O/2014 tanggal 4 September 2014 maka STIKOM Surabaya resmi berubah bentuk menjadi Institut dengan nama Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya.

Program studi yang diselenggarakan oleh Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya adalah sebagai berikut:

Fakultas Ekonomi dan Bisnis:

- Program Studi S1 Akuntansi - Program Studi S1 Manajemen

- Program Studi DIII Komputer Perkantoran & Kesekretariatan Fakultas Teknologi dan Informatika:

- Program Studi S1 Sistem Informasi - Program Studi S1 Sistem Komputer


(12)

9

- Program Studi S1 Desain Grafis - Program Studi DIV Komputer Multimedia - Program Studi DIII Manajemen Informatika - Program Studi DIII Komputer Grafis & Cetak

Dalam lingkup kerja Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya tebagi dalam beberapa unit kerja atau bagian yang terdiri dari :

- Bagian Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan - Bagian Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

- Bagian Pengembangan dan Penerapan Teknologi Informasi - Bagian Perpustakaan

- Bagian Public Relation dan Marketing - Bagian Keuangan

- Bagian Kepegawaian - Bagian Administrasi Umum - Bagian Kemahasiswaan - Bagian Career Center

- Pusat Pengembangan dan Aktivitas Instruksional - Pusat Pengawasan dan Penjaminan Mutu

- Staff Ahli - Sekretaris

Bagian Pengembangan dan Penerapan Teknologi Informasi

Pemanfaatan teknologi informasi sangat diperlukan dalam mendukung pengelolaan perguruan tinggi sudah tidak dapat dipisahkan lagi. Sebagai


(13)

perguruan tinggi komputer pertama di Jawa Timur, sejak awal Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya telah berkomitmen untuk senantiasa mengembangkan dan menerapkan teknologi informasi sebagai bagian yang tak terpisahkan dalam proses pembelajaran dan pelayanan baik akademik maupun non-akademik segenap civitas akademika.

Bagian Pengembangan dan Penerapan Teknologi Informasi (PPTI) mempunyai tanggung jawab mengembangkan dan menerapkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) di Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya untuk mendukung institusi mengembangkan corporate governance yang efektif, efisien dan produktif.

Bagian PPTI memegang peranan penting yang menentukan standarisasi arah penataan, pengembangan, penerapan dan pelayanan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) di Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya . Bagian PPTI memiliki tanggung jawab mendukung institusi dalam mencapai Visi, Misi, Tujuan, serta mewujudkan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Melalui pengembangan dan penerapan TIK yang terpadu, PPTI berperan besar dalam menciptakan dan meningkatkan nilai tambah Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya agar dikenal luas dan dapat bersaing secara sehat baik tingkat Regional, Nasional sampai Internasional.

2.3 Visi dan Misi

2.3.1 Visi Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya


(14)

11

2.3.2 Misi Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya 1. Mengembangkan ipteks sesuai dengan kompetensi.

2. Membentuk SDM yang profesional, unggul dan berkompetensi. 3. Menciptakan corporate yang sehat dan produktif.

4. Meningkatkan kepedulian sosial terhadap kehidupan bermasyarakat. 5. Menciptakan lingkungan hidup yang sehat dan produktif.

2.3.3 Tujuan Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya Tujuan Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabayaadalah :

1. Menghasilkan pengembangan dan karya inovatif ipteks sesuai bidang kajian dan kompetensi.

2.Menghasilkan lulusan yang berdaya saing tinggi,mandiri, dan profesional. 3. Meningkatkan kualifikasi dan kompetensi Sumber Daya Manusia.

4. Menjadi lembaga pendidikan tinggi yang sehat, bermutu dan produktif. 5. Meningkatkan kerjasama dan pencitraan.

6. Meningkatkan pemberdayaan ipteks bagi masyarakat. 7. Memperluas akses pendidikan bagi masyarakat.

8. Menciptakan lingkungan hidup yang sehat dan produktif.

2.3.4 Struktur Organisasi

Struktur organisasi pada Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabayadapat digambarkan pada Gambar 2.1


(15)

(16)

13 BAB III LANDASAN TEORI

3.1. Pengertian dan Sejarah Virus Komputer

Pengertian virus komputer adalah suatu program yang menempel dan menjadi bagian dari rutinitas program lainnya dengan keistimewaan dapat menggandakan dirinya (Sutarman, 2009). Pengertian virus komputer secara umum, virus adalah suatu jenis program yang memiliki kemampuan menduplikasikan diri di mana hasil duplikasinya berbeda dengan aslinya tergantung jenis virusnya dan membutuhkan tempat untuk memperbanyak diri

Awal ditemukannya istilah virus dalam dunia komputer ialah pada tahun 1949 berangkat dari seorang pakar di bidang komputer, John Von Neumann dengan teori self altering automata. Hal ini menjadi inspirasi bagi para programmer di Lab BELL (AT&T) pada tahun 1960 dengan mencoba membuat suatu jenis program permainan yang dapat memperbanyak dirinya dan menghancurkan semua program buatan lawannya. Program yang dapat bertahan dan juga menghancurkan semua program lain, maka akan dianggap sebagai pemenangnya. Permainan ini menjadi jenis game yang favorit di setiap laboratorium komputer. Akan tetapi, semakin lama program ini semakin berbahaya karena dapat menghapus program yang tidak saja terlibat dalam permainan tersebut, akan tetapi juga pada program lain yang berguna.

Istilah virus komputer kemudian dikenalkan oleh seorang peneliti Asisten Professor di Universitas Cincinati, Ohio (Amerika Serikat), Fred Cohen pada tahun 1984 dalam makalahnya Computer Viruses-Theory and Experiments yang


(17)

kemudian disambut baik oleh peserta. Cohen menjelaskan virus komputer dan menggambarkan eksperimen yang dilakukannya untuk membuktikan eksistensi virus komputer dalam rangka menyusun disertasi untuk meraih gelar Ph.D.

