b Pencarian soal-soal yang berbasis kontekstual tidaklah mudah untuk
setiap pokok bahasan, terlebih soal tersebuh harus bisa diselesaikan dengan banyak cara;
c Tidaklah mudah bagi guru untuk mendorong siswa untuk
menyelesaikan soal atau memecahkan masalah; d
Tidaklah mudah bagi guru untuk memberi bantuan pada siswa dalam menemukan kembali konsep-konsep atau prinsip-prinsip matematika
yang telah dipelajari.
12
D. Pemahaman Konsep
1. Pengertian Pemahaman Konsep
Tipe hasil belajar yang lebih tinggi dari pengetahuan adalah pemahaman. Misalnya menjelaskan dengan susunan kalimatnya sendiri
sesuatu yang dibaca atau didengarnya, memberi contoh lain dari yang telah dicontohkan, atau menggunakan petunjuk penerapan pada kasus lain.
Dalam taksonomi Bloom, kesanggupan memahami setingkat lebih tinggi daripada pengetahuan, namun tidaklah berarti bahwa pengetahuan tidak
perlu ditanyakan sebab, untuk dapat memahami, perlu terlebi dahulu mengetahui atau mengenal.
13
Pemahaman diartikan sebagai kemampuan seseorang dalam mengartikan, menafsirkan , menerjemahkan atau menyatakan sesuatu
12
Ibid., hal. 149-151
13
Nana Sudjana, Penilaian Proses Hasil Belajar Mengajar, Bandung: PT. remaja Rosdakarya, 2004, hal. 24
dengan caranya sendiri tentang pengetahuan yang pernah diterimanya.
14
Pemahaman adalah kemampuan seseorang untuk mengerti atau memahami sesuatu setelah sesuatu itu diketahui dan diingat, dengan kata lain
memahami adalah mengetahui tentang sesuatu dan dapat melihatnya dari berbagai segi.
15
Seorang peserta didik dikatakan memahami sesuatu jika ia dapat memberikan penjelasan atau uraian secara terperinci dengan
menggunakan bahasanya sendiri. Konsep yaitu suatu kategori, perangkat atau kelas yang memiliki
kesamaan karakteristik.
16
Sehingga dapat disimpulkan bahwa pemahaman konsep
adalah kemampuan
untuk mengartikan,
menafsirkan, menerjemahkan atau menyatakan suatu konsep dengan bahasanya sendiri.
2. Kategori Pemahaman Konsep
Pemahaman dapat dibedakan menjadi tiga kategori. a
Tingkat terendah adalah pemahaman terjemahan, mulai dari terjemah dalam arti sebenarnya, misalnya dari bahasa Inggris ke dalam bahasa
Indonesia, mengartikan Bhineka Tunggal Ika, mengartikan Merah Putih, menerapkan prinsip-prinsip listrik dalam memasang sakelar.
b Tingkat kedua adalah pemahaman penafsiran, yakni menghubungkan
bagian-bagian terdahulu dengan yang diketahui berikutnya, atau
14
Hamzah B. Uno dan Nurdin Mohamad, Belajar Dengan Pendekatan PAILKEM: Pembelajaran Aktif, Inovatif, Lingkungan, Kreatif, Efektif, Menarik,
Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2004, hal. 69
15
Anas Sudiyono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2005 hal. 50
16
Paul Eggen, Strategie and Models for Teachers, Boston: Pearson Education, 2012, hal. 219
menghubungkan beberapa bagian dari grafik dengan kejadian, membedakan yang pokok dan yang bukan pokok.
c Pemahaman tingkat ketiga atau tingkat tertinggi adalah pemahaman
ekstrapolasi. Dengan ekstrapolasi diharapkan seseorang mampu melihat di balik yang tertulis, dapat membuat ramalan tentang
konsekuensi atau dapat memperluas persepsi dalam arti waktu, dimensi, kasus, ataupun masalahnya.
17
3. Menilai Pemahaman Konsep