Berdasarkan metode penyebaran virus komputer dan cara melakukan infeksi pada organisasi lain yang serupa dengan virus pada istilah kesehatan maka menjadi pembicaraan serius. Dalam waktu dekat kemudian bermunculan pemrograman lain yang membuat program sejenis dengan variasi dan cara penyerangan yang berbeda-beda.

Dalam Sejarahnya, awal mula kemunculan virus tidak bertujuan untuk merugikan orang lain. Namun, perkembangan selanjutnya virus dijadikan sebagai ajang untuk balas dendam terhadap sistem atau kelompok pengguna komputer tertentu, sekedar bercanda untuk mengganggu sistem orang lain, eksperimen untuk mengetahui apakah virus bekerja dengan baik atau tidak. Penggunaan virus yang semulanya hanya dijadikan permainan (game), malah digunakan untuk merugikan orang lain dengan merusak sistemnya.

3.2 Jenis-jenis Virus Komputer

Sejalan dengan perkembangan kemampuan orang menguasai suatu bidang bahasa pemrograman, maka semakin banyak jenis jenis virus komputer yang beredar di masyarakat (Pratikno, 2008). Beberapa jenis jenis virus komputer yang umum beredar pada saat ini.


(18)

15

1. Jenis Virus Makro

Jenis virus ini ditulis dengan bahasa pemrograman dari suatu aplikasi bukan dengan bahasa pemrograman dari suatu operating system. Jenis virus komputer ini dapat berjalan apabila aplikasi pembentuknya dapat berjalan dengan baik, jenis virus ini biasanya menempel pada file aplikasi berbasis dokumen, antara lain pengolah kata (ekstensi .doc pada Ms. Word), pengolah spreedsheet (ekstensi .xls pada Ms. Excel) dan lainnya. Contoh virus komputer ini :

- Varian W97M. Panther dengan panjang 1234 bytes, akan menginfeksi NORMAL.DOT dan menginfeksi dokumen apabila dibuka.

- WM.Twno.A, TW dengan panjang 41984 bytes, yang akan menginfeksi dokumen Ms. Word dengan menggunakan bahasa makro, biasanya berekstensi *.DOT dan *.DOC.

2. Jenis Virus Boot Sector

Jenis virus komputer ini yaitu berkemampuan menggandakan dirinya dan memindahkan atau menggantikan boot sector asli dengan booting virus. Pada saat terjadi booting, virus akan di-load ke memori dan selanjutnya virus komputer ini akan mempunyai kemampuan mengendalikan hardware standar (contoh : monitor, printer) dan dari memori ini pula virus akan menyebar ke seluruh drive yang ada dan yang terhubung ke komputer. Contoh virus komputer ini : Varian virus wyx, wyx.C(B), jenis virus yang menginfeksi boot record dan floopy dengan panjang 520 bytes; karakteristik : memory resident dan terenkripsi.


(19)

3. Jenis Virus Stealth Virus

Jenis virus komputer ini berkemampuan untuk mengendalikan instruksi-instruksi level DOS dan biasanya mereka tersembunyi sesuai namanya, baik secara penuh atupun sesuai ukurannya. Contoh virus komputer ini : Vmem(s) menginfeksi file file *.EXE, *.SYS dan *.COM panjang file 3275 bytes, menetap dimemori, ukurannya tersembunyi, dienkripsi.

4. Jenis Virus Polymorphic

Jenis virus komputer ini berkemampuan untuk mengecoh program dari antivirus, dalam hal ini berarti bahwa virus tersebut selalu berusaha agar tidak dikenali oleh antivirus dengan cara selalu mengubah-ubah strukturnya setiap kali selesai menginfeksi file atau program lain (Kurniawan, 2010). Contoh virus komputer ini : Nightfall yang menginfeksi file *.EXE dan *.COM, panjang file 1963 bytes, menetap di memori, ukuran dan virus tersebut tersembunyi, terenkripsi dan dapat berubah ubah strukturnya.

5. Jenis Virus File atau Program

Jenis virus komputer ini menginfeksi file-file yang dapat dieksekusi langsung dari sistem operasi, baik itu file *.EXE maupun *.COM. Biasanya juga hasil infeksi dari virus komputer ini dapat diketahui dengan berubahnya ukuran file yang diserangnya.


(20)

17

6. Jenis Virus Partition

Jenis virus komputer ini merupakan gabungan dari jenis virus boot sector dan jenis virus file. Artinya, pekerjaan yang dilakukan berakibat dua, yaitu dapat menginfeksi file-file *.EXE atau *.COM dan juga menginfeksi boot sector.

3.3 Komputer Server

Komputer server adalah salah satu infrastruktur yang paling penting dalam organisasi mana pun. Server adalah sebuah komputer yang mengatur lalu lintas data yang terjadi pada sebuah jaringan. Aplikasi yang disimpan di komputer ini dan terminal komputer lain terhubung dapat mengaksesnya. Server merupakan induk dari segala komputer yang terhubung pada sebuah jaringan yang berfungsi sebagai pengatur sistem jaringan, misalnya untuk pembatasan akses dan melakukan control data.

Fungsi server secara umum dilakukan oleh sebuah komputer adalah

a. menyimpan aplikasi dan database yang di butuhkan oleh komputer yang terhubung.

b. menyediakan fitur keamanan komputer.

c. melindungi semua komputer yang terhubung menggunakan firewall.

d. menyediakan IP Address untuk mesin komputer terhubung.

Server yang dipilih untuk sebuah organisasi harus memenuhi kondisi


(21)

a. Dibutuhkan ukuran memori atau RAM yang cukup besar untuk menampung jumlah query yang dijalankan oleh komputer yang terhubung. Hal ini dikarenakan komputer server memberikan layanan kepada sejumlah besar komputer maka dibutuhkan memori yang besar untuk mendukung tugas utamanya.

b. Aspek berikutnya adalah dibutuhkan untuk mengelola, adalah kecepatan prosesor. Kecepatan prosesor biasanya di ukur dalam Giga Hertz. Kemampuan prosesor adalah menjalankan semua perintah yang dimioleh mesin. Hal ini sangat diperlukan bahwa server harus memiliki kecepatan prosesor yang optimal, oleh karena itu prosesor yang digunakan adalah kemampuannya memberikan fasilitas multitasking.

c. Kapasitas penyimpanan hard drive dari komputer server, haruslah besar untuk dapat menyimpan semua data. Dalam sebuah jaringan, pengguna komputer umumnya menyimpan informasi yang dibutuhkan oleh komputer client.

Berbagai jenis-jenis komputer server dapat dikategorikan dalam dua kategori utama.

1. Dedicated Server

Jenis server yang melakukan fungsi tertentu, seperti web hosting. ada berbagai layanan web hosting, yang menggunakan dedicated server untuk situs web hosting. Perusahaan tertentu juga telah mendedikasikan server

komputer untuk menyimpan situs web mereka sendiri. Jenis server ini sangat kuat karena harus menangani lalu lintas web yang mencoba untuk mengakses halaman web yang terkandung di dalamnya.


(22)

19

2. Non - dedicated server (Server Bersama)

Sebuah komputer server bersama adalah server biasa, yang digunakan dalam jaringan komputer untuk beberapa pengguna. Sejumlah besar aplikasi, database disimpan di dalamnya. Pengguna yang berbeda terhubung ke server, mengakses server tergantung pada kebutuhan mereka. Server ini tidak perlu disesuaikan seperti dedicated server. Contoh yang paling umum untuk jenis

server ini adalah server aplikasi. Sebuah server aplikasi menyimpan semua informasi yang diperlukan oleh orang-porang dalam jaringan.

3.4. Windows Server 2008

Windows Server 2008, adalah sebuah versi baru Windows Server, yang dirilis pada tanggal 27 Februari 2008. Pada saat pengembangannya, Windows

Server memiliki nama kode “Windows Server Codenamed Longhorn.” Windows

Server 2008 dibangun di atas beberapa keunggulan teknologi dan keamanan yang

pada awalnya diperkenalkan dengan Windows Vista, dan ditujukan agar bisa lebih modular secara signifikan, ketimbang pendahulunya, Windows Server 2003.

Windows Server 2008 dikembangkan dari Windows Server 2003 R2 yang sudah terbukti cukup andal dan aman, untuk membantu meringankan tekanan tersebut, dengan mengotomatisasikan tugas pengelolaan harian, memperketat pengamanan, meningkatkan efisiensi dan keandalan sistem (Utama, 2008).

Feature utama yang menjadi keunggulan Windows Server 2008 ini adalah penyederhanaan tugas administrasi, karena riset internal Microsoft, sekitar 70 persen anggaran belanja TI dihabiskan untuk tugas pengelolaan harian.


(23)

3.4.1. Kelebihan Windows Server 2008

1. Windows Server 2008 dapat beroperasi tanpa tampilan grafis atau

graphical user interface (GUI) dengan adanya teknologi powershell.

2. Pengguna dapat memilih fungsi-fungsi yang dibutuhkannya saja atau menambah fungsi lainnya jika membutuhkan sewaktu-waktu tanpa melakukan instalasi ulang.

3. Kemampuan virtualisasi bahkan embedded (menyatu) dengan Windows

Server 2008.

4. Windows Server 2008 mampu mengatur besar bandwidth yang dapat dipakai setiap aplikasi maupun komputer yag terhubung ke jaringan. 5. Windows Server 2008 juga sanggup mengontrol keamanan jaringan

dengan fitur Network Access Protection.

6. Server juga dapat mengatur setiap akses identitas ke jaringan agar aman

dan praktis dengan adanya fitur read only domain controller.

7. Melalui powershell, administrator tetap dapat memantau komputer di jaringan dari jarak jauh.

8. Lebih aman dalam mengendalikan laju informasi.

9. Peningkatan Kapasitas Server untuk melayani lebih Simultan Koneksinnya.

10. Driver disk yang fault toleran yang mendukung disk mirroring dan disk stripping dengan parity (RAID 1 dan RAID 5).

11. Bebas dari Kode 16 Bit milik MS-Dos,mendukung operasi 32 bit dan semua Fitur yang ditawarkan oleh Microprosesor 32 bit seperti dapat mengamati memori hingga 4 Gb dan Terproteksi.


(24)

21

12. Di Desain agar kompatibel dengan Sistem Operasi terdahulu seperti MS-Dos,IBM OS/2.

13. Peningkatan kemampuan layanan server TCP/IP seperti DHCP,WNS dan DNS.

14. Tool untuk mengintegrasikan Netware dan memonitoring Jaringan. 15. Model keamanan berbasis Domain penuh.

16. Terdapat Layanan untuk Macintosh. 17. Bisa Membooting jarak jauh untuk client. 18. Terintegrasi Paket Back Office.

19. Terdapat Network Client Administrator.

20. Fitur pengendalian yang lebih baik (more control).

3.4.2. Kekurangan Windows Server 2008:

1. Browser yang digunakan sebagai sistem dasar pada sistem perangkat bantu administrasi banyak menggunakan Javascript dan Active X, ternyata mengakibatkan proses sangat lambat. Hal yang sama dengan PC yang menggunakan processor 300 MHz AMD dan 128 MB SDRAM serta 100 MHz Bus tidak bisa diharapkan bekerja dengan lancar seperti yang diharapkan.

2. Pengubahan konfigurasi yang mendasar jarang dapat dilakukan dengan berhasil. Hal ini berlaku untuk nilai default, Format file Log yang bersifat propritary dan juga pilihan default-indeks, yang kesemuanya secara standar selalu harus disimpan pada drive C. Administrator dalam hal ini


(25)

harus melakukan pekerjaan yang tak perlu, hingga sistem keseluruhan berjalan sebagaimana mestinya, sebelum dapat melakukan perubahan. 3. Dokumentasi online, yang praktis tidak diperlukan, ketika sistem

keamanan tertinggi Active X telah dipilih menyebabkan strategi keamanan yang kurang baik pada IIS.

4. Dibutuhkan pengubahan konfigurasi yang sangat kompleks untuk ISS

Server, yang dapat dikatakan sangat sulit dan merepotkan sekali. Dari

pihak administrator berpendapat kegiatan perubahan file Registry adalah pekerjaan yang relatif berat untuk sistem yang menggunakan Windows NT sebagai sistem operasinya.

3.5. Symantec Endpoint Protection Manager

Dalam memilih program antivirus untuk komputer seharusnya memilih yang terbaik karena kita berharap banyak darinya dalam rangka mengawal komputer dari awal sampai akhir dari serangan virus. Ada beberapa antivirus dunia yang hadir di pasaran baik itu berbayar maupun gratis. Salah satunya adalah produk keluaran Symantec terbaru yaitu Symantec Endpoint Protection 12.1 yang merupakan antivirus terdepan dan handal, untuk melindungi komputer dari serangan berbagai virus yang terus berkembang setiap harinya.

Dengan mengusung tagline: “Unrivaled security, Blazing performance,

Built for virtual environments”, tidak diragukan lagi Symantec Endpoint

Protection 12.1 semakin unggul dan terdepan yang mampu bekerja cepat juga

powerful dalam melindungi user dari serangan virus physical ataupun virtual pada sistem komputer. Symantec Endpoint juga sangat mudah dalam


(26)

23

pengimplementasian dan integrasi tools security kedalam satu paket program, serta monitoring ratusan bahkan ribuan client hanya dengan single console.

Endpoint Protection menyediakan proteksi kelas dunia tanpa memperlambat

kinerja sistem perusahaan.

Adapun beberapa keunggulan dari Symantec Endpoint Protection 12.1 adalah :

1. Perlindungan terhadap virus dan spyware

2. Perlindungan terhadap ancaman serangan virus yang sulit terdeteksi sekalipun (i.e., zero-day threats)

3. Memberikan perlindungan lebih terhadap insfrastruktur jaringan.

4. Antivirus, antispyware, desktop firewall, IPs, browser protection, device &

application control, network access control kesemuanya dapat dikerjakan

oleh single agent dan di-manage melalui single console).

5. Proses otomatisasi dan sentralisasi management yang simple dan akurat.

Beberapa fitur terbaru dari Symantec Endpoint Protection 12.1 yang terbaru yang membuat Symantec endpoint menjadikan pilihan terdepan yang berkelas dunia di dalam menyediakan produk security, storage dan system management.

Symantec endpoint protection 12.1 merupakan salah satu product security yang

menawarkan berbagai perlindungan yang menjamin sistem keamanan di perusahaan terhadap bermacam-macam serangan virus yang selalu berkembang baik itu spyware, worm, Trojan maupun rootkit.


(27)

Fitur tersebut diantaranya adalah :

1. Insight (Sebuah teknologi revolusioner, bisa dikatakan teknologi

yang langsung melakukan proses scaning secara online)

2. Real time SONAR (Symantec Online Network for Advanced

Response), scaning program selagi berjalan

3. Browser protection (Lebih aman dalam menjelajah internet)

4. Built for virtual environments (Melindungi infrastruktur virtual

Anda)

o Dapat di-manage untuk scan virtual image file

o Scan image file secara random dan melakukan update terjadwal o Mengurangi beban bandwidth dalam melakukan scan virtual

client

o Symantec Endpoint Protection Manager secara otomatis dapat

mengidentifikasi dan me-manage virtual clients

o Melakukan scan terhadap image file offline 5. Support untuk Apple OS X® and Linux® 6. Central console yang cepat dan akurat

7. Terjadwal

8. Lebih cepat dalam proses deployment

9. Symantec Endpoint Protection Manager telah teritegrasi dengan

Symantec™ Protection Center 2.0


(28)

25 BAB IV PEMBAHASAN

4.1. Identifikasi Masalah

Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya merupakan instansi pendidikan yang mengutamakan teknologi informasi dalam pelayanan akademik. Dimana terdapat banyak bagian dan sub bagian yang terdiri lebih dari 200 karyawan dan dosen serta semuanya tidak terlepas dalam penggunaan komputer dimana komputer tersebut saling terhubung dalam suatu jaringan komputer untuk memudahkan dalam pelayanan dan pekerjaan, sehingga sangat rentan dalam penyebaran virus. Saat ini program antivirus yang digunakan untuk menangani masalah virus pada karyawan dan dosen Stikom Surabaya masih bersifat stand alone dimana manajemen antivirus tersebut masih dilakukan secara manual pada masing-masing komputer karyawan dan dosen. Hal ini tentunya bisa menghambat kinerja karyawan dan dosen Stikom Surabaya karena harus memanggil bagian teknisi untuk melakukan manajemen antivirus.

Seluruh komputer karyawan dan dosen Stikom Surabaya terhubung satu sama lain dan terpusat pada server di ruang Pengembangan dan Penerapan Teknologi Informasi (PPTI), hal ini memungkinkan untuk melakukan pemasangan antivirus Symantec endpoint protection manager yang bersifat client

server. Sehingga dengan pemasangan anti virus Symantec endpoint protection

manager pada server beserta pada setiap komputer client yaitu komputer seluruh

karyawan dan dosen, maka manajemen antivirus akan semakin mudah pada setiap client.


(29)

Hal pertama yang harus dilakukan adalah melakukan pemasangan

Symantec endpoint protection manager pada server terlebih dahulu kemudian

setting konfigurasi beserta aturan-aturan yang ingin dibuat untuk client. Dari komputer server dapat langsung menambahkan client yang ada pada jaringan Stikom Surabaya serta dapat mengelompokkan jenis-jenis client. Kemudian dari

server tersebut terdapat beberapa pilihan untuk melakukan pemasangan Symantec

pada komputer client, server dapat langsung melakukan deploy kepada client sehingga komputer client akan secara otomatis terpasang antivirus Symantec dan langsung terhubung dengan server Symantec endpoint protection manager serta dapat dilakukan manajemen langsung dari server. Selain itu server juga dapat mengirimkan link ke pengguna komputer client Stikom Surabaya melalui email yang telah dibuat untuk mengambil master instalasi Symantec endpoint protection

client dan dapat langsung di pasang pada komputer client. Komputer server juga

dapat membuat master instalasi Symantec endpoint protection client secara manual pada komputer server tersebut kemudian master tersebut dapat dipasang langsung pada komputer client.

Setelah semua client terpasang antivirus Symantec endpoint protection dan dipastikan sudah terhubung dengan client, maka untuk melakukan konfigurasi dapat dilakukan pada Symantec endpoint protection manager di komputer server. Mulai dari update antivirus sampai dengan schedule task untuk melakukan scanning pada komputer client beserta aturan-aturan lain yang ingin dibuat maka secara otomatis komputer client akan mengikuti konfigurasi yang telah dibuat pada server.


(30)

27

4.2. Pembahasan

4.2.1 Instalasi Symantec Endpoint Protection

Sebelum melakukan pemasangan Symantec Endpoint Protection pada komputer client lakukan pemasangan Symantec Endpoint Protection Manager pada komputer server terlebih dahulu. Dimana komputer server yang di gunakan menggunakan sistem operasi windows server 2008 yang memiliki fitur-fitur yang dibutuhkan dalam pengelolaan jaringan komputer. Hal ini bertujuan agar nanti pada saat melakukan pemasangan Symantec pada client, antivirus Symantec

Endpoint Protection dapat langsung terhubung ke komputer server, sehingga

dapat langsung mengatur konfigurasi pada server. Selain itu master instalasi untuk

client juga bisa dibuat atau di deployment secara langsung dari Symantec Endpoint

Protection Manager berdasarkan aturan yang dibuat pada server.

Mulai instalasi dengan memasukkan DVD instalasi Symantec Endpoint

Protection 12.1 pada drive kemudian pada drive DVD rom jalankan “setup.exe

lalu akan muncul jendela baru seperti pada gambar 4.1 berikut.


(31)

Pada gambar 4.1 adalah proses awal instalasi SEP 12.1 langkah selanjutnya adalah pilih “install Symantec Endpoint Protection” lalu akan muncul jendela baru seperti gambar 4.2 selanjutnya pilih “install Symantec Endpoint Protection

manager” untuk memasang manajemen server dan console serta untuk deploy

managed client.

Gambar 4.2 Layar utama sebelum install Symantec

Pada gambar 4.3 merupakan list urutan yang akan dilakukan dalam proses pemasangan Symantec Endpoint Protection manager kemudian pilih “next” untuk memulainya.


(32)

29

Gambar 4.3 List proses pemasangan Symantec

Langkah selanjutnya adalah persetujuan lisensi pilih “I accept the terms in the license agreement” seperti pada gambar 4.4 kemudian pilih “next”. Lisensi yang dibeli oleh Stikom Surabaya untuk Symantec Endpoint Protection Manager sebanyak 150 client.


(33)

Gambar 4.5 Tempat instalasi program

Pada gambar 4.5 merupakan langkah selanjutnya dimana kita dapat memilih lokasi dimana akan melakukan instalasi antivirus tersebut selain itu juga ada informasi tentang kebutuhan hardware yang dibutuhkan untuk pemasangan antivirus Symantec. Untuk melakukan perbuhan direktori untuk pemasangan

Symantec pilih “change” kemudian arahkan lokasi direktori yang diinginkan,

Apabila tidak ingin merubah lokasi nya selanjutnya langsung pilih “next”


(34)

31

Pada Gambar 4.6 Symantec Endpoint Protection siap di pasang pilih

“install” untuk melakukan proses pemasangan. Selanjutnya gambar 4.7

merupakan proses pemasangan antivirus sedang berjalan tunggu sampai proses selesai. Proses ini adalah langkah yang pertama dalam melakukan pemasangan

Symantec Endpoint Protection manager seperti pada list yang terlihat pada

gambar 4.3

Gambar 4.7 Proses pemasangan Symantec endpoint protection manager

Setelah proses pemasangan Symantec selesai berikutnya masuk ke setting konfigurasi manajemen server seperti pada gambar 4.8. disini kita pilih opsi “custom configuration” karena jumlah client pada Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya lebih dari 100 client, banyak sedikitnya jumlah client juga bergantung pada lisensi yang di beli pada vendor Symantec. lalu klik “next” untuk menuju langkah selanjutnya.


(35)

Gambar 4.8 konfigurasi server Symantec

Selanjutnya masuk menu pilihan jumlah client kemudian pilih “ between 100 and 500” atau sesuai dengan kebutuhan client serta lisensi yang didapat dari

Symantec sepertipada gambar 4.9 kemudian pilih “next”


(36)

33

Konfigurasi selanjutnya pada gambar 4.10 adalah memilih “install my first site” Karena baru pertama kali instal anti virus. Pada pilihan ini akan dipasang manajemen server dan database baru yang akan dibuat, karena sebelumnya blom ada situs dan database yang dimiliki oleh komputer server.

Gambar 4.10 Membuat site baru


(37)

Pada gambar 4.11 kita masukkan data secara spesifik untuk konfigurasi manajemen server, setelah data sudah sesuai lalu pilih “next” dan diteruskan untuk memilih tipe database yang digunakan. Pada gambar 4.12 pilih ”default embedded database” karena kita hanya menginstal satu manajemen server.


(38)

35

Gambar 4.13 Membuat akun administrator

Pada gambar 4.13 merupakan konfigurasi untuk membuat akun pengguna yang memiliki hak sebagai administrator selain itu juga masukkan email yang digunakan untuk mendapatkan informasi dan peringatan apabila terjadi kesalahan atau karena sesuatu hal pada server. Masukkan data yang sesuai lalu pilih “next” untuk masuk ke langkah selanjutnya. Gambar 4.14 setting password yang dibutuhkan saat komputer client ingin terhubung dengan manajemen server.


(39)

Gambar 4.14 Enkripsi password

Selanjutnya adalah setting email server dimana manajemen server menggunakan setting ini untuk bisa berkomunikasi dengan admin yang terdaftar pada email server dengan adanya setting ini maka segala informasi yang ada pada manajemen server akan langsung di informasikan kepada admin server tersebut. Gambar 4.15 menunjukan konfigurasi email server yang harus diisi untuk melakukan komunikasi dengan manajemen server. Setting ini bisa kita setting default dan bisa kita setting lagi nanti lewat edit server properties dari

management server console. Kemudian pilih “next” untuk menuju ke proses


(40)

37

Gambar 4.15 Setting email server

Gambar 4.16 Proses membuat database

Setelah pembuatan database selesai maka proses pemasangan antivirus

Symantec Endpoint Protection Manager pada server telah selesai kemudian pilih

“finish” seperti pada gambar 4.17 untuk mengakhiri proses pemasangan antivirus.


(41)

Gambar 4.17 Pemasangan antivirus selesai

4.2.2 Konfigurasi Symantec Endpoint Protection Manager

Setelah Proses pemasangan Symantec Endpoint Protection Manager pada

server selesai selanjutnya adalah melakukan konfigurasi pada Symantec Endpoint

Protection Manager. Untuk mulai konfigurasi jalankan shortcut antivirus

Symantec yang terdapat pada desktop atau pada start menu, kemudian akan

muncul jendela baru Symantec Endpoint Protection Manager seperti pada gambar 4.18 kemudian masukkan nama pengguna dan password yang telah dibuat tadi pada proses pemasangan antivirus Symantec.


(42)

39

Gambar 4.18 Masukkan nama pengguna

Setelah nama pengguna dan password dimasukkan maka jendela baru akan terbuka dimana setting dan konfigurasi siap dilakukan. pada gambar 4.19 adalah tampilan home Symantec Endpoint Protection Manager disana terdapat beberapa pilihan menu serta status dan informasi-informasi lain yang ditunjukan dari

Symantec Endpoint Protection Manager server. Selain menu home juga ada menu

lainnya diantaranya monitors, reports, policies, clients, dan admin. Pada menu

monitors berisi tentang konfigurasi dan informasi summary, logs, command

status, dan notifikasi serta peringatan-peringatan dari antivirus Symantec.

Sedangkan pada menu reports merupakan konfigurasi tentang laporan yang diinginkan dari Symantec serta pengaturan jadwal laporan yang ingin disampaikan.


(43)

Gambar 4.19 Tampilan awal Symantec endpoint protection manager

Untuk konfigurasi selanjutnya adalah pada menu policies pada pilihan ini terdapat beberapa pengaturan tentang aturan yang dibuat untuk client. Mulai dari pengaturan tentang virus dan spyware protection, firewall, live update dan beberapa pengaturan lain yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan client maupun

server. Untuk membuat policy baru tentang virus dan spyware protection masuk

ke menu “policies” seperti pada gambar 4.20 kemudianklik “virusandspyware

protection” kemudian pada pilihan “task” klik “add a virus and spyware

protection policy” maka akan muncul jendela baru seperti pada gambar 4.21. pada jendela tersebut terdapat menu-menu untuk melakukan pengaturan tentang policy

virus and spyware protection disana juga terdapat pengaturan policy untuk

komputer client baik yang menggunakan sistim operasi windows atau macinthos. Selanjutnya untuk pengaturannya bisa dibuat secara default dari system atau dapat dilakukan perubahan sesuai dengan kebutuhan dari pengguna.


(44)

41

Gambar 4.20 Menu policies

Gambar 4.21 Membuat policy baru

Setelah proses pengaturan policy selesai berikutnya adalah konfigurasi untuk memasukkan atau menambahkan client kedalam manajemen server yang


(45)

sudah dibuat. Dalam menambahkan client kedalam manajemen server dapat dilakukan dengan beberapa hal, dengan cara deployment secara langsung dari

server yaitu melakukan pemasangan antivirus pada komputer client dari

komputer server secara langsung atau dengan membuat master antivirus untuk

client berdasarkan policy yang dibuat sebelumnya dan melakukan pemasangan

antivirus pada komputer client dengan master yang telah dibuat. Untuk memulainya masuk pada menu “client” seperti pada gambar 4.22 sebelum memasukkan client, disana juga dapat dibuatkan grup-grup tertentu untuk memudahkan dalam manajemen bagian. Pada sub menu “tasks” bagian bawah pilih “add a group” apabila ingin membuat grup, setelah selesai kemudian pilih “add a client” untuk mulai memasukkan client.


(46)

43

Gambar 4.23 Membuat paket deployment

Gambar 4.23 merupakan jendela baru yang muncul setelah memilih “add a client” yaitu langkah-langkah untuk memasang antivirus pada client langsung dari

server atau membuat master antivirus untuk client kemudian memasangnya secara

manual pada komputer client. Disana terdapat tiga pilihan yang bisa digunakan, pada pilihan ini pilih ”newe package deployment” karena baru pertama kali membuat paket dan belum memiliki paket sebelumnya. selanjutnya pilih “next” dan masuk ke setting berikutnya seperti pada gambar 4.24 pada jendela ini terdapat beberapa pilihan dimana dapat dilakukan perubahan sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan misalnya tentang master antivirus untuk client yang dibuat akan berjalan pada sistem operasi windows atau macintosh dan pilihan grup apa yang akan mendapatkan fitur tersebut. Secara default paket instalasi master antivirus akan berjalan pada sistem operasi windows dan pilihan seting yang lain dibuat seperti pada gambar 4.24 kemudian pilih “next” untuk masuk ke langkah berikutnya


(47)

Gambar 4.24 Memilih grup untuk instal fitur


(48)

45

Pada proses selanjutnya seperti pada gambar 4.25 terdapat tiga pilihan metode yang bisa digunakan yaitu “web link and email, remote push, dan save package” untuk web link and email pilihan ini akan membuat paket master instalasi symantec untuk client kemudian membuat template email yang berisi tentang link download untuk mengambil master instalasi symantec pada server yang bisa dikirimkan ke email pengguna. Sedangkan remote push merupakan pilihan dimana server akan membuat paket master instalasi symantec kemudian akan di push kepada komputer client yang sudah dimasukkan secara manual pada

server dan paket tersebut akan terinstal secara otomatis pada komputer client.

Untuk metode yang ketiga adalah save package disini server akan membuat master instalasi symantec tetapi tidak akan di distribusikan oleh server, master tersebut dibuat dan diarahkan pada folder tertentu. Kemudian dari master tersebut dapat digunakan untuk melakukan pemasangan antivirus symantec pada komputer

client satu persatu dan client dapat dihubungkan dengan komputer server.

Pada kerja praktek kali ini penulis menggunakan metode yang ketiga yaitu

save package untuk langkah selanjutnya setelah memilih metode tersebut lalu

pilih ”next” dan akan masuk pada jendela pilihan untuk lokasi penyimpanan paket instalasi symantec client seperti pada gambar 4.26. setelah mengarahkan direktori tujuan penyimpanan paket symantec client kemudian pilih “next” untuk proses selanjutnya. Gambar 4.27 merupakan daftar fitur yang akan di ikut sertakan dalam pembuatan master instalasi symantec client kemudian pilih “next” lagi hingga proses “save package”selesai.


(49)

Gambar 4.26 Memilih lokasi penyimpanan paket instalasi client


(50)

47

Setelah proses pembuatan master instalasi symantec client selesai kemudian master tersebut di pasang dan di distribusikan kepada tiap-tiap komputer client di Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya sehingga komputer client akan terpasang antivirus symantec client dan terhubung dengan symantec endpoint

protection manager pada komputer server. Pada gambar 4.28 merupakan tampilan

menu “client” yang berisi daftar nama-nama komputer client yang sudah terdaftar dan terhubung dengan komputer server.

Gambar 4.28 Daftar client yang terhubung dengan server

Antivirus symantec pada Komputer client yang sudah terhubung dengan server secara otomatis dapat dikontrol dari komputer server dan akan selalu update apabila terjadi update pada definsi antivirus symantec endpoint protection

manager pada server sehingga pengguna dari komputer client tidak perlu


(51)

update. Selain itu administrator dari server antivirus juga dapat melakukan konfigurasi lainnya terhadap komputer client yang termasuk dalam bagian manajemen komputer server.

Gambar 4.29 Konfigurasi admin

Pada gambar 4.29 adalah tampilan pada menu “admin”disini administrator dapat melakukan konfigurasi lebih lanjut tentang Symantec Endpoint Protection

Manager. Pada menu tersebut juga terdapat informasi dan konfigurasi tentang

administrator, domains,servers,install packages, dan licenses yang ada pada

Symantec dan juga dapat melakukan perubahan sesuai dengan kebutuhan

administrator.

Pada sub menu “Licenses” seperti pada gambar 4.30 merupakan bukti bahwa Symantec Endpoint Protection Manager telah diaktifkan dan memiliki lisensi dengan jumlah klien sebanyak 150 client. Lisensi tersebut akan berakhir


(52)

49

pada tanggal 7 November 2016 dan apabila ingin tetap menggunakan Symantec

Endpoint Protection Manager setelah masa aktif berakhir maka pihak Stikom

Surabaya harus membeli lisensi lagi untuk memperpanjang masa aktif antivirus guna mendapakat update dan keuntungan lain yang diberikan oleh Symantec.


(53)

50 PENUTUP

5.1 KESIMPULAN

Penggunaan Symantec Endpoint Protection Manager pada Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya sangat membantu dalam hal pencegahan serangan virus dan spyware, selain itu juga memudahkan bagi administrator untuk dapat mengelola antivirus Symantec Endpoint Protection Manager server dan dapat memberikan perlindungan secara maksimal kepada seluruh komputer

client karyawan dan dosenpada Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya.

Dengan demikian diharapkan hal ini dapat meminimalkan terjadinya gangguan pada seluruh komputer karyawan dan dosen sehingga dapat memberikan pelayanan yang lebih baik dan dapat bekerja secara maksimal tanpa harus khawatir dengan adanya ancaman dari berbagai macam virus.

5.2 SARAN

Saat ini Symantec Endpoint Protection Manager yang digunakan pada Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya masih menggunakan versi 12.1 dan masih berbatas dengan jumlah lisensi sebanyak 150 client sedangkan jumlah

client pada Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya lebih dari 200 client.

Ke depannya lebih baik menggunakan versi yang terbaru dengan fitur-fitur yang lebih bagus dan lisensi yang terdaftar memiliki jumlah client yang lebih banyak agar seluruh komputer karyawan bisa terinstal Symantec Endpoint Protection


(54)

51

DAFTAR PUSTAKA

Sutarman. (2009). Pengantar Teknologi Informasi. Jakarta: Bumi Aksara.

Pratikno, H. (2008). Proteksi secara hardware komputer bebas virus 100%. jakarta: prestasi pustaka.

Utama, I. (2008). Menguasai Active Directory & Jaringan Windows Server 2008. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Kurniawan, D. (2010). Ramuan Sakti Pemusnah Virus. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Symantec.com diakses pada tanggal 30 November 2015 Stikom.edu diakses pada tanggal 2 Desember 2015


(1)

Gambar 4.26 Memilih lokasi penyimpanan paket instalasi client


(2)

47

Setelah proses pembuatan master instalasi symantec client selesai kemudian master tersebut di pasang dan di distribusikan kepada tiap-tiap komputer client di Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya sehingga komputer client akan terpasang antivirus symantec client dan terhubung dengan symantec endpoint protection manager pada komputer server. Pada gambar 4.28 merupakan tampilan menu “client” yang berisi daftar nama-nama komputer client yang sudah terdaftar dan terhubung dengan komputer server.

Gambar 4.28 Daftar client yang terhubung dengan server

Antivirus symantec pada Komputer client yang sudah terhubung dengan server secara otomatis dapat dikontrol dari komputer server dan akan selalu update apabila terjadi update pada definsi antivirus symantec endpoint protection manager pada server sehingga pengguna dari komputer client tidak perlu melakukan update secara manual lagi cukup dari server saja yang melakukan


(3)

update. Selain itu administrator dari server antivirus juga dapat melakukan konfigurasi lainnya terhadap komputer client yang termasuk dalam bagian manajemen komputer server.

Gambar 4.29 Konfigurasi admin

Pada gambar 4.29 adalah tampilan pada menu “admin” disini administrator dapat melakukan konfigurasi lebih lanjut tentang Symantec Endpoint Protection Manager. Pada menu tersebut juga terdapat informasi dan konfigurasi tentang administrator, domains,servers,install packages, dan licenses yang ada pada Symantec dan juga dapat melakukan perubahan sesuai dengan kebutuhan administrator.

Pada sub menu “Licenses” seperti pada gambar 4.30 merupakan bukti bahwa Symantec Endpoint Protection Manager telah diaktifkan dan memiliki lisensi dengan jumlah klien sebanyak 150 client. Lisensi tersebut akan berakhir


(4)

49

pada tanggal 7 November 2016 dan apabila ingin tetap menggunakan Symantec Endpoint Protection Manager setelah masa aktif berakhir maka pihak Stikom Surabaya harus membeli lisensi lagi untuk memperpanjang masa aktif antivirus guna mendapakat update dan keuntungan lain yang diberikan oleh Symantec.


(5)

50 PENUTUP

5.1 KESIMPULAN

Penggunaan Symantec Endpoint Protection Manager pada Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya sangat membantu dalam hal pencegahan serangan virus dan spyware, selain itu juga memudahkan bagi administrator untuk dapat mengelola antivirus Symantec Endpoint Protection Manager server dan dapat memberikan perlindungan secara maksimal kepada seluruh komputer client karyawan dan dosen pada Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya.

Dengan demikian diharapkan hal ini dapat meminimalkan terjadinya gangguan pada seluruh komputer karyawan dan dosen sehingga dapat memberikan pelayanan yang lebih baik dan dapat bekerja secara maksimal tanpa harus khawatir dengan adanya ancaman dari berbagai macam virus.

5.2 SARAN

Saat ini Symantec Endpoint Protection Manager yang digunakan pada Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya masih menggunakan versi 12.1 dan masih berbatas dengan jumlah lisensi sebanyak 150 client sedangkan jumlah client pada Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya lebih dari 200 client. Ke depannya lebih baik menggunakan versi yang terbaru dengan fitur-fitur yang lebih bagus dan lisensi yang terdaftar memiliki jumlah client yang lebih banyak agar seluruh komputer karyawan bisa terinstal Symantec Endpoint Protection Manager dan terbebas dari serangan virus.


(6)

51

DAFTAR PUSTAKA

Sutarman. (2009). Pengantar Teknologi Informasi. Jakarta: Bumi Aksara. Pratikno, H. (2008). Proteksi secara hardware komputer bebas virus 100%.

jakarta: prestasi pustaka.

Utama, I. (2008). Menguasai Active Directory & Jaringan Windows Server 2008. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Kurniawan, D. (2010). Ramuan Sakti Pemusnah Virus. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Symantec.com diakses pada tanggal 30 November 2015 Stikom.edu diakses pada tanggal 2 Desember 2015